Pos

Periode Kedua Masa Khidmat 2023-2027, Nurul Jadid Reshuffle Pimpinan Satker dan Satpend Perkuat Manajemen Pesantren

nuruljadid.net – Mengawali tahun 2023 bulan lalu beriringan dengan awal dimulainya periode kedua kepengurusan Nurul Jadid pasca pemberlakuan sistem sentralisasi dibawah kepemimpinan K.H. Abd. Hamid Wahid Zaini sejak 2017 akhir. Banyak evaluasi dan catatan yang menjadi perhatian pimpinan pesantren selama satu periode (5 tahun) lalu sejak 2018 sampai dengan 2022.

Di tengah perjalanan pengelolaan pondok pesantren baik pada sektor formal maunpun informal dengann sistem sentralisasi, tidak sedikit pro dan kontra dari berbagai pihak baik internal maupun dari eksternal. Namun alhamdulillah, satu periode berjalan mulai nampak perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat utamanya dalam modernisasi manajemen pesantren.

(Pimpinan satuan kerja dan satuan pendidikan yang mendapatkan SK di penugasan yang baru)

Periode kedua ini, pimpinan pesantren melalui kepala pesantren K.H. Abd. Hamid Wahid mengajak semua satuan kerja dan pendidikan untuk lebih fokus lagi dengan peningkatan layanan, penguatan nilai dasar pesantren dengan furudul ainiyahnya dan tidak kalah penting adalah peningkatan kompetensi atau kualitas setelah kapasitas.

Hasil dari sistem manajemen dapat diukur dari output santri dan perkembangan pesantren baik secara fisik maupun non-fisik. Kepala pesantren menyinggung bagaimana sistem dan atmosfir pembinaan serta pengembangan diri santri bisa benar-benar dirasakan dengan standarisasi yang ada. Harapannya pimpinan satuan kerja bisa mengawal dan mengawasi implementasi sistem yang telah dibangun, sehingga output lulusan Nurul Jadid terstandarisasi by system bukan by culture.

(Proses serah terima jabatan dari kepala MINM demisioner kepada kepala MINM ter-SK didampingi Sekretaris Pesantren dan Kabid Biro Pendidikan)

Selama sebulan penuh di bulan Januari, secara bergantian pimpinan satuan kerja dan Pendidikan melakukan serah terima jabatan dari pemimpin demisioner kepada pemimpin ter-SK. Reshuffle ini bertujuan selain untuk melakukan refreshment juga untuk memberikan kesempatan kepada pengurus lain dalam memimpin dan mengelola satker dan satpend tentu berdasarkan pertimbangan serta penilaian bagian kepegawaian pesantren.

Berikut daftar pimpinan satuan kerja dan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid Masa Khidmat 2023-2027:

  1. Badan Pengawas          : K.H. Moh. Mahfudz Faqih
  2. Mahkamah Pesantren : H. Luthfi Rahman
  3. Yayasan Nurul Jadid   : K.H. Faiz AHZ (New)
  4. BUMPes                         : Syaiful Anam (New)
  5. P4NJ Pusat                   : K.H. Muhammad Junadi Mu’thi
  6. Bendahara Pesantren : K. Ahmad Zaki
  7. Sekretaris Pesantren  : H. Tahirudin (New)
  8. Biro Kepesantrenan   : K.H. Fahmi AHZ
  9. Biro Pendidikan          : K. Muhammad Imdad Robbani
  10. Biro Pengembangan   : K.H. Faiz AHZ
  11. Biro PU dan KLH        : K.H. Abdurrohman Wafie
  12. Biro LTN                       : K. Muhammad Fakhri
  13. Madrasah Diniyah      : Ahmad Saili Aswi
  14. Pend. Diniyah Formal : K. Abu Yasid Al – Bustomi (New)
  15. Direktur PPIQ              : K. Ahmad Madarik (New)
  16. Direktur LPBA             : Syamsuri
  17. MANJ                            : Misbahul Munir (New)
  18. SMANJ                          : Rahardjo (New)
  19. SMKNJ                          : Moh. Arief Hariyanto
  20. SMPNJ                          : Muhammad Jufri (New)
  21. MTsNJ                           : K. Miftahul Arifin (New)
  22. MINM                            : K. Ahmad Barisi (New)
  23. TK Bina Anaprasa       : Fitriyah
  24. TPQ Anak Shalih         : Nur Aini
  25. TPA Ar-Rahmah          : Ermawati Shalihah

 

 

(Humas Infokom)

Sah! Kepala Pesantren Tetapkan Program dan Anggaran Tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kemarin Sabtu (29/01/2023) sore, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo menggelar kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2023 yang langsung dihadiri Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid Zaini dan pimpinan satuan kerja di lingkungan pesantren yang berlokasi di Aula 1.

Sekitar pukul 14.15 WIB acara dimulai yang diawali dengan pembacaan ummul qur’an. Pimpinan yang turut hadir adalah kepala biro, kepala bidang, kepala sekolah/madrasah dan lembaga. Penetapan program dan anggaran ini merupakan output dari serangkaian kegiatan yang cukup Panjang sejak akhir tahun 2022.

