Menyambut HUT RI Ke 74, Santriwati Dalbar Nonton Film “Siapa Di Atas Presiden”
nuruljadid.net- Santriwati Wilayah Az- Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, tengah melaksanakan nonton bareng bersama bertempat di Halaman PPIQ. Malam sabtu (17/08/19).
Tim IT Az-Zainiyah memilih halamab PPIQ tersebut, karena tempatnya luas dan sangat layak untuk menampung banyaknya santriwati dalbar.
Acara nobar ini diikuti oleh seluruh santriwati Az-Zainiyah baik dari kalangan siswi, mahasiswi dan pengurus.
Nobar ini merupakan rangkaian memperingati kemerdekaan RI. Juga sebagai pembelajaran audivisual melalui pemutaran film motivasi yang sangat menarik.
Judul film ”Siapa di atas Presiden” diangkat karena memunyai alur cerita yang sangat menarik. Ada banyak adegan anarkis dari pemeran Antagonis film tersebut.
Awal mula panitia tidak ada inisiatif untuk mengangkat film tersebut. namun film tersebut dianggap cocok karena bersamaan dengan semarak kemerdekaan dan masa reformasi bangsa Indonesia.
Kutipan dari film “Siapa di atas presiden” ini menceritakan seorang tokoh bernama Ricky seorang anak presiden yang ingin membenarkan sistem hukum yang berjalan di Indonesia saat ini.
Ia mengalami masa sulit dimana ayahnya tersangka sebagai pembunuh dari Sutejo Tresno yang tidak diketahui bagaimana kejadian terbunuhnya. Menurut Ricky hukum di Indonesia ini tidaklah adil, menganggap yang tidak bersalah terjerat dalam kasus sedangkan yang kuat meraja lela dimana-mana. Ricky juga mengatakan bahwa Indonesia memliki satu kekurangan yakni kurang dalam keberaniannya, karena keberanian tak hanya identik dengan mengemukakan pendapat, namun juga berani dalam bertindak, membuat yang lemah tidak semakin lemah dan yang kuat tidak menjadi tikus berdasi hitam di tengah-tengah ambradulnya sisitem negara.
Sesaat kemudian suasana sepi tak seperti dari awal, ketika fight step diputar, mereka hanya siletmoment menutup mulut mereka dimungkinkan takut tokoh di dalam film tersebut kalah, meski suasana gelap mereka tetap menikmati film tersebut hingga larut malam.
Hingga tiba pada klimaks ending, Ricky berusaha menguak kasus ketika yang tengah ditimpa ayahnya. Singkat cerita pada akhirnya hukum sedikit demi sedikit di Indonesia dapat diluruskan berkat asosiasi dari pihak-pihak yang masih memiliki jiwa nasionalisme terhadap negara salah satunya adalah Ricky. Ayah Ricky akhirnya dinyatakan bebas dan tidak bersalah, pembasmianpun dimulai dari perjuangan Ricky dan kawan-kawannya. Karena pada dasarnya Hukum harus ditegakkan atas kehendak rakyat. Realita sesungguhnya adalah rakyat bukanlah penolong namun rakyat adalah raja dan pemarintah merupakan pembantu bagi rakyatnya.
Kesan sekaligus pesan terakhir dari salah satu tim IT ketika melaksanakan wawancara lansung dengan tim Reporter Humas Nurul Jadid adalah “ Semoga lebih bisa mengambil hikmah dari ditayangkannya film tersebut juga harapan saya agar santri lebih bisa open Minded terhadap masa depan bangsa” jelasnya.
Pewarta : Lidhatul M dan Lu AZ
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!