Alumni Nurul Jadid Paiton, Berbagi Kebahagiaan Bersama Kaum Dhu’afa

nuruljadid.net – Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid daerah Jember yang tergabung dalam organisasi Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Kabupaten Jember (P4NJ Jember) bersama Forum Komunikasi Santri Nurul Jadid Jember ( FKSNJ Jember) berbagi kebahagiaan dengan kaum dhu’afa diantaranya : orang jompo, fakir miskin, janda tua, anak yatim piatu, Senin sore (10/05) di Kecamatan setempat.

H. Abdul Aziz atau dikenal dengan panggilan H. Ayek berkata, kami sangat prihatin dengan adanya pandemi covid-19 dimana banyak masyarakat teedampak secara ekonomi. Meskipun pemerintah telah menyalurkan bantuan melalui program PKH, PBNT, BLTDD namun masih ada masyarakat yang tidak mampu yang luput dari bantuan ini (salah sasaran).

Ketua P4NJ Jember ini melanjutkan, kami Pengurus P4NJ Jember berkolaborasi dengan FKSNJ memberikan bantuan mereka kaum lemah, fakir miskin, anak yatim, orang tua jompo yang tidak dapat bagian dari sumbangan pemerintah tersebut.

” Insya Allah rancangan kami, setiap kecamatan di Jember akan kami berikan bantuan sejumlah 200 orang berupa beras 5 kilo dan uang,” Kata H. Ayek, mantan pengurus ubudiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid ini.

Kita berharap adanya bantuan ini, mampu meringankan beban ekonomi mereka ditengah pandemi virus corona yang belum reda,” Sambungnya.

 

Pewarta : PM

Ning Iah, Beri Apresiasi Kinerja Gugus Tugas Covid-19

nuruljadid.net- Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum mereda. Pasalnya, masih terus ada penambahan pasien covid-19 meski tidak terlalu banyak di Kabupaten Probolinggo.

Ketua Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid Ustadz Abdul Kholid Fauzi, terus mengikuti perkembangan terkait covid-19 khususnya di Kabupaten Probolinggo, dan menginformasikan perkembangan covid-19 tersebut di grup gugus tugas dan juga di grup telegram Pengurus Pondok Nurul Jadid.

Melihat perkembangan covid-19 semacam itu, gugus tugas terus melakukan upaya pengawasan dan pencegahan kepada masyatakat Pondok Pesantren Nurul Jadid dan pada masyarakat sekitar pondok seperti dari awal dilakukannya.

Semangat kerja gugus tugas tersebut mendapatkan apreseasi dari Nyai Hj. Khodijatul Qodriyah Direktur Klinik Az-zainiyah PP. Nurul Jadid.

“Terima kasih untuk tetap melayani sepenuh hati selama pandemi,” Kata Ning Iah panggilan akrab beliau dengan singkat.

Ning Iah menyampaikanya bersamaan dengan hari perawat internasional yang jatuh pada hari selasa 12 Mei 2020.

 

 

Pewarta : PM.

KH. Zuhri Zaini; Kita Tidak Perlu Susah Untuk Urusan Rezeki

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini mengatakan, kita harus yakin bahwa yang mengatur hidup dan rezeki adalah Allah. Oleh karena itu kita harus optimis kepadaNya.

Jalan hidup itu, yang mengatur adalah Allah, tapi kita bagaimana menjalani hidup mengikuti petunjuk-petunjukNya. Soal kemana dan jadi apa itu bukan urusan kita. Karena kita tidak bisa memastikan nasib kita sendiri, tapi merencanakan boleh.

Hal ini dikatakan Kiai Zuhri di Pengajian Khataman Kitab Adabu Salikul Murid di Musalla Riyadhus Sholihin Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu Malam (09/05).

Kiai Zuhri melanjutkan, Hidup itu jangan takut fakir, tapi tetap mengikuti petunjuk-petunjuk Allah bukan takut fakir tapi diam. Kita tidak perlu susah untuk urusan rezeki yang penting berusaha.

Pengasuh ke IV Pondok Nurul Jadid ini menambahkan, Rezeki yang dijamin oleh Allah itu rezeki untuk bahan hidup bukan rezeki untuk kaya. Kalau untuk kaya tidak ada jaminan, meski orang itu berusaha.

“Asalkan kita melaksanakan yang menjadi kewajibannya kepada Allah, bukan hanya kewajiban bersifat ritual semata namun juga kewajiban yang bersifat sosial, Allah akan menjamin rezekinya dan memberikan fasilitas. Orang yang lebih mengutamakan mengabdi, hidupnya pasti lapang (terkabul hajatnya),” Kata Kiai Zuhri.

 

 

Pewarta : PM

Menyelami Psikologi Anak Dalam Mendidik, Ini Kata Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Ada banyak kekeliruan yang dilakukan oleh orang tua maupun seorang pendidik (guru) dalam mendidik anak-anak atau murid-muridnya. Mendidik hanya dipahami sebagai transformasi ilmu pengetahuan semata kepada seorang anak untuk bisa memahami pengetahuan sesuai dengan apa yang disampaikannya. Tidak sedikit dari orang tua maupun seorang pendidik memaksakan anak atau muridnya agar sama seperti dirinya dengan melakukan berbagai macam cara supaya keinginannya bisa tergapai.

Padahal menjadi orang tua dan seorang pendidik harus memahami potensi yang dimiliki oleh para anak-anak dan murid-murid mereka. Agar di dalam mendidik bisa memperoleh hasil yang maksimal. Setiap anak mempunyai kelebihan yang berbeda satu sama lain, bahkan dengan orang tuanya pun memiliki pengetahuan dan karakter yang berbeda. Menggali potensi setiap diri seorang anak merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam melaksanakan proses pendidikan. Disini pentingnya orang tua atau seorang pendidik mengetahui psikologi perkembangan kognisi, afeksi maupun psikomotorik anak dengan baik.

Dalam pengajian kitab Adabu Salikul Murid bertempat di Musalla Riyadhus Sholihin, Kamis malam (07/05) KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengatakan, Jadi orang tua atau pendidik harus menyelami perkembangan psikologi anak-anaknya supaya tidak memaksakan seperti dirinya, itu bisa menimbulkan ketidak stabilan bagi seorang anak. Sebab kalau dipaksa anak tidak akan takut dan menentang.

 

 

Pewarta : PM

Pesantren Salurkan Ramuan obat Untuk Pengobatan Covid- 19

nuruljadid.net- – Pemberian obat ramuan untuk pengobatan covid-19 (Bio Nuswa) dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Sabtu malam (03/05) kepada keluarga pengasuh, tim gugus tugas dan pengurus pesantren yang masih bertugas ditengah pandemi covid-19.

Tentunya, mereka juga butuh suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh agar dapat menangkal virus corona dan juga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan maksimal, ” Ungkap Ustadz Bahrudin saat menyalurkan ramuan obat tersebut bersama rombongan.

Adalah Prof. Dr. Sukardi alias Prof Dr. Ainul Fatah alias Gus Inul adalah Sang Penemu BIO NUSWA merupakan satu dari enam Prof Ahli Mikro Kultur bakteriologi di dunia. Menempuh pendidikan di Ryukyu University, sebuah Universitas di pulau Kyushu Okinawa Jepang. S2 mengambil bidang mikrobakteriologi, S3 mengambil bidang mikro kultur bakteriologi.

Kepala Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M. Ag mengatakan, suplemen ini mengandung bakteri yang dapat mengelilingi virus COVID-19 sehingga membuat virus ini tidak aktif kemudian membuka epitel/cangkangnya sehingga tubuh dapat cepat mengenali virus tersebut dan mengeluarkan antibodi untuk melawannya. Seseorang yang dinyatakan positif COVID-19 dalam 1 – 3 hari setelah minum suplemen ini bisa negatif.

Kiai Hamid menambahkan, untuk pencegahan cukup sekali 3 sdt (5ml) diminum atau dicampur minuman. dan dua kali sehari untuk pengobatan jika sudah ada gejala sakit sehari 3 kali @1 sdm (15ml).

Sementara Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan, Pesantren sementara masih menyediakan ramuan untuk kalangan terbatas, yaitu untuk keluarga pengasuh, tim gugus covid-19 dan pengurus yang masih bertugas manjaga Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

Pewarta : PM

“Prihatin Dampak Pandemi, PPNJ Salurkan Bantuan Sembako”

nuruljadid.net- Sabtu, 2 Mei 2020, pagi hari sejumlah orang berkumpul di depan Posko Layanan Laziskaf Azzainiyah. Mereka diundang untuk menerima bantuan sembako. Akibat sepinya pekerjaan efek pandemi Covid-19, warga masyarakat mulai merasakan dampak pandemi terhadap rumah tangga mereka.

Untuk mengantisipasi kebutuhan darurat pangan warga sekitar selama pandemi, PPNJ menyalurkan bantuan berupa sembako yang digalang dari donatur. Bantuan tersebut disalurkan oleh lembaga amil zakat Laziskaf Azzainiyah sesuai kriteria Mustahiq yang berlaku.

Terdapat sekitar 100 paket sembako yang disiapkan dan disalurkan selama bulan Ramadan. Donasi tersebut diperoleh PPNJ dari PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Jawa Timur, juga sumbangan donatur Yayasan Bhakti Persatuan Surabaya dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, serta donatur individual.

“Semua harus saling peduli dan membantu di saat sulit sekarang. Dan mohon diterima secara ikhlas bantuan ini. Kalau ada yang punya kebutuhan darurat, jangan segan melapor”, kata Gus Fayyadl selaku direktur Laziskaf Azzainiyah, saat memberi pengantar singkat sebelum serah terima.

Hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Laziskaf Azzainiyah secara bertahap menggalang dan menyalurkan bantuan untuk Mustahiq yang membutuhkan. Baik berupa zakat fitrah, zakat mal, maupun shodaqah-infaq.

Donasi dapat ditransfer ke Nomor Rekening BRI a/n Laziskaf Nurul Jadid, 6518-01-024798-53-1.

 

 

Pewarta : Sekretaris Laziskaf

Kiai Zuhri Ungkap Manfaat Menghidupkan Waktu Sehabis Sholat Subuh Dan Asar Dengan Dzikir

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo menyampaikan terkait manfaat memakmurkan waktu sehabis waktu subuh dan setelah asar hingga terbenam matahari.

Dalam penuturannya, saat memberikan pengajian kitab adabu salikul murid, Selasa malam (28/04) di Musalla Riyadhus Sholihin. Kiai Zuhri menyampaikan, waktu sehabis subuh dan asar merupakan waktu mulia yang bisa menandingi waktu malam karena pada waktu itu mengalirnya tambahan pertolongan Allah dan sedang dibuka lebar-lebar.

“Dzikir itu bisa dilakukan kapan saja, hanya saja ada waktu-waktu tertentu aliran madad pertolongan Allah sangat deras. Di pesantren-pesantren pada waktu yang disebutkan, diisi dengan dzikir, istighosah,” Dawuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, orang yang menghidupkan waktu sehabis subuh dengan dzikir dia akan memperoleh rezeki.

“Rezeki ada yang bersifat jasmani dan rohani. Yang bersifat jasmani berupa materi dan kesehatan. Orang yang istikamah berdzikir sehabis subuh, akan dimudahkan rezekinya. Sementara orang yang menghidupkan waktu setelah asar dengan dzikir, maka dia akan mendapatkan rezeki yang bersifat qolbiyah seperti ilmu dan keistikamahan,” Tambah Kiai Zuhri.

“Tentu pada waktu-waktu aliran tambahan pertolongan Allah itu, kita harus proaktif dengan melakukan sabab,” Lanjutnya.

 

 

Pewarta : PM

Selamat, Unuja Kampus Pesantren Dapat Sertifikasi ISO

nuruljadid.net- Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kampus pesantren pertama yang mendapatkan sertifikasi ISO. Kampus yang berada disebuah Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, terus mengalami kemajuan dan selalu berupaya agar bisa mengabdikan diri bagi Nusa, Bangsa dan Agama.

Dengan penghargaan yang diraih, Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag mengucapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya.

“Alhamdulillah, syukur yang sedalam-dalamnya. Ya Allah, ditengah Pandemi Covid-19, Universitas Nurul Jadid (UNUJA) memperoleh dua sertifikasi ISO: 9001:2015 dan ISO 21001:2018
Semoga capaian ini, lebih meningkatkan semangat pengabdian dan nilai manfaat UNUJA bagi Nusa, Bangsa dan Agama,” Kata Kiai Hamid lewat akun facebooknya.

Sementara Wakil Rektor I H. Hambali, M. Pd, bahwa sebelum didapatkannya sertifikasi ISO kepada nuruljadid.net Pada tanggal 26-27 Februari 2020 Tim dari PT Global group terlebih dahulu datang melaksanakan final audit kepada pihak manajemen UNUJA untuk melaksanakan penilaian terhadap 11 elemen dalam perguruan tinggi, yakni kepemimpinan, akseptabilitas, ethical conduct, tata kelola kampus, capaian kinerja, manajemen risiko.

Wakil Rektor I menambahkan, pada tanggal 23 maret dapat kabar dari PT Global Group bahwa sertifikat ISO UNUJA sudah dapat diterbitkan. Sementara sertifikat baru diperoleh kemarin Senin 27 April 2020 setelah pihak global group menyerahkan kepada UNUJA.

Dengan ketercapaian ini, H. Hambali memiliki harapan yang sangat tinggi agar ada keserasian irama dalam kiat kinerja civitas akademika dengan manejemen mutu dan organisasi UNUJA semakin meningkat.

“Harapan kami setelah memperoleh sertifikat ISO ini, kita tidak boleh berhenti untuk dinamis, terus melangkah maju meraih mimpi menjadi kampus berkeadaban melalui jump two steep ahead. terus melaju – bergerak melakukan peningkatan tata kelola manejemen mutu dan organisasi UNUJA.

 

Pewarta : PM

Dua Orang Gugus Tugas Pesantren Nurul Jadid, Jadi Relawan

nuruljadid.net- Gugus Tugas Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya bertugas melakukan pencegahan corona virus (covid-19) di area Pesantren dan sekitarnya melalui cek kesehatan pengunjung.

Namun, gugus tugas Nurul Jadid tersebut, ikut andil menjadi relawan Check Point Wilayah Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam (25/04) mulai dari pukul 21: 00 WIB sampai pagi hari selama pandemi covid-19 mengikuti jadwal penjagaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ustadz Kholid Fauzi Ketua Gugus Tugas NJ berkata, Pengawasan ini dilakukan mulai dari perbatasan di Paiton dan Tongas oleh relawan dari tim kita.

“Dua orang yang ditunjuk menjadi relawan cek kesehatan itu Bapak Setyo Adi Nugroho Dan Bapak Zainal Munir, beliau adalah Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid, beliau bertugas mulai dari perbatasan Paiton dan Tongas. Ini merupakan bentuk kewaspadaan virus corona atau covid-19 dari pihak pengunjung,” Kata Ustadz Kholid.

Mereka tidak hanya berdua, tapi bersama beberapa Polisi, TNI dan petugas medis lainnya,” Tambah Ustadz Kholid.

Ustadz Kholid menambahkan, Kami Gugus Tugas Nurul Jadid tidak hanya peduli bagi masyarakat yang ada di dalam Pesantren dan juga disekitar Pesantren. Kami juga harus berbagi untuk menjadi relawan dengan masyarakat luas, ini sesuai dengan fungsi pesantren juga, sebagai lembaga dakwah dan sosial kemasyarakatan.

 

Pewarta : PM

Sholat Tarawih Digelar Dengan Physical Distancing

nuruljadid.net- Sholat tarawih berjamaah tetap digelar di Masjid Jami’ Pesantren Nurul Jadid di tengah pandemi virus corona atau disebut covid-19.

Dalam pelaksanaannya, Sabtu malam (25/04), jama’ah sholat tarawih menerapkan physical distancing yang menjadi prosedur tetap gugus tugas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Gugus tugas berharap pelaksanaan shalat tarawih tetap memperhatikan anjuran bagian kesehatan Pondok Pesantren Nurul Jadid seperti memakai masker dan jaga jarak satu sama lain atau dikenal dengan physical distancing.

Sesuai amatan, anjuran agar memperhatikan protap tak-henti-hentinya disampaikan oleh gugus tugas melalui grup telegram dan grup whatshapp yang ada.

Peringatan terus menerus oleh gugus tugas kepada para jamaah sholat tarawih agar memperhatikan protap yang telah disosialisasikan, itu salah satu bagian dari cara untuk melakukan pencegahan penularan corona virus (covid-19) yang ada saat ini,” Tutur Ponirin Mika Gugus tugas bagian humas.

 

Pewarta : PM

Orang Yang Dawamul Wudhu’ Tidak Mudah Tergoda Oleh Setan

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini pada pengajian khataman kitab adabu salikul murid, Jum’at malam (24/04), di Musalla Riyadus Sholihin, menjelaskan tentang pentingnya menjaga wudhu. 

Kiai Zuhri menyampaikan, dulu Syekh Abdul Qodir Jailani pernah berguru kepada Nabi Khidir dan Syekh Abdul Qodir diperintah olehnya untuk berada di pinggir sungai dalam waktu satu tahun agar tidak pernah putus dari wudhu’. Kalau syekh Abdul Qodir berhadats kecil bisa langsung segera berwudhu dan apabila berhadats besar bisa segera mandi.

Orang yang terus menerus punya wudhu’ atau “dawamul wudhu'” akan terjaga pertahanan batinnya dan akan kuat tidak mudah tergoda oleh setan. Karena orang yang berwudhu selalu berdzikir dan ingat kepada Allah.

Untuk menghindari banyaknya hadats, Kiai Zuhri menambahkan, agar mempersedikit makan dan minum.

“orang yang banyak makan dan minumnya akan banyak hadatsnya. Supaya mudah menjaga kesucian jangan banyak makan dab minum,” Tutur beliau.

Makanlah, makanan yang halal dan menyehatkan dan itu tidak perlu banyak. Terkadang kita makan bukan karena butuh tapi karena enak. Kalau butuh kita perlu mengetahuai berapa ukuran kebutuhannya. Kalau ukuran enak, sekalipun kita kenyang terus ingin makan,” Sambung Kiai Zuhri.

“Makanan enak, tapi kita ingin berhenti makan, itu bagian dari riyadhah melawan nafsu,” Tambahnya.

 

Pewarta : PM

Pelanggaran Hak Kepada Manusia Itu Berat, Ini Ulasan KH. Moh. Zuhri Zaini

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo KH. Moh. Zuhri Zaini,  tentang pentingnya melaksanakan taubat  terhadap kesalahan yang dilakukan oleh setiap orang. Pada pengajian kitab adab salikul murid, bertempat di Musalla Riyadhus Sholihin (16/04), beliau dengan rinci menjelaskan tentang taubat dan cara menyesalinya.

“Sebagai orang yang beriman jangan berangan-angan apalagi berencana untuk berbuat dosa. Kalau kebetulan tergelincir berbuat dosa, segera bertaubat,” Katanya.

Dalam melaksanakan taubat, seseorang harus merasa bersalah dan mengakuinya dengan penuh penyesalan.

Kiai Zuhri melanjutkan, orang yang tidak merasa bersalah dari dosa yang dilakukannya, maka taubatnya tidak akan diterima. Jangan bosan-bosan bertaubat seperti kita tidak pernah bosan melakukan dosa. Kita jangan pernah putus asa kalau kita mau berbenah diri.

Masih kata Kiai Zuhri, dosa itu tidak hanya melanggar hak Allah, tetapi juga melanggar hak sesama. Bahkan bukan hanya kepada sesama manusia, tapi melanggar kepada binatang itu juga dosa. Orang mati syahid, jika memiliki dosa kepada Allah, maka segera dihapus olehNya. Tapi  jika memiliki dosa kepada sesama tidak akan dihapus oleh Allah sebelum orang tersebut memaafkan nya.

Manusia itu tidak bisa terhindar dari kesalahan, tapi Allah memberikan solusi yaitu segera bertaubat,” Sambungnya.

 

Pewarta : PM

dr, Nikmah, Simulasi Physical Distancing Diruang Poli Umum

nuruljadid.net- Upaya pencegahan corona virus (Covid-19) terus ditingkatkan oleh Klinik Az-Zainiyah dari hari kehari. Termasuk diantaranya mengadakan simulasi physical distancing antara dokter dan pasien untuk menanggulangi penyebaran covid-19 seperti yang dilakukan klinik, Jum’at sore (24/04) diruangan Poli Umum Klinik Az-Zainiyah.

Saat simulasi tersebut, dr. Nimatul Husnah mengatakan, untuk menjaga menyebaran virus corona (covid-19) disamping physical distancing diharap agar memakai alat pelindung diri (APD) dan rajin cuci tangan dengan memakai sabun. Terutama bagi Gugus tugas yang bekerja dilapangan.

Meskipun santri disini (Pondok Pesantren Nurul Jadid) banyak yang pulang, namun masih ada sekitar puluhan santri yang masih berada di Pondok. Mereka butuh dilindungi dari tertularnya virus corona dari orang lain, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid. Untuk itu, penjagaan dan pengawasan perlu terus ditingkatkan. Pada simulasi tadi sore dr. Nikmah mempraktikkan bersama dua orang yang ditunjuk sebagai pasien berkait  jaga jarak fisik antara seorang dokter dan pasiennya,” Kata Kasyiful Anwar.

Jadi, simulasi seperti yang tadi dilaksanakan, itu sangat bermanfaat.” Sambungnya.

Pewarta : PM

Kiai Zuhri: Orang Atheis Bukan Semuanya Tidak Percaya Pada Tuhan

nuruljadid.net-  Pengajian KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada kegiatan khotmil kutub di Pondok Pesantren telah memasuki hari ke empat, setelah dimulai pada, Sabtu malam (11/04). Dalam kitab adabu salikul murid yang dibaca, salah satu penjelasan beliau menerangkan tentang pentingnya berdzikir (ingat kepada Allah).

“Ingat kepada Allah harus benar dan baik. Kalau ingat kepada Allah dalam keadaan benci itu jelek. Sebab, orang yang berdzikir kepada Allah harus memiliki pikiran yang positif,” Katanya.

Oleh karena itu, orang yang masih hatinya keras, jangan langsung diajak berdzikir dikhawatirkan takut marah-marah pada Allah. Dan orang yang memiliki akhlak yang jelek ia akan selalu berbuat suudzan pada Allah.. Karena dzikir itu harus dimulai dengan makrifat (mengenal Allah) dan penanaman akhlakul karimah. Orang yang mengenal Allah dengan benar pasti akan takdhim,” Imbuhnya.

Dakwah yang tidak berhasil itu bukan karena Islam tidak benar atau tidak baik tapi karena orang atau pendakwahnya tidak benar dan kurang baik,” Lanjutnya.

Selain tentang dzikir, Kiai Zuhri menyampaikan tentang kedekatan Tuhan pada manusia.

“Kedekatan Tuhan pada manusia dalam batin atau dalam hati. Kalau kita ingat pada Tuhan dengan ingat yang baik, tunduk dan patuh berarti kita dekat dengan tuhan. Kalu kita lupa pada pada Tuhan atau ingat dalam keadaan mel akukan perbuatan maksiat berate kita jauh,” Tegasnya.

Lebih jauh, sosok kiai yang dikenal low profile ini menyampaikan bahwa Tuhan selalu hadir pada kehidupan kita tapi kadang-kadang kita gaflah lalai dan tidak menyadarinya. Orang yang lalai pada Tuhan yang begitu tampak ia tidak akan musyahadah.  Orang atheis tidak semuanya tidak percaya pada Tuhan tapi hanya kadang-kadang tak peduli pada Tuhan.

Orang yang terhijab pada Allah, maka ia akan dikendalikan oleh nafsunya, ia tidak akan menjadi abdullah tapi menjadi abdul hawa,” Terangnya.

 

Pewarta : PM

Keceriaan dan Kelucuan Satgas Covid-19 Nurul Jadid

nuruljadid.net- Keceriaan dan kelucuan satgas covid-19 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, saat mereka bercanda dan bergurau sesama tim satgas saat melaksanakan tugasnya, jum’at (10/04).

Dari penuturan ketua satgas covid-19 Ustadz Kholid, tim yang bertugas selalu menyelingi pekerjaannya dengan senda gurau tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap tengah menyebarnya covid-19 saat ini. Mereka satu sama lain saling melempar joke-joke segar terutama saat mau bertugas kelapangan.

“Mereka terkadang tertawa lepas bersama sesame temannya dilokasi tugas, ini yang membuat mereka tidak letih dan lesuh hilang seketika. Hal itu tentu tidak mengurangi terhadap kewaspadaannya dalam melaksanakan amanah Pesantren,” Ungkap Ustadz Kholid Rabu malam (15/04).

Lanjut Ustadz Kholid, kepenatan yang selama ini, terhibur dengan adanya satgas covid-19 yang selalu bercerita dan tertawa bersama, apalagi setelah berkumpul dikantor satgas, diakuinya dapat menghibur tim satgas yang lain.

 

Pewarta : PM