Day 1 Osabar 2023, Panitia Berikan Wawasan Tentang Selayang Pandang, Nilai, dan Tradisi Pesantren

nuruljadid.net – Hari pertama pelaksanaan Orientasi Santri Baru (Osabar) di Pondok Pesantren Nurul Jadid berjalan dengan lancar, meriah dan ceria pada Sabtu (24/06/2023). Kegiatan tersebut berlangsung di 4 tempat yang berbeda. Yakni Aula I, Aula 2, Halaman SMK NJ, dan depan Asrama I’dadiyah Daltim.

Dalam mengikuti rangkaian kegiatan Osabar, santri baru tidak dibiarkan sendiri. Akan tetapi ditemani oleh kakak asuh yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Kakak asuh ini dipilih dari anggota organisasi Panji Pelopor dan juga anggota dari Forum Komunikasi Osis FKO yang sudah siap untuk mengabdikan diri dengan mendampingi santri baru selama mengikuti rangkaian kegiatan Osabar 3 hari kedepan.

Pada hari pertama, peserta Osabar mendapatkan 2 pematerian. Pertama, diberikan pematerian tentang selayang pandang Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam pematerian ini santri baru dikenalkan tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid dan pendirinya yang tidak lain adalah Alm. KH. Zaini Mun’im serta periodisasi pengasuh setelah Kiai Zaini hingga saat ini. Kedua, peserta Osabar diberikan pemahaman dan wawasan tentang nilai-nilai dan trasidisi Pesantren.

Karena peserta Osabar sangat banyak, maka peserta dibagi menjadi dua sesi ditempat yang berbeda, yakni santri baru tingkat SLTA dan tingkat SLTP. Keterbatasan ruangan dan banyaknya santri menjadi alasan logis pemetaan dua sesi ini. Sebab jika dipaksakan, maka akan berdampak pada sesi pematerian yang tidak akan kondusif disebabkan tempat yang sesak karena peserta terlalu banyak (over capacity).

(Kebahagiaan Peserta Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2023 saat mengikuti kegiatan Outdoor Activity di halaman SMK Nurul Jadid)

Pembagian sesi ini memiliki kegiatan berbeda, yaitu sesi pematerian yang bertempat di dalam Aula (indoor activity) dan kegiatan non-pematerian yang diisi dengan role-play dan ice breaking di halaman SMK Nurul Jadid (outdoor activity). Kegiatan pematerian ditangani oleh devisi pematerian OSABAR sedangkan outdoor activity yang diisi oleh Kakak-kakak Pramuka Nurul Jadid.

Di hari pertama ini, peserta Osabar bisa mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Selain itu, tidak sedikit dari mereka yang sudah menjalin keakraban dengan peserta Osabar lainnya dari daerah yang berbeda. Karena tujuan Osabar ini selain untuk membekali santri baru dengan informasi penting seputar pesantren, juga sebagai ajang menjalin keakraban peserta satu dengan yang lain. Sehingga, mereka bisa menjadi lebih cepat kerasan (betah/red) beradaptasi di pesantren.

(Humas Infokom)

Grand Opening OSABAR 2023 Berlangsung Gemerlap Marayakan Keberagaman Nusantara

nuruljadid.net – Pembukaan orientasi santri baru (OSABAR) tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid berlangsung meriah dan gemerlap dihiasi kilauan lampu lighting yang menambah estetika nuansa acara (23/06/2023). Terlihat ribuan santri baru sangat bersemangat mengikuti pembukaan OSABAR tahun 2023 yang mengusung konsep merayakan keberagaman.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Nurul Jadid sebagai bentuk kecintaan dan kebanggaan kita kepada Indonesia dan Nurul Jadid. Uniknya acara pembukaan OSABAR ini tidak menggunakan konsep seremonial MC sebagaimana pada umumnya. Selain menggunakan sequence dan voice over, kegiatan ini diformat performing stage.

Mengadopsi konsep protokol acara kenegaraan, acara pembukaan diawali dengan pembacaan do’a demi kelancaran pembukaan OSABAR 2023 yang dipimpin langsung oleh K.H. Makki Maimun Wafie Kepala BKOSS Nurul Jadid. Sedangkan sambutan pimpinan diwakili oleh Wakil Kepala Pesantren I K.H. Najiburrahman Wahid.

Video grand opening OSABAR 2023 dengan beragam sajian multimedia yang spektakuler berhasil menyita perhatian dan degup kagum santri baru serta undangan yang hadir. Ditambah dengan prosesi penyematan yang tidak biasa diiringi dengan pasukan Panji Pelopor, Santri Nusantara dengan penampilan beragam baju adat di Indonesia serta paskibra santri menambah keseruan acara malam itu.

Penampilan Musik dan Tarian nusantara ini diiringi dengan lagu resmi OSABAR 2023 yang diadopsi dari lagu Dreamer Official Soundtrack FIFA World Cup 2022 yang dinyanyikan oleh salah satu personel BTS Jung Kook. Memulai dengan penampilan musik disertai tarian yang energik berhasil ciptakan atmosfer yang menyenangkan dan menggairahkan di atas panggung yang sangat menghibur namun tetap dalam batas kesopanan.

