PPIQ Putri Gelar Sholat Hifdzil Quran sebagai Ikhtiar Menjaga Hafalan Santri

berita.nuruljadid.net – Santri Pusat Pendidikan Ilmu Qur’an (PPIQ) wilayah Al-Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan Sholat Hifdzil Qur’an pada Jumat (20/6) dini hari pukul 01.00 WIB. Kegiatan ibadah tersebut bertempat di teras An-Annuriyah dan menjadi agenda rutin bulanan yang telah terjadwal dengan baik.

Sholat Hifdzil Qur’an merupakan bentuk ikhtiar spiritual untuk memperkuat hafalan Al-Qur’an para santri. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan ketenangan batin serta menguatkan daya ingat dalam proses menghafal ayat-ayat suci.

“Sholat Hifdzil Qur’an memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah membantu memperkuat ingatan, serta mengurangi kecemasan dan tekanan psikologis yang kerap dialami para penghafal Al-Qur’an,” terang Shofi Aqidatul Izzah, Kepala Bagian Tahfidzul Qur’an PPIQ.

Meskipun pelaksanaannya tidak harus pada malam hari, namun para santri PPIQ memilih waktu malam, khususnya malam Jumat, sebagai momentum terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah.

“Malam Jumat dipilih karena diyakini sebagai malam yang penuh keberkahan dan ketenangan,” tambahnya.

Sholat Hifdzil Qur’an dilaksanakan sebanyak empat rakaat dengan dua salam. Pada rakaat pertama, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan Surah As-Sajadah. Rakaat kedua membaca Surah Yasin. Rakaat ketiga Surah Ad-Dukhon, dan rakaat keempat Surah Al-Mulk.

Pemilihan surah-surah tersebut bukan tanpa alasan. Masing-masing memiliki nilai spiritual dan keutamaan tersendiri.

“Surah As-Sajadah mengandung nilai ketundukan dan makna sujud yang dalam. Surah Yasin dikenal sebagai jantung Al-Qur’an. Adapun Surah Ad-Dukhon dan Al-Mulk memuat peringatan akan kematian dan hari akhir, sehingga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga hafalan sebagai bekal hidup,” jelas Shofi lebih lanjut.

Imam dalam pelaksanaan sholat ini telah ditentukan beberapa hari sebelumnya, untuk memastikan kesiapan dalam membaca surah panjang secara tepat. Selain itu, satu orang santri ditunjuk sebagai penyimak untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam bacaan.

Sholat Hifdzil Qur’an bukan hanya menjadi rutinitas ibadah, tetapi juga bagian dari pendekatan psikologis dan spiritual dalam proses pendidikan tahfidz. Kegiatan ini mencerminkan upaya berkelanjutan dalam menumbuhkan kecintaan santri terhadap Al-Qur’an secara utuh—baik secara hafalan maupun penghayatan makna.

 

Pewarta: Haura Dzil Izza El Bayu
Editor: Ahmad Zainul Khofi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *