Pos

siswa-siswi MINM Nurul Jadid saat latihan di halaman MINM

Meriahkan Hari Santri Nasional Nurul Jadid Dengan Group Drum band Cilik

nuruljadid.net – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober mendatang, dan untuk kesuksesan peringatan ini Pondok Pesantren Nurul Jadid telah banyak melakukan  beberapa persiapan. Tidak hanya pengurus pesantren, santri dan masyarakat juga turut berkaloborasi untuk menyukseskan acara yang dimaksud.

Dari sekian lembaga yang berada dibawah naungan yayasan PP. Nurul Jadid, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) turut menjadi bagian tim yang akan menyemarakkan acara rutinitas tahunan tersebut.

MINM akan mengerahkan 70 personil Drum Band, terdiri dari mayyoret, paramanandi, pianika, marcing bell, keyboard, bass drum, dan lain-lain yang dimainkan oleh siswa MINM dengan mahir sehingga memukau para peserta upacara HSN.

Para personil cilik ini akan unjuk talenta pada saat pembukaan HSN nanti. Mereka akan membawakan lagu Ya Ahlal Waton karangan KH. Wahab Chasbullah dan Mars PP.Nurul Jadid.

Persiapan group drumband ini telah dilakukan secara intensif selama 1 bulan. Faikoh Solihah, Waka Kurikulum MINM menuturkan, “Drum Band ini masuk pada ekstrakulikuler MINM, dan ini masih sangat muda. 1 bulan sudah dilatih untuk menguasai 1 lagu Ya Ahlal Waton, 1 bulan kemudian kami diundang oleh pesantren jadi 1 bulan kemudian, kami latih mars PP.Nurul Jadid”.

Siang tadi (21/10/2018) pukul 13:00 latihan dilakukan. Uniknya, sebanyak 70 personil Drum Band hanya dilatih seorang pelatih, yakni bapak Muhammad Hasan. “Walaupun kalian masih baru, saya ingin kalian bersikap seperti pemain lama, saat latihan kalian sudah bagus, saya harap saat acara dipertahankan!.” Motivasi pak Hasan kepada personil Drum Band.  

(Ulfa Nurul Jannah/SJ)

Kominfo Pemkab Adakan Pelatihan Ketahanan Informasi

Nuruljadid.net- Sekolah Jurnalistik (SJ) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) bekerja sama dengan Dina Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian Pemkab Probolinggo; TIMES Indonesia dalam rangka pelatihan ketahanan informasi di era digital, Kamis (18/10).

Noer Fadli Hidayat selaku Wakil Rektor III UNUJA menyampaikan, penyelengaraan pelatihan ini sebagai wadah memperkuat peran universitas dalam membantu masyarakat sekitar melalui ketahanan informasi. “Selain juga sebagai media pembelajaran di kelas,” katanya pada peserta pelatihan.

Menurutnya, hal itu merupakan wujud nyata peran kampus dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas, sesuai dengan tridharma perguruan tinggi. “Kita cetak masyarakat sadar dan tanggap informasi melalui pelatihan, untuk membangun ketahanan informasi di era digital,” jelasnya.

Sementara itu, Kasi Komunikasi Publik Diskominfo, Statistik dan Persandian, Ofie Agustin mengajak mahasiswa bijak dalam menerima dan berbagi informasi. Ia juga mengajak mahasiswa bersatu padu berinternet secara positif, dan menyebarkan kebaikan. “Jadilah seorang jurnalis yang mampu memberikan nilai positif,” sampainya pada peserta yang hadir.

Acara pelatihan dilanjutkan dengan berdiskusi soal ketahanan informasi. Muhammad Iqbal, jurnalis TIMES Indonesia hadir sebagai pembicara. Ia menyampakan sudah saatnya mahasiswa UNUJA khususnya SJ menjadi pelopor jurnalisme berkeadaban.

Acara yang merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional ini ditutup dengen pemberian cenderamata oleh pihak Universitas Nurul Jadid pada Kasi Komunikasi Publik Diskominfo, Statistik dan Persandian Pemkab Probolinggo.

Penulis : Abdur Rafiq

Editor : Muhammad Nuris

KH. M. Lukman Hakim: Tuhan Jangan Dijadikan Kentongan

NurulJadid.net – Judul di atas dikutip dari pernyataan KH. M. Lukman Hakim dalam seminar thariqah dan pengukuhan UKM MATAN (Mahasiswa Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah), Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Probolinggo, Senin (15/10/18).

Dalam era millenial yang serba cepat, serba mudah, dimanja teknologi yang menjamur saat ini, masyarakat mengalami kekeringan spiritual. Keadaan tersebut menurut Kiai Lukman membuat momen manusia tersandra untuk sejenak melakukan permenungan-permenungan terhadap sang Khalik. Tak ayal kemudian, orang baru menyadari atau mengingat rabbnya ketika mereka tertimpa masalah atau kesulitan-kesulitan.

Lebih jauh, KH. Lukman Hakim kenapa manusia sering gelisah, stres, karena lupa terhadap tuhan, ini faktor dari ‘ego’ manusia. Egoisme-egoisme ini membuat mereka tejatuh dalam kubangan dhulumat (kegelapan) sehingga tuhan terhijab.

Dalam ceramah ilmiah tersebut, pimpinan Sufi Center ini memberi tips bagaimana cara mudah latihan zikir atau mengingat Allah, yakni model zikir a la nabi Muhammad saw. Menurutnya, nabi selalu berzikir kepada Allah hingga tidak sadarkan diri atau tertidur.

hal ini adalah langkah praktis agar kita terlatih yadzkuruna Allaha daiman (zikir mengingat Allah selalu), bukan sekedar diingat ketika kita tertimpa masalah. “Tuhan jangan jadikan kentongan. Kentongan di masjid itu bunyi jika hanya masuk waktu sholat, selain itu tidak”. Jelasnya.

Kenapa zikir urgen dalam kehidupan? “zikir itu seperti dinamo yang menghasilkan listrik yang mampu memberikan cahaya pada lampu”. Jika tidak ada aliran listrik yang terjadi adalah gelap.

Namun dia menjelaskan bahwa semuanya ada takarannya, begitu pula thariqah. Hal ini pula alasan munculnya banyak thariqah, karena takaran hati manusia berbeda-beda. Fakultas-fakultas pribadi sesorang tidak sama dan tidak harus disamakan. “Ada hati manusia yang takarannya seperti cangkir, seperti piring.” Terangnya.

Lebih lanjut pria paruh baya ini mengatakan, “Manusia sering stres karena mereka merasa berdaya” Ucapnya. Egoisme demikian memang membuat manusia jadi hebat. Puncak egoisme modern terjadi pada Desacartes yang kemudian lahirlah revolusi indusrti, manusia jadi hedonis, gedung-gedung tinggi, teknologi semakin canggih. “Mereka Hebat saya kira tapi hebat yang Dhulumat. Hebat yang gelap” Akunya. (Sholehuddin)

Rusydi Hafidz Alinata Ketekunan Berbuah Prestasi

NurulJadid.net – Rona kebahagiaan masih memancar dari raut wajah Rusydi Hafidz Alinata (17). Pasalnya, berkat ketekunan dalam mengasah bakat desain grafisnya, siswa akhir SMK Nurul Jadid menyabet juara 3 pada ajang festival kreatif tingkat SMA sederajat se Jawa Timur, Senin (08/10/18).

Pada lomba tersebut, Rusydi, sapaan akrab siswa berprestasi itu. Membuktikan bakat yang dimiliki dengan mengikuti lomba Festival Kreatif yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Walhasil, usaha keras yang dia lakukan tidaklah sia-sia. Meski tidak menjadi juara 1, remaja kelahiran Sumenep ini bahagia dengan capaian yang dia peroleh. “Mendapat juara 3 saya bersyukur sekali, meskipun tidak juara 1. Sebenarnya target saya juara 1,” ungkapnya saat ditemui di sekolah, Sabtu (13/10/18).

Sebelumnya, Rusydi saat masih sekolah SMPN 1 Sumenep, dirinya tidak memiliki bakat desain sama sekali. Hanya karena suka main game lewat komputer, membuat dirinya masuk dijurusan Multimedia SMK Nurul Jadid.

Setelah itu, putra pasangan Syaiful Rijal Alinata dan Sairawati ada ketertarikan ke desain ketika guru kelasnya menampilkan beberapa karya desain grafis kakak kelasnya.

“Pak Aris, guru desain grafis membuat saya tertarik ke desain. Karena waktu itu, beliau menampilkan karya desain kakak kelas yang pernah juara juga,” kata Rusydi sambil tersenyum mengingat masa waktu itu.

Saking semangatnya untuk bisa desain, Rusydi tidak pernah absen dan antusias sekali dalam mengikuti pelajaran desain grafis. Akhirnya, dasar-dasar desain yang sudah diajarkan di sekolah sedikit demi sedikit dia kuasai.

Setelah itu, dia kembangkan sendiri dengan membuat desain baner, dan sertifikat. Karena desainnya banyak yang menilai bagus, akhirnya Rusydi disuruh desain brosur untuk acara event di SMK Nurul Jadid.

Hasil desain browsur pertama yang dia buat, banyak kritik dari kalangan guru. Namun, kritikan dari kalangan guru itu tidak membuat Rusydi patah semangat.

“Orang yang mengkritik itu untuk menjadi lebih baik lagi. Karena orang yang mengkritik pasti ada kesalahan dari desain yang saya buat,” kata Rusydi.

Maka dari itu, Rusydi juga berpesan kepada siswa yang lain agar tidak malas belajar, terus melakukan sesuatu hal dengan niat yang baik, dan juga harus berusaha yang keras. “Karena usaha tidak akan menghianati hasil,” pungkasnya mengakhiri wawancara dengan semangat. (Jawahir/SJ)

Juara 3 Lomba Desain Poster Tingkat JATIM 2018

Nuruljadid.net – Rusydi Hafidz Alinata, Siswa SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, meraih juara 3 kategori lomba desain poster di Universitas Negeri Malang, Senin (08/10/18).

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknologi Pendidikan dengan berbagai kategori diantaranya, Lomba Film Pendek, Desain Poster, dan Fotografi tingkat SMA sederajat se Jawa Timur.

Pada ajang festival kreatif ini, remaja kelahiran Sumenep ini, membuktikan bakat desainnya di tingkat Jawa Timur. Hasil karya desain yang dibuat menuai banjir pujian dari berbagai kalangan.

Abdul Manaf, selaku kepala sekolah SMK sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Rusydi.

“Dia memang punya semangat untuk mengasah bakat desain sejak kelas 1, dan baru nampak ketika awal semster 2,” Kata Manaf kepada reporter nuruljadid.net, Sabtu (13/10/18).

Manaf juga menyampaikan. Bahwa, dari sekian karya yang dia buat, dia mendapat banyak pujian dari kalangan guru dan teman-temannya di lingkungan sekolah dengan kemampuan desainnya pun Rusydi sering mendapatkan tugas untuk mendesain banner, pamflet dan banyak lainnya.

Dengan begitu, dari pihak sekolah juga sangat berharap agar bakatnya dapat menjadi contoh yang positif kepada teman sekolahnya, lebih juga dapat mendorong dan dioptimalkan lagi bukan hanya pada event-event tingkat nasional sampai kancah internasial. South East Asia Command (SEAC) yang diadakan oleh South Asean Ministers of Education Organization (SEAMEO) menjadi target Rusydi berikutnya. (Jawahir/SJ).

Pembekalan Calon Lulusan Bersama Menteri Ketenagakerjaan

Nuruljadid.net- Dalam rangka membekali calon lulusan menjadi manusia yang mandiri dan berdaya saing, Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melaksanakan kuliah tamu dengan tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyarakat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global”, Ahad (26/08/2018).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Kabinet Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri, sebagai narasumber. Hanif menyampaikan bahwa manusia yang berdaya saing bukanlah yang paling kuat atau pintar, melainkan menurutnya manusia yang paling responsif terhadap perubahan.

“Maka tantangan mahasiswa dewasa ini adalah menghadapi segala perubahan-perubahan yang sangat pesat baik dalam bidang teknologi, industri maupun politik,” jelasnya pada seluruh peserta yang hadir di Auditorium UNUJA.

Hambali menyebut acara ini merupakan pembekalan khusus pada mahasiswa serta mahasiswi yang akan segera paripurna dari bangku kuliah sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. “Civitas akademika UNUJA sangat mendorong agar calon lulusan benar-benar siap mengahadapi tantangan global,” terangnya ketika sambutan selaku Wakil Rektor I bagian Akademik UNUJA.

Ia menambahkan bahwa kuliah tamu ini merupakan salah satu upaya kampus UNUJA dalam membangun kualitas dan kemajuan perguruan tinggi dan lulusannya. “Mari kita bekerja sama dan berjuang membangun UNUJA menjadi icon kebanggaan kita bersama. Harapannya UNUJA bisa menjadi rujukan kampus internasional,” pungakasnya menyudahi sambutan dan penyampaian Visi dan Misi UNUJA.

Penulis : Del Fitri Fauzi/sj

Editor : Muhammad Nuris

Kuliah Umum Bersama Menaker Hanif Dhakiri

Nuruljadid.net – Memasuki revolusi industri keempat (4.0), fungsi teknologi tak lagi bisa dibendung. Dunia berubah begitu cepat disebabkan oleh teknologi informasi yang berkembang secara masif. Hal demikian berdampak pada berbagai sektor.Termasuk aras sosial, politik dan ekonomi.

Hal ini dipaparkan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri saat memberikan orasi ilmiah kuliah umum dengan tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Masyarakat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif, dan Berdaya Saing Global” di Auditorium Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Minggu (26/08/2018).

Hanif melanjutkan, di era Internet Of Thing (IoT), Artificial Intelegence menjadi bukti nyata bahwa peran manusia mulai tergantikan oleh teknologi.

“baru kemarin kita mengenal internet, dan sosial media. Sekarang sudah berkembang yang namanya Artificial Intelegence, ada sms pemberitahuan seperti pulsa anda sudah masuk, ini bukan orang yang melakukan akan tetapi mesin yang sudah memiliki mekanisme dan struktur tersendiri,” paparnya.

Maka dari itu, dia berpesan kepada para calon wisudawan untuk selalu responsif terhadap perubahan, “Anda menjadi orang pintar dan hebat sekarang jangan pernah berbangga diri dan sombong dengan kelebihan kemampuan yang kita miliki, karena kepintaran dan kehebatan anda bisa segera tidak relevan,“ ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kh. Moh. Zuhri Zaini, jajaran Rektorat, Dekanat dan seluruh civitas akademika beserta para calon wisudawan UNUJA.

Penulis : Abd. Rofiq/sj

Editor : Muhammad Nuris

menaker

Menaker Hanif Dhakiri Resmikan Unit Produksi di SMK Nurul Jadid

NurulJadid.net – Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri, berkunjung dan sekaligus Peresmikan unit produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Minggu (26/08/2018).

Dalam kunjungannya ke SMK Nurul Jadid, seluruh siswa-siswi yang berbaris untuk menyambut kedatangannya Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) sambil memegang bendera merah putih dan mengucapkan selamat datang kepada Hanif Dhakiri beserta rombongannya.

selain berkunjung Menaker RI juga menengok hasil karya industri para siswa-siswi SMK Nurul Jadid, dengan pujian dari hasil karyanya.

Abdul Manaf Firdaus selaku Kepala sekolah SMK Nurul Jadid memaparkan Unit Produksi yang diresmikan di jurusan Multimedia (MM), Rekayasa Perangkat lunak (RPL), Tata Busana, Perikanan, dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

“Unit produk di Jurusan MM ada Sablon kaos dan Digital Printing. RPL seperti Robotika dan Software Programer. Tata Busana (Desainer Busana Syar’i dan Batik). Serta TKJ yang lebih ke menjual jasa seperti servis printer dan pemasangan line,” paparnya ke reporter Nurul Jadid.net

Dengan adanya kunjungan tersebut, Abdul Manaf berharap agar para siswanya memiliki kesadaran dan termotivasi akan pentingnya unit produksi di SMK Nurul Jadid, “karena produk-produknya di exhibisi atau dikunjungi langsung oleh bapak Menteri, harapannya kepada seluruh siswa-siswi SMK Nurul Jadid semoga kedepannya nanti bisa bersaing ditingkat lokal maupun nasional bahkan sampai ke kancah Internasional,” harapnya.

Penulis : Rofiq/sj

Editor : Muhammad Nuris

Perahu Dipoles agar Hari Nelayan Sukses

Nurul Jadid.net- Tepat hari Jum’at (06/04), rakyat Indonesia merayakan hari nelayan nasional. Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar. Kondisi tersebut menjadikan wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah maritim. Secara sosial ekonomi sebanyak ± 140 juta jiwa (60%) hidup di wilayah pesisir pantai dan sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Indonesia bahkan termasuk dalam salah satu 5 besar negara penghasil ikan teratas di dunia.

Oleh karena itu, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) bekerjasama dengan masyarakat dusun Karanganom menyelenggarakan hari nasional tersebut. tak heran, Jika kita pergi ke pantai Grinting sejak seminggu yang lalu, maka yang akan kita temukan sederet perahu yang dulunya tampak usang menjadi anggun dan indah.

Perubahan fisik tersebut merupakan salah satu bentuk syukur masyarakat untuk memperingati hari nelayan.  Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon baik dari masyarakat. Antusias dan partisipasi masyarakat pesisir Karanganom merayakan Hari Nelayan sangat khidmat dan bahagia.

Jauh sebelum itu, para nelayan dan istrinya berbagi tugas demi suksesnya kegiatan ini. Ada yang menata tempat, menyiapkan konsumsi, membersihkan tepi pantai, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan.

Para nelayan yang menghiasi perahu harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Seperti Pak Rahmah yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Gelar Sedekah Laut, Pesantren Nurul Jadid dan Masyarakat Gerinting lakukan kolaborasi

NurulJadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Masyarakat Gerinting gelar sedekah laut, Jum’at (6/4/2018). Prosesi sedekah laut dimulai pukul 08.30 Wib di pantai Gerinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

KH. Moh. Zuhri Zaini, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Habib Alwi As-Segaf turut hadir memimpin jalannya kegiatan. Acara diisi dengan pembacaan tawassul, sholawat dan doa bersama.

Setelah itu, panitia membagikan makanan kepada masyarakat sekitar. “Makanan ini untuk tetangga, kami tidak boleh mengambilnya,” ungkap Hafidz, ketua panitia.

Sebelum dibagikan, makanan ditata rapi di atas perahu. Setelah memanjatkan doa, perahu dibawa ketengah laut diiringi oleh perahu para nelayan yang sudah dihias rapi. Para pengunjung yang berasal di luar desa Karangayar saling berebutan untuk mendapatkan makanan. “Saya mendapatkan bunga dan ketupat,” ujar Abd Rohim. (ZH. Rizqiyansyah, SJ)

Peringati Hari Nelayan, PPM Nurul Jadid Gelar Kegiatan Bersama Nelayan Desa Grinting

Nurul Jadid.net- Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM), Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Nelayan Karanganom akan menggelar peringatan Hari Nelayan, di Pantai Gerinting (dusun Karanganom) Karanganyar, Paiton, Probolinggo. Jum’at (06/04/18).

Berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, lomba antar kelompok nelayan, sedekah laut, santunan sosial, dialog warga dan istigotsah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas para nelayan. Selain itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya.

Adapun tema kegiatan ini yaitu “Ajegeh Tasek, Ajegeh Nak Potoh”. Tema ini memiliki makna filosofi bahwa betapa pentingnya seseorang menjaga dan merawat laut karena laut adalah salah satu sumber kehidupan umat manusia di bumi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita tidak lupa menjaga laut.

Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Antusias masyarakat pesisir Karanganom menyambut Hari Nelayan ini sudah tampak jauh hari sebelumnya. Para nelayan berbagi tugas demi suksesnya kegiatan tersebut. Ada yang menata tempat, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan. Sehingga perahu yang tampak usang menjadi anggun dan indah.

Namun demikian, banyak nelayan yang harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Pak Rahmah misalkan yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk suksesnya kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Zainul Hasan, SJ)