Pos

Tingkatkan Ketaqwaan dengan Ber-Khitobah

nuruljadid.net – Pola pembelajaran santri dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya ialah berinovasi merancang kegiatan santri. Dengan harapan program kerja wilayah dapat berjalan harapan sesuai dengan target yang telah dirancang. Pada saat ini hal tersebut telah dilakukan oleh organisasi yang berada dibawah naungan Pusat Pendidikan Ilmu Al- Qur’an (PPIQ) yakni Ittihadun Nasyi’in atau yang dikenal dengan nama ITNASY.

Organisasi yang dibina oleh Ust. Dimas Cahyono, Senin (01/01/18) berhasil menggelar acara Khitobah untuk kali pertama di PPIQ. Kegiatan yang digelar di Aula PPIQ program Tahsinul Qiro’ah disaksikan oleh seluruh peserta didik PPIQ. Kegiatan tersebut dimulai pukul 19.30 WIB.

Kegiatan ini menjadi program mingguan dari ITNASY PPIQ yang diikuti oleh seluruh kamar. Anggota kamar F. 05 menjadi peserta perdana dalam kegiatan ini yang ditugaskan untuk menyampaikan materi khitobah-nya kepada santri di PPIQ.

Akbar Krisna Hidayat selaku Ketua Panitia Khitobah mengucapkan bahwa tujuan diadakannya khitobah ialah untuk menambah ketaqwaan para santri didik PPIQ kepada Sang Kholik. Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah tentang Iman dan Taqwa.

“Tujuan khitobah ini untuk memper-erat tali silaturrahim antar santri PPIQ program Tahsinul  Qiro’ah dan Tahfidul Qur’an serta untuk menghidupkan kemampuan dan bakat mereka (santri PPIQ) sebagai bekal nanti di masyarakat,” ucap Ketua Panitia.

Umar, santri dari kamar F.05 dalam kegiatan khitobah ini mengulas seputar iman.

“Iman ialah suatu fondasi untuk memperkokoh jiwa serta kepercayaan secara mendalam kepada Allah, Malaikat-Nya, Rasul-Nya, dan Kitab-Nya serta qada’ dan qadar” tuturnya.

Diakhir khitobahnya, ia mendoakan semoga yang membaca al-qur’an lebih – lebih kepada santri  dan pengurus PPIQ senantiasa mendapat syafaat dari Al-Qur’an.

“kita yang disetiap harinya membaca al-qur’an, mempelajari ilmu tajwidnya, membaca dengan qori’ dan tartil, insya Allah mendapat syafaat dari Al-Qur’an” imbuhnya. (salim)

ITNASY PPIQ Nurul Jadid Memperingati Hari Ibu

nuruljadid.net – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Hari ini (21/12/17) Ittihadun Nasyi’in (ITNASY) yang berada dibawah kendali Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) mengadakan kegiatan RENUNGAN yang bertema “DALAM MENGGAPAI SURGA MENGHARAP RIDHO PEREMPUAN MULIA” yang bertempat di Aula SMA Nurul Jadid pada pukul 20.30 WIB. Kegiatan  ini dihadiri oleh segenap asatid dan para siswa didik PPIQ.

Abdullah Faqih selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini agar senantiasa mengingat akan jasa – jasa para ibu yang telah merawat dan mendidik anak – anaknya dengan rasa kasih sayang.

“kita tidak boleh durhaka sepada kepada ibu kita lebih – lebih kepada ibu karena keridoan allah adalah ridhonya kedua orang tua,” tuturnya.

Tak hanya itu, Ust. Moch Qoid, Mewakili Pembina dari ITNASY menuturkan bahwa kegiatan renungan untuk memperingati Hari Ibu ini merupakan kegiatan pertamakali selama beliau ada di PPIQ dan juga beliau menjelaskan tujuan dari memperingati Hari Ibu.

“Hari ibu adalah hari memperingati peran seorang ibu dalam membina keluarga. Disini, ibu berperan aktif membina keluarga karena ibu mempunyai rasa kasih sayang yang lebih dari pada seorang ayah kepada anak – anaknya”tutur Pembina ITNASY.

Setelah sambutan beliau selesai, acara renungan pun dimulai lampu – lampu dimatikan para peserta dimintakan untuk memejamkan mata mereka sembari mengingat kesalahan – kesalahannya yang mereka buat dan menulisnya diselembar kertas yang akan diberikan kepada ibu mereka masing – masing. (Salim)

PPIQ Adakan Studium General “Motivasi Mendalami ilmu Al Qur’an.”

nuruljadid.net – Al Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia terutama di kalangan muslim. Didalamnya terdapat banyak petunjuk dalam kehidupan dunia lebih lebih akhirat. Namun sayang, akhir akhir ini minat belajar dan mendalami ilmu Al Qur’an sudah mulai terkikis. Mereka lebih terfokuskan untuk mempelajari ilmu umum yang berkembang pesat pada zaman ini.

Atas dasar itulah, Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan legiatan Studium General (SG). Dengan tujuan untuk menanamkan raasa keingintahuan dan kecintaan terhadap Al Qur’an dan juga mengetahui bahwa betapa butuhnya kita terhadap Al Qur’an.

“Akhir akhir ini minat belajar Al Qur’an semakin seidkit dibandingkan dengan minat untuk mempelajari ilmu umum, seperti ilmu matematika, bahasa inggris dan lain sebagainya, seakan akan Al Qur’an sudah tidak penting lagi” ujar Ust. Ghufron, Kepala Bagian (Kabag) PPIQ dalam sambutannya.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini agar teman teman mengenal Al Qur’an lebih dalam lagi dan dapat mengetahui betapa butuhnya kita terhadap Al Qur’an.” Tambah Ust. Ghufron

Pada kesempatan ini, Kabag PPIQ juga menyampaikan laporan kegiatan penerimaan peserta didik baru di PPIQ Nurul Jadid.

Harapan harapan juga terlontarkan dalam sambutan Kabag. PPIQ, diantaranya adalah dapat menjadi orang yang lebih baik lagi dan ghiroh untuk mempelajari serta mendalami Al Qur’an semakin meningkat.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Diawal tausiyahnya, beliau menyampaikan ucapan penghargaan dan terimakasih kepada keluarga besar PPIQ terutama pengurus yang selama ini telah istiqomah dalam menjalankan amanah pesantren.

Beliau juga menyampaikan bahwa peserta didik PPIQ yang fokus mempelajari dan mendalami Ilmu Al Qur’an merupakan santri plus. Pasalnya, semua santri bisa mempelajari Al Qur’an, namun belajar dengan intensif tidak semua santri melakukannya.

“Karena itu bersyukurlah bahwa saudara saudara dipilih oleh Allah untuk bergelut dan beraktifitas dengan Al Qur’an. Saudara sekalian merupakan tentara Allah yang bertugas untuk menjaga dan memlihara Al Qur’an yang dijamin keasliannya oleh Allah SWT” nasihat beliau kepada peserta Studium General.

Harapan harapan juga beliau sampaikan kepada peserta didik, baik peserta didik di Program tashisul Qiro’ah maupun tahfidzul Qur’an.

“kepada peserta didik di Tahsin, diharapkan tekun dan kalau bisa lanjutkan ke tahfidz. Untuk tahfidz, harus memiliki tekad dalam menghafal dan menjaga Al Qur’an. Karena menghafal memang berat, tetapi tidak seberat menjaga”.

“Jangan hanya belajar dan menghafalkan Al Qur’an saja, kita  juga harus bisa mengamalkannya sekalipun masih belum bisa memahaminya” dawuh beliau. (QZ)

Pendaftar Diterima
PPIQ Putera : 198 Anak Program Tahsinul Qiro’ah : 40 Anak
Program Tahfidzul Qur’an : 20 Anak
PPIQ Puteri : 150 Anak Program Tahsinul Qiro’ah : 43 Anak

Program Tahfidzul Qur’an : 15 Anak

 

Pemilu Raya

Demokrasi Ala Santri : Gerakan Perubahan ITNASY PPIQ Nurul Jadid

nuruljadid.net – Yang muda yang berkarya adalah kalimat yang sudah tak asing lagi dikalangan santri Nurul Jadid. Pasalnya mereka sudah terbiasa hidup dengan berorganisasi sehingga jiwa kepemimpinan mereka sudah dikatakan “mampu” untuk memanage organisasi dengan baik.

Malam hari ini (26/01) pesta demokrasi dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al Qru’an (PPIQ) dengan mengadakan orasi, debat kandidat dan pemilihan ketua ITNASY. ITNASY merupakan sebuah organisasi yang berada dibawah kendali Pengurus PPIQ yang betugas untuk melaksanakan kegiatan keseharian peserta didik terutama dalam kegiatan extrakulikuler lembaga.

“Oleh karenanya, demi sebuah perubahan yang baik, maka dilakukanlah reformasi kepengurusan ITNASY yang bertujuan untuk membangkitkan kembali geliat pengurus ITNASY untuk membuat kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangan skill dan kreatifitas peserta didik.” Ujar Ustad Ghufron selaku pengurus aktif PPIQ putra

3 orang kandidat telah terpilih berdasarkan perencanaan yang matang oleh Pengurus ITNASY devisioner dan pada malam hari inilah puncak dimana nasib mereka berujung. Proses kampanye, debat kandidat dan terakhir adalah pencoblosan oleh peseta didik PPIQ.

“Debat kali ini bertemakan tentang program program apa saja yang akan dilakukan kedepan untuk membuat sebuah gerakan perubahan di periode mendatang, harapan kami selaku pengurus adalah dengan reformasi ini, ITNASY yang dulunya berjalan pincang bisa berjalan dengan normal kembali dan bisa mewujudkan apa yang diinginkan oleh pengurus dan lembaga” tambah ustad Ghufron.

Visi dan Misi telah dipaparkan oleh 3 kandidat. Panggung panas semakin memanas ketika 4 panelis melontarkan beberapa pertanyaan kepada masing masing calon ketua ITNASY. Konsep dan program kerja tak luput dari sorotan para panelis. Tak hanya itu, para panelis juga menanyakan kepada 3 kandidat ketua dan wakil ITNASY tentang gaya kepemimpinan mereka jika terpilih menjadi ketua dan wakil ITNASY.

“Bagaimana cara anda membawa roda organisasi ini…?” tanya seorang panelis kepada semua kandidat.

Bermacam macam jawaban yang dilontarkan oleh mereka dari berbagai macam referensi diantaranya adalah Al Qur’an. Jiwa jiwa kepemimpinan sudah nampak dijiwa mereka, tinggal bagaimana mereka mengaplikasikannya dalam sebuah program kerja satu periode mendatang, cakap salah satu panelis kepada crew.