Biro Pendidikan Mengadakan Pembukaan OSKAR Putra Tingkat SLTA
nuruljadid.net – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah dilakoni oleh lembaga formal tingkat SLTA beberapa hari yang lalu. Sumringah wajah nampak di wajah peserta didik kelas akhir, karena mereka akhirnya bisa menyelesaikan program pemerintah yang mewajibkan pendidikan 12 tahun.
Namun sekalipun mereka secara pendidikan formal sudah tidak memiliki aktifitas, bukan berarti mereka bebas aktifitas dari semuanya. Masih ada program pesantren yang harus mereka jalani sebelum mereka boyong (berhenti mondok). Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) adalah kegiatan yang harus mereka lakoni sebagai peserta didik kelas akhir.
Malam ini (13/04) mereka semua dikumpulkan dalam satu tempat untuk mengikuti acara pembukaan OSKAR ini. Aula IAI Nurul Jadid digunakan untuk menampung mereka. Seluruh peserta didik kelas akhir tingkat SLTA berkumpul bareng. Kegiatan yang diakomodir oleh Biro Pendidikan yang bekerjasama dengan Pengurus FKO (Forum Komunikasi OSIS) berhasil mengadakan acara pembukaan OSKAR dengan sukses.
Pada acara ini, nampak Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrohman Wahid, Sekretaris Pesantren, Faizin Syamweil, Wakil Sekretaris Pesantren, Saili Aswi dan Kepala Biro Pendidikan, Bakir Muzanni menduduki permadani. Tak hanya beliau beliau saja yang hadir, beberapa pengurus pesantren juga ikut hadir dalam acara ini.
Sambutan Sambutan
Pada pelaksanaan acara ini, sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan fasilitas yang kurang memadai. Dan tak lupa pula, dalam sambutannya Saudara Refli selaku ketua panitia menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan OSKAR ini.
“Tujuan diadakannya OSKAR adalah sebagai bekal bagi kelas akhir untuk menghadapi kehidupan yang baru. Baik dalam bermasyarakat maupun dalam dunia kemahasiswaan” ujar ketua panitia.
Tak hanya ketua panitia saja yang memberikan sambutan, perwakilan dari peserta OSKAR juga memberikan sepatah kata. Dalam hal ini Lutfah mengajak semua anak anak kelas akhir untuk review perjalanan kehidupan sebagai santri Nurul Jadid.
”Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak teman teman kelas akhir untuk melihat kebelakang atau sejarah pertama kali kita berada di PP. Nurul Jadid. Dulu kita juga pernah duduk di tempat ini dan sekarang pun kita duduk di tempat yang sama namun dengan kondisi yang berbeda. Dulu kita masih bingung mau menyapa teman kanan kiri tapi sekarang kita sudah bisa menyapa teman kanan kiri kita. Ini merupakan perubahan kecil yang kita alami, kita dapat bersosial dengan baik. Dan masih banyak hal yang lain yang telah kita peroleh di Pondok tercinta ini” ujar Lutfah yang berdiri diatas mimbar.
KH. Najiburrahman Wahid selaku Wakil Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid juga ikut memberikan sambutan kepada siswa kelas akhir. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan beberapa poin penting.
“Diadakannya kegiatan ini bukan tercipta dari inisiatif pesantren dan pesantren tidak bermaksud untuk mencegah atau melarang santri kelas akhir yang ingin boyong. Namun, kegiatan ini dilaksanakan akibat adanya masukan dari walisantri yang berkeinginan agar pesantren dapat mengkoordinir siswa kelas akhir yang kebanyakan mereka tidak memiliki aktifitas ketika kembali ke rumah masing masing (boyong). Keinginan walisantri adalah bagaimana siswa kelas akhir yang sudah melaksanakan UN masih mendapatkan perhatian khusus dari pesantren. Oleh karena itu, demi mewujudkan keinginan dari walisantri, maka dibentuklah kegiatan Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) ini” dawuh beliau.
Tausiyah Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini juga hadir dalam kegiatan ini. Beliau diminta untuk memberikan tausiyah kepada kelas akhir yang sebentar lagi akan melepas masa pendidikannya ditingkat siswa dan akan menghadapi jenjang pendidikan dan kehidupan yang lebih terjal.
Dalam kesempatan ini, beliau memberikan tausiyah kepada santri kelas akhir tingkat SLTA sebagai bekal untuk menghadapi dunia yang baru bahkan dunia yang berbeda dengan dunia di Pesantren. Dalam sambutan beliau, beliau mengingatkan sekaligus memberikan nasihat kepada santri kelas akhir untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan akhlakul karimah dan terus mencari ilmu serta mengamalkannya.
Bagi anak kelas akhir yang melanjutkan studi ke luar negeri beliau bernasihat untuk selalu menjaga iman karena pengaruh lingkungan berdampak besar terhadap keimanan. Jika diluar santri masih istiqomah, maka itu prestasi yang luar biasa.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Pengasuh setelah beliau menyampaikan tausiyah beliau. (Q2/Red)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!