Nurul Jadid Terima Kunjungan Studi Banding Kebahasaan dari Ponpes Darussalam Blokagung

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima rombongan studi banding dari Pondok Pesantren Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi. Studi Banding tersebut dilakukan di Aula Utama Nurul Jadid pada hari Kamis (15/12) pagi waktu setempat.

Rombongan studi banding dari Banyuwangi sejumlah 40 orang ini terdiri dari pengurus dan siswa Lembaga Bahasa. Rombongan dipimpin langsung oleh A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA.

Kegiatan studi banding dibuka dengan penampilan video lagu mandarin dan baca berita dari santri Asrama LPBA dan Unggulan Bahasa Mandarin. Lagu yang ditampilkan sendiri merupakan hymne dari santri Asrama Unggulan Bahasa Mandarin tersebut.

Wakil Direktur Asrama LPBA Murtasiyah dalam sambutannya mengorientasikan empat bahasa yang mejadi prioritas pengembangan bahasa di Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Bahasa Inggris, Arab, Jepang dan Mandarin.

“LPBA disini ialah lembaga non formal yang berada dibawah naungan Pesantren Nurul Jadid. khususnya di bawah Biro Pendidikan. Dimana kita menguasai dua bahasa, fokus bahasa arab dan inggris. Selain itu, ada beberapa bahasa yang juga kami kembangkan, di SMA Nurul Jadid terdapat bahasa Mandarin dan Jepang,” jelas Murtasiyah.

(A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA tengah memberikan sambutan di depan seluruh peserta)

Pada kesempatan yang sama, A’wan Pengasuh Lembaga Bahasa Asing PonPes Darussalam Putri Utara Blokagung Banyuwangi Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Adriyani, MA. mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Pesantren Nurul Jadid yang telah memberikan kesempatan memenuhi tujuan studi banding mereka kepada LPBA.

Dirinya juga menjelaskan beberapa tujuan yang menjadi landasan mereka untuk melakukan kunjungan studi banding ke LPBA Nurul Jadid.

“Tujuan kami kesini yang pertama, untuk belajar. Kami tidak hanya membawa muridnya saja namun juga pengurus. Nanti kami harap bisa saling praktik bahasa, dan juga ngaji bagaimana manajemen LPBA Nurul Jadid. Karena kami masih mencari role model untuk mengembangkan bahasa asing,” ungkap beliau.

Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I melalui sambutannya berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sarana silaturrahmi dan ajang bertukar pikiran serta pengalaman antar sesama penggiat pendidikan usia dini dari kedua pesantren.

“Nanti adek adek bisa saling sharing dengan sesame bahasa, atau antar bahasa juga gapapa, siapa tau bisa menularkan ilmu baru, karena sesuai slogan LPBA, dunia mu seluas bahasa mu,” dawuh beliau.

(Potret sesi pemberian cinderamata oleh Pondok Pesantren Putri Darussalam Banyuwangi (kiri) kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid (kanan) dan sebaliknya)

Usai seremonial, kegiatan berlanjut dengan sesi penampilan skill antara Lembaga Bahasa Asing Nurul Jadid dan Darussalam, keduanya sangat antusias menampilkan keahlian bakat berbahasanya masing-masing, ada yang menampilkan conversation Bahasa Jepang Mandarin, Pidato, sampai Story Telling.

Sebelum acara berakhir, peserta rombongan melakukan visitasi ke asrama LPBA dan Unggulan. Dalam visitasi tersebut mereka melakukan praktik bahasa dan sharing sistem pembelajaran.

(Humas Infokom)

Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo Silaturahim ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka safari religi Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo sambung silaturahim kepada keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dilaksanakan pekan lalu pada, Ahad (04/12) siang. Kunjungan juga diisi dengan pembacaan yasin dan Tahlil di Maqbaroh masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Rencana awal, kunjungan tersebut akan dilakukan pada pagi hari, namun Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid beserta wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqid berhalangan karena harus menghadiri rapat koordinasi rutin bulanan bersama seluruh satuan kerja dan satuan pendidikan, sehingga kunjungan dimundurkan siang hari yang bertempat di Aula 1 pesantren.

Pada kegaitan itu wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid beserta wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqid dan jajaran pengurus pesantren lainnya menyambut hangat kedatangan rombongan Majelis Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK), sekaligus mawakili keluarga besar pesantren Nurul Jadid khususnya pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini yang saat itu udzur karena kondisi kesehatan.

Turut hadir dalam acara tersebut ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro disusul oleh rombongan lain sebanyak 260 peserta yang tergabung dalam Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) Wedoro Sidoarjo. Pasalnya  peserta yang ikut diawal berjumlah 240 orang akan tetapi bertambah 20 orang sehingga menjadi 260 orang. Hal ini menujukkan antusiasme yang luar biasa sebagai upaya tabarrukan kepada kiai dan majelis keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro pada saat menyampaikan sambutan)

Ketua Rombongan Ny. Hj. Zumaro memaparkan dalam sambutannya bahwa sangat senang dan penuh haru dalam penyambutan dan pelayanan yang begitu nayaman sehingga ucapan terima kasih selalu disebut dalam sambutannya. Tidak hanya itu beliau juga menyampaikan ucapan maaf atas terganggunya kegiatan lain dikarenakan kedatangan rombongan PGFM PKK.

“Terima kasih banyak atas pelayanan yang begitu baik dan nyaman terhadap kami dan mohon maaf Romo Yai dan Bu Nyai atas terganggunya waktu jenengan dengan hadirnya kami disini karna merepotkan, ”tuturnya. Usai memberikan sambutan beliau memberikan bingkisan kepada perwakilan keluarga Nurul Jadid Ny. Mutmainnah Waqid.

(Penyerahan bingkisan oleh ketua rombongan Ny. Hj. Zumaro kepada wakil sekretaris pesantren Ny. Mutmainnah Waqit)

Selain silaturahmi rombongan Pengurus Gabungan Fatayat Muslimat PKK (PGFM PKK) juga ziarah ke maqbarah pendiri dan almarhumin keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan pembacaan Yasin dan tahlil bersama mengharap barokah masyayikh Nurul Jadid.

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid menceritakan sekilas tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid, di pertengahan tausiyahnya beliau mengingatkan bahwa di Pondok Pesantren Nurul Jadid menjunjung tinggi nilai-nilai kepesantrenan. Pokok nilai kepesantrenan yang utama adalah Trilogi Santri, dalam trilogi tersebut terdapat poin-poin penting, salah satunya melaksanakan perintah Allah SWT terutama fardlu ‘Ain yang perlu menjadi perhatian bersama sebelum fardlu kifayah.

(Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid pada saat menyampaikan tausiyah)

“Santri Nurul Jadid selalu dan wajib mendahulukan trilogi santri dalam hal mengaji dan belajar selalu mendahulukan trilogi. Santri mau belajar apapun baik itu bahasa asing seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, Jepang ya silahkan, tapi trilogi santri ini harus paham dulu” dawuhnya.

 

 

(Humas Infokom)

Kenalkan Pentingnya Keprotokolan, Panji Pelopor Kunjungi Sekolah Secara Door to Door

nuruljadid.net – Dalam rangka menanamkan pengetahuan keprotokolan ke peserta didik baru, Panji Pelopor kunjungi setiap sekolah/madrasah tingkat SLTA di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan yang dibungkus dengan nama Diklat Keprotokolan ini digelar pada hari Selasa (29/12) pekan lalu.

Kasubbag. Protokoler Ady Azhari mengungkapkan bahwa, demi efisiensi waktu, kegiatan langsung diadakan serentak di dua tempat berbeda dengan menyasar pentolan-pentolan peserta didik baru sebagai peserta.

“Hari selasa kemarin, sebanyak kurang lebih 40 orang siswa hadir di setiap sekolah/madrasah. Di waktu yang sama, kegiatan ini terlaksana di dua tempat berbeda, yaitu di MA Nurul Jadid dan SMA Nurul Jadid,” ungkap Ady.

(Potret foto bersama peserta diklat dan narasumber di Ruang Rapat MA Nurul Jadid)

Imbuhnya, demi menjaga kegiatan tetap berjalan efektif dan materi tersampaikan dengan baik, pihaknya membagi tugas sesuai lokasi yang telah ditetapkan. MA Nurul Jadid di-handle oleh Ady Azhari sendiri bersama Staff Protokoler Sasmito, SMA Nurul Jadid di-handle oleh Pembina Panji Pelopor Ahmad Zainul Khofi dan Moh. Shohibul Islam, sedangkan di SMK Nurul Jadid di-handle oleh Subbag. Protokoler Alfi Syukrin bersama Moh. Miftahul Ulum.

Pasalnya, SMK Nurul Jadid seharusnya juga menjadi objek tempat Diklat Keprotokolan pada hari Selasa kemarin, namun karena berbenturan dengan kegiatan sekolah, tanggal pelaksanaannya diundur insyaAllah sampai hari Selasa pekan depan.

Selain menanamkan pengetahuan tentang keprotokolan, kegiatan ini juga diharapkan bisa menyaring benih-benih anggota protokoler yang nantinya akan tergabung di organisasi Panji Pelopor dan berkontribusi aktif dalam memberikan pelayanan kepada tamu pesantren, dan me-manage event-event pesantren.

 

(Humas Infokom)

Optimalkan Pelayanan Santri, Biro Kepesantrenan Putri Stimulus Pengurus dan Wali Asuh

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid terus mendorong optimalisasi pelayanan kepada santri. Kamis (01/12) pekan lalu, sebagai salah satu bentuk ikhtiar mereka mengadakan Seminar Kewaliasuhan bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Wakasi. Biro Kepesantrenan dalam sambutannya mewakili Waka. Biro Kepesantrenan menyampaikan tujuan diselenggerakannya acara ini tak lain adalah sebagai upgrading keilmuan atau keterampilan pengurus dan wali asuh terutama dalam hal memberikan pelayanan sebagai orang tua kedua bagi santri.

“Salah satu tujuan diadakannya pelatihan ini sebenarnya lagi-lagi untuk meng-upgrade keilmuan/skill pengurus dan wali asuh, itung-itung juga sebagai bekal calon istri dan ibu sholihah. Karena mendidik anak itu tidak dadakan tapi butuh ilmu. Menjadi wali asuh atau menjadi orang tua adalah belajar sepanjang masa,” tutur beliau.

Seminar kewaliasuhan ini menghadirkan sosok narasumber yang ahli dalam bidang parenting, beliau adalah Neng Aniqq Al Faqiroh, Parenting Enthusiast dan Pegiat Mental Health. Dalam sesi pematerian, Neng Aniqq fokus membangun kesadaran pengurus dan wali asuh untuk terus melakukan upgrading diri, memberi motivasi agar mereka merasa bersyukur menerima amanah untuk mengabdi, menjadi santri yang berakhlak, memahami diri sendiri, dan mengelola emosi.

Menyoal acara, seminar ini dibungkus dengan sistem one day training yang terbagi menjadi dua sesi pelatihan, yaitu pagi dan siang-sore. Acara dihadiri oleh seluruh wali asuh wilayah putri dan beberapa pengurus pesantren putri.

Pihaknya berharap, seminar ini bisa menjadi ‘trigger’ bagi para pengurus dan wali asuh, tidak sekedar menjadi pengetahuan, namun juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menanamkan kebiasaan baik bagi diri mereka dan santri.

 

(Humas Infokom)

Tuan Rumah Praktik Kerja Industri, Nurul Jadid Sambut Hangat SMK Bustanul Ulum Bulugading Jember

nuruljadid.net – SMK Bustanul Ulum Bulugading Jember serahkan siswinya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Kepala SMK Bustanul Ulum bersama beberapa jajaran dewan guru dan wali peserta didik kemarin Sabtu (3/12/2022) siang di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid. Rombongan disambut hangat oleh Kepala Bagian Humas dan Protokoler Dr. Syamsuri Hasan, M.HI. dan Kepala Bidang Kurikulum Biro Pendidikan H. Foni Yusanda, SP.

Kali ini, terdapat sebanyak 29 siswi yang akan melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) selama 3 bulan ke depan. Mereka akan bermukim dan menjadi bagian dari santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang akan ditempatkan di berbagai satuan kerja sebagaimana telah ditentukan oleh bagian humas dan protokoler pesantren.

Momen Audien ketika menyimak sambutan perwakilan Nurul Jadid oleh  H Foni Yusanda dari Biro Pendidikan

Kepala Sub Bagian Protokoler Adi Azhari, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan kali pertama karena tahun-tahun sebelumnya pihak SMK Bustanul Ulum Bulugading Jember pernah menempatkan siswinya untuk melakukan Prakerin di Pondok Pesantren Nurul Jadid, sehingga kehadiran mereka disambut hangat dan akrab layaknya teman lama kembali bersua.

Menurut Nurul Hidayat, Kepala SMK Bustanul Ulum dalam sambutannya menyampaikan bahwa, prakerin ini merupakan kali kedua bagi SMK Bustanul Ulum memilih Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menjadi tempat menimba ilmu serta pengalaman bagi siswinya setelah dua tahun terkahir terhalang pandemi.

“kami sangat berterimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah berkenan menerima kami kembali, setelah dua tahun kami tidak melakukan Prakerin,” tuturnya.


Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Kepala dan jajaran dewan guru SMK Bustanul Ulum Bulugading Jember

Sementara itu, dalam sambutan dari pihak pesantren diwakili oleh H. Foni Yusanda, SP. Kepala Bidang Kurikulum Biro Pendidikan menyampaikan beberapa manfaat dari kegiatan prakerin kepada para siswi dan wali murid.

“Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini, yang pertama, mengimplementasikan kompetensi keilmuan yang sudah diperoleh siswi selama ada di lembaga asalnya. Kedua, peserta prakerin bisa mendapatkan pengalaman baik yang ada maupun yang tidak ada kaitannya dengan kompetensinya, berarti mendapatkan pengalaman yang lebih luas atau meningkatkan kompetensi siswa. Ketiga, bagaimana membangun etos kerja yang baik. Keempat, membangun komunikasi dan jaringan,” terang Foni.

Acara penyerahan diakhiri dengan ramah tamah dan pengasramaan peserta prakerin yang telah disiapkan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Cetak Fuqaha Perempuan, Ponpes Nurul Jadid Gelar Bahstul Kutub Kubro Khusus se Probolinggo

nuruljadid.net – Dalam rangka mencetak fuqaha perempuan untuk pemberdayaan dan penguatan keilmuan satriwati khususnya di bidang fiqh dan turats, Pondok Pesantren Nurul Jadid mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Bahstul Kutub khusus se- Probolinggo, Jum’at (02/12) di Aula 1 Pesantren. Wakil Kepala Bidang Tarbiyah Wata’lim Ny. Nurul Fajriyah bersama jajaran pengurus Biro Kepesantrenan yang lain turut hadir menyambut peserta dari berbagai daerah di Probolinggo.

Adanya Bahtsul kutub berlandaskan kitab klasik atau turats se Probolinggo ini diharapkan juga bisa menjadi berkah selain untuk mewujudkan kemandirian organisasi Forum Kajian Pondok Pesantren Putri se- Probolinggo (Fkp3-pro) yang dirintis sejak tahun 2016 oleh K. Amin dan K. Amir Mahmud juga untuk pemberdayaan fuqaha perempuan dalam meningkatkan kapasitas keilmuannya dalam menyikapi fenomena hukum kekinian seputar perempuan.

Tujuan diadakannya bahstul kutub tersebut selain silaturahmi antar pesantren se Probolinggo, juga untuk mempersiapkan materi dari hasil musyawarah bahstul kutub yang akan dibawa atau diajukan ke bahstul masail tingkat Jawa Timur nantinya.

Ny. Nurul Fajriyah menyampaikan bahwa bahstul kutub dengan bahstul masail sama tapi tidak serupa dalam segi konteks, namun tujuannya sama sebagai wadah santri untuk berkreasi di bidang membaca kitab turats dan membangkitkan ghirroh untuk selalu semangat dalam belajar kitab kuning, mengkritisi dan beradaptasi pada berbagai permasalahan di era peradaban baru (new civilization) serta yang tidak kalah penting adalah untuk memberluas khazanah keilmuan peserta.

“bahstul kitab dan bahstul masail mungkin serupa tapi tidak sama yakni konteksnya berbeda-beda tapi tujuannya sama yaitu untuk menjadi wadah belajar santri untuk berkreasi di dalam membaca kitab-kitab turats, agar tetap semangat mempelajari kitab kuning, belajar mengkritisi terhadap suatu permasalahan dan menambah wawasan keilmuan” tutur Wakil Kepala Bidang Tarbiyah Wata’lim tersebut.

Pada kesempatan ini, Forum Kajian Pondok Pesantren Putri se-Probolinggo (Fkp3-pro) adalah wadah bagi seluruh santri khususnya di wilayah kabupaten Probolinggo untuk mempersiapkan materi hasil musyawarah yang akan diangkat pada Bahstul Masail se Jatim. Pasalnya, Fkp3-pro tersebut menyiapkan terlebih dahulu dengan mengkaji kitab Taqrib (matan Fathul Qorib) untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang akan dibahas pada bahstul masail yang melibatkan seluruh pondok pesantren di Jawa Timur.

“Adanya Fkp3 ini menyediakan wadah untuk kita bermusyawarah sebelum dihajar oleh pesantren selain Kabupaten Probolinggo, karena di luar sana banyak yang lebih mumpuni secara keilmuan sehingga moment inilah yang bisa kita optimalkan untuk unjuk aksi sebelum kita keluar dari Probolinggo” ujar ustazah Isnaini perwakilan Fkp3-pro dalam sambutannya.

Pada kegiatan kali ini hadir selaku narasumber sekaligus mushahhih KH. Amin Quthbi Munir, KH. Roi Fadly, KH. Amir Mahmud, sedangkan bertindak sebagai perumus, ustadz H. Zainullah Adam, dan ustadz Ahmad Husain Fahasbu. Kegiatan bahstul kutub ini diikuti oleh 182 peserta dari 43  delegasi perwakilan pesantren se- Kabupaten Probolinngo. Adapun nama – nama pesantren tersebut ialah:

  1. Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton
  2. Pondok Pesantren Raudlatul Istiqomah Maron
  3. Pondok Pesantren Nurul Qodim I Paiton
  4. Pondok Pesantren Nurul Qodim II Paiton
  5. Pondok Pesantren Darul Lughah Walkaromah Kraksaan
  6. Pondok Pesantren Badrid Dhuja Kraksaan
  7. Pondok Pesantren Darut Tauhid Krejengan
  8. Pondok Pesantren Darut Tauhid Pajarakan
  9. Pondok Pesantren Rofiatul Islam Krejengan
  10. Pondok Pesantren Ar-Rifi’iyah Semampir
  11. Pondok Pesantren Ihya’us Sunnah Krejengan
  12. Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Kademangan
  13. Pondok Pesantren Raudlatul Hasaniyah 1 Genggong Pajarakan
  14. Pondok Pesantren Darut Tauhid Genggong Pajarakan
  15. Pondok Pesantren Hafsawaty Genggong Pajarakan
  16. Pondok Pesantren Raudlatul Hasaniyah II Genggong Pajarakan
  17. Pondok Pesantren Zainul Hasanain Genggong Pajarakan
  18. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Besuk
  19. Pondok Pesantren An Nidhomiyah Besuk
  20. Pondok Pesantren Ulil Albab Klaseman
  21. Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah (Mais) Paiton
  22. Pondok Pesantren Ahlus Sunnah Waljama’ah Brani
  23. Pondok Pesantren Wisma At-Taufiq Genggong Pajarakan
  24. Pondok Pesantren Lubul Labib Kedungsari
  25. Pondok Pesantren Nurul Qur’an Kraksaan
  26. Pondok Pesantren Al-Mashduqiyah Kraksaan
  27. Pondok Pesantren Manbaul Ulum Paiton
  28. Pondok Pesantren As-Shulthon Triwung Kidul
  29. Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiat Tongas
  30. Pondok Pesantren Subulus Salam Pajarakan
  31. Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Pakuniran
  32. Pondok Pesantren Roudlatul Hasaniyah Mojelegi Gading
  33. Pondok Pesantren Nurur Rohmah Kota Anyar
  34. Pondok Pesantren Bisril Arifin Pakuniran
  35. Pondok Pesantren Fatahillah Sumber Kerang
  36. Ma’had Aly Program Takhossus Paiton
  37. Pondok Pesantren Sabilul Hasan Genggong Pajarakan
  38. Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan
  39. Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang
  40. Pondok Pesantren Hafsawati Timur Genggong Pajarakan
  41. Pondok Pesantren Damanhur Romly Genggong Pajarakan
  42. Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an Genggong Pajarakan
  43. Pondok Pesantren Mambaul Ulum

 

(Humas Infokom)

Sambung Generasi, MPK MA Nurul Jadid Gelar Pelantikan Akbar

nuruljadid.net – Regenerisasi jabatan merupakan satu hal penting dalam proses keberlangsungan organisasi. Selain itu, regenerisasi jabatan juga menjadi salah satu trendsetter penanaman panca kesadaran santri kelima yaitu kesadaran berorganisasi, dengan melimpahkan tugas dan tanggung jawab sebagai amanat organisasi sehingga pengurus baru memiliki ruang untuk berkiprah, berkembang dan berkontribusi kepada madrasah dan pesantren.

Melihat urgensitas tersebut, Majelis Perwakilan Kelas (MPK) MA Nurul Jadid sebagai lokomotor seluruh Organiasi Siswi Intra Madrasah (OSIM) gelar pelantikan akbar pada hari Rabu (30/11) bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebanyak 8 organisasi siswi secara sah dilantik, diantaranya, Organisasi Siswi Intra Madrasah (OSIM), Organisasi Jurusan (OSAKA, ISO, OSQ, EXCOM, FORSIS, ASPS) dan Praja Muda Karana (PRAMUKA).

(Potret penyerahan serah terima jabatan dari pengurus demisioner ke pengurus baru terlantik dan didampingi oleh pembina organisasi)

Ketua MPK MA Nurul Jadid Hilma Nilnash S. A. menjelaskan sistematika dan tahapan-tahapan mulai dari registrasi hingga seleksi yang telah dimulai sejak tiga pekan lalu.

“Tahun ini menjadi tantangan khusus bagi kami, MPK sebagai lokomotif perlu mengorganisir regenerisasi seluruh organisasi yang ada di MA Nurul Jadid, baik OSIM, Organisasi Jurusan, dan PRAMUKA. Tahapan regenerisasi ini sudah dimulai sejak tiga pekan lalu, dari pengambilan formulir, tes interview masing-masing organisasi, sampai pelantikan akbar hari ini,” jelas Ketua MPK asal pulau garam itu.

Pembina MPK MA Nurul Jadid ustaz Muchtarullah, M.Pd. juga menyatakan hal senada, lebih lanjut beliau mengapresiasi kerja tim yang solid dan proaktif dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

“Tanpa kerja tim dan bantuan dari anak-anak, acara ini tidak akan berjalan dengan baik. Mereka adalah barisan pendorong suksesnya pagelaran regenerisasi organisasi. Semoga selepas ini, ilmu yang telah mereka dapatkan dari organisasi bisa diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, dan masa mendatangnya,” ungkap Bapak Muchtar kepada Tim Nurul Jadid Media.

Menyoal acara, tepat pukul 08.00 WIB pengurus demisioner dan pengurus baru yang akan dilantik mulai memenuhi Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pelantikan dimulai secara bertahap, dari Organisasi Jurusan, PRAMUKA, hingga OSIM.

Alhamdulillah pada hari Rabu (30/11) siang, tali generasi resmi tersambung, poin kelima panca kesadaran santri masih terus mengalir dalam semangat pengabdian Siswi MA Nurul Jadid. Semoga para pengurus baru terlantik bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan amanah.

 

(Humas Infokom)

Biro Kepesantrenan Putri Nobatkan Pengabdi Terbaik Tahun 2022 Sebagai Apresiasi dan Inspirasi

nuruljadid.net – Ikhtiar peningkatan layanan santri dan pemberian apresiasi bagi pengurus pengabdi menjadi program tahuan Biro Kepesantrenan (Biktren) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kali ini penobatan pengurus diselenggarakan Biktren putri yang merupakan kerja kolaborasi lintas bagian yaitu penataan wilayah, BK/WA dan PGFA Biro Kepesantrenan putri (28/11/2022).

Penobatan pengurus, wali asuh dan muallimat terbaik yang dimulai sejak pukul 19.30 hingga 22.30 WIB ini merupakan bentuk kecil yang pesantren dapat lakukan untuk mengapresiasi kerja pengabdian para pengurus, wali asuh dan muallimat selama di pondok pesantren.

Wakabid BK/WA dan Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan ustazah Siti Maknunah, M.Pd. menyampaikan bahwa para pengurus tersebut memiliki peran penting dalam membangun karakter santri selama mondok di pesantren.

“Penobatan ini tujuannya sebagai bentuk apresiasi kepada pengabdian para pengurus khususnya putri karena merekalah yang mengawal dan mengasuh keseharian santri dalam membentuk karakter dan kepribadian yang baik selama mereka mondok di pesantre” terang ustazah Maknunah.

Hadir pada kegiatan tersebut kurang lebih 800 pengurus dari seluruh wali asuh baik pusat maupun satelit dan perwakilan siswi dari masing-masing daerah di seluruh wilayah putri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Penobatan pengurus harian, wali asuh dan maullimat terbaik Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selain untuk memberikan apresiasi kepada pengurus teladan yang telah bertugas dengan baik, kegiatan penobatan ini juga sebagai upaya untuk menumbuhkan ghirroh atau semangat bagi pengurus yang lain agar lebih bersemangat dan berkhidmat dalam pengabdian kepada pesantren.

“Kami juga sebagai pengurus pesantren putri bermaksud dengan mengadakan penobatan ini selain untuk mengapresiasi juga untuk membangkitkan ghirroh pengabdian pengurus dan wali asuh serta muallimat yang lain dalam berkhidmat kepada pesantren” imbuh ustazah Maknunah kepada Nurul Jadid Media.

Penobatan ini dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama pengurus terbaik, kedua wali asuh terbaik dan ketiga muallimat terbaik dengan beberapa kategori yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Biro Kepesantrenan putri.

Setidaknya ada tiga tahapan, pertama penyebaran form pencalonan ke setiap daerah di masing-masing wilayah. Setelah pengumpulan form pencalonan akan ditentukan delapan pengurus dengan suara terbanyak dari masing-masing daerah akan dipilih kembali oleh seluruh santri di setiap wilayah untuk menentukan siapa peroleh vote terbanyak.

(Penobatan pengurus harian, wali asuh dan maullimat terbaik Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sebanyak sepuluh wali asuh terbaik dan juga pengurus akan melewati sesi interview atau wawancara yang ditanyai langsung oleh Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I dan Wakil Biro Kepesantrenan Ny. Mamnu Hatur Rohmah.

Untuk penobatan Muallimat proses seleksi lebih sederhana dilakukan berdasarkan pengajuan dari setiap daerah dengan beberapa kriteria seperti kedisiplinan, kompetensi dan kepribadian.

Beberapa kategori bagi pengurus harian meliputi pengurus, wali asuh dan muallimat terbaik. Sedangkan, kategori pengurus meliputi pengurus teladan, pengurus karismatik, pengurus kreatif, dan pengurus terajin.

Teknis pelaksanaan kegiatan ini juga bekerjasama dengan bagian IT dan Multimedia putri untuk mendokumendasikan seluruh rangkaian acara mulai dari proses pemilihan, interview hingga penobatan.

Suasana penobatan berlangsung sangat khidmat hingga tidak sedikit audiens yang menangis terharu dikarenakan sepanjang prosesi penobatan diiringi dengan puisi yang menyentuh hati dibawakan dengan syahdu dan alunan backsound yang menyayat jiwa.

 

 

(Humas Infokom)

 

Tanamkan Pola Asuh Penuh Cinta, Bumi Damai Al Mawaddah Gelar Seminar Parenting Eksklusif

nuruljadid.net – Dalam rangka upaya memberi pemahaman kepada wali santri tentang pentingnya pola asuh dengan penuh cinta, Wilayah Al Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar seminar parenting bertajuk “Kekuatan Cinta Orang Tua” yang bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Ahad (27/11) pekan lalu.

Kegiatan yang diselenggarakan secara eksklusif ini dihadiri sebanyak 230 orang wali santri dan 80 orang tamu undangan. Pasalnya kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kualitas generasi yang ditunjang dengan bagaimana seorang anak dididik sedari dini oleh orang tuanya.

Dibuka oleh Pemangku Wilayah Al Mawaddah Ny. Hj. Hamidah Wafie, seminar parenting menghadirkan Narasumber Neng Aniqq Al Faqiroh, Pegiat Mental Health dan Parenting Enthusiast, juga seorang Trainer Spiritual Mother Hood dan PPA for Kids.

“Bukan kecerdasan dan kepintaran yang membuat kita selamat dalam dunia dan akhirat, namun ada hal hal kewajiban basic dasar yang harus dimiiki oleh anak-anak kita. Ini bukan seminar biasa, ini adalah temu keluarga,” dawuh Ny. Hj. Hamidah Wafie dalam sambutannya tentang pentingnya sekolah menjadi orang tua ini.

(Pemangku Wilayah Al Mawaddah Ny. Hj. Hamidah Wafie tengah memberi sambutan kepada seluruh orang tua/wali santri Wilayah Al Mawaddah yang hadir)

Dalam paparannya, Neng Aniqq Al Faqiroh mengajak orang tua/wali santri untuk kembali menata niat dengan jernih baik dalam menjalankan kewajiban dan belajar sebagai orang tua. Karena tingkah laku dan kualitas anak sebanding lurus dengan niat dan kasih sayang orang tua.

Tak kalah penting, beliau juga memaparkan peranan-peranan orang tua terhadap anaknya. Menurut beliau, orang tua memiliki peranan sebagai role model (panutan), sebagai rumah, dan jantung bagi anak. Dengan itu, orang tua bertanggungjawab untuk terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam tumbuh dan kembang anak, untuk menciptakan memori atau kenangan yang positif bagi anak di hari-hari mendatang, hingga masa dewasa.

“Saat kita mendidik anak, itu juga sama dengan mendidik kita sendiri. Anak bisa jadi salah mendengar, tapi tidak pernah salah meniru children see children do,” imbuh Neng Aniqq.

(Potret Neng Aniqq sedang memaparkan materi dengan sangat dalam dan penuh penghayatan)

Untuk itu, Neng Aniq menyarankan agar orang tua bijak tidak hanya merawat namun menanamkan cinta yang tepat dalam setiap pola asuh yang diberikan kepada anak.

The power of love memang sangat luar biasa sekali. Namun perlu diperhatikan bahwa, ada cinta yang mematikan, ada cinta yang membangkitkan. Apakah kita sudah benar memberikan cinta kepada anak-anak kita?” tutur beliau.

Tidak hanya memperoleh kiat-kiat parenting yang berguna dalam hal perkembangan anak, tangis haru dan rindu pun pecah saat dipertemukannya orang tua dengan putri nya usai sesi pematerian tersebut. Iklim kerinduan dan kasih sayang mewarnai euforia di ruang Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid siang itu.

“Terima kasih kepada segenap pengurus Wilayah Al Mawaddah yang sudah mengadakan acara ini. Seminar Parenting ini buat saya pribadi adalah wadah informasi yang diperlukan oleh orang tua, karena disini kami bisa bertemu dan saling bertukar cerita, mendengar pengalaman parenting dari narasumber dan orang tua lainnya, yang bisa menjadi ilmu baru bagi saya,” ungkap seorang wali santri setelah mengikuti Seminar Parenting ini kepada Tim Nurul Jadid Media.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid, Satu-satunya dari Probolinggo Penyumbang Medali Pertama untuk Jatim pada POSPENAS IX Tahun 2022 di Jateng

nuruljadid.net – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) kembali menggelar perhelatan akbar Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (POSPENAS) ke-IX yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Kali ini Jawa Tengah menjadi tuan rumah tepatnya di Kota Surakarta sejak tanggal 23 s.d 27 November 2022. Kegiatan ini berkerjasama dengan Kemenpora, Kemdikbud dan beberapa pihak terkait yang diikuti oleh seluruh provinsi se Indonesia.

Dari total 2000 lebih santri atlet dan peserta POSPENAS dari 34 provinsi se Indonesia, kontingen Kemenag Jatim mengutus sekitar 101 atlet dan peserta salah satunya santri Pondok Pesantren Nurul Jadid atas nama Mohammad Hengki Fernando.

Hengki sapaan akrabnya mengikuti cabang seni lomba Stand Up Comedy ala santri. Berdasarkan pengakuannya, dia mengatakan bahwa tidak mengetahui jika dirinya didaftarkan oleh pembina sekaligus pelatihnya ustaz Mujiburrohman ke POSPENAS melalui Kanwil Kemenag Jatim

(Potret wajah sumringah Hengky saat penobatan pemenang lomba Stand Up Comedy Pospenas IX )

“Jujur awalnya saya tidak tau kalau diri saya didaftarkan POSPENAS, lomba stand up comedy lagi, karena saya merasa tidak berbakat dalam bidang tersebut,” ungkapnya.

Ketika dimintai keterangan, ustaz Mujiburrohman membenarkan hal tersebut disebabkan saat itu yang bersangkutan (red. Hengki) sedang pulang atau tidak ada di pesantren, sedangkan data harus segera masuk ke panitia POSPENAS hari itu juga.

Diketahui bahwa momentum seleksi POSPENAS tahun 2022 ini mendadak dan berbarengan dengan libur Maulid Pondok Pesantren Nurul Jadid sehingga tidak sempat melakukan seleksi dan melengkapi berkas persyaratan yang cukup rumit. Sehingga Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak mendelegasikan santrinya untuk ikut seleksi kecuali Stand Up Comedy karena ditunjuk seminggu sebelum keberangkatan menuju POSPENAS di Surakarta Jawa Tengah.

Mengetahui hal tersebut, awalnya Hengki terkejut dan ragu untuk berpartisipasi pada lomba Stand Up Comedy karena latar belakangnya adalah keterampilan ilmiah dan sastra puisi, sehingga tidak ada material lawak sama sekali.

“Ketika tau saya didaftarkan saat balik dari rumah, spontan saya kaget dan menghadap ustaz Mujib menyampaikan keraguan saya dan menanyakan pertimbangan kenapa saya didaftarkan'” jelas Hengki kepada Tim Nurul Jadid Media.

Usai bertemu ustaz Mujib, Hengki akhirnya dapat menerima pertimbangan yang diberikan dan berusaha untuk mempersiapkan yang terbaik dalam kurun waktu kurang dari satu minggu tanpa pendampingan intensif.

Berdasarkam keterangan yang diberikan, Ustaz Mujib menerangkan kenapa Hengki dipilih,

“Saya memilih Hengki karena sudah kenal sejak lama dan anaknya aktif ikut lomba meskipun bukan lawak. Tapi paling tidak ada tiga hal yang memantapkan saya memilih Hengki yaitu mentalitas, kemandirian, dan sikap positifnya sebagai modal utama bertanding,” imbuh ustaz Mujib.

 

(Hengki saat dikalungkan medali perak oleh juri Stand Up Comedy pada POSPENAS IX Jawa Tengah Tahun 2022)

Alhasil persiapan singkat dan pendampingan di penginapan Asrama Haji Donohudan Bonyolali, Jawa Tengah selama dua hari itu berbuah manis. Sambil menyusun materi dan berlatih siang malam hasilnya cukup memuaskan dengan menyumbangkan medali perak pertama di hari perdana untuk kontingen Jawa Timur.

Sedangkan juara satu diraih oleh Jawa Barat yang sebelumnya pernah menjuarai lomba serupa di Bandung tingkat provinsi, sedangkan juara tiga jatuh pada tuan rumah yaitu Jawa Tengah. Pemenang mendapatkan medali, piagam penghargaan dan maskot POSPENAS IX tahun 2022.

Kunci keberhasilan dari kisah Hengki adalah kerja keras dan kesungguhan jiwa serta ketawaddu’an dalam menjalankan setiap arahan dari ustaz atau pelatih melahirkan komitmen kuat dan terarah untuk mencapai sebuah tujuan. Tentunya harus diiringi dengan doa dan tawakkal kepada Allah SWT atas segala usaha dan upaya yang telah dilakukan.

“Saya bangga bisa mengharumkan nama Nurul Jadid dan menjadi satu-satunya santri Probolinggo di level nasional yang berhasil menyumbangkan medali pertama untuk Jatim meskipun harapannya adalah emas, saya sangat bersyukur Alhamdulillah ini tidak lepas berkat barokah dan doa para majelis keluarga masyayikh Nurul Jadid,” tutup Hengki dengan bangga dan senyum yang lebar.

 

 

(Humas Infokom)

LPBA Nurul Jadid, Sebulan Borong 6 Gelar Juara Nasional

nuruljadid.net – Oktober menjadi bulan panen prestasi bagi Peserta Didik Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid. Sebanyak 10 santri telah mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menyumbangkan berbagai medali di ajang nasional. Tak tanggung-tanggung mereka meraih prestasi itu secara bergiliran dalam waktu sebulan.

Ahmad Baihaqi, Peserta Didik Lembaga Bahasa Arab LPBA Nurul Jadid, mengawali prestasi di bulan Oktober sebagai Juara 2 lomba Taqdimul Qissoh dalam Ajang Tarqiyatul Lughoh Arobiyyah Spektakuler yang diselenggarakan oleh UIN Satu Tulungagung.

Kemudian disusul dengan tiga orang peserta didik LBA yang lain, yaitu Anugrah Fajar Islam, Muhammad Salmanul Faris, dan Mifta Khudin Wicaksono sebagai Juara 3 Debat Bahasa Arab dalam ajang dan penyelenggara yang sama.

Sementara tiga peserta didik LBI lainnya telah meraih Juara 2 Debat Bahasa Inggris dalam event SEESPA English Olympic yang diselenggarakan oleh Universitas Sriwijaya, mereka diantaranya M. Fahmi Rizaldi, Irsyad Nur Azizi, dan Azkayana Hafidz D. N.

Belum selesai sampai di sini, dalam Maliki English Festival yang diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 3 peserta didik LBI mampu menunjukkan tajinya. Mereka diantaranya, Irsyad Nur Azizi sebagai Juara 3 English Olympiad, Salsabila Az Zahro menempati posisi kedua pada lomba News Anchor, dan Ilman Zidni Mubarak sebagai Juara 1 Story Telling.

Dilihat dari angka memang cukup mudah, namun di balik itu semua banyak peluh perjuangan yang diteteskan demi meraih prestasi.

Merespon peserta didik yang istiqomah meraih prestasi, Direktur LPBA Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan, M.HI. memberikan apresiasi dan berharap prestasi ini menjadi trigger dari mekarnya bunga-bunga prestasi lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi perjuangan yang telah ditempuh oleh peserta didik LPBA Nurul Jadid, saya yakin ini adalah buah dari hasil jerih payah mereka. Semoga dengan capaian prestasi ini, kedepannya kita bisa terus istiqomah dan memunculkan buih-buih peserta didik berprestasi lainnya,” pungkas Ustaz Syamsuri.

(Humas Infokom)

Usung “Sustainable Tourism” dan Literasi, Guru SMK Nurul Jadid Raih Penghargaan Gubernur Jatim pada GCC 2022

nuruljadid.net – Dua guru SMK Nurul Jadid berhasil bawa pulang trofi dan piagam penghargaan dari Gubernur Jatim usai memenangkan lomba Video Tourism Object and Modern Local Culture dan Apresiasi Penulis Buku pada GTK Creative Camp disingkat GCC batch 3 tahun 2022. Pemberian penghargaan pemenang GCC ini dilaksanakan di Hotel Novotel Samator East Surabaya Jum’at (18/11) pagi kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Ir. H. Wahid Wahyudi, MT. melaporkan dalam sambutannya bahwa lomba GCC batch 3 tahun 2022 ini diikuti oleh 18.338 peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur. Jumlah ini meningkat 190% dari tahun 2021 yang hanya diikuti sebanyak 6.333 peserta.

Pada acara penganugerahan pemenang GCC 2022 batch 3 tersebut, SMK Nurul Jadid berhasil meraih 2 penghargaan, Mujiburrohman, S.Kom sebagai juara 1 lomba Video Tourism Object & Modern Local Culture sedangkan Nurul Laili Syofaria, S.Kom sebagai 10 nominator terbaik kategori Apresiasi Penulis Buku (APB) Fiksi.

(Mujiburrohman, S.Kom saat menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa pada GCC Batch 3 Tahun 2022)

Mujiburrohman, S.Kom peraih juara 1 lomba Video Tourism Object & Modern Local Culture, mengaku sangat bersyukur dan tidak menyangka karyanya dinobatkan sebagai yang terbaik.

“saya sangat bersyukur atas anugerah dari Allah SWT ini, sehingga dipercaya sebagai Juara 1. Karena tujuan utama saya ikut bukan semata-mata untuk menang namun lebih kepada mengkampanyekan pelestarian lingkungan dan sustainable tourism berbasis masyarakat” Mujib menuturkan saat diwawancarai tim Nurul Jadid Media.

Novel “Rahasia” yang dibaca lebih dari dua ratus ribu kali di Wattpad karya Nurul Laili Shofaria, S.Kom, guru Multimedia SMK Nurul Jadid, ini berhasil menduduki nominasi 10 besar karya fiksi terbaik.

“Saya sangat bersyukur bisa kembali masuk nominasi 10 karya buku fiksi terbaik tahun ini, karena pemenang tahun lalu juga berpartisipasi lagi tahun ini sehingga persaingan cukup ketat. Tapi, Alhamdulillah hobi menulis ini menghasilkan karya yang diapresiasi dan semoga membawa berkah untuk kampanyekan literasi. Amin” terang Lilik sapaan akrab Nurul Laili Shofaria.

(Nurul Laili Shofaria, S.Kom saat menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa pada GCC Batch 3 Tahun 2022)

Pengharagaan ini merupakan kali kedua, namun yang berbeda jika tahun lalu (2021) penghargaan diberikan oleh Kepala Dindik jatim, tahun ini penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menerangkan, saat ini dunia sedang mengalami perubahan. Sehingga dibutuhkan inovasi dan inisiasi untuk meng-update berbagai percepatan perubahan yang terjadi. “Harus bergerak dan ini butuh ekosistem. GCC adalah sebuah ekosistem yang disiapkan dindik Jatim untuk adaptasi perubahan ini,” jelasnya.

Ibu Khofifah melanjutkan di tengah perubahan ini guru dan kepala sekolah harus menyiapkan siswa didiknya menjadi game changer.

Sementara itu, kepala Dindik Jatim Bapak Wahid Wahyudi, lomba GCC ini merupakan wadah bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk meluapkan inovasi dan kreatifitasnya. Karenanya beliau mengucapkan rasa syukur atas dukungan Gubernur Khofifah yang telah memberikan perhatiannya kepada insan pendidikan.

Dalam pelaksanaanya, Bapak Wahid menjelaskan proses seleksi GTK Creative Camp Bacth 3 ini terdiri dari 2 kegiatan inti dengan dua tahapan. Tahap pertama, yakni pola 34 jam pembelajaran (JP) untuk pelaksanaan workshop full online dengan menggunakan Zoom Meeting. Kemudian tahap kedua, pola 48 jam pembelajaran untuk pengerjaan karya mandiri secara offline.

“tiga besar karya inovasi setiap kategori dari setiap jenjang akan mendapatkan sertifikat tambahan berupa sertifikat juara yang ditandatangani oleh Gubernur Jatim” imbuh kepala Dindik Jatim.

Di akhir wawancara, Mujib mengungkapkan bahwa prestasi yang diraih ini merupakan selain anugerah dari Allah SWT juga berkat barokah doa para keluarga besar Masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Jujur ini merupakan berkah sekaligus anugerah dari Allah SWT bahwa kemenangan kami ini berkat doa para guru khususnya keluarga besar Masyayikh Nurul Jadid dan juga keluarga serta rekan seperjuangan di pesantren tercinta ini, semoga dapat memotivasi dan menginspirasi yang lain untuk berkarya dan berdampak bahwa orang pesantren mampu bersaing asal kerja keras,” tutup Mujiburrohman yang diamini oleh ustazah Nurul Laili Shofaria.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Sambut Hangat Kunjungan SMP Bustanul Makmur Banyuwangi

nuruljadid.net – Tiga armada bis, rombongan pelajar dari SMP Pondok Pesantren Bustanul Makmur Genteng, Banyuwangi melaksanakan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo dalam rangka silaturrahim. Rombongan itu tiba di bumi Nurul Jadid pada hari Kamis sore (17/11/2022).

Kedatangan itu disambut baik oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1. Rombongan terdiri dari pelajar putra dan putri yang didampingi langsung oleh Kepala SMP Bustanul Makmur dan beberapa guru lainnya.

(Peserta kunjungan dari SMP Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi tengah mengikuti acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pesantren)

Dalam kunjungan tersebut, rombongan pelajar SMP Bustanul Makmur dikenalkan secara singkat tentang Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menayangkan mulai dari profil pesantren, lembaga, hingga organisasi yang ada di dalamya. Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk bertanya langsung seputar informasi tentang Nurul Jadid yang belum diketahui.

Maksud kedatangan pihak SMP Bustanul Makmur ke Nurul Jadid yakni selain untuk mempererat tali silaturrahim, juga untuk menambah wawasan seputar pesantren peserta didiknya dengan mengenal lebih dalam apa yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid termasuk gambaran output alumninya. Sehingga mampu memotivasi dan menjadi inspirasi bagi siswa-siswi SMP Bustanul Makmur.

(Kepala SMP Bustanul Makmur Genteng Banyuwangi tengah menyampaikan sambutan pada acara seremonial kunjungan di Aula 1 Pesantren)

“Diharapkan ke depan anak-anak ini bisa terinspirasi sehingga bisa bergabung menjadi santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo,” tutur Imamuddin, M.Pd.I, Kepala SMP Bustanul Makmur.

Kunjungan tersebut merupakan program khusus yang diberikan kepada pelajar kelas akhir dengan nama “Program Bimbingan Karir” yang bertujuan agar peserta didiknya mampu menjadi pribadi yang sukses di masa depan, salah satu caranya dengan memfasilitasi bagaimana memilih lembaga pendidikan lanjutan yang tepat dengan observasi langsung ke lapangan.

“Semoga hadir kita kali ini, menjadi motivasi bagi kami, anak-anak kami dalam rangka bimbingan karir melihat secara langsung sekolah-sekolah yang akan dituju, termasuk pondok pesantren yang akan baik untuk studi lanjut insyaallah,” imbuhnya.

SMP Bustanul Makmur ini tidak hanya bertamu ke Pondok Pesantren Nurul Jadid saja, melainkan juga ke lembaga lain di berbagai kota/kabupaten seperti Jember, Mojokerto, dan Malang.

Turut hadir dalam kunjungan ini Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, kepala-kepala satuan pendidikan, perwakilan Biro Kepesantrenan, Biro Pendidikan, dan tim protokol serta Humas Infokom pesantren.

 

 

(Humas Infokom)

Wisuda UNUJA, Rektor Sampaikan Bentuk Komitmen Bakti UNUJA bagi Peradaban Bangsa

nuruljadid.net – Rekor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, M. Ag. jabarkan lima bidang tata kelola UNUJA sebagai bentuk komitmen bakti UNUJA bagi peradaban bangsa. Di samping itu, beliau juga beri apresiasi dan selamat kepada para wisudawan melalui sambutan rektor dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Nurul Jadid Wisuda Diploma, Sarjana, dan Magister, Sabtu (29/10) pagi.

Wisuda, Rektor menjelaskan, adalah pengakuan akademik terhadap kompetensi yang telah ditempa selama ini. Dengan wisuda ini, para wisudawan telah melalui suatu tahapan penting dari proses akademik yang panjang dan melelahkan.

“Wisuda tahun akademik 2021-2022 ini diikuti oleh 1.115 wisudawan wisudawati dari jenjang magister, sarjana, dan diploma,” jelas Kyai Hamid.

(Potret KH. Abdul Hamid selaku Rektor Universitas Nurul Jadid saat menyampaikan sambutan dalam acara Wisuda)

Wisuda tahun ini sekaligus merupakan puncak milad satu lustrum UNUJA yang mengusung tema “Bakti UNUJA untuk Peradaban Bangsa”.

“Semangat untuk berbakti dan mengabdi inilah yang mendasari dilaksanakannya berbagai kegiatan pra acara wisuda yang telah diikuti bersama sepanjang bulan Oktober ini, yang juga bertepatan dengan momentum penuh berkah lainnya. Yakni peringatan Maulid nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional,” tutur KH. Abdul Hamid Wahid.

Di waktu yang sama, Rektor juga menjabarkan komitmen bakti UNUJA bagi peradaban bangsa, perwujudan tersebut diantaranya; komitmen UNUJA untuk membentuk generasi yang unggul, siap menghadapi tantangan dengan tetap melestarikan keluhuran tradisi, berbekal keimanan dan ketakwaan kuat kepada Allah SWT.

“Untuk mewujudkan komitmen itu, dijewantahkan dalam proses tata kelola UNUJA dalam lima bidang. Pertama, Bidang Pendidikan. Kedua, Bidang Penelitian.  Ketiga, Pengabdian Kepada Masyarakat, Keempat, Bidang Tata Kelola. Kelima, Kerja Sama,” imbuh Rektor.

Tak lupa, di akhir sambutannya, Rektor memberikan ucapan selamat dan doa kepada para wisudawan.

“Selamat dan sukses selalu bagi para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid. Semoga ilmu yang telah diperoleh selama di UNUJA mendapat keberkahan dan kebermanfaatan sebanyak-banyaknya bagi diri, keluarga, dan masyarakat luas,” tutup Kyai Hamid.

 

(Humas Infokom)

Undang Wali Santri, Wisuda PPIQ Nurul Jadid Tahun 2022 Lebih Berkesan

nuruljadid.net – Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid gelar Wisuda Tahsinul Qiro’ah dan Pengukuhan Majelisan Tahfidzul Qur’an Tahun 2022 pada Sabtu (12/11/2022) malam lalu yang bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo dengan mendatangkan wali santri yang diwisuda.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih berada dalam masa pandemi, pada wisuda kali ini telah berhasil mendatangkan wali santri wisudawan secara offline ke tempat acara. Dimana hal itu merupakan impian dari panitia sejak tahun lalu yang terpaksa dibatalkan disebabkan faktor masih pandemi dengan protokol kesehatan ketat. Sehingga wisuda tahun ini terasa lebih spesial dan berkesan khususnya bagi para wisudawan. Sementara itu, wali santri yang lain yang tidak bisa hadir langsung dapat menonton secara live streaming di kanal youtube pesantren.

Wisuda kali ini diikuti oleh 53 peserta PPIQ yang terdiri dari 28 peserta Tahsninul Qiro’ah dan 25 Peserta Majelisan Tahfidzul Qur’an. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengikuti wisuda, karena harus melewati proses yang cukup panjang dan usaha sungguh-sungguh untuk bisa lulus tes  dan mengikuti program wisuda serta pengukuhan majlisan tersebut.

(Potret Peserta Wisuda Tahsinul Qiro’ah PPIQ  Nurul Jadid Tahun 2022)

Menurut ustaz Andre, koordinator acara ini menuturkan, tujuan wisuda ini yang pertama, ialah sebagai bentuk rasa syukur di tingkat internal kepengurusan dan peserta didik lebih-lebih kepada wali santri atas tuntasnya target dalam menempuh pendidikan baik di program Tahsinul Qiro’ah maupun di program Tahfidzul Qur’an yang ada di PPIQ. Kedua, sebagai syiar dan modal bagi peserta didik untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur H. Rusdi Aziz, Wakil Direktur Gus Ahmad Madarik, para alumni ustaz Supriyadi, ustaz Dimas Eko Cahyono, ustaz Sa’ari, wali santri dari wisudawan Tahsinul Qiro’ah, dan semua santri PPIQ Nurul Jadid Putra.

Gus Ahmad Madarik, Wakil Direktur PPIQ, dalam pidato sambutan menyampaikan pesan kepada para peserta agar tidak mudah berbangga diri.

“Jangan cepat bangga dengan apa yang sudah sampean peroleh selama ini,” dawuh Gus Madarik kepada wisudawan dan audien yang hadir.

Di akhir sambutannya, Gus Madarik mendoakan semua orang yang hadir pada acara tersebut agar kelak mendapatkan barokah Al-Qur’an.

“Semoga yang hadir pada malam hari ini mendapatkan barokahnya Al-Qur’an, digolongkan menjadi ahli Qur’an, dan besok bisa bertemu pada hari kiamat menjadi ahli Qur’an yang bisa memberikan syafaat kepada keluarganya,” pungkas Gus Madarik. Do’a ini pun diamini secara serentak oleh seluruh hadirin yang mengikuti acara wisuda secara offline di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

 

(Humas Infokom)