Hari Pertama Usai Libur Ramadan, Pesantren Nurul Jadid Memulai Aktifitas dengan Apel Pagi

nuruljadid.net – Setelah liburan pesantren di bulan ramadan bulan kemarin, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo memulai kegiatan pendidikan dan pengajaran dengan apel pagi pada pengurus pesantren, guru dan karyawan di lingkungannya.

Potret guru dan karyawan MI Nurul Mun’im tengah menjalani apel pagi di halaman MI Nurul Mun’im.

Giat ini diharapkan dapat memberikan motivasi pada seluruh pengabdi di pesantren Nurul Jadid agar disiplin menggunakan waktu yang telah ditetapkan oleh pesantren. Hal itu disampaikan Sekretaris Pesantren Thohiruddin saat memimpin apel pagi. Senin (22/04/24).

Selanjutnya, Thohir meminta agar pengurus dapat memberi teladan yang baik terhadap santri.

“Kedisiplinan itu salah satu hal yang sangat urgen untuk mensukseskan segalanya, termasuk program kegiatan, belajar dan melaksanakan tugas sebagai pengurus,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa pengurus adalah cermin bagi santri. Jika pengurus telah memiliki kedisiplinan yang baik berkait apapun yang menjadi tugasnya, maka akan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

“Jangan berharap bayangan kayu itu lurus, kalau kayunya bengkok. Artinya sebagai pemimpin atau pengurus harus memberi contoh yang positif terhadap anggota yang dipimpinnya,” tegasnya.

Selain itu, Thohir menyinggung soal memulai aktivitas dengan sesuatu yang baik. Sebab, katanya, pekerjaan yang dimulai dengan niat dan disiplin yang baik akan berdampak pada perubahan yang lebih baik.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

Jelang Liburan, Kiai Zuhri Ingatkan Tanggung Jawab Santri di Masyarakat

nuruljadid.net – “Kita adalah duta pesantren di masyarakat, orang akan melihat pesantren dan pondok ini dari perilaku kita saat liburan di kampung halaman nanti.” Petikan taujihat KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada acara pengarahan pengasuh menjelang Libur Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, Senin (25/03).

Ia juga menegaskan bahwa liburan hanya sekadar berganti kegiatan dan suasana. Tanpa harus meninggalkan amaliyah yang istiqomah dilakukan selama di pesantren.

“Ilmu dan pendidikan yang kita dapat di pesantren harus diterapkan di rumah, meskipun tidak sama persis. Misalnya, kalau di sini wiridan dari maghrib sampai isya’. Kalau di rumah misal tidak selama itu. Ga papa. Tapi tolong jangan tinggalkan wiridan itu,” terang beliau.

Sebab, lanjut beliau, kita dipondokkan oleh orang tua, selain untuk menimba ilmu agama, disamping juga ilmu umum. Adalah untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan membina karakter. Sehingga perubahan-perubahan yang lebih baik itu diharapkan oleh orang tua kita.

“Insya Allah kalau kita lebih baik setelah pulang pondok, akan menjadi dakwah tersendiri. Orang-orang akan senang memondokkan putra-putrinya ke pesantren,” imbuhnya.

Dengan demikian, Kiai Zuhri menganjurkan santri untuk disiplin memaksimalkan waktu, selektif dalam laku bergaul, dan menjadi orang cerdas yang dapat mengontrol nafsu.

“Kita harus belajar disiplin menghargai waktu, sebab waktu itu modal kita. Sebagaimana kata Imam Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah: umruka ra’su malika. Umurmu adalah modal hidupmu. Nikmat waktu dan tambahan umur yang barokah ini sangat berharga. Sangat mahal,” terangnya.

Disamping itu, Kiai Zuhri juga menekankan santri agar memanfaatkan waktu untuk belajar bergaul dengan baik terhadap keluarga dan masyarakat. Sebab, dawuh beliau, bergaul itu penting dengan menjaga adab dan tata krama.

“Kita harus bisa mandiri untuk membatasi diri dan memilih lingkungan yang baik. Mungkin kita akan bertemu dengan teman-teman lama, tapi tolong aturan-aturan yang kita dapat di pondok, aturan pesantren dan aturan agama itu terus kita bawa. Tetap jangan melupakan teman-teman kita. Tapi tentu harus ada perubahan setelah kita mondok ini,” jelas beliau.

Pergaulan itu sangat berpengaruh, lanjutnya, telur yang semula tidak asin, kemudian diletakkan di air asin. Sehari saja sudah bisa asin. Itu telur yang tidak punya jiwa seperti kita. Sementara kita, punya jiwa yang mudah terpengaruh.

“Karena itu, jadilah orang cerdas yang bisa mengendalikan nafsunya, bisa membedakan mana baik dan buruk, dan bisa memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk. Sabda nabi, al-kayyisu man daana nafsahu, wa amila limaa badal maut. Jadilah orang cerdas yang bisa mengendalikan nafsu dengan menyadari bahwa dia akan meninggalkan dunia ini dan akan mencari bekal sesudah kita mati di akhirat. Di pondok kita mencari bekal untuk pulang ke rumah. Tapi di rumah itu juga sementara, kita akan pulang lagi ke akhirat,” pungkas beliau.

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

BUMPes Lakukan Optimalisasi Captive Market dan Digital

nuruljadid.net- Pesantren Nurul Jadid terus meningkatkan pelayanan terbaik terhadap wali santri, santri dan masyarakat.  Kali ini pesantren Nurul Jadid menginginkan optimalisasi digital keuangan dalam pesantren. Peran penting digital ini telah mendapatkan respon positif dari Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid. Kata beliau, digital ampil peran penting dalam pengembangan ekonomi pesantren, yang dimulai dari dalam pesantren Badan Usaha Miliki Pesantren (Bumpes).

Syaiful Anam Kepala Bumpes menyampaikan  bahwa, kepala pesantren  berkeinginan agar  melakukan optimalisasi captive market dan digital. Karena kepala pesantren menginginkan optimalisasi digital keuangan didalam pesantren.

“Rencana pengembangan transaksi digital di dalam pesantren agar terwujud marketplace dan alat Pembayaran (E bekal).’,” katanya.

Pengembangan market digital itu ditindak lanjuti dengan menggelar pertemuan bersama PT. Teknologi Kartu Indonesia (TKI) di Griya Askara Perum Juanda Regency Surabaya.

Selanjutnya, anam mengungkapkan rencana strategis ini memberikan service yang sangat kepada santri, weali santri dan masyarakat dengan melakukan pembelanjaan berbasis online dan lainnya.

“Bumpes akan terus melakukan pengembangan market digital sesuai dengan perkembangan dan kemajuan manusia di era modern ini,” tegasnya.

 

Pewarta   : Syaiful Anam

Editor      : Ponirin Mika

 

Lajnah Falakiyah Nurul Jadid Ikuti Rukyatul Hilal Secara Digital

nuruljadid.net – Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid melaksanakan observasi hilal awal Ramadan 1445 H di Pantai Kalbut, Kabupaten Situbondo, Ahad (10/03/24). Observasi hilal atau rukyatul hilal ini merupakan proses pembuktian untuk memastikan hasil hisab penentuan awal bulan Hijriyah. 

Koordinator Lajnah Falakiyah Nurul Jadid Zainuddin Sunarto menyampaikan bahwa sesuai data pengamatan, Pantai Kalbut terletak pada 114° 0′ 46″ BT dan 7° 37′ 29″ LS dengan ketinggian 13 meter. Ijtima’ akhir sya’ban terjadi pukul 15.50 WIB dengan tinggi hilal 0° 58′ 12,9″ pada saat matahari terbenam.

“Maka dari hasil pengamatan yang dilakukan itu, ketinggian hilal tidak memenuhi kriteria untuk diobservasi atau imkanur rukyat. Faktornya bukan karena cuaca, namun memang benda langit yang diobservasi ketinggiannya tidak mencapai satu derajat,” imbuhnya.

Pantai Kalbut, lanjut Sunarto, dipergunakan sebagai tempat rukyatul hilal karena posisi yang sangat baik dalam proses observasi. Sehingga banyak dari berbagai elemen pemerhati hilal datang untuk sama-sama melaksanakan rukyatul hilal di Pantai Kalbut.

“Dalam kegiatan ini, kami juga mengajak sejumlah mahasiswa Prodi Hukum Keluarga UNUJA guna kaderisasi dan edukasi melalui praktik secara langsung dari materi keilmuan Falakiyah yang telah diterima pada proses perkuliahan,” pungkasnya.

 

Pewarta: Hisnul Muhaimin

Editor: Ponirin Mika

Santri Nurul Jadid Khataman Kitab Sebelum Libur Panjang Pesantren

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan khataman kitab selama 15 hari pada bulan Ramadan. Kegiatan ini dilaksanakan dari tahun ke tahun dan merupakan kegiatan rutin yang digelar di Pesantren Nurul Jadid.

Khataman kitab untuk santri terbagi beberapa majelis. Unsur pengajar dari keluarga pengasuh dan beberapa ustaz senior alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Untuk di masjid jami’ khataman kitab pembacanya dari unsur keluarga pengasuh dan di majelis yang lain seperti musala pembacanya dari asatiz alumni Pesantren Nurul Jadid,” kata Syamsul Arifin ketua Semarak Ramadan tahun 2024.

Syamsul menyampaikan bahwa, kitab yang dibahas sebagai materi khataman tahun ini fokus pada pembahasan fiqh tasawuf, tasawuf, aqidah, sejarah dan hal-hal yang berkaitan dengan puasa.

“Banyak kitab kuning yang di kaji pada khataman kali ini. Ada kitab yang membahas nasehat-nasehat agama, tauhid, fiqh, akhlak, tasawuf dan lainnya. Sebagaimana tertera pada jadwal khataman kitab,” imbuhnya.

Ia pun berharap agar khataman kitab selama 15 hari itu dapat memberikan pemahaman tentang ajaran agama secara baik kepada santri-santri di Pesantren Nurul Jadid.

“Kita berharap agar khataman kitab untuk santri dapat menjadi bekal dalam beragama mereka. Sehingga dapat melaksanakan agama secara baik,” sambungnya.

Dalam pengajian khataman tersebut, Syamsul mengungkapkan adanya pengajian yang bersifat live streaming dilakukan secara online dan juga offline. Hal itu diharapkan agar dapat pula memberikan pelayanan pada masyarakat yang ingin mengikuti pengajian khataman di pesantren Nurul Jadid.

“Pesantren menyediakan pengajian online dan offline untuk memfasilitasi siapapun yang mau mengikuti pengajian ini,” kata Syamsul saat diwawancarai. Sabtu (08/03/24)

 

 

Pewarta. : Ahmad Zainul Khofi
Editor. : Ponirin Mika

Pesantren Nurul Jadid Berkoordinasi dengan P4NJ Daerah Berkait Santri Pulang Bersama

nuruljadid.net – Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap santri dan wali santri berkait pulang bersama santri di libur Ramadan 1445 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan rapat koordinasi dengan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Pusat dan Daerah (P4NJ). Sabtu (09/03/24) secara online.

Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin menyampaikan bahwa, digelarnya rapat koordinasi antara pesantren dan P4NJ sebagai salah satu langkah yang baik untuk memberikan layanan maksimal terhadap santri dan wali santri.

“Koordinasi ini untuk mencari solusi berkait beberapa persoalan yang terjadi. Baik berkaitan dengan dropspot dan lainnya,” katanya saat memberikan pengantar pada rapat tersebut.

Tentu kebersamaan P4NJ pada liburan santri sangat urgen. Di samping sebagai komunikator antara kepentingan pesantren kepada wali dan masyarakat dan juga sebaliknya. Hal itu ditegaskan Tahiruddin di sela-sela rapat.

“Alhamdulillah P4NJ Pusat dan Daerah sangat responsif terhadap perkembangan pesantren. Utamanya berkait dengan kebutuhan layanan santri ketika libur pesantren,” imbuhnya.

Sementara Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi memberikan apresiasi dengan adanya rapat koordinasi ini. Ia menuturkan informasi dan perkembangan berkait apapun termasuk libur santri yang dikomunikasikan melalui P4NJ merupakan langkah yang bagus.

“Syukur Alhamdulillah rapat koordinasi sangat efektif dan menghasilkan banyak hal yang baik,” ungkapnya.

