Kesan Kunjungan SMA Darut Taqwa di PP. Nurul jadid

Kesan Kunjungan SMA Darut Taqwa di PP. Nurul jadid

nuruljadid.net – Kunjungan SMA Darut Taqwa di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Selasa (11/12/2018) menyisakan kesan yang mendalam. Seperti yang diakui oleh Pembina Bahasa Mandarin SMA Darut Taqwa, Dudi Hendarto pada wartawan nuruljadid.net sebelum meninggalkan lokasi studi banding.

Ia menuturkan bahwa peserta didiknya mendapat motivasi dan  semangat baru untuk lebih mendalami bahasa mandarin. “Peserta didik kami sangat ingin seperti peserta didik SMA Nurul Jadid. Mereka digembleng di sekolah dan asrama dengan proses yang sangat bagus dan menyenangkan,” katanya.

“Ada semacam perlombaan antar siswa dalam menunjukkan kemapuan mandarinnya. Sehingga proses belajarnya tidak kaku dan menyenangkan,” ungkapnya lebih jauh.

Ia berharap agar peserta didiknya dapat meniru peserta didik SMA Nurul Jadid. Karena seperti yang sudah diketahui, peserta didik SMA Nurul Jadid adalah santri namun mampu menyabet prestasi dalam pelombaan bahasa mandarin tingkat internasional.

“Santri Nurul Jadid adalah contoh bahwa santri juga mampu bersaing dalam pelajaran selain rumpun ilmu agama. Ini berkat semangat mereka yang juga harus dimiliki peserta didik kami,” harapnya.

Berbeda dengan Dimas Adi Putra, salah satu peserta didik SMA Darut Taqwa. Ia mengakui mendapat banyak ilmu dan wawasan baru ketika visitasi di Nurul Jadid. Salah satunya adalah tentang cara memahami bahasa mandarin dengan benar.

“Barusan kami ke Asrama Unggulan Bahasa SMA Nurul Jadid.  Di sana seru, kami langsung praktik dialog bahasa manadarin dengan mereka. Dan mereka sangat mendukung kami untuk lebih semangat lagi,” katanya sembari tersenyum.

Penulis : Ahmad

Editor : Rahmat Hidayat

SMA Darut Taqwa Dalami Metode Belajar Bahasa Mandarin di PP. Nurul jadid

SMA Darut Taqwa Dalami Metode Belajar Bahasa Mandarin di PP. Nurul jadid

nuruljadid.net – SMA Darut Taqwa Purwosari  Pasuruan mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada hari Selasa (11/12/2018) dalam rangka studi banding tentang metode belajar bahasa mandarin yang diterapkan oleh SMA Nurul Jadid.

Studi banding ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah SMA Nuru Jadid, KH. Hefny Rozaq, Hj. Mutmainnah Waqit selaku Wakil Sekretaris PP. Nurul Jadid, dan segenap Pengurus PP. Nurul Jadid bagian Humas dan Keprotokuleran.

Sedangkan tamu kunjungan dipimpin langsung oleh Kepala SMA Darut Taqwa, M. Mas’ud dan Kepala Pesantren Ngalah, Muhammad Abdul Gafur yang anggotanya terdiri dari 10 Staf Guru, 4 siswa dan  24 Siswi . Menurut Mas’ud tujuan studi banding ini adalah untuk mengetahui secara langsung pembinaan bahasa mandarin di SMA Nurul Jadid.

 “Kami ingin mengatahui strategi SMA Nurul Jadid dalam menjaga keberlangsungan pembinaan bahasa mandarin baik di ruang kelas maupun di asrama. Selain itu bagaimana cara menggali minat-bakat peserta didik terhadap bahasa mandari,” terang Mas’ud dalam sambutannya.

Lebih jauh, Muhammad Abdul Gafur mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab tentang tips dan trik guru SMA Nurul Jadid dalam mengajar bahasa mandarin kepada para peserta didiknya sehingga bisa menyabet juara di tingkat Nasional dan Internasioanal.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh Syamsul hadi, Guru Bahasa Mandarin sekaligus Penanggung jawab Jurusan Bahasa mandarin di SMA Nurul Jadid. Ia menjelaskan bahwa selain belajar bahasa mandarin dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekolah, SMA Nurul Jadid juga mewajibkan siswa untuk mengikuti tutorial semua bahasa, termasuk bahasa mandarin untuk Jurusan Bahasa.

“SMA Nurul Jadid juga mengadakan tutorial ujian HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) yang ujian tersebut sebagai standardisasi Republik Rakyat Tiongkok dalam kemahiran berbahasa mandarin. Pada waktu-waktu tertentu, kami mewajibkan kepada para peserta didik untuk berbahasa mandarin pada setiap  di lingkungan sekolah maupun di asrama, seperti kegiatan Speech Presentation, Story Telling dan lain sebagainya”. Imbuhnya.

Selesai acara tersebut siswa-siswi SMA Darut Taqwa diajak ke kelas program Bahasa Mandarin dan ke Wilayah Putri Al-hasyimiyah bagi siswi dan wilayah P Asrama unggulan bagi siswa untuk mengetahui secara mendalam pembinaan bahasa mandarin yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Penulis : Ahmad

Editor : Rahmad Hidayat

Mts Nusantara Kota Probolinggo Bersivitasi ke pp. Nurul jadid

Mts Nusantara Kota Probolinggo Visitasi ke PP. Nurul jadid

nuruljadid.net – Akhir-akhir ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid banyak didatangi tamu kunjungan dari berbagai wilayah, khusus wilayah Jawa Timur. Terbaru, Selasa pagi (11/12/2018), PP. Nurul Jadid disivitasi oleh MTs Nusantara Kota Probolinggo.

Menurut Muhammad Kolil, Kepala Sekolah MTs Nusantara, kunjungan ini bertujuan untuk sowan kepada Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh Zuhri Zaini, sekaligus memohon tausyiah dari beliau.

Selain itu, ia melanjutkan, tujuannya adalah ziarah ke maqbaroh Almarhumin Nurul jadid. “Kami ingin belajar akan hikmah ziarah ke makam ulama dan aqidah Aswaja,” sampainya dalam sambutan.

Acara yang bertempat di Musala Riyadush Sholihin ini diikuti oleh seluruh rombongan kunjungan yang terdiri dari 16 staf guru dan karyawan dan 162 terbagi 62 peserta didik Putri, 100 peserta didik Putra murid MTs Nusantara.

sebelum peserta kunjungan beranjak dari musala, di akhir dengan sesi tanya jawab dari peserta didik MTs Nusantara Probolinggo sekaligus penyerahan cenderamata dan ditutup dengan pembacaan do’a yang dalam hal ini dipandu langsung oleh dewan pengasuh PP. Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini.

Faizin Syamweil menyampaikan “Kami dari PP. Nurul Jadid, Meminta maaf jika ada kekurangan dalam hal pelayanan, maupun penyambutan kurang baik dari sisi konsumsi, karena kami sudah berusaha semaksimal mungkin, jadi jika sampai diujung kegiatan ini ada yang kurang kami mohon maaf.” ungkap Faizin

Dari pihak Pondok Pesantren, acara ini dihadiri langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini,  Faizin Syamweil selaku Sekretaris PP. Nurul Jadid beserta Pengurus Pesantren bagian Humas dan Keprotokuleran.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

Yayasan Syifaul Qulub Bertaaruf ke PP. Nurul jadid

Yayasan Syifaul Qulub Bertaaruf ke PP. Nurul jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari Yayasan Syifaul Qulub Sidoarjo pada pukul 13.00 WIB, Ahad (09/12/2018). Pertemuan tersebut berlangsung di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

Dalam kunjungan ini, KH. Lukman Anshori, Ketua Yayasan Syiafaul Qulub menjelaskan maksud kedatangannya beserta rombongan adalah untuk menjalin silaturahmi.

beliau meneruskan, dalam lawatan ini salah satu intinya adalah ingin mengenal lebih dalam tentang Nurul Jadid. “Kami ingin bertaaruf, selain itu kami ingin mendengar nasihat Pengasuh (PP. Nurul Jadid, red) secara langsung tentang kiat  kesuksesan dunia akhirat dan kunci mendapat anugerah Allah SWT,” sampainya dalam sambutan.

