Pos

Intip Kreativitas Santri Nurul Jadid Sambut Maulid Nabi

berita.nuruljadid.net – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Selain pembacaan maulid diba’, simtuddurror, dan tausiah ulama, pesantren juga menyelenggarakan berbagai lomba untuk menambah semarak acara tersebut.

Salah satu lomba yang paling menarik perhatian adalah lomba parsel yang digelar di Wilayah Al-Hasyimiyah pada Senin malam (30/09). Berlokasi di depan daerah Al-Masruriyah, seluruh daerah di Wilayah Al-Hasyimiyah diwajibkan untuk berpartisipasi dalam perlombaan ini.

Penilaian lomba didasarkan pada tiga kriteria utama: kreativitas, kerapian, dan keindahan. Menariknya, parsel yang dirangkai oleh para santriwati tidak hanya dipamerkan, tetapi juga untuk diserahkan kepada keluarga pengasuh pesantren.

“Awalnya, kami mengusulkan lomba parsel dengan buah-buahan karena Maulid Nabi identik dengan buah. Namun, kami khawatir buah-buahan tersebut tidak segar saat diserahkan. Akhirnya, kami memutuskan untuk membuat lomba parsel snack,” ungkap Aulia Meca, Ketua Himpunan Abdi Santri Al Hasyimiyah selaku koordinator penyelenggara kegiatan.

Potret beberapa produk hasil karya santri dalam lomba parsel peringatan PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.

Setiap tim peserta terdiri dari empat orang, dengan waktu satu jam yang diberikan oleh panitia untuk merangkai parsel. Para peserta terlihat fokus dan bekerja sama untuk menyelesaikan parsel tepat waktu.

“Waktu satu jam cukup, karena kami diperbolehkan mempersiapkan item-itemnya terlebih dahulu. Di lokasi, kami hanya tinggal merangkai dan menghias parselnya,” ujar Fatimah Az-Zahra, perwakilan dari daerah Riyadlul Jinan yang berhasil meraih juara pertama.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Spiritual Coaching MANJPK Putri: Selamatkan Semangat Belajar Santri secara Holistik

berita.nuruljadid.net – Teknologi revolusi industri semakin merajalela. Dampak dari penggunaan ini sudah menjangkiti banyak kaum sarungan (baca: santri), tak terlepas Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Salah satu dampak yang dirasakan yakni lunturnya eksistensi dan jati diri santri atas pentingnya adab. Sebagaimana pepatah Arab mengatakan “Al Adab Fauqa Al ‘ilmi” atau adab lebih utama daripada ilmu

Menatap fenomena tersebut, Madrasah Aliyah Nurul Jadid Program Peminatan Keagamaan Putri tak tinggal diam, mereka turun tangan dengan menggelar kegiatan spiritual coaching bertemakan “Yang Tertinggal dari Kita, Akhlak”, Senin (01/07/24) di Aula Mini Pesantren.

Dalam salah satu ikhtiarnya melakukan revitalisasi pentingnya adab bagi santri itu, MANJPK menghadirkan Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid sebagai narasumber, dengan pemandu acara Alfi Nurindiana.

Departemen Kepesantrenan MANJPK Nayyirotut Tazkiroh mengatakan bahwa objek peserta dari kegiatan ini bukan santri berstatus siswi semata, melainkan juga seluruh pengurus asrama MANJPK putri.

“Di era hari ini, santri didominasi oleh para generasi milenial yang harus menjadi contoh dan tauladan bagi generasi mendatang. Kebanyakan pengurus yang menemani santri dalam giat keseharian adalah generasi milenial,” imbuh Nayyiroh.

Disamping itu, lanjut Nayyiroh, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa spiritual dan mendorong semangat serta ketekunan santri untuk menggeluti, mengkaji, dan memahami kitab turats.

“Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah evaluasi untuk menumbuhkan semangat belajar santri kedepannya,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ny. Hj. Muthmainnah Waqid menyampaikan tentang kematangan spiritual sebagai proses perkembangan kesadaran seseorang tentang nilai-nilai spiritual, hubungannya dengan Tuhan, dan makna hidup.

“Sembilan tanda kematangan spiritual haruslah dimiliki, salah satunya ialah mampu menerima diri sendiri dan orang lain, sebagaimana adanya self-improvement dengan self-acceptance agar kita dapat mengetahui dan menerima kenyataan bahwa dunia bukanlah tempat tujuan melainkan tempat ujian,” dawuhnya.

Kegiatan berlanjut dengan sesi tanya jawab, secara bergiliran peserta mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh narasumber. Tak sedikit peserta yang mengungkapkan keresahannya selama menempuh ilmu.

