Pos

Mengalahkan 1.200, PPIQ Berhasil Membawa Harum Nurul Jadid Tingkat Nasional

nuruljadid.net – Peserta didik PPIQ kembali membawa nama harum PP. Nurul jadid dalam perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsug di Darul Fikri Islamic boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono, Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 23 Desember 2019.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali di pesantren tersebut dalam rangka silaturahmi dan ajang pembuktian bakat peserta lomba DIFES( Darul Fikri Islamic Festival).

Nabilul fikri yang merupakan peserta didik program PPIQ Tahinul Qiro’ah berhasil menyabet juara 1 dalam cabang lomba Tartil. dalam perlombaan tesebut dia berhasil mengalahkan total jumlah peserta lomba yaitu sebanyak 1.200 anak yang tersebar di seluruh Indonesia
Lomba tingkat nasional tersebut terdiri dari 13 cabor lomba di dalamnya yang langsung dibuka secara simbolis oleh KH. Muhammad Siroj M.Pd (Pengasuh Darul Fikri ).

“Alhamdulillah berkat ikhtiyar dan doa para asatidz dan dewan pengasuh Nurul jadid , Nabil berhasil meraih juara 1, awalnya kami tidak menyangka akan sejauh ini hasilnya” tutur ayah nabil yang ikut mendampingi pada perlombaan tersebut.

Senada dengan hal tersebut Direktur PPIQ sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh saudara nabil.
“Semoga menjadi contoh yang baik untuk peserta yang lain dalam meningkatkan ghiroh utamanya dalam mendalami dan mensyiarkan Al-Qur’an” tutur beliau.

Penulis : DMS

Editor : Ponirin

Akhiri Agenda Tahunan dengan Kegiatan In House Training

Akhiri Agenda Tahunan dengan Kegiatan In House Training

nuruljadid.net – Sebagai agenda tahunan setelah terbentuknya pengurus baru Ittihadun Nasyi’in (ITNASY) Periode 2019-2020, Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid, adakan kegiatan In House Training dengan tema “Mencetak Generasi Pemimpin Berjiwa Qur’ani” di Aula SMA Nurul Jadid, Senin (16/12/2019).

Kegiatan tersebut mengundang Pemateri dosen luar biasa dari Universitas Islam Negeri Surabaya, Anwari Nuril Huda, S.Sos, MA. Dalam pemateriannya, ia menyampaikan dengan sangat baik serta memberikan kesan mendalam, motivasi, dan inspirasi bagi peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. Acara itu diadakan berlangsung selama tiga malam berturut-turut terhitung sejak tanggal 14 – 16 Desember 2019.

Penyaji (berdiri) saat menyampaikan materi di depan para peserta didik PPIQ

Penyaji (berdiri) saat menyampaikan materi di depan para peserta didik PPIQ

Menurut Pembina ITNASY, Idris Ahmadi, kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk memberikan motivasi serta untuk meningkatankan ruhul jihad pengabdian bagi pengurus baru ITNASY, terutama untuk menciptakan kepribadian diri dalam kehidupan sehari-hari. “Kami mengadakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi teman-teman ITNASY dalam bidang keorganisasian agar mereka faham bagaimana menjadi organisator dan pemimpin yang berpedoman pada nilai-nilai Al-Qur’an”, Ungkapnya.

Ia berharap, pengurus ITNASY agar bisa membentengi jiwa-jiwa muda santri agar tidak terjerumus pada panggung politik yang akan membahayakan keutuhan bangsa dan negara. “Penanaman nilai kepemimpinan dan keorganisasian yang sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an haruslah dimulai sejak dini. Agar nantinya seorang santri bisa menjadi penggerak dibarisan terdepan dalam mengawal kepemimpinan negeri”, Harap pembina ITNASY.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

Galeri Foto: Pemilu Raya Ittihadun Nasyi’in PPIQ Nurul Jadid

PPIQ Nurul Jadid Adakan Studium General

nuruljadid.net- Kamis, 15 Agustus 2019 Lembaga Pusat pendidikan Ilmu Al-Quran Melaksanakan kegiatan rutinitas tahunan yakni Stadium General. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah awal dari kegiatan pembelajaran dan pengenalan setelah penerimaan peserta didik baru di lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Quran.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 19:30 WIB, dilaksanakan di Pesantren yang bertempat di Lembaga Madrasah Aliyah Nurul Jadid dengan melibatkan seluruh peserta didik PPIQ baik putra ataupun putri.

Harapan dari ustad Dimas Eko Cahyono selaku ketua panitia, agar kegiatan ini bisa memicu semangat peserta didik PPIQ untuk semakin bersemangat dalam mengkaji, mengaji dan memelihara isi kandungan daripada Al-Quran.
Dalam kegiatan ini, pesan yang dapat diambil dari Kiai Hefny Mahfudz sebagai dewan Pembina PPIQ adalah bagaimana kita sebagai santri, khususnya sebagai para pecinta dan penjaga Al-Quran mampu memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing. Serta istiqomah meminta tambahan ilmu karena dengan ilmu dapat menjaga kita.

 

Pewarta : DMS

Editor : Ponirin Mika

 

Wilayah Dalbar, Mengisi libur Kampus Dengan Beragam Pengembangan Diri dan Soft Skill

nuruljadid net- Wilayah Az-Zainiyah atau dikenal dengan sebutan Wilayah Dalbar, memberikan bekal pengetahuan dengan materi beragam kepada seluruh Mahasiswi di moment libur kuliah.

Wakil Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Nyai Muthmainnah Waqid, S. Th.I, menyampaikan, Libur panjang perkuliahan dijadikan sebagai wahana untuk menambah wawasan, baik yang sifatnya untuk pengembangan diri seperti pengetahuan seputar kesehatan wanita, kerumahtanggaan, dan soft skill memasak sebagai calon ibu ataupun yang sifatnya terkait tugasnya di pesantren dan bekal nanti ketika adik-adik kembali ke masyarakat.

Disamping itu, Pemangku Wilayah Dalbar, menginginkan agar mahasiswi tidak menjadikan libur UAS sebagai alasan pulang sebab pondok tidak libur otomatis tugas dan tanggung jawab adik2 mahasiswi yg mayoritas adalah pengurus di daerah atau wilayah juga wali asuh dan muallim AlQur’an bagi santri tetap menjalankan tugasnya di saat libur kuliah. Karena itulah panitia kegiatan ini membuat sistem dan prosedur perizinan khusus bagi mahasiswi yang tidak bisa full mengikuti kegiatan, misalnya saat ada kondisi darurat, sedang bertugas di KKN, atau bagi yang sdh mempunyai jam mengajar di lembaga formal dengan izin khusus.

Mereka juga akan diberi reward apabila mengikuti kegiatan tersebut dengan baik, sebab kegiatan ini ada pointnya.

Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 22 Juli 2019 bertempat di Mushalla Azzaniyah kecuali utk kegiatan outbond rencananya akan dilaksanakan di depan halaman daerah PPIQ dan akan displit menjadi dua sampai 3 kali outbond melihat jumlah peserta mahasiswi yang cukup banyak, yakni sekitar 300 orang.

Kegiatan ini akan diparipurnai dengan kegiatan Soft Skill sekaligus Lomba memasak dan akan resmi ditutup pada malam tanggal 5 September 2019. Setelah itu adik-adik mahasiswi akan kembali disibukkan dengan perkuliahan di semester berikutnya.

Saban harinya Kegiatan dimulai pukul 8 WIB pagi sampai selesai sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan para pemateri.

“Alhamdulillah, pematerinya ada yang sudah level nasional dan juga ada yang level regional, tepatnya dari luar kota baik dari tenaga medis (bidan dan dokter) dengan bidang keahlian masing-masing,”
Imbuh Ning Iin.

 

Pewarta : PM

 

ITNASY PPIQ, Meriahkan Idul Adha Dengan Lomba Takbir

nuruljadid.net-Kemeriahan tampak begitu menggelegar dilangit Pusat Pendidikan Ilmu Al-Quran (PPIQ) dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha. Beberapa lomba digelar oleh organisasi Ittihadun Nasyi’in (ITNASY) sejak hari Jum’at (9/8) dan sampai puncaknya pada malam takbir Idul Adha.

Semua lomba terbungkus dalam satu wadah acara, yakni “Gebyar Idul Adha”. Dengan kurun waktu tiga hari tersebut, lima macam lomba berhasil dilaksanakan rekan-rekan ITNASY.
Pertama lomba Tartil, estafet paku, bilal idul adha, MHQ, dan yang terakhir lomba takbir Idul Adha. Pembukaan lomba dimulai pada hari Jumat pagi, kemudian dilanjutkan dengan lomba. Lomba kedua menyusul ba’dah asar sambil mengisi kekosongan waktu sekaligus ngabuburit.

Hari kedua diisi dengan lomba bilal Idul Adha dan MHQ. Sedangkan lomba takbir ditempatkan pada malam puncak acara, yakni tepat pada malam takbiran. Semua rangkaian acara berjalan dengan lancar dan meriah di halaman PPIQ (Tahsin).
Peserta lomba diambil dari tiap delegasi kamar masing-masing. Walaupun jangka waktu yang diberikan panitia dengan waktu pelaksanaan lomba sangat minim, namun antusias mereka sangat bergemuruh.

“Inikan juga sebagai bentuk timbal balik kecintaan teman-teman dalam memeriahkan Idul Adha, jadi harus totalitas,” tutur salah satu panitia.
Ustaz Dimas Eko Cahyono selaku Pembina ITNASY mengharapkan, “Semoga kegiatan ini menjadi titk awal yang berkelanjutan dalam berproses mencari potensi teman-teman peserta didik dan menjadi bekal yang berharga ketika pulang di masyarakat.”

 

Pewarta : Bakron

Editor : Ponirin Mika

PPIQ Sambut Haul dan Harlah ke-70 Dengan Semaan Alquran

PPIQ Sambut Haul dan Harlah ke-70 Dengan Semaan Alquran

nuruljadid.net – Dalam rangka menyambut Haul dan Harlah ke-70 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pusat Pendidikan Ilmu Alquran (PPIQ) putri menggelar acara semaan Alquran yang bertempat di mushala wilayah Az-Zainiyah, pada Rabu, 27/03/19.

Acara tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran. Dilanjutkan sambutan Kepala Harlah ke-70, Indah Rahmawati. Sambutan terahkir, sekaligus pembuka acara disampaikan oleh Neng Nurul Fajriyah.

Turut hadir dalam acara ini, perwakilan Kepala wilayah Al-Hasyimiyah, perwakilan Kepala wilayah Fatimatuz Zahroh, dan para santriwati yang ikut juga menjejal mushala.

Afidatul Bariroh, Kabid Umum PPIQ putri, mengatakan, tujuan diadakannya acara semaan ini, “semoga bisa menjadi wadah bagi anak-anak tahfiz Alquran dalam mensosialisasikan hafalannya. Dan juga semoga hafalan mereka tambah kuat kedepannya,” tandasnya.

Penulis : Sulusiyah (SJ)
Editor : Rizky Tumangka

Adakan Tartil Tajwid, Ppiq Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

Adakan Tartil Tajwid, PPIQ Undang Imam Besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan Diklat Tartil bersama KH. Zainuddin Adnan, Imam besar Masjid Jabal Arofah, Nagoya, Batam yang bertempat di Auditorium Universitas Nurul Jadid, Jum’at (25/01/19).

Mu’tasim Billah, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini sebagai ajang silaturrahim antara peserta didik PPIQ dengan KH. Zainuddin Adnan.

“Juga sebagai media pembelajaran, pengalaman dan ilmu untuk peserta didik PPIQ,” ungkapnya dalam sambutan.

Selain itu, H. Rusdi Aziz, Direktur PPIQ menyampaikan bahwa, kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang pertama kali diadakan oleh PPIQ untuk memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih cinta pada Al-Qur’an.

“Karena Al-Qur’an sebagai pembimbingnya serta untuk memberikan pelatihan kepada peserta dalam pembacaan Al-Qur’an dengan menggunakan lagu-lagu qiro’ah,” katanya.

“Harapan dari kegiatan ini, semoga kedepannya bisa dikembangkan sehingga menjadi qori’ yang handal,” tambahnya

Hadir pula dalam acara ini segenap pengurus PPIQ, dan 350 peserta didik putra-putri PPIQ.

Penulis: Badrus Sholeh

Editor: Jawahir

PPIQ adakan Pelatihan Metode Tartila dan Lailatul Qiro’ah Bil Ghina

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid, mengadakan pelatihan membaca Al-Qur’an dengan metode Tartila dan Lailatul Qiro`ah Bilghina, sebagai bekal santri ketika pulang ke masyarakat. Acara bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid, Kamis (08/11/2018).

Pelatihan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh PPIQ, dengan harapan santri bisa membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar dan menjadi bekal ketika pulang ke masyarakat.

Selain itu, tujuan diadakan pelatihan ini sebagai ajang silaturrahmi antar alumni, pengurus dan santri dibawah asuhan PPIQ. “Acara ini bermaksud untuk menjalin tali silaturrahim antar alumni, pengurus serta alumni PPIQ ” ujar Abdurrahman selaku ketua panitia.

Dalam pelatihan Tartila dan Lailatul Qiroah Bilghina dihadiri oleh ratusan santri PPIQ putra dan putri, alumni PPIQ dan sabagian pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KH. Hefni Mahfudz selaku pembina PPIQ sekaligus memberikan tausyiah  sebagai penutup dalam kegiatan pelatihan Tartila dan Lailatul Qoriah Bilghina. dalam penyampaiannya beliau bahwa “Peran penghafal Al-Qur`an tidak hanya menghafal. Namun, seorang penghafal harus punya niat bagaimana mampu mengamalkan serta menyebarkan isi kandungan dari Al-Qur`an.” Dawuh beliau.

Beliau berharap  agar para santri kompak dalam merealisasikan unsu-unsur yang ada di PPIQ . “Unsur-unsur yang ada di PPIQ harus kompak, agar mimpi itu dapat tercapai”, harap Pembina PPIQ kepada para santri peserta didik di lembaga PPIQ.

Lembaga PPIQ ini sudah dibangun sejak zamannya KH. Zaini Mun`in, yang awalnya bernama LPKH (Lembaga Pembinaan Kader Huffadz) diganti LPTQ (Lembaga Pembinaan Tahfidzul Qur`an) dan sekarang bernama PPIQ (Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur`an). (Mochammad Syauqi_SJ)

PPIQ Nurul Jadid Adakan Pelatihan Metode Tartila

Pelatihan Metode Tartila Pertama kalinya oleh PPIQ

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan Lailatul Bilghina, Kamis malam (8/11/2018) dan Pelatihan Metode Tartila, Jumat (9/11/2018) di Auditorium Universitas Nurul Jadid.

Kegiatan Metode Tartila itu dilatih H. Muhammad Qosimurridho dan M. Syafi’i Zain dari Jam’iyyatul Qur’an Wal Huffadz Kab. Probolinggo. Adapun pesertanya adalah seluruh peserta didik PPIQ dan Santri PP. Nurul Jadid yang mendaftarkan diri.

Tujuan kegiatan tersebut untuk menjalin tali silaturahmi antara PPIQ dan Tim Jam’iyatul Qur’an wal Humfad Kab. Probolinggo. “Karena kebanyakan anggota dari Tim Qur’an wal Huffadz ini merupakan alumni PP. Nurul Jadid, termasuk juga Ketuanya Ustadz H. Muhammad Qosimurridho adalah alumni PPIQ sendiri,” tutur Abdur Rahman, ketua panitia.

Pelatihan ini merupakan pertama kalinya diadakan oleh PPIQ Sendiri. “Jika nanti terdapat perkembangan maka akan kita adakan secara rutin tiap tahunnya,”tambahnya.

Abdur Rahman berharap agar pelatihan itu bisa menumbuhkan rasa kecintaan para santri PP. Nurul Jadid khususnya peserta didik PPIQ terhadap Al-Qur’an. “Semoga seluruh peserta bisa menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan pada kegiatan ini di asrama mereka masing-masing.” Pungkasnya.

Penulis : Sony Hakim

Editor : Muhammad

Penutupan OPBAR Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an 2018

Nurujadid.net- Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) mengadakan acara penutupan Orientasi Peserta Baru (OPBAR) yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid Selasa (14/08/18).

Penutupan OPBAR tersebut di hadiri oleh seluruh peserta baru PPIQ, Asatidz dan Anggota Ittihadunnasyiin (Itnasy).

“Pertama kami ucapkan , mewakili seluruh pengurus Ahlan Wa Sahlan Bihudlurikum selamat datang di Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an. Semoga peserta yang baru bergabung adalah benar-benar orang pilihan yang memang memiliki cita-cita luhur,” Tutur Ustad Dimas Eko Cahyono, Pengurus Pusat pendidikan Ilmu Al-Qur’an.

“Tujuan diadakannya acara ini adalah tak lain supaya semua (peserta baru) yang hadir pada saat ini bisa mengenal lebih dekat dengan lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an.” Imbuh Santri Asal Bondowoso Tersebut.

Acara tersebut menghadirkan Ustadz Muhammad kholil sebagai pembicara.

“(Asrama) unggulan di PP Nurul Jadid yang saya ketahui ada 3, PPIQ, MAK dan LPBA. Ini adalah Icon-nya Nurul Jadid, Karena ketiga lembaga itulah yang selalu mengharumkan nama baik Pondok Pesantren Nurul Jadid.” Tutur Alumni PPIQ tersebut diiringi tepuk tangan hadirin.

Beliau mengingatkan bahwa tujuan mondok dari rumah adalah untuk mencari ilmu. Tak jarang pembahasan beliau menyinggung tentang kedua orang tua. Hal ini membuat sebagian peserta yang hadir pada malam itu terisak-isak meneteskan air mata.

Dalam acara tersebut juga diumumkan beberapa nama yang dinobatkan sebagai peserta terbaik OPBAR PPIQ 2018. Mereka adalah Muhammad Buqron Andre S sebagai Peserta Terbaik Putra, Aisyatul Munawwaroh sebagai Peserta Terbaik Putri dan Gunawan sebagai Peserta Teraktif.

PPIQ Pastikan Separuh Peserta Tes Seleksi Tidak Lulus

Nuruljadid.net-Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan tes seleksi Penerimaan Peserta Baru (PPB) pada hari Kamis (02/08/18). Tes seleksi ini bertujuan untuk memilah peserta yang akan mengisi sebanyak 31 slot kosong di asrama tersebut.

“Ditahsin (ada) 21 dan ditahfidz itu ada kuota kurang lebih 9 atau 10 orang” Ungkap Ustadz Abdurahman, Ketua Pelaksanaan PPB.

Tes seleksi tersebut memiliki beberapa macam tahapan. Pertama adalah tes tulis yang meliputi pelajaran Akhlaq, Fiqh, Tauhid, Tajwid dan tes kemampuan IQ. Kedua tes baca Al-qur’an dan ketiga adalah tes Interview. Untuk tes seleksi kedua dan ketiga akan dilaksanankan pada Hari Jum’at(03/08/18).

Sejak dibuka pada tanggal 17 Mei 2018, Tercatat ada 78 pendaftar. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh ustadz Abdurrahman “12 (mendaftar)Tahfidz sisanya sebanyak 66 orang adalah tahsin, maka otomatis nanti hanya separuh dari pendaftar yang akan kami terima untuk memperdalam (Ilmu) Al-Qur’an disini”

“Meskipun ada penurunan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya pada jumlah pendaftar (78 : 205) Namun hal ini dapat dimaklumi karena jika ditahun-tahun sebelumnya pendaftar PPIQ  didominasi oleh santri baru, maka tahun sekarang Santri baru harus masuk di Wilayah Sunan Gunung Jati (A) terlebih dahulu, Hal ini berdasarkan peraturan baru yang ditetapkan oleh pesantren.” Imbuh Santri kelahiran Situbondo tersebut.

Hasil tes seleksi akan diumumkan pada hari Selasa (07/08/18). (Hasyim As’ari SJ)

Tahsinul Qiro’ah Ke XII Pacu Diklat Santri Siap Hadapi Tashhih Terbuka

Nurul Jadid.net – Kamis, (29/03/2018). Wilayah Zaid Bin Tsabit (K) melaksanakan Diklat. Acara tersebut bertujuan untuk menggodok peserta Tahsinul Qiro’ah sebelum menghadapi evaluasi akbar Tasshih Terbuka Tahsinul Qiro’ah ke XII.

Kegiatan ini dilaksanakan mingguan setiap malam selasa dan jum’at. Kegiatan sudah berjalan sejak 13 Maret 2018. Sampai saat ini diklat sudah berjalan selama 6 kali pertemuan.
Selain diklat mingguan diatas, peserta juga mengikuti diklat pembinaan Al-Qur’an Qobla Subuh dan Ba’da Maghrib. Dalam praktiknya pun hampir sama, kelompok besar pada diklat mingguan tersebut dibagi lagi menjadi bagian-bagian kelompok kecil. Total ada 14 kelompok dengan kisaran 7-8 peserta tiap kelompoknya.

Dari kelompok besar dikelompokkan lagi menjadi beberapa kelompok berjenjang sesuai kemampuan. Dimulai dari kelompok tertinggi A sampai kelompok paling bawah yaitu D. Bukan hanya kemampuan yang menjadi dasar tapi bacaan Al-Qur’an dan materinya pun sesuai tingkatan. Dalam kelompok tersebut akan dipilih kelompok terbaik.

“Kami juga menyediakan Tim penilai yang nantinya juga akan menentukan kelompok terbaik Diklat, dan terbaik Personal”. Ungkap Siti Nur Aminah sebagai pengurus diklat. Semua peserta dituntut untuk serius dalam mengikuti diklat ini.

“Intinya semua peserta harus berlomba-lomba dalam mengikuti diklat ini”. Imbuh Siti Nur Aminah. Tasshih Terbuka Tahsinul Qiro’ah ke XII dijadwalkan pada tanggal 04 Mei 2018.

“Tepat tanggal 04 Mei 2018 nanti, semua peserta Tahsinul Qiro’ah akan mengikuti Tasshih Terbuka Tahsinul Qiro’ah ke XII”. Ungkap Ustadzah Ula Nalurita Kepala Wilayah K putri.

Suksesnya diklat tersebut bisa diukur dari suksesnya Tashhih Terbuka Tahsinul Qiro’ah ke XII bulan Mei nanti. Diklat dijadwalkan selama satu jam dari jam 20.00 sampai 21.00 WIB.

Penulis : Aisyatul Azizah, SJ

Editor : Muhammad Nuris

Penutupan Tashhih II PPIQ

Bersama PPIQ, Bermetode Lawas Lahirkan Santri Cerdas

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa Penutupan Tashhih Season II PPIQ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak melewatkan moment, beberapa harapan diungkapkan Ustadz Syaiful Rizal direktur pelaksana disela sambutannya.

Direktur Pelaksana PPIQ mengatakan bahwa dijaman sekarang sudah banyak metode yang dapat memudahkan para santri bahkan khalayak umum untuk menghafal Al – Qur’an. Namun, selama ini di PPIQ masih mempertahankan metode lawas. Metode inilah yang harus dipertahankan dan dikembangkan.

“meskipun metode tahfidz yang ada di PPIQ itu sederhana dan sudah lawas, tetap harus dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga dari metode sederhana ini, akan melahirkan kembali generasi-generasi cerdas yang hafal dan faham Al-Qur’an,” Cakap Direktur Pelaksana PPIQ.

“Dari metode yang sudah ada, Kita pun harus tetap dan terus berbenah. Mengembangkan diri sehingga nantinya dapat turut serta bersaing di kancah era globalisasi yang semakin memanas. Metode yang kita milikipun nantinya dapat digunakan oleh lembaga-lemabaga lain yang ada di dalam maupun di luar pesantren,” tambah beliau.

Sambutan beliau tutup dengan satu harapan besar bahwa, “saya mencanangkan kembali adanya kegiatan wisuda sebagai ajang revitalisasi (penghidupan kembali) bagi PPIQ sendiri yang sudah lama vakum.”

Rangkaian kegiatan dimana para peserta didik diuji dihadapan ribuan santri lainnya dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penguji. Dari kegiatan ini kemudian kualitas peserta didik PPIQ akan lebih meningkat lagi.

Karena itu sudah saatnya PPIQ bangun dari tidur lelapnya. Berbenah, bangkit, dan mengembangkan diri,” Ucap beliau diakhir sambutan.

Penulis : QZ & NakBali

Editor : Muhammad Nuris

Penutupan Tashhih II PPIQ

PPIQ Adakan Penutupan Tashhih Season II

nuruljadid.net- Demi meningkatkan kualitas dan prestasi santri setelah menjalani proses pembelajaran di Pondok Pesantren, dipandang perlu mengadakan sebuah evaluasi dalam bentuk pelaksanaan ujian atau semacamnya. Baik secara tertulis maupun lisan. Hal ini semata-mata untuk mengetahui tolak ukur kemampuan santri dari ilmu yang telah dipelajari.

Proses itulah yang telah dilakukan oleh Lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada segenap santri didiknya. Setelah proses ujian usai, Lembaga PPIQ mengadakan penutupan yang dikemas dalam acara ceremonial dengan menghadirkan direktur utama Bapak H. Rusdi Aziz, S.Ag, sebagai penceramah di AULA UNUJA Senin, (19/02/2018).

Acara penutupan berjalan lancar dan seksama dengan diikuti direktur pelaksana PPIQ ustadz Syaiful Rizal, dewan pengurus, dan segenap santri putra peserta didik PPIQ.

“tashhih ini selain sebagai ajang evaluasi bagi peserta didik, juga bagi pengurus dalam mengevaluasi perkembangan dan capaian proses pembelajaran yang telah dilakukan,” ujar direktur pelaksana PPIQ Bapak Syaiful Rizal dalam sambutannya.

Dorongan motivasipun tak terlewatkan dihaturkan dewan pengurus berupa apresiasi penghargaan berbentuk piagam dan piala yang diberikan kepada peserta didik berprestasi maupun teladan.

“Sehingga diharapkan dengan adanya apresiasi penghargaan ini, peserta didik termotivasi untuk terus bersaing menjadi lebih baik dari yang terbaik,” tambah beliau.

Oleh karena itu, “saya berharap kepada para peserta yang telah dinobatkan sebagai juara dan teladan pada malam hari ini, tidak cepat merasa puas dan bangga diri. Melainkan harus tetap dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Hingga pada akhirnya tidak hanya dapat bersaing dengan santri berprestasi yang ada di dalam, melainkan juga santri berprestasi di luar.” Semangat beliau di tengah acara.

Penulis : NakBali

Editor : Muhammad Nuris