Pos

Galeri Foto: Penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR)

Galeri Foto: Pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR)

Wilayah Zaid bin Tsabit (K) Putri juga Mengadakan Pertemuan Walisantri

nuruljadid.net – Selain Wilayah Al Hasyimiyah, Wilayah Zaid bin Tsabit (K) Puteri juga mengadakan Silatrurrahim dan Rapat Walisantri ditempat yang berbeda. Kegiatan yang memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan di Wilayah Al Hasyimiyah ini dihadiri oleh walisantri putera dan putri yang bertempat di Musholla Puteri Zaid bin Tsabit (K).

Dalam kegiatan ini, sosialisasi program wilayah dan pesantren menjadi tujuan utama dilaksanakannya kegiatan ini. Sentralisasi keuangan pesantren dan lembaga juga menjadi topik hangat pembicaraan pada rapat hari ini (11/06/17). Selain membicarakan tentang sentralisasi keuangan, Wilayah Zaid bin Tsabit ini juga mensosialisasikan program Madrasah Diniyah baru. Dimana pada tahun ini pelaksanaan Madrasah Diniyah dilaksanakan di pagi hari sesuai dengan porgram pesantren.

Tak hanya dua hal diatas, sistem pembayaran kost makan puteri Wilayah Zaid bin Tsabit (K) juga disosialisasikan. Pembayaran life cost (biaya hidup) santri juga dapat ditransfer ke rekening wilayah apabila walisantri tidak dapat membayarkan langsung di loket pembayaran. Dengan adanya program yang baru ini, walisantri dapat dimudahkan untuk memberikan uang makan puterinya tanpa harus memberikannya langsung kepada puterinya.

Berangkat dari hasil evaluasi bersama, Diniyah yang selama ini masih berjalan kurang maksimal dengan berbagai pertimbangan yang ada, maka program kegiatan Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Nurul Jadid disentralisasikan kepada lembaga formal. Dalam artian, kegiatan MADIN dilaksanakan pada pagi hari sejak pukul 07.45 – 09.00 WIB.

Pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit (K), KH. Moh. Hefni Mahfudz memberikan tausiyah kepada seluruh walisantri yang hadir. Dalam tausiyah beliau, beliau berharap agar walisantri mendukung dan memberikan support penuh terhadap program pesantren yang telah dirumuskan dan dirancang bersama. Hal itu bertujuan agar program tersebut bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan oleh pesantren.

Tak hanya itu saja, dengan menafaatkan moment pulangan ini, pemangku Wilayah Zaid bin Tsabit berpesan agar walisantri dapat mengontrol kegiatan puterinya. Agar kebiasaan yang telah dilaksanakan di pondok dapat dilanjutkan dan diimplementasikan di rumah tanpa adanya pengawalan dari pengurus.

Tausiyah Pemaangku Wilayah Zaid bin Tsabit (K), KH. Hefni Mahfudz. Foto : Zaky/Red

“Kami berharap kepada bapak dan ibu agar senantiasa mengontrol kegiatan puterinya dirumah. Terkadang di pondok dia rajian ketika di rumah malah tambah malas.” Dawuh beliau

“Kemarin, ada santri yang boyong belum sampai 1 tahun. Kemudian dia berkunjung ke pondok dengan menggunakan pakaian yang tidak mencerminkan kesantrian. Ini adalah contoh yang tak perlu ditiru. Dan ini juga merupakan bahan evaluasi bagi kami sebagai pengurus wilayah untuk lebih inten dalam pembiasaan santri di pesantren agar mereka ketika diluar tidak menghilangkan sifat dan sikap kesantriannya” tambah beliau.

Diakhir tausiyahnya, beliau menyampaikan agar walisantri tidak canggung canggung untuk memberikan masukan kepada pesantren agar pesantren dapat berbenah diri. (zaky/red)

Pulangan Santri | Wajah Sumringah Menghiasi Hari Libur Santri Putri PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Telah tiba liburan pondok pesantren pondok nurul jadid, Hari ini (11/06/17) merupakan hari yang ditunggu tunggu oleh santri puteri. Pasalnya, hari ini adalah hari dimana mereka bisa temu kangen kembali bersama keluarga mereka dirumah masing masing. Wajah yang ceria dan hati yang gembira sangat nampak diwajah mereka. Melepas penat selama 6 bulan menimba ilmu dengan full activity akan terlepas walau hanya beberapa hari kampung halamannya.

Pulangan santri puteri ini dilaksanakan sehari sebelum pulangan putera yang masih besok pagi (12/06/17). Pesantren telah memberlakukan peraturan pulangan santri yang mana didalamnya telah mangatur teknis pelaksanaan pulangan. Untuk santri puteri wajib dijemput walinya. Hal itu mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan terjadi. Peraturan itu direspon positif oleh walisantri puteri.

Suasana Pulangan Santri Puteri di Salah Satu Pondok Puteri Nurul Jadid. Foto : (Zaky/Red)

“Pastinya seneng, bisa berkumpul dengan keluarga lagi. Bisa melepas penat sekalipun hanya sementara. Pokoknya seneng banget dah mas” ujar Syla salah satu santri Puteri Nurul Jadid ketika diwawancari oleh redaksi.

Kendaraan bermotor sudah memadati area Pesantren sejak dini hari. Jalur utama keluar masuk kendaraan dipadati oleh kendaraan walisantri yang hendak menjemput puterinya. Pihak keamananpun kewalahan untuk mengatur jalan, namun keamanan sudah melakukan evaluasi secara berkala sehingga pengurus keamanan pesantren memberlakukan jalan alternatif untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi. (zaky/red)

Bersama Para Santri Anggota TNI Gelar Kerja Bakti

nuruljadid.net – Pagi ini sejumlah kurang lebih lima ratus santri berkumpul di lapangan ayaman. Dalam rangka bakti bersih pesantren santri Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama dengan TNI (KORAMIL 0820/16) Paiton. Kegiatan bakti bersih yang dilaksanakan oleh Koramil Paiton tersebut merupakan salah satu kegiatan yang menjadi program tahunan. “Kita melaksanakan kerja bakti ini dilaksanakan sepanjang tahun,” ungkap Matali salah satu anggota TNI Koramil Paiton.

Diawali dengan apel pagi, kegiatan dimulai sejak pukul 06.30 WIB. Dihadiri langsung oleh KH.Abdul Hamid Kepala Pesantren serta beberapa jajaran pembantu pelaksana kegiatan. Termasuk diantaranya turut pula bertasipasi adalah Gus Fahri dan Gus Sholah. Selain itu, Bapak Sekertaris Pesantren, Bapak Faizin Syamweil juga ikut andil di dalamnya.

Setelah pelaksanaan apel pagi, santri dan beberapa anggota Koramil Paiton berkisar lima belas personil yang ikut turun ke lapangan. Kemudian akan dilanjutkan dengan bersih-bersih pesantren yang telah ditentukan pada tujuh beberapa titik. Titik pertama adalah area lingkungan Dalem Barat (Dalbar) hingga dalem Pengasuh. Titik ke dua lapangan ayaman. Titik ke tiga area kampus sekitar.

Titik ke empat berada di sekitar area Dalem Selatan (Dalsel). Titik ke lima Pos II sekitar dan titik terakhir enam-tujuh gang K kemudian dalem Ny. Firdausyiah. Meski dalam kondisi berpuasa sama sekali tidak mengurangi sedikitpun semangat dari seluruh peserta yang ikut apel pagi tadi. “Harus tetap semangat meski berpuasa dan tentunya jangan sampai batal puasanya nanti meski bekerja kayak gini,” papar Zainullah salah satu Kru Infokom yang juga turut ambil peran dalam kegiatan tersebut.

“Di dalam pelaksana kegiatan nanti kami minta kita bersihkan bersama-sama lingkungan ini,” pandu Matali ketika memimpin apel pagi. Dengan semangat yang menggebu ia mengajak kepada seluruh santri untuk benar-benar peduli pada lingkungan dan berkerja dengan serius. Berlangsung selama kurang lebih sekitar satu setengah jam kegiatan bakti pesantren berakhir pada pukul 07.30 WIB. (danil,zaky/red)

Menyambut Bulan Berkah Dengan Semarak Ramadhan

nuruljadid.net – Marhaban Ya Ramadhan,,,Marhaban Ya Ramadhan, istilah yang paling banyak diungkapkan oleh seluruh ummat Islam dalam rangka menyambut datangnya bulan suci yang mulia, bulan dibukanya pintu taubat, bulan dilipatgandakannya pahala kebaikan dan bulan yang sangat dimungkinkan terjadinya satu malam yang sangat agung, yakni malam lailatul qodar, yang hampir seluruh ummat Islam berusaha untuk bisa mengerjakan kebaikan dimalam tersebut.