 

Pewarta: Maria Al Faradela
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Sambut Kedatangan Santri Baru, Biro Kepesantrenan Upgrade Skill Komunikasi Pengurus

berita.nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut kedatangan Santri Baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Kepesantrenan Putri mengundang seluruh pengurus I’dadiyah (Asrama Khusus Santri Baru) untuk mengasah kompetensi kepengurusan dalam Desiminasi Skill Komunikasi Efektif Wali Asuh terhadap Wali Santri pada Jumat, (28/06/2024) di Aula Mini Pesantren.

Wakabid. Penataan Wilayah dan Kesejahteraan Santri, Siti Maknunah selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun hubungan yang positif antara Pengurus dan Wali Santri.

“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah Wali Asuh Santri Baru dapat menjadi sosok yang komunikatif dalam menyampaikan perkembangan anak, baik perkembangan positif maupun perkembangan negatif. Karena komunikasi yang tidak dilakukan dengan sangat baik akan menyebabkan banyak kesalahpahaman atau perbedaan persepsi antara Wali Asuh dan Wali Santri,” ungkapnya.

Berdasarkan dari laporan hasil observasi Tim Nurul Jadid Media, kegiatan desiminasi ini membahas tentang 4 materi pokok, diantaranya:

Kita berharap, lanjut Siti Maknunah, kegiatan ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk membangun hubungan yang hangat antara Wali Santri dengan pesantren.

“Lagi-lagi kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan trust Wali Santri terhadap Pesantren,” pungkasnya.

Menyoal acara, desiminasi ini dibungkus dengan kegiatan in house training selama satu hari dengan dua sesi, yakni pagi dan siang-sore.

Adapun pembahasan dalam kegiatan desimenasi tersebut sebagaimana yang dirangkum dari hasil observasi oleh Tim Nurul Jadid Media berikut:

Pertama, prinsip komunikasi efektif. Adapun prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah memanggil Wali Santri dengan penghormatan nama atau panggilan lain seperti “bapak/ibu”, tersenyum, memberikan attention penuh dan berbicara sesuai yang disukai oleh lawan bicara. Hal ini dikarenakan bukan seberapa lama waktu yang dihabiskan. Akan tetapi, seberapa hangat perbincangan tersebut. Dengan demikian, Wali Santri akan merasa nyaman ketika berbicara dengan Wali Asuh.

Kedua, Wali Asuh menjadi pendengar yang baik. Sosok yang komunikatif tidak dapat hanya dinilai dengan kompetensinya dalam menyampaikan sesuatu, tetapi keterampilannya menjadi pendengar yang baik juga sangat dibutuhkan sebab komunikasi adalah hubungan dua arah.

Ketiga, bijak dalam menyampaikan kekurangan anak asuh. Hal ini bertujuan agar Wali Asuh dapat menyampaikan kekurangan anak dengan kata-kata yang positif dan tidak menghakimi serta fokus kepada solusi dan saran dari orang tua mengenai penanganan terhadap kekurangan anak asuh.

Keempat, handling complaint atau mengelola komplain Wali Santri. Setiap Wali Asuh harus memiliki keahlian mengelola dan memutar komplain Wali Santri dengan baik. Misalnya tidak gampang tersulut emosi ketika mendengar komplain yang menohok, tetapi bersikap bijak mendengarkan dan meluruskan apa yang sebenarnya terjadi.

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Dorong Kualitas Muallimat Al Quran, Biro Kepesantrenan dan PPIQ Nurul Jadid Gelar Seminar Qurani

berita.nuruljadid.net – Pendidikan Al Quran dan kajian kitab-kitab klasik menjadi indikator penting dalam perjalanan Pondok Pesantren, yakni sebagai unit lembaga pendidikan yang senantiasa melestarikan kajian keilmuan Islam secara kontinu di tengah merosotnya semangat sebagian masyarakat untuk mempelajari Al Quran.

Gagasan tentang pendidikan Al Quran mengemuka dalam kegiatan Seminar Penguatan Muallimat Al Quran yang diadakan oleh Biro Kepesantrenan bersama Pusat Pendidikan Ilmu Al Quran (PPIQ) di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jumat (21/06/24). Tema seminar kali ini “Menata Masa Depan Melalui Tartilul Quran”.

Ny. Hj. Nur Diana Khalidah, selaku narasumber menuturkan para muallimat adalah tim penggerak yang dapat menabung investasi pahala akhirat dengan setiap huruf yang diajarkan pada anak asuh. Selain itu, ia berpesan kepada para muallimat agar tidak hanya mengajar, tetapi juga mengupgrade keilmuan setiap harinya.

“Sebagaimana yang disampaikan oleh Penyair Arab,  fakayfa nadzunnu bil abnai khairan, idza nasyau bihidnil jahilaat, artinya bagaimana kita berharap anak-anak bisa menjadi baik, sedangkan mereka tumbuh di antara orang-orang yang belum terdidik?,” terang beliau.

Senada dengan penjelasan Ketua Panitia Ida Mawaddah bahwa tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memupuk semangat dan konsistensi mengajar para muallimat.

“Kegiatan ini merupakan pembuka, selanjutnya akan dilaksanakan pembinaan muallimat secara rutin agar kualitas bacaan Al Quran mereka terjaga,” imbuhnya.

Potret salah satu peserta tengah melakukan interaksi dengan narasumber

Menyoal kegiatan, lanjut Ida Mawaddah, rangkaiannya diwarnai dengan beberapa quiz/pertanyaan dari narasumber demi meningkatkan antusias para peserta dalam mengikuti seminar.  Kemudian ungkapnya, peserta yang berhasil menjawab pertanyaan tersebut akan mendapatkan Kitab Matan Jazariyah.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini, dapat menjadi batu lompatan bagi muallimat untuk meningkatkan kualitas bacaan Al Quran santri Nurul Jadid semakin baik dengan tartil,” pungkasnya.

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Keseruan Santri Putri Merayakan Malam Idul Adha dengan Asah Kreativitas

berita.nuruljadid.net – Himpunan Abdi Santri al-Hasyimiyah (HIMASY) meriahkan malam peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 H. dengan menggelar lomba takbir keliling di Wilayah al-Hasyimiyah (Daltim) pada Senin (17/06).

Pembina HIMASY Shinta Nuriyah D. A. mewajibkan setiap daerah (asrama santri) mendelegasikan minimal satu tim untuk berpartisipasi dalam lomba tersebut. Seluruhnya terdapat 12 tim saling beradu kreativitas, masing-masing terdiri dari lebih lima anggota, diantaranya sebagai penabuh dan vokalis.

“Sebelum hari pelaksanaan, mereka telah giat berlatih, kreativitas santri dalam merangkai nada-nada takbir terdengar dari segala penjuru asrama,” ungkapnya.

Kegiatan ini, lanjut Shinta, merupakan giat rutin tahunan bagi santri yang berada di Wilayah al-Hasyimiyah. Pihaknya berinisiatif akan mengembangkan kegiatan tersebut di peringatan malam Hari Raya Idul Adha tahun mendatang.

“Kami ingin sekali untuk membuat terobosan baru, namun setidaknya secara bertahap, tahun ini kami tambah beberapa rangkaian perlombaan lain agar terlihat berbeda dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Potret santri tengah menampilkan kreativitas di ajang Lomba Takbir Keliling.

Menyoal kegiatan, panitia memberikan regulasi baru kepada seluruh kompetitor terkait klasifikasi lokasi penilaian juri. Terdapat tiga titik pemberhentian yang harus mereka lewati. Seluruh tim wajib berhenti di tiga titik tersebut secara bertahap untuk menampilkan seni kreativitas masing-masing.

Adapun juri dalam lomba tersebut sebanyak 4 orang yang terbagi rata di tiga lokasi penilaian. Usai ajang perhelatan adu kreativitas, dewan juri menobatkan pemenang lomba menjadi tiga besar. Juara pertama diraih oleh Daerah Riyadul Jinan, disusul oleh Daerah El-Farodis, dan Daerah Zahrail Batul di posisi ketiga.

 

Reporter: Kamelia Anaimah Maksum
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Hormati Kitab Klasik, Wilayah al-Hasyimiyah Wajibkan Santri Ngaji Pakai Meja

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia yang memiliki peran penting dalam mempertahankan dan meneruskan tradisi keilmuan Islam. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran di pesantren adalah kajian kitab kuning.

Santri meyakini bahwa mengaji, lebih-lebih kitab kuning, harus disertai dengan tingkah laku yang baik terhadap ilmu. Sebagaimana Wilayah Santri Putri al-Hasyimiyah (Daltim) Pondok Pesantren Nurul Jadid mewajibkan para santrinya mengaji kitab dengan memakai meja belajar.

Terhitung dua minggu sejak sosialisasi terkait kewajiban menggunakan meja saat pengajian rutin, Wilayah al-Hasymiyah telah sukses merealisasikannya, Rabu (12/06).

Peraturan ini baru pertama kali diterapkan di Wilayah Al-Hasymiyah dan terlaksana dengan baik saat pengajian pagi maupun pengajian sore yang diampu oleh Kyai Zuhri Zaini.

Peraturan tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa aspek, salah satunya ingin menjaga marwah kitab kuning pada saat pengajian berlangsung.

Sejalan dengan latar belakang tersebut, tujuan peraturan adalah untuk menghormati kitab sebagaimana diajarkan dalam kitab Ta’limul Muta’alim.

“Tujuan utamanya lihurmatil kitab. Selain itu, agar para santriwati lebih hati-hati ketika memaknai kitab supaya tidak melakukan perilaku yang kurang sopan. Jika menggunakan meja juga terlihat lebih rapi dan indah,” jelas Ustazah Maryam Jamilah Ketua Ubudiyah Wilayah.

Potret santri putri Wilayah al-Hasyimiyah tengah mengikuti pengajian kitab pagi di Musala al-Hasyimiyah

Rupanya bukan Wilayah al-Hasyimiyah yang pertama menerapkannya, melainkan Wilayah Az-Zainiyyah sudah lebih dulu memberlakukan peraturan semacam ini.

“Peraturan ini baru pertama kali diterapkan di Dalem Timur (Daltim). Idenya diusulkan oleh kepala wilayah, Ustazah Zahiya Adiba,” imbuhnya.

Menurut Ustazah Maryam, penerapan program ini sangat disokong oleh peraturan pesantren untuk menertibkan dan mendisiplinkan santri selama proses pengajian. Di samping itu, menurutnya ada sedikit permasalahan yang dialami, yaitu terkendala saat pemesanan meja.

Ia pun menegaskan, akan diterapkan takzir (sanksi) edukatif pada santri yang tidak melaksanakan aturan tersebut.

“Karena rencananya peraturan ini akan berjalan hingga seterusnya, mungkin nanti akan ada sanksi, namun bukan dari wilayah melainkan dari daerahnya masing-masing,” pungkasnya.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatus Zahra

Editor: Ponirin Mika

Antusias Santri Putri di Seminar Fikih, Lora Ismail Al-Kholilie Berikan Tips Bermedia Sosial yang Bijak

nuruljadid.net – Pendakwah milenial Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura, Lora Ismail Al-Kholilie mengatakan kepada para santri untuk tidak menjadikan tawadhu sebagai alasan dirinya agar tidak mengisi panggung-panggung dakwah.

“Media sosial itu ibarat dua belah mata pisau, yang memiliki manfaat, tetapi juga bisa menyakiti orang lain maupun dirinya,” dawuh beliau saat menjadi narasumber bersama Ny. Hj. Amal Hayati Amin di Seminar Fikih yang diadakan oleh Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jumat (02/02/24).

Dalam acara yang digelar di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid itu, Lora Kholile menyampaikan bahwa viral itu juga penting, sebab jika santri tidak mengisi panggung-panggung dakwah di era medsos saat ini, maka yang mengisi adalah orang yang tidak memiliki keahlian dalam bidang dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan Islam.

“Di sisi lain, viral itu juga beresiko sekali, selain capek, hatinya juga khawatir terkena dampak dari bermedia sosial, seperti pujian, riya’ dan sebagainya,” imbuhnya.

Kemudian beliau memberikan tips bagi santri agar terhindar dari penyakit bermain media sosial. Salah satunya yaitu dengan menekankan niat utama dalam bermedia sosial.

“Caranya adalah tetap lakukan hal itu (bermain media sosial), selama itu kita niatkan untuk syi’ar atau dakwah. Yang perlu kita benahi adalah permasalahan “takut riya’nya”, bukan kemudian meninggalkan amalnya,” imbuhnya.

Beliau juga menekankan para santri agar mencamkan niat utama di dalam hatinya, bahwa tujuan bermain media sosial semata-mata untuk syi’ar dan mendakwahkan agama Allah SWT., bukan bertujuan karena manusia.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi

Editor: Ponirin Mika

Event KLIP-AZ Upaya Asah Bakat dan Keterampilan Santri Wilayah Az-Zainiyah

nuruljadid.net – Dalam rangka mengasah jiwa kompetitif utamanya bakat dan keterampilan santri putri, pengurus Wilayah Az-Zainiyah mengadakan Kreasi Lomba Islami Pesantren Az-Zainiyah (KLIP-AZ) 2023 dalam momentum menjelang libur santri Bulan Maulid (Rabi’ul Awal) yang akan datang.

KLIP-AZ merupakan kegiatan berupa kompetisi atau perlombaan yang digelar khusus untuk santri Wilayah Az-Zainiyah setiap tahunnya. Pada tahun ini, KLIP-AZ mengusung tema “Dari Kreasi Raih Impian Penuh Prestasi.”

Ketua Panitia Humairotul Mu’minah menyampaikan, dalam mengejewantahkan esensi tema kegiatan tersebut, maka para santri, selain memaksimalkan kreatifitas dan kerja sama tim, mereka juga harus berkompetisi dengan sehat.

“Antusiasme peserta di hari pertama lomba ini sangat baik, meskipun dengan jumlah panitia yang terhitung lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media usai pembukaan event secara seremonial di Aula II pesantren pada Senin (21/08/23) malam.

Potret foto bersama panitia usai pembukaan event secara seremonial merepresentasikan sinergitas kepanitiaan

Pergelaran KLIP-AZ, lanjut Humairotul, berlangsung sejak pembukaan tanggal 21 Agustus sampai dengan acara puncak pada 18 September 2023. Ia juga berpendapat, ada lima bidang pembagian dengan beragam jenis perlombaan yang mewarnai kemeriahan acara dalam rentang waktu tersebut.

“Terhitung ada 15 jenis lomba yang diadakan, diantaranya lomba beat box, diba’iyah mahasiswi, tartil siswi, MC Bahasa Indonesia, MSQ, praktek ibadah, pidato Bahasa Indonesia, game, drama islami, kaligrafi lukis, tahlil mahasiswi, kreasi sholawat, kebersihan daerah, administrasi daerah dan mading,” paparnya.”

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

FKO Gelar Parade Semaphore dan Bazar Entrepreneur, Ribuan Santri Turut Peringati Hari Pramuka ke-62

nuruljadid.net – Peringatan Hari Pramuka ke-62 pada 14 Agustus mendatang selalu dimeriahkan dengan berbagai cara. Pada 2023 ini, Forum Komunikasi OSIS/OSIM (FKO) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara Parade Semaphore dan Bazar Entrepreneur di Halaman Wisma H. Sukri Adnan (gedung putih), Jumat (11/8/2023).

Pembina FKO Rizqiyah Sakinah Safitri menyebut, kegiatan semacam ini pertama kali diadakan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, terbuka untuk seluruh Satuan Karya (Saka) Pramuka dari setiap satuan pendidikan internal pesantren.

“Terdapat sebanyak tujuh lembaga yang mendelegasikan Saka-Saka Pramuka untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, sebuah spirit bersinergi yang baik untuk memperingati Hari Pramuka,” jelasnya.

Rizqiyah melanjutkan, dari perlombaan Parade Semaphore yang dilaksanakan ini akan terpilih beberapa pemenang, para pemenang akan diumumkan dan dianugerahkan apresiasi penghargaan di acara puncak Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 pada 17 Agustus nanti.

“Tidak hanya memperingati Hari Pramuka, kegiatan ini juga menjadi bagian dari rentetan acara kemeriahan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-78. Karena sejatinya pemuda harus kembali ke jati diri bahwa hakikatnya kita harus bersatu, kompak dan jengah bersama-sama mengisi kemerdekaan,” ungkapnya.

Potret stand bazar SMK Nurul Jadid tengah mengisi keseruan event peringatan Hari Pramuka ke-62 dan HUT Kemerdekaan RI ke-78

Dalam kesempatan yang sama, Rizqiyah juga menjelaskan beberapa keterlibatan lain dari pihak satuan pendidikan, yaitu turut mengisi stand yang telah disediakan sebagai wadah mempromosikan dan menjual hasil karya peserta didiknya. Sebanyak tujuh lembaga berpartisipasi dan menjual beragam karya, seperti pengolahan hasil perikanan sampai produk tata busana.

“Hal tersebut menjadi alasan event kali ini mengangkat tema “Mencetak Pemuda yang Berintegritas dan Berkualitas serta Berjiwa Entrepreneur pada Dirgahayu Bangsa,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Event FLA 2023 Resmi Dibuka, Ketua Panitia: Ini Ajang Menggali Potensi Santri

nuruljadid.net – Festival Lomba Wilayah Al-Hasyimiyah (FLA) bukan sekedar ajang perlombaan, santri perlu memperbaiki pola pikir bahwa event ini merupakan wadah menggali potensi dan kreatifitas, ini adalah proses menjadi bintang. Begitu kesaksian Ketua Panitia FLA, Nurmala, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan FLA 2023 di halaman Wisma H. Sukri Adnan (gedung putih), Kamis (10/8/2023).

Nurmala menyampaikan, FLA merupakan event rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Wilayah Al Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjelang libur santri Bulan Maulid (Rabi’ul Awal). Mengangkat tema “Journey of A Star: Santri Merakit, Indonesia Bangkit” event ini turut memeriahkan momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

“Berbagai bidang lomba diselenggarakan, diantaranya lomba kebersihan daerah, essay mahasiswi, kaligrafi kontemporer, ranking 1, tartil, tahlil siswi, MC tiga bahasa, mading 2D, burdah keliling, praktik ibadah, mars dan nasyid, MSQ, game, sholawat kreatif ala santri, administrasi, dramatisasi puisi, senam, tata boga, dan gemda,” paparnya.

Tujuan event ini, lanjut Nurmala, tidak untuk saling berunjuk menang atau kalah, akan tetapi menjadi wadah untuk mencari dan menggali potensi yang terpendam dalam diri santri.

“Kami berharap santri dapat mengambil hikmah melalui terselenggaranya FLA 2023 untuk bekal membumi bersama masyarakat nantinya,” imbuhnya.

“Santri Merakit, Indonesia Bangkit” menjadi pilar ketegasan santri untuk tetap menjunjung tinggi nilai tradisi dan budaya di tengah samudera degradasi moral dan etika. Menurut Nurmala, Revolusi Jihad merupakan bukti kegigihan santri dalam hal berbangsa dan bernegara yang perlu dipertahankan sampai saat ini.

“Mari kita berproses, gulatkan kreatifitas sebaik mungkin dan junjung nilai-nilai tradisi dan budaya Indonesia dalam perlombaan ini,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Wisuda Tahfizh Ke-V Wilayah Al-Mawaddah: Memperingati Prestasi Penuh Dedikasi dalam Menghafal Al-Qur’an

nuruljadid.net – Sebuah momentum bersejarah menghiasi Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketika 45 santri tahfizh-tahsin dari berbagai pelosok Tanah Air dengan penuh kebanggaan memperingati Wisuda Tahfizh dalam sebuah upacara megah “Wisuda Ke-V & Tasyakuran Program Tahfizh Wilayah Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid” pada Ahad, 21 Mei 2023. Peristiwa ini menghadirkan cerita inspiratif dari individu yang telah mengabdikan diri mereka untuk menghafal Al-Qur’an, sebuah amal ibadah yang tak terhingga harganya.

Dengan atmosfer haru dan sukacita, ratusan santriwati peserta wisuda bersama walinya berkumpul di Aula II Pesantren. Turut hadir Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, Pemangku Wilayah Al-Mawaddah Ny. Hj. Hamidah Wafi dan beberapa jajaran pengurus lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh Narasumber Lora Ahmad Sa’dud Daroin putra KH. Musleh Adnan Madura.

“Kami merasa terhormat dan bangga melihat keberhasilan peserta tahfizh dalam menghafal Al-Qur’an dengan dedikasi yang luar biasa, terima kasih kepada ustaz dan ustazah yang senantiasa mendidik dan mendampingi. Wisuda Tahfizh ini merupakan momen penting yang memperingati keberhasilan mereka dan juga upaya kami untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan Al-Qur’an di kalangan generasi muda,” dawuh Pemangku Wilayah Al-Mawaddah.

(Pemangku Wilayah Al-Mawaddah Ny. Hj. Hamidah Wafi tengah memberikan sambutan di depan para peserta wisudawan, tamu undangan, dan wali santri)

Acara yang dihadiri oleh sejumlah santri, wali santri, asatiz, asatidzah dan keluarga pengasuh ini tidak hanya menjadi ajang tasyakuran semata, tetapi juga menggambarkan semangat perjuangan dalam menghafal Al-Qur’an. Para wisudawan tersebut diantaranya, 33 santri tahsin, 11 tahfizh, dan satu santri wisuda 30 juz. Mereka tidak hanya belajar dan menghafal, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam terhadap konteks serta aplikasi praktis dari ajaran suci tersebut.

“Kami telah melalui perjalanan yang penuh liku, dengan cobaan dan kesulitan yang mewarnai setiap tahap penghafalan. Namun, dengan dukungan yang tak tergantikan dari guru-guru kami dan doa yang tanpa henti dari keluarga, kami berhasil menyelesaikan perjalanan ini dengan bangga,” kata salah satu santri lulusan tahfizh.

Peran lembaga pendidikan tahfizh dalam membentuk karakter dan keimanan generasi muda tak dapat diremehkan. Wisuda Tahfizh ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya mendorong masyarakat untuk lebih menghargai dan memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sejati.

Dengan upacara wisuda ini, para lulusan tahfizh telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar menghafal Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Kehadiran mereka yang penuh semangat dan tekad dalam upacara ini memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik, di mana Al-Qur’an tetap menjadi cahaya yang menerangi perjalanan hidup umat manusia.

(Humas Infokom)

Bulan Lomba Putri Resmi Dibuka, Belasan Lomba Meriahkan Harlah ke-74

nuruljadid.net – Panitia pelaksanan bulan lomba putri resmi membuka perhelatan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-74 di Aula II pada hari Kamis (29/12) malam tepat sepekan setelah acara pembukaan Bulan Lomba Putra.

Turut hadir dan membuka acara Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Mamnu Hatur Rohmah, dan hadir juga sebagai peserta dari jajaran pimpinan pengurus wilayah putri pusat maupun satelit, serta perwakilan santri dari setiap wilayah dan Lembaga.

Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia Bulan Lomba 2022 ustazah Ifadatul Utmah, dengan penyampaian penuh bahagia dia menyambut dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran tamu undangan dan seluruh peserta yang turut memeriahkan acara pembukaan bulan lomba putri tahun 2022.

Kemudian dalam sambutan kedua, Ketua Umum Panitia Harlah 74 ustazah Lailiyah Muthmainnah menyampaikan tujuan umum dilaksanakannya bulan lomba ini, yaitu untuk menggali bakat-bakat terpendam yang ada dalam diri adik-adik santri.

“Silahkan tunjukkan bakat kalian masing-masing, namun jangan sampai mengganggu aktivitas kepesantrenan maupun Lembaga,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Hj. Mamnu Hatur Rohmah yang dalam hal ini mewakili Wakil Kepala Pesantren II juga menyampaikan sambutan sekaligus membuka Bulan Lomba tahun 2022 dengan resmi. Dalam sambutannya, beliau kembali mengingatkan agar para santri tidak meninggalkan kegiatan yang lebih prioritas dan telah menjadi kewajiban.

“Dalam waktu satu bulan kedepan ini jangan sampai terlena untuk meninggalkan kegiatan pesantren dan sekolah, karena itu adalah kewajiban utama kita atau fardhu ‘ain. Baru setelahnya, kita boleh turut memeriahkan bulan lomba ini, bisa dikatakan kegiatan ini adalah fardhu kifayah-nya,” dawuh beliau.

Usai seremonial, setiap santri mulai menunjukkan euforianya, saling lempar yel-yel ada juga yang fokus persiapan. Tanda bahwa kegiatan dilanjut dengan lomba pertama di bulan lomba tahun 2022 ini, yaitu lomba Mars dan Nasyid. Terlihat masing-masing peserta dan supporter sangat antusias beradu kreativitas.

 

 

(Humas Infokom)

Sah Dilantik! Pengurus Baru Panji Pelopor Putri Lanjutkan Estafet Pengabdian

nuruljadid.net – Tuntas melalui beberapa tahapan seleksi, 70 orang terpilih calon Pengurus Panji Pelopor Putri sah dilantik pada hari Jumat (23/12) pagi. Acara Pelantikan dan Pengambilan Ikrar Jabatan ini berpusat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara sakral itu dihadiri oleh Staff Humpro Ustazah Putri Nuril Mufidah dan para Pembina Panji Pelopor Putri, hadir juga sebagai tamu undangan diantaranya kepala-kepala wilayah putri pusat maupun satelit, serta pengurus baru yang akan dilantik.

Pembina Senior Panji Pelopor Ustazah Hikmatuddiniah ambil peran melantik sejumlah pengurus baru satu periode kedepan. Adapun Ketua Terpilih yang dilantik adalah Zahfa Jelita Humairoh menggantikan Ketua Demisioner Meuthiah Syarifa Auliyaillah.

Staff Humpro Ustazah Putri Nuril Mufidah menjelaskan para pengurus baru yang dilantik memiliki tanggung jawab yang besar, karena banyak perubahan yang harus dihadapi.

“Khususnya di tahun-tahun kedepan ini akan ada beberapa perubahan baik dari structural dan program organisasi,” ujar beliau lewat sambutannya pada hari Jumat, 23 Desember 2022.

Lebih lanjut, beliau mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pengabdian pengurus demisioner kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui organisasi Panji Pelopor. Beliau juga berharap ketua terpilih bisa mengemban amanahnya dengan baik.

“Hari ini adalah akhir dari pengabdian para pengurus demisioner di organisasi ini, tonggak pengabdian akan dilanjutkan oleh pengurus terlantik, semoga mereka amanah dan bisa membawa perubahan yang lebih baik kedepannya,” pesan Ustazah Nuril.

Menyoal acara Pelantikan Pengurus Baru Panji Pelopor periode 2023/2024, disamping acara seremonial dan beberapa rangkaian proses pelantikan, mereka juga wajib mengikuti kegiatan Ruhul Juhad yang dilaksanakan pada sesi dua siang hari pasca pelantikan usai.

 

 

(Humas Infokom)

Reformasi Jabatan, Panji Pelopor Nurul Jadid Putri Gelar Pelantikan Pengurus Baru

nuruljadid.net – Januari selalu menjadi momentum yang tepat untuk memulai sebuah awalan yang baik. Kesempatan ini juga dimanfaatkan Panji Pelopor Nurul Jadid putri untuk reformasi kepengurusan baru. Senin (24/01) pagi panitia kegiatan reformasi jabatan menggelar pelantikan pengurus baru Panji Pelopor Nurul Jadid Putri periode 2022-2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara tatap muka di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Diwawancarai nuruljadid.net, Afifah Nur Makkiyah selaku ketua demisioner Panji Pelopor Nurul Jadid Putri mengungkapkan bahwa acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Nurul Jadid, dan disusul Sambutan Sekretaris Pesantren Ust. H. Faizin Syamwil.

(Seluruh anggota terpilih nampak sedang mengikuti prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan dengan khidmat)

“Kemudian dilanjutkan acara inti yaitu pengambilan sumpah dan pelantikan pengurus yang dipimpin oleh Kasubbag. Protokoler Ust. Ady Azhari, kemudian acara serah terima jabatan antara ketua demisioner dan ketua terpilih Meuthiah Syarifa Auliyaillah didampingi Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid serta Putri Nuril Mufidah selaku pembina Panji Pelopor Putri, kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan rompi Panji Pelopor dari ketua demisioner ke ketua terpilih,” jelas Afifah.

(Moment pengurus panji pelopor putri terbaik pasca pemberian piagam penghargaan oleh Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid)

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan penobatan Pengurus Panji Pelopor Putri terbaik dengan beberapa kategori diantaranya Pengurus Terbaik Aktif diberikan kepada Afifah Nur Makkiyah, Pengurus Terbaik Rajin Kamaliatul Akmala, Luluk Khoriji’in sebagai Pengurus Terbaik Kreatif, dan Nabila Intan Nazarina sebagai Pengurus Terbaik Persahabatan. Acara Pelantikan juga dimeriahkan dengan Seminar Motivasi Character Building bertajuk “Organisator Lalai, Realisasi Organisasi Terbengkalai” bersama Ny. Siti Munawaroh S.Psi., M.Pd. selaku narasumber.

Pelantikan pengurus baru Panji Panji Pelopor tersebut memberikan harapan baru kepada perkaderan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid ke depan. Sekretaris Pesantren Ust. H. Faizin Syamwil melalui sambutannya menyampaikan bahwa Panji Pelopor merupakan bagian penting dari pesantren.

(Sekretaris Pesantren Ust. H. Faizin Syamwil sedang memberikan arahan melalui sambutannya di depan puluhan anggota Panji Pelopor yang akan dilantik)

“Panji Pelopor merupakan bagian penting dan berperan sebagai tulang punggung pesantren yang sangat vital dalam perkaderan membantu perkembangan pesantren lintas sektor. Saya minta panji pelopor selalu siap untuk bertugas mengabdikan diri ke pesantren,” tegas Ust. Faizin.

Ust. Faizin menambahi, harapannya pengurus demisioner tidak berhenti memberikan pendampingan kepada pengurus baru. “Proses regenerasi harus terus berlanjut, modal berkreasi dan berorganisasi harus terus berlangsung, salah satunya sebagaimana harapan saya untuk pengurus demisioner dapat terus mendampingi pengurus-pengurus baru yang sudah terlantik. Jika kalian menganggap ini adalah bentuk pengabdian dan keterampilan kalian, maka anda telah membuka pintu kesuksesan,” imbuh Ust. Faizin.

Sementara itu, Pembina Panji Pelopor Putri ustazah Putri Nuril Mufidah berharap semoga Panji Pelopor kelak menjadi organisasi yang senantiasa bergerak secara aktif, kreatif dan aspiratif dengan tidak lupa mengedepankan keterbukaan dan kekeluargaan. Selain itu, semoga seluruh pengurus Panji Pelopor yang baru saja dilantik bisa bertanggung jawab dalam menjalankan amanah tugasnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid serta tetap menjalin komunikasi dan sharing dengan pengurus Panji Pelopor demisioner.

“Semoga seluruh keluarga Panji Pelopor Nurul Jadid ke depannya terus menjadi pelopor pencetak generasi orang-orang hebat serta bisa melahirkan kader-kader militan yang bertanggung jawab,” tutupnya.

Turut hadir pada acara pelantikan Sekretaris Pesantren Ust. H. Faizin Syamwil, Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, Kabag. Humpro Ust. Dr. Syamsuri Hasan, Kasubbag. Protokoler Ust. Ady Azhari dan beberapa pimpinan dari lembaga pendidikan di wilayah Nurul Jadid serta kepala-kepala wilayah putri.

 

(Humas Infokom)