“Semoga yang menjadi hajat kami bisa lancar, istiqomah, manfaat dan barokah ila yaumil qiyamah,” harapnya.

Maksud kunjungan tersebut disambut baik oleh kelurga besar Nurul Jadid dan Pengurus Pesantren yang dalam hal ini diwakili oleh KH. Hefniy Rozaq.

Lebih jauh beliau menjelaskan tentang pondok pesantren baik dari sejarah, perkembangan, lembaga pendidikan,  manajemen organisasi dan lain sebagainya.

Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris PP. Nurul Jadid, Faizin Syamweil dan segenap Pengurus PP Nurul Jadid bagian Humas dan Protokuler. Setelah sesi tanya jawab, seluruh rombongan sholat berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid sekaligus dilanjutkan dengan ziarah di maqbaroh almarhumin Pendiri PP. Nurul Jadid.

Penulis : Sony Hakim

Editor : Rahmad Hidayat

MTs Nurul Jadid Gelar Praktek Kerja Lapangan

MTs Nurul Jadid Gelar Praktek Kerja Lapangan

nuruljadid.net – Sebagai bentuk implementasi program pendidikan di sekolah dengan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar– mengajar di kelas secara sistematis dan sinergis, Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid mengadakan Praktek Kerja Langsung (PKL) pada Jum’at (07/12/2018).

PKL ini dikhususkan bagi seluruh siswa kelas IX yang terdiri dari berbagai jurusan yang berbeda dengan jumlah peserta sebanyak 111 peserta.

Muhammad Usman, selaku Ketua PKL mengatakan bahwa tempat yang menjadi tujuan dari PKL siswa MTs NJ adalah Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, Museum Brawijaya dan Universitas Islam Malang (UIN Malang).

“Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini, anak–anak (siswa MTs NJ) langsung dibawa untuk praktek ilmu–ilmu yang telah mereka peroleh dari sekolah.  diantaranya ialah ilmu biologi dan fisika,” ungkapnya saat terwawancara oleh kru nuruljadid.net di lokasi pemberangkatan.

Usman menambahkan bahwa ketika di Kebun Raya Purwodadi, siswa MTs NJ diajak langsung untuk mengetahui bermacam–macam tumbuhan, riwayat tumbuhan, dan manfaat dari tumbuhan itu sendiri.

Di Museum Brawijaya, mereka dipandu untuk lebih memperdalam wawasannya akan sejarah bangsa. Sedangkan di UIN Malang peserta PKL difokuskan pada Labolatorium Fisika.

“Kami harap mereka bisa paham dan mengetahui secara langsung wujud dari materi–materi yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah, jadi tidak hanya mengetahui dengan membaca buku tapi juga bisa mengetahui secara langsung dan praktek sesuai dengan jurusan masing–masing,” pungkasnya dengan penuh harap.

Penulis : Ahmad

Editor : Rahmad Hidayat

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

KH. Moh. Zuhri Zaini: Nabi Muhammad Idola yang Sempurna

nuruljadid.net – Kamis malam (06/12/2018), Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di halaman Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara yang diikuti seluruh santri putra dan putri ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh pondok pesantren setiap tahun sebagai media silaturahim sekaligus kaderisasi dalam berorganisasi.

KH. Moh. Zuhri Zaini, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mengingatkan, meski kegiatan peringatan Maulid Nabi dilakukan secara rutin, kita sebagai umat Nabi Muhammad jangan sampai terjebak pada formalitas belaka, melainkan kita bisa mengambil hikmah dan bersyukur atas kelahiran Nabi dengan membaca sholawat padanya secara khusuk dan khidmat.

“Marilah kita jadikan kegiatan rutin ini untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dan mensyiarkan kembali kelahiran beliau yang merupakan suatu syairollah,” tutur beliau dalam sambutannya.

Selain dengan harapan bertambahnya ketaqwaan kita kepada Allah, kegiatan ini sejatinya dimaksudkan untuk lebih mengenal Nabi Muhammad. Karena dengan mengenallah kita bisa lebih mencintai beliau sebagai pengikutnya.

Lebih pada itu, beliau menyampaikan bahwa Nabi Muhammad merupakan panutan yang paling sempurna untuk disebut idola yang bisa dijadikan teladan dalam mengarungi hidup. “Sebab sekarang yang diidola banyak, tapi yang dapat dijadikan teladan itu yang kurang,” tambah beliau.

“Melalui kegiatan ini kita hadirkan beliau meski tidak secara fisik dengan bersholawat. Mengingat kita ada di akhir zaman, maka kehadiran beliau sangat diperlukan ditambah banyaknya bencana yang terjadi,” kata beliau pada seluruh jama’ah yang hadir.

Penulis : Soni Hakim

Editor : Mahrus Syamweil

Meriahnya peringatan maulid nabi saw di pp nurul jadid.

Meriahnya Peringatan Maulid Nabi SAW di PP Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah, Kamis Malam (06/12/2018). Acara yang diikuti oleh seluruh santri Nurul Jadid putra dan putri tersebut bertempat di halaman Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pada pukul 20.00 WIB acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran yang dibawakan oleh Ust. Sudirman sebagai pembuka acara. Dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat Nabi dan Sholawat Nahdliyin oleh Firqoh Hadrah Az-zainiyah.

Sehabis itu seluruh jama’ah yang hadir diajak untuk melantunkan Qosidah KH. Zaini Mun’im yang dipandu langsung oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini secara khidmat.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah pada pemenang lomba Maulid Nabi. Selain itu turut pula diramaikan dengan pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu dan kurang mampu di sekitar lingkungan pondok pesantren.

Sukron Makmun, selaku Ketua Panitia menyampaikan, tujuan diadakannya acara ini sebagai sarana penyambung silatutahim pondok pesantren dengan masyarakat sekitar. Lebih pada itu ia menambahi, tujuan terpenting adalah mendapat syafaat Nabi Muhammad. “Semoga dengan adanya acara ini kita mendapatkan suri tauladan Nabi Besar kita,” tuturnya dalam sambutan.

Turut hadir pula dalam acara ini KH. Abdullah Syamsul Arifin sebagai penceramah tunggal dan KH. Ali Badri, pengarang Sholawat Maulud Al-Badri. Acara ini ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Habib Ba’ali.

Penulis : Ahmad

Editor : Mahrus Syamweil

Semarakkan Maulid Nabi Dengan Lomba Ala Santri

Semarakkan Maulid Nabi Dengan Lomba Ala Santri

nuruljadid.net-  Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Nurul Jadid akan di laksanakan pada 6 Desember 2018 mendatang, demi memeriahkan acara tersebut Panitia acara tersebut mengadakan beberapa perlombaan.

Seperti, Lomba Hadrah Tradisional ala santri tanggal khusus bagi santri putra yang bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid (UNUJA) pada sore hari dan  bagi santri putri ada Lomba sholawat bertempat di Auditorium Mahrom Wilayah Al – Hasyimiyah dan lomba Musyabaqoh Syahril Qur’an (MSQ) yang bertempat di Aula UNUJA pada pagi harinya.

Mengenai pembukaan dari Lomba – lomba yang disebutkan diatas dilaksanakan pada Senin Malam (03/12/2018), Ahmad Nabil, Ketua Panitia Lomba menyampaikan bahwa lomba – lomba tersebut dilaksanakan pada Selasa (04/12/2018).

“Kegiatan lomba ini di ikuti oleh semua wilayah-wilayah yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang salah satu tujuannya adalah mengajak santri untuk gemar bersholawat,”. ujarnya dalam sambutan.

Keputusan pemenang dari semua lomba tersebut diumumkan oleh ketua panitia lomba ketika acara Peringatan Maulid Nabi berlangsung di halaman kantor PP. Nurul Jadid, seraya pemberian piala kepada para pemenang oleh Kepala bidang Koordinasi Olahraga Santri, KH. Makki Maimun Wafi.

Adapun pemenang dari lomba – lomba yang disebutkan di atas ialah sebagai berikut :

Lomba Hadrah Tradisional Ala Santri :   

Juara 1 : Asrama Sunan Kalijaga

Juara 2 : Asrama PPIQ

Juara 3 : Wilayah Jalaluddin Ar – rumi

Lomba Musyabaqoh Syahril Qur’an (MSQ) :

Juara 1. Zahiya Adiba, MA Nurul Jadid

Juara 2. Widiyatul Umamah, SMA Nurul Jadid

Juara 3. Eka Wahyuni, MAN 1 Probolinggo

Lomba sholawat :

Juara 1. Naulul Nikmah, MA Nurul Jadid

Juara  2. Mamluatul Tazqiya, MA Nurul Jadid

Juara 3. Hanunatul Jazila, MAN 1 Probolinggo

 

Penulis : Muhammad Nuris

Editor : A Rofik

 

PPIQ adakan Pelatihan Metode Tartila dan Lailatul Qiro’ah Bil Ghina

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan pelatihan membaca Al-Qur’an dengan metode Tartila dan Lailatul Qiro`ah Bilghina, sebagai bekal santri ketika pulang ke masyarakat. Acara bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid, Kamis (08/11/2018).

Pelatihan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh PPIQ, dengan harapan santri bisa membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar dan menjadi bekal ketika pulang ke masyarakat.

Selain itu, tujuan diadakan pelatihan ini sebagai ajang silaturrahmi antar alumni, pengurus dan santri dibawah asuhan PPIQ. “Acara ini bermaksud untuk menjalin tali silaturrahim antar alumni, pengurus serta alumni PPIQ ” ujar Abdurrahman selaku ketua panitia.

Dalam pelatihan Tartila dan Lailatul Qiroah Bilghina dihadiri oleh ratusan santri PPIQ putra dan putri, alumni PPIQ dan sabagian pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KH. Hefni Mahfudz selaku pembina PPIQ sekaligus memberikan tausyiah  sebagai penutup dalam kegiatan pelatihan Tartila dan Lailatul Qoriah Bilghina. dalam penyampaiannya beliau bahwa “Peran penghafal Al-Qur`an tidak hanya menghafal. Namun, seorang penghafal harus punya niat bagaimana mampu mengamalkan serta menyebarkan isi kandungan dari Al-Qur`an.” Dawuh beliau.

Beliau berharap  agar para santri kompak dalam merealisasikan unsu-unsur yang ada di PPIQ . “Unsur-unsur yang ada di PPIQ harus kompak, agar mimpi itu dapat tercapai”, harap Pembina PPIQ kepada para santri peserta didik di lembaga PPIQ.

Lembaga PPIQ ini sudah dibangun sejak zamannya KH. Zaini Mun`in, yang awalnya bernama LPKH (Lembaga Pembinaan Kader Huffadz) diganti LPTQ (Lembaga Pembinaan Tahfidzul Qur`an) dan sekarang bernama PPIQ (Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur`an). (Mochammad Syauqi_SJ)

PPIQ Nurul Jadid Adakan Pelatihan Metode Tartila

Pelatihan Metode Tartila Pertama kalinya oleh PPIQ

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan Lailatul Bilghina, Kamis malam (8/11/2018) dan Pelatihan Metode Tartila, Jumat (9/11/2018) di Auditorium Universitas Nurul Jadid.

Kegiatan Metode Tartila itu dilatih H. Muhammad Qosimurridho dan M. Syafi’i Zain dari Jam’iyyatul Qur’an Wal Huffadz Kab. Probolinggo. Adapun pesertanya adalah seluruh peserta didik PPIQ dan Santri PP. Nurul Jadid yang mendaftarkan diri.

Tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin tali silaturahmi antara PPIQ dan Tim Jam’iyatul Qur’an wal Humfad Kab. Probolinggo. “Karena kebanyakan anggota dari Tim Qur’an wal Huffadz ini merupakan alumni PP. Nurul Jadid, termasuk juga Ketuanya Ustadz H. Muhammad Qosimurridho adalah alumni PPIQ sendiri,” tutur Abdur Rahman, ketua panitia.

Pelatihan ini merupakan pertama kalinya diadakan oleh PPIQ Sendiri. “Jika nanti terdapat perkembangan maka akan kita adakan secara rutin tiap tahunnya,”tambahnya.

Abdur Rahman berharap agar pelatihan itu bisa menumbuhkan rasa kecintaan para santri PP. Nurul Jadid khususnya peserta didik PPIQ terhadap Al-Qur’an. “Semoga seluruh peserta bisa menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan pada kegiatan ini di asrama mereka masing-masing.” Pungkasnya.

Penulis : Sony Hakim

Editor : Muhammad

Pembiasaan Al-Qur’an Realisasi Santri Baru Menjelang Liburan Maulid Nabi

Pembiasaan Al-Qur’an, Bekal Santri Baru Menjelang Liburan Maulid Nabi

nuruljadid.net – Wilayah Sunan Ampel (B), Pondok Pesantren Nurul Jadid yang merupakan asrama bagi santri baru membiasakan para peserta didiknya untuk membaca al-qur’an dari jam 06.00 – 07.00 WIB.

Kegiatan ngaji Al-Qur’an tersebut dikelompokkan sesuai dengan kamarnya masing – masing dan yang menjadi mualim ialah wali asuhnya. ustadz Syaiful, Sekretaris wilayah B mengatakan bahwa  santri baru yang masuk ke wilayah B mereka di tes terlebih dahulu untuk menentukan kelompoknya.

“di asrama kami dalam pengajian al-qur’an ada empat kelompok, I’dadiyah, Awaliyyah, Wustho dan Auliyah,”ungkapnya. Kamis(08/11/2018).

Ust Syaiful mengimbuhkan bahwa di wilayah B itu, merupakan wilayah khusus bagi santri baru yang masih belum memahami dengan baik ilmu – ilmu furudlul ainiyah. “dan pola pembinaannya diwilayah  ini antara lain kepada Al-Quran, Aqidah, Akhlak, fiqih, tajwid, Pego dll,”terangnya.

ia turut menerangkan bahwa para santri baru tersebut tidak diperkenankan ngaji kitab selain yang yang sudah ditentukan tersebut, “santri baru itu harus lancar dulu ngaji Al-Qur’annya serta paham dulu ilmu pegon,” terangnya mengutip dawuh dari Kepala Biro Kepesantrenan, K. Imdad Rabbani.

Selain itu, ia turut mengharap kepada seluruh peserta didiknya di wilayah B, ilmu – ilmu yang telah di dapat moga-moga bisa bermanfaat dan bisa diamalkan nanti ketika kembali ke masyarakat atau setidaknya ketika  mereka libur di rumah.

Penulis : Ahmad

Editor : Arofik Yusuf

biasakan santri dengan khataman al-quran

Perkuat Ikatan Batin dengan Pembiasaan Khataman Al Qur’an

nuruljadid.net- Demi mengisi waktu senggang, peserta didik Asrama Diniyah Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan khataman Al Qur’an  di Maqbaroh (Pesarean), Selasa (06/11/2018). Kegiatan tersebut didampingi oleh pengurus asrama.

Mengenai awal dari diadakannya kegiatan tersebut, Ustadz Abdul Hafidz Muhammad, Kepala Asrama Diniyah periode 2012 – 2014 mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu inisiatif dari pengurus Asrama Diniyah di tahun 2007 silam.

“Penggagas dari khataman Al Qur’an itu ialah Ustadz Tohari, Koordinator Ubudiyah Asrama Diniyah sekitar tahun 2007 asal Kota Kraksaan. Pelaksanaannya itu biasanya setiap hari Selasa Sore,” ungkap beliau memaparkan sejarah pelaksanaan kegiatan kepada wartawan nuruljadid.net, Ahad (04/11/2018) malam.

Selain itu, beliau yang saat ini menjabat sebagai guru SMA Nurul Jadid mengatakan bahwa pada masa kepemimpinannya, pelaksanaan kegiatan tersebut diganti pada Hari Selasa Pagi dengan alasan sebagai pengganti kegiatan pengajian kitab yang kurang efektif.

“Sebelumnya, di Asrama Diniyah, setiap Hari Selasa Pagi diisi dengan kegiatan pengajian kitab. Karena kegiatan tersebut berjalan kurang efektif, maka segenap pengurus Asrama Diniyah menyepakati agar kegiatan pengajian kitab diganti dengan kegiatan khataman Al Qur’an. Dan Alhamdulillah sampai saat ini masih terlaksana dengan efektif dan kondusif walapun tempat pelaksanaanya berbeda, yang semula bertempat di teras Asrama Diniyah sekarang berpindah tempat di Maqbaroh (Pesarean),” jelasnya.

Perubahan tempat pelaksanaan kegiatan Khataman Al Qur’an ini terjadi pada masa kepemimpinan Ustadz Imron Sadewo (2016). Bukan karena masalah keefektifan kegiatan, melainkan karena ingin lebih khusuk membacanya dan memperkuat ikatan batin kepada segenap Almarhumin PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan khataman Al Qur’an ini semula bertempat di teras Asrama Diniyah namun dipindah ke Maqbaroh (pesarean) sejak tahun 2016 berdasarkan mufakat dari Pengurus Asrama Diniyah. Tentunya agar para peserta didik kami lebih khusuk membacanya dan tempatnya juga lebih nyaman untuk memperkuat ikatan batin keluarga Asrama Diniyah (Pengurus dan Peserta Didik, red) kepada segenap Almarhumin,” ungkapnya.

Sampai berita ini dibaca, kegiatan tersebut masih konsisten dilaksanakan setiap hari Selasa tepatnya ba’da shalat subuh berjamaah di Masjid.

 

Penulis : Ahmad

Editor : Achmad Daniyal

Peserta Didik Asrama Diniyah saat melaksanakan istigasah di Asta pendiri dan dewan pengasuh PP. Nurul Jadid

Peserta Al-Muradi Asrama Diniyah Imbangi Belajar dengan Istigasah

nuruljadid.net – Saban Senin Malam, Asrama Diniyah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan istigasah di Asta Pendiri dan Dewan Pengasuh PP. Nurul Jadid yang dilaksanakan oleh Al-Muradi.

Al-muradi merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh pengurus Asrama Diniyah yang salah satu tugasnya ialah untuk memimpin istagasah seluruh peserta didik Asrama Diniyah. Adapun bacaannya dalam istigasah tersebut terdiri dari Surat Yasin dan Beberapa Zikir lainnya.

Istagasah tersebut dilaksanakan setelah selesai shalat isya berjamaah di Masjid Jami’ Nurul Jadid, kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap Senin Malam dan telah dilaksanakan secara turun – temurun sejak awal tahun 2000.

Selain itu, kegiatan istigasah tersebut yang seperti diterangkan oleh Imron Sadewo Kepala Asrama Diniyah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rohani para peserta didik asrama diniyah. “Artinya anak – anak (Peserta didik asrama diniyah, red)  kan sudah berusaha belajar, jadi bentuk perimbangan dari belajar itu diadakanlah istigasah di asta,”tutur pria kelahiran sampang tersebut. Senin(05/11/2018)

Mengenai prospek kedepannya, adanya kegiatan istigasah, dia turut berharap kepada para peserta didik asrama diniyah untuk tidak hanya dijadikan sebagai rutinitas. Tapi bagaimana para peserta didik asrama diniyah itu bisa lebih khusyuk dalam kegiatan tersebut terutama dalam pembacaan do’a.

