Fakultas Kesehatan UNUJA Probolinggo Gandeng Alumninya Gelar Pelatihan Mom and Baby Holistic Care

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo merupakan kampus berkeadaban (civilized university) senantiasa berupaya membekali mahasiswanya dengan peningkatan kompetensi keahlian sesuai dengan program studinya. “Two Steps Ahead” yang artinya dua langkah lebih maju adalah semboyan Unuja yang diimplementasikan oleh Fakultas Kesehatan (FKES) dengan menyelenggarakan pelatihan Mom and Baby Holistic Care pekan lalu (27/01/2023).

Pelatihan Mom and Baby Holistic Care dilaksanakan di aula wisma dosen Unuja. Kegiatan ini merupakan sebuah pelatihan yang akan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani bayi dan perawatan ibu pasca melahirkan.

(Suasana ruangan pelatihan Mom and Baby Holistic Care oleh narasumber di Aula Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Dekan Fakultas Kesehatan, Handono Fatkhur Rahman, M.Kep., Sp.,Kep.M.B. menyampaikan tujuan diselenggarakannya pelatihan ini “Melalui pelatihan ini diharapkan alumni Fkes Unuja mempunyai kompetensi komplementer yang lebih maksimal, yang nantinya bisa diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan saat mereka sudah bekerja,” tutur Handono

Guna meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi mahasiswi dan alumni dalam melakukan pemandian bayi, pijat bayi dan perawatan ibu bersalin, prodi kebidanan falkultas kesehatan melakukan pelatihan tersebut sehati penuh.

(Suasana ruangan pelatihan Mom and Baby Holistic Care oleh narasumber di Aula Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Kegiatan ini adalah pilihan yang tepat bagi alumni dan mahasiswi kebidanan Unuja karena narasumber menyajikan pemberdayaan ibu-ibu atau calon ibu untuk mengupdate ilmu mengenai proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan juga perawatan ibu dan bayi.

Pelatihan Perawatan Mom and Baby Holistic Care ini diselenggarakan atas kolaborasi dan kerja sama antara Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Paiton dan UiTM Malaysia Kembangkan Perguruan Tinggi dan Kerjasama Melalui MoU

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Kabupaten Probolinggo kedatangan tamu spesial dari negari Jiran yaitu rombongan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia kemarin Minggu (29/01/2023) malam. Kedatangan rombongan UiTM yang berjumlah lima orang itu disambut hangat oleh pimpinan UNUJA di ruang tamu Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Silaturrahim tersebut dihadiri Rektor Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Sarawak, Malaysia, Prof. Dato Dr. Jamil bin Haji Hamali, yang diterima langsung oleh Rektor Universitas Nurul Jadid, K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., Staf Ahli Rektor, Ahmad Sahidah, Ph.D., Direktur Pascasarjana UNUJA, Dr. H. Hasan Baharun, dan beberapa civitas akademika lainnya.

Rektor UNUJA K.H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag dan Rektor UiTM Prof. Dato Dr. Jamil bin Haji Hamali dalam pertemuan singkat tersebut mendiskusikan beberapa hal seputar pengembangan pendidikan di kedua Universitas. Upaya pengembangan yang akan dikerjasamakan tidak luput dari tri dharma perguruan tinggi. Alhasil, kedua belah pihak bersepakat melangsungkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(Suasana hangat dan keakraban saat pimpinan UNUJA menyambut kedatangan rombongan UiTM Malaysia di ruang tamu pesantren)

Dari kerja sama yang ditandai dengan penandatangan MoU itu, Rektor berharap mutu pendidikan di kedua perguruan tinggi dapat ditingkatkan demi tercapainya kebermanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat luas, khususnya bagi perguruan tinggi masing-masing.

Prof. Jamil mengungkapkan kegembiraannya karena dapat berkunjung ke salah satu kampus berbasis pesantren terbesar di Jawa Timur. Dalam rangka untuk mempererat jalinan silaturahim antar perguruan tinggi, ia juga mengundang para pimpinan dan civitas akademik UNUJA untuk berkunjung ke Universiti Teknologi Mara (UiTM) yang berbasis di Cawangan, Sarawak, Malaysia. Ia juga berharap kerja sama yang telah terjalin ini dapat ditindaklanjuti dalam berbagai program bersama ke depan.

 

 

(Humas Infokom)

UNUJA Terima Kunjungan dan Benchmarking IAI An-Nawawi Jawa Tengah

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo menerima kunjungan dan benchmarking Institut Agama Islam An-Nawawi (IAIAN) Purworejo Jawa Tengah di Aula Utama Pesantren, Senin (30/01). Disamping berbagi wawasan, kunjungan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan kerjasama.

Hadir bersama pimpinan IAIAN Purworejo, sebanyak 99 orang mahasiswa dari program studi Hukum Ekonomi Syariah dan Manajemen Pendidikan Islam. Kedatangannya disambut hangat oleh civitas akademika UNUJA.

Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. mengatakan, tujuan berkunjung salah satunya adalah untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih serius antara IAIAN dan UNUJA, karena keduanya merupakan Perguruan Tinggi (PT) berbasis pesantren, dengan harapan bisa menjadi role model bagi PT di Indonesia.

“Ini adalah hal yang didamba-dambakan sejak dulu oleh kami, memang kami lebih tua dari pesantren, namun masalah pengembangan Perguruan Tinggi kami jauh tertinggal,” ungkapnya.

(Wakil Rektor III Institut Agama Islam An-Nawawi Bapak Anwar Ma’rufi, M.Ud. tengah memberikan sambutan di depan seluruh civitas akademika)

Menyambut dan mengawali pengenalan tentang UNUJA, Wakil Rektor I Bapak Hambali, M.Pd. melalui sesi sambutannya menceritakan selayang pandang berdirinya kampus berkeadaban Universitas Nurul Jadid yang kini kerap dipanggil dengan nama singkatan UNUJA. Dengan singkat dan jelas, beliau menceritakan dari sejak awal berdirinya pesantren, Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid (STT), sampai penggabungan tiga PT menjadi Universitas Nurul Jadid.

“Pada tanggal 29 Oktober 2017 dibawah komando Rektor UNUJA KH. Abdul Hamid Wahid, alhamdulillah kita berhasil menyatukan 3 Perguruan Tinggi menjadi Universitas Nurul Jadid dalam kurun waktu tiga bulan”, jelas beliau.

Lebih lanjut, Bapak Hambali meminta untuk diadakan sesi diskusi atau dialog bersama di akhir acara, agar keduanya dapat maksimal memberi ataupun menerima wawasan dan pengalaman dalam hal mengembangkan Perguruan Tinggi berbasis pesantren.

Acara diskusi berlangsung di dua tempat berbeda, mahasiswa tetap di aula utama, dan pimpinan di ruang rapat pesantren. Sebelumnya, dilangsungkan pemberian cenderamata oleh kedua belah pihak dan acara ditutup dengan doa oleh Direktur Pacsa Sarjana UNUJA Bapak Dr. H. Hasan Baharun, M.Pd.

(Humas Infokom)

Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid Tahun 2023 Resmi Berakhir, Berikut Daftar Pemenangnya!

nuruljadid.net – Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2023 secara resmi telah berakhir pagi ini Ahad (29/01/2023) di lapangan raya timur pesantren. Ajang bergengsi yang telah dimulai sejak kemarin pagi itu, sempat mengalami berbagai kendala terutama cuaca alam yang tidak mendukung. Sehingga sempat dijeda selama hampir tujuh jam sebab hujan deras.

Ketua panitia Dwiky Jatmiko Aji, saat ditemui usai penutupan dan pembagian penghargaan bagi pemenang, mewakili seluruh panitia mengungkapkan rasa syukur atas tuntasnya festival banjari nasional ke-VI ini, karena perjuangan dan pengorbanan mereka tidak sia-sia sejak satu bulan terakhir.

“Alhamdulillah sekali, akhirnya Fesban nasional kali ke enam ini bisa terlaksana hingga tuntas, meskipun sempat terkendala hujan namun berkat kerja keras tim panitia yang tanpa kenal lelah sehingga pagelaran tahunan ini berhasil kami laksanakan, semoga panitia tidak kapok saja,” pungkas Dwiky sambil tersenyum kecil.

(Deretan foto pemenang Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Kesuksesan pelaksanaan fesban nasional ini juga tidak lepas dari partisipasi seluruh peserta yang berkenan ikut meramaikan hajatan tahunan kami di Nurul Jadid serta juri yang berkenan meluangkan waktunya untuk bersilaturrahim ke pondok tanjung ini. Tanpa mereka semua, fesban ini tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Di akhir wawancara, ketua panitia Dwiky menyampaikan harapannya semoga tahun depan peserta dan dewan juri tidak kapok untuk kembali menyambung silaturrohim dengan berpartisipasi dalam Fesban tahun 2024. Panitia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kealpaan dalam penyambutan dan pendampingan selama Fesban berlangsung.

Adapun daftar pemenang Fesban Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai berikut:

Terbaik I               : Ar-Riyas (Probolinggo)                              = skor 95

Terbaik II              : Jadid Muazzam (Malang)                         = skor 94,75

Terbaik III            : Sultonul Qohwah (Probolinggo)              = skor 94,5

Terbaik IV            : IQSAS Al-Mukhtar (Malang)                    = skor 93,5

Terbaik V             : JDFI Nashimus Shobah (Malang)            = skor 93,5

Terbaik VI            : KTP Mojokerto                                             = skor 93,25

Terbaik VII          : Al-Khoziny (Sidoarjo)                                 = skor 93,25

Terbaik VIII         : Baitul Muttaqin (Pasuruan)                      = skor 92,5

Terbaik IX            : Al-Debaran (Sidoarjo)                                = skor 92

Terbaik X             : Hubbur Rosul (Bondowoso)                      = skor 92

Best Jingle           : Assyaikhona (Pasuruan)                             = skor 91,5

 

 

(Humas Infokom)

Sah! Kepala Pesantren Tetapkan Program dan Anggaran Tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kemarin Sabtu (29/01/2023) sore, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo menggelar kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2023 yang langsung dihadiri Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid Zaini dan pimpinan satuan kerja di lingkungan pesantren yang berlokasi di Aula 1.

Sekitar pukul 14.15 WIB acara dimulai yang diawali dengan pembacaan ummul qur’an. Pimpinan yang turut hadir adalah kepala biro, kepala bidang, kepala sekolah/madrasah dan lembaga. Penetapan program dan anggaran ini merupakan output dari serangkaian kegiatan yang cukup Panjang sejak akhir tahun 2022.

Tahap pertama adalah perencanaan dan penganggaran pesantren. Perencanaan dan penganggaran pesantren merupakan cermin dari efektifitas pengelolaan keuangan pesantren yang baik untuk menunjang keberhasilan sentralisasi fiskal.

Proses perencanaan sejak beberapa tahun terkahir dimulai dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) sebagai blueprint rencana jangka panjang pesantren dengan memperhatikan Program Induk Pesantren (PIP).

(Prosesi penandatanganan dokumen penetapan program dan anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid oleh pimpinan pesantren)

PIP merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan dan pengembangan pesantren untuk periode 20 (dua puluh) tahun ke depan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun.

Turunan dari renstra adalah Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) yang ditetapkan untuk satu tahun kedepan, sehingga road map pengembangan dan pembangunan pesantren jelas dan terukur.

Setelah AKUP ditetapkan, seluruh satuan kerja menyusun rencana program kerja (RPK) yang merupakan penjabaran dari AKUP tahun 2023 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana telah ditetapkan dan disahkan pengasuh serta kepala pesantren.

Kepala pesantren berdasarkan AKUP merancang plotting anggaran. Rancangan kebijakan umum anggaran yang telah dibahas bersama pimpinan satker, selanjutnya disepakati menjadi kebijakan untuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap satker membahas rancangan program dan anggaran prioritas sesuai dengan plotting.

Pasca finalisasi plotting anggaran, penyusunan program dan anggaran, selanjutnya sosialisasi dan bimbingan teknis (BIMTEK) penyusunan laporan program dan keuangan yang telah dimutakhirkan yang lebih efektif dan efisien.

Dokumen penetapan program dan anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid, secara resmi disahkan dan ditandatangani kemarin langsung oleh kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, sekretaris pesantren H. Tahiruddin, dan bendahara pesantren K. Ahmad Zaky disaksikan seluruh peserta undangan perwakilan satuan kerja di lingkungan Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

 

Sempat Terjeda Hujan Selama 7 Jam, Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid 2023 Kembali Dilanjutkan

nuruljadid.net – Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, tetapi tidak bisa melawan realita dan kondisi alam yang ada. Pelaksanaan Festival Banjari (Fesban) Nasional ke-VI dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 74 sempat terjeda selama tujuh jam, akhirnya ketika huja cukup reda, Fesban pun dilanjutkan.

Festival Banjari yang dimulai pada Sabtu (28/01/2023) pagi tersebut sebenarnya telah berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa peserta lomba telah menampilkan skill terbaik yang dimiliki. Namun ketika sampai pada urutan peserta nomor tampil ke 15, seketika lomba terpaksa dijeda. Hal itu dikarenakan faktor kondisi alam yang tiba-tiba hujan deras. Sehingga lomba tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Panitia pun usai konsultasi kepada Kepala BKOSS NJ Kiai Maimun bersepakat dengan terpaksa menunda fesban dan menunggu hingga hujan mereda. Keadaan itu sempat membuat panik panitia, sebagaimana yang disampikan Faiz, salah satu panitia penyelenggara yang merupakan anggota grup banjari Muhibbus Sholawat binaan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Tentunya panik ya mas! kekhawatiran panitia begitu besar sebab akan lebih banyak mengulur waktu dan terbuang sia-sia. Selain itu, kekhawatiran yang tak kalah berat dan besar, yakni kepada alat-alat elektronik yang diunakan sebagai media pendukung kesuksesan serta kemeriahan Lomba Fesban 2023 kali ini,” papar Faiz kepada tim Nurul Jadid Media.

Qodarullah, akhirnya setelah hujan reda tepat pukul 21.00 WIB, perlombaan pun dilanjutkan kembali. Dari 60 peserta, terdapat 7 grup hadrah banjari yang tiba-tiba mengundurkan diri dari perlombaan dengan alasan tertentu. Dalam festival banjari tingkat Nasional kali ini, peserta lomba didominasi oleh grup hadrah banjari dari Provinsi Jawa Timur.

Hal menarik, dalam lomba kali ini diikuti tidak hanya segelintir grup hadrah yang memang sudah sering juara dan punya nama. Akan tetapi, jumlah peserta lebih banyak dibandingkan festival tahun sebelumnya. Diantara grup hadrah banjari yang sudah masyhur dikenal antara lain seperti grup Ar-Riyas, Iqsas Al-Mukhtar, dan  KTP Mojokerto.

Di akhir wawancara, panitia berharap agar mereka sendiri tidak jera dan bisa tetap istiqoomah dalam menyelenggarakan Festival Banjari, walaupun pada event kali ini ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui. Sehingga membuat panitia harus lebih ekstra kerja keras sampai tuntas dan bersabar.

 

 

(Humas Infokom)

Sekretaris Pesantren Meminta Pimpinan Satker Nurul Jadid Untuk Kawal Program dan Kinerja Bawahannya

nuruljadid.net – Pasca rapat komisi dan sinkronisasi program dengan satker masing-masing, alhasil pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid selenggarakan kegiatan “Penetapan Program dan Anggaran Tahun 2023” pada Sabtu (28/01/2023) menjelang sore di Aula I Pesantren. Kegiatan ini diikuti oleh semua pengurus inti setiap satuan kerja (satker) kuasa pengguna anggaran (KPA), satuan pendidikan dan lembaga khusus pesantren baik putra maupun putri. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan pesantren.

Acara dibuka dengan membaca ummul qur’an. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Nurul Jadid yang dilanjutkan dengan prakata dari Sekretaris Pesantren, ustaz H. Tahiruddin, MM.Pd. Dalam kesempatan tersebut, ustaz Tohir sapaan akrabnya berharap agar program yang telah disusun bisa terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

“Kami sangat mengharapkan untuk tahun 2023 ini, nantinya apa yang telah disusun oleh tiap satker benar-benar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,” harap Sekretaris Pesantren.

(Suasana acara penetapan program dan anggaran satuan kerja Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 pesantren)

Berdasarkan hasil evaluasi, Sekretaris Pesantren juga meminta kepada tiap satker dalam pembuatan laporan dari program kegiatan yang telah dilaksanakan agar lebih baik lagi kedepannya dan disiplin penyetoran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, ustaz Tohir juga meminta seluruh pimpinan satker untuk selalu mengawal keterlaksanaan program serta mengevaluasi kinerja bawahannya sebagai bahan pertimbangan bagian kepegawaian pesantren.

“Kami berharap kepada kepala-kepala satker  untuk selalu melakukan penilaian kerja terhadap bawahannya. Sehingga nantinya, kami di pesantren memiliki acuan dari penilaian-penilaian tersebut,” papar beliau.

Diakhir prakatanya, sekretaris pesantren akan melakukan sosialisai juknis pelaporan program di bulan mendatang yakni Februari.

“Kami akan melakukan sosialisasi juknis pelaporan program ataupun anggaran, sehingga semua satker bisa lebih memahami SOP dan mekanisme yang berlaku,” terangnya

Tentunya, hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan hasil evaluasi kerja dari masing-masing satker pada pelaksanaan program tahun kemarin. Sehingga kinerja satker bisa lebih baik dan disiplin kedepannya.

Usai prakata sekretaris pesantren, dilanjutkan sambutan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid sekaligus Prosesi Penandatanganan Penetapan Program dan Anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Bazar Kuliner dan Asesoris Ramaikan Fesban Nasional ke-VI Nurul Jadid, Omzet PKL Meningkat

nuruljadid.net – Seiring dengan berjalannya perhelatan Festival Banjari Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul Jadid, para pedagang kaki lima turut memeriahkan ajang perlombaan tersebut. Pasalnya, kegiatan yang digelar di lapangan raya timur Pesantren Nurul Jadid sejak Sabtu (28/01/2023) pagi itu telah ramai dipenuhi oleh pedagang beragam kuliner dan aksesoris.

Bazar kuliner dan aksesoris kali ini bersifat umum, dimana pedagang kaki lima (PKL) bisa menjajakan produknya kepada kalangan masyarakat yang hadir menonton penampilan peserta festival banjari yang dihelat di lapangan raya timur tersebut.

Para pedagang kaki lima itu memadati lingkungan festival banjari mulai awal pintu masuk hingga masuk area lapangan. Berbagai macam aneka makanan dan minuman disajikan sebagai pelengkap suasana keramaian dan agar bisa dinikmati oleh para pengunjung bahkan peserta usai tampil sembari mendengarkan lantunan sholawat merdu dengan khidmat.

Tidak hanya pedagang kuliner saja, sebagian pedagang kaki lima juga menyediakan dan menjual aksesoris seperti kopyah, tasbih, alat sholat dan beragam souvenir unik lainnya yang tentunya menyesuaikan dengan lingkungan masyarakat sekitar.

(Potret Bazar Kuliner dan Aksesoris di area Festival Banjari Nasional Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tepat pada siang hari ba’da duhur santri beramai-ramai menghadiri lokasi perlombaan festival banjari itu. Tidak lupa mereka mampir ke bazar kuliner dan aksesoris. Sebagian hanya sekedar melihat-lihat, dan tidak sedikit dari para santri yang memaksimalkan kesempatan tersebut untuk berbelanja.

Pada festival banjari yang digelar setiap tahunnya, baru tahun 2023 ini dibuka untuk umum setelah tiga tahun dilaksanakan terbatas di dalam lingkungan pesantren sebab pandemi covid-19. Penyelenggaraan Fesban Nurul Jadid ini benar-benar membawa berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima (PKL). Terbukti, omzet pedagang bertambah dan naik beberapa kali lipat.

Berkah tersebut salah satunya dirasakan pedagang minuman es teh manis yang mangkal di depan pintu masuk area festival banjari “Alhamdulillah omzet penjualan naik,” ujar seorang pedagang es teh manis, Sunaryo.

Harga es teh manis yang dijual Sunaryo pun relatif murah dan terjangkau bagi semua kalangan. Dari harga Rp 3.000 hingga Rp 5.000 rupiah per cup-nya. Sunaryo mengaku seringkali menjual es teh manis di berbagai event. Namun acara festival banjari ini benar-benar membawa berkah baginya dan bagi pedagang lainnya.

 

(Humas Infokom)

Peserta Festival Banjari Penuhi Lapangan Raya Nurul Jadid, Panitia Sediakan Akomodasi di Gedung Unuja

nuruljadid.net- Peserta Festival Banjari Nasional ke-VI Pondok Pesantren Nurul jadid mulai berdatangan dan memenuhi area perlombaan, panitia dengan sigap menyambut dengan hangat dan menyediakan akomodasi yang bertempat di Gedung B KH. Wahid Zaini Universitas Nurul Jadid (Unuja) lantai dua dan tiga untuk tempat istirahat dan melepas penat peserta sebelum tampil (28/01/2023).

Terdapat beberapa ruangan yang telah diberikan label nama grup di masing-masing ruang. Satu bilik berisikan 3 grup peserta Fesban Nasional. Selama ajang perlombaan dihelat seluruh peserta selain disediakan fasilitas sederhana untuk istirahat atau bahkan menginap bagi peserta yang dari luar kota. Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan konsumsi ringan dan berat (rice box) serta layanan informasi jika ada peserta yang membutuhkan.

(potret ruang tiga belas bilik peserta festival banjari dengan maksimal tiga tim disetiap biliknya)

Fasilitas sarana bagi seluruh peserta festival banjari diantaranya ruang parkir yang luas sehingga peserta tidak kesulitan untuk memarkir kendaraan yang dibawa, ruang istirahat sederhana ala santri, kamar mandi yang terdapat dilantai satu Gedung B KH. Wahid Zaini Unuja, serta tempat ibadah yakni Musholla KH. Zaini Mun’im yang tidak jauh dari lokasi pelaksanaan fesban.

Peserta fesban tingkat Nasional yang sebagian besar dari provinsi Jawa Timur mengaku nyaman dengan layanan dan fasilitas yang disiapkan oleh panitia penyelenggara. Bahkan, ada yang mengaku, apa yang telah dipersiapkan oleh tuan rumah tersebut, melebihi dari event-event yang sama sebelumnya.

(potret beberapa kamar penginapan seluruh peserta fesban yang bertempat di lantai dua Gedung B Kh. Wahid Zaini Universitas Nurul Jadid (Unuja)

Satu diantara peserta Armawi menyebut, sarana dan prasarana dari penginapan hingga venue pelaksanaan, betul-betul memadai. Sehingga peserta lain yang mengikuti festival banjari ini juga menyebut, layanan yang diberikan oleh panitia membuat mereka bisa lebih fokus saat mengikuti lomba.

Salah satu panitia menyampaikan bahwa lokasi fesban tahun ini digelar di lapangan raya Ponpes Nurul Jadid dengan tujuan untuk memberikan fasilitas dan layanan yang terbaik bagi peserta yang mengikutinya sehingga bisa fokus dalam mengikuti perlombaan tersebut.

“Dari awal kami sudah diskusi mengenai venue fesban tahun ini, dan alhamdulillah hasil dari musyawarah itu bertempat dilapangan raya timur pesantren supaya peserta bisa merasa nyaman dan lebih fokus dalam mengikuti perlombaan ini”pungkasnya pada saat fesban dimulai.

 

 

(Humas Infokom)

Ungkapkan Terimakasih, Kepala Pesantren Sambut Hangat Dewan Juri dan Peserta Fesban 2023

nuruljadid.net – Sebelum membuka secara resmi acara “Festival Banjari” tingkat Nasional yang digelar pada Sabtu (28/01/2023) pagi, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid sambut hangat para dewan juri dan peserta lomba.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pesantren menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wahana dan sarana silaturrahim.

‘’Kegiatan ini merupakan wahana dan sarana silaturrahim antara kita semua. Baik antar pesantren, maupun antar pegiat seni islami banjari,” tutur beliau.

Selain itu, Kepala Pesantren menambahkan, kegiatan seperti ini juga dalam rangka mendorong semangat kita bersama untuk terus mengembangkan seni islami agar menjadi pengimbang derasnya arus kebudayaan yang begitu kuat menghantam bangsa dan masyarakat kita. Tentu ini adalah bagian dari karakter dan bagian dari ciri khas yang perlu terus dikembangkan serta dipertahankan terutama bagi pesantren dan masyarakat islam.

Pada acara pembukaan Fesban 2023 yang dihadiri oleh kepala-kepala lembaga dan perwakilan karyawan pesantren tersebut, KH Abdul Hamid Wahid memberikan penjelasan bahwa poin penting dari kegiatan ini ialah tidak hanya terletak pada kompetisi dan prestasinya saja, namun lebih jauhnya ialah untuk menguatkan khazanah kebudayaan islam.

“Jadi, sebetulnya yang terpenting bukan sekedar kompetisinya, bukan sekedar berprestasi. Tetapi bagaimana kita saling menguatkan didalam mengembangkan khazanah kebudayaan islam dalam rangka membentengi generasi kita dari perjalanan zaman sekarang kedepan,” terang beliau.

Kepala Pesantren tidak lupa untuk memberikan ungkapan terimakasih kepada panitia, dewan juri dan para peserta.

Jazakumullah ahsanal jaza, semoga Allah membalas niat baik kita dengan kebaikan setimpal atau lebih baik,” ungkap beliau dengan penuh rasa syukur.

Di akhir sambutannya, KH. Abdul Hamid mengajak audien agar berniat untuk “li’ilai kalimatillah li’izzil islam” sehingga kegiatan ini tidak hanya bernilai duniawi saja, namun juga bernilai ukhrowi  yakni sebagai amal dan pahala kebaikan disisi Allah Swt.

Humas Infokom.

Resmi Dimulai! Fesban Nasional ke-VI Gemakan Sholawat di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Perhelatan Festival Banjari (Fesban) ke-VI tingkat nasional yang dinahkodai oleh Muhibbus Sholawat dibawah naungan Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid resmi dimulai, Sabtu (28/01). Suasana syahdu musik sholawat menggemakan bumi Nurul Jadid sejak pukul 10.40 pagi waktu setempat.

Euforia Fesban di tahun-tahun sebelumnya telah kembali terasa sangat kental pagi ini di lapangan raya pesantren (tempat parkir umum), bersama suasana mendung, kemeriahan penonton, dan ditemani dengan toko bazar makanan di sepanjang jalan menambah komplit keseruan para peserta yang sedang beradu keterampilan.

Fesban yang dihelat satu tahun sekali dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi ajang silaturrahmi tahunan antar komunitas pecinta sholawat. Dalam momentum itulah, mereka unjuk kebolehan kemerduan suara, tarik suara, dan variasi musik sholawat banjari. Banyak kreativitas menarik lainnya yang tercipta.

Tampil di atas pentas yang megah dan elegant dengan mengusung konsep Luxury Classical Arabic dan kombinasi warna mewah menjadikan penampilan semakin memukau dan memanjakan rasa penonton yang memandang.

Hadir sebagai juri pada Fesban ke-VI tingkat nasional dalam rangka menyambut Haul dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid ini, diantaranya Ustaz Abdullah Hafidz Basaiban sebagai Juri Adab, Ustaz Ahmad Bahrin Nada sebagai Juri Vokal, dan Ustaz Muhammad Dhoiful Maali sebagai Juri Musik.

(Potret ketiga dewan juri sedang fokus memberikan penilaian kepada setiap peserta yang tampil di giliran awal)

Beberapa peserta mulai berdatangan menunggu giliran untuk tampil dan menerima penilaian dari juri. Banyak dari mereka terlihat tegang, tak sedikit pula yang menyibukkan diri dengan latihan dan menyusun strategi.

Pasalnya, panitia memiliki waktu yang tak cukup banyak untuk menyiapkan ajang nasional Fesban ke VI ini, kuncinya mereka termasuk tim IT dan Multimedia Pesantren saling menyemangati untuk menuntaskan semua tugas, terutama list-list kebutuhan acara demi memberikan akomodasi dan pelayanan yang terbaik kepada seluruh peserta Fesban dan hadirin.

Seperti itulah keseruan euforia dimulainya Festival Banjari (Fesban) ke-VI, acara ini akan terus berlanjut sampai besok hingga penampilan peserta terakhir dan pengumuman para juara Fesban tahun 2023.

(Humas Infokom)

Kepala Pesantren Buka Secara Simbolis Fesban ke-VI Nasional Nurul Jadid Tahun 2023

nuruljadid.net – Sabtu pagi (28/01/2023) Pembukaan Festival Banjari (Fesban) ke-VI Nasional Nurul Jadid tahun 2023 resmi dibuka langsung oleh Kepala Pesantren sekaligus rektor Universitas Nurul Jadid (Unuja) KH. Abd. Hamid Wahid Zaini di Lapangan Raya Timur Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Ajang Festival al-Banjari yang diikuti oleh 60 grup hadrah aliran al Banjari yang mayoritas didominasi oleh provinsi Jawa Timur. Pembukaan dibuka secara simbiolis dengan pemukulan Gong oleh kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid Ziani didampingi Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri Nurul Jadid (BKOSS NJ) KH. Makki Maimun Wafi.

Perhelatan seni hadrah para pecinta sholwat ini diselenggarakan oleh BKOSS Nurul Jadid bersama tim Muhibbus Sholawat sebagai kelompok binaan yang dipimpin oleh Kiai Maimun. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan tim eNJe Picture yang dinahkodai oleh Kasubbag Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh yang standby beberapa hari sebelum pelaksanaan bersama panitia.

Ketua panitia Fesban ke-VI Nasional 2023, saudara Dwiky Jatmiko Aji menyampaikan tujuan diadakannya Fesban sebagai ajang tahunan selain dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid juga yang paling utama adalah mengharapkan syafaat Nabi Muhammad SAW.

“kami melaksanakan fesban ini bertujuan selain untuk menyambut haul dan harlah pesantren yang utama adalah mengharapkan syafaat Nabi, menjalin tali silaturrahim dan membangun relasi antar komunitas pecinta sholawat melalui Hadrah Banjari ini,” ungkap Dwiky.

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan dalam sambutannya bahwa Festival Banjari ini merupakan momentum sakral karena sholawat senantiasa dilantunkan dengan nada dan irama merdu sehingga tidak hanya menjadi bekal duniawi saja melainkan juga perihal ukhrowi.

Acara pembukaan tersebut dipandu oleh Dirga Pratama selaku pembawa acara dan salah satu munsyid Muhibbus Sholawat. Rangkaian kegiatan pembukaan ditutup dengan doa oleh salah satu dewan juri Fesban yakni Gus Abdullah Hafidz Basaiban.

 

 

(Humas Infokom)

Gali Naskah Kuno Peninggalan Almarhumin, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Probolinggo Kunjungi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka menggali lebih dalam koleksi naskah kuno yang ada di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, khususnya di pondok pesantren. Tim Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Kabupaten Probolinggo silaturrahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid (19/01/23).

