Pemasangan Bendera NU Oleh Ratusan Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net- Menjelang muskerwil I PWNU Jatim panitia sibuk mempersiapkan kebutuhan tempat, logistik, pameran, bazar  umbul-umbul dan bendera NU sejak 2 minggu sebelum pelaksanaan muskerwil. Muskerwil I PWNU akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 Nopember 2019 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Yang akan diikuti oleh ribuan peserta dari unsur masyayikh NU, asatidz NU dan pengurus NU lainnya.

Tidak hanya panitia yang sibuk bekerja namun ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo ikut terlibat, seperti gambar yang ada diatas.

Ahmad Rifai salah seorang santri berasal dari madura mengatakan “Saya ikut terlebibat memasang bendera NU ini demi NU, karena saya mengharap barokah kiai NU baik yang telah wafat dan masih hidup. Sebagai santri saya percaya adanya barokah itu, karena kepercayaan terhadap barokah diajarkan oleh Pesantren”.

Pemasangan bendera dilakukan malam hari mulai dari habis isya sampai selesai di sepanjang jalan menuju Pesantren Nurul Jadid.

Pewarta : PM

Gapura Bambu Meriahkan Muskerwil I PWNU Jatim

nuruljadid.net- Tidak seperti biasanya, pintu masuk Tanjung menuju Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, terlihat sangat indah dan unik. Maklum, gapura bambu terpajang dipintu masuk sebelah kanan dan kiri. Gapura ini untuk menyambut kegiatan muskerwil yang akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pemerintah Desa Karanganyar, Paiton, Probolinggo ikut andil dalam memeriahkan muskerwil I PWNU jatim 2019 kali ini. ini tidak lepas dari diselenggarakannya muskerwil di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” Ucap Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi Munsy.

“Partisipasi desa memang kami harapkan untuk memeriahkan. Dan pembuatan gapura dari bambu yang unik itu, bagian dari bentuk dukungan desa terhadap muskerwil I PWNU Jatim,” Sambungnya.

Rozi pengemudi becak tanjung-pondok ikut senang melihat gapura yang sudah menghiasi pintu masuk jalan menuju pondok.

“Saya sebagai masyarakat tanjung ikut bangga dengan adanya muskerwil ini. Juga saya bersyukur desa saya bisa ikut andil memeriahkannya.

 

Pewarta : PM

Sukseskan Muskerwil Dengan Khotmil Qur’an

nuruljadid.net- Tradisi yang dilakukan oleh Pondok Pesantren untuk mengsukseskan kegiatan disamping mendesain konsep yang matang dan baik juga memohon kepada Allah dengan bentuk kegiatan khotmil qur’an dan istighasah, seperti yang saat ini dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Ungkap Ustadz Saili Aswi Sekretaris Biro Kepesantren sekaligus panitia muskerwil.

Satu bulan pra acara muskerwil I PWNU Jatim, kita sudah meminta seluruh santri Nurul Jadid untuk mendoakan agar kegiatan muskerwil sukses, tentunya dengan kegiatan-kegiatan pernak pernik lainnya yang ikut berpatisipasi pada suksesnya muskerwil I PWNU Jatim ini, Kata Ustadz Didik P. Wicaksono, Bagian Humas di Kepanitiaan Muskerwil.

Kegiatan muskewil akan berlangsung dua hari sejak tanggal 28-30 bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.

“Kita berharap dengan keterlibatan semua elemen dalam mensukseskan kegiatan ini, bisa mendapat barokah dari para sesepuh NU,” Sambung Ustadz Didik

 

Pewarta : PM

Apresiasi KPU Terhadap Santri Nurul Jadid Sebagai Pemilih Pemula Cerdas

nuruljadid.net- Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo, memberikan apresiasi kepada santri Pondok Pesantren Nurul Jadid karena mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri dari KPU. Pertanyaan tentang kepemiluan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo (26/11) pukul 10. 00 WIB.

Saya cukup bangga melihat antusiasme santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam mengikuti acara sosialisasi seperti ini, apalagi mereka mencatat beberapa hal penting yang disampaikan oleh pemateri dari KPU dan mapu menjawab 12 pertanyaan dengan tuntas, hal ini diungkapkan oleh Dr. Ali Wafa, M.Pd usai acara sosialisasi.

“Alhamdulillah, saya bisa ikut acara ini. ini sangat penting untuk saya ikuti. Sangat bermanfaat bagi saya dan saya lebih paham materi kepemiliuan,’ Ucap Icha santri kels XII Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

“Santri Nurul Jadid cerdas-cerdas mereka langsung paham dan ngerti dengan cepat materi yang diasampaikan tadi,” Kata Ibu Ririn Puji Astutik Staf Humas KPU sekaligus sebagai pemateri pada kegiatan tersebut.

 

Pewarta : PM

Komisioner KPU : Jangan Memilih Karena Uang

nuruljadid.net- Pendidikan politik bagi pemilih pemula dan perempuan sebuah keniscayaan. Kegiatan ini dimaksudkan agar mereka melek politik. Politik yang terlahir dari sebuah kesadaran bukan karena uang, seperti yang diungkapkan oleh Komisioner KPU Divisi Parmas Dr. Ali Wafa, M.Pd sekaligus alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo pada acara Sosialisasi Pemilih Pemula dan Perempuan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton (26/11) pukul 10. 00 WIB.

Kegiatan ini dihadiri oleh 120 siswa perwakilan dari sekolah tingkat SLTA dibawah naungan Yayasan Nurul Jadid.

“Pemilih pemula ini masih fress, belum terkontaminasi oleh politik kepentingan, disinilah tugas KPU untuk memberikan pendidikan politik yang benar. Mereka memilih bukan karena uang atau disebut dengan money politic,” Sambung Dr. Ali Wafa.

“Kegiatan ini baik untuk terus dilakukan secara berkesinambungan agar mereka pemilih pemula benar benar paham,” Ucap Ponirin Mika Kasubbag Humas dan Infokom PP. Nurul Jadid.

Pewarta : PM

Kabag Humpro: Sosialisasi Pemilih Pemula Oleh KPU Sangat Penting

nuruljadid.net- Sosialisasi kepada pemilih pemula dan perempuan dengan metode tatap muka merupakan kegiatan yang cukup penting, karena ini merupakan ilmu baru bagi para pemilih pemula agar tahu bagaimana menjadi pemilih pemula yang baik. Hal ini seperti di ungkapkan oleh Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi Munsyi pada acara sosialisasi kepada pemilih pemula dan perempuan bertempat di Aula Pesantren II (26/11) pukul 10.00 WIB.

Hadir pada acara sosialisasi pemilih pemula dan perempuan oleh KPU Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi, Kasubbag Huminfo Ponirin Mika, Kasubbag Protokoler Dr. Bashori Alwi, Komesioner KPU Probolinggo Dr. Ali Wafa, Staf Humas KPU Probolinggo Rini Puji Astuti dan beberapa staf KPU.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menambah wawasan berpolitik yang baik, terutama kepada anak didik kami sebagai pemilih pemula,” Sambung Ustadz Ernawiyadi di ujung sambutannya.

Sebanyak 120 peserta yang hadir mengikuti kegiatan sosiaisasi oleh KPU mereka perwakilan dari masing-masing sekolah tingkat SLTA se-Nurul Jadid.

 

Pewarta : PM

 

PBDNJ Borong 18 Medali Nasional

PBDNJ Borong 18 Medali Nasional

nuruljadid.net – Perguruan Bela Diri Nurul Jadid sukses menyabet 18 medali yang terdiri dari 12 medali emas, 1 medali perak, dan 5 medali perunggu di Kejuruan Nasional (Kejurnas) Kota Pahlawan Championship 1 2019. Selasa (25/11/2019).

Berlangsung di GOR Pertama ITS Surabaya, lomba tersebut diadakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) bersama Pemerintah Kabupaten Surabaya dan dimulai sejak tangal 23 – 25 November 2019 yang diikuti oleh seluruh Perguruan pencak silat se- Indonesia.

Junaedi, Wakil ketua sekaligus pelatih PBDNJ yang turut serta mendampingi ke tempat lomba menyampaikan rasa bangganya atas apa yang telah diraih oleh anak didiknya.

“Bersyukur kepada allah SWT bisa di berikan juara, Pastinya senang dan bangga melihat para atlet PBDNJ juara karena prosesnya teman – teman PBDNJ ketika persiapan lomba sangat berat dan butuh proses yg matang, mungkin sudah hak mereka hingga di beri juara. Karena proses yg keras tidak akan menghianati hasil,” tegasnya saat dihubungi nuruljadid.net via telepon.

Peserta PBDNJ (Seragam hitam) saat mengikuti lomba

Peserta PBDNJ (Seragam hitam) saat mengikuti lomba

Selain itu, Aulia Akbar Maulana, Koordinator Prestasi dan Humas PBDNJ turut merasa bangga atas pencapaian PBDNJ ditingkat nasional.

“Perasaan saya sangat senang dan bangga atas prestasi mereka tapi kami sangat menyayangkan kurang maksimal karena masih banyak yang perlu kami perbaiki terkait kekompakan dan stamina para ank didik,” ungkapnya.

“Seluruh prestasi ini kami berikan pertama kepada orang tua Meraka masing masing dan Pesantren khususnya Biro Pengembangan Bidang PPM yang sudah selalu membantu dan mendukung kami,” imbuhnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Rapat Koordinasi Persiapan Muskerwil I PWNU Jatim

nuruljadid.net- Dalam rangka persiapan kegiatan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I PWNU Jawa Timur, yang ditempatkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo 29-30 Nopember 2019, Panitia Wilayah bersama Panitia Lokal mengadakan rapat koordinasi bertempat di ruang rapat Universitas Nurul Jadid, Ahad (24/11).

Hadir pada rapat koordinasi Ketua Panitia Muskerwil I PWNU Jatim Dr. H. Makruf, Sekretaris  H. Syamsudin, Bendahara  Dr. Edi bersama beberapa panitia PWNU dan  Panitia Lokal H. Faizin Syamwil, Sekretaris Ustadz Agus Fanani bersama koordinator bidang di kepanitiaan lokal.

Turut hadir pula Kepala Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Direktur Klinik Az-Zainiyah Nyai HJ. Khodijatul Qodriyah, Wakil Sekretaris Pesantren Nyai Hj. Muthmainnah. Pertemuan tersebut sebagai cheking kepanitiaan tugas panitia wilayah dan panitia lokal.

Ustadz Agung P. Wicaksono bagian humas panitia lokal menyampaikan “Adanya rapat koordinasi tersebut untuk mensingkronkan, mensinergikan dan mengintegrasikan tugas pokok dari masing-masing kepanitian baik panitia PW maupun panitia lokal”.

“Hal ini dimaksudkan agar bisa meminimalisir tumpang tindih tugas apa yang menjadi kewenangan masing-masing kepanitiaan,” Sambung Ustadz Agung.

 

Pewarta : PM

Bisnis Kreatif Mahasiswa FAI di Hari Wisuda

nuruljadid.net- Momen wisuda tentu merupakan hari yang ditunggu oleh seluruh mahasiswa, termasuk juga oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo (UNUJA). Hari ini (23/11) wisuda gelombang ke II dilaksanakan bertempat di AULA Universitas Nurul Jadid. Wisuda tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini ada tiga kali secara bertahap dilakukan dalam pelaksanaan wisuda.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Dr. Bashori Alwi salah seorang Dosen Universitas Nurul Jadid. ” Tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelunya, dari begitu banyaknya mahasiswa yang akan di wisuda, maka panitia melaksanakan wisuda dengan tiga gelombang yang bertahap, semua ini dimaksudkan agar lebih tertib dan memudahkan kinerja panitia,”.

Sementara disisi lain yang tak luput dari pengamatan Infokom Nurul Jadid, adanya bisnis kreatif oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid, mereka memaksimalkan moment wisuda kali ini dengan menjual hasil produk mereka.

Aisyatul Humairo salah satu mahasiswa UNUJA Prodi FAI mengatakan, ” Kami menjual produk-produk yang dibuat oleh kami dan kakak kelas kami, disamping sebagai promosi juga untuk mendatangkan uang yang nantinya akan diberikan kepada Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) agar bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Alhamdulillah, pengunjung banyak yang senang dan banyak pula yang membeli,”.

“Kami akan terus memasarkan produk mahasiswa UNUJA pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pesantren dan Universitas Nurul Jadid,’ Ucap Dewi Setia Mahasiswa FAI semester 3.

 

Pewarta : PM

FKS Kangean Nurul Jadid, Ngaji Aswaja Era Revolusi Industri 4.0

nuruljadid.net- Forum Komunikasi Santri Kangean Nurul Jadid (FKSK-NJ), Senin (11/11) melaksanakan Ngaji Aswaja bertempat di AULA PCNU Kangean, pukul 10. 00-13. 00 WIB

Pada acara seremonial kegiatan ngaji aswaja ini dihadiri oleh ro’is syuriah PCNU Kangean KH. Nurul Huda Adhim, Ketua Tanfidziyah KH. Mujtaba Adhim, Ketua P4NJ Kangean Ustadz Abdul Halim dan tokoh masyarakat.

Peserta ngaji aswaja sebanyak 500 lebih terdiri dari perwakilan Anshor, IPNU, IPPNU, Mahasiswa, Osim, Osis dan seluruh alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Herman Sugianto, Ketua panitia pelaksana kegiatan ini mengatakan terkait ditetapkannya tema ngaji aswaja.

“Kader NU dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 harus cakap dan terampil, karena jika tidak mempersiapkan diri sejak sekarang, maka kader-kader NU akan tergilas. Namun disamping itu, internalisasi nilai-nilai aswaja penting untuk dilaksanakan. Karena NU itu tidak akan menutup diri pada perkembangan teknologi,” Ucap Herman Sugianto, Mahasiswa Fakultas Agama Islam Nurul Jadid ini.

Pembicara pada acara ngaji aswaja Ustadz Ponirin Mika, MPd.I Dosen Universitas Nurul Jadid sekaligus Ketua Lakspesdam MWCNU Paiton Probolinggo asal Desa Gelaman, Arjasa, Sumenep dan Ustadz Maulana Mahfudz, SH. MHI Dosen Institut Agama Islam Alhidayah Kangean, Wakil Rois Syuriah PCNU Kangean, Ketua Banser sekaligus Da’i Muda asal Desa Arjasa Laok, Kangean, Sumenep.

Dua pembicara menyampaikan materi yang berbeda, pembicara pertama lebih kepada NU menghadapi revolusi industri 4.0 dan pembicara kedua fokus kepada sejarah aswaja, macam-macam firqoh dan cara melawan aliran islam transnasional.

Kolaborasi dua pembicara ini mampu menghipnotis peserta yang hadir, ditandai dengan banyaknya peserta yang bertanya seputar materi yang disampaikan oleh dua pembicara tersebut.

Pewarta : PM

Di RWS Al Mawaddah, Wali Santri Belajar Menjadi Sahabat bagi Anak melalui Parenting Class

Di RWS Al Mawaddah, Wali Santri Belajar Menjadi Sahabat bagi Anak melalui Parenting Class

nuruljadid.net – Dalam rangka media informasi perkembangan kegiatan wilayah dan ajang silaturahim kepada wali santri, Wilayah Al Mawaddah, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Rapat Wali Santri (RWS) dan Parenting Class yang dilaksanakan pada hari Jum’at (15/11/2019) di Musholla Al-Mawaddah.
Berlangsung pukul 13.00 WIB, acara itu dihadiri oleh Hj, Hamidah Wafi, pemangku wilayah Al-Mawaddah, seluruh wali santri dan asatidzah wilayah Al Mawaddah.
Dengan digabungkannya acara RWS dengan Parenting Class bertujuan bagaimana memberikan pemahaman kepada wali santri supaya tidak sekedar menjadi orang tua bagi anak yang notabenenya menjadi penuh dengan rasa sungkan, takut, dll. Namun bagaimana orang tua juga mampu menjadi sahabat bagi anak tanpa mengilangkan rasa hormat anak kepada orang tua. Sehingga dengan begitu anak dapat dibantu menemukan solusi atas setiap masalahnya dan orang tua menjadi tempat berpulang bagi anak.
Ning Raudlatul Aniq, Pemateri Parenting Class memaparkan. Dari dari sekian banyak problematika anak menjadi “unik” adalah karena kurangnya perhatian dari lingkungan sekitar terutama keluarga dan orang tuanya sendiri. Banyak dari mereka yang malah lebih nyaman kepada teman atau orang lain, tak lain disebabkan karena rasa takutnya kepada orang tua yang tidak menumbuhkan rasa nyaman seperti halnya sahabat bagi mereka.

Pemateri Parenting Class, Ning Raudlatul Aniq saat menyampaikan materi

Pemateri Parenting Class, Ning Raudlatul Aniq saat menyampaikan materi

Dengan begitu ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh para orang tua guna menghadapi seorang anak menurut MK (mesin kecerdasan) nya masing-masing. “Orang zaman dahulu mendidik anak dengan otoriter itu efektif sedangkan saat ini anak sudah melek teknologi sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan menjadikan mental mereka menjadi rapuh dengan keadaan dunia luar yang cukup keras. Disinilah peran orang tua yaitu menguatkan mereka dari segi mental dengan dukungan dan motivasinya.” imbuh Ning Raudlatul Aniq.
Acara ini mendapat respon positif dari wali santri. “Semakin kita tau bahwa mendidik anak itu juga perlu cara yang tepat. Kelas parenting ini adalah perbaikan bagi saya sebagai orang tua. Selama ini saya mendidik anak hanya menggunakan perspektif saya sendiri. Dan Alhamdulillah setelah mengikuti kelas parenting ini saya menemukan sudut pandang lain untuk memperbaiki ini semua.” Komentar Ibu Rofi’a, salah satu wali santri Al – Mawaddah.

Penulis : Kholis

Editor : Ponirin

Berlakukan Blanko Kegiatan di Hari Libur Santri, inilah Tujuan Sebenarnya

Berlakukan Blanko Kegiatan di Hari Libur Santri, inilah Tujuan Sebenarnya

nuruljadid.net – Momen liburan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para santri. Karena pada saat itulah, segala kerinduan bisa tersampaikan. Namun tak jarang pula, momentum tersebut sedikit menggoda para santri untuk “berleha-leha” ketika di rumah.

Untuk mengantisipasi salah satu dampak miring euforia liburan tersebut, pengurus wilayah Al-Mawaddah memiliki inisiatif untuk memberlakukan blanko kegiatan santri selama liburan. Adapun kegiatan – kegiatan yang dicatumkan dalam blanko tersebut seperti sholat berjama’ah, membantu orang tua, muroja’ah materi pelajaran program unggulan, serta berbagai kegiatan lain yang tentunya tidak mengganggu momen liburan santri, justru sangat membantu santri untuk memanfaatkan liburan dengan diisi kegiatan yang bermanfaat.

“sebenarnya tujuan adanya blanko kegiatan liburan santri hanyalah untuk menjaga keistiqomahan mereka (santri, red) selama berlibur agar kebiasaan-kebiasaan di pesantren mampu dipertahankan lebih-lebih ditingkatkan lagi” jelas Nur Aisyah, Kepala Wilayah Al Mawaddah.

“tak hanya untuk menjaga keistiqomahan saja, berlakunya blanko ini juga bertujuan untuk melatih kejujuran mereka.” Tambah Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah)

Blanko yang dibagikan saat santri hendak pulang ini harus dikumpulkan saat santri kembali ke pondok dengan telah diberi bubuhan paraf dari wali santri, sebagai bukti bahwa mereka (santri, red) telah melaksanakan kegiatan tersebut saat dirumah. Blanko liburan ini bukanlah pertama kalinya di Mawaddah, melainkan sudah menjadi tradisi wajib dalam liburan dibeberapa tahun terakhir.

Diberlakukannya blanko tersebut mendapatkan respon positif dari walisantri, hal itu dibuktikan dengan terkontrolnya aktifitas yang dilakukan oleh putri mereka masing-masing.

“merasa terbantu dengan adanya blanko ini, soalnya ketika liburan tiba, terkadang anak kami tidak terkontrol aktifitasnya, kadang terfokuskan kepada HandPhone saja. Namun dengan Adanya blanko ini saya bisa mengkontrol aktifitas anak kami untuk tetap istiqomah menjalankan kebiasan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di pesantren walaupun di hari libur santri” ungkap wali santri yang dikutip dari group sosial media.

Tak hanya santri, wali santri pun juga diberikan blanko informasi dan penilaian wali santri terhadap perkembangan putrinya selama libur pesantren. Blanko tersebut dibagikan pada saat pelaksanaan Rapat Wali Santri (RWS) di Wilayah Al Mawaddah, Jum’at (15/11/2019).

Kepala Wilayah Al Mawaddah juga mengutarakan kepada wartawan nuruljadid.net bahwa blanko/form khusus wali santri ini sengaja dibagikan kepada wali santri pada saat RWS karena ingin mengetahui informasi perkembangan putrinya terlebih penilaian akhlak santri selama libur pesantren dengan menjawab beberapa pertanyaan yang telah tertera.

Penulis: Dewi

Editor: Ponirin

Pantau Perkembangan Santri; Pengurus Ajak Wali Santri Bersinergi Melalui Raport Santri

Pantau Perkembangan Santri; Pengurus Ajak Wali Santri Bersinergi Melalui Raport Santri

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa Rapat Wali Santri (RWS) Wilayah Al Mawaddah, Jum’at (15/11/2019). Momentum rapat tersebut tidak disia-siakan oleh pengurus untuk memberikan informasi perkembangan santri mengenyam Pendidikan selama 1 semester di Wilayah Al Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pasalnya, pada pelaksanaan RWS tahun ini pengurus wilayah membagikan laporan hasil belajar santri atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah raport. Adapun poin-poin yang tertera dalam raport seperti; capaian materi umum, capaian materi unggulan/khusus, perkembangan kepribadian santri, absensi kegiatan wilayah, absensi kegiatan program unggulan/khusus, ekstrakulikuler, keaktifan organisasi, prestasi umum santri dan catatan wali asuh yang bersumber dari Buku Muhasabah Santri Wilayah Al Mawaddah.

Nur Aisyah, Kepala Wilayah Al Mawaddah menyampaikan bahwa teralisasinya raport santri ini merupakan aplikasi dari keinginan Pemangku Wilayah, Ny. Hj. Hamidah Wafie yang berkeinginan agar wali santri turut andil memantau serta mengetahui perkembangan santri selama di Pesantren sehingga wali santri dan pengurus wilayah saling bersinergi untuk perkembangan santri.

“jadi, wali santri tidak hanya mengetahui perkembangan hasil belajar putrinya dari Lembaga formal saja, namun mereka (wali santri, red) juga mengetahui perkembangan putrinya selama mengenyam pendidikan dan pembinaan di pesantren terlebih di Wilayah Al Mawaddah” jelas Kepala Wilayah Al Mawaddah kepada nuruljadid.net.

“informasi perkembangan dan hasil belajar santri (raport) yang telah kami berikan merupakan realisasi dari keinginan Pemangku Wilayah sehingga diharapkan kedepannya wali santri dan pengurus wilayah saling bersinergi untuk memantau, mengawal dan mengontrol perkembangan putrinya sehingga apa yang diharapkan wali santri bisa tercapai” tambahnya.

Berbeda dengan raport tahun sebelumnya, tahun ini raport santri Wilayah Al Mawaddah merupakan penyempurnaan dari raport pada tahun sebelumnya.

“raport ditahun ini lebih lengkap dibandingkan dengan tahun sebelumnya pasalnya, ada beberapa tambahan poin penyempurna didalamnya. Pada raport tahun ini raport sudah memberikan penilaian Kognitif, Afektif, prestasi santri dan lainnya” ungkap Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah).

Dilanjutkannya, penilaian Kognitif meliputi materi umum (Fiqih, Tauhid, Ta’lim Al Qur’an dan lain sebagainya) yang harus dicapai oleh santri dengan standart yang telah ditetapkan bersama. Sedangkan penilaian Afektif meliputi; perkembangan kepribadian santri, prestasi, keaktifan organisasi dan semangat belajar santri.

Penulis: Kiky

Editor: Ponirin

Berakhlak baik, 7 santri ini dinobatkan dihadapan walisantri

Berakhlak baik, 7 santri ini dinobatkan dihadapan walisantri

nuruljadid.net – Ada hal yang menarik pada saat pelaksanaan Rapat Wali Santri (RWS) PP. Nurul Jadid Wilayah Al Mawaddah, Jum’at, (15/11/2019) di Halaman Wilayah Al Mawaddah. Pasalnya disela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat sesi unik yang dilakukan yakni penobatan The Best Santri Program.

The Best Santri Program adalah mereka yang berhasil mencapai target program masing-masing dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan.

Berdasarkan pengakuan dari Kepala Wilayah Al Mawaddah, Nur Aisyah mengatakan bahwa tercantumnya The Best Santri Program di rangkaian acara Rapat Wali Santri adalah sebagai bentuk apresiasi bagi santri yang berjuang selama ini untuk memenuhi target yang telah ditentukan, sehingga santri Wilayah Al-Mawaddah bisa termotivasi dan menambah semangat belajar mereka di semester yang akan datang. Oleh karena itulah penobatan The Best Santri Program dilakukan di RWS lebih – lebih disaksikan oleh walisantri.

Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah) juga mengatakan “sebelum penobatan dilakukan, segenap santri di masing-masing program mengikuti ujian akbar terbuka dengan materi yang telah digagas oleh pengurus masing-masing program. Tak hanya itu, mereka juga mendapati beberapa pertanyaan dari dewan asatidzah juga santri lainnya”.

Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah (empat dari kiri) bersama 7 santri yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program

Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah (empat dari kiri) bersama 7 santri yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program

Adapun kriteria utama yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program ialah akhlak, baik akhlak kepada guru, orang tua maupun teman. Tak hanya akhlak, kriteria lainnya adalah mereka yang telah berhasil mencapai target dimasing-masing program serta aktif dalam mengikuti kegiatan; kegiatan wilayah dan program masing-masing.

“Selain dinilai dari akhlaknya, dari kemampuan, keaktifan mengikuti kegiatan wilayah dan program, me-manage waktu dengan baik juga termasuk dari kriteria penilaian” jelas Syarhan Jamilah, salah satu pengrus seraya tersenyum.

Berikut adalah daftar nama-nama santri yang dinobatkan:

The Best Santri Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an (PPTQ): Aida Nuriyah

The Best Santri Program I’dadiyah: Shintia Jami’al Q. R. L. A

The Best Santri Program Tahfidz Ekselensia: Izzah Diana

The Best Santri Program Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ): Faizatul Ummah

The Best Santri Program Intensif Kajian Kitab (PIKK): Siti Maryam

The Best Santri Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Inggris: Robiatul Adawiyah

The Best Santri Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Arab: Nur Hayati

Penulis: Humairo

Editor: Ponirin

Ponpes Nurul Jadid Gelar Rapat Wali Santri

nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo menggelar rapat wali santri (RWS), Sabtu (16/11) bertempat di Aula Pesantren I dan Aula Pesantren II pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Rapat ini dihadiri oleh para pengurus Pesantren mulai dari pengasuh, kepala pesantren serta seluruh pengurus pesantren lainnya dan kurang lebih 2000 wali santri.

Ustadz Surono Sahri Ketua Panitia RWS mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai berikut:

“Rapat wali santri ini bertujuan sebagai ajang silaturrahmi antara pengelola pesantren dan wali santri. Juga sebagai media informasi berkait kegiatan yang dilaksanakan pesantren dan juga informasi perkembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid,” Ucap Ustadz Surono Sahri.

Rangkaian kegiatan rapat wali santri sebagai berikut pembukaan, pembacaan kalam ilahi, pembacaan tahlil, sambutan kepala pesantren, pengarahan pengasuh dan dilanjutkan dengan rapat.

Pewarta : PM