KH. Najiburrahman: Cinta Nabi Ibrahim Kepada Allah Melebihi Cinta Kepada Segalanya

nuruljadid.net- Pada pelaksanaan salat idhul adha pagi ini, yang bertempat di Masji’ Jami’ Nurul Jadid, Ahad (11/08/19) KH. Najiburrahman Wahid menjadi khotib dan KH. Moh. Zuhri Zaini menjadi imam.

Salat idul adha  diikuti oleh ribuan santri putra dan putri serta masyarakat sekitar yang jumlah kesemuanya cukup banyak, hingga masjid dan halaman pondok penuh dengan jamaah. Pada saat khutbah idul adha dimulai, jamaah salat idul adha mendengarkan dengan tertib dan penuh khusyu’.

Ditengah penjelasan khutbahnya, Kiai Najib (panggilan akrab beliau) menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang disebut dengan alhajjul akbar, yakni hari dimana jamaah haji berkumpul di mina menunaikan manasik haji, hari ini merupakan syiar Allah sebagaimana haji merupakan syiar Allah yang hikmahnya adalah untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim As, ketika beliau di perintahkan oleh Allah untuk menyembeli putranya Nabi Ismail. Ketika beliau sempat ragu apakah perintah itu dari Allah atau dari setan.
Ketika beliau sudah yakin perintah Allah, maka beliau tanpa ragu untuk menyembeli Nabi Ismail. Dan ternyata ini merupakan ujian dari Allah apakah nabi ibrahim lebih sayang kepada putranya atau lebih taat dan tetap mencintai kepada Allah meletakkan cinta dan taatnya kepada Allah diatas segala-galanya. Dan ternyata ujian Allah berhasil dilalui oleh Nabi Ibrahim, beliau lulus dari ujian Allah, beliau lebih mencintai kepada Allah, dan ternyata setelah Nabi Ibrahim mempersiapkan pisau tajamnya untuk menyembeli putranya Nabi Ismail, Allah menggantinya dengan seekor kambing. Ini merupakan ajaran bagi kita, bahwa seharusnya kita sebagai mukmin yang berusaha sempurna imannya meletakkan cintanya kepada Allah melebihi cinta kepada segalanya. Tidak sempurna iman kalian sampai kalian mencintai Allah dan rasulnya diatas mencintai kalian kepada semua hal. Dan ini sudah diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan diabadikan dengan kurban dan ibadah haji.

Saat ini kita di ajak untuk mengingat perjuangan nabi ibrahim, ketika dalam perjalanan untuk menyembeli Nabi Ismail di goda oleh setan dibeberapa tempat dan ketika di goda Nabi Ibrahin melempar jumrah disamping untuk mengenang atau simbol kita untuk berusaha untuk melawan ajakan setan dan hawa nafsu,” Ucap beliau

Beliau juga berpesan “Kita juga harus menjaga adab kepada Allah dan menjaga tatakrama dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Mari kita mawas diri menjauhi dosa-dosa besar. Janganlah sekali-kali menyakiti kedua orang tua, dan juga menjaga tatakrama adab kepada guru dan teman. Dan pada intinya harus menjaga tatakrama kepada Allah dan mahluk,” Tambahnya

Juga beliau mengajak kepada semua jamaah, “mari kita menjaga amar makruf, tegaknya agama adalah tegaknya amar mungkar. Jika orang tidak menjaga amar makruf kemudian mengerjakan kemungkaran, maka akan di adzab dengan sulitnya kehidupan, dengan hilangnya berkah dalam kehidupan dan di adzab oleh Allah dengan diutusnya pimimpin yang dhalim.

Di akhir khutbahnya beliau menjelaskan agar merenungkan kepada orang orang yang telah mendahului menghadap Allah, kehidupan dunia ini hanya sebentar dibandingkan dengan akhirat. Suatu saat Rasulullah ditanya seperti apa kehidupan akhirat itu, Rasulullah kemudian menyuruh para sahabat untuk mencelupkan jarinya ke laut, kemudian angkat, maka air yang menempel di jarimu itu laksana kehidupan dunia yang singkat dan air dilautan itu laksana kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Dari itu, sangat rugi ketika ada orang cita citanya kesenangan dunia dan melupakan kesenangan akhirat.
Surga itu dikelilingi hal-hal yang dibenci oleh nafsu dan neraka itu dikelilingi oleh hal hal disenangi oleh syahwat.

Pewarta : PM

 

Murid MI Nurul Mun’im Sambut Hari Raya Idul Adha Dengan Pawai Obor

nuruljadid.net- Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh besok, Ahad (11/08/19) Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) gelar pawai obor, Sabtu malam (10/08/19) pelaksanaannya dimulai pada pukul 19. 30 WIB dan berakhir pukul 21. 30 WIB. Rute kegiatan tersebut dimulai dari MINM- tanjung- Jalan Nangka dan balik ke MINM.

Sebanyak 255 murid dan 28 guru dan beberapa wali murid ikut memeriahkan pawai obor. Mereka ada yang naik sepeda motor dan ada yang jalan kaki, mengiringi para peserta pawai.

Ustadz Umar Thoha selaku Wakil Kepala Madrasah mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh besok hari

“Tujuannya ya, Bertakbir pada malam hari raya dan syiar lembaga kepada masyarakat. Masyarakat karanganyar menyambut antusias dengan adanya pawai obor,” Kata Ustadz Umar.

Sementara wali murid dari ananda Rokfat kelas 2 MINM, sangat bangga melihat anaknya yang semangat mengikuti kegiatan pawai obor tersebut.

“Saya senang dan bangga melihat kegiatan ini, lebih lebih anak saya semangat mengikutinya. Ucapnya.

Pewarta : PM

Gus Amak : Musibah Itu Cara Allah Mendidik Hambanya

nuruljadid.net- Musibah itu merupakan cara Allah mendidik kita agar bisa bertasbih dhahir dan bathin, hal ini diungkapkan oleh Gus Imdad Rabbani, putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, pada pengajian kitab minhajul abidin, Kamis pagi (08/08/19) di Musalla Timur.

Kalau kita benar memproses segala musibah yang diberikan oleh Allah kepada kita, puncaknya kita akan mengucapkan lailaha illah secara dhahir bathin,” sambung Gus ama’.

Masih menurut Gus Ama’, Manusia yang paling berat ujiannya adalah nabi, ulama dan orang yang menyerupainya. Orang mukmin itu, Kalau dapat sesuatu yang baik dia bersyukur kalau dapat musibah dia bersabar.

Pewarta : PM

Nasehat Kiai Zuhri Tentang Sebuah Perkawinan

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolingg KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan nasehat kepada mempelai berdua saudara Alief Hidayatullah dan saudari Mufidatul Himmah pada acara resepsi pernikahannya. Kamis pagi (08/08/19) di kediaman H. Fuad Cholili, Tanjung, Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

Beberapa nasehat disampaikan oleh KH. Moh Zuhri Zaini. Pertama : Perkawinan bukan semata mata untuk memenuhi kebutuhan. Perkawinan punya nilai ibadah. Perkawinan bukan hanya untuk bersenang senang tapi niatkan ibadah. Niat ibadah dan niat mencari teman dalam ibadah.

Kedua : Niat ibadah bukan hanya berupa niat tapi harus disertai tindakan dan perbuatan.

Ketiga : Tanggung jawab setelah mengucapkan qobiltu diperhatikan, tanggung jawab kepada istri, mertua dan tetangga. Keempat : Kita harus menyesuaikan diri dengan lingkungan selagi tidak bertentangan dengan syariat.

Kelima : Santri senior harus mampu menjadi contoh bagi santri junior-juniornya.

Tidak ada yang lebih mengembirakan daripada berbuka. Mempelai laki-laki nanda alief sejak kecil telah berpuasa dan nanti malam akan berbuka. Alfithrul Akbar dan disambut tawa para hadirin yang hadir di acara resepsi pernikahan tersebut.

Pewarta : PM

Kiai Zuhri, Jangan Pernah Merasa Baik dan Sempurna

nuruljadid.net- Nampak serius sekali para santri yang ikut ngaji kitab Minhajul Abidin di Musalla Riyadhus Sholihin (Musalla Timur) yang diampu langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, pada hari Rabu pagi kemarin

Pengajian pagi di musalla ini kebanyakan diikuti oleh Pengurus Pesantren dan Mahasiswa sementara kebanyakan santri mengikuti pengajian yang di ampu oleh KH. Najiburrahman Wahid bertempat di Masjid Jami’. Bahkan saat ini Biro Kepesantrenan Bidang Tarbiyah Watta’lim mengadakan banyak majlis pengajian dengan melakukan klasifikasi berdasarkan tingkat kompetensi santri, sehingga pagi hari ada majlis pengajian dibeberapa tempat.

Pada pengajian kitab Minhajul Abidin, Rabu pagi kemarin (06/08/19) ditengah-tengah pembahasannya, dawuh Kiai Zuhri “Jangan pernah merasa baik dan sempurna tapi berusaha untuk menjadi baik dan sempurna itu baik”
Orang yang baik bukan orang yang tidak punya kesalahan. Orang jelek itu adalah orang yang tidak pernah menginginkan berbuat baik dan sudah berbuat jelek, tapi kita tidak boleh nenvonis orang itu jelek,” Dawuh beliau.

Pernyataan itu disampaikan oleh beliau saat beliau menjelaskan tentang ridha di dalam menerima takdir yang Allah berikan.

Pewarta : PM

Lagi, MANJ Tak Terkalahkan Di Lomba KSM Kabupaten

nuruljadid.net- Madrasah Aliyah Nurul Jadid,  sejak 3 tahun terakhir,  tetap eksis menoreh prestasi di ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kabupaten. Demikian pula pada tahun ini, KSM yang digelar di MANJ Juli lalu (20/7) delegasi MANJ berhasil meraih juara. Tak tanggung-tanggung, delapan peseta didik MANJ berhasil menyabet juara di ajang tahunan gelaran Kementrian Agama Kabupaten, Probolinggo tersebut.

Dari daftar juara yang diumumkan oleh pihak panitia, peraih juara dari MANJ adalah Faizurrofiq Lutfil Huda (XII IPS 1) Juara 1 Geografi, Fahmi Ainurrahman (XI IPS 1) juara 2 ekonomi, Wilda Rif’ah Fauziyah (Unggulan IPA 2) juara 1 biologi XII, Azza Wafiqurrahmah (XI Unggulan IPA 2) juara 2 matematika, Aliyuddin Al Huda (XI Unggulan IPA 1) Juara 3 Fisika.

Tiga siswi lainnya meraih harapan, mereka adalah Sulistianingsih (XII IPA 2) harapan 1 matematika, Yayak Rizqia (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Fisika dan Nyimas Zahrotul Azizah (XI Unggulan IPA 2) harapan 2 Kimia. Dengan meraih lima juara dan tiga harapan, MANJ menjadi satu-satunya madrasah yang paling dominan.

Berlokasi di kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, awal Agustus lalu (5/8) para juara KSM menerima tropi dan piagam penghargaan. Tampak pada saat acara penerimaaan hadiah, peserta didik MANJ cukup mendominasi di panggung kehormatan.

“Alhamdulillah, MANJ menjadi yang paling banyak meraih juara, sehingga bisa dikategorikan sebagai juara umum,” tutur Ust. Moh. Naim Waka Kurikulum MANJ yang kala itu, turut mendampingi peserta didiknya. Dengan prestasi tersebut, beberapa pihak dari Kemenag dan guru pendamping dari Madrasah Aliyah memberikan ucapan selamat kepada beliau.

Pewarta : b4d
Editor : Ponirin Mika

Pramuka SMPNJ, Tingkatkan Kedisiplinan Melalui Kegiatan Game dan LKBB

nuruljadid.net- Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) Nurul Jadid Paiton, Probolinggo adakan kegiatan games dan LKBB, Selasa pagi (05/08/19) untuk meningkat kedisiplinan siswa.

Kegiatan games ini merupakan bagian dari salah satu program kegiatan kepramukaan yang wajib dilaksanakan oleh pramuka SMPNJ. Karena itu, sekolah harus bisa mengakomodir semua potensi siswa baik akademik dan non akademik, untuk mengembangkan non akademik diadakan ekstrakurikuler, salah satu ekstra wajib adalah pramuka dan ektra pilihan. Ungkap Kepala SMPNJ, Ustadz Didik P. Wicaksono, M. Pd

Selain itu menurut Ustadz H. Zainullah, M Pd kegiatan ini untuk melatih kedisiplinan siswa melalui kegiatan games dan baris berbaris dan Pramuka ini difokuskan kepada kelas 7. Ditempat terpisah Pembina pramuka SMPNJ Ustadz M. Ridwan, S. Pd menyampaikan dengan kegiatan ini dimaksudkan, ingin memilih regu khusus berkemampuan penggalang, dan ingin meningkatkan kegiatan ektrakurikuler. Makanya Pramuka wajib diadakan di SMPNJ dan kegiatan itu, sekaligus dipersiapkan hari pramuka 14 Agustus.

Kegiatan games dan LKBB ditempatkan di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Kegiatan ekstra itu ada ekstra wajib seperti Pramuka dan ada pula ekstra pilihan Hadrah, Kaligrafi, Qiroat dan lain-lain. Tambah, Ustadz Didik.

 

Pewarta : PM

Dua Himpunan Mahasiswa Program Studi, Gelar Gebyar Bahasa se-Jawa Timur

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HIMAPRODI PBI), bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMAPRODI PBA) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo. Menyelenggarakan Gebyar Bahasa se-Jawa Timur.

Kegiatan tersebut bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ), Paiton, Probolinggo, (07/08/2019). Akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 7 sampai 9 Agustus 2019.

Dengan berbagai macam lomba, mulai dari pidato bahasa inggris, pidato bahasa arab, cerita arab, cerita inggris, rangking satu, Olimpiade dan lomba baca kitab kuning. Lomba itu, diikuti 355 peserta dari SLTA sederajat se-Jawa Timur.

Menurut ketua panitia gebyar bahasa se-Jawa Timur, Robital Hairi, mengatakan, kegiatan ini baru pertama kali digelar secara bersama antara HIMAPRODI PBI dan HIMAPRODI PBI.

“Ini awal kita mengadakan lomba se-Jawa Timur, secara bersamaan antara dua Prodi dan juga dua Fakultas,” ujarnya.

Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid, Hambali, dalam sambutannya mengatakan, gebyar bahasa ini dapat menjadi bahan pengalaman dan pembelajaran.

“Ajang gebyar bahasa arab dan bahasa inggris ini, bisa dijadikan momentum untuk mengasah diri,” ungkapnya.

Selain itu, beliau melanjutkan bahwa Universitas Nurul Jadid sebagai tuan rumah Gebyar Bahasa yang sudah berumur dua tahun. Semoga, secepatnya akan sejajar dengan kampus Internasional.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Pengurus BMT Jatim, Rihlah Sanad Di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 30 peserta rombongan pengurus BMT Jatim berkunjung di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Sabtu sore (03/08/19) untuk meminta tausyiah Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Rihlah sanad seperti ini dilaksanakan dibeberapa pondok besar, termasuk Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan rihlah dilaksanakan di AULA MINI UNUJA dengan di ikuti oleh 30 rombongan pengurus BMT Jatim putra-putri dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Diantaranya Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Ponirin Mika, Kepala Sub Bagian Prorotokoler Bashori Alwi.

Ketua rombongan sekaligus Pengurus BMT bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia menyampaikan berkait kunjungannya. Ia bermaksud dengan adanya kunjungan ini untuk meminta tausyiah sebagai motivasi dari Pengasuh Nurul Jadid agar semangat para pengurus bangkit kembali. Dikarenakan ditengarainya semangat sebagian pengurus di BMT sudah mulai kendor.

Dalam tausyiahnya Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton, menyampaikan terkait tujuan BMT.

“Ada dua tujuan BMT, Pertama: Untuk menerapkan sistem syariah. Kedua: Pemberdayaan untuk menciptakan umat yang mandiri. Amanah dalam melaksanakan tugas perlu di jaga. Dan amanah itu akan muncul jika kita merasa di awasi oleh Allah. Bekerja dengan ikhlas dan profesional. Muamalah dan muasyarah tidak bisa dicampur aduk harus profesional. Sehingga bisa mengantarkan kepada keberhasilan,”Dawuh beliau.

Diakhir tausyiahnya Kiai Zuhri berharap adanya kegiatan rihlah BMT bisa memberikan dampak positif kepada Pesantren Nurul Jadid, berkait keistikamahan dan semangat di dalam melaksanakan tugas.

Pewarta : PM

 

Konsul Jepang Bapak Masaki Tani Hadir Di Ponpes Nurul Jadid

 nuruljadid.net- Acara silaturrahmi Jenderal Jepang Bapak Masaki Tani, dimulai pada pukul 12.00 WIB, bertempat di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Firqoh FIRHAZ merupakan penampilan pertama sekaligus membuka acara silaturrahmi Konsul Jenderal Jepang kali ini dengan nuansa khas hadrahnya.

Agenda kali ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing lembaga yang berada di bawah  naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid; SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, MTs Nurul Jadid, SMP Nurul Jadid beserta tamu undangan dari kalangan masing-masing lembaga. Selain undangan dari ruang lingkup Pondok Pesantren Nurul Jadid, Panitia juga mengundang beberapa lembaga di sekewedanan Paiton Yaitu SMP Tunas Luhur dan SMP Bhakti Pertiwi.

Kegiatan kali ini dilaksanakan bertujuan sebagai ajang silaturrahmi antara pihak Nurul Jadid sendiri yang mengaplikasikan pengembangan bahasa Jepang dengan pihak Jenderal Jepang wilayah Surabaya, juga sebagai pengenalan secara gamblang bagaimana sistem pengembangan yang efektif untuk bahasa Jepang.

Jenderal konsultan merapat tepat jam  13.00 WIB beserta teamnya dengan baju khas batik yang menandakan kebudayaan asli corak Indonesia. Para hadirin sepontan berteriak dengan sorak-sorai yang memenuhi seluruh ruangan Aula MA Nurul Jadid. Para hadirinpun senyap seketika saat menyanyikan lagu Indonesia raya yang dipandu langsung oleh Dimas Eko Cahyono sebagai master of ceremony.

Pada isi sambutannya, KH.Abdul Hamid Wahid memaparkan berbagai prestasi-prestasi yang diraih oleh komunitas anak Nurul Jadid dalam pengembangan budaya yang telah dilembagakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid sendiri. “ Di sisi lain santri tidak hanya dituntut untuk pengembangan bahasa tetapi untuk berwirausaha di lingkungan sekitar”tutur beliau dalam kutipan sambutannya.

 Salah satu perwakilan dari siswi SMA Nurul Jadid Faizatul Fitriyah menyampaikan sambutannya sebagai rasa bahagianya dengan adanya agenda silaturrahmi ini. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan langsung dari Bapak Masaki Tani sebagai konsultan Jepang wilayah Surabaya. Uniknya dia menyampaikan rasa kagumnya terhadap Pesantren Nurul Jadid yang memiliki fasilitas lebih dibanding dengan lembaga lainnya juga terhadap peserta yang memiliki partisipasi yang tinggi atas terselenggaranya acara kali ini. Pada kali i5menyampaikan tentang seputar aspek yang tolak ukurnya lebih cenderung kepada Produksi dengan judul “ One pesantren, One product” . Pemaparannya lebih ke UMKM Jepang yang kaya akan tradisi, ada lebih 100.000 perusahaan di Jepang yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun.

 Salah satu usaha yang dianggap paling tua di Jepang adalah Nishiyama Onsen Keiunkan yakni berupa tempat penginapan di salah satu wilayah di Jepang, Toraya yakni perusahaan dodol yang bertempat di Kyoto jepang. Sedangkan di bidang teknologi jepang sudah menuju tahap kemutakhiran dengan beberapa contoh  , pertama  sekrup yang tidak akan longgar biasa dikenal dengan sebutan hardlock industry, kedua jarum suntik tanpa rasa sakit dikenal dengan sebutan okano industry dengan pendapatan yang cukup maximal yakni 800 juta yen.

 Di sisi lain Jepang juga melakukan produksi melalui inovasi bawang bombai mengolahnya menjadi beberapa variasi, pertama sebagai obat alternatife pencegah penyakit diabetes, kedua menciptakan variasi dengan rasa tanpa pedas, sebelum itu tim perusahaan melakukan kontrak langsung dengan para petani di Jepang. Beliau juga menyampaikan tentang sistem kerja yang sudah di planning oleh jepang dengan Indonesia dengan nama “ project 2045”.