Pada rapat koordinasi itu, ada banyak kesepakatan diantaranya berkait dengan permintaan beberapa daerah untuk penarikan tarif transfortasi pulang dan kembali di tarik satu kali melalui pesantren, perubahan dropspot, dan penertiban lalu lintas saat pulang dan kembali santri.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Madrasah Diniyah Wisuda Santri Hafal Nazam Imrithi dan Amtsilatuttasrif

nuruljadid.net – Kepala Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Ahmad Saili Aswi mengungkapkan kegembiraannya melihat siswa/i Madin yang di wisuda karena hafal Nazam Imrithi dan Amtsulatutasrif. Rabu (06)03/24) di Aula II Pesantren.

Wisuda istimewa kelas akhir  Madin (Wustha  3 dan Ula 3 ) tingkat SLTA di gelar sebagai apresiasi pada mereka yang telah tuntas belajar dan hafalannya. Hal itu disampaikan Saili Aswi saat memberikan sambutan.

Selain itu, Saili mengungkapkan bahwa, ini merupakan wisuda istimewa karena yang ikut wisuda meraka yang telah lulus seleksi syarat ikut wisuda yaitu hafal Nazam imrithi bagi kls wustha dan Hafal amstilatustasrif.

“Wisuda istimewa perdana di ikuti oleh 160 siswi  dr siswi SMANJ, SMKNJ MANJ dan MANSAPRO murid tebanyak yang ikut  wisuda dari MANJ 85 siswi,” katanya.

Saili menambahkan, digelarnya
wisuda istimewa ini berharap memberikan motivasi atau ghirah belajar pada seluruh santri terutama mereka yang belajar di Madrasah Diniyah.

“Ini sebagai motivasi pada seluruh santri. Khususnya bagi mereka yang telah menuntaskan belajarnya di Madin,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama K. Ahmad Zaki berharap agar wisuda terus ditumbuhkan dan dapat diperluas sebagai salah satu kegiatan apresiasi. Juga pada santri reguler agar santri semangat belajar ilmu agama terutama di Madin.

“Ini perlu diperluas. Tak hanya untuk siswa Madin. Tapi pada seluruh santri yang menyediakan belajarnya,” tegasnya.

 

Pewarta : A. Saili Aswi
Editor : Ponirin Mika

Gelar Pembukaan, Gus Iqbal Inginkan Semua Pihak Bersama-sama Menyukseskan Kegiatan Semarak Ramadhan

nuruljadid.net – Pondok pesantren Nurul Jadid menggelar acara Pembukaan Kegiatan Semarak Ramadhan pada kamis (07/03/2024) malam di Aula I Pesantren. Hal tersebut merupakan acara yang sangat dinanti-nantikan oleh para santri dengan segala keseruannya.

Turut hadir dalam acara, Kepala Bidang Koordinasi Olah raga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Makki Maimun Wafi, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, jajaran Kepala Sekolah di lingkungan Nurul Jadid, dan semua santri putra.

Acara pembukaan semarak Ramadhan ini berlangsung meriah dengan penampilan bakat yang dimiliki santri. Dalam pembukaan tersebut ditampilkan beberapa talent santri sebagai bentuk Hiburan, apresiasi dan motivasi bagi para santri seperti penampilan Seni Musik Hadrah Banjari, Qari, Musabaqah Syahril Quran, Puisi, dan Sanggar Seni Amoeba.

Ustadz Samsul Arifin selaku Ketua Panitia menjelaskan acara semarak ramadhan dalam sambutannya.

“Acara ini merupakan kegiatan rutinan dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Dan pada tahun ini, panitia telah menyusun dan membagi beberapa kegiatan  seperti kegiatan yang berbau tafakkuh fiddin, peningkatan skill, lomba-lomba, dan kegiatan-kegiatan rekreatif,” papar Ustadz Samsul.

Selain itu, Ustadz Samsul juga menjelaskan kegiatan santri dari pagi hingga malam hari selama bulan ramadhan mendatang. Tidak lupa ustadz samsul juga menginfomasikan adanya bazar takjil santri.

“Kita juga mengadakan bazar takjil untuk para santri selama menjalankan puasa ramadhan di pesantren. Jadi, adik-adik santri bisa berbuka dengan menu yang bervariasi dan memilih sesuai dengan selera masing-masing.” Imbuhnya.

“Nantinya kegiatan semarak ramadhan ini akan ditutup dengan memperingati malam Nuzulul Qur’an bersama Majlis Ahbabul Musthofa,” pungkas ketua panitia.

Sementara itu, Gus Iqbal mewakili Kepala Pesantren dalam sambutannya mengharapkan agar para santri menjalani kegiatan dengan semangat.

“Harapannya, mari kita jalani kegiatan Semarak Ramadhan ini dengan semangat, penuh riang gembira dan penuh kekhusyukan, tutur beliau.

“Terakhir kami mohon kepada seluruh pihak mulai dari pengurus pesantren, guru-guru di satuan pendidikan, panitia pelaksana, dan pengurus wilayah untuk bersama-sama menyukseskan serangkaian kegiatan ini dengan baik,” pungkas Gus Iqbal.

 

 

Pewarta : Muhammad Bakron Andre Setiawan

Editor : Ponirin Mika

Kisah Perjuangan Yudi Kandrian Peraih Wisudawan Terbaik Ma’had Aly 2023/2024

nuruljadid.net – Yudi Kandrian, merupakan lulusan terbaik Wisuda Ke-10 MA’had Aly Nurul Jadid tahun akademik 2023/2024. Namun ini bukan prestasi pertama yang ia raih selama di Asrama Al-Amiri Mannan (j) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Prestasi pertama dan kedua didapatkan pada saat I’lan Program Tamhidiyah dan Program I’dadiyah pada Wisuda ke-7 dan ke-8.

Dalam kesempatan ini ia menyampaikan rasa senang dan sedih ketika ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. “Rasa senang karena saya bisa membanggakan kedua orang tua saya dengan diraihnya prestasi-prestasi saya selama menjalani pembelajaran, di sisi lain saya sedih karena takut akan ketidaksesuaian penilaian orang lain terhadap ilmu yang ada pada diri saya,” terangnya saat diwawancarai.

Selama menempuh pendidikan di Ma’had Aly, maha santri yang akrab di sapa Yudi, memiliki kesan, baik kesan pahit dan manis. Kesan pahitnya ketika tidak lulus tes kelayakan Program Tamhidiyah. Sedangkan kesan termanisnya ketika: “Belajar dari kegagalan menuju keberhasilan di masa depan seperti yang saya rasakan pada saat ini,” tuturnya.

Penyampaian terpisah, menurut Yudi saya berterimakasih kepada semuanya. “Terima kasih kepada pihak sivitas akademika Ma’had Aly Nurul Jadid, keluarga, dan kawan-kawan sejawat yang telah mendukung dan mengantarkannya hingga ke titik sekarang ini,” sambungnya.

Harapan pun ia sampaikan dengan penuh percaya diri. Selain berharap kepada dirinya sendiri untuk terus istiqamah menjadi lebih baik ke depannya. Ia juga berharap kepada adiknya agar: “Bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya capai selama di Ma’had Aly Nurul Jadid, serta mampu termotivasi dari apa yang saya capai”.

Akhir dari wawancara, wajibnya belajar pun diungkapkan.“Dawim aladdarsyi waliddufariquhu wal ilmu biddarsyi komawatafa’aka. Artinya: ‘dan tetaplah belajar jangan pernah kau meninggalkan belajar karena dengan belajar itu ilmu kita akan berkembang’,” pungkasnya.

 

Pewarta : Ahmad Tajul Arifin
Editor : Ponirin Mika

Rois Syuriah PBNU: Negara Wajib Mengawal Undang-Undang Pesantren

nuruljadid.net – Dr. KH Abdul Ghofur Maimoen mengungkapkan bahwa seluruh kegiatan yang terselenggara di bawah naungan pondok pesantren telah diakui oleh Negara dengan diresmikan nya undang-undang No. 18 Tahun 2019.

“Alhamdulillah, undang-undang pesantren tahun 2019 telah diresmikan. Negara telah mengakui keberadaan pendidikan di pesantren” ungkapnya Rabu (5/03/24) saat memberikan orasi ilmiah di acara wisuda Ma’had Aly ke 10 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Imbuhnya kemudian, bahwa undang-undang tersebut tidak hanya mengakui kegiatan yang formal saja seperti Ma’had Aly, Diniyah Formal, dan Mu’adalah melainkan juga pendidikan non formal seperti PKBM pada pendidikan Kemendikbud.

Selain itu, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen menegaskan bahwa, kewajiban kita saat ini adalah selalu melakukan kegiatan-kegiatan, lobi-lobi agar siapapun presidennya untuk terus mengawal undang-undang pesantren.

“Siapapun presiden kita, kewajiban kita adalah melakukan kegiatan-kegiatan, lobi-lobi agar kebijakan lima tahun kedepan, siapapun presidennya harus terus mengawal undang-undang pesantren,” imbuh nya.

Dengan demikian menurut beliau, jika mau menjadi presiden harus mendengar suara pesantren bahkan dapat dipastikan calon presiden yang tidak mendekat pada pesantren tidak akan terpilih.

“Kalau mau menjadi presiden harus mendengar suara pesantren. Hampir bisa dipastikan di negeri ini, kalau ada calon (presiden) yang tidak mendekat ke pesantren itu tidak akan jadi (terpilih),” tegasnya.

 

Pewarta: Moh. Ferdiansyah
Editor: Ponirin Mika

Ma’had Aly Gelar Wisuda ke-10

nuruljadid.net – Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar I’lan program tamhidiyah dan i’dadiyah di acara wisuda ke-10 Ma’had Aly Nurul Jadid. Senin malam (5/3/24) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Turut hadir, Gus Moh. Hilman Zidny Romzi, Dosen Ma’had Aly, dan peserta I’lan beserta walinya.

Kegiatan ini, selain menyematkan tanda resmi kelulusan, juga terdapat demonstrasi atau peragaan kelayakan kelulusan yang diuji oleh ustadz dan ustadzah dari Ma’had Aly. Rasa senang dan syukur menghiasi ruangan acara, baik dari penguji, peserta I’lan beserta walinya.

Potret peserta wisuda tengah melakukan uji demonstrasi menjelang wisuda.

Sebagaimana keterangan peserta I’lan, Bagus Ridwan pada saat diwawancarai. Menurutnya, di I’lan ini merupakan suatu kebahagiaan. 

“Saya sangat bersyukur karena ini I’lan kedua kalinya. I’lan pertama pada Program Tamhidiyah, dan sekarang di I’lan lagi untuk Program I’dadiyah,” ungkapnya.

Senada dengan itu, H. Nur Holis, wali dari santri yang bernama Riki Habibi asal Sumenep menyampaikan rasa syukurnya atas peraihan putranya.

“Sangat Puas dan gembira sekali karena melihat langsung putra saya ketika didemonstrasi tentang ilmu alatnya (nahwu dan shorrof, red.) berkaitan dengan ilmu-ilmu kitabiyah,” tuturnya.

Pengampu Program Tamhidiyah sekaligus Penguji demonstrasi juga menuturkan, Ustadz Suridi, tentang rasa bangganya bisa menjadi penguji pada demonstrasi dan banyaknya mahasantri yang di I’lan dari Program yang diampunya tersebut.

“Menjadi kebanggaan bagi saya karena teman-teman banyak yang di I’lan. Termasuk di program (Tamhidiyah, red.) yang diampuh saya sebanyak 30 mahasantri yang lulus seleksi I’lan pada malam hari ini, ‘Alhamdulillah’, ” paparnya.

 

Pewarta: Moh. Syafakhorrahman

Editor. : Ponirin Mika

 

Torehan Gemilang Santri Pesantren Nurul Jadid, Raih Juara Lomba Cerita Islami di Kabupaten Probolinggo

nuruljadid.net – Lagi-lagi Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid menorehkan prestasi di tingkat Kabupaten. Kali ini, santri yang berstatus siswa aktif SMA Nurul Jadid Karanganyar Paiton Probolinggo, sabet prestasi gemilang dalam Lomba Cerita Islami tingkat Kabupaten yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo dalam rangka peringatan HAB Kemenag ke-78 tahun 2024. Lomba yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai sekolah di Kabupaten Probolinggo tersebut menyaksikan kepiawaian siswa dalam menggali nilai-nilai keislaman dan mengemasnya dalam karya tulis yang memukau.

Siswa-siswa SMA Nurul Jadid berhasil memborong juara 1, 2, dan 3 dalam lomba ini, menegaskan dominasi mereka di ranah cerita Islami. Salah satu sorotan utama adalah Izza Zenia Naftalin, siswa kelas XI IBB2, putri dari pasangan Edil dan Titik Winarni, yang meraih juara pertama dengan cerita yang sarat akan makna-makna spiritual dan moral.