Pembukaan OSABAR 2023 ini merupakan momentum bagi santri baru untuk memulai perjalanan belajar dan berkhidmat yang menyenangkan dan penuh tantangan bersama-sama dengan seluruh santri dari berbagai penjuru negeri. Santri dengan ragam latar belakang, budaya, bahasa, suku dan adat istiadat berbaur dalam tujuan yang sama yaitu Mondok untuk Mengaji dan Membina Akhlaqul Karimah.

Semua santri baru mengikuti OSABAR dengan tertib, dan bahwa orientasi ini adalah permulaan untuk membangun hubungan yang kuat dan berbagi pengalaman bersama santri yang lain. Selamat berproses bagi santri baru yang spektakuler.

Link live Grand Opening OSABAR 2023 : https://www.youtube.com/watch?v=waFAVsUp7WE&t=3147s

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Abd. Hamid Wahid Berpesan 3 Hal Kepada Santri Baru dalam Sambutan Virtual pada Pembukaan OSABAR 2023

nuruljadid.net – Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid K.H. Abd. Hamid Wahid menyampaikan sambutan pada pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2023 secara virtual (23/06/2023). Dalam sambutannya, kiai Hamid menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh santri baru yang hadir sebagai pengingat sekaligus harapan juga doa untuk para pencari ilmu tersebut.

Dalam sambutannya, Kiai Abd. Hamid menyambut hangat para santri baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan kiai Hamid juga berharap agar seluruh santri baru bisa betah di pesantren yang saat ini menjadi rumah mereka berproses dan bertumbuh.

“Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh santri baru di PPNJ, semoga kalian bisa kerasan belajar dengan baik” tutur Kiai Hamid.

Orientasi santri baru merupakan titik awal, periode di mana santri baru diperkenalkan dengan lingkungan pesantren, budaya pesantren, dan kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hal ini bertujuan agar santri baru bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren sebagai salah satu keterampilan yang dibutuhkan dewasa ini yakni adaptability.

Kiai Hamid berpesan kepada seluruh santri baru melalui sambutannya agar santri mampu dan mau belajar dengan tekun agar dapat menggapai cita-cita mereka serta berbakti kepada kedua orang tua.

“semoga kalian bisa belajar dengan baik dan dapat menggapai cita-cita yang telah dicita-citakan dan dapat berbakti kepada kedua orang tua dengan baik,” imbuh Kiai yang dinobatkan sebagai Datuk Guru oleh lembaga adat Melayu di Batam beberapa pekan lalu.

Tidak hanya belajar dan berbakti kepada kedua orang tua, sosok kiai yang moderat ini juga menekankan agar para santri mau berjuang di tengah masyarakat.

“raih impian kalian melalui pondok pesantren, melalui belajar dan melalui berjuang di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” pesan kiai Hamid menutup sambutan virtualnya.

Selama orientasi, santri baru juga akan mengikuti berbagai kegiatan edukatif, rekreatif dan kepesantrenan. Santri baru juga diwajibkan untuk sholat berjamaah serta mengikuti pengajian kitab kiai serta pembinaan karakter sesuai dengan kultur dan nilai yang berlaku di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

Peduli Masyarakat! Laziskaf Nurul Jadid Gelontorkan 250 Paket Santunan kepada Janda dan Kaum Duafa

nuruljadid.net ­– Dalam upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Laziskaf) Pondok Pesantren Nurul Jadid secara rutin melaksanakan kegiatan sosial dan pemberian santunan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, program “Santunan kepada Janda dan Kaum Duafa” pada hari Jum’at (23/06/2023) pagi.

Kegiatan tersebut bertempat di swalayan milik pesantren yang bernama “NJ Mart 2” yang terletak di jalan umum depan pesantren. Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar lingkungan pesantren. Program santunan ini ditujukan khusus untuk janda dan kaum duafa yang seringkali menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, pertama-tama tim Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan survei dan identifikasi terhadap para janda dan kaum duafa yang membutuhkan bantuan. Setelah proses seleksi yang cermat, para penerima santunan dipilih berdasarkan kriteria kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dihadapi.

Santunan yang sediakan panitia Laziskaf terdiri dari bahan pokok kehidupan dan voucher sebesar Rp. 20.000,00 tiap orang. Bahan pokok yang diberi berupa paket sembako yang terdiri dari beras, gula, dan minyak. Sementara itu, nominal voucher yang diberikan bebas digunakan untuk membeli barang apapun yang ada di “NJ Mart”.

Sebelum mengambil Santunan, Mustahiq (penerima santunan/red) harus melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebagai syarat wajib pengambilan barang santunan. Proses verifikasi ini dilakukan dengan menunjukkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

(Momen masyarakat yang sedang menunggu antrean untuk melakukan proses verifikasi data pengambilan barang santunan kepada panitia Laziskaf) 

Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi dukungan moral dan semangat kepada para penerima santunan agar tetap tegar dalam menjalani kehidupan.

Nadif, perwakilan Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid, menyampaikan bahwa tujuan dari program santunan ini adalah untuk meringankan beban kehidupan para mustahiq dan sebagai bentuk kepedulian Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada masyarakat sekitar.

Organisasi Laziskaf Pondok Pesantren Nurul Jadid berencana untuk terus melaksanakan program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka berharap dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam membantu sesama.

“Total penerima santunan ini ada sebanyak 250 orang yang berasal dari masyarakat sekitar pesantren,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

Uji Pemahaman dan Kemampuan, Ribuan Santri Baru Ikuti Placement Test

nuruljadid.net – Santri Baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo ikuti kegiatan Placement Test yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan pada Kamis (22/06/23) siang. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang harus diikuti sebelum mereka melangkah lebih jauh dalam menimba ilmu agama selama di pesantren.

Placement Test ini diikuti oleh semua santri baru, mulai dari tingkat SLTP hingga tingkat SLTA. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua lembaga, yakni Madrasah Aliyah Nurul Jadid dan SMP Nurul Jadid. Untuk tempat Placement Test santri baru yang tingkat SLTP, terletak di SMP Nurul Jadid. Sementara itu, untuk santri baru tingkat SLTA  bertempat di Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

Dalam pelaksanaan Placement Test ini terdapat dua materi ujian. Yang pertama yakni Ujian tentang pemahaman Furudul Ainiyah (FA) dan Ujian tentang Baca Tulis Qur’an (BTQ). Untuk melancarkan pelaksanaan Placement Test tersebut, Biro Pendidikan berkolaborasi dengan dua Banom, yakni dengan menggandeng Pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) untuk menjadi tim penguji. Dalam penilaian ujian Furudul Ainiyah dibantu Oleh Pengurus Madin. Sedangkan dalam penilaian ujian BTQ dibantu oleh Pengurus PPIQ.

(Potret Santri Baru yang sedang antri untuk mengikuti Placement Test di salah satu kelas SMP Nurul Jadid)

Dalam pelaksanaannya, santri baru mengerjakan tes Tulis Qur’an terlebih dahulu secara serentak. Mereka diminta untuk menuliskan Surah Al-Ikhlas tanpa melihat Al-Qur’an dengan kurun waktu 5 menit. Setelah selesai, mereka akan melanjutkan dengan tes pemahaman Furudul Ainiyah dan tes Baca Al-Qur’an.

“Sebenarnya Placemen Test ini menjadi tolak ukur kemampuan bagi santri baru, karena nanti mereka akan dikelompokkan untuk pembinaan lebih lanjut,” papar salah satu penguji.

Selanjutnya, hasil dari kegiatan Placemen Test ini akan digunakan untuk memudahkan proses klasifikasi santri baru. Karena kedepannya, santri baru akan dikumpulkan berdasarkan kemampuannya masing-masing, baik kemampuan dalam pengetahuan Furudul Ainiyah maupun kemampuan dalam Baca Tulis Qur’an.

“Setelah dikelompokkan, mereka akan mengikuti pembinaan lanjutan terkait pemahaman FA dan BTQ sesuai dengan tingkat kelompok masing-masing,” tambahnya.

(Humas Infokom)

Training of Trainer Kakak Asuh: Angin Segar “Paradigma Baru” OSABAR 2023

nuruljadid.net – Orientasi Santri Baru (OSABAR) merupakan kegiatan rutin tahunan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kegiatan yang menjadi bagian dari Penerimaan Santri Baru (PSB) ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dasar kepesantrenan dan pengenalan lingkungan pesantren kepada santri baru. Tahun ini, OSABAR akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari Jum’at (23/06) malam sampai Senin (26/06) malam.

Dalam upaya memberikan pelayanan dan pemahaman materi yang baik kepada santri baru sehingga melahirkan ketersalingan dengan kakak asuh sebagai pendamping di kegiatan OSABAR ini, maka Tim Pelaksana OSABAR bersama Nurul Jadid Trainer dan beberapa instansi lain mengadakan kegiatan Training of Trainer (ToT) yang berlangsung selama dua hari berturut-turut (21-22/06) di Aula I Pesantren (Putri) dan Aula II Pesantren (Putra). Sebanyak 200 peserta kakak asuh pilihan dari berbagai sekolah/madrasah di Pondok Pesantren Nurul Jadid turut serta dalam kegiatan ini.

Menariknya, Penanggungjawab Pelaksana OSABAR 2023 sekaligus Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Ponirin Mika mengusung konsep substansi ToT yang menitik beratkan kepada penerjemahan materi yang sistematis, dengan tujuan agar kakak asuh bisa memberikan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif kepada santri baru selama pelaksanaan OSABAR nantinya. Sehingga ini menjadi revolusi hegemoni substansi ToT yang ada sebelumnya menjadi paradigma baru (new paradigm)  di tahun ini.

Dalam sesi pematerian awal, Ponirin menyampaikan pentingnya peran kakak asuh sebagai santri lama yang dinilai cakap dan dewasa mendampingi santri baru untuk mencapai target OSABAR. “Ada beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh kakak asuh diantaranya harus bisa mengenal pribadinya sendiri dan anak asuhnya nanti, dapat menumbuhkan solidaritas kelompok, mempertajam materi OSABAR, menjadi penghibur, teman curhat, dan orang terdekat selama OSABAR,” ujarnya.

Salah satu peserta, M. Khoirun Nafis, seorang siswa SMA Nurul Jadid, mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan bisa mengikuti program ToT ini. “Saya merasa terinspirasi dan termotivasi setelah mendengarkan paparan dari narasumber Bapak Ponirin. Saya yakin pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari acara ini akan saya terapkan dalam OSABAR nanti, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi anak asuh saya,” tuturnya dengan semangat.

Program ToT ini merupakan bagian dari upaya Tim Pelaksana OSABAR untuk memaksimalkan kualitas pelayanan dan ruang belajar yang nyaman bagi santri baru. Diharapkan, melalui kegiatan ini, akan tercipta lingkungan belajar yang dinamis, inspiratif, seru, dan nyaman bagi para santri baru.

 

Humas Infokom

Dua Anak Kecil Putuskan untuk Nyantri Sejak Dini di Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Di tengah kesibukan dunia modern, dua orang santri kecil berhasil menyita perhatian banyak orang karena pilihannya untuk mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo pada usianya yang sangat belia tersebut.

Dalam usianya yang masih belia, dia mengejutkan banyak orang dengan semangatnya yang tinggi untuk mendalami ilmu agama. Ketika banyak anak seusianya yang sibuk dengan mainan dan kegiatan di luar sekolah, mereka telah memilih jalur yang berbeda. Ia tinggal di pondok pesantren dan mengikuti program pendidikan keagamaan di sana.

Mereka berdua berasal dari kota yang berbeda. Ada yang dari Jember dan dari Probolinggo. Mereka mendaftarkan diri di hari ke 6 kegiatan layanan Pendaftaran Santri Baru Nurul Jadid (PSB) satu atap pada hari Senin (19/06/2023). Pada hari itu mereka tercatat secara resmi menjadi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo Jawa Timur di usianya yang sangat belia. Mereka bernama  Muhammad Fariduddin Attar Jalili dan Anis Alisa Nuruddiyanah.

Muhammad Fariddudin, seorang santri cilik putra yang masih berusia 6 tahun tersebut merupakan putra dari pasangan Bapak Fendi Firmanto dan Ibu Haimatul Hasanah. Sementara itu, santri cilik selanjutnya yang bernama Anis Alisa Nuruddiyanah dan akrab dipanggil Anis, kini telah berusia 8 tahun merupakan pasangan dari keluarga Bapak Syaiful Kusnul Huda dengan Umi Sholeha.

Kedua santri itu mendaftarkan tidak hanya sebagai santri Nurul Jadid, namun juga sebagai peserta didik di Lembaga MI Nurul Mun’im. Di tahun ini, Muhammad Fariduddin akan memasuki kelas satu MIN M. Sementara itu, Anis Alisa akan masuk ke kelas dua MIN M.

Untuk pengasramaan, mereka akan digabungkan di asrama khusus santri MI yang berada di wilayah Nurus Shobah (H) bersama santri MI lainnya sebagai santri putra. Dan untuk santri Putri MI ditempatkan di Wilayah Fatimatuz Zahro (dalsel).

(Humas Infokom)

Layanan PSB Membawa Berkah, Omset PKL dan NJ Mart Pun Melimpah

nuruljadid.net – Pada sisi lain Layanan kegiatan Penerimaan Santri Baru (PSB) satu atap di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo Jawa Timur tidak hanya membawa manfaat bagi para santri yang mendaftar, tetapi juga membawa berkah bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) setempat.

Dengan adanya peningkatan jumlah santri baru, PKL di sekitar pesantren mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Sebab dari adanya kegiatan tersebut, secara otomatis mengundang ratusan orang tiap harinya yang berdatangan silih berganti untuk mengantarkan putra-putri hingga sanak familinya mondok di Pesantren Nurul Jadid.

Sudah menjadi rutinitas tahunan, ribuan calon santri baru yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia  bahkan hingga manca negara mendaftar untuk mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berawal dari hal itu, sehingga para PKL tidak hanya diam. Akan tetapi, mereka turut mengambil peran dan keberkahan dari keramaian masa PSB yang berlangsung. Yakni dengan cara menjualkan barang dagangannya.

Ada beragam produk yang di jajakan PKL. Mulai dari aneka makanan lezat, aneka minuman segar, hingga permainan anak kecil. Ternyata benar, PKL pun ramai dikunjungi para pembeli. Hal itu disebabkan oleh kondisi di daerah pesantren yang berdekatan dengan laut, hingga membuat cuaca lumayan panas. Sehingga makan dan minuman pun sering dicari wali santri. Selain itu, wali santri yang datang juga terkadang membawa anak kecil yang membuat penjualan PKL semakin laris.

(Potret suasana Pedagang Kaki Lima turut mewarnai Kegiatan PSB satu atap di depan Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Salah satu dari PKL mengungkapkan rasa syukur dengan adanya kegiatan PSB dan keuntungan yang didapatkan.

“Alhamdulillah, Penerimaan Santri Baru ini juga membawa keberkahan bagi kami. Sehingga kami pun juga bisa meraup keuntungan dari hasil penjualan kami,” ujarnya.

Tidak hanya berkah bagi PKL, tetapi PSB juga membawa berkah bagi salah satu usaha milik pesantren, Yakni swalayan “NJ Mart”. Yang juga menjual barang-barang untuk melengkapi kebutuhan santri mondok, seerti alat mandi, alat sholat dan lain-lain.

(Humas Infokom)

PSB Hari Kelima, Pendaftar Online Santri Baru Nurul Jadid Tembus 3000, Panitia Upayakan Layanan Terbaik

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid, salah satu lembaga pendidikan Islam terpadu di Jawa Timur, tepatnya di Paiton Kabupaten Probolinggo, pelayanan prima dalam penerimaan santri baru telah mencuri perhatian banyak orang. Dengan pendekatan yang inovatif dan komitmen yang kuat terhadap kualitas, pondok pesantren ini telah berhasil menciptakan pengalaman penerimaan santri baru yang banyak menuai apresiasi dari calon wali santri.

Sampai saat ini, Minggu (18/06/2023), layanan hari kelima PSB satu atap, pendaftar atau calon santri baru telah mencapai 3000 akun users (sumber: psb.nuruljadid.net) mulai dari pra sekolah, pendidikan dini, menengah sampai perguruan tinggi. Hal ini ditengarai karena Pondok Pesantren Nurul Jadid memiliki reputasi dan fondasi yang kokoh dalam memberikan pendidikan agama dan nilai-nilai moral kepada santri-santrinya tanpa mengenyampilkan perkembangan zaman termasuk teknologi dan informasi.

(Tampilan dashboard pendaftaran santri baru tahun 2023 di laman psb.nuruljadid.net)

Penanggung jawab umum Kasubbag. Umum dan PSB ustaz Muslehuddin Jauhari menyampaikan bahwa tahun ini mereka memutuskan untuk mengambil langkah ekstra dalam memastikan penerimaan santri baru berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

“Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kami menerapkan tim ex-officio dimana pelayanan dilakukan dengan kolaborasi antar satuan kerja di bawah pesantren berdasarkan job descriptionnya masing-masing sehingga kami lebih bisa memberikan layanan ekstra dan prima kepada calon wali santri dan santri baru,” ungkap ustaz Muslehuddin di tengah kesibukannya mendampingi pelayanan PSB satu atap.

Salah satu fitur utama pelayanan prima di Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagaimana disampaikan oleh Kabag I Sekretariat ustaz Alfian Wahidanto adalah penggunaan teknologi atau komputerisasi dalam proses pendaftaran dan pelayanan. Pesantren telah meluncurkan platform online yang memudahkan calon santri dan orang tua untuk mengakses informasi tentang program pendidikan, kepesantrenan, persyaratan pendaftaran, dan proses seleksi. Platform ini juga menyediakan formulir pendaftaran dan angket kewaliasuhan yang mudah diisi, serta dokumen-dokumen dapat diunggah secara elektronik, mengurangi kerumitan administrasi.

(Suasana penerimaan santri baru putra di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selain itu, Pondok Pesantren Nurul Jadid juga memiliki tim penerimaan santri baru yang sangat profesional dan ramah. Tim ini terdiri dari pengurus kader dari kalangan mahasiswa dan santri pelajar yang terlatih dengan baik yang siap membantu calon santri dan orang tua menjawab pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin mereka miliki sepanjang proses pendaftaran. Mereka dengan sabar menjelaskan segala aspek pesantren, termasuk program pendidikan, akomodasi, kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas yang tersedia.

Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman penerimaan santri baru, Pondok Pesantren Nurul Jadid juga menyediakan layanan akses wisata religi ke maqbaroh dan sowan ke pengasuh. Acara ini memberikan kesempatan bagi calon santri dan orang tua untuk bersilaturrahmi secara langsung kepada pengasuh sebagai symbol pemasrahan anak dari orang tua kepada kiai. PSB satu atap ini memungkinkan calon santri baru untuk merasakan atmosfer yang hangat dan ramah di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Hari Kelima Layanan PSB Satu Atap, Santri Baru Nurul Jadid Membludak

nuruljadid.net – Layanan penerimaan santri baru (PSB) satu atap pada hari kelima nampaknya mengalami lonjakan cukup signifikan dibandingkan hari layanan sebelumnya. Jumlah calon santri yang datang untuk melakukan daftar ulang sekaligus mondok untuk mukim dua kali lipat lebih banyak dari hari-hari sebelumnya. Pasalnya, ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pesantren, peran alumni yang signifikan di berbagai daerah dan pastinya karena bertepatan dengan hari Minggu (18/06/2023).

(Kondisi layanan PSB Satu Atap di Aula II Lantai 3, calon santri baru dan wali santrinya memenuhi ruangan)

Dijelaskan oleh kasubbag umum dan PSB selaku penjab utama ustaz Muslehuddin Jauhari bahwa hari ini (red. Minggu) kuantitas santri baru yang datang dua kali lipat dari hari layanan sebelumnya, karena bertepatan dengan hari libur dimana calon wali santri banyak yang menjadi pegawai dan pekerja kantoran sehingga momen libur ini digunakan untuk mengantarkan putra-putrinya ke pesantren.

“Hari ini jumlah santri baru meningkat drastis dua kali lipat dari hari biasanya karena bertepatan hari libur nasional (red. Minggu) dan juga waktu pelayanan santri baru SMPNJ dengan pendaftar terbanyak lebih dari 500. Selain itu, juga banyak dari calon santri baru menunggu acara perpisahan kelas akhir di sekolah atau madrasah asal,” tegas ustaz Musleh saat ditemui di Aula II layanan PSB satu atap.

(Kondisi layanan PSB Satu Atap di posko drop barang, calon santri baru dan wali santri nampak memenuhi posko layanan)

Dalam situasi seperti ini, tim gabungan ex-officio tetap berupaya menghadapi dengan professional dan memberikan pelayanan prima, meskipun harus menangani jumlah pendaftar yang membludak. Pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah melakukan rekayasa pelayanan dan mengantisipasi jika terjadi lonjakan santri baru sebagaimana pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi ini pertama, penjadwalan kedatang berdasarkan lembaga pendidikan; kedua, penyusunan prosedur operasional standard pelayanan; ketiga, penambahan kapasitas untuk menampung lebih banyak santri; keempat, elektronifikasi dan digitalisasi layanan. Sejak awal, beberapa bulan sebelum PSB satu atap, calon santri wajib melakukan pendaftaran dan pembayaran online berikut dengan pilihan lembaga sehingga data tersebut diolah oleh pesantren sebagai acuan pengambil kebijakan pimpinan.

(Kondisi Lapangan Parkir Utama yang dipadati kendaran santri baru hingga ke lapangan kampus UNUJA dan MANSAPRO)

Penerimaan santri baru yang membludak, penting bagi pesantren untuk menjaga bahkan meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa seluruh santri mendapatkan layanan dasar baik materi maunpun non-materi. Sehingga orang tua juga perlu memastikan dan memantau putra-putrinya yang mondok agar benar-benar berkomitmen untuk menjalani pendidikan agama dan karakter yang diajarkan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Meskipun layanan PSB Satu atap telah berakhir, namun Pondok Pesantren Nurul Jadid masih bisa melayani daftar ulang susulan dan atau pendaftaran santri baru dengan menghubungi narabuhung yang tertera di brosur.

 

 

 

(Humas Infokom)

Aplikasi E-Bekal Solusi Preventif Kehilangan Uang Santri Baru, Orang Tua Dapat Pantau Pengeluaran Anak

nuruljadid.net – Untuk menghindari kehilangan uang santri di pesantren, kartu pembayaran elektronik bisa menjadi solusi yang efektif. Dengan menggunakan kartu pembayaran elektronik, santri tidak perlu membawa uang tunai secara fisik dan risiko kehilangan uang dapat dihindari.

Kartu e-Bekal santri memiliki banyak fungsi (multi-function card) selain sebagai kartu identitas santri juga digunakan untuk kartu pembelian barang dengan sistem cashless (non tunai). Kartu e-Bekal juga digunakan santri untuk pembayaran kos makan santri (Kosmara), dan jajan santri (bekal) harian.

Orang tua dapat menentukan limit uang jajan harian anak dengan sistem yang terdapat di aplikasi berbasis android tersebut dan bahwa orang tua dapat memantau penggunaan uang jajan putra-putrinya selama di pesantren dengan melihat transaction history-nya. Aplikasi e-bekal ini sudah digunakan hampir lima tahun yang dikembangkan dan disupervisi langsung oleh Kabag I sekretariat ustaz Alfian Wahidanto.

Kepala Unit Bekal Santri ustaz Nahrawi menekankan bahwa fasilitas layanan kartu e-bekal santri ini menjadi solusi atas seringnya kasus kehilangan uang santri, lemahnya laporan keuangan unit usaha pesantren khususnya kantin bagi santri. Sehingga kerja lapangan lebih efektif dan efisien, hanya perlu adaptasi bagi santri dan wali santri yang belum menguasai sistem dan cara penggunaannya.

Dengan menerapkan kartu pembayaran elektronik e-Bekal ini, pesantren dapat meningkatkan layanan, keamanan dan efisiensi dalam manajemen keuangan santri juga dengan mudah memonitoring pemasukan setiap kantin di pesantren dengan transparasi manajemen keuangan, sebab pembayaran dilakukan secara non-tunai sehingga semua transaksi terekam secara digital atau elektronik. Aplikasi e-Bekal ini dapat diunduh di Play Store secara gratis.

Selain itu, santri dan walinya juga dapat belajar tentang pengelolaan uang secara elektronik, yang merupakan keterampilan yang penting di era digital saat ini.

 

 

 

(Humas Infokom)

Posko Pengasramaan dan Wali Asuh Siap Dampingi Santri Baru dan Gantikan Peran Ortu Selama di Pesantren

nuruljadid.net – Dalam konteks pesantren, asrama adalah rumah kedua (second home) bagi santri dan wali asuh adalah orang tua selama di pesantren. Wali asuh merupakan pengurus kader dari santri mahasiswa yang bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendampingan santri. Wali asuh ini bertindak sebagai pengganti peran orang tua santri yang mungkin tinggal jauh atau tidak dapat memberikan perhatian langsung.