 Di sela-sela pemaparannya beliau memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya seputar sisitem produksi jepang, salah satu peserta bertanya seputar tips Negara jepang menjadi Negara maju dan beberapa pertanyaan lainnya. Selanjutnya dilanjut dengan penyerahan cendera mata dari pihak konsulat kepada ketua yayasan dan dari kepala pesantren sendiri kepada konjent jepang. Sesi foto merupakan agenda terakhir seluruh staf yayasan beserta ditandai dengan pembacaan doa oleh KH. Hefniy Rozaq sekaligus menutup acara pada kali ini.

Pewarta : Putri

Editor  : Ponirin Mika

Ajang Internasional, Lima Mahasiswa UNUJA Membawa Pulang Medali

nuruljadid.net – Lima mahasiswa Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, berhasil menyabet medali. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship. Bertempat di GOR Lila Bhuana, Dempasar, Bali, Sabtu (28/07/19).

Mereka merupakan delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadid (UKM PBD UNUJA). Akbar Taufiqi dan Junaidi peraih medali emas. Sandy Setiawan dan Ach Wahyu peraih medali perunggu. Sedangkan, Abdullah menyabet medali perak.

Wahyu mengatakan, sebelum mengikuti turnamen pencak silat tersebut, mereka telah menghabiskan waktu dua minggu pagi dan sore hari rutin melakukan latihan.

“Persiapan mental dan fisik harus semaksimal mungkin dua minggu kami sudah mengikuti pelatihan untuk menuju event ini. Pada pagi hari latihan dimulai jam 07.00 sampai jam 09.00,  dan sore mulai jam 03:00 sampai jam 04:30,” ujarnya.

Akbar meluapkan, rasanya mengikuti turnamen pencak silat, “kalau gugup pasti ada, tetapi rasa ragu tidak sama sekali. Karena ini pengalaman pertama bagi kami. Jika kalah, akan dijadikan pengalaman, tetapi kalau kami menang sangat luar biasa. Karena itu, menjadi bahan motivasi kami dalam mengikuti lomba,” katanya.

Dia melanjutkan, semoga dengan diraihnya prestasi ditingkat internasional ini, mampu meningkatkan semangat para mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuannya demi mengharumkan nama kampus.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Lima Mahasiswa Peraih Medali, Mendapat Beasiswa Prestasi Pencak Silat Internasional Championship

nuruljadid.net – Wakil Rektor III Universitas Nurul Jadid, Nur Fadli Hidayat, mengapresiasi prestasi lima mahasiswanya yang berhasil menyabet medali emas, perunguh, dan perak. Dalam turnamen Pencak Silat Internasional Championship, yang bertempat di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, Sabtu (28/0719).

Bagaimana tidak, “di umur universitas yang baru dua tahun ini, mahasiswanya sudah mampu mempersembahkan dua medali emas, dua medali perunggu dan satu medali perak di tingkat internasional. Apalagi Unit Kegiatan Mahasiswa Perguruan Bela Diri Universitas Nurul Jadd (UKM PBD UNUJA) masih seumur jagung atau enam bulan, sesuatu hal yang luar biasa,” ujarnya.

Lanjut Pak Pang, sapaan akrab Noer Fadli Hidayat, persembahan medali dari UKM PBD UNUJA ini, dapat menjadi cermin, bahwa tanpa pengalaman dalam event internasional. Dengan hanya bermodal ketekunan, keyakinan dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik pun bisa.

Pasalnya, mahasiswa yang diutus dalam event internasional, targetnya bukan untuk memperoleh medali, melainkan sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman. “Karena UNUJA baru pertama kali mengikuti event internasional. Tetapi, alhamdulillah niat itu,   hasilnya lebih tinggi dari pada yang diharapkan, justru semua delegasi mendapat medali,” tuturnya.

Lima mahasiswa peraih medali tersebut mendapatkan penghargaa berupa beasiswa menempuh pendidikan dari UNUJA sebagai lembaga pendelegasi. Karena, UNUJA memiliki kebijakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi berupa beasiswa pendidikan,” katanya.

Harapanya, beasiswa prestasi tersebut dapat menumbuhkan minat dan bakat mahasiswa untuk bersaing mengikuti even-even tingkat regional maupun internasional, yang akan difasilitasi UNUJA.

Penulis : Mr. Han (SJ)

Editor : Rizky H.T.

Konjen Jepang Beri Kuliah Umum Di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Konsul Jenderal Jepang Surabaya, Bapak Masaki Tani memberi kuliah umum kepada mahasiswa dan siswa jurusan bahasa di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Selasa siang (30/07/19) bertempat di AULA Pesantren.

Kehadirannya disambut langsung oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Sekretaris Yayasan KH. Hefny Rozak, Kepala BKOS KH. Makki Maimun Wafi dan beberapa pengurus pesantren dan guru lembaga. Kuliah umum tersebut dihadiri para oleh mahasiswa dan siswa Jurusan Bahasa dilingkungan Nurul Jadid dan delegasi dari SMA Bakti Pertiwi Paiton, Probolinggo.

Dalam sambutannya Kepala Pesantren menyampaikan, suatu kebanggaan dengan hadirnya Bapak Masaki Tani ke Pondok Nurul Jadid. Semoga kehadirannya bisa menciptakan jalin kerjasama yang baik.

Masih, KH Abdul Hamid Wahid, kegiatan bahasa memang menjadi kegiatan di asrama. Namun Bahasa Jepang belum dijadikan lembaga resmi di Pesantren

Ada beberapa santri yang mendapatkan juara lomba, seperti bercerita dengan menggunakan bahasa jepang, kaligrafi dengan menggunakan tulisan jepang ada 10 prestasi juara lomba yang diraih oleh santri Nurul Jadid. Ujar Kiai hamid tengah-tengah sambutannya yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari para peserta.

Sebelum kuliah umum, ada testimoni dari dua alumni Pesantren Nurul Jadid dengan menggunakan bahasa Jepang yang sangat baik. Moment yang tak kalah heboh sambutan dari santriwati dengan menggunakan bahasa Jepang yang sangat lancar dan fasih. Dalam sambutannya itu, ia menegaskan ingin belajar ke Jepang dan ingin membawa ilmu untuk bisa memajukan Indonesia dan mengharumkan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sementara Bapak Masaki Tani pada materi kuliah umumnya lebih banyak memberikan motivasi dan pengetahuan berkaitan dengan kewirausahaan.
Dengan bahasa indonesia yang belum fasih dalam pengantarnya ia menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta yang hadir. Ia juga mengatakan cukup senang dan bahagia melihat pondok yang luas dan bersih.

Peserta kuliah umum memberi apresiasi tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang kritis dan antusias. Beberapa materi bahasan dalam kuliah umum dinilai sangat relevan dengan perkembangan di Indonesia saat ini dan ke depan.

Pewarta : Purnomo Sedy
Editor : Ponirin Mika

 

86 Mahasantri Nurul Jadid Resmi Diwisuda Hari Ini

nuruljadid.net- Sebanyak 86 mahasantri Ma’had aly Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi di wisuda pada hari Minggu (28/07) pagi ini. Acara yang berlangsung selama dua hari satu malam ini, ditutup dengan pengukuhan wisudawan-wisudawati di AULA Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Acara wisuda akbar merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Tahun ini, ma’had aly Nurul Jadid sukses melaksanakan acara ini ke lima kalinya. Menurut Muhammad Maghfur Ramadhani selaku ketua panitia mengatakan, tujuan diadakan acara semacam ini adalah sebagai bentuk bukti formal bagi peserta didik ma’had aly Nurul Jadid yang telah menjalani proses yang tak mudah.

“Tujuan acara ini adalah sebagai bukti formal bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan yang ditempuh setelah melalui beberapa tahapan dan proses yang tidak mudah, sesuai dengan takhassus masing masing program” ujar pria asal Madura saat sambutan ketua panitia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara wisuda akbar ke 5 ini cukup istimewa.  Pada acara ini dilaksanakan dengan tiga sesi. Sesi pertama yaitu demonstrasi. Setiap mahasantri akan ditanyakan satu persatu terkait materi dan hafalan pelajaran yang telah dipelajari selama satu tahun, hingga masing masing wisudawan mendapat bagian pertanyaan dari setiap penguji.
kedua, acara perpisahan dilaksanakan pada malam harinya tepatnya ba’da isya’. Acara ini dikemas dengan penyampaian mudir (Rektor,- Red) Ma’had aly untuk mengunggah motivasi dalam hal menuntut ilmu dan membina akhlaq mulia. “Dari kurang lebih tiga belas ribu santri Nurul Jadid, hanya segelintir santri yang ilmunya manfaat. Oleh karena itu, menuntut ilmu yang manfaat itu susah.

