KH. Moh. Zuhri Zaini : Lunturnya Nilai–Nilai Substansi Dakwah
nuruljadid.net – Manusia diciptakan dengan membawa dua misi, yang pertama adalah misi beribadah kepada allah, yang kedua adalah misi khalifatullah. Dalam bahasa lain bagaimana manusia membangun hubungannya dengan sang maha pencipta melalui ibadah – ibadah mahdhoh seperti sholat. Dan membangun hubungan kepada sesama manusia dengan ibadah – ibadah ghairu mahdhoh seperti shodaqoh.
Manusia sebagai khalifatullah, adalah manusia yang nantinya akan menjadi seorang pemimpin di muka bumi, demi tegaknnya ajaran – ajaran islam rahmatan lil’alamin, manusia yang dimanapun berada selalu siap berjuang dan berdakwah mengajak masyarakat kearah yang lebih baik.
Misi dakwah inilah merupakan manifestasi dari khalifatullah, yang menjadi tugas dari setiap manusia agar tidak hanya memikirkan urusannya sendiri, tetapi harus mampu mengajak orang lain untuk berbuat baik dan bersama sama menjunjug tingg yang namanya nilai – nilai keislaman dalam tataran masyarakat.
Fenomina dakwah di era globalisasi terkadang hanya menjadi sebatas simbolisasi bagi ormas, kelompok dan partai tertentu untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan dan tujuan mereka. Dan mengakibatkan lunturnya nilai – nilai substansi yang terkandung didalam dakwah itu sendiri.
Fenomina sekarang ketika kepentingan sudah di peroleh seakan akan misi dakwah sudah selesai, padahal tujuan yang demikian sangat jauh dari nilai nilai suci yang menjadi tujuan dari dakwah islamiyah.
Hal ini tentunya membuat banyak kekahwatiran dikalangan para ulama, kiai dan intelektual muslim, salah satunya adalah Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, probolinngo, KH. Moh. Zuhri Zaini, mengingatkan.” Sifat kasih sayang merupakan keberhasilan dari dakwah yang di lakukan oleh seseorang, “ kekuasaan bukan alat untuk mendapatkan kesenangan, akan tetapi kekuasaan adalah alat untuk menegakkkan yang namanya kebaikan atau dakwah islamiyah. Penjelasan beliau dalam pengajian kitab Al-Hikam karya Imam Ibnu Athoillah, senin, 06/03/17.
Kiai Zuhri melanjutka penjelasannya.” Nasehat yang baik yang datang dari hati yang tulus, maka akan mudah diterima dengan hati yang tulus pula.” Beliau melajutkan.” Inilah pentingnya keikhlasan dalam perjuangan.
Demekian pesan singkat beliau terkait fenomina dakwah, yang sekarang sering menjadi kendaraan bagi golongan atau kelompok tertetu. (Zhen/Red)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!