Satuan Kerja Nurul Jadid Lakukan Optimalisasi Kinerja dan Layanan Santri
nuruljadid.net – Di tengah pandemi COVID-19 yang sudah masuk tahun kedua ini, Satuan Kerja (SATKER) Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap melakukan optimalisasi kerja sesuai program kerja masing-masing yang merupakan manifestasi dari Arah Kebijakan Umum Pengasuh (AKUP) dan Perencanaan Induk Pesantren (PIP). Optimalisasi Kinerja senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka melakukan peningkatan layanan pesantren kepada santri dan warga pesantren lainnya.
Meskipun di tengah kondisi pandemi saat ini, kebijakan pesantren tetap membuka kantor layanan terutama bagi santri dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan bagi pengurus yang bertugas. Pengurus yang melakukan layanan kepada santri secara langsung diprioritaskan kepada mereka yang bermukim bersama santri di Zona 1, sedangkan pengurus yang tidak berdomisili di pesantren hanya mendapatkan akses di Zona 2 (Zona Perkantoran Pesantren) dan untuk tamu di Zona 3 (Portal 1) dan Zona 4 (Luar Pesantren). Sistem Zonasi ini bertujuan untuk menghindari kontak langsung dengan santri dan kemungkinan penyebaran penularan virus corona khususnya varian baru saat ini yang kian mengkhawatirkan Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Optimalisasi Kinerja masing-masing satuan kerja dipantau harian oleh masing-masing kepala bagian dan dilaporkan kepada Sekretaris Pesantren melalui WhatsApp Group Pengurus. Aktivitas surat-menyurat sejak 3 tahun lalu sudah menerapkan Paperless Office, sehingga di tengah pandemi budaya surat fisik sudah ditinggalkan karena untuk efisiensi anggaran, waktu, menghindari kontak langsung dan ramah lingkungan. Supervisi dan evaluasi program kerja rutin dilakukan sebulan sekali bersama Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dan Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil untuk menyikapi persoalan yang terjadi di lapangan lintas satuan kerja agar tetap sinergis.
Selama pandemi konsentrasi Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah penguatan kegiatan kepesantrenan dan keagamaan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan santri karena empat hal tersebut menjadi kebutuhan dasar dan utama santri agar tetap dapat berproses dan melakukan pengembangan diri dengan tidak mengesampingkan program lain seperti pembangunan sarpras, pengembangan bisnis, penguatan ekonomi pesantren dan ummat serta bidang-bidang lainnya.
Dalam menjaga kesehatan dan pencegahan penyebaran COVID-19, Direktur Klinik Kesehatan atau Balai Pengobatan Azzaniyah (BPA) Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah terus konsisten bersama Tenaga Kesehatan (Nakes) melakukan edukasi, pengawasan dan pendampingan kesehatan santri dan pengurus serta keluarga pesantren. Setiap pengurus dan pekerja bangunan yang hendak masuk ke area pesantren wajib melakukan Tes GeNose dan masing-masing diberikan probiotik untuk menjaga serta meningkatan imunitas tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus.
Pemanfaatan teknologi di Pondok Pesantren Nurul Jadid juga sudah mulai dikembangkan seperti pengembangan media dakwah melalui pengajian kitab pengasuh secara virtual, konten dakwah melalui sosial media pesantren dan implementasi e-Bekal yang merupakan aplikasi dompet digital santri untuk melakukan pembayaran Biaya Pendidikan Santri (BPS), Kos Makan Santri (Kosmara), dan Uang Jajan harian santri melalui pembayaran Virtual Account yang dapat dikontrol melalui aplikasi oleh orang tua langsung dari HP di rumah masing-masing.
Selain itu, pelayanan pendidikan santri di masa pandemi mulai tahun ini pembelajaran sudah menggunakan Multimedia based-Classroom di setiap kelas yang awalnya hanya tersedia untuk kelas unggulan. Setiap kelas telah difasilitasi dengan Smart TV, Video Cam dan Microphone serta jaringan internet, sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara daring. Memang masih banyak kekurangan dan PR yang perlu diselesaikan dan dilakukan percepatan agar layanan pesantren kepada santri dapat maksimal. Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan dan memberikan layanan terbaik (Excellent Services) kepada santri berdasarkan kemampuan Pesantren meski di tengah kondisi pandemi saat ini.
(HUMAS NJ)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!