Pos

Gelar 27 Cabang Lomba, Panitia Berharap Santri Berpartisipasi dengan Baik dan Sportif

nuruljadid.net – Kegiatan Bulan Lomba telah resmi dibuka pada Kamis (22/12/20202) malam kemarin yang berlangsung di Aula Pesantren. Kegiatan bulan lomba merupakan agenda tahunan dalam rangka memeriahkan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai side events.

Pada tahun ini, acara pembukaan Bulan Lomba santri putra dan putri dipisah. Pembukaan tahun ini khusus putra digelar di dua tempat berbeda, yakni Aula I dan Aula II dengan cara teleconference. Sebab kapasitas Aula I tidak cukup menampung jumlah semua santri putra.

Untuk memeriahkan kegiatan bulan lomba ini, Ketua panitia Haul dan Harlah ajak para santri agar turut berpartisipasi dengan penuh sampai tuntas.

“Oleh karena itu, dengan adanya bulan lomba ini, maka diharapkan seluruh santri untuk bisa ikut berpartisiasi dengan baik dalam memeriahkan dan memperingati Harlah Pesantren Nurul Jadid yang ke 74 ini, tetap jaga sportivitas” pintanya di saat memberikan sambutan.

Dalam mengikuti perlombaan, secara tidak langsung semua santri diajarkan untuk bekerja keras menampilkan yang terbaik dan memperjuangkan kejuaraan dengan skill  yang mereka miliki. Selain untuk melatih mental, bulan lomba juga untuk mengukur sejauh mana kreativitas dan kompetensi yang dimiliki santri dari setiap wilayah maupun daerah.

Total semua jenis lomba yang digelar berjumlah 27 cabang lomba yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni kategori keilmuan, keagamaan dan keolahragaan. Berikut adalah cabang dari tiap kategori perlombaan dalam rangka Haul Masyayikh dan Harlah ke 74 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kategori Keilmuan;

  1. Cerdas Cermat
  2. Pidato 4 Bahasa
  3. Paduan Suara
  4. Rangking 1
  5. Buka Kamus
  6. Debat ilmiah
  7. Dramatisasi puisi
  8. kaligrafi

Kategori Keagamaan;

  1. Hadrah Ala Santri
  2. Tartil
  3. Bilal
  4. MQK
  5. MSQ
  6. MTQ
  7. Festival Dibaiyah
  8. MHK
  9. Praktek Ibadah

Kategori Keolahragaan;

  1. Futsal
  2. Sepak Bola
  3. Basket
  4. Voli
  5. Sepak Takraw
  6. Tenis Meja
  7. Bulu Tangkis
  8. Silat
  9. Tarik Tambang
  10. Gobak Sodor

 

(Humas Infokom)

Beri Sambutan pada Pembukaan Bulan Lomba, Ketua Harlah Ajak Santri Terus Belajar Dengan Niat Yang Tulus

nuruljadid.net – Perhelatan Bulan lomba sudah dimulai, pertanda Haul Masyayikh dan Harlah ke-74 semakin dekat. Pada hari Kamis (22/12/2022) malam, ketua panitia Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 74 meresmikan pembukaan kegiatan Bulan Lomba secara simbolis dengan pemotongan pita yang bertempat di Aula I pesantren.

Sebelum sambutan ketua panitia harlah, sambutan diisi oleh Ketua Bulan Lomba, Ustadz Lutfi. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa malam itu merupakan malam bahagia untuk seluruh santri.

“Malam ini merupakan malam berbahagia bagi para santri. Sebab panitia akan membuka kegiatan bulan lomba ini dan memeriahkan dengan berbagai macam perlombaan. Mulai dari bidang lomba keagamaan, keilmuan dan keolahragaan,” paparnya.

Ketua bulan lomba tersebut juga menjelaskan perihal diadakannya kegiatan pembukaan tersebut.

“Adanya pembukaan bulan lomba ini dalam rangka memperingati haul dan harlah PP Nurul Jadid yang ke 74 tahun dengan mengusung tema “Menjaga tradisi, membangun generasi,” ustadz Lutfi menambahkan.

Sementara itu, Ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-74 ustaz Muh. Yahya menyebut bahwa kegiatan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu para santri.

“ini merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh para santri Nurul Jadid di dalam mengembangkan bakat dan minatnya untuk terus diasah. Karena ibarat pisau kalau hanya didiamkan  tanpa diasah, bisa jadi pisau itu akan berkarat. Oleh karena itu dengan adanya bulan lomba ini maka diharapkan seluruh santri untuk bisa ikut berpartisiasi dalam memeriahkan dan memperingati Harlah Pesantren Nurul Jadid yang ke 74 ini,” jelasnya.

  

Penyampaian sambutan  pembukaan bulan lomba oleh Ustad Yahya selaku Ketua Harlah

Setelah menjelaskan pembagian bidang lomba, ustadz Yahya mempersilahkan para santri untuk memilihnya sesuai bakat dan minat masing-masing.

“Oleh karenanya silahkan para santri memilih sesuai bakat dan minatnya. Barangkali kelak dengan ketekunan kalian belajar mengasah, kelak akan menjadi generasi terdepan dari bangsa ini,” Imbuh pria berbaju batik tersebut.

Ustaz Yahya juga mengutip dawuh KH. Hefni Mahfud pemangku wilayah Zaid Bin Tsabit (K) bahwa “Santri itu harus di depan apalagi urusan masalah agama”. Kemudian ia mengajak sekaligus memberikan motivasi kepada santri.

“Maka santri harus mengikuti keseluruhan lomba dengan semangat dan belajar terus dengan niat yang tulus,” pungkasnya.

 

 

(Humas Infokom)

Student Soft Skill Camp, Pembina FKO Minta Peserta Ikuti Rangkaian Acara dengan Baik dan Tuntas

nuruljadid.net – Hidayatur Rahman, Pembina Forum Komunikasi OSIS/OSIM (FKO) Nurul Jadid secara resmi membuka kegiatan “Student Soft Skill Camp 2022” yang diadakan pada Selasa (20/12/202) pagi lalu. Pagelaran acara tersebut berlangsung di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid selama sehari penuh.

Di hadapan seluruh peserta, ustaz Rahman juga meminta agar teman-teman peserta mengikuti seluruh rangkaian acara dengan baik dan sampai tuntas, karena kegiatan akan berlangsung sejak pagi hingga sore hari sebagai bekal calon pengurus FKO sebelum kemudian mereka dilantik dan bertugas.

“Karena ini merupakan kegiatan awal, kami harap teman-teman santri peserta SSC agar bisa mengikuti semua rangkaian kegiatan regenerasi anggota FKO dengan baik dan sampai tuntas,” pintanya kepada peserta.

Adanya kegiatan ini bertujuan untuk membekali dan melatih jiwa keorganisasian teman-teman santri khususnya dari kalangan anggota OSIS se Nurul Jadid baik dari tingkat SLTP maupun tingkat SLTA. Sehingga mereka bisa menjadi organisator yang berkualitas. Total peserta Student Soft Skill tahun ini  berjumlah 38 orang santri putra.

“Banyak cara menuju sukses dan saya yakin di FKO adalah salah satu jalan untuk teman-teman santri bisa berproses menuju sukses,” ungkap ustaz Rahman di saat memberikan sambutan.

“Semoga calon pengurus yang baru nantinya bisa meneruskan estafet kepengurusan yang lama dan menjadikan FKO lebih baik  ke depannya,” harapnya.

Pasca acara seremonial, acara dilanjutkan dengan sesi pematerian. Dalam kegiatan ini terdapat 3 sesi pematerian yang berbeda, pertama membahas tentang “Manajemen dan Kepeminpinan Organisasi” yang disajikan oleh Kabid Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan bapak Ponirin Mika, M.Pd.

 

Ustadz Mujiburrahman disaat memberikan pematerian sesi ketiga bersama dengan moderator.

Kemudian pematerian kedua mengupas tentang “Administrasi Yang Baik” yang dibawa oleh Staf bagian umum Sekretariat Pusat ustadz Misbahul Hasan. Sementara itu, pematerian ketiga menyajikan tentang “Problem Solving dan Analisis SWOT” yang disampaikan oleh Kasubbag Humas Infokom ustadz Mujiburrohman, S.Kom.

Melalui kegiatan Student Soft Skill ini, ustaz Rahman meyakini akan terbentuk karakter keorganisasian santri yang nantinya diharapkan tidak hanya sekedar menjalankan program FKO yang ada saja, namun juga memajukan dan mengembangkan FKO dengan kreativitas dan inovasi yang dimiliki.

“Ini merupakan rentetan awal dari kegiatan regenerasi FKO, karena mereka harus mengikuti beberapa kegiatan terlebih dahulu sebelum pada akhirnya mereka resmi dilantik. Setelah mengikuti kegiatan ini mereka juga akan mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni tes interview, pesta demokrasi, dan pelantikan anggota baru nantinya,” ungkap pembina FKO pada tim Nurul Jadid Media diakhir wawancaranya.

 

 

(Humas Infokom)

Reformasi Organisasi, Puluhan Santri Lolos Tes Tulis Ikuti Tes Lanjutan Panji Pelopor

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan tes tulis, kini Organisai Panji Pelopor Nurul Jadid putra melaksanakan tes lanjutan, yakni tes interview yang berlangsung pada Selasa (20/12/2022) siang bertempat di ruang rapat pesantren. Nampak puluhan santri duduk rapi menunggu giliran panggilan untuk tes interview.

Tim penguji tes interview ini berjumlah empat orang dan diambil dari unsur bagian protokoler pesantren dan pembina Panji Pelopor. Kasubbag Protokoler ustaz Ady Azhari juga ikut terjun mewawancarai bersama stafnya ustaz Alfi Syukrin dan dua pembina Muhammad Miftahul Ulum Ahmad Zainul Khofi.

Menurut pembina Panji Pelopor, Ahmad Zainul Khofi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk realisasi dari program yang telah ada dalam rangkaian penerimaan pengurus baru Panji Pelopor dengan tujuan menyaring dan merefresh kembali beberapa hal terutama dalam kepengurusannya.

“Selain itu, mereka akan diberikan pelatihan khusus setelah pelantikan seperti tentang keorganisasian dan keprotokolan. Karena tugas utama mereka adalah membantu Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam memberikan pelayanan yang baik khususnya ketika ada tamu-tamu pesantren,” tambahnya.

Dalam oraganisasi Panji Pelopor ini ada aturan unik. Pasalnya, anggota lama yang telah berproses selama satu tahun dan ingin melanjutkan pengabdiannya lagi di organisasi Panji Pelopor, maka ia tetap harus mengikuti serangkaian tes kembali. Hal itu bertujuan untuk mengetahui seberapa besar semangat juang para santri untuk mengabdikan diri ke pesantren melalui organisasi Panji Pelopor tersebut.

Tes Interview ini berlangsung selama seperempat hari, seperti yang disampaikan Khofi.

“Kami start mulai dari jam dua siang, karna masih menunggu teman-teman pulang sekolah dan berakhir hingga jam setengah lima sore,” jelas pembina panji pelopor kepada tim Nurul Jadid Media.

Selanjutnya, nilai mereka akan direkap oleh panitia dan dipertimbangkan kelayakannya untuk diterima dan bergabung ke dalam organisasi Panji Pelopor atau tidak. kemudian, peserta yang lolos tes akan mengikuti pelantikan kepengurusan baru serta mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus untuk pengembangan diri mereka.

Dalam tes interview ini penguji lebih menekankan pada visi dan misi para calon yang akan dilakukan ketika sudah diterima nantinya. lebih-lebih aspek kepribadian dan profesionalisme dalam berorganisasi nanti.

 

 

(Humas Infokom)

Niat Dirikan Lembaga Pendidikan, LP Ma’arif NU Palaran Kaltim Kunjungan Studi ke Ma’had Aly Nurul Jadid

nuruljadid.net – Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengadakan kunjungan studi tiru ke Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid. Acara digelar dengan format dialog interaktif dimulai pukul 20.00 WIB bertempat di Kantor Ma’had Aly, Selasa malam (20/12/22).

Sepuluh orang pengurus LP Ma’arif NU ini datang menggunakan transportasi udara dari Kalimantan Timur menuju Juanda International Airport Surabaya dan menyewa transport darat menuju Paiton. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh wakil Mudir ustaz Suliyanto dan jajaran pengurus Ma’ahad Aly Nurul Jadid.

Ustaz Suli memulai sambutannya dengan sejarah dan perkembangan Ma’had Aly. Berawal tahun 2000 dengan program dakwah oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kemudian dilanjutkan oleh alm. KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan sejak tahun 2009 sampai dengan 2020. “Ma’had Aly Nurul Jadid memiliki takhasus yaitu Fikih dan Ushul Fikih menyesuaikan kebutuhan pesantren dan masyarakat,” tutur ustaz Suliyanto.

(Ketua rombongan LP Maarif NU Palaran Kota Samarinta, Kalimantan Timur ustaz Soltan tengah menyampaikan sambutannya pada kunjungan studi ke Ma’had Aly Nurul Jadid)

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua rombongan LP Maarif Palaran ustaz Soltan. Ia mengungkapkan rasa terimakasihnya atas sambutan yang baik dan mengapresiasi pendidikan Ma’had Aly Nurul Jadid yang kualitasnya tidak kalah dengan pesantren besar lainnya.

“saya baru mengetahui terdapat pendidikan Mahad Aly di Nurul Jadid yang kualitasnya tidak kalah dengan pesantren besar, ternyata di Probolinggo ada pesantren yang besar dan bagus,” tutur ketua rombongan ustaz Soltan.

Penjelasan lebih detail tentang maksud dan tujuan kunjungan dan studi tiru itu disampaikan oleh bagian pendidikan LP Maarif NU Palaran ustaz Moh. Mohtar. “kami mengadakan kunjungan studi tiru ini, karena kami bercita-cita mendirikan lembaga pendidikan sebagai wadah pengabdian dan perjuangan dakwah anak-anak kami ketika nanti pulang dari mondok” tutur kepala bagian pendidikan yang juga sekaligus wali mahasantri Mahad Aly Nurul Jadid itu.

(Ketua rombongan LP Maarif NU Palaran Kota Samarinta, Kalimantan Timur ustaz Soltan tengah menyerahkan cinderamata kepada ustaz Suliyanto wakil Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid)

Harapannya, ketika LP Maarif NU Palaran berhasil mendirikan lembaga pendidikan berasrama, maka harapan besar ke depan bisa bekerjasama untuk mengirimkan guru tugas atau magang di lembaga pendidikan yang mereka bangun.

Dialog interaktif dilanjutkan dengan pemaparan kegiatan asrama dan kurikulum Ma’had Aly yang sesekali direspon dengan pertanyaan oleh peserta rombongan kunjungan studi banding. Suasana hangat dan akrab terjalin begitu intens sepanjang forum berlangsung.

Kasubbag Protokoler Ady Azhari memberikan keterangan bahwa kunjungan ini adalah murni untuk silaturrahim ke Nurul Jadid dan belajar untuk menggali informasi terkait pendirian lembaga pendidikan yang khusus keagamaan.

“Jadi kunjungan LP Maarif NU Palaran Kota Samarinda Kaltim ini memang menyampaikan kepada pihak kami, mau belajar tentang pendirian lembaga pendidikan khusus keagamaan sehingga memilih Program Keagmaan MANJ dan Ma’ahad Aly, pihak mereka juga tidak meminta penyambutan yang terlalu formal karena salah satu peserta rombongan adalah wali santri Nurul Jadid” terang pak Ady yang tengah menjalankan tugas pendampingan tamu.

(Rombongan LP Maarif NU Palaran Kota Samarinta, Kalimantan Timur berfoto bersama pengurus Ma’had Aly Nurul Jadid)

Setelah acara dialog dan diskusi berakhir sampai sekitar pukul 21.45 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama sebelum akhirnya acara ramah tamah digelar sekaligus makan malam di kediaman pemangku Ny. Hj. Latifah Wafi.

 

 

(Humas Infokom)

Tutup Akhir Tahun, Pondok Pesantren Nurul Jadid Dihadiahi Penghargaan Pesantren Terbaik

nuruljadid.net – Menutup akhir tahun 2022, Pondok Pesantren Nurul Jadid mendapat sebuah kehormatan selain dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara program Salam Santri bersama Indomie dan stasiun JTV, juga mendapatkan apresiasi sebagai Pondok Pesantren Terbaik tahun 2022 pada Jum’at pecan lalu (22/12).

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bersama Jawa Timur Televisi (JTV) Rek menggelar program tahuan Salam Santri yang sempat dua tahun mandek disebabkan pandemi COVID-19 ini bertujuan untuk memperkenalkan pesantren kepada khalayak lebih luas khususnya di provinsi Jawa Timur.

Kegiatan “Salam Santri” ini meliputi bersih massal pesantren, dawuh kiai, senam santri, sarapan bareng Indomie dan berbagai jenis perlombaan bernuansa Indomie. Tidak hanya itu, santri juga berkesepatan medapatkan hadiah door prize bagi yang beruntung.

Menyoal orientasi event Salam Santri, pasalnya, kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi Indomie dan JTV untuk menyapa pesantren dengan kegiatan edutainment, menggabungkan hiburan yang mendidik bagi santri.

Kiai Muhammad Al-Fayyadl yang akrab disapa Gus Fayyadl perwakilan keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid yang hadir sebagai pengisi tausiyah mengapresiasi program kerjasama, “ini merupakan bentuk silaturrahim yang baik, supaya dari pesantren bisa lebih mengenal perkembangan di luar, begitu juga teman-teman di luar bisa menyapa teman-teman di pesantren” Gus Fayyadl menuturkan kepada awak media dari JTV.

“harapannya ke depan, teman-teman dari media termasuk dari JTV dan juga dari PT Indofood ya, itu bisa memberi manfaat buat teman-teman kami, buat santri kami yang di pesantren” imbuh Gus Fayyadl di akhir wawancaranya.

Menurut Area Sales Promotion Manager (ASPM) Eko Mulyadi selaku Co. Event JTV event “Salam Santri” memberikan dana CSR dan piagam penghargaan Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur tahun 2022 versi JTV dan Indomie. Tahun ini, ada sekitar 3 pesantren yang dipilih sebagai pesantren terbaik dan menjadi tuan rumah program Salam Santri, diantaranya, Ponpes Nurul Islam Jember, Ponpes Nurul Jadid Paiton dan Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi.

Penghargaan tersebut dibuktikan dengan piagam penghargaan yang diberikan bapak Eddy sebagai perwakilan JTV kepada perwakilan keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Muhammad Al-Fayyadl, M.Fil. disamping sebagai award, melalui event-event semacam ini bertujuan sebagai “syi’ar Islam” pesantren melalui platform media televisi dan digital.

Kasubbag Umum ustaz Muslehuddin Jauhari, M.Pd mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diberikan “Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas apresiasi  dan penghargaan yang diberikan kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid, hal ini tidak lain berkat kerja keras seluruh panitia dan pengurus yang istiqomah memberikan layanan terbaik, meskipun kami sadari banyak kekurangan yang akan kami terus perbaiki,” ungkap ustaz Musleh disela kesibukannya di kantor sekretariat putra saat dimintai pendapatnya.

 

 

(Humas Infokom)

 

Sebanyak 3.500 Santri Nurul Jadid Sarapan Bersama Indomie dan JTV Rek

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar giat Semangat Sarapan bersama yang diikuti 3.500 santri putra dan putri bersama  PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Jawa Timur Televisi (JTV) Rek.  Giat dalam rangka Salam Santri ini digelar terpusat di halaman Gedung Putih Wilayah Al-Hasyimiah untuk putri dan Lapangan Ayaman untuk putra (16/12/2022) Jum’at pagi lalu.

PT Indofood Sukses Makmur melalui brand Indomie menggelar kegiatan Salam Santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Namun yang menjadi highlight kegiatan ini adalah sarapan bersama Indomie varian rasa terbaru yaitu Kebab Rendang disingkat KR.

Saat, waktu yang telah ditunggu telah tiba yaitu sarapan Indomie gratis, ribuan santri nampak berbondong-bondong mengantri dengan tertib untuk mengambil jatah sarapan mie instan Indomie varian terbaru yang sudah membuat penasaran sejak beredarnya program Salam Santri ini beberapa hari sebelum pelaksanaan.

(Tampak santri putri dengan tertib menganteri untuk mengambil kotak sarapan Indomie varian terbaru Kebab Rendang)

Terlihat ribuan santri putri dengan mengenakan kostum atasan putih dan bawahan hitam tengah menikmati sarapan sederhana Indomie setalah cukup lama mengantri. Setelah membaca doa bersama, sesuai arahan host, ribuan santri mengangkat kotak sarapan Indomie dengan meneriakkan tagline-nya “Indomie Seleraku” kemudian dengan lahap menyantap sarapan mereka yang sedari tadi aromanya menggoda perut.

Kegiatan tersebut tidak hanya untuk ajang silaturahmi saja. Pasalnya, PT Indofood dalam rangka memperingati 50 tahun Indomie hadir di tengah masyarakat Indonesia bahkan hingga manca negara juga memperkenalkan varian rasa baru Indomie, yaitu Indomie Kebab Rendang yang pagi itu dinikmati para santri secara bersama-sama termasuk pengurus yang hadir.

Manager Area Cabang Jember PT. Indofood Sukses Makmur, Eko Mulyono mengatakan, kegiatan Salam Santri sudah beberapa kali diselenggarakan di beberapa kota secara bergilir setiap tahunnya. Namun, sejak pandemi, Salam Santri sempat terhenti. Tahun ini target santri yang mengikuti Salam Santri sebanyak 3.500 orang di setiap pesantren yang dijadikan tuan rumah. Pihak Indofood memilih Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo karena dinilai selain jumlah santri yang banyak juga tingkat konsumsi mie instan cukup bagus.

(Manager Area Jember PT Indofood CBP Sukses Makmur, Eko Mulyono, pada saat menyapa para santri pada acara salam santri Indomie dan JTV)

Eko menambahkan, di akhir kuartal 4 ini, pihaknya menyelenggarakan Salam Santri di 3 kabupaten dengan pesantren yang berbeda, sebelumnya di Ponpes Nurul Islam Antirogo Jember, Ponpes Nurul Jadid Probolinggo, dan yang akan datang di Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi.

 

 

(Humas Infokom)

Semarak Salam Santri bersama JTV dan Indomie Berlangsung Meriah di Bumi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Mentari pagi warnai hari libur santri bersama JTV dan Indomie dalam rangkaian acara “Salam Santri”. Kegiatan tersebut berlangsung meriah di bumi Nurul Jadid pada hari Jum’at (16/12/2022) pagi. Pasalnya berbagai jenis kegiatan yang dilakukan mulai dari bersih-bersih massal, senam pagi sampai dengan makan bersama dan lomba berbagai kreativitas santri.

Acara Salam Santri ini merupakan program gabungan yang diselenggarakan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk bersama JTV di Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tajuk “Salam Santri”. Tujuannya selain menjalin silaturrahmi, juga untuk berbagi kebahagiaan bersama para santri dengan serangkaian acara yang telah disusun sekaligus mengenalkan produk varian baru dari Indomie.

Dalam acara ini, pihak Indomie dan JTV mengajak para santri untuk memeriahkan hari liburnya dengan berbagai acara yang cukup meriah, hingga para santri sangat terhibur dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatannya dengan senang hati. Kegiatan dimulai sejak pagi pukul 05.30 yaitu bersih-bersih massal lingkungan pesantren, kemudian para santri berkumpul di lokasi acara untuk mengikuti segmen Dawuhe Pak Yai yaitu tausiah dari keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid diwakili Kiai Muhammad Al-Fayyadl, usai tausiah dilanjutkan penyerahan CSR Indomie dan Piagam Penghargaan.

(Peserta Kelompok Lomba jingle menunjukkan kebolehannya di atas pentas Salam Santri bersama Indomie dan JTV)

Tak sampai di situ, kegiatan semakin meriah dengan kegiatan senam santri diikuti terbatas oleh 3.500 santri. Setelah cukup berkeringat sebab senam, ribuan santri mengikuti giat semangat sarapan bersama Indomie varian terbaru yaitu Kebab Rendang yang sudah mulai dimasak 3 jam sebelumnya. Hiburan Islami dari penampilan Muhibbus Sholawat pun semakin menambah kemeriahan kegiatan Salam Santri pagi itu, ditambah keseruan berbagai lomba berhadiah dan doorprize.

Pagelaran acara dipisah antara santri putra dan santri putri. Santri putra bertempat di lapangan Ayaman, sementara santri putri terpusat di halaman depan gedung putih wilayah Al-Hasyimiah (Daltim). Santri merasa sangat terhibur dengan doorprize dan beragam penampilan lomba, mulai dari lomba masak kreasi Indomie, karya kreasi kemasan Indomie, jingle sampai tebak aroma Indomie.

 (Kiai Muhammad Al-Fayyadl tengah memberikan tausiyah kepada ribuan santri yang hadir mengikuti program Salam Santri)

Saat tausiyah, Kiai Muhammad Al-Fayyadl yang akrab disapa Gus Fayyadl mengingatkan seluruh santri untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan diri dalam menghadapi zaman khususnya bijak dalam menggunakan media sosial dan hubungan antara putra dan putri. Gus Fayyadl menekankan agar santri tidak terbuai dengan godaan media sosial hingga lupa diri, tertipu dengan tampilan di media sosial termasuk hoax bahkan mengikuti trend yang tidak sama sekali mencerminkan jati diri seorang santri

Di tengah matahari yang mulai terik, para santri tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Salam Santri tersebut. Sorak meriah dari para santri mulai nyaring terdengar saat kelompok andalannya unjuk kebolehan dalam lomba Jingle Indomie. Tidak sekedar hiburan yang menjadi fokus kegiatan ini, ribuan santri juga melakukan pembacaan sholawat tawassul kepada pendiri KH. Zaini Mun’im sebagai bentuk syukur dan terimakasih kepada jasa-jasa muassis dan almarhumin.

Acara berjalan dengan lancar, berlangsung meriah yang insyaallah penuh berkah. Pengundian hadiah doorprize sekitar pukul 10.00 ditemani mendung yang menurunkan rintik hujan tak menyurutkan niat santri untuk mengikuti sampai selesai. Bermacam-macam hadiah dan doorprize yang diberikan kepada santri mulai dari uang tunai ratusan ribu hingg paket Indomie, Al-Qur’an, handuk, selimut, jam, setrika, sarung dan berbagai hadiah menarik lainnya.

 

 

(Humas Infokom)

Siswa SMA Nurul Jadid Terima Penghargaan dari Gubernur Jatim pada Hari Santri Nasional

nuruljadid.net – Siswa SMA Nurul Jadid menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai memenangkan lomba inovasi bisnis santripreneur yang diselenggarakan oleh OPOP Jawa Timur, pada Sabtu (22/10) lalu bertepatan pada Hari Santri Nasional.

Penyerahan piagam penghargaan tersebut juga bersamaan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Kafilah Jawa Timur yang berhasil membawa pulang titel prestisius Juara Umum pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXIX Tahun 2022 di Kalimantan Selatan sejak tanggal 10 sampai dengan 19 Oktober 2022.

Final lomba inovasi bisnis santripreneur OPOP Jatim diselenggarakan Kamis (20/10) silam. Pada tahap tersebut para peserta diwajibkan untuk mempresentasikan proposal bisnisnya dihadapan dewan juri. Dilansir pada portal media NU Online Jatim M Ghofirin, Sekretaris OPOP Jatim mengatakan ada tiga poin penilaian yang ditekankan oleh para dewan juri. Tiga poin tersebut ialah pengorganisasian penyaji, komunikasi, dan penguasaan materi.

Nur Hasyim Saputra santri asal Sumberasih Kabupaten Probolinggo dan Muhammad Dzakki Ronnaan Pratama asal Kota Probolinggo keduanya adalah siswa kelas XII Unggulan MIPA 1 SMA Nurul Jadid. Nur Hasyim menuturkan bahwa pencapaian ini teramat luar biasa dan membanggakan. Mengingat, lomba ini diikuti oleh siswa/santri sederajat dari puluhan pesantren terbaik di Jawa Timur sehingga persaingannya terbilang ketat dan tidak mudah.

“Dengan latihan maupun persiapan yang menurut kami mungkin kurang maksimal karena baru balik dari liburan, mendapatkan juara 3 ini suatu kebanggaan yang luar biasa dan kami syukuri. Apalagi persaingannya sangat ketat sekali, meskipun lingkupnya se-Jawa Timur tidak sedikit pesantren favorit yang ikut berpartisipasi, tapi alhamdulillah bisa juara,” ujarnya.

Ustaz Eko Hari Satrio, S.Pd. pembina Program Unggulan menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan sebuah berkah dari kerja keras peserta didik unggulan yang harus mengikuti kegiatan yang cukup padat baik di sekolah maupun di asrama. Namun meskipun momentnya mepet dengan pasca liburan pesantren, mereka bisa diarahkan dan dipersiapkan dalam kurun waktu beberapa hari untuk menghadapi final.

“Alhamdulillah meskipun di tengah keterbatasan waktu untuk mendampingi anak-anak pada final santripreneur. Namun karena mereka selama liburan juga sudah mempersiapkan diri sehingga kami selaku pembina cukup terbantu dalam mengarahkan mereka meskipun ke depan kami akan terus optimalkan pendampingan anak-anak agar mendapatkan hasil lebih baik” ungkap ustaz Eko menutup wawancaranya.

 

 

(Humas Infokom)

KH. Musleh Adnan Jabarkan Kiat-Kiat Sukses di Masyarakat

nuruljadid.net – Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ta’limiyah Pegantengan Pamekasan KH. Musleh Adnan menyampaikan kiat-kiat menjadi orang yang sukses dan dapat berbaur di tengah masyarakat yang beragam, saat menjadi muballigh pada acara Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Sabtu (22/10) malam.

Dai kondang asal pulau garam yang dikenal jenaka namun wibawa itu mengawali ceramahnya dengan menjelaskan bahwa hadirnya beliau di sini karena mendapat mandat atau tugas kehormatan dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dan untuk menyampaikan kiat-kiat menjadi orang yang sukses dan bisa berbaur di Masyarakat atas permintaan pengasuh.

Abdhinah mulai gellek sempat berfikir apa yang akan saya sampaikan, ternyata beliau (Pengasuh Kiai Zuhri) apareng tugas ka abdhinah bagaimana kiat-kiat untuk menjadi orang yang bisa berbaur dalam masyarakat walaupun abdhinah kakdintoh alumni asli Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo,” ungkap Kiai Musleh.

(Dari tengah terlihat KH. Musleh Adnan (kiri) bersama Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh Zuhri Zaini (kanan))

Kiai yang pernah mondok selama 10 tahun di Nurul Jadid itu melanjutkan, bahwa hal pertama yang menjadikan kita santri Nurul Jadid sebagai pribadi yang bisa berbaur di tengah kehidupan bermasyarakat adalah doa dari guru, pengasuh dan majelis Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Abdhinah meyakini dan merasakan ternyata pengasuh dan majelis pengasuh tidak mempermasalahkan kesalahan-kesalahan kami ketika mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, tetap didoakan. Padahal banyak kesalahan kami di pesantren,” dawuh beliau.

Kiai Musleh lantas mengutip sabda rasul: “Syafa’ati li ahlil kaba’iri min ummati” artinya “Syafa’atku untuk pelaku dosa besar dari umatku.” (HR. Abu Daud no. 4739, Tirmidzi no. 2435 dan Ahmad 3: 213. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

“Mungkin Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid mondhut eka’dintoh, sa jek raje’ennah kesalahan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap didoakan,” terangnya.

Poin kedua, beliau menjelaskan bahwa ngaji itu dasarnya di pesantren dan pengembangannya di masyarakat. Jadi setelah belajar di pesantren, maka jangan pernah berhenti belajar di masyarakat. Sebagai santri Nurul Jadid, di pesantren kita telah ditekankan untuk mengamalkan nilai al ihtimamu bil furudil ainiyah, tidak hanya itu, selain pengajian kitab kita juga belajar dan berlatih segala terapan yang ada di masyarakat.

“Standart se ekocak alem neng e pondhuk tak sami se ekocak alem neng masyarakat. Misalnya, kalau di pondok pesantren yang dibilang alim itu adalah orang yang sering ikut bahtsul masail, keng tape binabi depak ka masyarakat se alim ghenikah se bisa aladhinin kabhutonna masyarakat. Epakona tahlil, bisa tahlil ngereng, keng jek pah nyol manganyol,” imbuhnya.

(Potret susasana malam maulid di halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid dipenuhi oleh ribuan santri dan masyarakat)

Poin ketiga, tidak adanya fanatisme kealumnian di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kyai Musleh menceritakan bahwa sudah sejak dulu pengasuh dan majelis pengasuh Nurul Jadid tidak menginginkan alumni yang telah terjun ke masyarakat harus beridentitas Santri Nurul Jadid.

“Karena kalau sudah pulang ke masyarakat, sudah milik masyarakat, bukan milik Nurul Jadid. Kakdintoh se bideh ning Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, artinya kakdintoh egeresah ka abek bahwa abek kakdintoh mau bergaul sama siapa saja ngireng,” jelasnya.

Kemudian poin terakhir, adab murid kepada guru. Menguraikan penjelasan tersebut, Kyai Musleh menganalogikan seorang guru seperti talang air, dan murid adalah timba kosong.

Kakdintoh neng ilmu tariqoh bahwa guru itu seperti talang air, deddhi ojen kakdintoh minabi toron kakdintoh masok deri talang air, maka mored kakdintoh koduh narade deri talang air, benni pah langsung ngalak deri langngik, mun bedeh mured kakdintoh langsung ngalak deri langik reken nyareah elmu deri langngik pah nyambi tembeh, bile se possak a?” pungkasnya.

Dalam Ilmu Thoriqoh bahwa guru itu umpama talang air, jadi ketika hujan turun jatuh melalui talang air, maka murid harus menadahi air dari talang, bukan langsung menadah air dari langit. Jika ada murid yang langsung menadah air dari langit atau mencari ilmu langsung dari langit dengan membawa timba, maka akan memakan waktu yang lama untuk penuh. Sehingga dalam menuntut ilmu perlu guru agar jelas sanadnya dan tidak mudah belajar tanpa bimbingan guru karena dapat menyesatkan.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Peringati Maulid Nabi Hadirkan Alumninya KH. Musleh Adnan

nuruljadid.net – Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Pondok Pesantren Nurul Jadid hadirkan KH. Musleh Adnan yang merupakan alumni untuk menjadi “Muballigh” pada acara Pengajian Umum dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H pada Sabtu (22/10/2022) malam.

Kiai Musleh merupakan alumni tulen Pondok Pesantren Nurul Jadid. Beliau menimba ilmu di Nurul Jadid semenjak tingkat SLTP, dan melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTA hingga ke jenjang perguruan tinggi selama kurang lebih 10 tahun. Saat ini beliau sudah sukses berkiprah di tengah-tengah masyarakat melaui dakwahnya yang cukup populer dan banyak disenangi oleh semua kalangan. Seperti yang didawuhkan pengasuh Kiai Zuhri Zaini.

“Dan yang nanti akan memberikan tausyiah, ini juga santri yang sudah sukses. Jadi, sesudah belajar di pesantren, akhirnya berkhidmah melalui dakwah dan pendidikan di tengah-tengah masyarakat,” tutur sosok yang sederhana dan tawaduk tersebut. Kiai Zuhri memperkenalkan secara singkat figur seorang Kiai Musleh kepada para santri dalam sambutannya.

“Oleh karena itu, saya mohon nanti kepada Kiai Musleh Adnan, untuk berbagi kiat. Bagaimana beliau itu bisa sukses seperti ini. Dan nanti ini bisa menjadi teladan bagi kita untuk kita tiru, sekalipun mungkin bakat dan minat kita tidak sama dengan beliau. Tapi semangatnya dan cara-caranya mungkin dapat kita tiru,” pinta Pengasuh kepada Kiai Musleh Adnan.

Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mengatakan bahwa mengundang Kiai Musleh ini merupakan permintaan pengasuh sejak lama namun padatnya jadwal kiai Musleh dan pesan pengasuh jangan sampai menggangu jadwal kiai Musleh, maka panitia pun mencoba menyesuaikan dengan jadwal ceramah Kiai Musleh.

“Harapannya kami mengundang kiai Musleh selain atas permintaan pengasuh juga agar dapat memberikan motivasi dan inspirasi yang kuat khususnya bagi santriwan dan santriwati yang masih aktif belajar di Nurul Jadid agar terus giat tholabul ilminya dan kepada alumni secara umum hendaknya terus berkhidmat kepada masyarakat sesuai bidangnya masing-masing” terang Faizin.

Selain itu, dari kiai Musleh, pesantren ingin memberian pelajaran kepada para santri, agar ketika sudah menjadi alumni nantinya tidak membeda-bedakan masyarakat satu dengan lain. Sebagaimana dawuh Almarhum KH. Abdul Haq Zaini ketika Istighosah tahun 2009 silam di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

“Santri Nurul Jadid jangan mengkotak-kotakkan masyarakat. Bersatulah dengan santri dari pesantren lainnya,” dawuh KH. Abdul Haq Zaini.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Tuan Rumah Pelantikan DPC APDESI Kab. Probolinggo Bersama Mendes Gus Halim

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi tuan rumah Pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Probolinggo periode 2022-2027, yang dilaksanakan Sabtu (22/10) siang. Selain ratusan kades, pelantikan turut dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd.

Pelantikan digelar di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Empat puluh pengurus DPC Apdesi kompak mengenakan seragam putih dengan lambang burung garuda. Semuanya mengikuti dengan khusyuk saat prosesi pelantikan berlangsung yang dipandu Ketua DPD Apdesi Jawa Timur Sunan Bukhari, SH., MM.

Saat diwawancarai, Ketua DPC Apdesi Kabupaten Probolinggo, Hasanuddin, S.H., S.HI., M.H. mengatakan, dengan dilantiknya pengurus baru, harapannya dapat memberikan semangat baru untuk terus membangun desa di Kabupaten Probolinggo.

“Pastinya sejalan untuk membangun desa yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk lebih maju lagi. Pelantikan ini adalah langkah awal untuk dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat desa,” jelas Hasanuddin ketua terlantik.

(Menteri Desa PDTT RI Dr. (HC) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd saat memberikan sambutan)

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar, menaruh banyak harapan besar terhadap Apdesi Kabupaten Probolinggo. Guna terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Terus kerja dan perjuangkan aspirasi yang ada di masyarakat,” tuturnya.

Gus Halim berharap, dengan kepengurusan baru, Apdesi Kabupaten Probolinggo, dapat memberi kawalan maksimal bagi kepala kepala desa, pegiat desa, dan aparatur desa.

“Dengan adanya asosiasi ini, artinya kan berjamaah. Bekerja sama. Dengan begitu, pastinya permasalahan maupun kendala yang ada pasti akan lebih mudah ditangani dari pada kerja sendiri-sendiri. Kerja bersama, tentu akan lebih efektif dan efisien. Permasalahan akan sangat lebih mudah ditangani apabila kita bergotong royong, holopis kuntul baris,” imbuh pak Mendes.

 

 

(Humas Infokom)

Pengajian Umum Maulid Pada Hari Santri Nasional, Teladani Kiprah Nabi Memantik Semangat Santri

nuruljadid.net – Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H bersama KH. Musleh Adnan salah satu alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sukses di bidang dakwah, pada minggu (22/10) malam lalu untuk kembali meneladani akhlaq Nabi memantik semangat santri kembali mencintai manusia pilihan Nabi Akhiruzzaman.

Kegiatan pengajian umum ini berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid tepatnya di depan gedung Kantor Biro Kepesantrenan dihadiri langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil, Lora Shalahuddin Wahid beserta keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid juga pengurus pesantren turut hadir memeriahkan acara tersebut.

(Para Masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta tamu undangan menghadiri acara pengajian umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H)

Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah sebagai bukti bahwa manusia paling sempurna telah lahir membawa petunjuk, penerang bagi umat Islam diseluruh dunia. Oleh karenanya, panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Podndok Pesantren Nurul Jadid mengajak seluruh santri untuk mengenang kembali serta mempelajari Sirah Nabi dan memuliakan kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW.

Ketua Panitia, Muhammad Is’adur Rofiq menjelaskan bahwa kegiatan Pengajian Umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah selain sebagai kegiatan rutin tahunan juga sebagai upaya kembali menauladani nilai luhur dari kehidupan Nabi Muhammad dan Kiprah Nabi sebagai penyemangat para santri untuk berjuang di jalan Allah.

“Tujuan kami adalah untuk kembali mengajak santri lebih mencintai dan mengenal baginda Nabi Muhammad SAW melalui kisah ketauladanan beliau sebagai penyemangat santri untuk berjuang di era modern saat ini yang memiliki tantangan berbeda namun tetap harus berpegang teguh pada pilar agama Islam,” tegas ketua panitia.

(Ribuan santri dan pegawai Nurul Jadid mengikuti Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesuai dengan tema “Kiprah Nabi Daya Juang santri” tersebut bahwa santri diberikan pembekalan untuk mempelajari keteladanan nabi dalam memperjuangkan agama Islam dengan penuh kesabaran, serta akhlak mulia. Santri diwajibkan untuk mengutamakan akhlak terpuji dari pada ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak umat. Disamping itu pula santri harus selalu memperhatikan kewajiban furudlul ‘ainiyah dengan selalu istiqomah dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Disamping bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) bahwa santri harus tetap terus meningkatkan kuriositasnya (rasa ingin tahu) terhadap ilmu pengetahuan. Sebab santri yang akan menjadi penerus risalah para ulama serta penentu masa depan bangsa.

(Ribuan santri dan pegawai Nurul Jadid mengikuti Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Acara tersebut diikuti oleh ribuan santri putra-putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan berpakaian khas santri sarung, baju putih, songkok khas Nurul Jadid bagi santri putra dan baju serta jilbab setelah putih untuk santri putri. Selain santri, kegiatan pengajian umum juga dihadiri oleh pegawai Nurul Jadid dan masyarakat serta alumni di sekitar pesantren.

Sebelum acara inti dimulai, kegiatan dimeriahkan oleh pembagian hadiah pada pemenang lomba Festival Maulid dan Pekan Santri dan dilanjutkan penampilan sholawat dari Firqoh Hadrah Az-Zainiyah Nurul Jadid (FIRHAZ).

 

 

(Humas Infokom)

Mendes PDTT RI Gus Halim Sebut Paskibra HSN Nurul Jadid Lebih Baik dari Polisi dan TNI

nuruljadid.net – Mendes PDTT RI H. Abdul Halim Iskandar yang kerap disapa dengan julukan Gus Halim menyebutkan bahwa Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) dalam Upacara Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Nurul Jadid memenuhi standar Nasional bahkan lebih baik dari Polisi dan TNI. Hal itu diungkapkan pada saat memberikan amanat Upacara HSN (22/10/2022) di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid lalu.

“Mulai dari komandan upacara, pengibar bendera, pembaca pembukaan UUD 1945, pembacaan ikrar santri dan semuanya luar biasa. Standarnya, standar nasional semua,” papar Gus Halim dalam amanat Upacara HSN tahun 2022.

Meski demikian, panitia pelaksana kegiatan Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak mau terlalu berbangga-bangga karena disadari masih banyak kekurangan dengan waktu persiapan yang sangat pendek dan sumber daya yang terbatas. Karena ini akan menjadi tanggung jawab yang lebih besar kedepannya disamping harus terus memperbaiki berbagai kekurangan dalam pelaksanaan Upacara Hari Santri Nasional tahun 2022 ini.

Kasubbag. Humas dan Infokom Mujiburrohman menegaskan bahwa persiapan Upacara Hari Santri Nasional ini sangat mepet karena dipotong liburan Maulid Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Jujur, persiapan pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional tahun ini sangat pendek karena dipotong liburan Maulid pesantren, meskipun kepanitiaan dibentuk sebelum liburan, namuan murni persiapan mulai dari latihan Paskibra sampai petugas upacara dan konsep lapangan semuanya ditotal kurang dari satu minggu, tapi alhamdulillah upacara berjalan lancar meski banyak hal perlu dikoreksi dan diperbaiki” ungkap ustaz asal Nusa Tenggara Timur tersebut.

Selain itu, dalam amanatnya Gus Halim juga berpendapat bahwa menurutnya lebih sulit menjadi paskibraka dan komandan Upacara dalam Hari Santri Nasional dibanding yang dilakukan oleh polisi dan tentara.

“Menurut saya lebih sulit jadi pengibar bendera dan komandan di Hari Santri Nasional, dibanding yang dilakukan oleh pak polisi dan tentara. Kenapa lebih sulit? Kalau pak polisi dan tentara pakai sepatu, gampang. Ini pakai sanjal jepit dan sarung saja bisa disiplin seperti itu. Ini luar biasa,” ungkap Mendes PTTD RI tersebut.

Ungkapan tersebut langsung mendapatkan respon sorakan gembira disertai tepuk tangan gemuruh peserta upacara yang terdiri dari santriwan dan santriwati juga pegawai di bawah naungan yayasan Nurul Jadid.

“Itulah hebatnya santri kita semua. Alhamdulillah.” Gus Halim menegaskan dengan senyum lebar di hadapan kurang lebih 8000 peserta upacara.

 

 

(Humas Infokom)

Gus Halim: Santriwati Nurul Jadid Berpeluang Ambil Peran di Ibukota

nuruljadid.net – Gus Halim, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia memberikan semangat sekaligus motivasi kepada para santriwan dan santriwati dalam Upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 yang digelar di Lapangan Raya Pesantren Nurul Jadid Sabtu (22/10/2022) kemarin. Mendes juga kenalkan Dirjen yang ikut mendampingi di tengah amanatnya.

Kedatangan kali kedua Gus Halim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid saat ini ditemani oleh staf khusus (Stafsus) Menteri Desa PDTT, Abdul Malik Haromain, Dirjen dan beberapa staff lainnya yang merupakan alumni Nurul Jadid.

Pada upacara tersebut, Gus Halim berperan menjadi Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, Menteri Desa mengenalkan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Pembangun Desa, dari kalangan perempuan Ibu Harlina Sulistyorini.

Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi para santri, khususnya santriwati. Karena santriwati juga memiliki peluang yang sama untuk bisa berjuang membangun bangsa di kursi pemerintahan. Tentunya harus disertai dengan semangat belajar dan semangat juang yang tinggi sejak dini. Oleh karenanya, hal itu diperkuat oleh Gus Halim yang menuturkan agar santriwati agar tidak perlu khawatir.

“Jangan khawatir, santri-santri perempuan nanti juga akan ada yang jadi Dirjen (Direktur Jenderal,” jelas kakak dari Gus Muhaimin tersebut di hadapan 7000 lebih santri.

Selain sebagai Motivasi khusus bagi santriwati, Mendes juga menjelaskan alasannya mengajak Ibu Lina selaku Dirjen Kementrian Desa, yakni akan menghadiri acara Perjanjian Kerja Bersama dengan Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

“Sengaja saya membawa Dirjen, karena setelah acara ini, nanti ada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kementerian Desa dengan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo,” tambahnya.

Usai pelaksanaan upacara HSN di Lapangan Raya Pondok Pesantren Nurul Jadid, rombongan Kemendes PDTT RI beserta Pengurus APDESI bergeser menuju lokasi acara selanjutnya di Aula I Pesantren.

 

 

(Humas Infokom)