Tim Perpusda Kabupaten Probolinggo yang beranggotakan tujuh personil itu disambut hangat oleh ustaz senior Misbahul Munir Ratib dan ustaz Ponirin Mika dari Biro Pendidikan. Mereka didampingi Kasubbag Umum ustaz Muslehuddin Jauhari, Kasubbag Protokoler Ady Azhari dan Alfi Syukrin serta Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman.

Dihadapan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketua rombongan menyampaikan, kunjungan Tim Perpusda Probolinggo ke Nurul Jadid selain untuk bersilaturahmi juga ingin mencari tahu dan menggali benda-benda peninggalan para muassis dan masyayikh Nurul Jadid termasuk kitab dan naskah kuno.

Ketua tim rombongan Perpusda menyatakan siap membantu Pondok Pesantren Nurul Jadid ikut merestorasi dan melestarikan peninggalan para almarhumin dan mensosialisasikan kepada publik tentang dokumen atau asset intelektual karangan pendahulu Nurul Jadid agar jelas dan tidak ada kesimpang siuran lagi.

Ustaz Misbahul Munir Ratib mewakili Pondok Pesantren Nurul Jadid mengucapkan terima kasih atas silaturahmi tim Perpusda kabupaten Probolinggo dan inisiatif untuk membantu melestarikan peninggalan para almarhumin agar diketahui masyarakat luas.

“Kami sebenarnya membutuhkan orang yang pas untuk menceritakan karya dan dokumen kuni peninggalan para almarhumin khususnya dari dzurriyah muassis. Karena ada kesimpang siuran dari berita yang beredar di masyarakat,” tutur ustaz Misbah sapaan akrabnya.

Sampai saat ini, sepengetahuan ustaz Misbah selaku santri senior terdapat beberapa karya intelektual pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im yakni Tafsirul Ushul fil Ilmil Ushul, Nadham Safinatun Najah yang ditulis pada tahun 1377 H / 1956 M, Nadham Syu’abil Iman dan Tafsir Qur’an bil Imla’.

“sejauh yang kami ketahui Kiai Zaini itu memiliki beberapa karya seperti Tafsirul Ushul fil Ilmil Ushul, Nadham Safinatun Najah, Nadham Syu’abil Iman dan Tafsir Qur’an bil Imla’. Naskah asli tulis tangan beliau kebanyakan berada di para santri sepuh zaman ketika kiai Zaini masih hidup,” imbuh ustaz Misbah.

Ketua tim rombongan Perpusda mengharapkan dengan adanya dialog antara tim langsung dengan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau dzurriyah yang saat itu berhalangan hadir, peninggalan karya Kiai Zaini sebagai naskah kuni menjadi terang dan terdokumentasikan dengan baik.

 

(Humas Infokom)

Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid Putri Peringati HUT Ke 34

nuruljadid.net- Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid putri memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke 34 yang digelar di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid Jum’at, (27/01/2023) kemarin.

Kegiatan yang digelar setiap tahunnya itu dihadiri langsung oleh Direktur LPBA putri, Ny. Hj. Umi Hani’ah beserta seluruh pengurus dan peserta didik LPBA putri, turut hadir pula beberapa para alumni yang berdomisili di sekitar pesantren. Acara tersebut dibuka dengan pembacaan surah Al-Fatihah dengan harapan acara demi berjalan dengan lancar dan membawa kebarokahan.

Terlihat pengurus dan peserta didik LPBA sangat antusias dan khidmat dalam mengikuti acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) LPBA Nurul Jadid yang ke 34 tersebut. Acara tasyakuran ditengarai dengan pemotongan tumpeng secara simbolis yang disaksikan oleh seluruh peserta didik LPBA putri dan undangan yang hadir.

(Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren)

Dalam kesempatan yang sama  Direktur LPBA putri Ny. Hj. Umi Hani’ah mengutarakan rasa syukur atas bertambahnya usia lembaga yang telah banyak melahirkan pecinta serta pelestari bahasa asing sukses di bumi Nurul Jadid tersebut.

Perjalanan bertumbuhnya LPBA Nurul Jadid sebagai pusat pengembangan bahasa asing tertua di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini sudah banyak torahan prestasi baik dari peserta didiknya, pengurus bahkan alumninya yang ikut mengharumkan almamater pesantren hingga ke panggung internasional.

Tidak hanya kegiatan dalam bentuk tasyakuran, momentum HUT ini juga dimeriahkan dengan pementasan kreasi dan seni peserta didik, penobatan bintang pelajar dan kelas serta pengumuman pemenang lomba Pekan Bahasa yang menjadi salah satu ajang bergengsi tahuanan LPBA dalam rangka mengukur capaian keterampilan dan kompetensi kebahasaan peserta didiknya.

 

 

(Humas Infokom)