IKSAKAP Sukses Ajak Masyarakat Menyantuni Anak Yatim

IKSAKAP Sukses Ajak Masyarakat Menyantuni Anak Yatim

nuruljadid.net – Acara Penutupan Gebyar Ramadhan yang digelar oleh Ikatan Santri se-kawedanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid bertambah meriah tatkala momen pemberian santunan anak yatim berlangsung.

Sebanyak 16 anak yatim mendapat bingkasan berupa sembako dari panitia. “anak – anak yatim yang mendapat santunan ini, merupakan anak – anak dari masyarakat sekitar,”ungkap Muhammad Qoid disela – sela acara berlangsung. Senin (01/06/2019).

Momen santunan anak yatim bertambah khidmat, tatkala beberapa perangkat desa dan warga sekitar turut menyantuni anak yatim yang rata – rata masih duduk di sekolah dasar atau taman kanak – kanak.

H. Abdul Halim, Kepala desa sukorejo yang menjadi tempat acara ini berlangsung, memandang acara tersebut dengan baik, ditambah dengan adanya acara santunan anak yatim dan acara tausiyah Pengsuh PP. Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini.

“Saya kira panitia IKSAKAP PP. Nurul Jadid ini tidak hanya sukses dalam menggelar acara, namun juga sukses dalam mengajak warga sekitar untuk turut menyantuni anak yatim. Dan juga saya sangat berterima kasih dengan diadakannya acara ini kepada Pihak PP. Nurul Jadid,”tegasnya pasca acara.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Galakkan Masyarakat Bersholat jamaah Melalui Buka Bersama

Galakkan Masyarakat Bersholat jamaah Melalui Buka Bersama

nuruljadid.net – Suasana riuh rendah namun penuh dengan canda tawa dan kehangatan begitu tepancar di Masjid Nurul Hidayah, dusun Sukorejo, kecamatan Kotaanyar, Probolinggo.

Sebagai bagian dari tradisi sekaligus penyiaran agama islam di bulan suci Ramadhan, Ikatan Santri se-kawedanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan kegiatan acara buka bersama dengan masyarakat sekitar dan para peserta lomba tartil.

Pembina IKSAKAP, Ust. Aulia Akbar Maulana mengatakan Acara berbuka itu merupakan kegiatan pendukung dari kegiatan sebelumnya yakni, kegiatan lomba tartil.

“Alhamdulillah, acara tartil yang kami laksanakan dari tadi siang, berjalan lancar,”tutur mahasiswa Universitas Nurul Jadid tersebut saat ditemui pasca acara. Sabtu (01/06/2019).

Bertempat di kediaman Bpk. Muhammad Romli Hasan. Acara dimulai pukul Pukul 17.30 WIB, dan dimulai dengan saling silaturahim antar anggota pengurus IKSAKAP dengan masyarakat sekitar maupun kepada wali dari peserta lomba tartil.

Saat waktu berbuka tiba, para tamu mendapat sajian takjil berupa nasi kotak, kue, dan es teh yang menggugah selera.

Setelah menikmati hidangan, acara dilanjutkan dengan Shalat Maghrib bersama dan kemudian berlanjut dengan pengumaman pemenang lomba tartil oleh Ust Mufidurrahman Hariyanto, Pembina IKSAKAP.

Tuan rumah acara tersebut, Bpk. Muhammad Romli Hasan. Merespon dengan baik kegiatan yang telah diadakan oleh ISAKAP. “Kegiatan ini sangat positif sekali, karena dalam kegiatan buka bersama ini santri PP. Nurul Jadid bisa menjalin silaturahim kepada masyarakat Kotaanyar maupun kepada santri Pesantren Lain,”ungkap alumni PP. Nurul Jadid itu.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Lomba Tartil, Warnai Kegiatan IKSAKAP di Masyarakat Kotaanyar

Lomba Tartil, Warnai Kegiatan IKSAKAP di Masyarakat Kotaanyar

nuruljadid.net – Momen Bulan Suci Ramadhan kali ini, Ikasan Santri se-kawadanan Paiton (IKSAKAP) Pondok Pesantren Nurul Jadid turut membagi beragam kemujuran kepada sesama. Hal ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang seru seperti Pondok Ramadhan, lomba tartil, Buka Bersama, Khotmil Qur’an, Pawai Obor, Lomba Ranking 1 dan Pengajian Umum.

Pada kali ini, Sabtu (01/05/2019) Lomba tartil berlangsung. Sebanyak 40 peserta berkecimpung dalam acara yang bertempat di dusun Sukorejo, kecamatan Kotaanyar, Probolinggo.

Penjelasan dari Pembina IKSAKAP, Ust. Aulia Akbar Maulana. Lomba tersebut diperuntukkan kepada siswa – siswa Madrasah Ibtidaiyah, sekolah dasar, madrasah serta Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ) se- kecamatan Kotaanyar dan Paiton.

“kegiatan tartil ini dimaksudkan untuk mewujudkan semangat mengbdi para teman – teman santri PP. Nurul Jadid dan mempererat tali silaturahim kepada masyarakat sekitar Kalikajar,”jelasnya.

Mengenai juri lomba, Ust Ula (sapaan akrab) mengatakan, IKSAKAP mengundang 3 ustadz Pusat Pembinaan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) PP. Nurul Jadid, karena dianggap lebih kompeten dalam bidang Tartilul Qur’an.

Kriteria penilaian lomba tartil ini ada 3, pertama. Kelancaran dalam membaca ayat – ayat Al-qur’an, Fashohah, dan Tajwid.

Para pemenang dari lomba tersebut Juara 1 disabet oleh Zulfa Murtaqia Delegasi dari TPQ Raudlatul Jannah, Juara 2, Syifaul Qolbi delegari TPQ AL-Ikhlas dan Juara 3, delegasi TPQ Al-furqon.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Demi Meningkatkan Kualitas Kerja Satker, PPNJ Adakan Rapat Maraton

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar rapat maraton terhitung  sejak hari Jum’at, 24-27 Mei 2019 pada puasa ramadan kali ini, guna melakukan evaluasi pada setiap satuan kerja di bawah naungan Pesantren, Jum’at (24/05/19) sore, bertempat di ruang rapat AULA Mini Universitas Nurul Jadid.

Sekretaris Pesantren Ustadz H. Faizin Syamwil mengatakan, adanya rapat pada masing-masing unit satuan kerja ini, kita ingin melakukan evaluasi lebih dalam pada setiap satuan kerja dan bidang-bidang dibawahnya untuk meningkatkan kualitas kerja.

Kegiatan rapat satuan kerja dilakukan sebagai tindak lanjut dari rapat pimpinan yang diadakan sebelum puasa,” tuturnya.

Setelah rapat satuan kerja dilaksanakan akan ada koordinasi lanjutan lintas biro untuk memadukan program yang diagendakan oleh masing-masing satker.

“Selanjutnya kita akan komunikasikan antar satker atau bidang untuk program yang perlu dikoordinasikan,” sambung Ustadz Faizin.

Pewarta : PM

SMKNJ, Libatkan Instruktur PJB Dan UBJOM Paiton Asah Skill Siswa Kelas Teknik Pembangkit Tenaga Listrik

nuruljadid.net-Memasuki tahap akhir dalam pelakasanaan KBM di semester 1, kelas Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL) SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, melaksanakan Prakerin sebagai prasyarat kenaikan kelas. Beberapa tahun terakhir SMKNJ gandeng Perusahaan Besar Pembangkit di Jawa Timur yaitu PT. UP PJB Paiton dan PT UBJOM untuk melaksanakan pembinaan terhadap siswa TPTL.

Pada tahun ini, kegiatan Prakerin dilaksanakan selama 6 bulan mulai 22 Mei 2019 berakhir tanggal 22 Nopember 2019. Sedangkan peserta prakerin sebanyak 23 siswa. Sementara teknis pelaksanaan prakerin mengikuti Du/Di. Untuk pelaksanaan praktek di PT. UP PJB Paiton unit 1 dan 2 hanya 1 shift sebanyak 11 siswa, sedangkan di PT. UBJOM terbagi menjadi 3 Shift dilaksanakan per 8 Jam.
Menurut Waka Humas SMKNJ Ustadz Moh. Arief Hariyanto adanya kegiatan ini bertujuan untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari selama di semester 1 di bangku kelas. Setelah Prakerin selama 6 bulan anak dituntut untuk bisa melaksanakan Uji Kompetensi selama 2 di Kampus PJB Akademi sebagai evaluasi Pelaksanaan Prakerin. Apabila Lulus maka akan diterbitkan sertifikat kompetensi yang nantinya bisa digunakan untuk melamar pekerjaan sesuai dg Bidang dan pemetaan materi yg dikuasai,” Sambung Ustadz Arief.

Senada dengan Ustadz Arif, Kepala Kampus PJB Akademi Bapak Sunarto .SH mengatakan bahwa tujuan utama dalam kegiatan ini menggali kreatifitas dan kemampuan dalam mempraktikkan apa yg telah dipelajari. Dalam kegiatan KBM melibatkan instruktur PJB unit 1, 2 dan unit 9,10.
Sebelum melaksanakan prakerin siswa dibekali terlebih dahulu dengan beberapa model pembinaan diantaranya: siswa berkumpul di Akademi untuk mengikuti briving dan teknis praktik dilapangan, membuat ID Card dan tahap akhir melaksanakan Prakerin sesuai Jadwal yang telah ditentukan oleh unit

“Kami dari pihak SMKNJ Sangat berterima Kasih atas support tim akademi juga Instruktur yang mengawal pelaksanaan KBM di Sekolah sampai pada pelaksanaan Prakerin selama 6 bulan. Butuh tenaga, waktu dan kesabaran dalam melaksanakan kegiatan ini, karena siswa tersebut masuk layaknya Karyawan dibebani tanggung jawab yang cukup besar, Alhamdulillah siswa kami mendapatkan tambahan ilmu dari binaan yang dimaksud”Ucap Ustadz Arif.

Pewarta : PM

Mengabdi Itu Harus Memberikan Yang Terbaik

nuruljadid.net.-Kamis (24/05/19) sore, Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar kegiatan konsolidasi dan buka bersama yang diikuti unsur Pimpinan hingga Karyawan, bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Kegiatan konsolidasi dan buka bersama ini dimulai puku 16. 30 WIB- hingga adzan maghrib tiba. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menanamkan ruhul jihad dalam pengabdian untuk meningkatkan kualiatas mengabdi di Pesantren, agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik di Pesantren,’ Ungkap Kasubbag Kepegawaian Ustadz Miftahul Huda.

senada dengan ungkapan di atas, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa berkhidmat, mengabdi, berjuang harus memberikan yang terbaik. Dikalangan lain, pengabdian di anggap sebagai sesempatnya, sebisanya, semaunya, ikhlas itu didegradasi direndahkan dengan pelecehan-pelecehan. Karena pengertian yang sebetulnya mengabdi itu memberikan yang terbaik.

Masih pernyataan beliau, seseorang pimpinan atau karyawan dengan mental tangan dibawah hanya akan melihat apakanh ini berhasil atau tiidak, baru akan memberi yang terbaik. Seorang sales di toko yang akan menjual produk tertentu akan melayani seorang yang kemungkinan akan membeli, itu artinya kemungkinan pembeli dibatasi. Ihsan adalah kita melayani siapapun dengan kemungkinan membeli atau tidak dengan pelayanan terbaik kita, dan ketulusan itu jauh lebih berdimensi jangka panjang.

Lanjut beliau, mentalitas tangan diatas di dalam pengabdian, di dalam pengelolaan didalam majerial adalah bahwa kita memberikan layanan yang terbaik tanpa syarat, hanya karena kita ingin mengbdi kepada Allah.

Kegatan tersebut diakhiri saat waktu adzan maghrib tiba. Dan seluruh peserta yang hadir mulai beranjak mengambil posisi masing-masing untuk menikmati takjil yang tersedia.

Pewarta : PM

Santunan Anak Yatim, Ikut Meriahkan Kegiatan Konsolidasi dan Buka Bersama

nuruljadid.net.-Suasana Pondok Pesantren Nurul Jadid , Kamis (24/5/2019) sore terlihat meriah. santunan anak yatim dan buka bersama abang becak, ikut memeriahkan kegiatan konsolidasi dan buka bersama pengurus, dosen, dewan guru dan karyawan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Santunan anak yatim langsung diberikan oleh Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, yang diselenggarakan bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid dengan disaksikan oleh seluruh donatur tetap.

“Acara pemberian santunan anak yatim dibarengkam dengan acara buka bersama seluruh keluarga besar Nurul Jadid, agar dapat dilihat atau disaksikan oleh donatur tetap yang di koordinir oleh laziskap setiap bulannya ” ujar Ustadz Bashori Alwi Ketua Semarak Ramadan Nurul Jadid 2019.

“Terimakasih atas bantuan dan partisipasinya buat seluruh unsur terkait, insya Allah pemberian santunan semacam ini, dapat mengurangi beban mereka anak yatim,” Sambungnya.

Semoga tahun depan dapat memberi santunan terhadap anak yatim lebih banyak dari tahun ini. Ungkap Ustadz Muslehuddin Jauhari, Panitia Pelaksana Pemberian Santunan Anak Yatim.

“Kami cukup bahagia, apalagi banyak ribuan pasang mata yang menyaksikan,” Sambungnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pengarahan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh KH. Makki Maimun Wafi.

Pewarta : PM

Serunya, Santri Nurul Jadid Pulang Bareng (PUBER) Ke Kampung Halaman

nuruljadid.net.- Pulang bareng atau Mudik bareng tak hanya dilakukan masyarakat umum. Para santri yang mondok di Pesantren pun melakukan hal yang sama. Tak terkecuali Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

Pada tahun sebelumnya, mereka para santri pulang di jemput orang tuanya masing-masing. Namun untuk tahun ini, pulangan santri pada libur ramadan 2019 (Puber), dikoordinir oleh Pesantren, Selasa (22/05/19)

Dalam rangka memeriahkan pelepasan keberangkatan pulang bersama santri NJ yang di laksanakan bertempat di lapangan ayaman pada pukul 09. 25 WIB, ada pemotongan pita oleh Sekretaris Yayasan KH. Hefny Rozak, Pegawai BNI dan di dampingi Direktur Klinik Azzainiyah Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah, sebagai pelepasan simbolis oleh Pesantren.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Ustadz Ernawiyadi Munsy mengatakan bahwa pesantren ingin memberikan pelayanan prima dan hemat pengeluaran orang tua.

“Pulang bersama dengan difasilitasi Pesantren, agar santri pulang bersama-sama sesama santrinya. Ini juga menunjukkan bahwa Pesantren memberikan pelayanan prima dan hemat biaya. Sebab, jika di jemput orang tua dengan memakai transportasi pribadi akan menelan biaya yang cukup banyak.
Lebih dari itu, agar keamanan santri bisa terjaga, terutama santri putri,” Ungkapnya.

Hal senada di ungkapkan oleh Sekretaris Pesantren Ustadz H. Faizin Syamwil bahwa pulang bersama (puber) sebagai bagian dari pelayanan Pesantren kepada santri, disamping menjaga kesalamatannya, hingga sampai kerumahnya masing-masing.

“Mantap,mantap, mantap sekali,” kalimat ini disampaikan oleh Koordinator Lapangan, Ustadzah Lina Surtiana, melihat wajah para santri riang gembira pada saat KH. Hefny Rozak melepas keberangkatan pulang bersama dengan membaca do’a perjalanan yang diikuti oleh seluruh santri.

Pewarta : PM

20190719_zayyin-naila-fitri,-santri-berprestasi-wilayah-al-mawaddah

Zayyin Naila Fitri, Santri Berprestasi Wilayah Al Mawaddah

nuruljadid.net – Namanya adalah Zayyin Naila Fitri, Lahir di salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikelilingi oleh pegunungan Tengger, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo, Kabupaten tersebut bernama Kabupaten Probolinggo.

Zayyin adalah panggilan akrabnya, ia terlahir dari keluarga yang berpendidikan, ayahnya adalah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah disebuah sekolah yang tak jauh dari rumahnya MI Sirajul Ulum Krejengan Probolinggo, begitu pula dengan ibunya yang seorang guru PAUD Al Amin Krejengan.

Zayyin mulai mengenyam pendidikan di TK Sirojul Ulum, kemudian setelah lulus dia melanjutkan pendidikannya di SD Sirajul Ulum yang berada di daerah desanya sendiri yakni Desa Jatiurup, Kecamatan Krejengan, Probolinggo. Selepat tamat SD, untuk memenuhi rasa hausnya akan ilmu ia rela meninggalkan keluarga tercinta, meninggalkan tanah kelahirannya menuju ke pondok pesantren yang terkenal akan perkembangan pendidikannya yang pesat yakni Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Di PP. Nurul Jadid, gadis yang suka menghafal ini mendaftarkan diri ke MTs Nurul Jadid di program tahfidz dan berada di wilayah Al-Mawaddah. Selama duduk bangku MTs Nurul Jadid banyak prestasi yang sabet seperti juara 2 Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat kabupaten Probolinggo tahun 2018 di Kraksaan pada waktu kelas VI MI Sirajul Ulum, juara 1 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat KKM di Probolinggo pada tahun 2019 pada waktu kelas VII MTs Nurul Jadid, tak berhenti disitu di PP. Nurul Jadid gadis yang masih berumur 13 tahun tersebut pernah tercatat juara 1 tartil tingkat Nurul Jadid pada tahun 2019, juara 2 Musyabaqoh Syarhil Qutub (MSQ) se Pondok Pesantren Nurul Jadid pada tahun 2019. Dari pihak MTs Nurul Jadid tatkala masih kelas VII ia dianugerahi sebagai The Best Program Tahfidz putri MTs Nurul Jadid pada tahun 2019.

Selain itu, ia juga memiliki beberapa prestasi yang cukup membanggakan dibidang olahraga dan seni, seperti juara 1 bulutangkis tingkat kabupaten Probolinggo di Kraksaan pada tahun 2018 ketika mengenyam pendidikan di MI Sirajul Ulum, kemudian juara 1 lomba Lari Tingkat Cepat kecamatan Krejengan pada tahun 2018 ketika ia masih duduk di kelas VI MI Sirajul Ulum.

Lebih lanjut, ketika masih sekolah di TK ia menorehkan juara 1 mewarnai tingkat kecamatan Krejengan, pada tahun 2011. (ila/red)

20190719_munirah,-santri-berprestasi-wilayah-al-mawaddah

Munirah, Santri Berprestasi Wilayah Al Mawaddah

nuruljadid.net – Munirah atau yang biasa dipanggi Yaya oleh teman – temannya dikenal oleh seseorang yang dikenal memiliki prestasi yang cukup membanggakan, ia lahir di Pulau Dewata lebih spesifik di Loloan Barat, Negara, Jembrana. Dari pasangan Ahmad Zainul Ekhsan (43) dan Hilwah Baraas (43).

Gadis yang memiliki cita – cita dosen terbang yang berakhlaq Al-Qur’an itu, memulai perjalanan pendidikannya di TK Muhammadiyah Aisyiah di Jemberana Bali, kemudian setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di MI Mujahidin Negara Bali. Setelah tamat MI, ia mempertinggi lagi pendidikan ke Pondok Pesantren yang agak jau dari tanah kelahirannya, ialah Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Selama di Pondok Pesantren Nurul Jadid, ia memulai pendidikannya di lembaga MTs Nurul Jadid. Hal yang sangat ia kenang selama duduk di bangku MTs Nurul Jadid ialah ketika ia ditunjuk oleh pihak MTs Nurul Jadid untuk mengikuti lomba bahasa Arab tingkat SLTP se Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, lomba yang bertempat di Pajarakan, Probolinggo itu, gadis yang mengaku mempunyai hobi diskusi ini berhasil menjadi juara 1 mengalahkan seluruh peserta perwakilan lembaga SLTP se Probolinggo.

Tidak berhenti disitu, siswa MTs Nurul Jadid yang duduk di kelas VII ini, juga pernah mengharumkan nama MTs Nurul Jadid dan PP. Nurul Jadid di Tingkat Kabupaten pada Pidato Bahasa Arab yang diadakan oleh Aksioma pada tahun 2019 ia menyabet juara 1, kemudian dilingup Nurul Jadid ia berhasil menorehkan tinta emasnya pada lomba MC Bahasa Indonesia dengan mendapatkan juara I, Juara 2 lomba Bahasa Indonesia dan Juara II MSQ selama Pekan Madarin (PM) 2019.

Kemudian Gadis yang masih berumur 13 tahun ini mengaku juga pernah juara 2 hafal jus 30 di Jemberana pada tahun 2016 ketika mengenyam Pendidikan di MI Mujahidin Negara Bali, dan juga pernah tercatat juara 3 Fashion Show di Negara Bali pada tahun 2016 ketika mengenyam pendidikan di MI Mujahidin Negara Bali, dan juara 3 baca puisi di Jemberana Bali pada tahun 2015 ketika duduk pendidikan di MI Mujahidin Negara Bali. (Ila/red)

Menjelang Libur Ramadan, Ini Pesan KH. Moh. Zuhri Zaini Kepada Ribuan Santrinya

Nuruljadid.net.- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini mengimbau kepada seluruh santri menjelang libur panjang Pesantren di bulan ramadan kali ini agar supaya tetap menjaga identitas santri, hal tersebut disampaikan pada tausyiah malam ini, Senin (20/05/19). Bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid yang di ikuti oleh ribuan santri dan rombongan Ahbabul Mustafa.