Dr. Rahrdjo, Kepala Sekolah SMA Nurul Jadid, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian gemilang ini, menekankan bahwa prestasi tersebut adalah hasil dari kerja keras siswa-siswa dan dukungan penuh dari guru dan orang tua.

Juara kedua diraih oleh Nailatul Khoiriyah, siswa kelas XI MIPA3, putri dari Adi Sucipto dan Fatmawati. Sedangkan juara ketiga diraih oleh Kumala Raihana Qalby, siswi kelas XI IBB2, putri dari Ahmad Faiz dan Furie Rosnasari.

Para siswa yang berhasil meraih prestasi ini berbagi perasaan gembira dan rasa syukur, berharap karya tulis mereka dapat menginspirasi banyak orang dan memberikan kontribusi positif dalam memperkuat keimanan dan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat.

Dengan pencapaian ini, SMA Nurul Jadid semakin meneguhkan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter dan moralitas siswa-siswa untuk menjadi generasi yang berdaya saing dan berakhlak mulia, serta menjadi wadah bagi sekolah unggul pemimpin muda.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

Dihadapan Pengurus NU, Kiai Zuhri Ingatkan Pentingnya Merawat Kebersamaan

nuruljadid.net – Menjadi pengurus Nahdhatul Ulama (NU) jangan lupa untuk terus membangun kebersamaan dalam melaksanakan tugas. Kebersamaan itu akan memudahkan setiap tugas bisa dilaksanakan dengan baik.

“Berjamaah atau kebersamaan perintah agama. Ini bukan hanya dalam melaksanakan sholat tapi berjamaah dalam melaksanakan tugas keseharian,” kata Kiai Zuhri saat memberikan tausiyah dihadapan pengurus MWCNU Paiton Probolinggo di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu (02/03/24).

Beliau menambahkan, mengemban amanah harus sebaik-baiknya. Menurut beliau, hal ini bisa didapati jika dikerjakan dengan berjamaah atau kebersamaan. Meskipun hal itu tidak mudah namun bila kita saling memahami dan menghormati sikap dan perbedaan, insya Allah akan bisa tercapai.

“Kalau ada pengurus yang keliru ya minta maaf dan harus dimaafkan,” tegasnya.

Beliau juga menegaskan bahwa, menjadi pengurus NU merupakan orang-orang terpilih dari Allah. Ia berharap agar dalam melaksanakan amanah dari NU semata-mata berharap ridha Allah SWT.

“Kalau kita bekerja untuk Allah maka segala hajat dan kebutuhan kita akan diperhatikan oleh Allah,” imbuhnya.

Selanjutnya, Kiai Zuhri menceritakan perjuangan para pendahulu. Kata beliau, para pendahulu kita mendapatkan pertolongan dari Allah. Hidup mereka tidak mengalami kesulitan karena beliau berjuang untuk Allah dan umatnya.

Tak hanya itu, beliau menjelaskan pentingnya silaturahim. Kata Kiai Zuhri, menyampaikan pentingnya silaturahim adalah untuk memperkokoh ukhuwah diniyah, wathaniyah, insaninyah dan nahdhiyah.

Potret foto bersama pengurus MWCNU Kecamatan Paiton bersama Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini di penghujung acara silaturrahim

Sementara itu, ketua Tanfidziah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Paiton H. Zainul Arifin mengatakan, anjangsana pengurus ke masyayikh pesantren sebagai salah satu upaya di dalam menghadirkan energi positif agar terus mengalir semangat pengabdiannya pada NU.

“NU betul-betul organisasi yang militan butuh semangat dari Masyayikh. Ini dimaksudkan agar semangat pengabdian pengurus MWCNU Paiton sehingga semangatnya terus berkibar,” tegasnya.

Kita datang, ungkap Ustaz Zein, untuk memohon tausyiah atau arahan untuk membangkitkan Ruhul jihad di NU.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

Kuliah Umum di UNUJA dengan Prof. Murpin Josua Sembiring Mengupas Strategi Membangun Indonesia Unggul 2045

nuruljadid.net – Pada Rabu (28/2/2024), Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar Kuliah Umum yang menghadirkan Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si, Ketua Persatuan Guru Besar/ Profesor Indonesia (PERGUBI) wilayah Jawa Timur. Bertempat di Auditorium 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid, acara ini mengangkat tema “Sinergi Dalam Aksi Strong Leadership dan Keunggulan Pemberdayaan Followership Untuk Indonesia Emas”.

KH Abdul Hamid Wahid, Rektor UNUJA, menjelaskan bahwa kehadiran Prof. Murpin dipilih karena kombinasi latar belakangnya sebagai aktivis, ilmuwan, dan pengusaha. “Pertemuan ini memberikan wawasan luas dalam berbagai aspek, mulai dari keilmuan hingga seni kehidupan,” ujar beliau.

Dalam paparannya, Prof. Murpin menyampaikan strategi untuk mempersiapkan Indonesia menuju keunggulan pada tahun 2045. Fokusnya adalah stabilitas negara dan keberlanjutan dalam kepemimpinan. “Kita harus memastikan stabilitas dalam bernegara serta memimpin dengan integritas dan menghormati orang lain,” tegas Prof. Murpin.

Beliau juga menyoroti pentingnya hilirisasi ekonomi, mencontohkan kasus China sebagai bukti transformasi yang luar biasa dari negara berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar. Dengan menawarkan sistem Geopark, Prof. Murpin mengajak untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan mempertahankan budaya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kuliah Umum ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan pimpinan UNUJA, memberikan inspirasi dan wawasan bagi peserta tentang tantangan dan peluang dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

 

Pewarta.  : Ahmad Zainul Khofi

Editor.      : Ponirin Mika

Sumber.   : Website UNUJA

Kompetisi Sains dan Sosial Se-Jatim di Pesantren Nurul Jadid

Kompetisi Sains dan Sosial (KSS) menjawab Matematika, IPA dan IPS tingkat SLTP se-Jawa Timur sukses di gelar oleh Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Nurul Jadid berlangsung sukses dan meriah. Hal itu ditandai dari ratusan peserta dari berbagai SLTP se Jawa Timur ikut andil dalam ajang adu cerdas tersebut. Ahad (25/2) di Aula II Pesantren Nurul Jadid.

Kepala MANJ Misbahul Munir memberikan apresiasi. Ia menyampaikan ungkapan terimakasih atas partisipasinya peserta yang datang dari lembaga SLTP se Jawa Timur.
“Semoga acara KSS ini banyak memberikan manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Ia melanjutkan, KSS memiliki kesesuaian dangan arah kebijakan umum pesantren dan visi-misi madrasah yang menekankan pada prestasi dan religius. Demi mewujudkan itu, salah satu kegiatan yang relevan adalah Kompetisi Sains dan Sosial. “Sekaligus sebagai evaluasi terhadap hasil pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing Sekolah,” tandasnya.
Sementara Sugianto ketua panitia KSS menyampaikan bahwa tujuan lomba sebagai ajang aktualisasi dan menempa diri.
“Kalah menang dalam kompetisi itu suatu yang lumrah, dengan berkompetisi di KSS ini dalam pandangan kami, kalian adalah para juara, jangan patah semangat, kalian adalah generasi-generasi hebat untuk menjadi unggul dan berprestasitegasnya.
Sugik panggilan akrabnya, memiliki optimisme pada event yang sukses berakhir hingga sore itu,. “Harapannya semoga pelaksanaan KSS ini bisa berjalan baik dan lancar, dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua, dan bisa kita adakan secara konsisten tiap tahun.
Ajang se Jawa Timur yang bertema Mencetak Generasi Unggul dalam Bidang Sains dan Sosial itu melombakan soal mata pelajaran IPA Terpadu, Matematika, dan IPS Terpadu. Kurang lebih 108 peserta dari 21 sekolah/madrasah di berbagai daerah di Jawa Timur itu beradu cerdas melalui babak penyisihan dengan model CBT hingga final dalam bentuk cerdas cermat.
Diawali dengan registrasi ulang peserta, seremonial di aula II, Babak penyisihan di Laboratorium Komputer, Ishoma, pengumuman pemenang babak penyisihan, untuk final dipusatkan di aula II pada masing-masing mapel. Final IPS 12.30 – 13.30, IPA 13.30 – 14.30, Matematika 14.30 – 15.30 dan diakhiri penyerahan hadiah 15.30 – 16.00 bagi para pemenang.

Pewarta : Mawardi
Editor : Ponirin Mika