Jaga Tradisi Pesantren, Pembukaan MUSKERWIL ditandai Bedug
nuruljadid.net – Sambutan demi sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (MUSYKERWIL) PWNU Jawa Timur pada Jum’at, 29 November 2019 turut mewarnai berjalannya acara. KH. Zuhri Zaini selaku tuan rumah menuturkan, dengan diadakannya MUSYKERWIL di pesantren Nurul Jadid merupakan kebanggaan dan besar barokahnya baik barokah yang tampak dan barokah yang tidak tampak.
“Semoga MUSKERWIL ini bisa memperkokoh hubungan silaturahim kita serta persatuan bangsa dan negara indonesia,” ungkap beliau.
Sebagai tuan rumah, beliau turut mengingatkan kepada para peserta MUSKERWIL bahwasanya banyak ajaran yang dimungkinkan akan mengancam persatuan dan keutuhan bangsa.
“Tentu, tugas kita para kaum Nahdliyin untuk membentengi diri dari paham dan ajaran tersebut, Karena pada dasarnya NU dan pesantren tidak bisa dipisahkan dengan keutuhan bangsa dan negara,” tutur beliau dengan lembut.
Acara yang di hadiri oleh 700 peserta tersebut, sambutan dari K.H. Marzuki Musytamar turut andil dalam apa yang disampaikan oleh tuan rumah. Beliau menekankan terkait anjuran kepada masyarakat Indonesia dan khususnya kaum Nahdliyin untuk menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Beliau menyampaikan dua hal yang perlu ditekankan oleh kaum Nahdliyin yaitu islamiyah dan watoniyah. “Kita ingin bareng-bareng bekerja sama, kompak dan solid dalam menjaga keduanya, kalau islamiyah tanpa watoniyah itu radikal, ” jelas beliau.
Terakhir, kyai Marzuki mengungkapkan beberapa perkembangan yang ingin di capai PWNU Jawa Timur. Yakni; Pertama, mengenai perkembangan Lembaga pendidikan NU, agar nantinya Lembaga NU mampu menjadi Lembaga-lembaga Unggulan. Kedua, berkaitan dengan Proyek sertifikasi tanah waqof, yang diusahkan untuk menjaga tanah-tanah yang sudah diwaqofkan bagi keperluan ummat nahdliyyin. Terakhir, meningkatkan sumber daya manusia khususnya masyarakat pinggiran yang ekonomi dan pendidikannya rendah, yang umumnya memiliki kultural NU.
Tak hanya itu, Dalam sambutan Gurbernur Jawa Timur, ibu Khofifah menanggapi dari masukan dalam sambutan dari kiai Marzuki terkait sertifikasi waqaf.
“Mengenai penyampaian dari kiai Marzuki terkait dengan sertifikasi waqaf di jawa timur, kami telah membincangkan hal itu kepada presiden dan beliau menyanggupinya,” tambahnya.
Sebelum berakhirnya acara pembukaan MUSYKERWIL, acara tersebut resmi dibuka dengan pemukulan bedug. Diantaranya; kiai Zuhri, kiai Marzuki, ketua umum MUSYKERWIL dan Gurbernur Jawa Timur, Ibu Khofifah, dan penutupan acara tersebut kiai agus ali mansyur untuk membacakan doa.
“Bedug ini merupakan tradisi lokal dari pembawa islam ke tanah jawa yang menjadikan bedug sebagai sarana dakwah islam, maka tanda dari itu dimulainya MUSKERWIL ini kami tandai pemukulan bedug yang merupakan tradisi khas pesantren,” tutur Prof. Akh. Muzakki selaku seketaris PWNU Jawa Timur.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!