Pos

Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Cek Kesehatan PTM Pengurus dan Pegawai Nurul Jadid Secara Gratis

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Paiton dalam rangka menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-75 Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan program cek kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM) secara gratis untuk seluruh pengurus dan pegawai Nurul Jadid (28/01/2024). Kegiatan ini merupakan upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit yang umumnya berkaitan dengan gaya hidup.

Pada kegiatan ini, para pengurus dan pegawai Nurul Jadid dapat mengikuti berbagai jenis pemeriksaan kesehatan, termasuk tes darah, tes kolesterol, asam urat, pemeriksaan tekanan darah, serta evaluasi risiko penyakit jantung dan diabetes. Tim medis dari Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Paiton memberikan pelayanan secara profesional dan ramah, menjadikan suasana pemeriksaan lebih nyaman dan akrab.

Pihak dokter Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang diwakili oleh dr. Ni’mah Gunawan menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan dan kesehatan seluruh pengurus dan pegawai. “Pencegahan penyakit lebih baik daripada pengobatan. Dengan memberikan layanan cek kesehatan secara gratis, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama dalam menghadapi penyakit tidak menular.” dr. Ni’mah menuturkan

Nurul Iman, seorang pegawai Nurul Jadid dari satuan pendidikan SMK Nurul Jadid yang mengikuti pemeriksaan, menyambut baik kegiatan ini. “Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk memantau kesehatan secara berkala. Terima kasih kepada Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dan manajemen atas inisiatif positif ini,” ujarnya.

Kegiatan cek kesehatan PTM secara gratis yang berlangsung selama 2 hari ini sejak 28 sampai dengan 29 Januari 2024 ini diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam membangun budaya hidup sehat di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Semoga program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan seluruh warga pesantren.

(Humas Infokom)

Longevitology Surabaya Adakan 5 Hari Pelatihan Terapi Non-Medis Melalui Energi Alam di Ponpes Nurul Jadid

nuruljadid.net – Perkumpulan Longevitology Surabaya mengadakan pelatihan terapi non-medis di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton sebagai upaya untuk memperkenalkan metode Longevitology kepada warga pesantren. Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kesehatan holistik dan cara meningkatkan kualitas hidup melalui terapi non-medis.

Ketua Panitia Ahmad Jufri Efendi, S.kep., Ners yang juga perawat di Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid melaporkan bahwa pelatihan berlangsung selama 5 hari dimulai sejak Senin, 22 sampai dengan Jum’at, 26 Januari 2024. “Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari setiap malam pukul 19.00 WIB sampai sekitar pukul 22.00 WIB di Aula 1 Ponpes Nurul Jadid yang diikuti sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari santri patriot panji pelopor (SP3), praktisi hypnotherapy hingga para pengurus pondok pesantren. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari program sosial Perkumpulan Longevitology Surabaya untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat khususnya di Ponpes Nurul Jadid” ungkapnya.

Ketua perkumpulan Longevitology Surabaya, Guru Ongko Digdoyo meyakinkan bahwa longevitology adalah penerapan ilmu menyerap energi dari alam, kemudian dipadukan dengan energi dalam tubuh. Proses ini dilakukan oleh terapis bekerjasama dengan pasien dalam kondisi konsentrasi penuh.

Guru Ongko Digdoyo saat memberikan pengenalan tentang Longevitology kepada peserta pelatihan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid

Guru Ongko Digdoyo juga mengatakan, “Kami berterimakasih atas penyambutannya dari pihak Ponpes Nurul Jadid dan kami berkomitmen untuk memberikan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat bahwa metode Longevitology telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, dan kami ingin berbagi pengetahuan ini dengan lebih banyak orang.” pungkasnya

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton dipilih sebagai lokasi pelatihan karena kedekatan Guru Ongko dengan kepala pesantren Kiai Hamid Wahid selain juga peran strategis pesantren dalam membentuk karakter dan kesejahteraan spiritual para santri. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kegiatan spiritual dan perawatan kesehatan holistik.

Peserta Pelatihan Longevitology sedang mempraktikkan kepada peserta lainnya metode yang telah mereka pelajari didampingi oleh tim Longevitology Surabaya di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid

Acara pelatihan mencakup sesi penyuluhan, praktik Longevitology, dan diskusi interaktif serta praktik langsung antara peserta. Para peserta diajak untuk memahami prinsip dasar Longevitology, teknik meditasi, dan praktik perawatan diri yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekretaris pesantren, H. Tahiruddin, M.M.Pd, menyambut baik kegiatan ini. Beliau menyatakan dalam sambutannya, “Penting untuk mengikuti pelatihan ini hingga tuntas, karena kesehatan adalah anugerah terbesar yang perlu dijaga dengan baik. Kami berterima kasih atas kerjasama dengan Perkumpulan Longevitology Surabaya dalam memberikan edukasi kesehatan kepada para santri pilihan yaitu SP3 di pondok pesantren Nurul Jadid.” Jelasnya.

Harapannya, melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip Longevitology dalam gaya hidup mereka untuk mencapai kesehatan holistik dari alam dan mampu membagikan manfaatnya ke banyak santri. Pelatihan serupa diharapkan dapat terus dilaksanakan untuk memberikan manfaat lebih luas kepada warga pesantren yang lain.

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Berhasil Peroleh Predikat “Terakreditasi Paripurna”

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid akhirnya berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam proses akreditasi lembaga. Klinik Az-Zainiyah memperoleh predikat “Terakreditasi Paripurna” dari lembaga akreditasi swasta nasional. Capaian ini menunjukkan komitmen klinik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memenuhi standar nasional.

Proses akreditasi yang ketat melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek klinik, mulai dari fasilitas, pelayanan medis, manajemen, hingga kepatuhan terhadap standar protokol kesehatan. Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid berhasil melewati semua tahap evaluasi dengan hasil yang sangat memuaskan.

Dalam keterangannya, Kepala Bagian Administratasi Umum Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Ahmad Kholid Fauzi, M.Kes, menyampaikan kebahagiannya atas pencapaian ini. “Kami sangat bangga dan bersyukur atas predikat ‘Terakreditasi Paripurna’ yang berhasil kami raih. Ini adalah bukti nyata dari upaya keras dan komitmen seluruh tim klinik dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” kata Kholid.

Predikat “Terakreditasi Paripurna” bukan hanya sekadar gelar prestisius, tetapi juga mencerminkan bahwa klinik ini telah memenuhi dan bahkan melebihi standar kualitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan. Dengan demikian, masyarakat dapat memiliki kepercayaan lebih terhadap pelayanan medis yang disediakan oleh Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid.

Prestasi ini tentu menjadi motivasi bagi klinik untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menjaga standar kesehatan. Pihak klinik berkomitmen untuk terus berinovasi dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada santri dan masyarakat sekitar.

 

(Humas Infokom)

Dirjen P2P Kemenkes RI Resmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT) Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Terpadu (P2KT) Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Acara peresmian tersebut dilakukan dalam kegiatan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Kemenkes RI di Pondok Pesantren Nurul Jadid (29/11/2023).

Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid ini merupakan salah satu program strategis pesantren yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di wilayah yang lebih luas tidak terbatas di pesantren dan desa Karanganyar saja melainkan Kecamatan Paiton bahkan Kabupaten Probolinggo.

Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS saat melakukan kunjungan ke Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid didampingi Kepala Pesantren, PJ Bupati Probolinggo dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid

Dalam sambutannya, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS menyampaikan bahwa pendirian P2KT ini sejalan dengan komitmen Kemenkes RI untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Gambaran saya sejak masuk (red. Klinik Az-Zainiyah), apa yang menjadi tugas kementerian Kesehatan yang ketiga setelah sukseskan vaksinasi dan pengendalian pandemi yang terakhir di masa kabinet ini, pak Menteri Budi G sadikin, yaitu transformasi Kesehatan yang termasuk dalam 6 pilar kemenkes, ternyata sudah bergulir disini (red. Pondok Pesantren Nurul Jadid) sudah jalan, kita beri applause,” puji pak Dirjen P2P yang disambut tepuk tangah meriah audiens.

Gedung P2KT ke depan diharapkan dapat dilengkapi dengan alat pendukung lain seperti fitness dan alat olahraga atau alat kesehatan lain yang dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Sehingga Klinik Az-Zainiyah bukan hanya untuk kuratif dan rehabilitatif, tapi juga promotif dan preventif seperti yang sudah dilakukan selama ini dengan menjaga tetap sehat untuk mencegah sakitnya.

Foto Bersama Sesaat usai Penandatanganan Prasasti Peresmian Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid oleh Dirjen P2P Kemenkes RI

Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, A.P. S.Ag., M.M.PUB., M.Si, menyambut baik kepercayaan dan peresmian ini. “Sejalan dengan visi ajaran Islam tentang perilaku hidup sehat dan bersih termasuk bagian dari implementasi iman, dan hadist tentang untuk melakukan 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara ;

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim)

“Maka, kami berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan paripurna kepada santri, masyayikh Nurul Jadid dan masyarakat sekitar, bukan hanya pelayanan untuk orang sakit, tapi juga bagi mereka yang ingin merawat kesehatannya agar terjaga tetap sehat. Kami bersyukur, ternyata pemerintah memberikan apresiasi baik dengan pengembangan pelayanan ini” terangnya.

Gedung P2KT Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid diharapkan dapat menjadi model dan inspirasi bagi pengembangan pusat pelayanan kesehatan serupa di berbagai pondok pesantren lain di Indonesia. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan akses pelayanan kesehatan dapat semakin merata dan mutunya terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat 2025.

 

(Humas Infokom)

Menkes RI Ajak Masyarakat Berantas DBD Pada Acara “GERMAS” Hari Kesehatan Nasional ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan sambutannya dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid lewat tayangan video tapping (29/11/2023).

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Ir. Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa setengah populasi dunia beresiko tertular virus dengue. “Setengah populasi dunia atau sekitar 3.9 miliar orang dari 128 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin beresiko tertular virus dengue melalui gigitan nyamuk” pungkasnya.

Di Indonesia penyakit demam berdarah atau dengue terus menjadi beban Kesehatan yang signifikan di banyak wilayah, 3 dari 4 kematian akibat Dengue paling banyak terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun. Sejalan dengan target Global Zero Dengue Death pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi nasional penanggulangan penyakit dengue.

Bapak Budi G. Sadikin juga memaparkan strategi tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk menekan angka kematian disebabkan virus dengue ini. “Strategi pencegahan dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk”

Lanjut Menteri Kesehatan RI dalam sambutannya “Kini Kemenkes juga mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk Wolbachia yang tengah dilakukan pilot project di 6 kota yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Semarang, Kupang dan Bontang”

“Kami juga menyambut baik inovasi vaksin dengue dari Takeda yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM dan kini dapat diakses oleh masyarakat luas.” Pak Menteri menambahkan.

“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan 3M plus dan vaksin dengue. Mari kita menjadi bagian dari sejarah bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas dengue” himbau Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin.

Ketua panitia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dr. Imran Pambudi, MPHM menyampaikan tujuan penyelenggaraan. “Kegiatan ini bertujuan yaitu diperolehnya komitmen bersama antara Kemenkes, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terkait dalam pengendalian penyakit menular di wilayah Kabupaten Probolinggo” terangnya.

Aksi promotif dan preventif ini disikapi dengan launching nya program GEMA TJANTIK (Gerakan Bersama Tebas Jentik) selain program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat instruksi Bupati Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan atas Kerjasama Kemenkes RI, Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya, KKP Probolinggo, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dr. Imran juga berharap kerja sama seluruh elemen lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif melakukan gerakan ini. “Kegiatan ini diharapkan dapat mengupayakan kerja sama antara seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat dalam pengendalian penyakit menular” imbuh ketua panitia pelaksana sebelum mengakhiri sambutannya.

 

Tonton video selengkapnya disini

 

(Humas Infokom)

Kemenkes RI Gelar Rangkaian HKN “GERMAS” di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kembali dipercaya sebagai tuan rumah acara skala nasional. Kali ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggelar acara puncak Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2023 (29/11/2023).

Pada acara tersebut, hadir Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, Direktur P2PM Kemenkes RI dr. Imran Pambudi, MPHM, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Sebelumnya telah dilakukan skrining penyakit menular seperti TBC dan Kusta serta penyakit tidak menular lainnya kepada 1000 orang dari kalangan santri dan masyarakat sekitar desa Karanganyar selama 3 hari sejak 27 sampai dengan 29 November 2023. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas di bawahnya.

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023

Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid menyampaikan pentingnya Kesehatan bagi umat manusia sebagaimana ajaran Islam. “Jadi, kesehatan saya kira merupakan suatu hal yang penting, yang dalam konteks pemahaman agama juga ditekankan. Sebagaimana pepatah China juga mengatakan, kalau kita kehilangan uang, kita kehilangan banyak hal, kalau kita kehilangan Kesehatan, kita hampir kehilangan segalanya,” dawuh Kiai Hamid Wahid.

Dirjen P2P Kemenkes RI, DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj. Bupati Ugas bersama Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid sebelum menghadiri acara meninjau langsung Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dan sejumlah layanan kesehatan skrining Kusta, TBC, dan skrining penyakit tidak menular (PTM).

Dirjen P2P Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS saat memberikan sambutan pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023 di Pondok Pesantren Nurul Jadid

Dalam sambutannya, Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyatakan bahwa pengendalian demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo dinilai baik. Angkanya sudah mendekati rata-rata target nasional. Sedangkan perkembangan di Indonesia turun 28 per 100 ribu sampai dengan November 2023. Jumlah meninggal dunia ada 547 orang.

“Tahun lalu yang meninggal 1.200 orang. Mudah-mudahan hingga Desember, yang meninggal tidak mencapai 1.000. Memang kami harapkan angka kematian DBD dibawah satu per mil. Kami menuju dengan betul-betul mengeliminasi DBD, itu angka 10 per 100 ribu,” terangnya.

Dengan kegiatan ini harapannya, upaya pemberantasan nyamuk bisa lebih massif dan agresif dilakukan dengan kampanye program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk dan plus menggunakan obat anti nyamuk (3M Plus).

“Kami tentu mengharapkan dengan teknologi baru ditambah dengan vaksin. Mungkin dengan dua kegiatan ini jalan DBD Indonesia bisa dibawah 10 per 100 ribu,” ungkap dokter Maxi.

Sesi Foto Bersama Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada acara GERMAS memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid

Usai sambutan, Dirjen P2P Kemenkes RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Pj Bupati Ugas, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah menyerahkan secara simbolis Jumantik Kit kepada 15 orang perwakilan jumantik desa dan jumantik dari santri yang dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata.

 

Toton video selengkapnya disini

 

(Humas Infokom)

Preventif Atasi Penyebaran DBD, Klinik Az-Zainiyah Lakukan Fogging Merata di Wilayah Pesantren

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan fogging atau pengasapan ke seluruh wilayah santri dan gedung satuan pendidikan. Pengasapan itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Puskesmas Kecamatan Paiton dan Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid, Senin (07/08/2023).

Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi menjelaskan, pengasapan penting untuk dilakukan di seluruh sarana pesantren untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

“Karena dengan melakukan fogging, bisa meminimalisir perkembangan nyamuk penyebar DBD,” imbuhnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media.

Dijelaskan Kholid, fogging dilakukan di asrama santri setelah para santri berangkat sekolah, begitupun ketika akan melakukan fogging di lingkungan sekolah/madrasah, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar santri.

“Ada tiga tim petugas yang bekerja melaksanakan fogging tersebut, kami berpencar ke setiap wilayah agar pelaksanaan fogging dapat tersebar secara merata. Targetnya, pelaksanaan ini akan selesai dalam sehari pelaksanaan,” jelasnya.

Wadir Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi tengah mengajak pengurus untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengajak para jajaran pengurus untuk andil mengingatkan para santri dan bersama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Yakni, dengan melaksanakan 3M (menguras, mengubur dan menutup tempat penampungan air).

“Kami juga mengimbau kepada seluruh elemen di pesantren untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh. Karena saat stamina menurun, mudah terjangkit penyakit, termasuk DBD,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Gandeng BNN Lakukan Tes Urin Kepada Santri Baru Nurul Jadid

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid tahun ini menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Povinsi Jawa Timur melakukan tes urin kepada santri baru tingkat SLTA Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pekan lalu (20/06/2023). Hal ini dilakukan untuk mendeteksi sejak dini jika terdapat penyalahgunaan narkotika di kalangan pesantren. Lokasi tes untuk santri putri di gedung MTs Nurul Jadid sedangkan santri putra di gedung Balai Pertemuan.

Diketahui bahwa tes urin merupakan salah satu metode yang digunakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) atau lembaga yang berwenang dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba, untuk mendeteksi adanya penggunaan atau keberadaan narkotika dalam tubuh seseorang dalam hal ini santri baru.

(Santri Baru tingkat SLTA Putri nampak tengah mengantri untuk melakukan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Direktur Klinik Az-Zainiyah Hy. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan tujuan dilakukannya tes urin ini adalah sebagai langkah preventif dan antisipatif pesantren sejak dini dalam menyikapi kasus penyalahgunaan narkotika di lingkungan pesantren.

“Kami bekerjasama dengan BNN Provinsi Jatim lakukan tes urin kepada santri baru ini dalam rangka pencegahan dan deteksi dini Narkoba di kalangan santri sehingga kami dapat melakukan tindaklanjut yang tepat sasaran,” dawuh Neng Iah kepada tim Nurul Jadid Media.

Penggunaan tes urin pada santri atau individu yang berada dalam lingkungan pesantren memiliki beberapa tujuan yang penting, antara lain:

(Santri Baru tingkat SLTA Putra nampak tengah melakukan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

  1. Pencegahan dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba: Penggunaan tes urin dapat membantu mengidentifikasi santri yang menggunakan narkotika secara ilegal. Dengan adanya tes urin, BNN dapat melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penggunaan narkotika di kalangan santri sebelum menjadi masalah yang lebih serius.
  2. Menjaga keamanan dan kualitas lingkungan pesantren: Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan tempat tinggal para santri harus menjaga keamanan dan kualitas lingkungannya. Dengan mengadakan tes urin, pesantren dapat memastikan bahwa lingkungan tersebut bebas dari pengaruh narkotika yang dapat merusak moral, kesehatan, dan keselamatan santri.
  3. Edukasi dan kesadaran tentang bahaya narkotika: Tes urin juga dapat menjadi alat edukasi dan kesadaran bagi para santri tentang bahaya narkotika. Dengan melibatkan BNN dan melakukan tes urin secara rutin, santri dapat lebih memahami risiko dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan narkotika, serta pentingnya menjauhinya.
  4. Mendorong pemulihan dan rehabilitasi: Jika seseorang dinyatakan positif menggunakan narkotika melalui tes urin, tindakan selanjutnya dapat melibatkan proses pemulihan dan rehabilitasi. BNN dapat memberikan bantuan, pengarahan, atau penanganan lebih lanjut kepada individu yang terbukti menggunakan narkotika, termasuk santri, untuk membantu mereka keluar dari penyalahgunaan narkotika dan kembali ke jalur yang sehat.

(Wadir Klinik Az-Zainiyah saat diwawancarai di tengah pelaksanaan tes urin oleh BNN Jawa Timur Bersama Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Ahmad Kholid Fauzi, Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah, menjelaskan bahwa target tes urin ini adalah 1.500 santri baru tingkat SLTA ke atas termasuk mahasiswa. Pelaksanaan ini selain dengan BNN Prov jatim juga bekerjasama dengan Mahasiswa Fak. Kesehatan UNUJA dan Pos Kesehatan Pesantren disingkat Poskestren.

“target kami pada program tes urin bersama BNN menjelang PSB 2023 ini adalah 1.500 santri baru tingkat SLTA ke atas termasuk mahasiswa UNUJA,” terang Kholid

Pentingnya tes urin bagi santri oleh BNN adalah untuk menjaga keamanan, melindungi kualitas lingkungan pesantren, mencegah penyalahgunaan narkotika, meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkotika, serta memberikan pemulihan dan rehabilitasi kepada mereka yang terlibat dalam penggunaan narkotika.

 

 

(Humas Infokom)

Road To Harlah 74: Kampanyekan Hidup Sehat, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Adakan Jalan Sehat

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah menggelar serangkaian kegiatan bakti sosial dalam rangka memeriahkan Haul dan Harlah ke 74 Pondok Pesantren Nurul Jadid, fasilitasi santri dengan jalan sehat bersama yang diikuti oleh seluruh santriwan pada Jum’at (10/02/2023) pagi yang bertepatan dengan senam sehat yang digelar di wilayah putri.

Meeting point peserta di halaman Klinik Az-zainiyah, rute dimulai dari titik kumpul melewati pos II menuju jalan wilayah Zait Bin Tsabit (gang K) melewati asrama Nasyiatul Hamidiyah lanjut menuju jalan aspal desa Karanganyar dan finish kembali ke titik pemberangkatan.

Kegiatan jalan sehat tersebut diawali dengan berdoa bersama kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh Koordinator jalan sehat santri Bapak. Syaiful Hidayanto lalu pembakaran kembang api asap sebagai tanda berluncurnya peserta jalan sehat santri. Pasalnya seluruh santriwan sangat riang gembira usai pembarakan kembang api asap tersebut, pertanda kegiatan jalan sehat santri dimulai.

Terlihat barisan pertama mengucapkan GO! G0! GO! dengan nada yang lantang sembari melepaskan senyum riang mereka. Disusul oleh barisan kedua dan seterusnya yang juga mengikuti suasana pada saat itu. Jalan sehat santri ini diringi oleh mobil ambulance Klinik Az-Zainiyah sebagai tindakan preventif jika sewatu – waktu terdapat insiden ditengah jalan.

Jalan sehat itu merupakan agenda tahun yang dilaksanakan olek Klinik Az-Zainiyah dengan tujuan sebagai kontribusi Klinik az-Zainiyah kepada pesantren dan masyarakat selain itu sebagai partisipasi aktif klinik Az-Zainiyah yang merupakan bagian dari pesantren untuk melakukan layanan kepada seluruh santri.

Sedangkan jalan sehat sendiri adalah merupakan kegiatan olah raga ringan yang menyehatkan bagi seluruh anggota tubuh serta sangat efektif dalam membangun komunikasi dan kebersamaan antara panitia penyelenggara, pengurus, dan seluruh santriwan yang terlibat didalamnya.

(Terlihat seluruh peserta mengumpulkan kupon undian secara bergantian kepada panitia jalan sehat santri pada saat sampai dititik pengumpulannya)

Kegiatan itu berjalan dengan lancar, terlihat pada titik pengumpulan kupon seluruh peserta jalan sehat bergantian untuk mengumpulan kupon undiannya kepada panitia yang telah stay terlebih dahulu sebelum peserta melwati titik itu.

(Penyerahan hadiah jalan sehat oleh panitia kepada peserta yang nomor undiannya terpanggil usai melakukan jalan sehat bertempat didepan halam Gedung Klinik Az-Zainiyah)

Kegiatan diakhiri dengan pembagian door prize bagi nomor kupon peserta yang terpilih dan dipanggil oleh panitia yang bertugas membacakan kupon undian. Pengundian tersebut dilakukan di halaman depan Gedung Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Road To Harlah 74: Klinik Az-Zainiyah Ajak Seluruh Santriwati Hidup Sehat dengan Senam Kebugaran

nuruljadid.net – Menuju puncak resepsi haul masyayikh dan harlah ke 74 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang akan dilaksanakan pada ahad (19/02/2023) minggu mendatang, Klinik Az-Zainiyah mengajak seluruh santriwati untuk mengikuti senam kebugaran bersama yang digelar pada Jum’at (10/02/2023) pagi. Kegiatan tersebut bertempat di halaman wilayah Al-Hasyimiyah depan gedung putih.

Kegiatan tersebut salah satu program bakti sosial (Baksos) klinik Az-Zainiyah yang menjadi side events resepsi harlah ke 74 Nurul Jadid. Diantara kegiatan baksos yang akan dilaksanakan meliputi jalan sehat dan senam bersama, pemeriksaan mata, pengobatan masal dan pembagian sembako, khitan, dan lomba mading tema kesehatan.

Titik temu peserta senam sehat berlokasi di halaman gedung putih wilayah Al-Hasyimiyah. Kegiatan ini diawali dengan pelepasan balon yang diikuti seluruh peserta senam sehat dan dipimpin langsung oleh instruktur professional ibu Yuni dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini bersamaan dengan jalan sehat yang dilaksanakan khusus untuk santri putra.

Instruktur Yuni mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan bakti sosial klinik Azzainiyah untuk meningkatkan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh, dan kemampuan bergerak santri. Tidak hanya itu seluruh peserta senam sehat yang terlibat didalamnya akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelenturannya, kelincahannya serta keseimbangan. Kegiatan ini dilaksanakan guna untuk meningkatkan sikap kerja sama yang baik saling membantu satu sama lain dan lebih meningkatkan ukhwah islamiyah.

Seluruh santri yang mengikuti senam sehat terlihjat sangat semangat dan antusias dengan beragam macam gerakan walaupun kegiatan ini dikonsep dengan sederhana. Peserta riang gembira karena bisa melaksanakan senam bersama yang diikuti oleh seluruh santriwati termasuk pengurus, serta dari pihak panitia juga menyediakan door prize.

(Inspektur senam ibu Yuni memberikan hadiah utama kepada peserta yang memenangkan undian door prize usai mengikuti serangkaian senam)

Nabila salah satu santriwati, menyambut positif kegiatan ini. ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan disetiap tahunnya dan diikuti oleh semua santri. “Dengan senam menjadikan tubuh kita sehat, meningkatkan semangat beraktifitas serta meningkatkan metabolism dalam tubuh sehingga tidak mudah sakit” tandasnya.

(Seluruh panitia senam sehat melakukan sesi foto bersama dengan inspektur senam ibu Yuni (tengah) usai penutupan kegiatan senam)

Kegiatan ini berjalan dengan khidmat dan diakhiri dengan pembagian door prize kepada peserta yang nomor kuponnya dipanggil serta seluruh panitia melakukan foto bersama dengan inspektur senam dan ditutup dengan membaca Al-Ashr.

 

 

(Humas Infokom)

Usai Raih Penghargaan Pada Hari TBC Se Dunia, Klinik Az-Zainiyah Dikunjungi Pejabat Dinkes Provinsi Jatim

nuruljadid.net – Pada peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) se Dunia bulan Maret lalu, Klinik Az-Zainiyah mendapatkan apresiasi penghargaan berkat partisipasinya dengan melakukan skiring TB pada 5000 peserta. Usai torehan prestasi tersebut, Klinik Az-Zainiyah dikunjungi oleh beberapa pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (7/10/2022).

Kunjungan rombongan pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini disambut hangat oleh Kabag. Umum Klinik Az-Zainiyah Ns. Ahmad Kholid Fauzi, M.Kep didampingi dr. Ni’matul Husnah selaku Kabid. Pelayanan Medis Klinik Az-Zainiyah dan Ns. Indah Fawaziah sebagai Kabid. Keperawatan Klinik Az-Zainiyah.

Hadir pada kunjungan tersebut Wasor Koordinator Dinkes Provinsi Jatim Drs. Christian Yochanan, Apt, TO PPM Provinsi Jatim Aldila Mazaya Ghaisani, S.KM., Wasor TB Dinkes Kab. Probolinggo Sulistiani Trisnoharini, S. Kep., Ns dan Pokja TB PKM Paiton Ns. Shobi.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

(Rombongan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur saat melakukan foto bersama usai kunjungan ke Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Hal ini menjadi perhatian serius pihak kesehatan pesantren Nurul Jadid juga pemerintah setempat. Pada kunjungan tersebut Wasor Koordinator Dinas Kesehatan Propinsi Jatim berpesan agar pihak Klinik Az-Zainiyah terus berupaya untuk menangani kasus TBC di pesantren dan lingkungan sekitar sampai dengan tuntas.

“Kita ingin Klinik Az-Zainiyah menjadi kepanjangan tangan Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran TBC dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang terduga TBC sampai tuntas” ungkap Christian saat kunjungan.

Pada kunjungan tersbut terdapat beberapa fokus yang menjadi isu bersama diantaranya penanganan dan pelayanan penyakit TBC hingga tuntas; optimalisasi skirining, penegakan diagnose dan pengobatan TBC yang dilakukan oleh Klinik Az-Zainiyah; Kerjasama pemeriksaan diagnostic bersama Puskesmas Paiton dan Rumah Sakit sekitar yang melayani TBC dan pelayanan pengobatan TBC Gratis kepada pasien sampai sembuh.

 

 

(Humas Infokom)

Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah: Kesehatan di Pesantren Tidak Kalah Penting dari 4 Fungsi Utama Lainnya

nuruljadid.net – Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah saat menyambut kunjungan studi banding dari Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan terkait Manajemen Pengelolaan Klinik Kesehatan Pesantren kemarin Jum’at (23/09/2022) siang menyampaikan empat fungsi pokok pesantren termasuk pentingnya kesehatan bagi santri dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Nj. Hj. Khodijatul Qodriyah menjelaskan tentang empat fungsi pesantren di tengah maraknya isu kekerasan, kesehatan sampai pelecehan di lingkungan pesantren. Empat fungsi utama pesantren adalah peran Intelektual (Intellectual role), nilai moral (moral values), fungsi sosial (social function) dan fungsi spiritual (spiritual function).

Bidang kesehatan termasuk dalam peran intelektual pesantren dan tanggung jawab moral terhadap kesehatan warga pesantren termasuk keluarga kiai, santri dan pengurus tanpa terkecuali masyarakat sekitar. Karena kesehatan merupakan hal urgen dan krusial dalam mendukung setiap kegiatan pokok lainnya, tanpa kesehatan yang baik maka semua kegiatan tidak akan berjalan lancar.

Neng I’ah panggilan akrab Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah juga menyampaikan bahwa studi banding ini pihak Nurul Jadid tidak hanya memberi melainkan saling belajar.

“forum studi banding ini harapannya kedua belah pihak bisa bekerjasama untuk saling bertukar informasi sesuai konteks masing-masing, karena masyarakat perkotaan berbeda dengan masyarakat pedesaan seperti di Desa Karanganyar,” dawuhnya.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriah saat memberikan sambutan pada acara Studi Banding dari Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan)

Eksistensi peran aktif Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid adalah buah dari sebuah perjuangan panjang yang tumbuh menyesuaikan kebutuhan santri kala ini. Berawal dari Balai Pengobatan sampai akhirnya menjadi Klinik dan saat ini melayani kurang lebih 1.200 BPJS karyawan, guru dan dosen serta menerima BPJS masyarakat umum.

Pelayanan kesehatan di setiap wilayah pesantren, Klinik Az-Zainiyah membentuk Santri Husada (SH) dan Saka Bakti Husada (SBH) yang standby di Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) sebelum dirujuk ke Klinik. Sehingga penanganan kesehatan santri cukup terbantu oleh kader kesehatan santri.

Peran kesehatan di pesantren sering kali diabaikan atau tidak menjadi prioritas. Namun, faktanya bidang kesehatan memainkan peranan yang sangat penting melihat banyaknya isu kesehatan terutama sejak pandemi covid-19 menghantui dunia. Maka, Pondok Pesantren Nurul Jadid terus berupaya melakukan update dan upgrade kualitas layanan kesehatan untuk santri.

Neng I’ah juga menjelaskan tidak sedikit insiden kekerasan baik fisik maupun non-fisik di pesantren yang perlu penanganan cepat tanggap dan sigap dari tenaga kesehatan pesantren yang professional. Sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selain tetap melakukan penguatan regulasi dan sistem pembinaan santri tanpa kekerasan atau ramah anak.

Peran aktif klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dalam menyikapi datangnya wabah covid-19 sejak awal sebelum pemerintah kabupaten dan provinsi mengambil sikap. Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mengambil sikap dan langkah melalui rapat bersama tim kesehatan dan para dokter. Awal covid-19 tiba di Indonesia, saat itu menjelang harlah, akhirnya harlah dilaksanakan secara tertutup dan santri dipulangkan serta berbagai macam protokol kesehatan diterapkan. Alhasil, kerja keras tersebut mendapatkan apresiasi dari PBNU sebagai Pesantren Penanganan COVID-19 Terbaik meskipun penghargaan tersebut tidak pernah menjadi tujuan.

Kunci keberhasilan dalam penanganan kesehatan adalah selain satu mindset tentang urgensitas kesehatan tentu tidak lepas dari aksi kolaboratif (collaborative action) juga partisipasi aktif untuk saling mengisi, menguatkan dan mendukung segala bentuk program pesantren dalam memberikan layanan terbaik kepada santri dan wali santri. Sebagaimana motto Klinik Az-Zainiyah “Mengabdi sepenuh hati, melayani dengan professional”.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Imunitas Santri, Klinik Az-Zainiyah Distribusikan 18.000 HiC1000 Gratis Usai Shalat Eid

nuruljadid.net – Meskipun Pandemi COVID-19 sudah mereda, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid tetap siap, siaga dan tanggap dalam menjaga dan memberikan pelayanan terbaik untuk kesehatan Santri. Salah satunya mendistribusikan 18.000 HiC1000 demi meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh santri (10/07) pada hari raya Idul Adha 1443 H.

18.000 botol HiC1000 diberikan secara cuma-cuma kepada seluruh santri dan pengabdi bersamaan dengan nasi bungkusan lauk Ayam. Suplemen kesehatan tersebut merupakan sumbangan dari PT. Kalbe Farma Tbk yang diberikan pada Jumat (08/07) pagi kepada Klinik Az-Zainiyah.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah saat membangikan HiC1000 usai Shalat Eid kepada pengurus wilayah putri)

Pasalnya, dalam proses distribusi 18.000 botol HiC1000, Klinik Az-Zainiyah bekerja sama dengan pihak Kos Makan Santri (Kosmara) untuk mempermudah dan memaksimalkan proses distribusi suplemen kesehatan kepada seluruh santri. Proses distribusi itu dilaksanakan bersamaan dengan pembagian nasi kos makan santri usai shalat Eid di Masjid. Menunya spesial pagi ayam dan malam daging sebagai tasyakuran santri dalam rangka memeriahkan hari raya Idul Adha 1443 H.

(Santriwati nampak bahagia usai menerima nasi komari spesial disertai HiC1000 usai turun dari Masjid Shalat Idul Adha)

“Pemberian HiC1000 ini merupakan ikhtiar kami dalam menjaga imunitas santri, semoga ini bisa memberikan dampak yang baik kepada kesehatan santri,” terang Wakil Kepala Pelaksana Harian Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi.

Santri saat mendapatkan nasi dengan menu spesial terlihat sangat bahagia, wajah sumringah mereka tak dapat disembunyikan apalagi mereka mendapatkan HiC1000 secara gratis. Upaya ini juga bertujuan untuk menjaga stamina tubuh dan menetralisir asupan daging yang dikonsumsi oleh santri di hari Idul Adha tersebut.

Secara berkelompok santri makan di teras asramanya dengan senyum dan canda tawa bahagia. Pasalnya tidak semua santri khususnya mereka yang dari luar pulau jawa dijenguk oleh sanak keluarganya. Sehingga kosmara dengan menu spesial ditambah HiC1000 dapat menjadi sedikit pelipur lara dan kesedihan santri khususnya santri baru.

Dengan sistem zonasi dimana wali santri yang sambaing dilarang masuk ke area asrama santri juga menjadi keunggulan dimana tidak mengganggu mental dan psikis santri lainnya yang tidak disambang oleh keluarganya. Sehingga santri yang lain tetap bisa menjalani aktifitas sebagaimana biasanya dan kerasan di pondok.

 

 

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Serah Terima Vitamin HiC1000 Simbolis Kepada Masyarakat dan Pengurus

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah kembali menerima sumbangan vitamic HiC1000 dari PT. Kalbe Farma Tbk sebanyak 18.000 botol yang akan didistribusikan kepada masyarakat sekitar, santri juga pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hal ini sebagai ikhtiar memperkuat imunitas masyarakat dan santri khususnya menjelang perayaan Idul Adha 1443 H.

HiC1000 adalah minuman suplemen Kesehatan Vitamin C 1000 mg sekali minum (one shot) tanpa soda dan tanpa pengawet, dengan kandungan buffered Vitamin C atau sodium askorbat yang lebih tidak asam sehingga membuat lambung lebih nyaman. HiC1000 ini sangat berguna dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal.

(Penyerahan HiC1000 secara simbolis dari Klinik Az-Zainiyah oleh Wakil Pelaksana Harian Ahmad Kholid Fauzi kepada perwakilan Takmir Masjid Baitis Salam Paiton Bapak Juprianto)

Menyoal acara, serah terima sumbangan suplemen kesehatan HiC1000 itu berlangsung di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid setalah pihak Kalbe menyerahkan sebelumnya kepada pihak Klinik. Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyerahkan HiC1000 ini secara simbolis kepada setiap perwakilan masyarakat dan pengurus setiap wilayah.

(Sesi foto bersama pasca Penyerahan HiC1000 secara simbolis kepada perwakilan Takmir Masjid Baitis Salam dan Pengurus Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Turut hadir dalam acara serah terima tersebut Wakil Pelaksanan Harian Ahmad Kholid Fauzi, Kabid Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan Alief Hidayatullah, Takmir Masjid Baitis Salam Tanjung Paiton Juprianto, Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman, perwakilan wilayah putri dan personil Klinik Az-Zainiyah.

(Sesi foto bersama pasca Penyerahan HiC1000 secara simbolis kepada perwakilan setiap wilayah pusat dan satelit putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah mengungkapkan rasa syukurnya karena banyak orang baik yang ikut berjuang demi kesehatan masyarakat khususnya santri di tengah ancaman virus dengan beragam variannya yang belum kunjung usai. Beliau juga menyampaikan banyak terima kasih kepada PT. Kalbe Farma Tbk yang telah membantu dalam menjaga imunitas santri dengan sumbangan 18.000 botol HiC1000.

“18.000 botol itu tidak sedikit, kami sangat berterima kasih kepada PT. Kalbe Farma Tbk atas sumbangannya, insyaallah suplemen Kesehatan tersebut akan kami bagi ratakan kepada seluruh santri dan pengabdi juga masyarakat sekitar,” tutur Ny. Hj. I’ah saat diwawancarai kru Nurul Jadid Media.

 

 

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Adakan In House Training Pelatihan Komunikasi Efektif dan Terapeutik

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai upaya meningkatkan kompetensi pegawainya untuk upgrading dan upskilling diri maka mengadakan In House Training (IHT) Pelatihan Komunikasi Efektif dan Terapeutik mulai tanggal 7 sampai dengan 8 Juli 2022 di Aula Mini Pesantren.

Pelatihan ini diikuti oleh seluruh elemen Klinik Az-Zainiyah mulai dari pegawai struktural, fungsional sampai petugas kebersihan dan driver. Melihat pentingnya komunikasi dalam melayani pasien dan tamu klinik sebagai bentuk pelayanan yang prima (excellent service).

Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan keterampilan (skill) komunikasi semua petugas Klinik dalam mengoptimalkan layanan khususnya kepada pasien. Keterampilan yang diajarkan adalah elemen penting untuk membuat pasien nyaman seperti public speaking, complaint handling, komunikasi perawat dengan pasien (penyembuhan), dan komunikasi perawat dengan dokter.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah tengah memberikan sambutan pada Pelatihan Komunikasi Efektif dan Terapeutik di Aula Mini Pesantren)

Dalam sambutannya Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan bahwan keterampilan komunikasi itu penting bagi pegawai Klinik yang sehari-hari menangani dan menghadapi pasien beraneka ragam. Dengan pelatihan komunikasi ini dapat meningkatkn kualitas komunikasi sehingga paling tidak dapat meringankan beban pikiran pasien ketika dilayani dengan komunikasi yang baik.

Direktur juga menambahkan bahwa pelatihan ini untuk mempererat chemistry antara perawat dengan pasien sehingga bisa lebih cepat sembuh melalui optimalisasi multiple intelligences. Ny. Hj. I’ah menyampaikan terkait tanggung jawab santri yang berpendidikan maka mengabdi dengan ilmu sebagaimana pepatah yang beliau sampaikan “Orang alim mengingatkan dengan ilmu dan adab, orang bodoh dengan kekerasan dan amarah”.

(Kabag Umum dan Keuangan RS. Graha Sehat Bapak Andreas, S.Sos saat menghadiri Pelatihan Komunikasi Efektif dan Terapeutik di Aula Mini Pesantren)

Pelatihan Komunikasi efektif dan Terapeutik selama dua hari ini difasilitasi oleh bapak Andreas, S.Sos Kabag Umum dan Keuangan RS. Graha Sehat selaku fasilitator pelatihan. Bapak Andreas menyampaikan pentingnya etika dan kemampuan komunikasi yang baik untuk percepatan pemulihan pasien, karena sejatinya kesembuhan pasien dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikis serta mentalnya. Maka tugas tenaga medis adalah membantu dengan komunikasi yang baik agar motivasi sembuh pasien lebih besar.

Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga pasien. Ketika keluarga dapat mengutarakan perasaan nya, maka saat itulah perawat hadir untuk memberikan pertolongan.

Sedangkan, fungsi komunikasi terapeutik yaitu untuk mendorong atau menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien dalam proses keperawatan, membantu pasien dalam rangka mengatasi persoalan yang dihadapi pada tahap perawatan, sedangkan pada tahap preventif kegunaannya adalah mencegah adanya tindakan yang negatif terhadap kesehatan pasien.

Acara berjalan dengan baik dan lancar, peserta mengikuti dengan khidmat seksama hingga pelatihan berakhir. Harapannya mater yang disampaikan dan diberikan dapat diserap dengan baik dan diterapkan dalam pelayanan di Klinik Az-Zainiyah, selain sebagai tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan juga sebagai tanggung jawab moral dan sosial kepada pesantren juga masyarakat.

 

(Humas Infokom)