Tahap pertama adalah perencanaan dan penganggaran pesantren. Perencanaan dan penganggaran pesantren merupakan cermin dari efektifitas pengelolaan keuangan pesantren yang baik untuk menunjang keberhasilan sentralisasi fiskal.

Proses perencanaan sejak beberapa tahun terkahir dimulai dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) sebagai blueprint rencana jangka panjang pesantren dengan memperhatikan Program Induk Pesantren (PIP).

(Prosesi penandatanganan dokumen penetapan program dan anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid oleh pimpinan pesantren)

PIP merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan dan pengembangan pesantren untuk periode 20 (dua puluh) tahun ke depan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun.

Turunan dari renstra adalah Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) yang ditetapkan untuk satu tahun kedepan, sehingga road map pengembangan dan pembangunan pesantren jelas dan terukur.

Setelah AKUP ditetapkan, seluruh satuan kerja menyusun rencana program kerja (RPK) yang merupakan penjabaran dari AKUP tahun 2023 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana telah ditetapkan dan disahkan pengasuh serta kepala pesantren.

Kepala pesantren berdasarkan AKUP merancang plotting anggaran. Rancangan kebijakan umum anggaran yang telah dibahas bersama pimpinan satker, selanjutnya disepakati menjadi kebijakan untuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap satker membahas rancangan program dan anggaran prioritas sesuai dengan plotting.

Pasca finalisasi plotting anggaran, penyusunan program dan anggaran, selanjutnya sosialisasi dan bimbingan teknis (BIMTEK) penyusunan laporan program dan keuangan yang telah dimutakhirkan yang lebih efektif dan efisien.

Dokumen penetapan program dan anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid, secara resmi disahkan dan ditandatangani kemarin langsung oleh kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, sekretaris pesantren H. Tahiruddin, dan bendahara pesantren K. Ahmad Zaky disaksikan seluruh peserta undangan perwakilan satuan kerja di lingkungan Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

 

Sekretaris Pesantren Meminta Pimpinan Satker Nurul Jadid Untuk Kawal Program dan Kinerja Bawahannya

nuruljadid.net – Pasca rapat komisi dan sinkronisasi program dengan satker masing-masing, alhasil pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid selenggarakan kegiatan “Penetapan Program dan Anggaran Tahun 2023” pada Sabtu (28/01/2023) menjelang sore di Aula I Pesantren. Kegiatan ini diikuti oleh semua pengurus inti setiap satuan kerja (satker) kuasa pengguna anggaran (KPA), satuan pendidikan dan lembaga khusus pesantren baik putra maupun putri. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang dilakukan pesantren.

Acara dibuka dengan membaca ummul qur’an. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Nurul Jadid yang dilanjutkan dengan prakata dari Sekretaris Pesantren, ustaz H. Tahiruddin, MM.Pd. Dalam kesempatan tersebut, ustaz Tohir sapaan akrabnya berharap agar program yang telah disusun bisa terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

“Kami sangat mengharapkan untuk tahun 2023 ini, nantinya apa yang telah disusun oleh tiap satker benar-benar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,” harap Sekretaris Pesantren.

(Suasana acara penetapan program dan anggaran satuan kerja Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 pesantren)

Berdasarkan hasil evaluasi, Sekretaris Pesantren juga meminta kepada tiap satker dalam pembuatan laporan dari program kegiatan yang telah dilaksanakan agar lebih baik lagi kedepannya dan disiplin penyetoran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, ustaz Tohir juga meminta seluruh pimpinan satker untuk selalu mengawal keterlaksanaan program serta mengevaluasi kinerja bawahannya sebagai bahan pertimbangan bagian kepegawaian pesantren.

“Kami berharap kepada kepala-kepala satker  untuk selalu melakukan penilaian kerja terhadap bawahannya. Sehingga nantinya, kami di pesantren memiliki acuan dari penilaian-penilaian tersebut,” papar beliau.

Diakhir prakatanya, sekretaris pesantren akan melakukan sosialisai juknis pelaporan program di bulan mendatang yakni Februari.

“Kami akan melakukan sosialisasi juknis pelaporan program ataupun anggaran, sehingga semua satker bisa lebih memahami SOP dan mekanisme yang berlaku,” terangnya

Tentunya, hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan hasil evaluasi kerja dari masing-masing satker pada pelaksanaan program tahun kemarin. Sehingga kinerja satker bisa lebih baik dan disiplin kedepannya.

Usai prakata sekretaris pesantren, dilanjutkan sambutan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid sekaligus Prosesi Penandatanganan Penetapan Program dan Anggaran tahun 2023 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Gali Naskah Kuno Peninggalan Almarhumin, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Probolinggo Kunjungi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka menggali lebih dalam koleksi naskah kuno yang ada di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, khususnya di pondok pesantren. Tim Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Kabupaten Probolinggo silaturrahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid (19/01/23).

Tim Perpusda Kabupaten Probolinggo yang beranggotakan tujuh personil itu disambut hangat oleh ustaz senior Misbahul Munir Ratib dan ustaz Ponirin Mika dari Biro Pendidikan. Mereka didampingi Kasubbag Umum ustaz Muslehuddin Jauhari, Kasubbag Protokoler Ady Azhari dan Alfi Syukrin serta Kasubbag Humas Infokom Mujiburrohman.

Dihadapan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketua rombongan menyampaikan, kunjungan Tim Perpusda Probolinggo ke Nurul Jadid selain untuk bersilaturahmi juga ingin mencari tahu dan menggali benda-benda peninggalan para muassis dan masyayikh Nurul Jadid termasuk kitab dan naskah kuno.

Ketua tim rombongan Perpusda menyatakan siap membantu Pondok Pesantren Nurul Jadid ikut merestorasi dan melestarikan peninggalan para almarhumin dan mensosialisasikan kepada publik tentang dokumen atau asset intelektual karangan pendahulu Nurul Jadid agar jelas dan tidak ada kesimpang siuran lagi.

Ustaz Misbahul Munir Ratib mewakili Pondok Pesantren Nurul Jadid mengucapkan terima kasih atas silaturahmi tim Perpusda kabupaten Probolinggo dan inisiatif untuk membantu melestarikan peninggalan para almarhumin agar diketahui masyarakat luas.

“Kami sebenarnya membutuhkan orang yang pas untuk menceritakan karya dan dokumen kuni peninggalan para almarhumin khususnya dari dzurriyah muassis. Karena ada kesimpang siuran dari berita yang beredar di masyarakat,” tutur ustaz Misbah sapaan akrabnya.

Sampai saat ini, sepengetahuan ustaz Misbah selaku santri senior terdapat beberapa karya intelektual pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im yakni Tafsirul Ushul fil Ilmil Ushul, Nadham Safinatun Najah yang ditulis pada tahun 1377 H / 1956 M, Nadham Syu’abil Iman dan Tafsir Qur’an bil Imla’.

“sejauh yang kami ketahui Kiai Zaini itu memiliki beberapa karya seperti Tafsirul Ushul fil Ilmil Ushul, Nadham Safinatun Najah, Nadham Syu’abil Iman dan Tafsir Qur’an bil Imla’. Naskah asli tulis tangan beliau kebanyakan berada di para santri sepuh zaman ketika kiai Zaini masih hidup,” imbuh ustaz Misbah.

Ketua tim rombongan Perpusda mengharapkan dengan adanya dialog antara tim langsung dengan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau dzurriyah yang saat itu berhalangan hadir, peninggalan karya Kiai Zaini sebagai naskah kuni menjadi terang dan terdokumentasikan dengan baik.

 

(Humas Infokom)

Upgrading Kompetensi Guru, SMKNJ Gelar Pelatihan Platform Merdeka Mengajar

nuruljadid.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

SMK Nurul Jadid dalam rangka melakukan upgrading kompetensi guru dalam memberikan layanan pembelajaran di ruang kelas yang optimal mengadakan pelatihan Platform Merdeka Mengajar (PMM) di ruang pertemuan lantai 2 pada akhir tahun lalu (29/12/22).

Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila sebagaimana yang diinginkan oleh Menteri Pendidikan. “Intinya dalam Platform Merdeka Mengajar ini ada tiga fungsi, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya,” terang bapak Nadiem saat awal launching PMM.

Dalam mendukung guru mengajar, Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saat ini tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Hal ini akan membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

“Panduan implementasi Kurikulum Merdeka dan modul-modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet. Jadi tidak perlu khawatir,” tambahnya.

Platform Merdeka Mengajar juga memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun. “Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Melalui video inspirasi, guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas,” tutur Menteri Nadiem.

(Suasana Pelatihan Platform Merdeka Mengajar SMK Nurul Jadid di Ruang Rapat lantai 2)

Selain itu, Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd mengatakan bahwa Platform Merdeka Mengajar juga mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik.

“Guru dapat membangun portofolio secara mandiri hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi dengan guru di seluruh Indonesia melalui fitur Bukti Karya Saya,” ujar Arief.

Dalam menciptakan ekosistem kolaboratif dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, Platform Merdeka Mengajar menggunakan Content Crowdsourcing, di mana pengembangan konten berbasis kontribusi dapat dilakukan oleh semua pihak. Sebagaimana dijelaskan oleh narasumber Abdul Manaf Firdaus, M.Pd yang sudah tersertifikasi kepada peserta pelatihan berjumlah kurang lebih 20 orang.

“Pelatihan ini harapannya kita semua sebagai guru aktif belajar dan berkarya sehingga platform ini hidup menjadi sebuah ekosistem. Makanya komponen terpenting dari platform ini adalah crowdsourcing,” ungkapnya.

Guru juga dapat saling belajar dan berbagi melalui Komunitas Belajar Daring yang terdapat di dalam Platform Merdeka Mengajar dan secara otomatis mengangkat grade satuan Pendidikan tersebut karena gurunya aktif belajar dan melakukan pengembangan diri.

“Kunci kemajuan pendidikan kita ketika guru-guru mengembangkan dirinya dan saling membantu pengembangan sejawatnya,” imbuh Manaf.

Lebih lanjut, Platform Merdeka Mengajar juga bertujuan menciptakan iklim kerja yang positif melalui Jejaring Profesi Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karier. Platform ini menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya.

Sementara itu, diakui Waka. Kurikulum SMK Nurul Jadid Paiton, Moh. Zuhri, S.Kom, bahwa Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar dapat membantu guru dalam mengajar.

“Mari kita jadi bagian dari perubahan untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik di masa learning loss ini. Mari kita dukung pemerintah untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dan mari kita gunakan platform Merdeka Mengajar untuk berkolaborasi dan menginspirasi,” ajak Moh. Zuhri kepada peserta yang hadir saat itu.

“Semoga dengan penerapan Kurikulum Merdeka dan adanya platform Merdeka Mengajar ini, kita bisa memberikan fasilitas dan pengajaran yang sesuai kebutuhan siswa untuk mencetak Pelajar Pancasila dan berkarakter santri yang mampu bersaing di masa depan,” pesan kepala sekolah Moh. Arief Hariyanto.

 

(Humas Infokom)

Bukan Main! LPBANJ Borong 3 Trofi Khitobah Sekaligus di Pentas Nasional

nuruljadid.net – Tidak tanggung-tanggung, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid berhasil memborong tiga trofi sekaligus untuk kategori Khitobah Aroby pada event Festival Mahrojan Thullab Lughotul Arobiyah II Nasional (MATHLA) yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember tingkat SMA se derajat/PP/PT tahun 2022.

Event ini merupakan kali kedua UIN KHAS menggelar ajang bergengsi tingkat nasional yang diikuti oleh pecinta bahasa Arab baik dari kalangan pelajar SMA sederajat maupun kaum santri dan perguruan tinggi se Indonesia.

Pasalnya, event unjuk bakat kompetensi bahasa Arab ini diinisiasi oleh mahasiswa pengurus harian Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab Republik Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora.

Tidak hanya khitobah, pada Mathla jilid dua ini beberapa jenis lomba digelar, setidaknya ada empat jenis lomba lainnya seperti lomba Ghina ‘Aroby, Qiroatul Akhbar, Taqdiul Qishoh, dan Syi’ir Aroby. Tujuan diselenggarakannya perhelatan ini tidak lain adalah untuk menggelorakan kembali semangat pelajar dan mahasiswa dalam menekuni bidang bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Internasional.

Diketahui perwakilan LPBA Nurul Jadid berhasil menggondol tuga trofi sekaligus dalam satu jenis lomba, dan tidak menyisakan untuk peserta delegasi dari lembaga lain. Mereka adalah Juara Ilham Prastiko sebagai juara 1 dengan perolehan nilai 206, disusul Kurrotul Aini sebagai juara 2 dengan total nilai 193, dan juara 3 atas nama Farah Nufarita Minggustis dengan total nilai 189.

Hal ini merupakan kebanggan tersendiri bagi pemenang dan pendamping lomba, karena kompetensi bahasa Arab mereka masih bisa bersaing dengan pembelajar bahasa Arab lainnya. Ini membuktikan bahwa program pengembangan bahasa asing di Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya bahasa Arab masih relevan dengan zaman.

Direktur LPBA Nurul Jadid ustaz Dr. Syamsuri Hasan, M.HI. mengapresiasi keberhasilan anak didiknya yang sudah mengharumkan nama baik lembaga dan almamater pesantren tercinta.

“Alhamdulillah, saya sangat bangga dan bersyukur serta mengapresiasi keberhasilan anak didik LPBA dengan pencapaian luar biasa dalam ajang nasional, semoga ini terus berlanjut dan budaya prestasi terus berkembang di LPBA,” tutur direktur yang juga dosen tetap Universitas Nurul Jadid tersebut.

Ketiga jawara nampak tidak dapat menutupi kebahagiaan mereka usai berhasil dinobatkan sebagai juara. Salah satunya Ilham Prastiko yang mengungkapkan rasa bangga bercampur syukur atas prestasi yang mereka raih.

“Jujur saya sangat bersyukur dan bangga bisa berhasil membawa pulang trofi juara bersama dua rekan saya yang lain. Di luar ekspektasi, kami (LPBANJ) bisa menggondol bersih piala lomba Khitobah. Ini juga berkat bimbingan para guru dan barokah para masyayikh Nurul Jadid.” Aku Prastiko pada Nurul Jadid saat diwawancarai beberapa saat lalu.

 

 

(Humas Infokom)

Rapim Nurul Jadid Evaluasi Akhir Periode, Menyongsong 2023 dengan Penguatan Kemandirian Pesantren

nuruljadid.net – Seakan tidak pernah tidur, Pondok Pesantren Nurul Jadid selalu terjaga melakukan pembenahan dan perencanaan untuk perbaikan mutu layanan dan pengembangan kemandirian pesantren. Tepat satu periode (5 tahun) sentralisasi manajemen pesantren sejak 2018 awal berjalan, pimpinan pesantren Kamis (29/12/22) kemarin pagi adakan rapat pimpinan (Rapim) untuk evaluasi akhir periode dan membahas struktur pesantren yang hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan pengasuh menyusun Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2023.

Setengah dekade, Pondok Pesantren Nurul Jadid telah melakukan modernisasi pengelolaan pesantren dengan sentraliasi dan digitalisasi birokrasi. Ide ini bermula dan terus berkembang dibawah kepemimpinan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid. Mulai dari paperless office sampai dengan elektronifikasi layanan dan birokrasi selain guna efisiensi sumber daya juga menciptakan excellent service kepada wali santri dan warga pesantren.

Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid menghimbau kepada semua satuan kerja (satker) untuk menganalisa, mengevaluasi dan melakukan perencaan sesuai arah kebijakan umum dan penguatan kemandirian pesantren di pelbagai sektor dan bidang.

Pada rapat pimpinan (Rapim) tersebut menitikberatkan pada penyampaian aspirasi, hasil evaluasi, dan pengamatan dari masing-masing pimpinan satker untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan arah kebijakan umum yang kemudian diterjemahkan dalam program kegiatan.

Hal strategis yang menjadi fokus Rapim Nurul Jadid beberapa adalah penguatan kedisiplinan administrasi, pengawalan, pengelolaan dan penatanaan organisasi pesantren agar lebih optimal, produktif, progresif, efektif dan efisien. Tidak sekedar pembangunan kapasitas (capacity building) melainkan lebih mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

(Suasana Rapat Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton melakukan pembahasan evaluasi akhir tahun, struktur pesantren dan arah kebijakan umum pesantren)

Penguatan kelembagaan bagian IT dan data menjadi salah satu topik pembahasan guna optimalisasi sumber daya berbasis aplikasi untuk efisiensi layanan yang terintegrasi antara satu data dengan data yang lain.

Rapim juga mengamanahkan untuk dengan seksama menganalisa struktur sesuai kebutuhan, reformasi regulasi birokrasi ORTALA untuk efektifitas dan efisiensi kerja. Sehingga dari hasil evaluasi dan Analisa akan menjadi bahan perencanaan untuk satu sampai dengan lima tahun ke depan dengan tetap memperhatikan Program Induk Pesantren (PIP) dan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).

Kabag. Pehpa Miftahul Huda menyampaikan bahwa amanah yang dihasilkan dari rapat pimpinan tidak jauh dari penguatan kelembangan secara holistik untuk memanifestasikan kemandirian pesantren

“intisari dari rapat pimpinan, masing-masing pimpinan perlu menganalisa terlebih dahulu apa yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi bersama guna melakukan penguatan di pelpbagai sektor agar program dibuat tepat sasaran,” bapak Miftah menerangkan saat ditemui di ruang kerjanya.

Hal tersebut diamini oleh kasubbag perencanaan dan evaluasi Haris Firdaus. Bahwa perencanaan yang telah disusun di masing-masing satuan kerja perlu kembali ditelaah menyesuaikan arah kebijakan umum pesantren yang sedang dalam proses finalisasi.

“perencanaan ini merupakan hal krusial dalam sebuah organisasi, karena sekali salah merencanakan, maka kita merencanakan kegagalan. Oleh karena itu, perlu kerja sama masing-masing satker untuk melakukan perencanaan strategis dan tepat sasaran yang sekiranya memberikan dampak signifikan pada pesantren sesuai AKUP,” jelas bapak Haris menutup perbincangan dengan tim Nurul Jadid Media.

Turut hadir dalam rapat pimpinan tersebut pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, waka. pesantren KH. Najiburrahman Wahid, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani, sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil, kepala badan pengawas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala mahkamah pesantren H. Luthfi Adim, kepala inkubasi bisnis H. Thahiruddin, kabag. Humpro Syamsuri Hasan, Kabag. Pepha Miftahul Huda dan pimpinan satuan kerja yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

Capai 90%, Sekretariat Nurul Jadid Sambut Tahun 2023 dengan Optimisme Baru dan Perencanaan Strategis

nuruljadid.net – Pergantian tahun 2022 menuju 2023 tinggal menunggu hari, seluruh satuan kerja (Satker) dan satuan Pendidikan (satpend) Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambutnya tidak dengan liburan atau perayaan semacamnya melainkan kesibukan menyusun perencanaan dan laporan akhir tahun, termasuk Sekretariat pesantren sebagai pusat perencanaan dan administrasi.

Sekretariat Nurul jadid yang dipimpin oleh H. Faizin Syamwil selaku Sekretaris Pesantren Sabtu lalu (24/12) secara marathon menggelar rapat koordinasi internal secretariat untuk menyusun perencanaan program startegis selama satu tahun ke depan.

Sekretariat pesantren yang terdiri dari tiga bagian tersebut meliputi bagian humas dan protokoler (Humpro), bagian perencanaan, evaluasi, pegawai, hukum dan advokasi (Pepha); terakhir bagian data dan IT. Masing-masing bagian telah melakukan rakor internal bagian sebelum diplenokan bersama sekjen.

Perencanaan program menyesuaikan dengan hasil evaluasi selama satu tahun berjalan, beberapa pertimbangan yang menjadi bahan kebijakan adalah prosentase keterlaksanaan program dan keterserapan anggaran yang sesuai sasaran. Alhamdulillah ketuntasan program sekretariat dalam satu tahun terakhir mencapai diatas angka 90%. Hal ini merupakan buah dari kerja keras dan komitmen bersama dalam pengawalan keterlaksanaan program di masing-masing bagian.

“Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa prosesntase keterlaksanaan program kerja kami di sekretariat mencapai angka di atas 90%, ini kami dedikasikan untuk pesantren dan sekaligus apresiasi kepada seluruh tim di internal satker kami, mulai dari pimpinan hingga staf,” sekretaris pesantren bapak Faizin menuturkan kepada Nurul Jadid Media.

Kasubbag Umum ustaz Muslehuddin Jauhari menerangkan bahwa ketuntasan program kerja masing-masing bidang beberapa belum 100% terlaksana disebabkan selain padatnya agenda pesantren di luar perencanaan seperti kunjungan dan studi banding juga disinyalir program yang melibatkan satuan kerja di luar sekretariat.

“disadari atau tidak, ketuntasan program kerja internal sekretariat belum mencapai 100% beberapa sebabnya adalah padatnya agenda kunjungan dan studi banding pesantren serta kegiatan di luar perencanaan yang harus kami handle karena sudah di-Acc pimpinan. Selain itu juga biasanya program yang tidak terlaksana berhubungan dengan satuan kerja lain,” jelas ustaz Musleh di tengah jeda rapat.

 

 

(Humas Infokom)

Bawa Pulang 21 Medali, PBDNJ Juara Umum Pencak Silat Bupati Cup 2022

nuruljadid.net – Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) berhasil bawa pulang 21 medali di antaranya 13 medali emas, 7 medali perak, dan 1 Perunggu. Atas keberhasilan tersebut, PBDNJ didapuk sebagai juara umum pada kejuaraan pencak silat Bupati Cup 2022  kabupaten Probolinggo.

Kejuaraan pencak silat tersebut diselenggarakan oleh Pengkab IPSI Kabupaten Probolinggo yang diikuti sebanyak 323 atlit dari 20 perguruan silat se kabupaten Probolinggo. Diketahui, PBDNJ mendelegasikan sebanyak 27 atlit putra dan putri yang diterjunkan untuk berlaga pada gelaran pencak silat paling bergengsi se-Kabupaten Probolinggo tersebut.

(Tim PBDNJ dengan sejumlah tropy yang di peroleh pada kejuaraan pencak silat Bupati Cup 2022)

Ketua Umum PBDNJ, Gus Shalahuddin Wahid, melalui wakilnya Ahmad Junaidi mengaku senang dan bangga dengan prestasi yang diraih para atlet-atletnya. Berkat perjuangannya, mereka mampu menjadi menuai hasil manis yaitu juara umum dan mengharumkan nama besar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Alhamdulillah, hanya syukur yang dapat kami panjatkan saat ini, karena Allah memberikan anugerah kemenangan untuk tim PBDNJ sebaga juara umum, karena sejatinya ini adalah kemenangan bersama dan semua pihak yang turut berpartisipasi aktif hingga titik ini khususnya kepada para atlit, pelatih dan pembina Jazakumullah ahasanal jaza,” tutur Gus Shalahuddin Wahid saat dimintai komentar usai kemenangan.

Kejuaraan ini merupakan salah satu sarana untuk mengasah kemampuan dan menjaring atlet-atlet berbakat dan potensial yang ke depannya bisa berlaga lagi di tingkat yang lebih tinggi. Hal ini yang diharapakan oleh tim PBDNJ untuk bisa melangkah lebih jauh lagi.

Junaidi menyatakan, bahwasanya prestasi tersebut bukan kali pertama PBDNJ meraih juara umum, pada gelaran pencak silat akbar Se-Kabupaten Probolinggo tersebut. Pasalnya, sejak 2017 hingga 2022 PBDNJ bertahan menjadi langganan juara umum. Semua capaian ini tidak luput dari kerja keras, konsistensi dan komitmen untuk bertumbuh bersama melestarikan warisan budaya nenek moyang ini di pesantren.

Kejuaraan Bupati Cup 2022 dihelat mulai tanggal 15 sampai dengan 17 Desember 2022, digelar di Gedung olah raga (Gor) Sasana Krida, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Pertandingan berlangsung meriah, sorak sorai para pendukung masing-masing atlit menggema doi seantero Gor. Kalah-menang dalam pertandingan tidak sampai memicu anarkisme dan premanisme, meskipun sekelompok Polisi standby berjaga di lokasi, alhamdulillah pertandingan hingga usai berjalan dengan tertib dan lancar.

Ketua Pengkab IPSI Kabupaten Probolinggo Supardi mengungkapkan, penyelenggaraan kejuaraan pencak silat tersebut sebagai salah satu upaya nyata, pihaknya untuk memupuk dan memelihara eksistensi dari para pesilat di kabupaten Probolinggo.

“Oleh karena itu tema yang kami angkat dalam kejuaraan ini adalah merawat tradisi menuju prestasi,” ungkapnya, Minggu (18/12)

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Tuan Rumah Pelantikan DPC APDESI Kab. Probolinggo Bersama Mendes Gus Halim

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi tuan rumah Pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Probolinggo periode 2022-2027, yang dilaksanakan Sabtu (22/10) siang. Selain ratusan kades, pelantikan turut dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd.

Pelantikan digelar di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Empat puluh pengurus DPC Apdesi kompak mengenakan seragam putih dengan lambang burung garuda. Semuanya mengikuti dengan khusyuk saat prosesi pelantikan berlangsung yang dipandu Ketua DPD Apdesi Jawa Timur Sunan Bukhari, SH., MM.

Saat diwawancarai, Ketua DPC Apdesi Kabupaten Probolinggo, Hasanuddin, S.H., S.HI., M.H. mengatakan, dengan dilantiknya pengurus baru, harapannya dapat memberikan semangat baru untuk terus membangun desa di Kabupaten Probolinggo.

“Pastinya sejalan untuk membangun desa yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk lebih maju lagi. Pelantikan ini adalah langkah awal untuk dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat desa,” jelas Hasanuddin ketua terlantik.

(Menteri Desa PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd saat memberikan sambutan)

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar, menaruh banyak harapan besar terhadap Apdesi Kabupaten Probolinggo. Guna terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Terus kerja dan perjuangkan aspirasi yang ada di masyarakat,” tuturnya.

Gus Halim berharap, dengan kepengurusan baru, Apdesi Kabupaten Probolinggo, dapat memberi kawalan maksimal bagi kepala kepala desa, pegiat desa, dan aparatur desa.

“Dengan adanya asosiasi ini, artinya kan berjamaah. Bekerja sama. Dengan begitu, pastinya permasalahan maupun kendala yang ada pasti akan lebih mudah ditangani dari pada kerja sendiri-sendiri. Kerja bersama, tentu akan lebih efektif dan efisien. Permasalahan akan sangat lebih mudah ditangani apabila kita bergotong royong, holopis kuntul baris,” imbuh pak Mendes.

 

 

(Humas Infokom)

Mendes PDTT RI Gus Halim Sebut Paskibra HSN Nurul Jadid Lebih Baik dari Polisi dan TNI

nuruljadid.net – Mendes PDTT RI H. Abdul Halim Iskandar yang kerap disapa dengan julukan Gus Halim menyebutkan bahwa Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) dalam Upacara Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Nurul Jadid memenuhi standar Nasional bahkan lebih baik dari Polisi dan TNI. Hal itu diungkapkan pada saat memberikan amanat Upacara HSN (22/10/2022) di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid lalu.

“Mulai dari komandan upacara, pengibar bendera, pembaca pembukaan UUD 1945, pembacaan ikrar santri dan semuanya luar biasa. Standarnya, standar nasional semua,” papar Gus Halim dalam amanat Upacara HSN tahun 2022.

Meski demikian, panitia pelaksana kegiatan Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak mau terlalu berbangga-bangga karena disadari masih banyak kekurangan dengan waktu persiapan yang sangat pendek dan sumber daya yang terbatas. Karena ini akan menjadi tanggung jawab yang lebih besar kedepannya disamping harus terus memperbaiki berbagai kekurangan dalam pelaksanaan Upacara Hari Santri Nasional tahun 2022 ini.

Kasubbag. Humas dan Infokom Mujiburrohman menegaskan bahwa persiapan Upacara Hari Santri Nasional ini sangat mepet karena dipotong liburan Maulid Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Jujur, persiapan pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional tahun ini sangat pendek karena dipotong liburan Maulid pesantren, meskipun kepanitiaan dibentuk sebelum liburan, namuan murni persiapan mulai dari latihan Paskibra sampai petugas upacara dan konsep lapangan semuanya ditotal kurang dari satu minggu, tapi alhamdulillah upacara berjalan lancar meski banyak hal perlu dikoreksi dan diperbaiki” ungkap ustaz asal Nusa Tenggara Timur tersebut.

Selain itu, dalam amanatnya Gus Halim juga berpendapat bahwa menurutnya lebih sulit menjadi paskibraka dan komandan Upacara dalam Hari Santri Nasional dibanding yang dilakukan oleh polisi dan tentara.

“Menurut saya lebih sulit jadi pengibar bendera dan komandan di Hari Santri Nasional, dibanding yang dilakukan oleh pak polisi dan tentara. Kenapa lebih sulit? Kalau pak polisi dan tentara pakai sepatu, gampang. Ini pakai sanjal jepit dan sarung saja bisa disiplin seperti itu. Ini luar biasa,” ungkap Mendes PTTD RI tersebut.

Ungkapan tersebut langsung mendapatkan respon sorakan gembira disertai tepuk tangan gemuruh peserta upacara yang terdiri dari santriwan dan santriwati juga pegawai di bawah naungan yayasan Nurul Jadid.

“Itulah hebatnya santri kita semua. Alhamdulillah.” Gus Halim menegaskan dengan senyum lebar di hadapan kurang lebih 8000 peserta upacara.

 

 

(Humas Infokom)

Gus Halim: Santriwati Nurul Jadid Berpeluang Ambil Peran di Ibukota

nuruljadid.net – Gus Halim, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia memberikan semangat sekaligus motivasi kepada para santriwan dan santriwati dalam Upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 yang digelar di Lapangan Raya Pesantren Nurul Jadid Sabtu (22/10/2022) kemarin. Mendes juga kenalkan Dirjen yang ikut mendampingi di tengah amanatnya.

Kedatangan kali kedua Gus Halim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid saat ini ditemani oleh staf khusus (Stafsus) Menteri Desa PDTT, Abdul Malik Haromain, Dirjen dan beberapa staff lainnya yang merupakan alumni Nurul Jadid.

Pada upacara tersebut, Gus Halim berperan menjadi Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, Menteri Desa mengenalkan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Pembangun Desa, dari kalangan perempuan Ibu Harlina Sulistyorini.

Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi para santri, khususnya santriwati. Karena santriwati juga memiliki peluang yang sama untuk bisa berjuang membangun bangsa di kursi pemerintahan. Tentunya harus disertai dengan semangat belajar dan semangat juang yang tinggi sejak dini. Oleh karenanya, hal itu diperkuat oleh Gus Halim yang menuturkan agar santriwati agar tidak perlu khawatir.

“Jangan khawatir, santri-santri perempuan nanti juga akan ada yang jadi Dirjen (Direktur Jenderal,” jelas kakak dari Gus Muhaimin tersebut di hadapan 7000 lebih santri.

Selain sebagai Motivasi khusus bagi santriwati, Mendes juga menjelaskan alasannya mengajak Ibu Lina selaku Dirjen Kementrian Desa, yakni akan menghadiri acara Perjanjian Kerja Bersama dengan Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

“Sengaja saya membawa Dirjen, karena setelah acara ini, nanti ada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kementerian Desa dengan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo,” tambahnya.

Usai pelaksanaan upacara HSN di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid, rombongan Kemendes PDTT RI beserta Pengurus APDESI bergeser menuju lokasi acara selanjutnya di Aula I Pesantren.

 

 

(Humas Infokom)

Kemendes PDTT RI Lakukan Perjanjian Kerja Bersama dengan UNUJA

nuruljadid.net – Bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional, Universitas Nurul Jadid lakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI). Sabtu, (22/10) lalu.

Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd beserta rombongan dan Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. bergeser tempat dari Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid menuju Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid guna untuk melanjutkan kegiatan kerjasama antara UNUJA dengan Kemendes PDTT RI.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula satu Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut turut hadir Staf Khusus Kemendes PDTT H. Abdul Malik Haramain,, S.Sos, M.Si, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si.

(Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)

Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd bersama Rektor Uiversitas Nurul Jadid menandatangani naskah Kesepahaman Bersama antara Kemendes PDTT dan UNUJA.

Dalam sambutannya, Menteri Desa PDTT menyampaikan bahwa kerja sama dengan pesantren dalam konteks pembangunan desa adalah keniscayaan mutlak.

“Bahwa pesantren mampu menangani menyelesaikan dan menindak lanjuti segala hal dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, kerja sama dengan pesantren dalam pembangunan desa ini adalah suatu keniscayaan, dan UNUJA sebagai perguruan tinggi yang ada di pesantren menjadi mitra yang tepat untuk kerja sama ini.” tegas Doktor peraih Honoris Causa UNY tersebut.

Saat ini, kata Gus Halim, kesadaran masyarakat untuk mengirimkan anak-anak mereka ke pesantren semakin meningkat. Tak hanya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, mayoritas pesantren kini juga diisi anak-anak dari kalangan menengah ke atas.

“Mulai dari anak yang nakal, yang setengah nakal, pintar, pintar banget itu ada di pesantren. Mulai dari yang kaya, orang elit, sampai sama sekali tidak punya biaya untuk sekolah, itu ada di Pesantren,” tuturnya.

Sebagai penyangga peradaban, ia mengatakan, pesantren telah banyak menuai bukti nyata sebagaimana yang diharapkan oleh para pendiri bangsa.

“Pesantren juga menangani dan menyelesaikan semua hal dalam tatanan kehidupan baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren. Termasuk persoalan bangsa dan negara,” tuturnya.

(Dirjen PEID Kemendes Ir. Harlina Sulistyorini usai menandatangani MoU dengan Warek IV UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I disaksikan Mendes PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd dan Rektor UNUJA Dr. KH. Abd. Hamid Wahid, M.Ag saat penandatangan PKB)

Usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara UNUJA dengan Kemendes PDTT dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi oleh Ir. Harlina Sulistyorini, M.Si Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan UNUJA KH. Faiz, M.Phil.I.

Dengan adanya perjanjian kerja bersama tersebut, Kemendes PDTT dan UNUJA akan bersinergi dalam melakukan pengembangan ekononomi dan investasi desa.

 

 

(Humas Infokom)