Pos

Santri Nurul Jadid, Melihat Gerhana Matahari Memakai Kaca Mata Gerhana

nuruljadid. net- Melihat gerhana matahari dengan kaca mata gerhana ini merupakan salah satu upaya santri Nurul Jadid melihat bentuk gerhana matahari dengan jelas. Alat ini kami persiapkan agar mampu memberikan pengetahuan baru, hal ini diungkapkan Ustadz Musthafa Syukur, Ketua LBM dan Falakiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Berbarengan dengan kegiatan melihat gerhana matari tersebut, Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan shalat gerhana di masjid jami’ Nurul Jadid, pukul 12. 05 WIB. Kebetulan hari ini, Kamis (26/12) terjadi gerhana matahari.

Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo menjadikan moment ini sebagai pembelajaran dalam melaksanakan shalat gerhana matahari secara langsung bersamaan dengan kejadian gerhana matahari.

“Alahmdulillah, kami bisa melaksanakan shalat gerhana matahari bersama santri putra dan putri. Kegiatan ini sebagai pembelajaran yang sangat penting bagi santri,” Ucap Ustadz Fadholi, Pengurus Biro Kepesantrenan.

“Dengan alat kaca mata sederhana sebagian santri bisa melihat langsung bentuk gerhana matahari, “Tambahnya.

 

Pewarta : PM

Mengalahkan 1.200, PPIQ Berhasil Membawa Harum Nurul Jadid Tingkat Nasional

nuruljadid.net – Peserta didik PPIQ kembali membawa nama harum PP. Nurul jadid dalam perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsug di Darul Fikri Islamic boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono, Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 23 Desember 2019.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali di pesantren tersebut dalam rangka silaturahmi dan ajang pembuktian bakat peserta lomba DIFES( Darul Fikri Islamic Festival).

Nabilul fikri yang merupakan peserta didik program PPIQ Tahinul Qiro’ah berhasil menyabet juara 1 dalam cabang lomba Tartil. dalam perlombaan tesebut dia berhasil mengalahkan total jumlah peserta lomba yaitu sebanyak 1.200 anak yang tersebar di seluruh Indonesia
Lomba tingkat nasional tersebut terdiri dari 13 cabor lomba di dalamnya yang langsung dibuka secara simbolis oleh KH. Muhammad Siroj M.Pd (Pengasuh Darul Fikri ).

“Alhamdulillah berkat ikhtiyar dan doa para asatidz dan dewan pengasuh Nurul jadid , Nabil berhasil meraih juara 1, awalnya kami tidak menyangka akan sejauh ini hasilnya” tutur ayah nabil yang ikut mendampingi pada perlombaan tersebut.

Senada dengan hal tersebut Direktur PPIQ sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh saudara nabil.
“Semoga menjadi contoh yang baik untuk peserta yang lain dalam meningkatkan ghiroh utamanya dalam mendalami dan mensyiarkan Al-Qur’an” tutur beliau.

Penulis : DMS

Editor : Ponirin

FKO Nurul Jadid Adakan Bedah Buku “Peradaban Sarung” dengan Penulisnya

FKO Nurul Jadid Adakan Bedah Buku “Peradaban Sarung” dengan Penulisnya

nuruljadid.net – Sebagai kegiatan penutup akhir tahun sebelum Sidang Pleno, Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid Paiton Probolinggo gelar Kajian dan Bedah Buku “Peradaban Sarung” langsung bersama sang penulis Gus Achmad Dhofir Zuhry yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah sekaligus Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat Al-Abrori Malang. Beliau juga merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid lulus SLTA tahun 2002. Jum’at, (14/12/2019).

Menurut Ketua Panitia, M. Thoiful Abrar, Kegiatan tersebut bertujuan untuk menginspirasi para santri tentang pentingnya Literasi dan keuntungan menulis. Diikuti oleh ratusan santri dari kalangan Siswa dan Mahasiswa. “Kami melaksanakan kegiatan Kajian Bedah Buku ini bertujuan untuk mengajak santri agar sadar pentingnya Literasi dan mau belajar menulis,” Ungkap Ketua Panitia.

Pengurus FKO Nurul Jadid memilih Buku Peradaban Sarung, dikarenakan penulis nya alumni PP. Nurul Jadid sehingga diskusi lebih mengena, dan isi Bukunya sangat relevan dengan Santri dan Nilai-nilai Kepesantrenan yang ada.

Gus Achmad Dhofir Zuhry saat menyampaikan materi

Gus Achmad Dhofir Zuhry saat menyampaikan materi

Dalam Buku ini dijelaskan tentang Pesantren yang merupakan cakrawala tak berujung yang takkan pernah habis untuk dikaji khususnya di Indonesia dengan warisan Kitab Klasik dan Kitab Kuning para ulama dari berbagai penjuru dunia.

Penguatan intelektual, Spiritual dan emosional menyatu dan saling melengkapi terutama dewasa ini ketika sebagian masyarakat kita terjebak pada gemerlap budaya asing dan berjamaah ingin meniru Arab, Eropa, dan Amerika, namun para santri lebih memilih menjadi Indonesia. Dari ini, Pesantren menjadi matahari dalam sistem tata surya kehidupan dan Keindonesiaan.

Selain itu, Pembina FKO Nurul Jadid, Mujiburrohman, mengakatakan bahwa Kiai dan para santri dalam mengawal NKRI menjadi hal penting untuk terus digalakkan karena Kemerdekaan Indonesia bukan untuk dinikmati namun untuk dipertahankan dan diperjuangkan.“Di tengah krisis identitas dan moral bangsa diskusi peradaban Sarung yang maksudnya adalah Kiprah Pesantren, Kiai dan para santri dalam mengawal NKRI menjadi hal penting untuk terus digalakkan karena Kemerdekaan Indonesia bukan untuk dinikmati namun untuk dipertahankan dan diperjuangkan,” Tutur Pembina FKO Nurul Jadid, Mujiburrohman.

Penulis : Mujiburrohman

Ponpes Nurul Jadid Mendapat Bantuan 500 Quran Dari Timur Tengah

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur mendapatkan bantuan hibah alquran sebanyak 500 buah, selasa (10/12).

Sumbangan alquran ini berasal dari Negara Timur Tengah seperti Kairo, Lebanon, Kuwait, Turki melalui penyalur Jamiyah Tahfidz Quran Situbondo.

Ketua Yayasan Jamiyah Tahfidz Quran Situbondo, Ustadz Nurhidayat mengatakan : Bantuan wakaf kepesantren seperti ini, agar menunjang tahfidz quran yang ada di Pondok Pesantren termasuk di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Penyaluran bantuan ini diberikan langsung ke santri yang berada di asrama. Ikut mendampingi perdistribusian bantuan hibah quran untuk santri Ustadz Saili Aswi Sekretaris Biro Kepesantrenan, Ustadz Bahrudin Kasubbag Rumga, Kasubbag Protokoler Ustadz Bashori Alwi dan beberapa staf sekretariat.

Ustadz Bashori Alwi mengucapkan terima kasih atas sumbangan yang diberikan oleh Negara Timur Tengah.

“Kami atas nama pengurus Pesantren Nurul Jadid mengucapkan banyak terima kasih kepada Negara Timur Tengah seperti Turki, Lebanon, Kuwait dan lainnya. Terutama kepada badan penyalur bantuan hibah quran Jamiyah Tahfidz Quran Situbondo. ini sangat bermanfaat untuk para santri terutama penghafal quran di Pondok kami.

Pewarta : PM

KKM Jepara Jateng Belajar Sehari di Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 42 orang yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM 02) Jepara, Jawa tengah berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo (05/12). Kunjungan ini tiba sekitar pukul 09. 00 WIB dan Pesantren menenpatkan kunjungan ini di Madrasah Aliyah Nurul Jadid karena senafas dengan materi kunjungan yang akan dipelajari.

Setiba dihalaman Madrasah Aliyah Nurul Jadid seluruh pengurus menyambut kedatangan kunjungan Kelompok Kerja Madrasah (KKM 02) dan menemani menuju AULA Pesantren tempat acara.

Bapak H. Sarwadi, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangannya ke tempat ini, untuk menimba ilmu sebagai bahan pengembangan di sekolah masing-masing. Dan ingin mengaji kepada pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, meski hanya lewat batin.

Sementara Kepala Madrasah Aliyah Nurul Jadid H. Lukman Hakim menyambut baik rombongan ini dan merasa tersanjung.

“Kami merasa tersanjung dengan kepercayaan yang diberikan KKM 02 Jepara, Jawa Tengah, yang menjadikan Madrasah kami tempat berkunjung,” Ungkap H. Lukman Hakim.

Pada acara kunjungan yang dikemas dengan silaturrahmi ini diawali dengan acara seremonial dan dilanjutkan dengan dialog berkaitan dengan urusan kurikulum, kesiswaan dan sarana prasarana dan sempat menyinggung tentang posisi yayasan yang ada di Pondok Nurul Jadid.

Hadir menemani kepala Madrasah Aliyah Nurul Jadid, WKM Kurikulum Ustadz Moh. Naim, WKM Kesiswaan Ustadz H. Muchtarullah, WKM Humas Ustadz Mawardi, WKM Sarpra Ustadz M. Ridwan Firdaus, Pembina Osim Ustadz Eko Sunaryadi, Koord Eksta Ustadz Abdul Aziz, Koord IPA Unggulan Ustadz Khoisol, Koord BHS Ustadz Saddam Husein, Koord IPS Ustadz Muzakki, Koord IPA Reguler Ustadz Musthafa.

Pewarta : PM

Ratusan Peserta Muskerwil Haru Saat Rekaman Suara Kiai As’ad Diperdengarkan

nuruljadid.net- Suasana haru tak bisa dihindari oleh ratusan peserta Musyawarah Kerja Wilayah I Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim (Muskerwil I Jatim) saat pemutaran rekaman suara Kiai As’ad diperdengarkan saat acara penutupan muskerwil bertempat di AULA Pesantren Nurul Jadid pada pukul 15. 28 WIB.

Ustadz Dony panitia muskerwil mengungkapkan, ” Saya merinding mendengar suara kiai as’ad yang menceritakan tentang awal mula NU di dirikan”.

“Saya melihat banyak orang menangis mendengar suara kiai as’ad,” Sambungnya.

Kehinangan begitu kuat terasa saat suara kiai as’ad berkisah tentang tugas yang diberikan kiai kholil, meski menggunakan bahasa madura, namun bahasa indonesinya tertulis dilayar lebar.

“Saya sangat terharu dan merasa ada di depan kiai as’ad, seakan beliau masih hidup ditengah tengah kita,” Ungkap salah satu peserta Muskerwil.

Suara kiai as’ad sangat tegas dan lugas pada rekaman tersebut, sehingga mudah didengar dan dipahami, beliau bercerota tentang awal mulanya beliau diberi tugas oleh KH. Moh. Kholil Bangkalan untuk membawa tongkat dan tasbih untuk diberikan kepada KH. Hasyim Asy’ari dan beberapa ayat yang harus disampaikannya.

Pewarta : PM

Galeri Foto: Komisi Bahtsul Masail Muskerwil I PWNU Jatim di PP. Nurul Jadid

Galeri Foto: Pembukaan Muskerwil I PWNU Jatim di PP. Nurul Jadid

Semarak Bazar di Acara Muskerwil I PWNU Jatim

nuruljadid.net- Semarak Bazar Nusantara pada acara Musyawarah Kerja Wilayah  I  Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama Jawa Timur (Muskerwil I PWNU Jatim) menjadi objek wisata santri Nuul Jadid dan masyarakat sekitar pondok. Panitia Pelaksana  mengadakan  stand Bazar Nusantara (Bazar Nu) bertempat di Lapangan Ayaman Pondok Pesantren Nuul Jadid Paiton, Probolinggo. Ikut serta mengadakan bazar ini merupakan perwakilan beberapa lembaga-lembaga yang ada di naungan Nurul Jadid dan juga lembaga diluar Nurul Jadid, diantaranya PP. Sidogiri, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Universitas Islam Malang (UNISMA).

 Tak hanya delegasi lembaga saja akan tetapi turut memeriahkan bazar tersebut alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, diantaranya: Pengurus Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Lumajang (P4NJ Lumajang), Pengurus Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid Jember  ( P4NJ JEMBER). Sebenarnya Bazar bukan kali pertama diadakan di Pondok Nurul Jadid, namun kali ini bazar cukup meriah. Bazar Nusantara menjual beberapa makanan, buku, baju NU, foto ulama NU, kopi dan beberapa produk lainnya serta mempromosikan hasil karya santri dan masyarakat NU dan pemberian susu gratis, pemeriksaan gratis oleh Klinik Az-zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Senang banget bisa berpartisipasi di bazar ini karena selain kita bisa mencicipi beberapa makanan yang ada kita dapat menambah wawasan dari stand –stand yang menyediakan buku-buku bacaan dan beberapa ilmu pengetahuan baru seperti halnya stand dari BPA Nurul Jadid yang memberitahukan cara menjaga kesehatan dengan baik dan benar.”Ujar  wilda salah satu pengunjung bazar yang masih merupakan santri aktif MA Nurul Jadid

Bazar Nusantara telah ramai dikunjungi para pengunjung sejak dibuka pada hari kamis (28/11) kemarin, terhitung pada saat ini bazar nusantara telah memasuki hari kedua. Bazar Nusantara berlangsung selama 3 hari kedepan yang berakhir pada hari sabtu tanggal 30 November pada hari itu pula penghujung acara Muskerwil NU.

Pewarta; Al-mukhtar

Editor : Ponirin Mika

KH. Moh. Zuhri Zaini; Semoga MUSKERWIL ini Bisa Memperkokoh Hubungan Silaturahim Kita

KH. Moh. Zuhri Zaini; Semoga MUSKERWIL ini Bisa Memperkokoh Hubungan Silaturahim Kita

nuruljadid.net – “Adalah suatu kehormatan karena pondok pesantren nurul jadid ditunjuk tempat MUSKERWIL, ini merupakan suatu kebanggaan dan besar barokahnya baik barokah yang tampak dan barokah yang tidak tampak dan semoga MUSKERWIL ini bisa memperkokoh hubungan silaturahim kita serta persatuan bangsa dan negara indonesia”.

Hal itu disampaikan oleh KH. Zuhri Zaini Pengasuh PP. Nurul Jadid saat mengisi sambutan diacara pembukaan MUSKERWIL Jawa Timur dihadapan 700 peserta MUSKERWIL.

Sebagai tuan rumah, beliau turut mengingatkan kepada para peserta MUSKERWIL bahwasanya banyak ajaran yang dimungkinkan akan mengancam persatuan dan keutuhan bangsa.

Kiai Zuhri pada saat sambutan di Pembukaan MUSKERWIL I PWNU JAWA TIMUR

Kiai Zuhri pada saat sambutan di Pembukaan MUSKERWIL I PWNU JAWA TIMUR

“Tentu tugas kita, para kaum Nahdliyin untuk membentengi diri dari paham dan ajaran tersebut. Karena pada dasarnya NU dan pesantren tidak bisa dipisahkan dengan keutuhan bangsa dan negara,” tutur beliau dengan lembut.

Pengasuh PP. Nurul Jadid ke 4 itu, bersyukur karena pada era pemerintahan Presiden Jokowi telah meresmikan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2019.

“Namun kita tidak boleh terlalu berbangga, karena yang punya jasa adalah pendahulu kita. Semoga kita menjadi sebaik-baik manusia melalui jamiyah nu kita bisa meneruskan estafet kepemimpinan khususnya kepada para santri yang masih ada di pesantren ini,” pungkas beliau.

Penulis: Ridwan

Editor: Ponirin

Galeri Foto: Pengasuh Bersama Ketua PWNU Jawa Timur Berkunjung ke Bazar Nusantara

Galeri Foto: Bazar Nusantara Muskerwil I PWNU Jawa Timur

Pemasangan Bendera NU Oleh Ratusan Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net- Menjelang muskerwil I PWNU Jatim panitia sibuk mempersiapkan kebutuhan tempat, logistik, pameran, bazar  umbul-umbul dan bendera NU sejak 2 minggu sebelum pelaksanaan muskerwil. Muskerwil I PWNU akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Yang akan diikuti oleh ribuan peserta dari unsur masyayikh NU, asatidz NU dan pengurus NU lainnya.

Tidak hanya panitia yang sibuk bekerja namun ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ikut terlibat, seperti gambar yang ada diatas.

Ahmad Rifai salah seorang santri berasal dari madura mengatakan “Saya ikut terlebibat memasang bendera NU ini demi NU, karena saya mengharap barokah kiai NU baik yang telah wafat dan masih hidup. Sebagai santri saya percaya adanya barokah itu, karena kepercayaan terhadap barokah diajarkan oleh Pesantren”.

Pemasangan bendera dilakukan malam hari mulai dari habis isya sampai selesai di sepanjang jalan menuju Pesantren Nurul Jadid.

Pewarta : PM

Gapura Bambu Meriahkan Muskerwil I PWNU Jatim

nuruljadid.net- Tidak seperti biasanya, pintu masuk Tanjung menuju Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, terlihat sangat indah dan unik. Maklum, gapura bambu terpajang dipintu masuk sebelah kanan dan kiri. Gapura ini untuk menyambut kegiatan muskerwil yang akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pemerintah Desa Karanganyar, Paiton, Probolinggo ikut andil dalam memeriahkan muskerwil I PWNU jatim 2019 kali ini. ini tidak lepas dari diselenggarakannya muskerwil di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” Ucap Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi Munsy.

“Partisipasi desa memang kami harapkan untuk memeriahkan. Dan pembuatan gapura dari bambu yang unik itu, bagian dari bentuk dukungan desa terhadap muskerwil I PWNU Jatim,” Sambungnya.

Rozi pengemudi becak tanjung-pondok ikut senang melihat gapura yang sudah menghiasi pintu masuk jalan menuju pondok.

“Saya sebagai masyarakat tanjung ikut bangga dengan adanya muskerwil ini. Juga saya bersyukur desa saya bisa ikut andil memeriahkannya.

 

Pewarta : PM

Sukseskan Muskerwil Dengan Khotmil Qur’an

nuruljadid.net- Tradisi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren untuk mengsukseskan kegiatan disamping mendesain konsep yang matang dan baik juga memohon kepada Allah dengan bentuk kegiatan khotmil qur’an dan istighasah, seperti yang saat ini dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Ungkap Ustadz Saili Aswi Sekretaris Biro Kepesantren sekaligus panitia muskerwil.

Satu bulan pra acara muskerwil I PWNU Jatim, kita sudah meminta seluruh santri Nurul Jadid untuk mendoakan agar kegiatan muskerwil sukses, tentunya dengan kegiatan-kegiatan pernak pernik lainnya yang ikut berpatisipasi pada suksesnya muskerwil I PWNU Jatim ini, Kata Ustadz Didik P. Wicaksono, Bagian Humas di Kepanitiaan Muskerwil.

Kegiatan muskewil akan berlangsung dua hari sejak tanggal 28-30 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

“Kita berharap dengan keterlibatan semua elemen dalam mensukseskan kegiatan ini, bisa mendapat barokah dari para sesepuh NU,” Sambung Ustadz Didik

 

Pewarta : PM