KH. Najiburrahman; Perkembangan Teknologi itu Setidaknya Buat Kita Lebih Percaya kepada Akhirat

KH. Najiburrahman; Perkembangan Teknologi itu Setidaknya Membuat Kita Lebih Percaya kepada Akhirat

nuruljadid.net – “Hikmah dari perkembangan teknologi itu setidaknya membuat kita lebih percaya kepada adanya akhirat, lebih percaya kepada rukun iman, lebih percaya kepada turunnya wahyu dari langit. kalau kita saja bisa kirim SMS apalagi Allah Swt kepada nabinya, ya sangat mungkin !”.

hal itu disampaikan oleh Wakil Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Najiburrahman Wahid saat mengisi acara Tausiyah Pengasuh di Aula SMA Nurul Jadid.

Acara yang bertemakan “Pendidikan Pondok Pesantren dalam Menyiapkan Generasi 4.0” itu, beliau menjelaskan perkembangan teknologi dari revolusi industri 1.0 sampai 4.0 itu untuk kemudahan. Pada zaman sekarang semuanya dapat dilakukan menggunakan Handpone, contoh Nelpon, SMS, Merekam video, audio, membuka mushaf Al-qur’an maupun kitab.

“Pernah dulu ada seseorang berkata kepada kiai. Kiai, sampean kalau ke pengajian cukup bawa HP saja tidak usah bawa kitab, karena di HP sekarang ini sudah bisa diisi kitab jadi kiyai mudah tidak repot. kemudian si kiyai berkata,  kalau mudah sih iya, tapi apakah barokah? jadi kalau ngaji ya bawa kitab saja tidak usah pakai HP agar ada barokahnya.”imbuh beliau.

Peserta didik SMA Nurul Jadid Program Unggulan sedang menyimak Tausiyah Pengasuh

Peserta didik SMA Nurul Jadid Program Unggulan sedang menyimak Tausiyah Pengasuh

Lebih lanjut, beliau yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Nurul Jadid menyarankan agar peserta didik SMA Nurul Jadid itu untuk menguasai Ilmu – Ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi ‘tangan yang diatas’ (orang yang dermawan, red).

Diakhir tausiyah, beliau memperingatkan untuk hati – hati dalam menggunakan teknologi, karena terkadang teknologi itu membawa budaya tertentu dan harus disaring dengan ilmu agama.

“Karena itu prinsip PP. Nurul Jadid, menjaga nilai agama yang baik dan mengadopsi nilai baru yang lebih baik. Contohnya menjaga nilai agama yang baik seperti mengaji kitab, apa itu mengaji kitab, mengaji kitab itu berarti belajar agama langsung ke sumbernya, ke pengarangnya dan langsung ke Rasulullah SAW, kalau nilai baru yang lebih baik contohnya belajar Bahasa mandarin untuk memperluas wawasan,” pungkas beliau.

Penulis : Ahmad

Editor    : Ponirin

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *