Panji Pelopor Baca Tawasul,Tahlil dan Do’a Sebelum Bertugas di PSB 2021

nuruljadid.net- Panji Pelopor Puteri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo menggelar do’a bersama sebelum melaksanakan tugas menyambut kedatangan calon santri baru, Rabu (30/06/21) di Depan Universitas Nurul Jadid.

Kasubbag Protokoler Ustaz Dr. Bashori Alwi menyampaikan, pembacaan tawasul, tahlil bil ikhtishor dan do’a itu diharapkan agar dalam bertugas diberi kemampuan oleh Allah SWT.

“Penbacaan do’a sebelum bertugas agar kita (Panji Pelopor) diberi kekuatan dalam melaksanakan tugas,” kata ustaz Bashori.

Ia melanjutkan, sebagai pelayan tamu kita berharap agar mampu memberikan pelayan yang baik demi menjaga citra Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hadir pada kegiatan itu, Sekretaris Pesantren Ustaz H. Faizin Syamwil, Ketua PSB 2021 Ustaz Misbahul Munir, SC Kesekretariatan Ustaz Muslehuddin Jauhari, SC Logistik Ustaz Bashori Alwi.

Setelah pembacaan tawassul, tahlil dan do’a, Panji Pelopor diberi pengarahan oleh Sekretaris Pesantren agar memberikan pelayanan yang bagus, menjaga ettitude saat bertugas.

“Panji Pelopor harus disiplin, memberikan pelayanan terbaik, berkoordinasi dengan bagian yang lain, niatkan dalam bertugas ini untuk mengabdi pada pesantren dan melaksanakan perintah pengasuh,” kata Ustaz Bashori meniru pesan yang disampaikan Sekretaris Pesantren H. Faizin.

Alhamdulillah pembacaan tawasul dipimpin Ustaz Musleh dan pembacaan do’a dipimpin Ustaz Misbah,” imbuhnya.

Pewarta. : PM

Laksanakan Apel Sebelum Bertugas, Sekretaris Pesantren Berikan Arahan

nuruljadid.net- Rabu 30 Juni 2021 hari perdana Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo secara offline. I’tikad baik dilakukan Panitia Penerimaan Santri Baru untuk memberikan layanan prima terhadap calon wali santri dan calon santri baru. Salah satunya mempersiapkan diri agar mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Seperti yang dilakukan bagian Keamanan dan Ketertiban Pesantren Nurul Jadid, Rabu (30/06/21) di Halaman Universitas Nurul Jadid.

Kamtib gelar apel sebelum bertugas dalam menyambut kedatangan tamu. Ini diharapkan agar motivasi tugas semakin meningkat.

“Kita melaksanakan apel sebelum bertugas untuk lebih sigap saat berada dilapangan dalam menyambut kedatangan tamu pesantren,” kata Ustaz Moh. Hafifi Zain Wakil Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban PP. Nurul Jadid.

Pada saat apel itu, kita mendapatkan pengarahan dari Sekretaris Pesantren Ustaz H. Faizin Syamwil, M. Pd.

Ia menyampaikan, dalam bertugas bagian keamanan harus mengedepankan kesopanan dan pelayanan yang baik bagi tamu pesantren.

Kata Hafifi, Sekretaris Pesantren berharap keamanan agar kompak dalam bertugas. Bekerjasa dengan baik dengan semua lini.

Pesan beliau singkat tapi sangat berarti.

“Kita harus menjadi pelayan yang baik bagi tamu pesantren,” kata Ustaz Hafifi menyampaikan pesan singkat Sekretaris Pesantren.

Hal yang sama disampaikan Ketua Panitia Penerimaan Santri Baru 2021 Ustaz Misbahul Munir, M. Pd.

Dalam penyampaiannya, Ustaz Misbah memberikan semangat pada kita (keamanan) agar semangat bertugas, kompak dan menjaga keharmonisan satu dengan lain,” ungkap Hafifi.

Pewarta. : PM

Saban Hari, 24 Personil Keamanan Siap Sukseskan PSB 2021

nuruljadid.net – Bagian Keamanan dan Ketertiban Pondok Pesantren Nurul Jadid siap sukseskan Penerimaan Santri Baru 2021 yang mulai digelar besok Rabu 30 Juni hingga 05 Juli 2021.

Sebagai petugas keamanan pesantren kita selalu siap memberikan yang terbaik untuk pesantren.

“Tugas kita mengamankan dan menertibkan saat penerimaan santri baru besok,” kata Ustaz Abd Rofiq Kasi Humas Keamanan dan Ketertiban Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Rofiq menambahkan, tugas kita selama pelaksanaan PSB diantaranya menertibkan lalu lintas kendaraan, parkir, menertibkan calon wali santri dan santri baru dan juga menjaga barang milik calon wali santri baru.

“Setiap titik atau jalur yang harus dilalui calon santri baru butuh pengamanan dan penertiban. Disitulah peran kita untuk menertibkan. Insya Allah sudah kita persiapkan 24 personil keamanan setiap hari selama penerimaan santri baru tahun 2021 ini ” imbuhnya.

Bagian kedisiplinan Madrasah Aliyah Nurul Jadid ini melanjutkan, kita juga berharap semua tamu yang berkunjung untuk mematuhi protokol kesehatan covid 19.

“Kita berharap para pengunjung dan yang mengantar santri baru ke pesantren ini memperlihatkan prokes kesehatan covid 19,” pungkasnya.

Dalam bertugas di lapangan besok dan tentu selalu PSB berlangsung, keamanan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak terkait seperti Menwa, SP3 dan lainnya,” kata Rofiq diakhir pembicaraannya.

Pewarta. : PM

Sambut Santri Baru 2021, Pesantren Nurul Jadid Gelar TOT Bagi FKO dan Panji Pelopor

nuruljadid.net– Menyambut kedatangan santri baru ke Pondok Pesantren Nurul Jadid membutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas. Maklum saja, santri baru yang datang ke pesantren ibarat datang ke tengah hutan. Mereka  baru mengenal lingkungan terbarunya, beradaptasi dengan dunia barunya. Hal itu salah satu yang mendasari Pondok Pesantren Nurul Jadid mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan mereka sebaik mungkin.

Sekretaris Pesantren Ustaz H. Faizin Syamwil melalui pertemuan panitia Panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) dan Panitia Orientasi Santri Baru seringkali menyampaikan berkait penyambutan dan pendampingan pengurus dan panitia kepada santri baru harus betul-betul memberikan pelayanan yang ideal.

“Santri baru yang datang ke pesantren ini (Nurul Jadid) mereka tidak mengenal apapun. Sehingga butuh beradaptasi dengan baik.  Untuk menciptakan adaptasinya membutuhkan kesedian kita (pengurus) untuk mendampingi, mengayoni dan mengarahkannya,” kata Ustaz Faizin saat memberikan pengarahan kepada panitia PSB dan Osabar.

Ia menambahkan, memberikan pelayanan yang baik terhadap santri baru merupakan tugas utama kita.

Mengingat pentingnya penyambutan yang baik, Pondok Pesantren melalui Panitia Orientasi Santri Baru 2021 memberikan pembekalan atau Training of Trainer (TOT)  kepada Forum Komunikasi Osis (FKO) dan juga Panji Pelopor. Dua organisasi ini diberi tugas untuk mendampingi mereka selama pelaksanaan Osabar.

“Peserta TOT terdiri dari 80 putera dan 76 puteri,” ucap Idris

Adalah Ustaz Idris Ahmadi Ketua Osabar 2021 mengungkapkan, Training of Trainer ini diharapkan mampu memberikan bekal dan membina mental sebelum mereka terjun saat pelaksanaan osabar.

“Kita berharap yang ditunjuk menjadi kakak asuh paham betul terhadap tugasnya sebagai pendamping santri baru,” katanya.

Lebih dari itu, Idris menambahkan, agar mereka kakak asuh memiliki attitude sehingga menjadi contoh yang baik bagi adik-adik santri baru.

Pria asal Kabupaten Bondowoso ini berharap pesan-pesan yang disampaikan Ustaz H. Faizin Syamwil tertanam dalam sanubarinya sehingga mampu diterapkan dengan sebaik mungkin.

“Ustaz Faizin berharap bagaimana sekiranya kakak asuh menjadi contoh baik bagi santri baru serta menjadi unjung tombak, memberi rasa aman dan nyaman pada santri baru dalam beradaptasi dengan dunia baru mereka (Pondok Pesantren Nurul Jadid).

Kata idris, kita juga telah menghadirkan para senior yang ahli menjadi trainer diantaranya Ust. Ady Azhari, M. Pd, Ust. Alif Hidayatullah, M.E, Ust. Saili Aswi dan Ning Nadia AHZ.

Selain nama-nama di atas, panitia juga bekerjasama dengan Tim NJ Trainers untuk mendampingi peserta TOT dalam kegiatan Ice Breaking dan Roleplay pematerian.

Beliau juga menyampaikan,Kakak Asuh tidak boleh membeda-bedakan terhadap santri baru dalam segi apapun, baik dalam segi kecerdasan, latar belakang keluarga, ekonomi dan bentuk fisik masing-masing santri baru. Sekretaris Pesantren menginginkan bagaimana sekiranya kakak asuh dapat menjadi sumber rasa aman dan ketentraman dalam proses pendampingan pada kegiatan OSABAR,” lanjut Idris.

Pewarta. : PM

Peramal, Mengamalkan Cabang Sihir; Berikut Ulasan Kiai Zuhri

nuruljadid.net- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini mengungkapkan, menjadi peramal yang tidak berdasarkan ilmiah merupakan prilaku yang tidak benar. Hal itu disampakan Kiai Zuhri dihadapan ribuan santri Pesantren Nurul Jadid saat mengisi pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Senin (28/06/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid

“Siapa yang mengamalkan ilmu dan itu diambilkan dari bintang (ilmu nujum), dia telah mengamalkan cabang ilmu sihir,” dawuhnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, tukang sihir itu memang terkadang diberi kesaktian tapi itu bukan mu’jizat atau karomah.

“Tukang sihir bisa melakukan hal-hal yang luar biasa tapi itu bukan mu’jizat atau karomah,” imbuhnya.

Menurutnya, mu’jizat, karomah dan sihir berbeda. Perbedaannya kalau mu’jizat diberikan kepada nabi, karomah kepada orang baik, tapi kalau sihir diberikan kepada orang yang memiliki prilaku jelek

“Tukang sihir adalah orang-orang yang memiliki prilaku buruk,” tegasnya.

Masih kata Kiai Zuhri, ilmu nujum tidak benar dijadikan untuk meramal hal-hal yang gaib. Kalau dasarnya ilmiah itu baru dibenarkan.

Pewarta. : PM

Sambut Kebutuhan Pasar, SMKNJ Sinkronisasi Kurikulum dengan IDUKA dan Alumni

nuruljadid.net- Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMKNJ) tengah melakukan penguatan dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan Industri Bisnis dan Dunia Kerja (IDUKA), Ahad (27/06/21)di Teaching Factory SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Program itu sebagai amanat Inpres tentang Revitalisasi Kejuruan dengan mengajak dan bekerjasama dengan Perindustrian untuk sinkronisasi kurikulum atau penyelarasan kurikulum kelas Industri khusus Bidang Teknik Komunikasi dan Informasi (TKI).

“SMK Nurul Jadid sebagai lembaga pendidikan kejuruan di pesantren juga dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia industri,” kata Ustaz Moh. Arief Hariyanto WK Kurikulum SMKNJ.

Lebih lanjut Arief menyampaikan, sinkronisasi kurikulum dilakukan untuk mereview kurikulum yang diajarkan khususnya pada kelompok kompetensi C2 dan C3 Kurikulum Revisi 2013, agar guru tidak mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya.

“Kurikulum yang dihasilkan melalui sinkronisasi dengan Industri, Bisnis, dan Dunia Kerja (IDUKA) diharapkan dapat menghasilkan SKL, silabus, RPP, dan perangkat lainnya, sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri,” imbuhnya.

Kegiatan ini masih terbatas pada tiga kompetensi menyesuaikan dengan bidang IDUKA yang diundang yaitu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Multimedia (MM), fokus kegiatan lebih pada produk konkrit dokumen kurikulum untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.

Masih kata Arief, dalam sinkronisasi kurikulum bersama IDUKA ini, SMK Nurul Jadid mengundang Praktisi, Profesional dan Akademisi dari Pakar Pendidikan Bondowoso, Bapak Ahmadi Andianto, M.Kom; Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid, Bapak Kamil Malik, M.Kom dan Abu Tholib, M.Kom; dan Tim IT Pondok Pesantren Nurul Jadid, Bapak Alfian Wahid, M.Kom dan beberapa anggota tim pakar IT yang merupakan alumni SMK Nurul Jadid.

Kegiatan ini merupakan indikator awal kerjasama SMK Nurul Jadid dengan IDUKA dan diharapkan dapat mewujudkan peran IDUKA dalam revitalisasi SMK untuk pembentukan kelas khusus Industri di SMK Nurul Jadid Paiton sebagai ikhtiar nyata dalam pengembangan kurikulum untuk peningkatan kompetensi peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan.

Pewarta. : Arief
Editor. : Ponirin Mika

Perkuat Akidah, P4NJ Banyuangi Ngaji Kitab Syu’abul Iman

nuruljadid.net- Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ)  Kabupaten Banyuangi tengah melaksanakan pengajian kitab Syu’abul Iman, Ahad (27/06/21) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Piton, Probolinggo.

Ngaji kitab syu’abul iman ini sebagai sarana tabarrukan kepada pengarangnya, yaitu Alm. KH. Zaini Mun’im, dan kitab ini sangat cocok untuk memperkuat akidah kita lebih-lebih sebagai alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kita ingin mencari barokah kepada pengarang kitab syu’abul iman, yaitu Alm. KH. Zaini Mun’im. Disamping itu, kitab ini sangat cocok sekali untuk memperkuat akidah Ahlu sunnah Wal Jamaah lebih-lebih pada kita sebagai alumni Pesantren Nurul Jadid, juga tentunya pada umat islam di tanah air,” kata Ustaz Imam Sofyan Hadi peserta pengajian sekaligus pengurus P4NJ Kabupaten Banyuangi.

Sebanyak 42 alumni ikut serta pada pengajian kali ini. Sedianya kurang lebih 70 orang yang berkenan ikut ngaji kitab syu’abul iman ini. Namun berhubung kondisi belum normal berkait penyebaran covid 19 bahkan akhir-akhirnya ini semakin meningkat, maka sebagian mengurungkan niatnya untuk ikut pengajian ini,” imbuhnya.

Alhamdulillah, P4NJ Banyuangi termasuk aktif menggelar pengajian syu’abul iman. Kegiatan yang dipimpin Gus Abdurrouf Tsani ini di gelar setiap 3 bulan sekali. Kita berharap semoga semakin istikamah,” sambungnya.

 

Pewarta : Ibnu Abdillah
Editor     : Ponirin Mika

Mendatangi Tukang Ramal, Kata Kiai Zuhri; Itu Perbuatan Dilarang Agama

nuruljadid.net- Mendatangi tukang ramal atau tukang tebak nasibnya seseorang merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama. Yang dimaksud ramalan disini apabila berkait dengan persoalan-persoalan yang gaib. Sebab, persoalan gaib hanya Allah yang tau. Hal itu disampaikan KH. Moh. Zuhri Zaini, saat memberikan pengajian kitab Riyadhus Sholihin di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Sabtu (26/06/21).

“Kalu ramalan yang ilmiah itu boleh sebab berdasarkan ilmu dan percobaan-percobaan, juga kebiasaan-kebiasaan, seperti ramalan tentang hujan, angin yang dilakukan oleh BMKG” ungkapnya.

Sedangkan ramalan akan nasib seseorang berdasarkan bintang itu tidak benar. Soal nasib seseorang hanya Allah yang tau,” imbuhnya.

Menurutnnya, tukang ramal itu berbeda dengan nabi. Kalau nabi mengetahui persoalan gaib karena dapat informasi dari Allah melalui wahyu dan itu pasti benar. Kalau nabi menyampaikan hal-hal yang gaib ada dasarnya dan bisa membuktikan dengan adanya mukjizat yang diberikan Allah.

“Kita tidak boleh mempercayai orang yang mengaku-ngaku kalau tidak ada buktinya. Itu hanya ramalan saja,” lanjutnya.

Begitu juga belajar agama tidak boleh berdasarkan ramalan. Kalau ingin mengetahui agama dengan benar harus berguru.

“Agama itu tidak boleh diperoleh berdasarkan ramalan manusia. Dalam agama pula ada hal-hal yang gaib,” pungkasnya.

Pewarta   : PM

Pesantren Nurul Jadid Puteri Beri Penghargaan The Best Teacher dan Santri Teladan

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Puteri Wilayah Al-Mawaddah memberikan apresiasi berupa penghargaan bagi guru yang terpilih menjadi guru terbaik, Kamis malam (24/06/21) di Aula II Pesantren.

Pada malam itu Ustazah Lilis Mar’atus Sholihah terpilih menjadi the best teacher.

“Guru terbaik ini dipilih berdasarkan kreteria yang telah ditetapkan pengurus wilayah,” kata Aisyah Humairo Pengurus Infokom Puteri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ditanya penghargaan berupa apa, Humairo menyampaikan sembari tersenyum.

“Iya pokoknya ada. Insya Allah penghargaan tersebut tidak akan mengecewakan. Terutama penghargaan dari Allah SWT,” ungkapnya.

Kriteria yang dimaksud diantaranya, disiplin, telaten, rajin, komitemen dan kreatif. Itu semua telah mendapat persetujuan dari pemangku yaitu Nyai Hamidah Wafie,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Wilayah Al-mawaddah memberikan penghargaan pula terhadap santri teladan.

“Siti Amelia Maghfiroh terpilih menjadi murid teladan. Ia terpilih karena memenuhi kreteria yang ditetapkan,” pungkasnya.

Kata Humairo, banyak kriterianya untuk menjadi santri teladan. Seperti rajin mengikuti kegiatan belajar mengajar, disiplin, memiliki kemampuan menghafal, sopan dan lain-lain.

Hadir pada kegiatan dimaksud Nyai Hj. Hamidah Wafie sekaligus memerikan sambutan. Pada sambutannya, ia menyampaikan syukur yang setinggi-tingginya atas anugerah Tuhan yang diberikan, baik berupa kesehhatan, kesempatan dan kemampuan menjalankan proses dan perjuangan.

“Bersyukur sedalam-dalamnya kehadirat  Allah Subhanahu Wata’ala, yang mana sampai saat ini kita dianugerahkan, kesehatan, kesempatan untuk terus bersama – sama berproses, berjuang, mengasah diri  di pesantren ini khususnya wilayah Al – Mawaddah.,” kata Nyai Hami panggilan akrab beliau.

 

Salah satu puteri Alm. KH. Hasan Abdul Wafie ini menambahkan, semoga kedepannya wilayah Al-Mawaddah akan semakin bisa menebar manfaat, menjadi wadah yang Allah anugerahkan barokah, menjadi wadah yang Allah jadikan wasilah untuk lahirnya generasi-generasi  muslimah yang nantinya bisa berkhidmat, berjuang dan bermanfaat di masyarakat.

Adanya pemberian penghargaan seperti itu sangat memotivasi bagi guru dan santri untuk melakukan dan memberikan yang terbaik.

“Bagi guru pasti memiliki semangat lebih untuk memberikan yang terbaik. Dan bagi santri akan termotivasi untuk menjadi pribadi yang baik dan unggul,” kata Andi Rizky Ayu Amalia Pengurus Infokom Puteri Pesantren Nurul Jadid.

Pewarta    : Dewi

Editor        : Ponirin Mika

Membangun Sinergitas, Kapolres Baru Probolinggo Berkunjung ke Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Membangun sinergitas antara ulama dan umara merupakan sebuah keniscayaan untuk membangun tatanan pemerintahan yang lebih baik, termasuk institusi kepolisian. Hal ini yang menjadi spirit Kapolres baru Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur AKBP Teuku Arsya Khadafi, S.I.K, M. S.I bersilaturrahim ke Pondok Pesantren di Kabupaten Probolinggo, diantaranya Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Selasa (22/06/21)

“Polres Probolinggo telah lama membangun kerjasama yang baik dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Oleh sebab itu, kami akan terus menjaga hubungan baik ini semaksimal mungkin,” kata Paus Humas Polres Probolinggo Bripka Mukhtar Yuliharto, S. Psi.

Disamping itu, kita akan memperkenalkan Kapolres baru kepada pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid (KH. Moh. Zuhri Zaini) karena Kapolres yang lama telah di pindah tugas ke tempat yang lain dan diganti Kapolres yang baru,” imbuhnya.

Menurutnya, Polres meminta dukungan kepada ulama dalam melaksanakan tugas sangat penting. Kalau ulama dan umara bersatu insya Allah akan menambah kekuatan yang sangat solid untuk menciptakan situasi ketertiban dan keamanan masyarakat Probolinggo.

Kita sangat berterima kasih kepada Pesantren Nurul Jadid telah menerima kita dengan baik.

“Pesantren Nurul Jadid dalam hal ini Kiai Zuhri Zaini sangat ramah dan antusias menyambut kami,” pungkasnya.

Pewarta   : PM

Diikuti 31 Peserta se- Indonesia, Siswa SMA Nurul Jadid Raih Juara 2 Bahasa Mandarin

nuruljadid.net- Menjadi seorang juara tentu sangat diidamkan oleh semua peserta saat mengikuti lomba, demikian juga yang diinginkan oleh salah satu siswa SMA Nurul Jadid Paiton Mazkiyil Janan jurusan Program Bahasa dalam mengikuti lomba bahasa Mandarin Chinese Bridge Nasional yang diselenggarakan oleh BKPBM JKT dan PBM Univ. Al AZHAR INDONESIA.

Lomba tersebut diikuti oleh 31 peserta yang semuanya berasal dari SMA Negeri maupun Swata di seluruh penjuru Indonesia, Jum’at 18-19 Juni 2021 di ruang Laboratorium Bahasa secara virtual/online.

Bukan hal yang mudah untuk mengikuti lomba tingkat nasional, dalam kompetisi tersebut, seluruh peserta harus mengikuti beberapa sesi termasuk Mazkiyil Janan Siswa Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ). Santri yang berasal dari desa Gambor kecamatan Singojuruh Banyuwangi ini mampu menyelesaikan 3 sesi yaitu sesi 1 yaitu test tulis pengetahuan bahasa dan budaya Tiongkok. Sesi 2 yaitu pidato bahasa Mandarin serta tanya jawab. Sesi 3 yaitu penampilan keterampilan budaya Tiongkok.

Alhamdulillah berkat pembinaan yang sangat gigih dan istiqomah dilakukan oleh pembina Laoshi Muh. Kodir, M.N.S mampu mengantarkan Mazkiyil Janan meraih juara 2 tingkat Nasional.

yang juga merupakan alumni S2 China itu mampu mengantarkan Mazkiyil Janan meraih juara 2 tingkat Nasional, yang diumumkan pada tanggal 20 Juni 2021 lalu. Itu semua atas bimbingan Laoshi Muh. Kodir, M.N.S,” kata WAKA Humas SMANJ Ustaz Kadarusman.

Tak lepas juga dukungan dan arahan serta semangat yang sangat luar biasa selalu diberikan oleh Kepala SMA Nurul Jadid, Ustaz Didik Agung P. Wicaksono, S.Sos.,M.Pd.

Dukungan dari Kepala SMNJ merupakan salah faktor penunjung dalam meraih keberhasilan peserta didik dalam menggapai cita-cita dan meraih prestasi dalam mengikuti berbagai macam lomba,” imbuhnya.

Ucapan selamat dan penghargaan pun turut diberikan Kepala SMANJ Ustaz Didik Agung P. Wicaksono.

“Syukur Alhamdulillah dan bangga serta ucapan terimakasih kepada bapak Muh. Kodir, M.N.S. selaku pembina dan Nanda Mazkiyil Janan sebagai juara 2 Bahasa Mandarin Chinese Bridge Nasional. “Ayo tetap semangat jangan kasih kendor, SMA Nurul Jadid Terus Bergerak… Bersama SMA Nurul Jadid Pasti Bisa.” ungkapnya.

Pewarta : Kadarusman
Editor. : Ponirin Mika

Kiai Zuhri Mengajak Untuk Tidak Mengikuti Tradisi yang Menyimpang

nuruljadid.net- Akhir-akhir ini umat islam banyak yang sangat meyenangi untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh umat-umat yang lain.

Dan itu tidak sedikit dari kalangan umat muslim yang suka meniru adat istiadat dan kebiasaan dari mereka tersebut. Padahal ada sebagian dari adat atau kebiasaan yang ditirunya merupakan prilaku menyimpang dari ajaran agama yang dianutnya.