Seandainya semua santri ilmunya manfaat, mereka semua bermanfaat saat di masyarakat, insya allah Indonesia akan jaya. Dalam kesempatan ini, saya akan menjelaskan hal-hal yang membuat ilmu manfaat sebagaiamana diterangkan dalam kitab ta’limu al muta’allim.” Ungkap Kh. Romzi Al-Amiri Mannan.

Setelah itu dilanjut dengan kesan dan pesan dari musyrifin (ustaz,- Red) dan perwakilan wisudawan, serta berbagai macam penampilan. Sesi Ke tiga merupakan acara puncak yaitu pengukuhan dan penobatan wisudawan terbaik dari masing masing program. Tak lupa, di sesi ini pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid turut hadir.

Dalam sambutannya beliau berpesan kepada audiens agar menuntu ilmu tanpa membatasi apapun. “Kapanpun, dimanapun, bagaimanapun kita tetap berdakwah. Dalam menuntut ilmu, jangan kenal batas.” Ungkap beliau.
Kemudian acara ditutup dengan orasi ilmiyah oleh Kh. Moh. Jaiz Badri. Yang rencana awalnya mendatangkan Dr. Ahmad Zayadi, MA (Dirjen Pendis kemenag) namun beliau tidak bisa hadir dikarenakan ada halangan.

Disisi lain, wisuda seperti ini sebetulnya sebagai media dakwah agar orang lain bisa lebih tertarik untuk belajar dan mengkaji kitab kuning di ma’had aly. Karena melihat kondisi saat ini, anak anak sulit tertarik untuk belajar kitab, “dan juga sebagai pembuktian kualitas bagi mereka yang masih belum percaya kepada ma’had aly” tambah pengurus yang akrab disapa ustaz Dani tersebut.
Dalam orasi ilmiyah, KH. Jaiz Badri menyampaikan pentingnya untuk ber tafaqquh fiddin karena musibah pada zaman ini adalah hilangnya kecintaan mendalami ilmu agama. “Untuk apa tafaqquh? Kalau bicara ilmu semua orang bisa, kalau fiqih tidak semua bisa. Musibah kita di zaman ini, tiadanya cinta atau mahabbah pada ilmu. Teruslah bertafaqquh, teruslah mengaji. ” Ungkap pengasuh Pondok Pesantren Badridduja – Kraksaan.

Pewarta : Alfin Haidar Ali

Editor : Ponirin Mika

 

Ma’had Aly Nurul Jadid dengan kembali adakan wisuda akbar ke-5

nuruljadid.net – Sabtu (27/07/2019) Ma’had Aly Al Amiri (J) Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali adakan wisuda akbar ke-5. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari di Auditorium MA Nurul Jadid.

Peserta wisudawan tahun ini sebanyak 86 orang. 36 orang dari program Tamhidiyah, 32 orang program I’dadiyah, dan 18 orang Takhossus Ma’had Aly. Para peserta kemudian dites dengan demonstrasi secara bergantian.

Ustadz Ulya dan Ustadz Nur Kholis yang berasal dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Madura, untuk mendemonstrasi Kitab Nubdatul Bayan dan Fathul Qorib yang diujikan kepada peserta dari marhalah Tamhidiyah.

Sedang untuk I’dadiyah dan Takhossus diuji oleh tamu undangan, wali santri, perwakilan santri Nurul Jadid dan ustadz ustadzah yang hadir waktu itu.

Tujuan diadakannya acara itu salah satunya merupakan ujian terbuka bagi peserta wisudawan Ma’had Aly Nurul Jadid dalam penguasaan materi yang ditempuh selama satu tahun.

Untuk Wisuda ke-5 tahun ini, Wisudawan Program Takhossus Ma’had Aly akan mendapat gelar yang setara dengan Diploma Dua (D2).

PenulisUlfa Nurul Jannah (SJ)

EditorRizky H.T.