Wali santri yang mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren pada layanan PSB satu atap. Posko terakhir sebelum sowan adalah pengasramaan dan penyerahan santri baru kepada wali asuh. Sebagaimana disampiakn oleh sekretaris Biro Kepesantren ustaz Moh. Alief Hidayatullah bahwa peran wali asuh dalam pengasuhan di pesantren memiliki peran krusial. Tugas dan tanggung jawab yang dilakukan wali asuh setidaknya meliputi beberapa hal.

“peran wali asuh di pesantren ini memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan dan pembinaan keseharian santri khususnya di asrama, karena mereka merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan santri,” terang ustaz Alief.

(Kondisi posko pengasramaan bagi santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid pada layanan PSB Satu Atap)

Beberapa tugas dan peran wali asuh diantaranya 1) mengawasi kesejahteraan dan kebutuhan dasar santri, seperti makanan, kebersihan pribadi, dan kesehatan; 2) mendampingi santri dalam kegiatan keagamaan, seperti pembelajaran Al-Quran, shalat, dan pelajaran agama; 3) membantu dalam pengembangan akademik santri, seperti membantu dalam belajar; 4) menjadi sosok yang dapat diandalkan dan memberikan dukungan emosional kepada santri; dan 5) menjaga disiplin dan aturan pesantren, serta memberikan bimbingan moral kepada santri.

Penting untuk dicatat bahwa peran wali asuh tidak mudah dan semestinya melakukan pengawasan selama 24 jam, namun mayoritas wali asuh masih berstatus santri aktif yang juga tengah menjalan studi sebagai mahasiswa. Sehingga perlu pendampingan dan kerja kolektif antara pengurus pesantren, guru di sekolah, wali asuh lebih-lebih orang tua dengan aktif menanyakan dan mengawasi dari kejauhan kondisi putra-putrinya di pesantren demi layanan terbaik.

 

 

(Humas Infokom)

Tim Rumga Maksimalkan Layanan ‘Load & Drop’ Barang Santri Baru Nurul Jadid dengan QR Code Electronification System

nuruljadid.net – Tim kerumahtanggaan (Rumga) Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam pelayanan PSB satu atap tampil maksimal untuk memberikan layanan prima (excellent service) kepada calon santri baru dan wali santri. Layanan load and drop barang untuk santri baru dapat sangat memudahkan wali santri saat proses pendaftaran

Kasubbag Kerumahtanggan Bahruddin menyatakan bahwa dengan layanan load and drop barang, wali santri tidak perlu repot membawa semua barang bawaan santri baru secara mandiri. Mereka dapat memanfaatkan jasa pengangkutan barang untuk mengantarkan barang-barang tersebut langsung ke asrama atau zona 1 pondok pesantren.

Menyoal pemilahan dan penamaan barang, tim Rumga mengaplikasikan QR Code Electronification System. Sistem elektronifikasi QR Code adalah proses menggantikan penggunaan barcode fisik tradisional dengan QR Code digital atau elektronik yang dapat diakses dengan memindainya dan diproses menggunakan perangkat elektronik seperti laptop untuk efektifitas dan efisiensi layanan di titik awal yang berada di lapangan parkir.

(Suasana layanan ‘load and drop’ barang santri baru dengan sistem elektronifikasi QR Code di posko awal lapangan parkir utama)

Dalam elektronifikasi sistem QR code, QR code fisik digantikan oleh versi digital yang dapat disimpan dan diakses dalam format elektronik. Tanpa perlu mencatat satu per satu secara manual identitas santri, dengan sistem ini operator hanya perlu memasukkan noreg santri baru yang tersimpan dalam basis data atau sistem komputer yang dapat diakses secara elektronik. Ketika QR code digital tersebut dipindai menggunakan Scanner, informasi yang terkandung dalam QR Code dapat dibaca dan diproses.

Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain efisiensi, akurasi, fleksibilitas dan integrasi. Sistem QR code elektronik ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem komputer atau perangkat lunak lainnya. Informasi dapat diambil dan digunakan dalam berbagai aplikasi atau proses, termasuk manajemen inventaris, pelacakan pengiriman, atau transaksi lainnya.

(Suasana layanan ‘load and drop’ barang santri baru dengan sistem elektronifikasi QR Code di posko awal lapangan parkir utama)

Dengan sistem elektronifikasi QR code, juga memberikan keuntungan bagi wali santri yaitu kemudahan, efisiensi waktu, keamanan barang dan tracking pengiriman. Meskipun layanan load and drop barang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wali santri, penting untuk berkomunikasi dengan petugas di lapangan untuk mendapatkan informasi lebih detail jika kurang memahami cara kerjanya.

Belasan anggota tim rumga saling bahu membahu tak kenal lelah memberikan layanan yang maksimal untuk memastikan barang bawaan santri baru tiba di asrama masing-masing sesuai data yang dimasukkan saat pendafatran online. M. Syamsul Arifin staf kerumahtanggan yang membantu sebagai operator beserta anggota tim lainnya menyampaikan merasa terbantu dengan hadirnya sistem elektronifikasi QR code ini, sehingga mudah dicek oleh bagian pengangkutan barang di lokasi PSB satu atap dan pengasramaan.

 

 

(Humas Infokom)

Meskipun di Tengah Layanan PSB Satu Atap, Kantor Pusat Nurul Jadid Tetap Buka Layanan

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid di tengah suasana PSB satu atap yang cukup menguras tenaga, pikiran dan sumber daya, kantor pusat tetap membuka pelayanan kepada santri, pengurus, dan tamu. Dalam hal ini, pelayanan dilakukan seperti biasa, meskipun tidak sedikit yang terlibat dalam PSB satu atap, namun sebagian staf administrasi dan keuangan serta protokoler tetap standby di kantor layanan Front Office.

Hal ini bertujuan untuk keseimbangan dan optimalisasi layanan kepada santri dan warga pesantren serta tamu di pesantren. Karena meskipun PSB satu atap sedang berjalan, akan tetapi kegiatan dan program santri serta satuan kerja yang lain tetap harus terlaksana sehingga administrasi perkantoran tidak pernah berhenti.

(Kondisi pelayanan administrasi Front Office di Gedung Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin menerangkan bahwa kendati pesantren disibukkan dengan pelayanan PSB satu atap, akan tetapi rutinitas layanan harian sesuai tupoksi nya perlu terus dilakukan.

“Ya, memang saat ini kita sedang disibukkan oleh pelayanan PSB satu atap, namun setiap kantor satuan kerja perlu ada staf yang standby untuk melakukan layanan rutin khususnya Front Office, karena setiap hari seringkali ada surat masuk, permohonan rekomendasi dan administrasi lainnya,” ungkap sekretaris pesantren

Jadwal pelayanan dibuka sebagaimana biasanya Sabtu sampai dengan Kamis libur Jum’at, mulai pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore. Komitmen dan konsistensi untuk mempersembahkan yang terbaik menjadi pemicu semangat dan totalitas pengurus pesantren dalam menjemput keberkahan yang pasti akan mendatangkan kebaikan tidak hanya untuk pesantren, santri dan wali santri tentunya juga pribadi masing-masing pengurus.

 

 

(Humas Infokom)

Mabes Kamtib Nurul Jadid Turunkan Puluhan Personilnya Kawal PSB Satu Atap 2023

nuruljadid.net – Pengawalan keamanan dan ketertiban (Kamtib) Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam kegiatan penerimaan santri baru senantiasa dilakukan untuk memastikan ketertiban dan keamanan selama proses tersebut. Berdasarkan laporan dari Ali Fikri Romadhan kasi Lalu Lintas dan Parkir bahwa Markas Besar (Mabes) Kamtib setidaknya ada 30 personil yang diturunkan setiap harinya dalam pengawalan PSB satu atap ini.

Wakil Kepala Kamtib, Moh. Hafifi Zain melaporkan bahwa pihaknya melakukan beberapa langkah dalam pengawalan keamanan dan ketertiban selama PSB satu atap, ini merupakan protokol standar pesantren setiap ada kunjungan atau kegiatan besar seperti haul dan harlah, maulid nabi, HSN dan sejenisnya.

(Personil Kamtib dalam tugas pengawalan lalu lintas dan pengamanan di lokasi Gerbang Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Langkah-langkah pengawalan keamanan ini berdasarkan kebijakan pihak Kamtib dan protokol yang diterapkan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, tertib dan aman hingga berakhir. Beberapa langkah yang dilakukan dalam pengawalan keamanan dan ketertiban pada kegiatan penerimaan santri baru antara lain:

  1. Identifikasi dan verifikasi: Petugas kamtib melakukan pemeriksaan identitas calon santri baru untuk memastikan bahwa mereka adalah yang sah dan terdaftar secara resmi atau memiliki tujuan yang jelas.
  2. Pengawasan: Petugas kamtib memantau jalannya kegiatan penerimaan santri baru untuk memastikan tidak ada gangguan atau kejadian yang dapat membahayakan keamanan dengan menempati titik-titik tertendu di setiap zona.
  3. Pengaturan lalu lintas: Jika diperlukan, petugas kamtib membantu dalam pengaturan lalu lintas kendaraan atau pengunjung di sekitar lokasi kegiatan untuk menjaga ketertiban dan mencegah kemacetan.
  4. Pengamanan area: Petugas kamtib juga menjaga keamanan di sekitar area kegiatan, termasuk pintu masuk, area utama layanan PSB, dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

(Personil Kamtib dalam tugas pengawalan parkir dan pengamanan di lokasi Lapangan Parkir Utama Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Protokol pengawalan keamanan dan ketertiban ini selain dituntut bersikap tegas juga tetap mengupayakan prinsip 5S senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada setiap pengunjung meski dalam keadaan lelah dan berkeringat di bawah terik mentari mulai pukul 07.00 hingga terbenamnya mentari sekitar pukul 17.30 WIB.

 

(Humas Infokom)