Pos

Kukuhkan 83 Wisudawati PPIQ, Ny. Nur Diana Kholidah Ajak Wali Santri Turut Mengontrol Hafalan Putrinya.

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) putri lancarkan Wisuda yang ke XXIII pada hari Kamis (16/03/2023) malam. Pelaksanaan Wisuda ini berlangsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Wisuda ini sebagai bentuk momentum pengukuhan sekaligus bentuk apresiasi terhadap peserta didik PPIQ yang telah menuntaskan capaian belajar sesuai dengan program masing-masing. Pada tahun ini peserta didik PPIQ yang diwisuda terdapat sebanyak 83 orang wisudawati. 22 orang peserta wisudawati program Tahsinul Qiro’ah, 25 orang peserta wisudawati program Tahfidzul Qur’an dan 36 orang peserta wisudawati program Madrasatul Qur’an.

Turut hadir dalam acara KH. Muhammad Darwis selaku Muballigh, H. Rusdi Aziz selaku Wakil Direktur PPIQ Putra, Ny. Nur Diana kholidah S.Q M.Pd. (Wakil Kepala Pesantren), Ny. Rofiqiyatul Hasanah (Wakil Direktur PPIQ Putri), Ny. Umi Hani’ah (Wakil Bendahara), dan Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah (Direktur Klinik Az-Zainiyah) dan wali santri para wisudawati.

“Selamat bagi semua peserta wisuda Tahfidzul Qur’an, Tahsinul Qiro’ah dan Madrasatul Qur’an.

“Hal ini bukanlah akhir dari sebuah prestasi, tetapi ini adalah awal dari kalian semua untuk bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya,” imbuh wakil direktur PPIQ Putri.

“Harapan kami, semoga apa yang telah kalian capai bisa bermanfaat dan barokah ilmunya,” tutur Ny. Rofiqiyatul Hasanah.

Sementara itu, wakil kepala pesantren Ny. Nur Diana Kholidah S.Q M.Pd., menyampaikan agar wali santri agar turut andil dalam menjaga terhadap kualitas hafalan-hafalan yang dimiliki oleh putrinya sebagai bentuk control dan kepeduliannya. Sedangkan untuk wisudawati tahsin, beliau berpesan agar tidak berhenti sampai disitu saja, akan tetapi bisa melanjutkan ke program tahfidznya.

Selanjutnya, Ny Nur Diana Kholidah juga menitipkan pesan untuk para asatidzah, mereka diminta untuk terus memberikan penguatan dan motivasi secara moral dan spiritual terhadap peserta didik PPIQ.

“Bagaimana caranya adek-adek ini sampai kepada tujuan akhirnya. Yaitu menjadi hamalatul qur’an, qoulan, fi’lan wa ‘amalan,” pungkas beliau

(Demonstrasi peserta wisuda PPIQ ke XXIII di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai sambutan, dilanjutkan dengan demonstrasi wisuda. Dalam sesi ini peserta wisuda diuji oleh keluarga pengasuh, dewan asatid, dan wali santri yang juga ingin menguji. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi wisuda, mulai dari pengukuhan hingga pembacaan ikrar peserta wisuda.

Rangkaian acara berikutnya disusul dengan Mauidoh Hasanah, kemudian penobatan peserta terbaik dan bintang pelajar PPIQ baik dari wilayah Az-Zainiyah maupun Al-Hasyimiyah. Doa merupakan acara terakhir yang dipimpin oleh H. Rusdi Aziz.

 

(Humas Infokom)

Kunjungi PPIQ, SD Islam Tompokersan Lumajang Sharing Program Tahfidz

nuruljadid.net – Pada hari Rabu (08/03/2023) pagi, Pengurus Asrama Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) sambut rombongan Study Tour dari SD Islam Tompokersan Lumajang. Rombongan tersebut tiba di bumi Nurul Jadid pada pukul 08.00 WIB kemudian diarahkan ke Aula I Pesantren.

Rombongan mengendarai dua armada bus dengan jumlah 110 peserta didik yang terdiri dari 65 siswi, 35 siswa dan guru pendamping. Selain untuk bersilaturahmi, tujuan Study Tour ke lembaga pendidikan Al-Qur’an ini ialah untuk mengetahui program yang dilaksanakan di PPIQ khususnya di bagian Tahfidzul Qur’an.

“Semoga kedatangan jenengan tidak hanya saat ini saja, tetapi silaturahmi ini bisa disambung menjadi silatulkasbi wal amal. Bisa dibangun dengan kerja sama kedepan. Sehingga kita punya koneksi-koneksi tersendiri,” tutur bapak H. Rusdi Aziz selaku Wakil Direktur PPIQ dalam sambutannya.

(Momen disaat Wakil Direktur PPIQ, Bapak H. Rusdi Aziz memberikan sambutan kepada rombongan SD Islam Tompokersan Lumajang)

Lebih dalam lagi, H. Rusdi Aziz menjelaskan tentang sejarah PPIQ. Dimulai dari faktor awal masa pembentukannya, perjalanan namanya yang sempat diubah beberapakali hingga pada akhirnya ditetapkan namanya sampai saat ini menjadi Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ).

Sementara itu, Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang Ustadzah Yuni Rochmulyati berterimakasih kepada Nurul Jadid.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nuru Jadid, karena apa yang menjadi keinginan kami diterima dengan tangan terbuka,” tuturnya.

(Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang, Ustadzah Yuni Rochmulyati ketika menyamaikan sambutan di Aula I Pesantren)

Kami banyak bersyukur, lanjut ustadzah Yuni, karena kami diberikan kesempatan untuk bisa bersilaturahmi membawa anak didik kami untuk mengetahui bagaimana sejatinya kehidupan di dunia pesantren, utamanya di pendidikan ilmu al-qur’an.

“Harapan kami, dengan adanya silaturahmi ini nantinya ada kelajutan dari kegiatan-kegiatan yang ada di lembaga kami. Mudah-mudahan ini menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat bagi kita semua” terang ustadzah Yuni.

Setelah selesai seremonial, acara dilanjutkan dengan sesi Dialog Interaktif yang berisi pemaparan dan penjelasan dari program-program PPIQ. Mulai dari Tahsinul Qiro’ah, Tahfidzul Qur’an dan Madrasatul Qur’an. Kemudian berlangsung sesi tanya jawab antara PPIQ dan SD Islam Tompokersan.

Lebih lanjut, setelah dialog usai, terdapat serah terima cinderamata dari kedua pihak. Sebelum acara berakhir, siswa SD Islam Tempokersan juga ingin tabarrukan kepada Nurul Jadid dengan membentuk halaqoh untuk setoran hafalan juz 29 dan juz 30 kepada asatid dan asatidzah PPIQ. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Sebelum kembali pulang, peserta didik diajak untuk mengelilingi beberapa asrama yang ada di pesantren.

(Humas Infokom)

Rebut Kejayaan Dua Tahun Silam, PPIQ Raih Juara Umum Kembali

nuruljadid.net –  Bulan lomba telah usai, jerih payah dan tetes keringat merebut juara kini terbayar. Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) kembali raih kejayaannya dengan merebut piala bergengsi Juara Umum  Bulan Lomba dalam rangka menyemarakkan Haul dan Harlah Pesantren Nurul Jadid ke 74. Gelar Juara Umum tersebut didapatkan dalam acara penutupan Bulan Lomba pada Rabu (15/02/2023) malam di Aula 1 pesantren.

Detik-detik pembacaan surah keputusan pemenang Juara Umum Bulan Lomba ini cukup menegangkan para santri. Sebab mendapatkan Juara Umum merupakan suatu kebanggaan bagi daerah yang berhasil mendapatkannya. Selain itu, bukan perkara mudah untuk bisa meraihnya.

Mendengar hal tersebut, Direktur PPIQ Gus Ahmad Madarik turut mengapresiasi prestasi yang telah didapatkan. Selain itu beliau juga berharap PPIQ bisa mempertahankan prestasinya.

“Alhamdulillah, semoga tambah baik kedepannya dan bisa mempertahankan prestasi,” tutur Gus Ahmad Madarik kepada tim infokom.

Dilain sisi, Kepala Daerah PPIQ bersyukur dan sangat senang atas jerih payah yang selama ini begitu besar akhirnya tuntas dan terbayar.

“Alhamdulillah dengan prestasi ini, saya berharap peserta didik PPIQ bisa lebih semangat lagi dalam belajar. Sehingga prestasi yang didapat tidak hanya berhenti sampai disini saja, akan tetapi berlajut hingga masa depan nanti,” ungkap Kepala Daerah PPIQ saat ditemui paska acara.

(Momen seluruh peserta didik dan pengurus PPIQ mengabadikan kebahagiaannya setelah mendapatkan Juara Umum Bulan Lomba)

Dari dua puluh enam cabang lomba, Total 18 piala penghargaan yang berhasil diperoleh asrama PPIQ ditambah satu lagi dengan piala bergengsi Juara Umum.

Paska penobatan Juara, seluruh peserta didik asrama PPIQ meluapkan rasa bahagiannya dengan foto bersama dengan para pengurusnya dan semua piala serta sertifikat Juara Umum yang diperoleh.

 

(Humas Infokom)

Resmi Ditutup, Seremonial Penutupan Bulan Lomba Berlangsung Meriah

nuruljadid.net – Panitia bulan lomba resmi tutup rangkaian kegiatan bulan lomba dalam rangka memeriahkan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74.  Acara Penutupan diadakan secara seremonial yang bertempat di Aula 1 pesantren pada Rabu (15/02/2023) malam.

Acara penutupan bulan lomba sangat meriah dengan diikuti oleh seluruh santri putra. Selain itu, kehadiran Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Makki Maimun Wafi menambah kemeriahan dan keistimewaan suasana seremonial Penutupan. Karena kurang afdol rasanya jika penutupan bulan lomba tanpa kehadiran beliau.

Ustaz Lutfi selaku Ketua Bulan Lomba menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh panitia dan partisipan yang sudah meluangkan waktunya.

“Kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada seluruh panitia, partisipan dari semua wilayah maupun daerah yang telah meluangkan waktunya dalam memeriahkan haul dan harlah Pesantren Nurul Jadid ke 74, ” ungkap Lutfi dalam sambutannya.

(Momen Ketua Panitia Bulan Lomba Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74 saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Bulan Lomba)

Paska sambutan Ketua Panitia Bulan Lomba, terdapat pemutaran video Grand Closing Bulan Lomba. Video berdurasi satu menit empat puluh satu detik tersebut mampu menghipnotis perhatian dan menghibur semua santri. Pasalnya, video itu merepresentasikan beragam perlombaan yang diselenggarakan oleh panitia bulan Lomba. Aktor yang diperankan oleh santri I’dadiyah SLTP yang notabene masih lucu dan menggemaskan menambah keseruan video.

Sesekali tamu undangan mengangguk-anggukkan kepala disaat pemutaran video Grand Closing. Sementara itu, para santri bersorak gembira terpukau sembari diselingi dengan tepuk tangan meriah menghiasi kemeriahan ruangan Aula 1.

Piala lomba telah berjejer rapi, para pemenang telah siap menanti. Tiba dipenghujung acara penutupan bulan lomba, pemberian trofi penghargaan pemenang lomba diberikan secara bergilir sesuai dengan kategori lomba paska Surat Keputusan dibacakan. Mulai dari lomba keagaman, keilmuan dan keolahragaan.

Juara Umum Bulan Lomba tahun ini berhasil diraih oleh asrama PPIQ. Piala penghargaan Juara umum bulan lomba diberikan langsung oleh kepala BKOSS KH. Makki Maimun Wafi kepada perwakilan PPIQ. Bersamaan dengan hal tersebut, Tepuk tangan dan sorak gembira santri tak hentinya mengiringi kegembiraan  atas kemenangan wilayah PPIQ.

 

(Humas Infokom)

Menjadi Prasyarat Kelulusan, Santri SLTA dan SLTP Ikuti Ujian Qur’an Kelas Akhir

nuruljadid.net – Menjelang detik-detik akhir kelulusan, semua santriwan dan santriwati kelas akhir baik tingkat SLTP maupun SLTA diwajibkan untuk ikuti ujian ketuntasan Al Qur’an.

Berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pelaksanaan ujian tahun kemarin dilaksanakan serentak dalam satu hari, untuk tahun ini pelaksanaannya dibagi menjadi dua hari. Hari pertama ujian Qur’an untuk santri SLTA seperti SMANJ, SMKNJ, MANJ dan  MAN 1 Probolinggo. Sedangkan hari kedua ujian Qur’an untuk santri SLTP yang terdiri dari SMPNJ, MTsNJ dan MTsN Probolinggo putri.

Kegiatan ini merupakan program Pesantren Nurul Jadid. Dalam pelaksanaannya melibatkan kerjasama beberapa satuan kerja (satker) yang berkolaborasi untuk menyukseskan cita-cita pesantren. Satker tersebut terdiri dari Biro Kepesantrenan, Biro Pendidikan, dan Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ).

Ujian Qur’an untuk santri SLTA dilaksanakan pada hari Minggu (12/02/2023). Sedangkan untuk santri SLTP dilaksanakan pada hari Senin (13/02/2023). Seperti yang dijelaskan ketua panitia, tahun ini merupakan tahun kedua untuk pelaksanaan ujian Qur’ kelas akhir.

“Tahun ini merupakan tahun kedua untuk pelaksanaan Ujian Qur’an kelas akhir. Dan total keseluruhan santri kelas akhir yang mengikuti ujian ketuntasan Qur’an ditahun ini sebanyak 1599 santri,” terang ketua panitia kepada tim infokom

Harapannya, ketua panitia menjelaskan, dari Ujian ini paling tidak santri bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Karena mengaji merupakan hal mendasar yang harus dikuasai oleh santri dan juga sebagai bekal untuk terjun di masyarakat nanti. Selain itu, santri kelas akhir diwajibkan menghafal beberapa surah terakhir dari Juz 30. Untuk santri SLTP dari surah At-Takatsur sampai surah An-Nas. Sedangkan untuk santri SLTA dari surah Ad-Duha sampai surah An-Nas.

Terdapat tiga poin dalam penilaian ketuntasan Qur’an kelas akhir tahun ini. Yakni tajwid, fashohah, dan hafalan. Tiga poin tersebut menjadi penilaian dalam tiap surah yang dihafalkan santri. Adapun nilai minimal yang harus dimiliki santri yakni 70. Jika hasil nilai ujiannya dibawah 70, maka mereka harus mengikuti Ujian Remidi. Dan apabila dari hasil remidi masih belum tuntas, maka dipastikan santri tersebut tidak akan lulus.

 

(Humas Infokom)

Potong Tumpeng Simbolis, Dies Maulidiyah PPIQ Putra Tak Kalah Menarik

nuruljadid.net – Lembaga pencetak kader Qur’ani Pusat Pendidikan Al-Qur’an (PPIQ) Putra rayakan Dies Maulidiyah yang ke dua puluh sembilan pada Jum’at (10/02/2023) Siang kemarin. Acara yang bertempat di Aula SMA Nurul Jadid ini berjalan dengan lancar dan meriah. Satu bulan sebelum pelaksanaan, Panitia bersama anggota PPIQ khatamkan Al-Qur’an sebanyak 29 kali.

Tak kalah meriah dari tahun sebelumnya, Dies Maulidiyah kali ini mencoba inovasi baru dengan menghadirkan dua alumni suksesnya untuk menjadi Narasumber dalam acara “Talk Show Alumni”. Selain itu, PPIQ juga mengadakan Lomba Tartil se Kabupaten Probolinggo tingkat TPQ dengan maksimal usia 12 tahun atau kelas enam SD.

Sembari menunggu tamu undangan dan peserta didik datang, tim hadrah Muhibbul Qur’an hiasi ruangan Aula dengan melantunkan beberapa sholawat pilihan. Setelah semua hadir, acara Dies Maulidiyah dimulai dengan ceremonial terlebih dahulu.

Turut hadir dalam acara Wakil Direktur PPIQ H. Rusdi Aziz, Narasumber Talk Show Alumni Ustaz Nurul Huda dan Ustaz Ach. Barocky Zaimina, S.Pd, M.S.I., Alumni PPIQ yang berstatus Mahasiswa di lingkungan Nurul Jadid, dan dua ratus peserta didik PPIQ putra.

Ada dua sambutan dalam acara ceremonial. Pertama disampaikan oleh ketua panitia Muhammad Bakron Andre S. dan dilanjutkan dengan sambutan Direktur PPIQ yang diwakili oleh H. Rusdi Aziz, karena Gus Ahmad Madarik selaku Direktur baru PPIQ berhalangan hadir ke tempat acara.

“Dies Maulidiyah ini sebenarnya istilah lain dari ulang tahun. Namun dikolaborasikan dengan bahasa arab agar sedikit berbeda sehingga menjadi ciri khas untuk PPIQ,” papar ketua panitia.

Kami berharap, Bakron melanjutkan, ketika acara Talk Show dimulai adik-adik ini mampu menyimak dengan baik penyampaian materi dari narasumber, catat poin-poin penting yang diberikan oleh narasumber sebagai motivasi kehidupan kita.

Sementara itu, H. Rusdi menjelaskan sejarah singkat dari awal berdirinya PPIQ. Kemudian beliau juga berharap agar PPIQ tambah bermanfaat.

“Semoga diumur yang ke dua puluh sembilan ini PPIQ menjadi tambah barokah dan tambah bermanfaat,” pungkas Wakil Direktur.

Setelah sambutan usai, acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Wakil Direktur kepada salah satu pengurus PPIQ. Acara ceremonial ditutup dengan pembacaan doa khotmil qur’an, karena pada kegiatan pra, PPIQ telah menghatamkan Qur’an sebanyak 29 kali.

Berikutnya, acara dilanjutkan dengan Talk Show Alumni.

 

(Humas Infokom)

Semaan Qur’an, KH. Hefni Mahfudz Hadiri Acara Penutupan

nuruljadid.net –  Pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit, KH. Hefni Mahfudz hadiri acara penutupan “Semaan Al-Qur’an Jum’at Pahing” yang digelar oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) pada Kamis (23/09/2022) malam. Penutupan tersebut bertempat di Musholla Riyadus Sholihin (Mutim) Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Semaan Al-Qur’an merupakan agenda rutinan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an, khususnya program Tahfidzul Qur’an. Agenda ini dilaksanakan setiap satu bulan satu kali, tepatnya tiap jum’at pahing. Tujuannya agar semua anggota program Tahfidzul Qur’an dapat memperkuat hafalannya masing-masing, baik dari kalangan siswa maupun mahasiswa.

Sebelum penutupan digelar, Semaan Qur’an ini telah berlangsung sejak hari kamis (22/092022) malam ba’da Isya’ di Asrama PPIQ dan dibuka oleh Direktur PPIQ, H. Rusdi Aziz dengan pembacaan tawassul. Usai dibuka, semaan dilakukan dalam dua tempat yang berbeda. Pertama, bertempat di Asrama Tahfidzul Qur’an yang dikhususkan kepada para pengurus yang berasal dari kalangan mahasiswa. Sementara yang kedua, bertempat di Musholla Riyadlus Sholihin yang dikhususkan bagi kalangan siswa baik SLTP ataupun SLTA.

Peserta yang pernah melakukan majlis diwajibkan mengikuti pembacaan secara bergantian lewat microphone. Sementara itu, untuk yang belum, berperan menjadi pentasmi’. Pembacaan Al-qur’an sesi pertama dimulai setelah semaan dibuka sampai pukul 23.00 WIB. Sesi kedua dari ba’da Subuh hingga jam 10.00 WIB, dikarenakan persiapan sholat jum’at. Dan sesi ketiga, mulai ba’da sholat Jum’at sampai ba’da ashar. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan acara puncak yaitu penutupan Semaan Al-Qur’an bersama KH. Hefni Mahfudz.

Acara Penutupan Semaan ini dimulai dengan membaca surah Ad-Dhuha sampai surah An-Nas, ditambah dengan pembacaan beberapa ayat pilihan secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah dari pemangku wilayah Zaid Bin Tsabit (K) KH. Hefni Mahfudz.

Dalam tausiahnya, KH. Hefni Mahfudz memotivasi dan mengingatkan para santri agar tetap semangat dalam menghafal Al-Qur’an. Para santri yang hadir menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh beliau. Penutupan Semaan Al-Qur’an Jum’at Pahing ini diakhiri dengan doa Khotmil Qur’an yang dipimpin langsung oleh KH. Hefni Mahfudz.

 

 

(Humas Infokom)

Festival Qur’ani Usai, Malam Anugerah Digelar, Inilah Pemenangnya

nuruljadid.net – Malam Anugerah eNJe Festival tingkat Nasional tahun 2022 digelar pertanda bahwa rangkaian lomba festival telah usai termasuk Festival Qur’ani pada Selasa (22/02/2022) malam, tepatnya pukul 21.00 WIB. Malam Anugerah yang dihelat merupakan rangkaian acara terakhir dari eNJe Festival sebagai malam puncak pengumuman pemenang semua festival mulai festival Bahasa, turats tidak terkecuali qur’ani

Pelaksanaan malam anugerah enje festival ini dihelat secara hybrid kombinasi daring dan luring. Karena kondisi yang masih belum memungkinkan untuk dilakukan secara luring penuh mengingat perkembangan virus varian covid-19 omicron yang akhir-akhir ini mulai meningkat.

(Ustaz Muhammad Bakron Adre Setiawan membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MTQ)

Pembaca nominasi dan pemenang festival qur’ani kategori MTQ dibawakan langsung oleh ustaz Muhammad Bakron Andre Setiawan, sedangkan kategori MSQ dibawakan oleh ustaz Muhammad Syifaur Rizal. Mereka berdua adalah pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan juga panitia yang bertanggung jawab.

Sedangkan perhelatan penobatan pemenang festival qur’ani ini dapat diakses secara virtual melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid dan secara luring di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Ustaz Muhammad Syifaur Rizal membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MSQ)

Selain untuk memeriahkan haul masyayikh dan harlah, festival qur’ani ini memiliki bebarapa tujuan diantaranya untuk menyambung tali silaturrahmi sesama pecinta Al-Qur’an, sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan jalur unjuk bakat, kapasitas dan kreatifitas diri di bidang Al-Quran. Berikutnya, untuk melatih mentalitas, memperbaiki kualitas dan meraih prestasi. Dimana hal ini sesuai dengan tema harlah ke-73 yaitu “sehat, mandiri, dan berprestasi.”

Berbeda dengan tahun yang sebelumnya yang diselenggarakan terpisah dari setiap festival (Bahasa, turats dan qur’ani) dan hanya sebatas lingkup Probolinggo. Enje festival tingkat nasional kali ini merupakan event perdana yang dihelat oleh pesantren.

Festival Qur’ani ini, lomba terbagi menjadi dua kategori, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ). Sebelum diumumkan pemenang dari dua kategori lomba tersebut, panitia menampilkan 5 nominasi terpilih dari masing-masing kategori sebagai berikut.

(Screenshot pengumuman nominasi Festival Qur’ani kategori Musabaqoh Tilawatil Qur’an)

5 Nominasi peserta terbaik kategori MTQ adalah 1) Akhmad Zakaria H delegasi MA Unggulan Nuris Jember; 2) Elysa Yulia Dwi H delegasi SMP Plus Nuruk Hikmah Paiton; 3) Ummi Lu’luah F. delegasi MTs Nurul Qadim; 4) Ainul Luthfiana delegasi MAN Kota Blitar; dan 5) Iqbal Taufiq delegasi SMP Tahfidz Al-Azhar.

5 Nominasi peserta terbaik kategori MSQ adalah 1) MA Unggulan Nuris Jember; 2) MA An-Nur Bululawang; 3) MAPK Nurul Jadid A Probolinggo; 4) Pusat Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Malang; dan 5) PP. Mikhrajul Ulum Jember.

Setelah pengumuman lima Nominasi terpilih, dilanjutkan pengumuman pemenang yang terdiri dari juara satu, dua, tiga dan juara favorit dari tiap kategori. Berikut adalah daftar pemenang lomba Festival Qur’ani.

Daftar Pemenang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) :

  • Juara 1 Ainul Luthfiana (MAN Kota Blitar)
  • Juara 2 Iqbal Taufiq (SMP Tahfidz Al-Ahzar)
  • Juara 3 Elysa Yulia (SMP Plus Nurul Hikmah)
  • Juara Favorit Ummi Lu’luah Fauziyah (MTs Nurul Qadim)

Daftar Pemenang Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ) :

  • Juara 1 MAPK Nurul Jadid A Probolinggo
  • Juara 2 Pesantren Ilmu Al-qur’an (PIQ) Malang
  • Juara 3 MA Unggulan Nuris Jember
  • Juara Favorit PP. Mikhrajul Ulum Jember

 

 

(Humas Infokom)

 

 

 

Dies Maulidiyah ke-28 : PPIQ Nurul Jadid Hadirkan Qori’ Internasional

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) kembali menyelenggarakan Dies Maulidiyah yang ke-28 (28/01/2022) bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang telah menjadi kegiatan wajib. Dies Maulidiyah digelar sebagai bentuk syukur pengurus terhadap eksistensi Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an yang masih istiqomah menjadi penggerak utama dalam pengembangan keilmuan Al-Qur’an di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tahun ini PPIQ Nurul Jadid menghadirkan para qori’ internasional untuk mengisi acara puncak Dies Maulidiyah ke-28 ini.

Rangkaian kegiatan Dies Maulidiyah tahun ini diawali dengan kegiatan Pelatihan Metode Tartila (14/01/2022) yang bekerjasama dengan JQH (Jamiyatul Qurro’ Wal Huffadz) Kota Kraksaan. Peserta dari kegiatan ini adalah seluruh santri peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan perwakilan Muallim Al-Qur’an seluruh wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada kegiatan ini, seluruh peserta dibekali dengan beberapa materi Tahsinul Qiro’ah, Ilmu-ilmu Tajwid, Musykilatul Ayat dan metode bagaimana menjadi seorang pengajar Al-Qur’an yang baik. Kegiatan ini sekaligus menjadi jawaban dan langkah awal untuk mewujudkan amanah pesantren yang diberikan kepada PPIQ untuk bisa menjadi leading sector dalam pengawalan kegiatan pembinaan Al-Qur’an di lingkungan pesantren.

Selanjutnya pengarahan Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) ustaz H. Rusydi Aziz menyampaikan harapannya, “saya berharap seiring dengan bertambahnya usia ke-28 ini, seluruh elemen yang ada di PPIQ terus meningkatkan kekompakan dan kekeluargaan untuk selalu mematuhi sistem yang ada.” H. Rusydi Aziz menuturkan.

Setelah pengarahan usai, kegiatan prosesi pemotongan tumpeng oleh Direktur PPIQ yang didampingi oleh Wakil Direktur dan seluruh kepala-kepala bagian Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an menjadi pusat perhatian para undangan dan peserta yang ikut hadir pada acara Dies Maulidiyah tersebut.

(Potret pelaksanaan Yaumul Qiro’ah Wal Ijtima’ pada rangkaian acara Dies Natalis Ke-28 asrama PPIQ Nurul Jadid)

Pada sesi siang, kegiatan diisi dengan Yaumul Qiro’ah Wal Ijtima’ yang dihadiri oleh tiga Qori’ ternama baik di tingkat regional hingga internasional, diantaranya adalah KH. Faiqun Nuha Mubarok, Lc selaku Qori’ Internasional Afganistan dan Pengasuh Pondok Pesantren Burhanul Abror Besuki Situbondo, dihadirkan pula Ust. Supriadi, S.Pd dan Ust. Sa’ari, M.Pd, beliau berdua merupakan Qori’ tingkat regional dan nasional yang kerap menjuarai ajang perlombaan MTQ tingkat Provinsi dan Nasional.

Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada seluruh peserta didi PPIQ Nurul Jadid agar tergugah untuk mengembangkan bakat dan minat mereka dalam hal Qori’ bil Ghina’  karena Al-Qur’an merupakan kalam Ilahi dan petunjuk sekaligus obat hati manusia dalam mencari ridho-Nya.

 

(Humas Infokom)

Bekali Muallim Al-Qur’an, PPIQ Nurul Jadid Gelar Pelatihan Tartila Pra-Dies Maulidiyah

nuruljadid.net – Guna meningkatkan kompetensi muallim Al-qur’an Pondok Pesantern Nurul Jadid, Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) bekerjasama dengan Tim Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan menggelar Pelatihan Metode Tartila di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Jum’at (14/01). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pra-acara Dies Maulidiyah ke-28 Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Salah satu pengurus Badan Otonom (Banom) PPIQ Ust. Bakron menyampaikan bahwa output dari terlaksananya kegiatan pelatihan ini juga merupakan jawaban dan langkah awal untuk mewujudkan amanah pesantren yang diberikan kepada PPIQ sebagai leading sector dalam mengawal kegiatan pembinaan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Berdasarkan poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) salah satunya yaitu memaksimalkan kegiatan pembinaan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Maka kami sebagai banom yang melakukan pengembangan di bidang pendidikan khusus ilmu Al-Qur’an ditunjuk menjadi pioneer sekaligus leading sector dalam pengawalan realisasi poin AKUP Al-Qur’an tersebut,” ungkap Ust. Bakron saat diwawancarai oleh tim nuruljadid.net.

Pasalnya, peserta kegiatan ini awalnya hanya untuk santri peserta didik Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), namun karena pada tahun 2022 PPIQ mendapatkan amanah untuk mengawal kegiatan pembinaan Al-Qur’an, maka pada pelatihan tartilla tahun ini melibatkan perwakilan Muallim Al-Qur’an dari setiap wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Narasumber nampak seru menyampaikan pematerian di depan Muallim Al-Qur’an Nurul Jadid dan Santri Asrama PPIQ)

Di sela-sela kegiatan, Ketua Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan Habib Anis bin Hamid Al-Habsy menjelaskan beberapa materi yang diajarkan pada pelatihan tersebut, beliau juga mengungkapkan bahwa metode tartila merupakan metode pengajaran Al-Qur’an yang paling mudah dipelajari.

“Dalam kegiatan ini seluruh peserta dibekali dengan beberapa materi Tahsinul Qiro’ah, Ilmu-ilmu Tajwid, Musykilatul Ayat dan metode bagaimana menjadi seorang pengajar Al-Qur’an,” ungkap Habib Anis bin Hamid Al-Habsy.

Sementara itu, dalam acara tersebut turut hadir membuka acara, Kepala Biro Pendidikan K. Mohammad Imdad Rabbani, demikian pula Ketua Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) Kota Kraksaan Habib Anis bin Hamid Al-Habsy, Tim JQH Kota Kraksaan, Direktur PPIQ H. Rusydi Aziz, dan sejumlah tamu undangan serta seluruh peserta didik PPIQ Putra.

Kepala Biro Pendidikan K. Mohammad Imdad Rabbani dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terealisasinya pelatihan ini sebagai langkah-langkah untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan kepada PPIQ.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur PPIQ sudah mengawali pelaksanaan amanah yang telah diberikan dengan terlaksananya Pelatihan Metode Tartila ini,” tutur beliau dalam sambutannya.

Ustaz Bakron menambahkan bahwa pelatihan ini sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat diikuti oleh seluruh santri Nurul Jadid. “Acara ini sangat dibutuhkan oleh kami peserta didik PPIQ, terlebih bagi para muallim dan santri yang sangat antusias dalam belajar Al-Quran. Semoga pelatihan ini bisa terus terlaksanan sehingga nantinya akan lebih banyak santri yang dapat mengikuti pelatihan ini dan dapat meningkatkan kemampuan serta mencerdaskan kader bangsa dengan Al-Quran,” tutup Ust. Bakron.

 

(Humas Infokom)

Habib Ali Al-Kaf Hadiri Perayaan Tasyakuran Wisuda PPIQ Nurul Jadid

nuruljadid.net – Habib Ali Al-Kaf dan KH. Fahmi AHZ hadiri acara “Tasyakuran Wisuda Tahsinul Qiroah angkatan 2021 dan Pengukuhan Majlis Tahfidzul Qur’an” Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid Sabtu (23/10/2021) malam. Acara tersebut bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Acara dimulai dengan pengukuhan Majlis Tahfidzul Qur’an. Jumlah peserta pengukuhan Majlis ada sebanyak 45 Orang. Pengukuhan majlis ini terbagi menjadi 4 kategori. Pertama, Majlis juz 1-5 terdapat 37 orang; kedua, Majlis juz 1-10 sebanyak 6 orang; ketiga, Majlis juz 1-15 sebanyak 1 orang; keempat, juz 26-30 sebanyak 1 orang. Syarat mengikuti Pengukuhan, peserta harus menyelesaikan majlisan terlebih dahulu. Disesuaikan dengan jumlah juz yang dihafal. Setelah pengukuhan, juga dilaksanakan penobatan peserta Majlis Terbaik. Hal itu ditujukan supaya memotivasi peserta lainnya agar lebih bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an.

Sedangkan jumlah peserta wisuda Tahsinul Qiroah pada tahun ini sebanyak 35 orang. Untuk bisa mengikuti wisuda Tahsinul Qiroah, peserta harus lulus dari semua kelompok atau tingkatan yang ada di program Tahsinul Qiroah Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ). Kelompok itu dikategorikan menjadi 4 bagian. Mulai dari kelompok yang paling bawah yakni kelompok Mubtadi’ (D), setelah lulus kemudian melanjutkan ke kelompok Mutawwasith (C), dilanjut dengan klompok Maqbul (B), dan terakhir ada kelompok Takmil (A).

(Para peserta wisuda Pusat Pengembangan Ilmu Al-Qur’an sedang melakukan demonstrasi bacaan Al-Qur’an depan juri dan audiens)

Prosesi Wisuda Tahsinul Qiro’ah, terbagi menjadi 4 bagian. Pertama, Pembacaan Qiroatus Sab’ah pada surah Al-Fatihah. Kedua, Demonstrasi Uji Materi Tajwid, Hafalan, dan Variasi Lagu Al-Qur’an. Ketiga, Pengukuhan peserta wisuda yang dikukuhkan dengan pengalungan oleh Wakil Pembina PPIQ KH. Fahmi AHZ dan pemberian tabung wisuda oleh Direktur PPIQ H. Rusdi Aziz. Kemudian dilanjutkan dengan bai’at peserta wisuda yang dipimpin langsung oleh KH. Fahmi AHZ. Prosesi wisuda diakhiri dengan foto bersama Wakil Pembina PPIQ dan Direktur PPIQ.

Setelah itu, dilanjutkan dengan penyampaian Mau’idotul hasanah oleh Habib Ali Al-Kaf. Beliau banyak memberikan motivasi kepada audiens dengan sangat menarik. Beliau banyak menyertakan cerita-cerita penuh makna. Sesekali beliau isi dengan candaan yang membuat audiens tertawa bahagia mendengarnya. Dalam ceramahnya, beliau juga menjelaskan bahwa kehalalan makanan juga akan berpengaruh terhadap keberkahan hidup, “Selain mencerdaskan, makanan yang halal itu akan mendatangkan rezeki yang lebih baik.” Imbuhnya.

Habib Ali Al-Kaf juga mengajak audiens agar tidak meninggalkan baca alqur’an. Karena orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat banyak pahala dan keberkahan. Setiap huruf 1 pahala kebaikan dan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Sebagaimana yang disebut dalam sebuah hadist. Jadi, jika membaca 1 huruf, maka kita diberi 10 pahala kebaikan. “Orang yang menggeluti Al-Qur’an akan membanggakan orang tua di dunia dan akhirat.” tambah beliau.

Kasus unik santri ketika di pondok, khususnya ketika sudah tidak punya uang. “biasanya kalau santri sudah tidak punya uang dan kirimannya telat, santri sesering mungkin membaca surah Al-Waqiah,” jelas Habib Ali Al-Kaff. Pada penghujung acara, Wisuda ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh Habib Ali Al-Kaf.

(Humas Infokom)

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabil Fikri. Sebelum Mengikuti Lomba

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabilul Fikri, Sebelum Mengikuti Lomba

nuruljadid.net- Setelah membawa nama harum Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menjadi juara 1 lomba Tartil Tingkat Nasional di perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsung di Darul Fikri Islamic Boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono,Sidoarjo pada 23 Desember 2019.

Kini, Nabilul Fikri kembali menyabet prestasi Juara 1 lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) se provinsi Jawa Timur tingkat tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada Majesa Oliempiade 2020 yang diselenggarakan oleh MA Negeri 1 Jember pada Sabtu (01/02/2020).

Diikuti sebanyak 66 peserta,  Nabil melantunkan Surah Al Hijr dari ayat 1 sampai  8, peserta DIDIK Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) itu menggunakan Irama Hijaz.

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Menurut Muhammad Qaid, Kepala Tahsinul Qira’ah menerangkan, sudah menjadi kebiasaan Nabil sebelum mengikuti suatu ajang ia selalu memohon do’a kepada para ustadz PPIQ dan para masyayikh PP. Nurul Jadid.

“Sebelum pergi untuk mengikuti lomba, biasanya Nabil itu pergi sowan ke pengasuh, direktur, dan para ustadz- ustadz di PPIQ untuk meminta barokah, do’a, dukungan,” cerita Ust Qoid kepada nurul jadid.net.

Kemudian, Ust. Muhammad Qoid turut mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh Nabil. “Alhamdulillah, Sudah memberikan hasil yang terbaik kepada Lembaga PPIQ, lebih – lebih bisa mengharumkan nama pp. nurul jadid,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Galeri Foto: Seminar Al-qur’an dan Pelatihan Tajwid Nada, Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ)

PPIQ Undang Imam Besar Batam dan Dosen dari Malaysia

PPIQ Undang Imam Besar Batam dan Dosen dari Malaysia

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ), Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara Seminar Qur’aniyah dan Pelatihan Tajwid Dalam Nada bersama Associate Researcher ITS Universitas Utara Malaysia, Ahmad Sahidah, Ph.D dan Imam Besar Masjid jabal Arafah, Nagoya, Batam, Drs.KH. Zainuddin Adnan yang bertempat di Aula II PP. Nurul Jadid, Jum’at (31/01/2020).

Menurut Qais, Ketua panitia Dies Maulidiyah, kegiatan itu dalam rangka menyambut dies maulidiyah PPIQ ke-26 dan kegiatan seminar ini merupakan kegiatan awal pra dies maulidiyah. Yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan wawasan peserta didik baik peserta PPIQ ataupun perserta eksternal PPIQ  dalam menyiapkan diri untuk menghadapi era society 5.0. serta mengenal dan mempelajari ilmu Al-Qur’an.

Tampak Ahmad Sahidah, Ph.D saat menyampaikan materi dalam seminar

Tampak Ahmad Sahidah, Ph.D saat menyampaikan materi dalam seminar

“Acara pada hari ini adalah acara pra-dies maulidiyah dan acara seminar qur’aniyah ini baru kali pertama adakan dies maulidiyah PPIQ,” ucapnya dalam sambutan.

Senada dengan hal itu, H. Rusdi Aziz, Direktur PPIQ  juga menyampaikan bahwa, umur PPIQ itu sudah bisa diibaratkan manusia yang telah dewasa karena mencapai 26 tahun. Hanya saja kalau diukur dengan pengabdian 26 tersebut masih sedikit, karena ukuran pengabdian itu tidak mengenal waktu bahkan sampai mati.

“PPIQ yang ke 26 ini ibarat manusia yang sudah dewasa. Siap untuk melamar dan siap untuk di lamar bahkan sangat menunggu lamaran kalau umur 26 itu. Tetapi kalau ukuran pengabdian 26 ini sangat sedikit sekali, karena pengabdian itu tidak mengenal waktu bahkan sampai mati ataupun nyawa sampai melayang,” tuturnya.

Tampak para santri putri PPIQ sedang khidmat mengikuti seminar

Tampak para santri putri PPIQ sedang khidmat mengikuti seminar

Ia pula mengatakan bahwa sudah ada salah satu alumni yang jadi Rektor dan Kiai. “Salah satunya alumni ppiq itu angkatan pertama Pengasuh PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo,” imbuhnya.

Hadir pula dalam acara ini segenap pengurus PPIQ, peserta delegasi dari lembaga sekolah se-kawedanan paiton sebanyak 450 peserta yang terdiri dari 225 putra da 225 putri.

Penulis : Badrus, Juna

Editor : Ponirin

Sang Juara 1 Tartil Tingkat Nasional, Tampil Dipembukaan Bulan Lomba

Sang Juara 1 Tartil Tingkat Nasional, Tampil Dipembukaan Bulan Lomba

nuruljadid.net – Nabilul Fiqri, Santri Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berhasil menjadi juara 1 Tartil Tingkat Nasional pada tahun 2019 tampil dalam pembukaan Bulan Lomba Hari Lahir PP. Nurul Jadid yang ke 71. Kamis Malam (30/01/2020).

Seperti diberitakan nuruljadid.net pada 23 Desember 2019, Nabilul Fiqri berhasil menyabet juara 1 lomba tartil tingkat nasional pada Darul Fiqri Islamic Festival di Darul Fikri Islamic Boarding School of Qur’an Memorization, Sukodono, Sidoarjo.

Dalam tampilannya, santri yang berasal dari Probolinggo itu menampilkan pembacaan surat Al-a’la dengan menggunakan Irama Qurdi. Hal itu membuat ribuan santri yang memadati acara tersebut bertepuk tangan seraya menyunggingkan senyuman manis.

Tampak Nabilul Fiqri saat melantkan surat Al-a'la di atas pentas

Tampak Nabilul Fiqri saat melantkan surat Al-a’la di atas pentas

Dimas Eko Cahyono, Wakil Sekretaris PPIQ turut bangga dengan penampilan tersebut, menurutnya hal itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pengurus PPIQ karena anak didiknya bisa tampil menggugah didepan para santri.

“Tentunya sangat bahagia, salah satu peserta didik kami yang sebelumnya telah berhasil menjadi juara 1 tartil tingkat nasional bisa membuat takjub para santri dengan suara emasnya,”tegasnya kepada nuruljadid.net saat ditemui pasca acara.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin