Kiai Zuhri: Liburan Bukan Pembebasan Kewajiban

berita.nuruljadid.net- Setelah melaksanakan sholat taraweh, para santri di Pesantren Nurul Jadid tidak langsung meninggalkan masjid. Mereka menunggu pengarahan terkait liburan santri sekaligus tausiyah dari Pengasuh Pesantren, Kiai Zuhri, yang berlangsung di Masjid Jami’ Nurul Jadid pada Jumat malam (14/03).

Dalam sambutannya, Kiai Zuhri menegaskan agar para santri tidak mengartikan liburan sebagai waktu pembebasan dari kewajiban. Sebaliknya, beliau mengingatkan agar liburan dipandang sebagai waktu istirahat untuk melepaskan penat setelah menjalani rutinitas padat di pesantren.

“Liburan bukanlah pembebasan kewajiban, tetapi waktu untuk beristirahat dan merenungkan sejauh mana pesantren telah mengubah diri kita,” ujar Kiai Zuhri.

Lebih lanjut, beliau berpesan agar santri memanfaatkan waktu liburan di rumah untuk mengevaluasi diri. Menurutnya, liburan adalah kesempatan untuk membuktikan pada orang tua dengan berbakti dan menunjukkan akhlak yang baik.

“Keberhasilan yang sejati bukan hanya dari ilmu yang diamalkan, tetapi juga dari akhlak yang baik,” pesan Kiai Zuhri.

Selain itu, Kiai Zuhri juga mengingatkan agar para santri tidak hanya fokus pada kehidupan saat ini, tetapi juga mempersiapkan diri untuk masa depan, baik di masyarakat maupun di hadapan Allah. Beliau juga mengingatkan agar santri tidak terjerumus pada nafsu yang dapat menghalangi perkembangan diri.

Kiai Zuhri juga memberikan pesan kepada santri yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk tetap menjaga nama baik pesantren dan tidak lupa akan status mereka sebagai santri.

“Selain mencari pengalaman, kita harus bijak dalam memilih lingkungan dan teman. Jangan sampai terpengaruh pada hal-hal yang tidak baik,” tegas beliau.

Kiai Zuhri juga memberikan petuah kepada pengurus pesantren untuk senantiasa mendahulukan tugas daripada kepentingan pribadi. “Jika kita sudah dilatih untuk mengabdi di pesantren, kita akan terbiasa memberikan manfaat kepada masyarakat,” imbuhnya.

Mengakhiri tausiyahnya, Kiai Zuhri mengingatkan bahwa segala usaha yang dilakukan tanpa pertolongan Allah akan menemui kegagalan. Oleh karena itu, setelah berusaha, hendaknya selalu bertawakal kepada-Nya.

Setelah tausiyah selesai, Sekretaris Biro Kepesantrenan, Alief Hidayatullah, memberikan pengarahan terkait jadwal liburan Ramadhan santri. Liburan untuk santri puteri dimulai pada 16 Maret/16 Ramadhan hingga 13 April/11 Syawal. Sementara liburan santri putera dimulai pada 17 Maret/17 Ramadhan hingga 14 April/12 Syawal.

Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor     : Ahmad Zainul Khofi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *