Meskipun Kesehatan Kurang Fit, Syekh Awad Sempatkan Ijazah Kitab Unwan Taufiq
nuruljadid.net- Terdengar bacaan burdah sangat menggema dari ribuan santri di dalam masjid Pondok Pesantren Nurul Jadid. Bacaan burdah ini dilakukan untuk menyambut kehadiran Syekh Awad Karil Al-Aqly ulama sufi dan musnid berasal dari sudan. Senin malam (02/03).
Nadham yang berisi tentang pujian-pujian kepada baginda Rasulullah SAW merupakan salah satu bacaan yang dibaca acara Pesantren yang ditempatkan di Masjid Jami’ Pondok oleh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Bacaan burdah berhenti, saat Syekh Awad Karim Al-Aqly bersama rombongan memasuki masjid dan menempati tempat yang telah tersedia di dalam masjid.
Pada acara tadi malam, tidak hanya santri aktif yang menjadi peserta daurah ilmiah dan ijazah kubro. Tampak hadir sebagian alumni dan simpatisan, mereka tidak mau ketinggalan untuk mendapatkan ijazah langsung dari beliau.
“Saya ingin mendapatkan barokah juga, meski saya bukan lagi sebagai santri aktif. Kegiatan ijazah seperti ini merupakan salah satu tradisi pesantren yang harus dilestarikan dengan baik,” Kata dia (alumni yang tidak mau disebutkan namanya).
Gus Fayyadl memberikan hantaran sebelum Syekh Awad memberikan tausyiahnya. Direktur Lembaga Pengembangan Bahasa Asing ini, menyampaikan profil singkat Syekh Awad Al-Aqly.
“Beliau (Syekh Awad) adalah keturunanan ahlul bait dari pamanda nabi yang bernama sahabat ‘Aqil bin Abi Tholib bin Abdul Mutholllib,” Ujar Gus Fayyadl
“Kita berharap semoga majelis ini bersamaan dengan ridla Allah. Serta kita bisa menimba ilmu yang barokah dari kehadiaran beliau. Mari kita belajar menyimak terhadap apa yang akan disampaikan oleh beliau,”Sambungnya.
Dengan bahasa arab yang fasih, Syekh Awad memulai tausyiahnya. Pertama: memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT dan sholawat kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Pesan pertama yang beliau sampaikan kepada kita yaitu berkaitan dengan sanad. Sanad itu bagian penting dalam agama. Beliau berkenan mengijazahkan setiap ilmu yang beliau dapatkan dari guru-gurunya baik berupa diroyah dan riwayah,” Kata Mutarjim
Beliau melalui penterjemahnya memberikan ijazah bacaan “Allahumma a’inni ala dzikrika wasyukrika wa husni ibadatika” kemudian santri mengucapkan kalimat qobilna. Juga, beliau memberikan ijazah terhadap kitab unwan taufiq fi adabit thoriq. Santripun mengucapkan qobilna (kami menerima).
Acara tidak bisa dilanjutkan sampai selesai, karena Syekh Awad Karim Al-Aqly secara tiba-tiba menyampaikan bahwa kesehatannya sedang terganggu. Dan beliau melalui penterjemahnya memohon maaf dan mengakhiri tausyiahnya dan insya Allah akan dilanjutkan besok hari.
Pewarta : PM
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!