Selaras dengan kutipan diatas, Alkaf Paputungan Ketua Almuradi turut mengutarakan harapannya kepada para peserta didik asrama diniyah. “kami berhendak kepada para peserta didik asrama diniyah untuk lebih semangat lagi dalam mengikuti kegiatan rutinitas ini (Istigasah, red) dan tentunya dengan penuh keikhlasan hati,” pungkasnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Achmad Daniyal

KH. Abd. Hamid Wahid; Alumni PPNJ terus Berjejaring dalam Ekonomi, Sosial dan Pendidikan

nuruljadid.net – MALANG- KH. Abdul Hamid Wahid, selaku Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid menghadiri acara temu alumni lintas generasi dan Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) di gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA), yang dilaksanakan pada Sabtu (03/11/2018).

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh keluarga besar Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Jadid (IMAN) Malang, dalam rangka menyambut Mahasiswa Baru (MABA) dengan tema “Mengukuhkan Solidaritas Satu Almamater dan Merawat Amaliah Kesantrian”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturrahmi antara keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Alumni.

Dalam sambutannya, KH. Abdul Hamid Wahid berpesan agar “pertemuan lintas generasi ini ada kesinambungan baik dari yang muda, dan yang sepuh bagaimana berkesenambungan di dalam berjuang dan ikhtiyar untuk saling mengingatkan di dalam menjaga Ruhul Jihad bersama,” dawuhnya.

Lanjut, Kepala Pesantren berpesan agar alumni terus menjaga ikatan baik dengan masyarakat di segala bidang. “diharapkan kepada alumni untuk berjejaring dengan masyarakat di dalam menjaga ekonomi, sosial dan dunia pendidikan,” Dawuh Beliau.

Selain itu, beliau berharap kepada alumni untuk menerapkan 5 Panca Kesadaran santri yakni, Kesadaran berorganisasi, Kesadaran beragama, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Kesadaran berilmu, dan kesadaran bermasyarakat. Sehingga tetap terjalin silaturahmi antara Alumni dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Yahya/kontributor Malang)

P4NJ akan Merangkul Ekonomi Masyarakat Madani

nuruljadid.net – MALANG, Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid (IMAN) Malang, gelar temu alumni lintas generasi dalam rangka menyambut mahasiswa baru alumni Nurul Jadid se-Malang Raya di Gedung Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (UNISMA), Sabtu (03/11/18).

Kegiatan yang bertemakan “Mengukuhkan Solidaritas Satu Almamater dan Merawat amaliah Kesantrian” itu dilaksanakan setiap tahun. yang bertujuan, “untuk menjalin silaturrahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dan alumni sendiri,” kata Didik, selaku Ketua Panitia dalam sambutannya.

Selain itu, Samsul Ma’arif, sekertaris umum Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ), mengutip dawuh Kh. Moh. Zuhri Zaini “agar selalu istiqomah melaksanakan tahlilan dan istigasah”.

“Itu penting sekali untuk dilaksanakan, dan selain itu kita harus melihat bagaimana keadaan ekonomi masyarakat,” tuturnya saat memberikan sambutan.

Dengan begitu, beliau berharap kepada seluruh alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid (IMAN) yang hadir agar nantinya ketika sudah pulang ke masyarakat bisa membantu P4NJ guna mengamalkan ilmu yang pernah kita dapatkan selama belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

”Kelak kalian bisa membantu P4NJ untuk merangkul ekonomi masyarakat madani,” pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kh. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, serta Wakil Rektor lll UNISMA, P4NJ, PANJ Yogyakarta, NJIC Jember, Kamanurja Surabaya, dan Fajar Zaini Jakarta. (Yahya/kontributor Malang)