Kau yang selalu ku cari dan ku nanti (Lailatul Qadr)
lailatul qadr adalah malam yang sangat diharapkan oleh kalangan umat muslim khususnya yang berpuasa karena malam itu ialah sebuah malam yang misterius adanya tidak mudah untuk ditebak kapan datangnya, maka dari itu pembahasan selanjutnya mencoba memaparkan lailatul qadr, keutamaan serta tanda-tanda akan adanya lailatul qadr.
Lailatul Qadr: merupakan malam yang sangat dianjurkan untuk kita cari, karena malam itu ialah malam mulia, barokah yang sangat agung serta yang paling diutamakan yang mana pada waktu itu sangat diharap istijabahnya doa dan ia merupakan paling utamanya malam, sekalipun juga malam jum’at tetap lebih utama lailatul qadr , sebagaimana firman Allah : {لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ} dalam artian bangun malam serta berbuat baik pada malam itu lebih baik dari pada seribu bulan, lalu rasulullah bersabda : Barang siapa yang melakukan puasa ramadlan dengan dasar iman dan semata-mata karena Allah, maka dosa-dosa yang terdahulu akan diampuni oleh Allah SWT kemudian diriwayatkan dari sayyidah aisyah bahwa rasulullah bangun malam dengan beribadah serta membangunkan keluarganya dan tidak menyetubuhi istri-istrinya pada sepuluh akhir bulan ramadlan , lalu diriwayatkan dari Imam Ahmad dan Muslim: Ketika masuk pada sepuluh akhir bulan ramadlan rasulullah sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah berbeda dengan sebelumnya.
Lailatul qadr hanya terbatas pada sepuluh akhir bulan ramadlan di tanggal-tanggal ganjil pada waktu itu, berdasarkan hadist rasulullah : “carilah lailatul qadr pada sepuluh akhir bulan ramadlan pada tanggal-tanggal ganjil”, Paling unggulnya beberapa pendapat dari kalangan ulama’ bahwa lailatul qadr itu terjadi pada malam 27 ramadlan, Abu bin Ka’ab berkata: “Allah telah memberitahu Ibnu Mas’ud bahwa lailatul qadr itu terjadi pada malam 27 ramadlan, akan tetapi dimakruhkan bagi dia memberitahu kepada orang lain, maka bertawakkallah, kemudian diriwayatkan dari Mu’awiyah bahwa rasulullah bersabda : “lailatul qadr terjadi pada malam 27 ramadlan” lalu Ibnu mas’ud mengunggulkan pendapat tersebut dengan mengatakan ”surat al-qadr itu ada 30 kalimat, pada urutan kalimat yang ke 27 itu lafadz “هي” yang bermakna lailatul qadr diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang shohih dari Ibnu Umar : “Barang siapa mencari-mencari lailatul qadr maka hendaklah mencarinya pada malam 27 ramadlan” atau beliau berkata: “carilah lailatul qadr pada malam 27 ramadlan”.
Hikmah dirahasiakannya lailatul qadr: Agar para umat muslim bersungguh-sungguh dalam mencari lailatul qadr, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah dengan sangat menginginkan lailatul qadr sebagaimana dirahasiakannya doa istijabah pada hari jum’at, dan dirahasiakannya asma Allah yang paling agung serta keridlaannya dalam perkara-perkara baik dsb. Perkara yang sangat dianjurkan ketika datang lailatul qadr bagi orang mukmin hendaknya berdoa :
«اللهمّ إنك عفوّ تحب العفو فاعف عني»
sebagaimana yang diriwayatkan oleh sayyidah aisyah, beliau bertanya kepada rasulullah : “wahai rasulullah ketika datang lailatul qadr doa apa yang sunnah saya panjatkan?, kemudian rasulullah menjawabnya : panjatkan lah doa,
اللهمّ إنك عفوّ تحب العفو فاعف عني”
Tanda-tanda akan datangnya lailatul qadr: pendapat yang sangat masyhur sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abi bin Ka’ab dari rasulullah SAW: “Sesungguhnya matahari terbit pada pagi hari yang sangat terang tanpa adanya bayangan” kemudian disebagian hadist juga disebutkan “sinar putihnya seperti air” di riwayat lain dijelaskan dari rasulullah SAW “tanda-tanda datangnya lailatul qadr: malam yang sangat terang seperti perak seakan-akan adanya bulan yang bersinar terang serta tenang tidak dingin dan tidak pula panas dan tidak ada satu pun bintang yang muncul pada malam itu, dan termasuk dari tanda-tanda datangnya lailatul qadr bahwa matahari terbit di pagi hari dalam keadaan datar tanpa adanya bayangan sama seperti bulan pada malam perang badar, dan pada waktu itu tidak ada satupun setan yang keluar” kemudian diriwayatkan dari Ibnu Huzaimah dari hadist marfu’ Ibnu Abbas : “pada malam lailatul qadr tidak ada cuaca dingin dan tidak pula panas, pada pagi harinya matahari akan terbit dalam keadaan tidak terlalu merah” kemudian diriwayatkan Imam Ahmad dari ‘Ubadah : “pada malam lailatul qadr tidak akan terasa cuaca panas dan dingin, yang mana pada malam itu terasa tenang dan bulan bersinar terang” dan terdapat pula beberapa hadist yang menerangkan tanda-tanda datangnya lailatul qadr yaitu dari Jabir bin Samrah dari Ibnu Abi Syaibah, dan juga dari Jabir bin Abdullah dari Ibnu Huzaimah, dan dari Abu Hurairoh dari Ibnu Huzaimah, serta dari Ibnu Mas’ud dari Ibnu Abi Syaibah dan dari Selainnya.
Kemudian ada sebagian referensi menyatakan bahwa lailatul qadr bisa diketahui dengan melihat kepada awal mula terjadinya puasa pendapat ini sebagimana yang dikemukakan oleh imam ghazali, apabila awal puasa terjadi pada hari ahad atau hari rabu maka kemungkinan besar lailatul qadr terjadi pada malam 29 ramadlan, atau pada hari senin maka bisa-bisa lailatul qadr terjadi pada malam 21 ramadlan, atau pada hari selasa atau jum’at maka lailatul qadr terjadi pada malam 27 ramadlan, atau pada hari kamis maka lailatul qadr bisa diperkirakan terjadi pada malam 25 ramadlan atau pada hari sabtu maka lailatul qadr kira-kira terjadi pada malam 23 ramadlan, Syeikh Abu Hasan berkata : “semenjak saya baligh tidak pernah saya melewati akan lailatul qadr dengan berlandasan qaidah di atas” kemudian Imam Syihab Qulyubi menadomkan akan hal tersebut.
Waallahu a’lamu
بيد الحقير الفقير ميم راء
Penulis : Mustain Romli santri Mahad Aly Nurul jadid
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!