Dalam tasyiahnya beliau berpesan pada seluruh ribuan santri putra maupun putri agar supaya: Pertama : Santri harus memperhatikan beberapa hal penting pada liburan nanti. Karena liburan Pesantren bukan berarti libur semuanya. Libur hanya istirahat sebentar dalam rangka menghilangkan jenuh dan juga mengobati kangen. Jangan jadikan libur untuk melakukan perilaku sebebas-sebasnya. Tapi justru pulang sebagai ajang pembuktian sebagai santri bahwa santri mempunyai perilaku baik.

Kedua: Berusaha untuk menjadi baik dan jangan merasa baik dan sempurna karena akan melahirkan sifat ujub, dan ujub itu akan menghapus kebaikan-kebaikan. Ketiga: Tunjukkan menjadi santri dengan berprilaku santri dengan tetap menjaga tata tertib santri, seperti minta ijin kepada orang tua jika mau keluar rumah. Keempat: hal-hal yang dilarang kepada santri di Pondok dilarang pula dikerjakan dirumah. Kelima: tetap menjaga identitas santri dengan tekun beribadah, menjaga sopan kepada siapapun terhadap orang tua dan orang lain. Keenam: Kesopanan berpakaian sebagai identitas santri, seperti menutup aurat. Ketujuh: Menghormati orang tua dengan mengeluarkan perkataan-perkataan yang baik. Kedelapan: Berupaya menghindari teman yang mengajak untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. Kesembilan:Membantu orang tua seperti membantu menyapu, membersihkan jading dan lainnya, karena ini menunjukkan bakti kepada orang tua dan pembuktian sebagai santri. Kesepuluh:FKS yang mengajakan kegiatan harus menjaga tata tertib sebagai santri. Kesebelas: Untuk menghindari perilaku yang tidak baik, maka isi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang baik. Keduabelas: Sukses belajar bukan karena mendapat peringkat dan sukses mengerjakan ujian. Kesuksesan yang sebenarnya mengubah perilaku dari yang kurang baik menjadi baik.

Usai pengarahan beliau, kegiatan dilanjutkan dengan peringatan Nuzulul Qur’an yang di pandu oleh Ahbabul Mustafa yang di isi dengan pembacaan surah dalam alqur’an dan beberapa bacaan kalimah-kalimah thoyibah.

Pewarta : PM

Ketika Alumni Nurul Jadid Bagi-Bagi Takjil Di Bondowoso

nuruljadid.net.-Suasana teduh nan menyejukkan hati terjadi di Kabupaten Bondowoso. Suasana ini tercermin saat aksi kaum perempuan alumni Pondok Pesantren berbagi takjil, Sabtu (18/5/19)

Salah satu alumni yang ikut bergabung dalam kegiatan ini, Alifia. Ia mengatakan bahwa tujuan berbagi takjil ini agar para alumni peduli terhadap masyarakat.

“Salah satu tujuan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian alumni Nurul Jadid kepada masyarakat sekitar, serta upaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan Alhamdulillah respon masyarakat cukup baik tentang kiatan ini,”Ungkapnya.

Dalam kegiatan ini pula kami mengenalkan nilai-nilai kesantrian seperti tidak bercampur putra dan putri, bahkan dalam acara tersebut hanya putri saja, walaupu ada sebagian alumni putra yg ikutan menyumbang,”Sambungnya.

Kegiatan berbagi takjil akan kami lakukan setiap tahun pada bulan ramadan, besar harapan agar seluruh alumni ikut berpartisipasi pada kegiatan ini.

Pewarta : PM

Cara Unik Santri Nurul Jadid, Bangunkan Masyarakat Pesantren Untuk Sahur

nuruljadid.net.- Membangunkan orang lain untuk makan sahur merupakan pekerjaan mulia dan bersifat humanis. Terkadang dilakukan dengan cara yang tidak biasa. Seperti yang dilakukan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, mereka memiliki cara unik saat melakukan patroli sahur di bulan Ramadan ini.

Mereka berkeliling dari ruas jalan ke ruas jalan di kawasan Pondok bahkan memasuki asrama santri satu persatu, ada kelompok patroli yang memakai pakaian resmi, ada yang memakai pakaian silat bahkan ada yang berpakaian mirip pejabat Negara.

“Selain untuk membangunkan warga pesanten kegiatan ini juga merupakan latihan disiplin tugas ,” ujar Ketua Semarak Ramadan, Ustadz Bashori Alwi, Sabtu (11/5/2019).

“Kegiatan patroli sahur santri dilakukan secara bergiliran antara asrama santi. Bahkan dilombakan oleh panitia dan bagi pemenang akan di umumkan. Dan bagi pemenang akan mendapatkan hadiah,”sambungnya.

Pewarta : PM

Pengumuman Lulusan Berbasis Online Dan Memberikan QR-Code, Siswa SMKNJ Sambut Penuh Antusias

nuruljadid.net.- Meski di bawah naungan Pesantren, Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMKNJ) terus berupaya melakukan terobosan-terobosan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Kali ini SMKNJ memulai _data collecting_ tamatan peserta didiknya tahun ajaran 2018/2019. Ini dilakukan sebagai upaya untuk memantau aktifitas lulusannya dalam dunia kerja, kuliah, wirausaha arau bahkan pengangguran.

Kepala SMKNJ Ustadz Abdul Manaf Firdaus menuturkan,” langkah ini kami lakukan agar sekolah ikut memantau perkembangan lulusannya dan juga terus memberikan update informasi berkait lowongan kerja dan sejenisnya. Kemudian hasil _data collecting_ sebagai data dasar, layanan dan pantauan sekolah kepada alumninya,”.

“Program ini kita mulai tahun ini, sekalian memberikan informasi terkait kelulusan peserta didik tahun ajaran 2018/2019, agar peserta didik SMKNJ yang sudah berhenti mondok tidak repot-repot datang ke sekolah, apalagi ada sebagian peserta didik berada di luar pulau jawa,’ Ungkap Moh. Zuhri WKS bagian kurikulum.

Alhamdulillah banyak yang merespon positif adanya program ini. Setelah kami bersepakat mengumumkan adanya program tersebut melalui meme pada tanggal 10 Mei 2019, selang satu hari dari pengumuman sudah banyak peserta didik menyambut antusias di tandai dengan masuk ke link untuk mengisi kelengkapan data begitu cepat

STL dan Nilai UN sudah kita umumkan dengan di beri QR-Code sebagai legalitas dan ini bisa di print dimanapun serta tidak mungkin ada kesamaan peserta didik satu dengan lainnya.

 

Pewarta : PM

Remas Agung At-taqwa Rihlah Ke PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net.-Menjadi santri merupakan salah satu kebanggaan setiap orang. Hal itu tercermin pada Remaja Masjid Agung Attaqwa. Keinginannya agar diakui menjadi santri Nurul Jadid terdapat 115 orang putra dan putri melakukan rihlah ramadan. Mereka ingin merasakan kehidupan di Pesantren dan ingin merasakan suasananya mondok serta ingin menambah wawasan keilmuan dan keaswajaan, Sabtu (11/02/2019).

Ketua rombongan Ustadz Taufik menyampaikan terkait tujuan berkunjung ke Pesantren Nurul Jadid karena ingin menyambung silaturahim dan agar supaya diakui sebagai santi Nurul jadid.

“Tujuan kami berkunjung ini karena ingin menyambung silaturrahmi dan ingin menambah wawasan keilmuan utamanya keaswajaan dan kemandirian sebagai bekal kehidupan. Juga agar diakui sebagai santri,” Ungkap Ustadz Taufik

Kegiatan ini disambut baik oleh sekretaris Pesantren H.Faizin Syamwil mewakili pengurus pesantren.
“Kami menyambut baik kegiatan ini dan terima kasih atas kepercayaannya terhadap Pondok Nurul Jadid”

Beberapa rangkaian kegiatan rihlah ini diantaranya : buka bersama, shalat jamaah, tarawih, pembinaan alquran, tarawih bersama santri, sahur ala santri, kultum pagi dan mengunjungi maqbaroh. Kegiatan rihlah akan berlangsung sehari semalam. Mulai sabtu siang hingga ahad pagi. Dan selanjutnya rombongan akan pulang ke Bondowoso.

 

Pewarta : PM