Pos

Prestisius! Siswa SMANJ Kembali Torehkan Prestasi Bahasa Mandarin dan Inggris

nuruljadid.net – Setelah Oktober lalu menyabet juara tiga lomba Story Telling Bahasa Mandarin Nasional, kini siswa SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo M. Haikal Afif kembali menorehkan prestasi di cabang lomba yang sama. Namun kali ini, ia berhasil naik satu tingkat juara dua Story Telling Bahasa Mandarin tingkat Nasional yang diadakan oleh BEMP Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, level perlombaan yang diikuti langsung level nasional. Capain prestasi itu berhasil diperoleh dengan baik oleh Haikal. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah, dua perlombaan tingkat nasional, berhasil dibungkus rapi dalam jangka waktu dua bulan. Prestasi ini akan menjadi kado yang patut disyukuri menjelang akhir tahun oleh warga SMANJ.

Siswi SMANJ Dia Sasmita R. juga berhasil mengharumkan almamater sekolahnya dengan berhasil membawa titel juara 2 lomba English story telling tingkat provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam perhelatan Extraordinary English Festival mengalahkan ratusan competitor dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Hal ini menunjukkan bahwa semangat para siswa SMANJ sangat luar biasa. Pandemi bukan lagi menjadi halangan bagi mereka untuk terus berprestasi dan berkarya. Perjuangan yang dilakukan semata-mata untuk mengharumkan sekolah tercinta. Jerih payahnya selama ini terbayarkan dengan diraihnya dua juara dalam rentan waktu cukup berdekatan.

Prestasi yang diperoleh selama ini menunjukkan tercapainya visi SMA Nurul Jadid. Sebagaimana disampaikan oleh Waka. Humas Bapak Kadarusman yakni “Mencetak Generasi Bangsa Berakhlakul Karimah, Berprestasi, Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Global,” jelas waka. Humas SMANJ.

“Visi tersebut diharapkan menjadi motivasi tidak hanya bagi siswa namun juga bagi tenaga pengajarnya agar timbul sinergitas dalam mewujudkan apa yang telah dicita-citakan bersama,” imbuhnya di sela wawancara bersama nuruljadid.net

Pihak sekolah, SMA Nurul Jadid mengapresiasi betul atas capaian siswanya dengan meningkatkan layanan dalam pengembangan potensi dan bakat peserta didik. Tentunya pihak sekolah mengharapkan prestasi ini tidak berakhir sampai disini saja. Tapi bisa terus bertambah dan naik kelas kedepannya. Sehingga bisa menjadi stimulus bagi peserta didik yang lain untuk lebih giat lagi dalam belajar, dan mampu melahirkan sosok prestisius lainnya.

 

(Humas Infokom)

Tak Hanya Mahir Kitab Kuning, MTS NJ Buktikan 3 Prestasi Bahasa Internasional

nuruljadid.net – Kabar gembira kembali datang dari Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid (MTSNJ). Pasalnya, peserta didik mereka berhasil meraih tiga prestasi tingkat nasional di bidang Bahasa Internasional Inggris (08/08/2021) silam. Selain belajar kitab kuning sebagai warisan dan tradisi pesantren, MTSNJ tidak menutup peluang untuk peserta didiknya mengembangkan keterampilan lintas disiplin ilmu lainnya termasuk Bahasa Inggris.

Peserta Didik kelas IX Keagamaan Unggulan 3 Alya Adiba Zainuri berhasil meraih juara 1 lomba pidato Bahasa Inggris pada event Insan Cendikia Competition diselenggarakan oleh OSIS MAN Insan Cendikia Kota Palu Sulawesi, siswi di kelas yang sama Hilmia Balqis hanya mampu raih juara harapan 1 lomba bercerita Bahasa Inggris pada ajang MBI BIG Fair 2021 Amanatul Ummah Mojokerto. Untuk bidang olimpiade Bahasa Inggris kali ini siswa kelas IX Keagamaan Unggulan 1 Ibrahim Irfan Fathoni yang berhasil pada posisi juara 3.

Alya Adiba Zainuri menuturkan bahwa dirinya sangat bersyukur dan semakin percaya diri setelah tau berhasil juara 1 dalam lomba yang diikutinya “Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa menang sebagai juara 1, karena persaingannya sangat ketat. Dari sini saya semakin percaya diri kalau santri bisa bersaing,” tuturnya saat diwawancarai.

Ungkapan senada diucapkan oleh Ibrahim Irfan Fathoni, dari banyaknya peserta olimpiade Bahasa Inggris kemungkinan menang masih fifty-fifty. “Peserta yang daftar cukup banyak, saya awalnya minder khawatir kalah, namun Pembina saya terus menguatkan saya sehingga saya berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Irfan ketika ditanyai oleh kru nuruljadid.net

Mengingat masih adanya lonjakan kasus Covid- 19, banyak Lembaga Pendidikan dan kursus menghelat perlombaan secara daring. Selain untuk mencegah penularan dan penyebaran virus, lomba daring ini dapat menekan biaya operasional lomba (cost efficiency). Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh MTS NJ dalam menggembleng dan memotivasi peserta didiknya untuk berpartisipasi di berbagai jenis perlombaan.

Kerja keras dan pendampingan pembina serta guru tidak berakhir sia-sia. Torehan pretasi menjadi buah manis yang dapat dipetik. Hal ini mendapatkan apresiasi dari kepala madrasah ustaz Masduki Syahid. “Saya sangat bersyukur dan bangga kepada peserta didik yang mampu berprestasi di tengah pandemi ini, karena pembelajaran di madrasah sudah lama daring sampai akhirnya kembali luring beberapa bulan terkahir,” tutur kepala madrasah.

Pihak madrasah tidak henti memfasilitasi peserta didiknya dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan dengan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler khususnya bagi kelas unggulan yang wajib diasramakan dengan bahasa asing (Arab-Inggris). “Semoga kedepan para siswa MTS NJ akan terus menorehkan prestasi membanggakan,“ ujar salah satu guru dengan wajah gembira.

Menurut mereka dengan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi baik lokal, nasional maupun internasional, mereka menjadi tertantang untuk belajar lebih baik dan lebih keras lagi.  Mereka juga belajar hal-hal baru baik yang bisa mereka contoh sehingga bisa terus mengembangkan potensinya di pesantren dan menjadi motivasi bagi santri lainnya.

 

(Humas Infokom)

Menag Sehari Afi Ahmad Ridho Disambut Meriah dan Mendapatkan Beasiswa Pendidikan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Afi Ahmad Ridho santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memenangkan sayembara Santri Sehari Jadi Menteri Agama Republik Indonesia kembali ke Pesantren setelah purna tugas sebagai Menteri Agama sehari (24/10/2021). Afi Ahmad Ridho pun diberikan beasiswa bebas Biaya Pendidikan Santri (BPS) selama 2 Triwulan atau sampai ia menuntaskan studinya di Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

Ridho bersama guru pendamping dijemput di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo oleh tim Humas dan Protokoler pesantren bersama keluarganya yaitu Ayah, Ibu dan dua adiknya. Sebelumnya, tim Humpro pesantren menjemput keluarga Ridho ke Klakah Lumajang dan langsung menuju Bandara untuk menyambut kedatangan Ridho dari Jakarta.

Afi Ahmad Ridho beserta keluarga setibanya di Pondok Pesantren Nurul Jadid disambut sangat meriah, bahkan Ridho sekeluarga sempat sowan ke Pengasuh setelah menjalani skrining Tes GeNose C19 dengan hasil negative dan mengikuti protokol Kesehatan standard 5 M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menghindari kerumunan.

(Afi Ahmad Ridho berfoto bersama keluarga dan pimpinan lembaga pendidikan Nurul Jadid)

Saat penyambutan di Aula I, seluruh kepala sekolah dan madrasah serta perwakilan peserta didik hadir menyambut kedatangannya. Acara dikemas dalam bentuk seremonial dan penganugerahan yang dihadiri oleh sekretaris yayasan Dr. KH. Hefniy Razaq, M.Pd. mewakili pimpinan pesantren lainnya.

Pasca menjadi menteri sehari, Ridho mendapat tawaran berbagai beasiswa, seperti beasiswa pendidikan di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Universitas Indonesia (UI) dan Kemenag.

Sekretaris Yayasan Dr. KH. Hefniy Razaq, M.Pd. memberikan kebebasan Ridho untuk menyikapi peluang beasiswa tersebut. “Termasuk yang dari UI, karena prinsipnya santri bisa berkhidmat dimana saja,” dawuh Sekretaris Yayasan.

Perayaan ini, menurut Kabag. Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid, Dr. Syamsuri Hasan, merupakan rasa syukur sekaligus stimulus dan motivasi bagi santri-santri lainnya untuk terus berjuang meraih prestasi selama mondok dan belajar di pesantren.

“Ini harusnya bisa membuat santri-santri lainnya terus bersemangat dalam belajar untuk terus meraih prestasi setinggi-tingginya,”ujarnya.

(Afi Ahmad Ridho menyampaikan sambutannya tentang motivasi di hadapan santri perwakilan lembaga pada acara penganugerahan santri berprestasi)

Dalam sambutannya, Ridho memotivasi santri yang hadir untuk bisa menemukan potensi diri dan passion masing-masing. Sehingga mereka bisa mengasah dan terus mengembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya karena di Pondok Pesantren Nurul Jadid itu banyak peluang dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan diri, tinggal bagaimana santri dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.

 

(Humas Infokom)

Kesibukan Santri Nurul Jadid Sehari Jadi Menteri Agama RI di Jakarta

nuruljadid.net – Kamis (21/10) santri Nurul Jadid Afi Ahmad Ridho resmi disambut oleh Menteri Agama Republik Indonesia K.H Yaqut Cholil Qoumas di Ruang Kerja Menteri Agama Lantai 2, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta Pusat. Ridho tidak sendiri namun didampingi Ghufron Ihsan (santri Almuhajirin III, Puwakarta) dan Nur Winda (santri DDI Salman Allakuang Sidrap).

Sebelum berangkat Ridho sowan ke kiai untuk meminta restu dan nasehat sebelum berangkat ke Jakarta didampingi oleh guru MA Nurul Jadid Ustaz Ahmad Khoisol, SP. Ridho juga tidak pernah berekspektasi akan menjuarai sayembara tersebut. “Enggak nyangka saya bisa lolos menjadi pemenang,” kata Ridho kepada nuruljadid.net.

Ridho yang merupakan jebolan Santri Berprestasi Nurul Jadid tahun 2020 ini mengaku tidak merasa grogi bahwa akan menjabat menjadi Menteri Agama RI meskipun hanya sehari. Hal ini berkat pengalaman organisasi yang ia tekuni yaitu sebagai presiden Intelligent Student Organization (ISO), Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) di madrasah, dan terdaftar sebagai pengurus komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Setumpuk pengalaman organisasi ini merupakan manifestasi nilai dari salah satu poin Panca Kesadaran Santri yaitu Kesadaran Berorganisasi.

(Afi Ahmad Ridlo ketika bersilaturrahmi dengan Menag Gus Yaqut di Ruang Kerja Menteri Agama)

Kesibukan Ridho Sehari Menjadi Menteri Agama dimulai tepat pukul 08.00 WIB diawali bersilaturahmi dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 08.45 WIB. Pada pukul 09.00 WIB, Ridho bersilaturahmi langsung dengan Menteri Agama Gus Yaqut dilanjutkan dengan prosesi santri sehari menjadi menteri.

Mengangkat peluang dan potensi pemberdayaan alumni pesantren untuk lebih produktif menjadikannya keluar sebagai pemenang ini saat bertemu Menag Yaqut, juga menyampaikan aspirasi guru madrasah di daerahnya agar Kemenag lebih memperhatikan nasib pahlawan Pendidikan tersebut.

(Afi Ahmad Ridlo ketika menemui kunjungan Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif)

Tak sampai di situ, Ridho juga ditugaskan untuk memimpin Rapim bersama seluruh Dirjen, Tenaga ahli, dan Staf Khusus Menteri Agama. Pukul 13.00 WIB, Ridho mengikuti forum penyampaian visi “Pesantren Masa Depan” dan dialog dengan pejabat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Bahkan Ridho Ketika itu sempat menerima kunjungan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Dr. Syarif.

Setelah mengunjungi Katedral sebagai bagian dari rangkaian acara sore ini. Rencananya kegiatan hari ini akan ditutup dengan makan malam bersama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren serta para kasubdit di hotel tempat Ridho menginap.

Besok Ridho akan mengikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional bersama Menag Gus Yaqut di halaman Kantor Kementerian Agama dan acara puncak Santriversary pada malam harinya di Aula HM. Rasjidi.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid ke Jakarta Menjadi Menteri Agama RI Sehari

nuruljadid.net – Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Dia adalah Afi Ahmad Ridho, santri Lumajang ini ditetapkan sebagai pemenang pada Sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI).

Ridho, siswa Madrasah Aliyah Nurul Jadid program Unggulan IPA ini terpilih setelah melalui tahapan seleksi, penjurian, dan wawancara yang ketat oleh dewan juri di Jakarta pada Ahad (17/10/2021). Ia menyisihkan 140 peserta lainnya yang ikut sayembara dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2021 tersebut.

Selain sebagai aktivis pelajar, Ridho juga pernah menyabet beberapa kejuaraan dalam Bahasa Inggris dan menyabet Terbaik 2 Nurul Jadid Student Top Leader tahun 2020. Ridho nantinya akan ke Jakarta bersama pemenang lainnya, Ghufron Ihsan (santri Pesantren Al-Muhajirin III Puwakarta) dan Nur Winda (santri DDI Salman Allakuang Sidrap Sulawesi Selatan) untuk pelaksanaan kegiatan Santri Sehari Menjadi Menteri pada Kamis 21 Oktober mendatang.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tujuan kegiatan sayembara Santri Sehari Menjadi Menteri agar para santri di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan dan pengalaman yang sama sebagai calon pemimpin di masa mendatang.

“Sejarah telah membuktikan peran dan kontribusi para santri, baik sejak sebelum kemerdekaan, perjuangan meraih kemerdekaan hingga sekarang. Bahkan, para pemimpin bangsa juga berasal dari kalangan santri,” tutur Menag di Jakarta, Ahad (17/10).

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengapresiasi para santri yang telah berani mendaftar sebagai peserta sayembara tersebut. Ia menilai, jumlah peserta sebanyak itu merupakan salah satu bukti bahwa kalangan santri memang selalu siap untuk menjadi pemimpin di negeri ini.

“Rencananya, Afi beserta para pendampingnya akan diundang ke Jakarta dan mengikuti prosesi sebagai Santri Sehari Menjadi Menteri pada 21 Oktober mendatang dengan berbagai rangkaian aktivitas yang telah disusun panitia Peringatan Hari Santri 2021,” tegas Ramdhani.

Sampai hari ini (19/10), Ridho sedang sibuk mempersiapkan keberangkatannya ke Jakarta didampingi guru pendampinya Ustaz Ahmad Khoisol, SP. selaku penanggung jawab program unggulan MA Nurul Jadid. Keberangkatan dijadwalkan besok (20/10) ke Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menjalani rangkaian kegiatan Sehari Menjadi Menteri.

Ridho sebenarnya tidak berekspektasi memenangkan Sayembara ini, ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk Pondok Pesantren tecintanya.

“Saya jujur dari awal tidak berekspektasi untuk memenangkan sayembara ini, namun saya percaya diri dengan gagasan yang saya ajukan yaitu tentang pemberdayaan alumni pesantren” ujar Ridho Ketika diwawancarai nuruljadid.net.

Adapun para pemenang sayembara Santri Siaga Jiwa Raga lainnya akan diumumkan dalam Santriversary malam puncak peringatan Hari Santri 2021 pada Jumat, 22 Oktober 2021, di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Santriversary juga akan ditayangkan secara live streaming melalui kanal media sosial Kementerian Agama.

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Sabet Juara 1 Lomba Esai Nasional

nuruljadid.net – Santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Wildana Rahma Azzuhri, asal Kabupaten Lumajang telah berhasil menjuarai lomba Esai Nasional di urutan pertama. Kegiatan lomba ini diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta dalam rangka Pekan Raya IAT tahun 2021.

Pekan Raya Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) ini dibuka sejak 7 September 2021 mengangkat 3 sub tema, literasi digital, pendidikan digital, dan religi digital. Hal ini sebagai ikhtiar mendorong para santri untuk merespon tantangan di era digital. Tepat hari Kamis, (14/10) hasil perlombaan diumumkan melalui zoom meeting setelah melalui proses penjurian sejak 8 Oktober 2021 yang ketat.

Wildana menceritakan, dirinya tidak menyangka karya tulisnya bisa dinobatkan sebagai terbaik pertama. Sebab, pesertanya dibuka untuk mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

“Awalnya saya mau ikut kalau ada ide dan ada uang untuk lomba. Tahu-tahu saya sudah didaftarkan sama teman-teman. Ya sudah, saya kirimkan data diri dan tulisan saya ke panitia,” ungkap santriwati yang juga penghafal Al-Qur’an ini.

Santriwati yang juga mahasiswi semester 5 Universitas Nurul Jadid (Unuja) ini bercerita, isi tulisannya sebenarnya sederhana. Yaitu mengenai dakwah digital di era modern ini. Keresahannya saat melihat banyaknya konten di media sosial yang banyak diisi ustaz-ustaz instan menjadi inspirasinya untuk menulis hal itu.

“Ini sebenarnya hasil diskusi sama Abi saya, keresahan yang saya dan Abi rasakan sama yaitu dakwah digital orang-orang NU masih kalah dengan konten-konten dakwahnya orang-orang radikal, wahabi dan semacamnya. Jadi tema outline itu yang saya angkat,” ungkap putri Kiai Syafi’uddin Azzuhri, Katib Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang ini.

Saat diwawancarai, Wildana yang merupakan peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid ini juga menyampaikan bahwa di era modern ini santri harus sadar dan mengembangkan dirinya dalam dakwah digital bukan hanya sebagai konsumen namun content creator. Agar konten-konten dakwah tidak hanya didominasi ustaz-ustaz yang muatan dakwahnya tidak jarang berbenturan dengam model Islam di Indonesia.

“Pesantren di Indonesia, terutama santri-santrinya harus lebih aktif mengelola akun medsosnya untuk menebar nilai-nilai Islam Aswaja, lebih-lebih nilai kesantriannya dengan cara yang lebih kreatif,” imbuhnya.

Ia berharap, lewat tulisannya tersebut santri Indonesia yang sebenarnya memiliki kompetensi mumpuni di bidang keagamaan bisa lebih kreatif dan percaya diri (self-confident) berdakwah melalui medsos. Sehingga pesan Islam Rahmatan Lil’alamin bisa terus ditanamkan pada masyarakat Indonesia untuk menebar damai dan kasih sayang sesame ummat manusia.

“Semoga santri dan pesantren bisa menggunakan medsos sebagai wahana dakwah yang kreatif, dekat dengan kaum muda dengan berpegang teguh pada asas-asas kerahmatan Islam,” pungkasnya.

Semoga dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Wildana dapat menjadi inspirasi bagi santri Nurul Jadid lainnya untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang literasi atau tulis-menulis dan proaktif dengan membuat konten dakwah Islam yang ramah dan damai.

(Humas Infokom)

Podium Juara Bahasa Arab Dikuasai Santri Nurul Jadid

Podium Juara Bahasa Arab Dikuasai Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Podium Pemenang Juara Pidato Bahasa Arab pada Event MBI Big Fair 11 di PP. Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil memborong Juara Satu, Dua, dan Tiga. Selasa (18/02/2020).

Juara 1 didapatkan oleh Mohammad Sonhaji, santri sekaligus siswa MTs Nurul Jadid kelas 8 Program  Badan Pembinaan Khusus (BPK). Juara II oleh Novisintia, siswi SMP Nurul Jadid kelas 8 Program Bahasa Arab. Dan Juara III oleh Ifa Auliya, siswi SMP Nurul Jadid kelas 8 Program Bahasa Arab.

Sebagai Juara I, Mohammad Sonhaji berpidato tentang Pemuda muslim yang Ideal, begitu pula dengan Novisianti. Tapi lain halnya dengan Ifa Auliyah ia berpidato tentang Pemuda dalam Agama Islam.

Mohammad Sonhaji, saat mengikuti lomba

Mohammad Sonhaji, saat mengikuti lomba

Menurut penuturan pendamping dari kontingen SMP Nurul Jadid, A. N Syaqiful Anam, walaupun ditentukan oleh para juri akan judul yang ingin disampaikan. Para santri tersebut tidak gentar sama sekali

“Alhamdulillah bangga, meskipun kesehatan anak – anak terganggu akibat cuaca yang ekstrem sampe 9°C. Mereka masih memberikan yang terbaik,” ungkapnya dengan bangga.

Selain itu, Muhammad Sonhaji merasa tidak menyangka bisa menjadi juara 1 lomba pidato tingkat Jawa Timur itu. “Ya… pastinya bangga sekali sudah bisa membawa mengharaumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid, lebih lebih nama sekolah di ajang MBF ini. gak nyangka juga, bisa dapat juara 1 di event yang sangat bergengsi tersebut. ya alhamdulillah,” ungkap dengan haru.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Buah dari Keinginan Besar, Siswa MTs Nurul Jadid Juara I Baca Kitab

Buah dari Keinginan Besar, Siswa MTs Nurul Jadid Juara I Baca Kitab

nuruljadid.net – Seperti tak mau kalah dengan SMP Nurul Jadid, Siswa MTs Nurul Jadid turut mengharumkan nama besar Pondok Pesantren Nurul Jadid di Kabupaten Mojokerto melalui prestasi Juara 1 Lomba Baca Kitab. Selasa (18/02/2020).

Prestasi gemilang tersebut diraih oleh Zeidan Izza Faris, siswa MTs Program Badan Pembinaan Khusus (BPK) kelas 8 pada Event MBI Big Fair 11 di PP. Amanatul Ummah, Pacet. Mojokerto. Dan diikuti oleh 57 peserta tingkat SMP/MTs yang tersebar diseluruh Jawa Timur.

Tatkala di uji oleh juri, Zeidan (panggilan akrab Zeidan Izza Faris) mendapat giliran membaca Kitab Fathul Qorib Bab Waktu yang Diharamkan Sholat. Walaupun sempat grogi namun ia tetap optimis hingga berhasil mendapat prestasi gemilang tersebut.

 “Ya… yang namanya diuji didepan umum pasti ada saja yang namanya grogi. Apalagi kita tidak tau apa yang akan dibaca akan tetapi dengan doa semuanya dan keinginan untuk membahagiakan orang tua, maka dengan syukur alhamdulillah saya bisa menghadapinya dengan baik,” ungkap santri yang berasal dari Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu.

Zeidan Izza Faris (baju hitam) saat mengikuti lomba Baca Kitab

Zeidan Izza Faris (baju hitam) saat mengikuti lomba Baca Kitab

Mengenai persiapan, putra dari Bapak Salman Al-farisi tersebut telah bersiap – siap selama 1 bulan untuk mengikuti lomba. Namun, dalam setiap hariannya ia selalu istiqomah untuk belajar.

“Kalau masalah persiapan sih… Alhamdulillah kami diberi kesempatan yang bisa dibilang lumayan yaitu kurang lebih satu bulan. Karena guru kami pernah mengatakan  bahwa kemenangan hanya bagi orang yang benar benar siap. Oleh karena itu, kami harus memanfaatkan waktu tersebut sebenar benarnya… Dan dengan rahmat Allah SWT kami bisa melaksanakannya dengan baik,” ungkapnya dengan rendah hati.

“Apa yang telah saya raih bukan hasil saya sendiri, tapi juga dari usaha dan bantuan para guru, dan asatidz yang telah membimbing saya dan juga doa orang tua dan teman teman. Jadi selain bangga karena bisa meraih juara di event ini saya juga senang bisa membahagiakan dan tidak mengecewakan orang orang yang berdiri dibelakangku,” pungkasnya

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabil Fikri. Sebelum Mengikuti Lomba

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabilul Fikri, Sebelum Mengikuti Lomba

nuruljadid.net- Setelah membawa nama harum Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menjadi juara 1 lomba Tartil Tingkat Nasional di perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsung di Darul Fikri Islamic Boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono,Sidoarjo pada 23 Desember 2019.

Kini, Nabilul Fikri kembali menyabet prestasi Juara 1 lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) se provinsi Jawa Timur tingkat tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada Majesa Oliempiade 2020 yang diselenggarakan oleh MA Negeri 1 Jember pada Sabtu (01/02/2020).

Diikuti sebanyak 66 peserta,  Nabil melantunkan Surah Al Hijr dari ayat 1 sampai  8, peserta DIDIK Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) itu menggunakan Irama Hijaz.

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Menurut Muhammad Qaid, Kepala Tahsinul Qira’ah menerangkan, sudah menjadi kebiasaan Nabil sebelum mengikuti suatu ajang ia selalu memohon do’a kepada para ustadz PPIQ dan para masyayikh PP. Nurul Jadid.

“Sebelum pergi untuk mengikuti lomba, biasanya Nabil itu pergi sowan ke pengasuh, direktur, dan para ustadz- ustadz di PPIQ untuk meminta barokah, do’a, dukungan,” cerita Ust Qoid kepada nurul jadid.net.

Kemudian, Ust. Muhammad Qoid turut mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh Nabil. “Alhamdulillah, Sudah memberikan hasil yang terbaik kepada Lembaga PPIQ, lebih – lebih bisa mengharumkan nama pp. nurul jadid,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Berkat Disiplin Belajar, Siswa SMPNJ Raih Juara

Berkat Disiplin Belajar, Siswa SMPNJ Raih Juara

nuruljadid.net – Selain Nabilul Fikri yang berhasil mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid di bumi Kabupaten Jember dengan menyambet Juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Ainul Yaqin, siswa SMP Nurul Jadid turut berhasil menyabet juara Juara II dalam bidang Lomba Pidato Bahasa Arab.

Prestasi tersebut disabet pada lomba Majesa Olimpiade 2020 yang diselenggarakan oleh MA Negeri 1 Jember.

Mengalahkan 43 peserta yang tersebar diseluruh SMP atau MTs se-Jawa Timur, dengan menampilkan pidato yang berisi tentang Pemuda dalam Membangun Bangsa dan Cara Menjaga Pendidikan Akhlak. Ainul (sapaan akrab Ainul Yakin) berhasil membuat takjub para juri hingga membuat menjadi juara 2.

“Seperti kita ketahui, seorang pemuda harus bisa berjuang untuk bangsanya, karena nasib dari suatu bangsa itu tergantung dari para pemudanya,” tegasnya siswa SMPNJ Program Bahasa arab itu saat ditemui nuruljadid.net di Wilayah Sunan Drajat.

Ainul Yakin, saat memegang piala dan sertifikat pemenang

Ainul Yakin, saat memegang piala dan sertifikat pemenang

Saat ditanyakan, apakah gugup ketika tampil dipentas lomba. Santri yang berasal dari kabupaten Bondowoso itu menjawab tidak merasa gugup sama sekali.

“Karena berpidato didepan orang banyak itu sudah hal biasa menurut saya, disetiap harinya saya sering belajar praktek langsung berpidato Bahasa didepan teman – teman dan ustadz saya,” imbuhnya.

Prestasi tersebut membuat bangga para guru serta pembimbingnya di SMP Nurul Jadid, hal itu tercermin dari perasaan bangga sekaligus haru oleh guru Program Bahasa Arab SMPNJ sekaligus pendamping lomba, Ust. Subhan Maulana Malik.

“Alhamdulillah, dengan prestasi ini bisa membawa nama harum SMP Nurul Jadid khususnya kepada PP. Nurul Jadid,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

 

Siswa SMPNJ, Juara 2 Festival Al Banjari Di STIT Pasuruan

Siswa SMPNJ, Juara 2 Festival Al Banjari Di STIT Pasuruan

nuruljadid.net – Prestasi membanggakan dipersembahkan oleh siswa SMP Nurul Jadid kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid, dalam lomba Festival Banjari yang diselenggarakan pada dies maulidiyah ke-15, STIT PGRI Pasuruan. Pada sabtu kemarin, (01/02/2020).

Dengan nama grup hadrah yang terdiri dari 10 siswa : Zulfi Zamiri, Riski, Farhan, Abqariyin, Ronal, Balya, Shodiqin, Fahril, Dani Purnama dan Imong. Telah berhasil meraih juara 2 se-jawa timur.

Sholawat Busro Lana dan Arofal itu telah berhasil mengharumkan nama baik Nurul Jadid di pasuruan.

Tampak Anggota Hadrah Abal Qhosim sedang foto bersama dengan para pembina

Tampak Anggota Hadrah Abal Qhosim sedang foto bersama dengan para pembina

Menurut Tito Roy Zakki. M, Pembina ekstra hadrah sekaligus pendamping dalam lomba itu menjelaskan, merupakan suatu kebanggaan yang sangat berharga baginya sebagai pembina karena telah meraih prestasi tersebut.

“Saya sangat berterima kasih sekali pada teman – teman peserta didik SMP Nurul Jadid karena dari seminggu sebelum acara itu mereka sudah melatih diri, untuk persiapan mengikuti lomba ke pasuruan dan saya turut bangga atas prestasi mereka,” tuturnya saat ditemui nuruljadid.net di Kantor SMPNJ.

“Untuk ditingkatkan kembali apa yang menjadi evaluasi dewan juri kemarin, dengan harapan semoga lebih baik kedepannya dan bisa mengikuti event selanjutnya,” imbuhnya.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

Mengalahkan 1.200, PPIQ Berhasil Membawa Harum Nurul Jadid Tingkat Nasional

nuruljadid.net – Peserta didik PPIQ kembali membawa nama harum PP. Nurul jadid dalam perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsug di Darul Fikri Islamic boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono, Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 23 Desember 2019.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali di pesantren tersebut dalam rangka silaturahmi dan ajang pembuktian bakat peserta lomba DIFES( Darul Fikri Islamic Festival).

Nabilul fikri yang merupakan peserta didik program PPIQ Tahinul Qiro’ah berhasil menyabet juara 1 dalam cabang lomba Tartil. dalam perlombaan tesebut dia berhasil mengalahkan total jumlah peserta lomba yaitu sebanyak 1.200 anak yang tersebar di seluruh Indonesia
Lomba tingkat nasional tersebut terdiri dari 13 cabor lomba di dalamnya yang langsung dibuka secara simbolis oleh KH. Muhammad Siroj M.Pd (Pengasuh Darul Fikri ).

“Alhamdulillah berkat ikhtiyar dan doa para asatidz dan dewan pengasuh Nurul jadid , Nabil berhasil meraih juara 1, awalnya kami tidak menyangka akan sejauh ini hasilnya” tutur ayah nabil yang ikut mendampingi pada perlombaan tersebut.

Senada dengan hal tersebut Direktur PPIQ sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh saudara nabil.
“Semoga menjadi contoh yang baik untuk peserta yang lain dalam meningkatkan ghiroh utamanya dalam mendalami dan mensyiarkan Al-Qur’an” tutur beliau.

Penulis : DMS

Editor : Ponirin

Muhammad Fadil Hasan saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Siswa SMKNJ Raih Juara 1 Web Design

nuruljadid.net – Setelah mengharumkan nama besar Pondok Pesantren Nurul Jadid di kancah nasional melalui Lomba Web Design tingkat Nasional dan berhasil menjadi juara 2, kali ini siswa SMKNJ kembali menghaturkan prestasi membanggakannya dengan menyabet Juara 1 Web Design se-Jawa Timur. Kamis (05/12/2019).

Adapun siswa yang berhasil menyabet prestasi membanggakan itu adalah Muhammad Fadil Hasan, siswa SMKNJ  jurusan Rekayasa Perangkat Lunak kelas XII sekaligus santri PP. Nurul Jadid wilayah PPIQ Tahfidz.

Dalam lomba yang bertempat di SMKN 1 jember itu Fadil berhasil mengalahkan 25 siswa smk se – jawa timur dengan perolehan nilai 94,25.

Lebih lanjut, Prestasi itu diraih pada Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Provinsi Jawa Timur 2019 yang mengusung tema “Generasi Millenial Yang Berkompeten Dan Berkarakter” dan diikuti oleh seluruh SMK Negeri dan Swasta yang meliputi 7 kabupaten seperti : Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.

Muhammad Fadil Hasan (baju biru) saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Muhammad Fadil Hasan (baju biru) saat memegang trofi dan sertifikat didepan podium

Abdul Hadi, Kepala Jurusan RPL yang turut mendampingi kelapangan sangat bangga terhapat perolehan prestasi tersebut.

“Alhmadulillah, dalam lomba Kompetensi Siswa pada tahun ini. Siswa kami SMKNJ berhasil mendapat juara 1,” tuturnya saat dihubungi via telepon.

Seraya dengan hal itu, Abdul Manaf Kepala SMKNJ sangat senang sekaligus bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswa yang berasal dari Bondowoso itu.

“Tentunya senang dan bangga, kami yakin pertarungan ini tidak sampai disini dan nanda Fadil pasti akan naik diajang LKS bergengsi ini ke level Nasional bahkan Internasional,” harapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Kontingen Nurul Jadid Sumbangkan 4 Medali di Ajang Pospeda Jawa Timur

Kontingen Nurul Jadid Sumbangkan 4 Medali di Ajang Pospeda Jawa Timur

nuruljadid.net – Kontingen Pondok Pesantren Nurul Jadid mendelegasikan 30 santriwan dan santriwatinya dalam ajang Pospeda tingkat Provinsi Jawa Timur dari total 83 peserta perwakilan Kabupaten Probolinggo yang berasal dari Pondok Pesantren se Kabupaten Probolinggo. Setidaknya 6 cabang lomba yang diikuti oleh kontingen Nurul Jadid terdiri dari atletik, pidato, seni kriya, senam santri, pencak silat dan seni hadrah.

Perhelatan Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) ini merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan dua tahun sekali untuk santri dalam mengaktualisasikan potensi dan bakatnya di bidang olahraga, seni dan budaya sebagai wahana untuk menunjukkan jati diri pesantren di tengah masyarakat.

Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur sebagai leading sector penyelenggaraan POSPEDA ini bersama Dinas Pemuda dan Olahraga menghimbau kepada seluruh Kantor Kementerian Agama (KEMENAG) kota dan kabupaten di Jawa Timur melalui Kasi. PD. Pontren untuk menjaring kader terbaik di masing-masing daerah agar turut ambil bagian dalam perhelatan kompetisi bergengsi ini.

Kejuaraan yang berhasil diraih oleh kontingen Nurul Jadid antara lain adalah 3 medali emas dari lomba Seni Kriya Putra, Lompat Jauh Putra dan Lompat Jauh Putri yang akan melaju ke POSPENAS tanggal 19-21 November 2019 di Bandung Jawa Barat dan 1 medali perak untuk kategori lomba pidato Bahasa Inggris Putri.

Hasil Klasemen Pospeda Jawa Timur

Hasil Klasemen Pospeda Jawa Timur

Bapak Mujiburrohman selaku ketua Kontingen Nurul Jadid menyampaikan rasa bangga kepada pemenang POSPEDA yang berhasil mengharumkan nama baik Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Kabupaten Probolinggo.

“Saya sangat bersyukur dan bangga kepada Kontingen Nurul Jadid yang berhasil menjadi Juara dan mewakili Jawa Timur ke POSPENAS di Bandung, walaupun tidak sedikit yang gugur. Oleh karenanya kami akan terus evaluasi dan berbenah untuk mempersiapkan para santri lebih baik lagi di event-event lomba mendatang”, terang Mujib.

Menurut Mujib, raihan prestasi ini bukan kerja individu melainkan kerja kolektif semua pihak yang ikut mendukung dan mempersiapkan para santri agar siap berkompetisi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Pesantren, Kabupaten Probolinggo dan Jawa Timur.

Penulis: Mujiburrohman

Editor: Ponirin

Santri Nurul Jadid bisa Berprestasi di Dunia Teknologi Nasional

Santri Nurul Jadid bisa Berprestasi di Dunia Teknologi Nasional

nuruljadid.net – Pada hari ini, Ahad (27/10/2019). Selain Persatuan Sepak Bola Nurul Jadid yang berhasil menjadi Juara 1 Liga Santri Nusantara 2019 dan SMA Nurul Jadid yang berhasil menyabet 6 prestasi membanggakan se-Jawa Timur. Santri sekaligus siswa SMK Nurul Jadid turut membanggakan almamater Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan prestasi Juara 2 Lomba Web Design Tingkat Nasional.
Prestasi tersebut diraih di Lomba Final Hiedescom 2019 yang diadakan oleh Universitas Airlangga dan diikuti oleh seluruh SMK dan SMA se-nasional.
Lomba yang diadakan secara online dan secara kelompok, dan SMK Nurul Jadid mengutus 3 siswa terbaiknya yaitu Muhammad Fadil Hasan,Yogis Dirga P dan Shohibul Hikam yang merupakan siswa SMK Nurul Jadid, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

Siswa SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan pendamping didepan gedung Universitas Airlangga

Siswa SMK Nurul Jadid saat foto bersama dengan pendamping didepan gedung Universitas Airlangga

Rahmad Hidayatullah selaku pendamping lomba tersebut sekaligus guru SMK Nurul Jadid merasa tidak menyangka siswa SMK Nurul Jadid berhasil menyabet prestasi itu.
“Ini bukan akhir dari segalanya, karena ini awal dari segalanya. Awal dari mengharumkan nama santri di kancah nasional. Meskipun santri, saya yakin pasti bisa dan hanya tim kita yang santri,” ungkap guru SMK Nurul Jadid itu.
Selain itu, Abdul Manaf Kepala SMK Nurul Jadid turut senang apa yang telah diraih oleh siswa SMK Nurul Jadid. “Semoga kelak yang menjadi pemimpin bangsa adalah santri, kuncinya bukan pada i want to be a winner karena setiap orang berkemauan dan punya kunci tersebut, tapi yang terpenting adalah kehendak untuk mempersiapkan kemenangan dengan i will be a winner…,” tegasnya kepada nuruljadid.net saat dihubungi via telepon.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin