Kabid Tarbiyah Wa Ta’lim Motivasi Santri I’dadiyah Tidak Lulus Sekaligus Jelaskan Program FA Plus

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar wisuda santri asrama I’dadiyah tingkat SLTP dan SLTA di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan wisuda perdana bagi asrama I’dadiyah (06/06/2022).

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Tarbiyah Watta’lim ustaz Misbahul Munir Ratib melaporkan jumlah peserta yang diwisuda pada malam itu, sebanyak 150 santri tingkat SLTP dan 79 santri tingkat SLTA.

“Tidak semuanya lulus, dari sekian santri yang diwisuda terdapat 69 santri tingkat SLTP dan 14 santri tingkat SLTA yang belum tuntas. Tapi yang tidak tuntas ini juga patut bersyukur karena Allah menyayangi anda untuk bersama lebih lama dengan muallimin, makanya terus semangat saja, insyaallah menjadi orang baik,” tutur beliau.

Lanjut, beliau memberikan motivasi bagi santri yang belum tuntas program I’dadiyah dengan menceritakan kisah inspiratif seorang Soichiro Honda pendiri perusahaan mobil Honda Motor Co., Inc.

“Dulu dia itu pelajaran matematikanya tidak telalu baik, selalu dapat nilai merah. Tapi di lain itu, dia senang mempelajari mesin hingga dia pergi ke kota Hirosima untuk belajar ilmu mesin, kemudian setelah itu dia membuat motor Honda, makanya motor pertama itu namanya motor Dream, yang berarti motor impian. Dan insyaallah kalau kalian yang belum lulus tabah menghadapi ini, maka akan melebihi Soichiro Honda,” ungkap beliau dalam sambutannya di depan ratusan santri I’dadiyah.

Kemudian, ustaz Misbah menjelaskan bahwa santri I’dadiyah yang belum lulus akan ditempatkan di asrama pembinaan yang sudah disiapkan. Asrama pembinaan ini akan berlangsung maksimal selama 3 bulan, dan bagi santri yang lulus dalam satu bulan, maka dia boleh pindah ke asrama peminatan.

“Namun bagi santri yang telah lulus dari Asrama I’dadiyah ini diharapkan tetap istiqomah menjaga hafalannya karena proses pembinaan I’dadiyah ini akan terus berjalan. Ada empat hal yang perlu dijaga, pertama Fiqh, Akhlak, Al-Quran, dan Tauhid,” jelas ustaz Misbah.

Ustaz Misbah kembali mengingatkan bahwa pelajaran yang telah dituntaskan di I’dadiyah itu bukan selesai semuanya, tapi itu adalah awal untuk menuju pada proses selanjutnya, yang disebut FA Plus.

“Untuk menjaga itu semua, salah satunya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pertemanan. Karena pendidikan itu ada tiga hal, pertama intellectual quotient, spiritual quotient, dan emotional quotient. Kalau tiga hal ini tidak sinergis, seseorang tidak akan mampu menjadi manusia seutuhnya” tutup beliau.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *