KH. Hefni Mahfudz : Santri Sejati adalah Santri yang Mau dan Terus Belajar Serta Berkhidmah

nuruljadid.net – KH. Hefni Mahfudz salah satu Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus menjadi pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit (K) puteri rawuh untuk memberikan tausiyah kepada undangan dan para wisudawati Tahfidzul Qur’an dan Tahasinul Qiro’ah Lembaga Pendidikan Ilmu Qur’an (LPQ) Wilayah Al Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (12/05) malam.

Diawal tausiyah, beliau berharap semoga acara ini membawa manfaat dan barokah untuk semuanya terutama bagi walisantri dan para wisudawati yang telah dikukuhkan malam hari ini. Dan semoga ilmu yang telah didapatkan oleh mereka (wisudawati) dapat menghantarkan mereka untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Dalam kesempatan ini beliau menyempatkan diri untuk memberikan pesan kepada para wisudawati yang hendak menlanjutkan studinya di lembaga lain. Beliau berdawuh agar para santri senantiasa mengingat bahwa santri sejati adalah santri yang mau dan terus belajar serta berkhidmah. Dalam kehidupan sehari hari tidak cukup hanya belajar saja, namun kita harus juga mengajar karena salah satu bentuk berkhidmat adalah mengajar.

“Teruslah belajar dan berkhidmah sekalipun sudah keluar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid. Karena kita adalah orang yang mau belajar dan mengamalkan Al Qur’an.” Tambah beliau dalam tausiyahnya.

Kelemahan seorang manusia adalah tidak memiliki jiwa semangat serta kemauan untuk belajar. Baik belajar ilmu umum maupun ilmu agama. Terutama dalam hal menghafal Al Qur’an. Terkadang dalam menghafal kebanyakan mereka merasa malas untuk melanjutkan hafalannya. Disitulah lemahnya manusia yang lemah untuk belajar.

Menyandang predikat hafidz dan hafidzoh itu tidak lah cukup dalam belajar al qur’an . Al Qur’an yang merupakan petunjuk bagi ummat manusia memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Namun bagaimana bisa dikatakan petunjuk jika kita tidak bisa menjadikan dan memahaminya sebagai petunjuk ummat. Selanjutnya, tugas kita sebagai manusia dan ummat Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana kita bisa mempelajari dan memahami Al Qur’an serta menjadikannya sebagai petunjuk.

KH. Hefni Mahfudz memberikan Tausiyah pada acara Wisuda Lembaga Pendidikan Qur’an (LPQ) Al Hasyimiyah. (Foto : Zaky/Red)

“Al Qur’an harus dibaca benar sesuai dengan bacaan Rosulullah. Memang kita tidak pernah berguru kepada Rosulullah, namun kita dapat berguru kepada guru yang sanatnya nyambung kepada Rosulullah. Supaya bacaan kita bisa dipertanggungjawabkan.” Dawuh beliau.

Dalam faktnya, masih banyak sekali santri yang hanya bisa membaca dan menghafalkan Al Qur’an tanpa bisa memahami makna dari ayat yang terkandung dalam Al Qur’an. Dalam tausiyah, beliau mengingatkan kepada santri untuk bisa memahami Al Qur’an minimal bisa mengetahui maknanya. Karena salah ucap membaca Al Qur’an dapat berakibat fatal dalam pemaknaan bahkan dapat membatalkan shalat.

Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi untuk mengurangi kesalahan dan kefatalan dalam membaca Al Qur’an.  Santri sebagai penyambung lidah dari guru harus bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Santri harus mau menyebarkan ilmu yang telah didapatkan dari gurunya. Tambah beliau diakhir tausiyahnya. (Q2/Red)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *