Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah

7 Program Disiapkan oleh Direktur Klinik Az Zainiyah Periode 2018 – 2022

nuruljadid.net – Menjabat sebagai Direktur Klinik Az Zainiyah periode 2018 – 2022, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah atau yang akrab dengan nama sapaan Neng I’ah menyampaikan 7 programnya di acara pisah sambut Direktur Klinik Az Zainiyah. Neng i’ah menggantikan KH. Hefniy Razaq yang telah menjabat sebagai direktur Klinik Az Zainiyah selama 2,5 tahun.

Dalam sambutan di acara pisah sambut Direktur Klinik Az Zainiyah, Neng I’ah yang terpilih sebagai Direktur baru menyampaikan 7 program yang akan dilaksanakan dimasa jabatan beliau. Namun sebelum itu, beliau mengucapkan ucapan terimakasih kepada Direktur Klinik Az Zainiyah devisioner atas pencapaiannya selama menjabat. Dan juga beliau, Neng I’ah, juga menyampaikan bahwa Klinik Az Zainiyah akan selalu berkembang dan berbenah diri lebih baik kedepannya dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan kesehatan.

“Pertama saya sampaikan jazakumullah atas pencapaian yang selama ini terjadi di Klinik Az Zainiyah. Dengan sinergitas teman – teman dan dengan modal seperti ini kita akan meneruskan apa yang sudah menjadi pencapaian yang baik oleh direktur sebelumnya. Semoga pada periode yang selanjutnya kita dapat melanjutkan apa yang menjadi cita – cita yang baik dan semakin bisa melanjutkan serta meningkatkan pelayanan yang lebih” ujar Neng I’ah.

Adapun 7 program yang akan dilaksanakan oleh Direktur Klinik Az Zainiyah periode 2018 – 2022 sebagai berikut :

  1. Menjadi lembaga pelayanan kesehatan yang optimal, tarif terjangkau dan akses yang mudah untuk mengedepankan keselamatan, kepuasan dan kenyamanan pasien.
  2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan tenaga medis serta kesehatan.
  3. Standarisasi sarana dan prasarana menyesuaikan dengan standard mutu keamanan, keselamatan dan kelaikan.
  4. Standarisasi pelayanan dan kendali mutu. Contohnya standarisasi profesi, pelayanan dan prosedur operasional yang optimal.
  5. Pemasaran dengan mempromosikan nilai – nilai produk dengan paradigma sehat serta mengedepankan aspek promotif dan prefentif daripada kuratif dan rehabililatif.
  6. Mengoptimalkan sistem informasi.
  7. Perngorganisasian potensi masyarakat.

“Kepuasan pasien adalah tujuan utama. Dengan melakukan pendekatan holistic approach yaitu dengan pendekatan biologis, emosional dan sosiologis sehingga pasien merasa nyaman dan tentram saat dilayani” cakap beliau dalam menyampaikan program kedepan.

Diakhir sambutannya, beliau menyampaikan harapan kepada segenap karyawan Klinik Az Zainiyah agar saling bersinergi dalam menjalankan amanah pesantren. Team work menjadi kunci utama untuk merealisasikan semua program yang telah dicanangkan sehingga harapan pesantren dan bersama bisa tercapai. (qz)

KH. Hefniy Razaq

Direktur Klinik Az Zainiyah Devisioner Menyampaikan Program yang Terealisasi

nuruljadid.net – Kegiatan Pisah Sambut Direktur diadakan oleh Klinik Azzainiyah pada Selasa (09/01/2018) di Lantai III Klinik Az Zainiyah. Kegiatan tersebut hadiri oleh Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid, Direktur Devisioner Klinik Az-zainiyah, KH. Hefniy Razaq, Direktur Baru Klinik Az-zainiyah, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, para dokter dan seluruh karyawan Klinik Az-zainiyah.

Dalam kegiatan ini, Direktur Devisioner Klinik Az-zainiyah KH. Hefniy Razaq memberikan sambutan dan menjelaskan sedikit akan hal – hal yang telah dicapai beliau di Klinik Az-zainiyah selama 2,5 tahun seperti dibukanya Klinik Az-zainiyah selama 24 Jam, merubah pembayaran biaya kesehatan santri dari Rp 5.000 – ke Rp 20.000, renovasi gedung Klinik, membangun gedung rawat inap, pembelian kendaraan antar jemput pasien, dsb.

“perubahan yang pertama kali saya lakukan adalah jam pelayanan Klinik Az-zainiyah yang semula tutup pada pukul 23.00 WIB sekarang sudah buka 24 Jam dan tentunya dengan menambah beberapa dokter serta karyawan di malam hari” tutur beliau.

Selain itu, beliau juga membuka pelayanan BPJS, tersedianya nomor khusus untuk Klinik Az-zainiyah dan membuat tim investigasi untuk mengontrol kondisi keseharian Klinik.

“kami mendapatkan anjuran dari Kepala Pesantren untuk membuat nomer khusus Klinik agar bisa menjawab dan melayani segala pertanyaan tentang kesehatan dari masyarakat terutama walisantri” tegas beliau.

“kami juga mendapatkan support yang positif dari kepala pesantren untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pasien. Alhamdulillah kami sudah memiliki kendaraan antar jemput santri” tambah beliau.

Kesempatan ini, juga beliau sempatkan untuk berharap kepada Direktur baru Klinik Az-zainiyah untuk benar – benar memanfaatkan fasilitas dengan sebaik mungkin dan terus meningkatkan pelayanan sesuai dengan standard mutu dan operasional.

Penulis : ahmad

Editor : Co

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 - 2022

Pelantikan | Untaian Harapan teruntuk Pengurus Pesantren Masa Khidmat 2018-2022

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan Pelantikan Pengurus Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Periode 2017 – 2022,  Senin (08/01/2018) harapan demi harapan bermunculan dari berbagai kalangan terutama dari pengurus pesantren. Harapan tersebut menjadi tolak ukur kesuksesan bagi kepengurusan baru yang telah dilantik dalam mengemban amanah yang telah diembankan kepada mereka. Contohnya adalah Sekretaris Pesantren, Bapak H. Faizin Syamwil. Beliau berharap untuk menguatkan kembali kekuatan Pesantren agar bisa lebih maksimal dalam melayani tindak masyarakat.

“posisi pesantren itu sebagai penguat institusi besar yang bisa lebih maksimal didalam memberikan layanan kepada masyarakat. Saat ini, kekuatan kita banyak berada pada lembaga-lembaga formal, sehingga pesantren terkesan ada di bawah lembaga tersebut. Dari itulah diharapkan dengan adanya pelantikan ini pesantren bisa memiliki kekuatan penuh di dalam mengatur lembaga-lembaga yang ada di dalamnya,” tegas beliau.

Harapan kepada kepengurusan baru, Bapak Tahiruddin selaku Kepala Bagian Evaluasi Perencanaan juga turut menyampikannya. untuk bekerja secara maksimal sesuai dengan target yang akan dicapai.

“semoga teman – teman yang dilantik itu bisa fokus pada tugas – tugasnya yang telah ditentukan oleh pesantren, karena pengurus yang diharapkan pesantren yang dilantik ini, benar- benar melaksanakan tugas dengan baik,” tegas beliau.

Tak hanya dari mereka, Ketua Bagian Protokuler, Bapak Ponirin Mika turut menyampaikan harapannya saat terwawancara oleh wartawan nuruljadid.net

“semoga pelantikan yang dilakukan secara bersama antara pengurus Pesantren dan Pengurus Lembaga Formal dapat menjalankan tugas secara maksimal,” ujarnya.

“untuk tahun ini pengurus pesantren dan lembaga formal disatukan sehingga menjadi satu – kesatuan karena semua dalam kepengurusan Pesantren seperti yang didawuhkan pengasuh” tambahnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Co

KH. Moh. Zuhri Zaini

Ruhul Jihad Senjata Ampuh untuk Menopang Masa Khidmat 2018-2022

nuruljadid.net – Dalam rangka memotivasi dan mengokohkan ruhul jihad pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid menyampaikan beberapa poin hikmah yang termaktub dalam tausyiah beliau pada acara Pelantikan Pengurus Pesantren masa khidmat 2018-2022 di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Ucapan syukur kepada Allah beliau haturkan sebagai muqoddimah pembuka atas terlaksananya Pelantikan Pengurus Baru Masa Bakti 2018-2022.

Beliau menyampaikan bahwa pada dasarnya, semua lembaga yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid baik formal maupun non formal merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sehingga tidak ada yang namanya dualisme didalam pesantren.