Disini KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengungkapkan, seyogyanya umat islam harus memiliki identitas dan tidak gampang meniru prilaku umat lain yang menyimpang dari syariat agamanya.

“Kita harus memiliki identitas. Tidak gampang meniru prilaku orang di luar islam. Seperti prilaku menyemir rambut agar kelihatan lebih muda, bahkan menyemir rambut sehingga berwarna warni,” Hal ini disampaikan Kiai Zuhri saat memberikan pengajian kita Riyadhus Sholihin, Senin (14/06/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

Kita sebagai umat islam tidak baik mengikuti tradisi-tradisi orang diluar kita, lebih-lebih tradisi itu menyimpang dari ajaran agama yang kita anut. Begitu pula, jika ada kebiasaan lokal yang menyalahi syariat, kita tidak boleh mengikutinya,” imbuhnya.

Kiai Zuhri menambahkan, kita tau bahwa tidak semua hal-hal yang disenangi rasul mampu diikuti oleh kita. Terkadang untuk melakukannya kita harus menyesuaikan dengan adat setempat yang berlaku, misalnya memakai gamis atau jubah, terkadang di suatu tempat kalau kita memakai jubah atau surban akan ditertawakan oleh orang, dan pada akhirnya menimbulkan masalah.

Pewarta : PM

Dawuh Kiai Zuhri, Meratapi Orang Meninggal Dunia, Salah Satu Kebiasaan Orang Jahiliyah

nuruljadid.net- Kematian merupakan takdir yang harus dihadapi oleh setiap makhluk yang bernyawa tak terkecuali makhluk yang bernama manusia. Namun setiap orang dalam menyikapi kematian berbeda-beda. Sebagian dari mereka ada yang menerima kematian tersebut dengan legowo, namun ada pula yang menyikapinya dengan kesedihan yang melampaui batas.

Salah satu diantara kesedihan yang berlebihan tersebut, meratapi keluarganya yang meninggal dunia dan menyebut-nyebut namanya serta memuji-muji sambil teriak-teriak. Disini KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan penjelasan mengenai hal itu apakah perbuatan terpuji atau tercela, berikut penjelasannya.

“Kematian orang yang disayangi oleh kita, baik keluarga, teman, tetangga, kita pasti bersedih. Itu hal biasa tapi jangan terlalu berlebihan,” Kata KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, dihadapan santrinya saat menjelaskan salah satu hadits yang ada dalam kitab Riyadhus Sholihin, Rabu (19/06/21) di Masjid jami’ Nurul Jadid.

Menurutnya, bahkan ratapan atau tangisan untuk orang yang meninggal dibuat-buat dan itu merupakan kebiasaan orang jahiliyah dan hal itu pula menjadi sebuah kebanggaan.

“Saat mendapati banyak orang yang meratapi atau menangisi keluarganya yang meninggal dunia, ia sangat bangga, sebab ia merasa keluarganya yang meninggal dunia itu disayang banyak orang,” imbuhnya.

Padahal meratapi orang yang meninggal dunia secara berlebihan adalah tradisi yang sangat jelek, tapi meskipun demikian masih ada Sebagian orang yang menyuruh orang lain untuk meratapi dan menangisi keluarganya yang sedang meninggal dunia dan itu dibayar,” pungkasnya.

Kiai Zuhri melanjutkan, pada masa jahiliyah meratapi mayit merupakan tradisi jahiliyah dan orang jahiliyah mengganggapnya adalah tradisi yang paling afdhol.

“Kebiasaan keluarga pada masa jahiliyah, berwasiat kepada keluarganya yang lain untuk meratapi dirinya saat meninggal,” ungkap Kiai Zuhri.
Ia tidak sadar bahwa siksa pada mayit yang ada dalam kubur, salah satu akibatnya karena keluarga yang ditinggal meratapi dan menangisi secara berlebihan.

“Jika ratapan dan tangisan berlebihan terus menerus dilakukan oleh keluarganya yang masih hidup pada si mayit, maka selama itu pula siksa akan diberikan pada si mayit.

Pewarta : PM

Kiai Zuhri; Hindari Sifat Memaksakan Diri di Luar Batas Kemampuan (Takalluf)

nuruljadid.net- Terkadang ada seseorang yang memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan di luar batas kemampuannya. Begitu pula menyampaikan pengetahuan karena untuk menjawab pertanyaan yang diajukan seseorang kepadanya, ia menjawab pula di luar batas kemampuan yang dimiliki. Memaksakan diri seperti ini merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama.

Pada pengajian kitab Riyadhus Sholihin, KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo dihadapan ribuan santrinya menyampaikan, dalam melakukan pengabdian baik dengan berdakwah, mengajar dan melakukan perbuatan-perbuatan lainnya, tidak boleh memaksa untuk mengerjakan diluar batas kemampuan dirinya, Rabu (16/06/21) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

“Karena kita ingin naik haji, lantas berjalan kaki dari Indonesia menuju mekkah. Hal itu dilakukan kita karena tidak punya uang, itu takalluf (memaksakan diri),” dawuhnya.

Begitu pun seorang pendakwah, jangan memaksakan untuk berdakwah di luar batas kemampuannya. Khawatir dalam melaksanakan dakwah berharap imbalan berkait dengan urusan-urusan dunia.

“Pendakwah jangan berharap hal-hal duniawi. Tapi kalau di dapat dengan cara diberi dan itu tanpa di minta itu tidak apa-apa,” ungkapnya.

Sebab pengabdian (dakwah) itu bukan usaha untuk mencari uang, kalau bisnis bertujuan mencari uang,” imbuhnya.

Menurutnya, orang yang mengabdi dengan ikhlas itu bukan berarti tidak boleh menerima imbalan, apalagi orang hidup termasuk para pendakwah, pengajar. Ia pasti memiliki kebutuhan.

“Pendakwah bukan tidak boleh menerima imbalan, namun itu bukan tujuan utama. Dan imbalan itu diberikan tanpa di minta,” tegasnya.

Pewarta : PM

Kata Kiai Zuhri; Sombong Itu Menolak Kebenaran dan Meremehkan Orang

nuruljadid.net- Semua umat islam menginginkan masuk surga. Hanya saja surga akan diberikan kepada orang-orang yang dikasihi oleh Allah, diantaranya adalah orang yang beriman dengan baik, orang tawadhu. Sementara orang sombong tidak akan masuk surga. Bisa saja ia masuk surga namun setelah dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah di neraka.

Adalah KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, karena itu mumpung kita masih berada di dunia hendaklah bersegaralah untuk berbenah diri. Hal ini ungkapkan saat memberikan pengajian kitab Riyadhus Sholihin, Senin sore (09/02/21).

Oleh karenanya, kita harus menjaga diri agar tidak memiliki sifat sombong meskipun hanya seberat biji tepung dan tidak pula meremehkan orang lain.

“ Jangan menghina atau meremehkan orang lain, karena kita tidak tau akhir dari kehidupan seseorang seperti apa,” ucapnya.

Kalau orang berhati-berhati tidak akan pernah meremehkan orang lain bahkan binatang sekalipun,” imbuhnya.

“Ada orang sufi berjalan kemudian ia berpapasan dengan anjing, lalu orang sufi tersebut minggir untuk memberi jalan pada anjing agar bisa berjalan melewatinya, orang sufi itu bukan takut sama anjing tapi menghargainya. Padahal anjing itu hewan najis dan seringkali dijadikan lambang kejelekan atau keburukan untuk menghina orang. Lalu ada orang bertanya pada si sufi itu, kenapa engkau lakukan itu? si sufi menjawab, anjing itu tidak punya dosa, kalau saya dosanya banyak,” tegasnya.

Pada sebuah cerita itu, kita bisa menambil pelajaran yang berharga bahwa kepada siapapun dan pada apapun kita tidak boleh meremehkan.

“Nabi tidak pernah meremehkan orang bahkan kepada makanan pun nabi tidak pernah meremehkannya,” lanjutnya.

Sifat sombong dan meremehkan orang tidak akan mengantarkan seseorang masuk surga. Sombong itu menolak kebenaran, kesombongan juga menjadi sebab orang tidak mendapatkan hidayah dari Allah, dan jangan sekali-kali kita meremehkan orang karena hartanya, ilmunya bahkan usinya,” ungkapnya.

Sombong itu tidak karena pakaiannya bagus, berikut sandalnya bagus, tapi kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.

Pewarta : PM