Acara Semarak Ramadhan ini bertemakan “Jangan Biarkan Ramadhan Berlalu Tanpa Makna” yang diawali oleh penampilan aliansi seluruh hadrah yang berada dibawa lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, kemudian acara dilanjut dengan pembukaan sebagai pintu awal untuk meraih barokah dari kegiatan yang dilaksanakan, serta lantunan ayat – ayat suci alqur’an sebagai penyempurna kegiatan yang dilaksanakan, serta sambutan ketua panitia sekaligus mewakili Kepala Pesantren yang disampaikan oleh Bapak Dr. Sugio Ahmad, dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya adalah,

Dalam semarak ramadhan ini Pondok Pesantren Nurul Jadid memiliki beberapa agenda kegiatan yang diantaranya adalah

  1. Pengajian kitab memperbanyak pengajian kitab
  2. Program peminatan
  3. Buka bersama dan shalat berjamaah
  4. Mencanangkan hidup bersih dan sehat
  5. Kegiatan sosial kerjasama YBS dan IPMOMI oleh Ikatan Yayasan Perempuan Nurul Jadid
  6. MoU dengan Majelis Ulama Thailand

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Dandim Probolinggo, Bapak Letkol Hendi Yustian Danasuta, dalam sambutannya beliau menyampaikan, bahwa berdirinya TNI tidak lepas dari para Kiai dan Santri, beliau melanjutkan sambutannya, bahwa para pendahulu kita berjuang dengan penuh darah dan tangis, sekarang kita tinggal meneruskan dan mengisi hasil jerih payah pendahulu kita dengan sesuatu yang baik, sehingga diharapkan Indonesia, mampu diperhitungkan dalam percaturan dunia.

Sambutan oleh Dandim Probolinggo Bapak Letkol Hendi Yustian Danasuta. (Foto : Zaky/Red)

Setelah sambutan Bapak Dandim, acara dilanjut dengan pembukaan secara simbolis semarak Ramadhan, yang dibuka langsung oleh bapak Letkol Hendi Yustian Danasuta, dengan didampingi oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pemukulan Bedug Oleh Dandim Letkol Hendi Yustian Danasuta. (Foto : Zaky/Red)

Dalam sambutannya, Bapak Dandim mengatakan bahwa santri harus bersyukur dan berbangga diri dengan statusnya karena selaian mengampu pendidikan formal, seorang santri juga dapat mempelajari ilmu agama yang. Sehingga nilai nilai itu merupakan nilai plus seorang santri.

“Sehebat apapun kita, setinggi apapun ilmu yang kita peroleh, manakala kita terbayar dengan uang dan kekuasaan itu tidak ada artinya” nasihatnya kepada santri

Tak hanya tentang bagaimana seorang santri mencari ilmu, dia juga mengatakan bahwa dalam rangka meneruskan perjuangan para pendahulu kita, maka kita harus senantiasa belajar dan terus belajar untuk kemajuan negara ini.

Dalam acara semarak Ramadhan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, dalam tausiyahnya menyampaikan beberapa hal sebagai berikut, beliau mengharap semoga kegiatan yang kita laksanakan dalam menyambut bulan Ramadhan, oleh Allah dicatat sebagai tambahan amal ibadah kita, mari kita buktikan kegembiraan kita dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan beberapa Amal – Amal baik sebagai bukti taqarrub kita kepada Allah.

Beliau melanjutkan tausiyahnya, pada dasarnya Bulan Ramadhan adalah bukan Bulan untuk bermalas – malas, Bulan Ramadhan ini adalah Bulan untuk meningkatkan Amal – Amal baik kita, serta Bulan untuk berjuang, semoga kita tidak hanya semangat diawal, tapi juga semangat diakhir, dengan mengisinya dengan amal – amal baik.

Sambutan Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. (Foto : Zaky/Red)

Setelah selesai Tausiyah Pengasuh, kemudian dilanjut dengan peresmian secara simbolis hidup bersih, dengan pembacaan Al-Fatihah yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, setelah itu acara diakhiri dengan pembacaan do’a. (zaky,zainul/red)

 

Santri Puteri Pada Saat Mengikuti Acara Pembukaan Semarak Ramadhan. (Foto : Zaky/Red)

Asrama SuGuJa Mengadakan Lepas Pisah Santri Kelas Akhir

nuruljadid.net-  Bersamaan dengan wisuda LIPS , Wilayah Sunan Gunung Jati (A) yang merupakan salah satu wilayah khusus untuk santri yang berstatus siswa di MTs Nurul Jadid menjadi saksi sejarah pada acara lepas pisah kelas akhir. Kebahagiaan berbinar-binar benar benar tampak di wajah mereka (kelas akhir). Acara ini disaksikan oleh seluruh santri yang berada di Wilayah Sunan Gunung Jati (A).

Beberapa perwakilan dari Pengurus Pesantren dan Madrasah nampak hadir dalam kegiatan ini seperti KH. Makki Maimun Wafi (Pengawas PP. Nurul Jadid), Ust. Ahmad Saili Aswi (Wakil Sekretaris Pesantren) dan Ust. Thohiruddin (Kepala MTs Nurul Jadid). Dan tak lupa pula dihadiri oleh seluruh jajaran kepengurusan wilayah Sunan Gunung Jati (A) atau yang dikenal dengan wilayah SuGuJa.

Kepala Wilayah Sunan Gunung Jati(A) membuka kegiatan ini dengan memberikan sedikit sambutan kepada semua santri kelas akhir. Dia juga meminta maaf kepada semuanya terutama kepada santri kelas akhir yang sudah berdomisili 3 tahun lamanya di Wilayah SuGuJa. Dan juga dia meminta agar Pengawas Pesantren dan Kepala MTs Nurul Jadid untuk memberikan arahan dan tausiyah kepada semua santri di wilayah sunan gunung jati (A) terutama teruntuk kelas akhir dalam menuntut ilmu dan bersemangat dalam menjalaninya.

Dalam sambutan kepala MTs Nurul Jadid, Bapak Tohiruddin menyampaikan “Kita jangan pernah berfikir kita itu anaknya siapa, kita itu mau jadi apa. Semua itu sudah diatur oleh Allah, semuanya sudah tertulis jelas di lauhul mahfudz, rezeki dan jalan hidup seseorang. Tinggal kita saja yang berusaha untuk mencapai suatu cita-cita, yang penting ada kemauan yang diringi dengan do`a agar tercapai semua yang dicita-citakan”.

“Pemuda masa kini adalah pemimpin masa yang akan mendatang” tambah Kepala MTs Nurul Jadid.

Dipenghujung acara, kehadiran pengawas PP. Nurul Jadid, KH. Makki Maimun Wafi menjadikan acara ini semakin “menyentuh kalbu”. Dalam tausyahnya, beliau berpesan agar semua siswa kelas akhir untuk tetap melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Lebih lebih melanjutkan pendidikan dilembaga- lembaga formal yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid  seperti SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid dan SMK Nurul Jadid. Itu semua ditujukan agar proses kaderisasi dan keberlangsungan SDM di Pesantren bisa terjaga dan memiliki generasi yang lebih baik.

Akhir dari tausiyah beliau, beliau memberikan nasihat kepada santri kelas akhir yang sebentar lagi akan menerima Surat Tanda Lulus (STL).

“Setelah kalian menerima STL. Saya harapkan agar kalian tidak pulang terlebih dahulu. Lebih baik menunggu ijazah dengan tetap berada di pesantren” dawuh beliau. (nuris,syaiful/Red)

Mengenal Lebih Dekat Sosok Mimi, Wisudawati Terbaik Asal Thailand

nuruljadid.net – Jauhnya jarak yang membentang Tak pernah sedikitpun membuatnya patah arang. Sebagai seorang anak rantau dia dapat membuktikan bahwa dia juga mempunyai kesempatan untuk menjadi juara. Nun Jauh di seberang sana sosok seorang ayah yang hebat bernama Abdulloh Pohchiseng selalu berharap yang terbaik bagi anaknya. Malam itu, sang putri kebangganya terpanggil menjadi yang terbaik memenuhi harapan dan cita-cita sang ayah.

Paras wajah ayunya terlihat berbinar. Semburat ekspresi bahagianya tak dapat dibendung. Sangat kentara wajah khas berketurunan etnis Thailand. Riasan make up-nya masih melekat rapi di atas wajahnya. Sederhana saja tak terlalu tampak norak dan menor. Tidak seperti biasanya ia berdandan dengan demikian. Guna mengikuti acara perhelatan wisuda Purna Madrasah Awwaliyah III, sengaja ia tampil dengan performa yang lebih. Acara wisuda yang ia ikuti pada Rabu malam kemarin (10/05) merupakan momen yang luar biasa dalam Hidupnya.

“Menimbang dan seterusnya memutuskan bahwa nama yang tercantum dibawah ini adalah wisudawati terbaik Madrasah Diniyah Awwaliyah III,” begitulah detik-detik mendebarkan ketika Surat Keputusan (SK) mulai dibacakan oleh Ustadzah Imroatul Husna ketika penentuan Wisudawati terbaik dalam acara wisuda yang dilaksanakan oleh Madrasah. Semua jerih payah belajar jelas terbayarkan punah melihat megah tropi berada di pangkuan tangan.

Namanya Fateehah Pohchiseng. Satu-satunya siswi dari Thailand yang mendapat penghargaan wisudawati terbaik dalam acara Wisuda Purna Awwaliyah III. Sangat tak menduga awalnya bila pada ujungnya ketika pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh panitia namanya terpanggil menjadi wisudawati terbaik.“Saya sangat tidak menyangka bisa jadi seperti ini,” tuturnya dalam bahasa indonesia dengan logat Thailand yang khas.

Momen itu merupakan peristiwa yang tidak akan pernah bisa dilupakanya. Menjelang satu minggu lagi kepulanganya ke kampung halaman. Ia dinobatkan sebagai wisudawati terbaik. “Saya mondok di sini sejak kelas satu SMA. Sekarang udah kelas tiga, bentar lagi juga mau berhenti. Insya allah 17 mei ini saya udah pulang ke Thailand,” terangnya.

Tidak terasa sudah tiga tahun ia menetap dan menyandang status santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tepatnya, ia memulai semua kehidupan barunya sebagai santri di pondok sedari tiga tahun silam sejak ia dari kelas satu di SMA Nurul Jadid. Ketika ditanya perihal kesan pengalamanya selama ia menimba ilmu di pondok ia berterus terang sangat senang sekali bisa belajar di pondok.

“Enak belajar di sini seneng. Ustadzahnya baik-baik, gurunya baik-baik juga perhatian sama orang Thailand. Tapi, yang paling baik Ustadz. Ustadz Nasrul Mukmin namanya. Seneng Banget bisa diajar beliau, kebetulan beliau ngajar tauhid,” kelakarnya sembari sesekali tersungging senyum dari bibirya.

Kemudian ia berkisah ketika kedatanganya pertama kali menginjakan kaki di Pondok Pesantren Nurul Jadid. ada banyak kesullitan yang ia alami. Terlebih persoalan komunikasi dengan teman sebayanya. Sebab, tak sedikitpun bekal bahasa indonesia yang ia punya. “Saya hanya bisa cakap Malaysia dan Thailand aja. Dua bahasa itu saja yang saya ketahui,” imbuhnya.

 Untungnya ia tidak sendiri. Dari Thailand ia bersama dengan lima orang temanya. Sama-sama bersekolah di SMA Nurul Jadid. tidak hanya itu, perasaan tidak betah juga sesekali ia rasakan. Bersama kelima orang temanya mereka berusaha dengan gigih mencoba untuk bertahan dan belajar beradaptasi dengan lingkungan. Namun, persoalan itu ia coba untuk atasi dan sama sekali tak membuatnya berkecil hati. Satu tahun lamanya ia mencoba belajar berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.

“ Melalui beasiswa pertukaran pelajar dari Thailand. Kemudian saya bisa sampai ke sini. Nggak paham sekali dulu ketika awal kali mondok di sini. Awalnya memang sulit banget sih untuk berkomunikasi terbiasa akhirnya bisa juga,” kisah perempuan yang kerap disapa mimi tersebut.

Baginya hal ini bukan pengalaman pertama kali ia mondok. Sebelum kedatanganya ke Indonesia ia juga sempat nyalaf dulu ketika di Thailand. “Sempet nyalaf juga dulu ketika di Thailand. Tapi, beda sama di sana. Di sini banyak kiyainya banyak pondoknya juga jadi enak,” ucapnya.

Berpegang teguh pada satu prinsip yang ia jadikan sebagai motivasi hidupnya. Ia terus melangkah. Ia percaya bahwa semua pertanyaan pasti ada jawabnya, setiap persoalah pasti ada jalan keluarnya. Selama kita punya keberanian untuk bertanya. “Yang penting jangan malu untuk bertanya,” paparnya. (DL)

Fateehah Pohchiseng (memakai toga) bersama walinya yang berasal dari Negara Thailand. (Foto : Zaky)

Bulan Lomba; Uji Mental dan Skill Santri dengan Berpidato

nuruljadid.net – Dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan santri, Pengurus Wilayah I’dadiyah mengadakan Pembukaan Bulan Lomba yang bertempat di depan asrama I’dadiyah. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk menguji mental santri dan mengetahui kemampuan mereka setelah satu tahun lamanya menempuh jenjang studi di Wilayah ini. Wilayah I’dadiyah sendiri merupakan wilayah khusus santri baru yang fokuskan untuk memperlajari dan menguasai Furudhul ‘Ainiyah.

Peserta pada kegiatan bulan lomba ini adalah seluruh kamar yang ada di Wilayah I’dadiyah. Dan ada 10 jenis lomba yang dilombakan diantaranya adalah lomba hadrah, Qori’, MSQ, Pidato/Khitobah, Bilal Jum’at, Tahlil, Diba’, Cerdas Cermat,  Furudhul Ainiyah, Hafalan Munjiat dan kebersihan kamar.

Malam hari ini (04/05) Lomba Khitobah digelar. Setiap kamar wajib mendelegasikan 3 orang dengan membawakan pidato yang bertema bebas. Gemuruh dan sorak sorai santri Wilayah I’dadiyah memberikan aura yang menggelegar. Terkadang, terdengar suara suara yang membuat peserta lomba gagal fokus. Dan tak jarang pula, para peserta lomba yang sedang tampil mengalami nervous atau grogi.

Penampilan Saudara Bintang, Santri Asrama I’dadiyah di Lomba Pidato. Foto : Zaky/Red

“Mereka kebanyakan masih pertama kali mengkuti perlombaan jadi wajarlah jika mereka masih demam panggung dan ditambah lagi masih dalam proses pendewasaan. Kami memaklumi dengan kondisi tersebut” ujar syaiful salah satu Pengurus Wilayah I’dadiyah.

“Dan semoga dengan adanya lomba ini dapat memberikan mereka pengalaman baru sehinga kedepannya mereka bisa meningkatkan skill mereka menyesuaikan dengan potensi diri dimasing masing individu” tambahnya.

Kegiatan bulan lomba ini merupakan kegiatan terakhir yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah I’dadiyah. Pasalnya, beberapa hari kedepan, mereka akan dilepas atau dipindahkan ke wilayah masing masing menyesuaikan dengan lembaga pendidikan formal yang mereka pilih. (Q2/Red)

Reuni Akbar Perdana PPIQ : Silaturrahim Merajut Kebersamaan

nuruljadid.net – Pelaksanaan Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi sebuah moment yang sangat dinanti nantikan oleh kalangan umum terutama bagi alumni dan walisantri untuk bernostalgia dengan pondok pesantren dan teman teman seangkatan mereka. Salah satu cotohnya adalah kegiatan reuni akbar perdana yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ). Reuni ini dilakasanakan dengan tujuan untuk menyambung kembali hubungan dengan alumni dengan pengurus aktif. Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas bagaimana keberlangsungan PPIQ kedepannya.

Ust. Saiful Rizal selaku kepala bagian umum (Kabag. Umum) PPIQ pada kegiatan ini memberikan sambutan yang mewakili seluruh pengurus PPIQ. Dia menyampaikan beberapa hal tentang perkembangan PPIQ selama satu tahun terakhir.

“PPIQ pada tahun ini telah melakukan renovasi bangunan tepatnya di asrama PPIQ Tahfidzul Qur’an yang bertempat disebelah barat Masjid Jami’ Nurul Jadid. Asrama PPIQ Tahfidz ini berlantai 2 dengan masing masing lantai berisikan 4 kamar. Dan insya’ allah asrama PPIQ Tahsinul Qiro’ah juga akan melakukan renovasi bangunan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyamankan peserta didik dalam belajar terutama dalam Al Qur’an.” Sambut Ust. Rizal.

“PPIQ melakukan renovasi pembangunan ini dilakukan bukan karena asrama memiliki uang yang banyak, namun hal ini ditujukan untuk kenyamanan peserta didik dalam porses kegiatan belajar mengajar dan selain itu, gedung yang selama ini digunakan sudah tidak mampu untuk menampung peserta didik. Jumlah peserta didik PPIQ putera sebanyak 215 orang, sedangkan untuk puteri sebanyak 205 orang” tambah Kabag. Umum PPIQ.

Setelah sambutan diberikan oleh Kabag. Umum, sambutan yang selanjutnya adalah sambutan dari perwakilan alumni yang dalam hal ini disampaikan oleh Ust. Aziz.

“Sudah banyak perkembangan yang dilakukan oleh PPIQ, semoga dengan berkembangnya PPIQ ini menjadikan lembaga semakin baik terutama dalam mensukseskan visi dan misi Pondok Pesantren Nurul Jadid serta visi misi Lembaga” ujarnya.

Dialog interaktif tentang perkembangan dan program lembaga kedepan juga dilaksanakan di acara kali ini. Dialog ini di moderatori oleh Ut. Rusydi Aziz dan dipimpin oleh Ust. Rojabi Azharghany. Pada pertemuan ini, diharapkan kepada semua alumni PPIQ untuk memberikan masukan kepada pengurus untuk terus melakukan perubahan dan perkembangan untuk PPIQ. (Q2/Red)

Pembukaan Semaan Al Qur’an Untuk Memperingati Haul dan Harlah PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – pembukaan Semaan Al Qur’an yang dilaksanakan oleh pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) yang bertujuan untuk menyemarakkan dan bentuk ikhtiar dari pengurus untuk mensukseskan acara Peringatan Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kegitan rutin tahunan yang dilaksanakan menjelang Peringatan Haul Pendiri dan Harlah.

Semaan Al Qur’an yang dibuka oleh Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrohman Wahid bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid yang diikuti oleh semua santri. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan beberapa pesan dari Pengasuh kepada santri menjelang hari pelaksanaan Haul Pendiri dan Harlah.

“Ada pesan dari Pengasuh kepada santri bahwa ketika pelaksanaan Haul dan Harlah santri wajib menjaga keamanan, kebersihan dan keindahan. Paling tidak menjaga 3K di asrama masing masing. Dan santri harus berhati hati ketika menuju bazar” dawuh KH. Najib.

“Shalat jamaah harus tetap dilaksanakan sekalipun pelaksanaan Haul dan Harlah” tambah beliau

Setelah tausiyah beliau selesai, semaan al Qur’an pun dimulai dengan pembacaan surat al Fatihah oleh peserta didik PPIQ Tahfizul Qur’an dengan didampingi oleh pengurus. (Q2/Red)

Wisuda dan Demonstrasi Skill Peserta Didik MAPK Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Menorehkan sejarah penting dalam hidup dengan prestasi yang luar biasa merupakan impian dari banyak orang berpendidikan. Hal itu terbukti hari ini (14/04) Madrasah Aliyah Porgram Keagamaan (MAPK) Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan pengukuhan terhadap peserta didik mereka yang telah lulus ujian dan telah melakukan program kelembagaan dengan sempurna.

Kata wisuda yang tak asing didengar merupakan sebuah kegiatan penoreh tinta emas dalam sejarah kehidupan seseorang apalagi ditambah dengan capaian prestasi yang luar biasa. Kagiatan wisuda yang dilaksanakan oleh MAPK Nurul Jadid dilaksanakan dengan 2 tahap. Tahap pertama adalah wisuda untuk santri putera dan tahap kedua dilaksanakan untuk wisudah santri puteri.

Penuh dengan kesakralan dan hikmad itulah suasana yang nampak pada acara ini. Ditambah lagi dengan prosesi wisuda yang disaksikan langsung oleh orang tua masing masing. Nampak ekspresi senang dan sumringah diwajah para wisudawan wisudawati. MAPK Nurul Jadid pada tahun ini resmi me-wisuda 41 orang peserta didik dengan 20 santri puteri dan 21 santri putera.

Kualitas dan kuantitas dari masing masing peserta sekalipun sudah melampaui batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) masih tetap diuji setelah pengukuhan dan pengikraran wisuda. Mereka (peserta wisuda) masih harus melalui satu tahap lagi yakni “Demonstrasi”. Pada demonstrasi kali ini, mereka ditugaskan untuk maju kedepan pentas untuk mendapatkan pertanyaan dari pentashih ataupun dari undangan yang hadir.

“Tak lengkap rasanya jika wisuda ini hanya sekedar pengukuhan dan pengikraran saja, mereka harus diuji kemampuan dan mentalnya. Oleh karenanya, demonstrasi menjadi tantangan terakhir mereka” ujar Ahmad Danial selaku pengurus aktif MAPK Nurul Jadid.

Dalam kegiatan demonstrasi ini, banyak hal hal seru yang terjadi. Seperti debat antara anak dan orang tua. Namun bukan bermaksud untuk menjatuhkan harga diri dari peserta tapi hal ini diperuntukkan untuk kemajuan dan kesiapan mental para wisudawan wisudawati. (Q2/Red).

 

“Selamat dan Sukses Kepada Wisudawan Wisudawati MAPK Nurul Jadid. Semoga Ilmu yang Diperoleh Menjadi Ilmu yang Bermanfaat dan Barokah”

Menyemarakkan Harlah 68 dengan Jalan Sehat Bersama Santri

nuruljadid.net – Untuk menyemarakkan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Klinik Az Zainiyah yang merupakan penggerak dan pemerhati kesehatan santri serta lingkungan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan jalan sehat bersama santri.

Pelaksanaan jalan sehat ini dilakukan agar para santri senantiasa menjaga kesehatan dalam kondisi apapun. Menjalani kegiatan yang padat membuat santri menjadi kurang memperhatikan kesehatan. Mereka kebanyakabn memforsir diri mereka untuk melakukan aktifitas tersebut. Namun hal itu menjadi dampak yang buruk bagi kesehatan mereka.

Oleh karenanya melihat kondisi yang sangat serius ini, Klinik Az Zainiyah berinisiatif mengadakan jalan sehat yang bertujuan untuk menyadarkan kepada para santri betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dalam kondisi apapun. Kenapa harus jalan sehat? Itu merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan banyak kalangan. Jalan sehat merupakan olahraga yang paling simple untuk dilakukan. Hanya dengan berjalan kaki mereka sudah bisa dikatakan telah berolahraga.

Hari ini (14/04) jalan sehat santri bersama dokter dan perawat Klinik Az Zainiyah dilaksanakan. Dengan memanfaatkan moment yang tepat. Pasalnya 10 hari lagi pagellaran kegiatan agung pesantren akan dilaksanakan. Oleh karenanya, demi menyemarakkan kegiatan tahunan tersebut, maka Klinik Az Zainiyah mengajak para santri untuk menyemarakkannya dengan berbagai cara yang salah satunya adalah jalan sehat ini.

Untuk menyemangati partisipasi peserta, panitia telah menyiapkan berbagai door prize yang sangat menarik, antara lain handuk, kaos, baju dan lain lain.

Nampak para peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti jalan sehat ini. Banyak santri yang mengkutinya. Berbagai wilayahpun turut mendelegasikan dalam kegiatan ini.

“Sangat senang sekali bisa mengikutinya, karena dengan kegiatan ini saya dapat berolahraga dengan mudah. Apalagi ketika mengetahui hadiah yang akan diberikan. Jadi tambah semangat mengikutinya. Ya, sapa tau saja rejeki saya, kan lumayan” ujar Anam, salah seorang santri yang ikut serta dalam kegiatan jalan sehat ini.

Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberikan dan meningkatkan kepedulian santri kepada dirinya masing masing dengan menjaga kesehatan mereka dalam kondisi apapun. (Q2/Red)