“Pesantren ini adalah milik kita bersama” satu untaian kalimat beliau yang sejalan dengan harapan umum dari adanya pelantikan yakni semoga semangat kebersamaan dalam kepengurusan semakin kuat dan kokoh. Kebersamaan yang terealisasi didalam keikutsertaan, memiliki dan membantu pesantren didalam pengembangan serta penggapaian visi misi pesantren.

“Visi misi pesantren selain sebagai media dakwah penerus para Nabi dan Rosul dalam mengembangkan ilmu agama, juga memiliki peran sebagai pengembang pendidikan dan fungsi pelayanan terhadap masyarakat dalam segala aspek bidang kehidupan, yang nantinya dapat memunculkan generasi-generasi baru yang siap melanjutkan estafet perjuangan para pendahulu“ tambah beliau.

Sehingga, fungsi dari pengurus pesantren selain sebagai tim dakwah, juga sebagai pengabdi yang siap mengabdikan dirinya sepenuh hati dan tanggung jawab untuk pesantren. Bisa dikatakan pengabdian kepada Tuhan, karena berdakwah menyebarkan syari’at-Nya.

“dan Saya yakin, kalau kita mengabdi kepada Tuhan, maka pasti akan ditolong dan mendapat berkah-Nya”, ucap Beliau penuh yakin.

Satu kunci sukses menutup tausyiah beliau dengan seruan, laksanakanlah tugas dengan penuh semangat dan tanggung jawab yang dibuktikan dalam bentuk kerja keras dan bekerja secara profesional. Tapi jangan lupa bahwa semangat dan motivasi itu saja tidak cukup, tanpa diimbangi dengan cara-cara yang baik didalam pelaksanaannya. Dengan kesimpulan bahwa, maksud baik tanpa disertai cara dan sistem yang baik maka tidak akan menghasilkan hasil yang baik pula.

Penulis : NakBali

Editor : Co

KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh ke IV PP. Nurul Jadid Paiton Proboinggo

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 – 2022

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa pelantikan di Masjid Jami’ Nurul Jadid. KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid selain menyampaikan tausyiah kepada pengurus, tak kalah penting juga beberapa harapan dan motivasi beliau tujukan kepada segenap santri dari adanya Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Bakti 2018 – 2022.

“Setelah adanya pelantikan ini, santri diharapkan lebih semangat lagi dalam belajar di Pondok Pesantren, baik semangat mendalami ilmu, juga semangat amaliyah (pengamalan) terhadap ilmu yang telah dipelajari” dawuh beliau.

Beliau mengutip dawuh dari Syaikh Junaid yang tersirat dalam kitab Minhaj al ‘Abidin, “Carilah ilmu! Tapi jangan sampai menggangu dan melalaikan ibadah. Karena mencari ilmu itu tujuannya adalah untuk bisa ibadah dengan baik”

“Sebagai seorang santri, selain mengembangkan keilmuan, jauh lebih penting dari itu adalah mengembangkan diri dalam perbaikan moral dan akhlak. Karena ukuran sukses tidaknya kita dalam mencari ilmu adalah akhlakul karimah yang terpancar dari diri kita” tambah beliau.

Dari adanya pelantikan kepengurusan baru ini, Pengasuh berharap agar seluruh santri PP. Nurul Jadid dapat melaksanakan program-program yang dibuat dan direncanakan oleh Pengurus dengan baik. Dalam menjalankan program tersebut, seorang santri harus selalu berdoa, bersandar dan berserah diri kepada Allah semata. Karena tanpa pertolongan dan hidayah-Nya, semuanya akan terasa mustahil.

“Sukses dalam hidup ini ditentukan oleh karakter kita. Semakin baik karakter kita Insya Allah akan semakin sukses hidup kita didunia maupun akhirat. Apapun yang dilakukan dengan sebaik baiknya, tanpa berdoa pada Allah maka tidak akan berhasil” dawuh beliau.

“Kesuksesan hidup bukan hal yang gratis, harus dibayar dengan perjuangan dan kerja keras yang memang tidak disenangi oleh nafsu. Contohnya adalah tirakat. Tirakat bukan hanya puasa, tetapi melawan keinginan nafsu adalah bentuk puasa santri. Salah satu contohnya adalah menahan diri untuk tidak melanggar aturan Pesantren” tambah beliau.

Penulis : nakbali

Edirot : Co

Pelantikan Pengurus Pesantren Masa Khidmat 2017 - 2022

Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pengasuh Melantik Pengurus Pesantren Periode 2018 – 2022

nuruljadid.net – Berakhirnya sebuah jabatan bukan berarti berakhir pula beberapa harapan di masa depan, melainkan itu merupakan sebuah ajang untuk perbaikan demi terealisasinya sebuah tujuan dalam kepengurusan. Hal itu yang dilakukan oleh kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan pelantikan pengurus pesantren masa khidmat 2018 – 2022, Senin, (08/01/2018) bertujuan sebagai kaderisasi dalam kepengurusan dan peremajaan ulang setelah masa kepengurusan berjalan satu periode. Yang dihadiri oleh Dewan Pengasuh, Para Pengurus Pesantren, Kepala – kepala lembaga dan madrasah, Kepala – kepala wilayah dan daerah putri serta seluruh santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dimulai pada pukul 20.00 WIB berlangsung dengan khidmat. Hal itu dibuktikan dengan pembacaan nama – nama pengurus pesantren yang akan menjabat selama 5 tahun lamanya oleh Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil.

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikrar seluruh pengurus pesantren baru sekaligus menyematkan pin sebagai simbolis berlogo Nurul Jadid kepada Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid.

Selain itu, beliau juga memberikan tausiyah kepada seluruh pengurus terlantik dengan berharap agar pengurus dapat mengemban amanah dengan baik.

“Dalam menjalankan tugas, berpedoman pada tujuan, visi  dan misi Pesantren” dawuh beliau.

“Menjalankan amanah Pesantren merupakan melanjutkan dakwah para ulama. Pengurus pesantren adalah Tim Dakwah yang mengajak santri dan masyarakat ke jalan Allah. Sehingga kita dapat mewarisi apa yang diwariskan Rosul berupa Ilmu, Amal dan Perjuangan” tambah beliau dalam tausiyahnya.

Penulis : Salim

Editor : Co

PP. Darullughoh Wal Karomah Kraksaan Study Banding di PP. Nurul Jadid

Tingkatkan Pengelolaan Pesantren, PP. Darullughoh Wal Karomah Kraksaan Study Banding di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pengasuh dan dzuriyah Pondok Pesantren Darullughoh Wal Karomah Kraksaan Probolinggo, Sabtu (06/01/2018) berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dalam rangka silaturrahim sekaligus study banding tentang pengelolaan pesantren di Ruang Pertemuan PP. Nurul Jadid.

Kedatangan 21 peserta kunjungan (Pengasuh dan dzuriyah PP. Darullughoh Wal Karomah Kraksaan) disambut dengan hangat oleh Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid, Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil, Tim protokuler Nurul Jadid dan segenap pengurus pesantren lainnya.

Dalam kegiatan ini, Kepala Pesantren menyampaikan sambutannya dengan menjelaskan perkembangan dan perencanaan PP. Nurul Jadid kedepan.

“Kegiatan santri atau siswa tidak lagi fullday seperti hanya yang diterapkan pada umumnya, tetapi kegiatan santri sudah fulltime artinya setiap waktu. Karena kegiatan santri dimulai dari jam 3 malam yaitu dari sholat tahajjud, lalu subuh, pembinaan al-quran, pengajian kitab pagi, kegiatan madrasah diniyah dipagi hari, sekolah formal sampai jam 3 sore, lalu dilanjutkan dengan  pengajian sore yang diasuh oleh pengasuh. Kemudian istighosah menuju maghrib, kemudian pembinaan al-quran lagi, lalu kegiatan belajar mengajar atau kegiatan belajar malam yang didampingi oleh pihak pengurus dimasing masing wilayah. Pola pengajaran di wilayah meliputi pelajaran agama dan umum hingga jam 10 malam dan kemudian santri wajib istirahat. lalu start kegiatan lagi pada jam 3 pagi.” Jelas KH. Hamid dalam memaparkan perkembangan pesantren.

“Kedepannya kami akan melakukan perencanaan dengan sistem cashless dan paperless. Artinya semua bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh santri dan walisantri memanfaatkan perkembangan IT dan untuk perijinanpun akan kita model dengan menggunakan paperless, sehingga jaringan komunikasi antar pengurus dalam perijinan santri bisa dengan mudah untuk diketahui termasuk dalam me-monitoring perkembangan pesantren. Dan juga kami akan terus melakukan pembenahan” imbuh Kepala Pesantren dalam memaparkan program pesantren kedepan.

Setelah sambutan oleh Kepala Pesantren, sesi dialog interkatif dilakukan oleh kedua belah pihak. Dalam kegiatan ini, pengurus PP. Darullughoh wal Karomah bertanya tentang sistem manajemen pesantren yang diantaranya adalah pola pembinaan santri, struktur pesantren, bentuk kerjasama pesantren, manajemen kepegawaian di pesantren dan lembaga formal, intergrasi kurikulum pesantren dan usaha –usaha pesantren dalam memenuhi kebutuhannya.

Pasca kunjungan, respon positif dari KH. Mahmud Ali Wafa, Pengasuh PP. Darullughoh wal Karomah dipaparkan saat terwawancara oleh wartawan nuruljadid.net

“Alhamdulillah, hasil kunjungan ini akan kami terapkan di pondok kami. Dan kami juga meinginikan pondok kami seperti PP. Nurul Jadid.” Cakap beliau. (qz)

kunjungan darul lughoh wal karomah

Pesantren Nurul Jadid Adakan Tadarrus Ma’hadiyah

Nurul Jadid.Net-Dalam rangka memperkuat ukhuwah ma’hadiyah, pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, pada hari Sabtu (6/1) mendapatkan kunjungan dari Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo.

Kunjungan dari pesantren Darul Lughah ini diterima langsung oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid di Aula Universitas Nurul Jadid

Dalam sambutannya; beliau menyampaikan bahwa, antara Pesantren Nurul Jadid dan pesantren Darul Lughah memiliki ikatan kekerabatan dan kekeluargaan yang sangat dekat, bahkan termasuk pesantren yang memiliki kesamaan perjuangan secara historis.
Oleh karena itu, kegiatan ini bukan merupakan studi banding, tapi tadarrus ma’hadiyah, untuk sama-sama memajukan pendidikan pesantren, mengingat banyaknya santri secara kuantitas dan cakupan jaringan yang sangat luas.

Selanjutnya, KH. Mu’tafi selaku ketua yayasan Darul Lughah menyampaikan, bahwa kita perlu untuk belajar ke Nuril Jadid dalam rangka mengejar ketertinggalan pesantren agar sesuai dg tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. (baharun)

Debat Kandidat

Debat Kandidat, Awal Pesta Demokrasi Rakyat Diniyah

nuruljadid.net – Yang muda yang berkarya adalah kalimat yang tak asing lagi dikalangan santri PP. Nurul Jadid. Pasalnya mereka sudah terbiasa hidup dengan berorganisasi sehingga jiwa kepemimpinan mereka sudah dikatakan “mampu” untuk me-manage organisasi dengan baik.

Kamis (04/01/18) pukul 20.00 WIB pesta demokrasi dilaksanakan oleh Asrama Diniyah dengan mengadakan debat kandidat ketua dan wakil Almuradi. Almuradi merupakan sebuah organisasi yang berada dibawah kendali Pengurus Asrama Diniyah yang betugas untuk melaksanakan kegiatan keseharian peserta didik terutama dalam kegiatan extrakulikuler lembaga.

“tujuan diadakannya debat kandidat ini untuk mencari pemimpin yang sesuai dengan hati nurani para santri Asrama Diniyah,” Ujar Ust. Dani Syaifur Rahman salah satu pengurus aktif Asrama Diniyah.

3 orang kandidat telah terpilih berdasarkan perencanaan yang matang oleh Pengurus Diniyah devisioner dan malam ini merupakan debat kandidat pertama dan debat kandidat yang kedua akan dilaksanakan malam esok.

“Debat kali ini bertemakan tentang Keorganisasian,” Tambah Ust. Dani (sapaan akrab Ust. Dani Syaifur Rahman).

Visi dan Misi telah dipaparkan oleh 3 kandidat. Panggung panas semakin memanas ketika 2 Dewan Juri menyampaikan beberapa pertanyaan kepada masing-masing calon ketua dan wakil ketua Almuradi.

Konsep dan program kerja tak luput dari sorotan para Juri. Tak hanya itu, para Juri juga bertanya kepada 3 kandidat ketua dan wakil Almuradi mengusut tentang asal – usul dari visi dan misi pasangan calon ketua dan wakil ketua Almuradi. (Ahmad)

IPP NU Nurul Jadid

Memperingati HUT NU ke 92, IPPNU Nurul Jadid Adakan Perlombaan

nuruljadid.net – Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama’ atau dikenal dengan dengan IPPNU merupakan organisasi sayap NU yang melaksanakan kebijakan NU dikalangan pelajar dan santri berasaskan dengan Pancasila dan beraqidah Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, IPPNU di Pondok Pesantren Nurul Jadid Kamis, (04/01/2018) mengadakan beberapa perlombaan ditingkat lembaga formal dan non formal. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperingati Hari Ulang Tahun NU (HUT NU) ke 92.

Adapun lomba yang akan digelar adalah beat box, Lukis Logo NU, Manaqib, Shalawat, MHQ 30 Juz. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 04 hingga 19 Januari 2018.

Anis Sulalah selaku ketua panitia pelaksana kegiatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan bakat minat santri. Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa diharapkan para peserta untuk mengikuti perlombaan dengan baik dan menunjukkan skill dan kemampuannya secara maksimal.

Kegiatan pembukaan lomba  yang bertempat di Pendopo Wilayah Az Zainiyah ini disaksikan langsung oleh seluruh santriwati Wilayah Az Zainiyah. Selain itu, kegiatan ini dibuka sekaligus dihadiri oleh ketua PAC NU Paiton Probolinggo, Rifqotul Hasanah.

Sebelum membuka acara, Rifqotul Hasanah menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada IPPNU Nurul Jadid atas kegiatan pembukaan lomba yang digelar pada malam hari ini. Dalam sambutannya, harapan yang dia ucapkan dalam sambutannya senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana.

“Terimakasih kepada IPPNU Nurul Jadid atas kegiatan yang diselenggarakan. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, saya berharapan agar seluruh santri dapat mengikutinya dengan maksimal sehingga bakat minat yang mereka miliki bisa berkembang dengan baik” ujarnya.

Pembukaan kegiatan ini secara simbolis ditandai dengan pemotongan pita oleh ketua PAC Paiton Probolinggo. Setelah acara pembukaan lomba digelar, acara dilangsungkan dengan lomba Beat Box. (qz)

Inilah Ijazah Syekh Muhammad Fadhil bin Abdul Qodir Aljailani

nuruljadid.net – Seorang Syekh yang berasal dari Turki dan memiliki nasab dari Syekh Abdul Qodir Aljailani, selasa, (02/01/18) berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid dan tidak lain hanyalah untuk meng-ijazah kan kitab Al-Shalawat Wal-Aurod kepada para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beliau bernama Prof. DR. Syekh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani.

“shalawat basyail khoirot insyallah banyak sekali manfaat dan faedahnya. Salah satu diantaranya akan menjadi orang yang alim dengan ilmunya dan insya allah akan bermanfaat ilmunya sampai di akhirat,” tutur beliau yang juga menjabat sebagai Guru Besar Universitas Islam Negeri Amerika di Chicago.

Beliau, Habib Fadhil, menyampaikan hal – hal yang seputar ijazah-nya. Salah satunya ialah ijasah beliau memiliki sanad yang jelas dimulai dari beliau sendiri lalu ke kakek beliau, Syekh Abdul Qodir Aljailani hingga ke Sayyidina Ali Karamallahu wajhah.

Setelah itu baru beliau men-ijazah dan menjelaskan waktu yang tepat untuk membacanya,

“Allahhumma sholli wasallim ‘ala sayyidina muhammad wa ‘alaa ali sayyidina muhammad” tegas beliau

Ijazah shalawat ini dibaca sebanyak 313 sesuai dengan jumlah tentara perang badar.

“Bacalah shalawat yang tadi sebanyak 313 kali sebagaimana yang diperintahkan oleh Syekh Abdul Qodir Aljailani yang dihadiahkan kepada baginda Rasul Nabi Muhammad SAW” imbuh beliau.

“Barang siapa yang membacanya setelah tahajjud akan mendapat rezeki yang banyak dan mendapat anak yang Sholih” tambah beliau. (ahmad)

Cucu ke 25 dari Syekh Abdul Qodir Aljailani Berkunjung ke PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Prof. DR. Syekh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani yang merupakan cucu ke 25 dari Syekh Abdul Qodir Aljailani yang berasal dari Turki, selasa (02/01/18) pukul 11.15 WIB tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo bersama rombongan. Kedatangan beliau di PP. Nurul Jadid menjadi sorotan publik terutama dikalangan santri putera. Pasalnya, PP. Nurul Jadid kedatangan seorang ulama’ besar yang memiliki keilmuan yang tinggi. Tak hanya itu, kedatangan beliau juga disambut dengan penuh gembira oleh dewan pengasuh PP. Nurul Jadid.

“telah ada dihadapan kalian semuanya, seorang ulama’ yang merupakan cucu ke 25 dari Syekh Abdul Qodir Aljailani. Beliau merupakan seorang ilmuan, intelektual, mursyid toriqoh serta guru besar dibeberapa universitas di dunia. Beliau merupakan seorang penulis dan ilmuan, guru besar di Karaci India, Universitas Islam Chicago Amreika dan guru besar di beberapa universitas dunia. Beliau mendapatkan gelar Profesor di Karaci India” ujar Nur Kholis, penerjemah Bahasa Indonesia.

Kedatangan Habib Fadhil (sapaan akrab Prof. DR. Syaikh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani)  di PP. Nurul Jadid bukan hanya sekdar untuk silaturrahim namun juga untuk meng-ijazah-kan kitab Al – Shalawat Wal-Aurot serta memberikan tausiyah kepada seluruh santri putera.

Sebelum memberikan ijazah kitab dan tausiyahnya, beliau (Habib Fadhil) bersama sama dewan pengasuh dan santri melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Diawal tausiyahnya, beliau menyampaikan perjalanan hidup beliau dalam mencari dan mengumpulkan kitab – kitab yang dikarang oleh  Syekh Abdul Qodir Aljailani yang tersebar diseluruh dunia. Beliau diasuh oleh Syekh Muhammad Shiddiq (seorang wali kutub di Turki) sejak kecil hingga berumur 13 tahun dan beliau juga menghafal Al Qur’an sejak umur 7 tahun.

“beliau mengawali perjalanannya di salah satu perpustakaan Kota Madinah, Syaikhul Islam Arif Hikmat yang terletak disamping Masjid Nabawi. Setelah dari Kota Madinah, beliau menuju ke Aljazair, Maroko, Irak, Suriah, Ordon, Kairo Mesir, Indonesia dan beberapa negara maju lainnya hanya untuk mencari manuskrip (karangan) dari kitab Syekh Abdul Qodir Aljailani yang tersebar di seluruh dunia” ujar Nur Kholis, menerjemahkan penyampaian dari Habib Fadhil kedalam Bahasa Indonesia.

Di penghujung tausiyahnya, beliau meng-ijazah kitab Al – Shalawat Wal-Aurot seluruh santri putera PP. Nurul Jadid.

Ijazah ini merupakan sebuah amanah yang harus diamalkan kepada siapapun. Dan ijazah ini merupakan rangkuman dari semua tulisan yang dikarang oleh Syekh Abdul Qodir Aljailani.” Dawuh Habib Fadhil dengan menggunakan bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Nur Kholis.

“Syekh Abdul Qodir Aljailani tidak pernah menyuruh santri santrinya untuk membukukan wirid – wiridnya, namun hanya beliaulah (Habib Fadhil) yang membukukan karangan kakek beliau didunia ini.” Ujar Nur Kholis.

Beliau, Habib Fadhil, juga menyampaikan beberapa hal seputar ijazah-nya. Salah satunya adalah ijazah beliau memiliki sanat yang jelas dimulai dari beliau sendiri lalu ke kakek beliau, Syekh Abdul Qodir Aljailani hingga sampai ke Sayyidina Ali karamallahu wajhah.

Setelah melakukan ijazah kepada seluruh santri putera PP. Nurul Jadid, beliau didampingi Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini serta segenap Dewan Pengasuh melakukan ramah tamah di Kediaman KH. Moh. Zuhri Zaini. (Qz)

KH. Moh. Zuhri Zaini

Cucu Syekh Abdul Qodir Jaelani Beri Ijazah Sholawat Pada Santri Nurul Jadid

Nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo kedatangan tamu spesial pada Selasa (02/01/2018). Beliau adalah salah satu Dzurriyah Rosulullah,  al alim al allamah Prof.  Dr.  Syaikh Muhammad Fadhil bin Muhammad Faiq Al Jailani. Beliau memberi ijazah sholawat kepada semua santri Nurul Jadid.

Keturunan ke 25 sultanul auliya ini tiba di Nurul Jadid sekitar jam 11.25 Wib.  Ulama asal Turki bersama rombongannya langsung menuju masjid. Disambut sholawat badar oleh Group Hadrah Firhaz. Sebelumnya, semua santri khidmat membaca Burdah.

Selesai baca serakalan simtuth dhurar, shalat berjamaah dhuhur. Syaikh Fadhil memimpin sebagai imam sholat. Usai sholat,  beliau membaca wirid sama seperti bacaan amalan warga NU. Usai wirid, beliau bercerita pengalaman saat mengumpulkan manuskrip karangan buyutnya,  syaikh Abdul Qadir Al Jailani. (Sholeh)

Menjelang Kedatangan Cucu ke 25 dari Syekh Abdul Qodir Aljailani, Pengasuh Sampaikan Harapan Kepada Santri

nuruljadid.net – Menyambut kedatangan cucu ke 25 dari Syekh Abdul Qodir Aljailani, Prof. DR. Syaikh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani, Selasa (02/01/18) seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berkumpul di Masjid Jami’ Nurul Jadid.  Kedatangan beliau di PP. Nurul Jadid seluruh santri diharapkan agar mengikuti Tausiyah dan Ijazah Kitab Al – Shalawat Wal-Aurot  oleh Prof. DR. Syaikh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani bin Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani

Kedatangan Habib Fadil, sapaan akrab dari Prof. DR. Syaikh Muhammad Fadhil Aljailani bin Muhammad Faiq Aljailani Alhasani bin Syekh Abdul Qodir Aljailani disambut dengan hangat oleh Pengasuh beserta dewan pengasuh lainnya. Sebelum kedatangan Habib Fadil, KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid menyampaikan beberapa hal terkait dengan kunjungan Habib Fadil di depan seluruh santri putera PP. Nurul Jadid.

“Harapan saya ketika mengikuti tausiyah beliau (Habib Fadil) agar supaya khusuk tidak gaduh dan menjaga tatakrama apalagi di masjid”ucap beliau didepan seluruh santrinya.

Beliau juga berharap agar santri dapat mengikuti ijazah dari cucu Syekh Abdul Qodir Al Jailani tersebut dengan khusuk dan khidmat. Dan berharap pula agar ijazah yang diberikan akan diamalkan dalam keseharian santri. (qz/ahmad)

Tingkatkan Ketaqwaan dengan Ber-Khitobah

nuruljadid.net – Pola pembelajaran santri dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya ialah berinovasi merancang kegiatan santri. Dengan harapan program kerja wilayah dapat berjalan harapan sesuai dengan target yang telah dirancang. Pada saat ini hal tersebut telah dilakukan oleh organisasi yang berada dibawah naungan Pusat Pendidikan Ilmu Al- Qur’an (PPIQ) yakni Ittihadun Nasyi’in atau yang dikenal dengan nama ITNASY.

Organisasi yang dibina oleh Ust. Dimas Cahyono, Senin (01/01/18) berhasil menggelar acara Khitobah untuk kali pertama di PPIQ. Kegiatan yang digelar di Aula PPIQ program Tahsinul Qiro’ah disaksikan oleh seluruh peserta didik PPIQ. Kegiatan tersebut dimulai pukul 19.30 WIB.

Kegiatan ini menjadi program mingguan dari ITNASY PPIQ yang diikuti oleh seluruh kamar. Anggota kamar F. 05 menjadi peserta perdana dalam kegiatan ini yang ditugaskan untuk menyampaikan materi khitobah-nya kepada santri di PPIQ.

Akbar Krisna Hidayat selaku Ketua Panitia Khitobah mengucapkan bahwa tujuan diadakannya khitobah ialah untuk menambah ketaqwaan para santri didik PPIQ kepada Sang Kholik. Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah tentang Iman dan Taqwa.

“Tujuan khitobah ini untuk memper-erat tali silaturrahim antar santri PPIQ program Tahsinul  Qiro’ah dan Tahfidul Qur’an serta untuk menghidupkan kemampuan dan bakat mereka (santri PPIQ) sebagai bekal nanti di masyarakat,” ucap Ketua Panitia.

Umar, santri dari kamar F.05 dalam kegiatan khitobah ini mengulas seputar iman.

“Iman ialah suatu fondasi untuk memperkokoh jiwa serta kepercayaan secara mendalam kepada Allah, Malaikat-Nya, Rasul-Nya, dan Kitab-Nya serta qada’ dan qadar” tuturnya.

Diakhir khitobahnya, ia mendoakan semoga yang membaca al-qur’an lebih – lebih kepada santri  dan pengurus PPIQ senantiasa mendapat syafaat dari Al-Qur’an.

“kita yang disetiap harinya membaca al-qur’an, mempelajari ilmu tajwidnya, membaca dengan qori’ dan tartil, insya Allah mendapat syafaat dari Al-Qur’an” imbuhnya. (salim)