Talk show islam nusanatara

Ngaji Bareng DR. KH. Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang

nuruljadid.net – Pondok Pesantren merupakan benteng yang sangat kokoh demi tegaknya dan kelestarian ajaran ajaran ahlussunnah wal-jama’ah. Dengan ciri khas kajian kitab kunig karya ulama salafunas sholeh yang masi terus menerus dari generasi pertama sampai generasi berikutnya dari zaman klasik sampai zaman moderen, tentunya menjadikan pesantren sebagi basis yang sangat kuat demi kelestarian dan terjaganya warisan warisan ulama salafunas sholeh.

Begitu juga pondok pesantren nurul jadid, merupakan salah satu pondok yang memadukan antara kajian kitab kuning dengan pengetahuan moderen, tentunya membuka peluang yang sangat besar untuk tetap melestarikan dan mengembangkan ajaran – ajaran ahlussunnah wal-jama’ah dalam kehidupan moderen.

Kedatangan sosok ulama’ yang besar merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hari ini Jum’at (14/02) yang bertepatan dengan hari Valentine, Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang sekaigus Pengasuh PP. Sabilurrosyad Malang, KH. Marzuki Mustamar hadir di bumi Nurul Jadid. Acara seminar yang dilaksanakan di Aula SMA Nurul Jadid bertemakan tentang “Islam Nusantara VS Globalisasi”. Acara ini dilaksanakan 2 kali, pada pukul 08.00 – 12.00 WIB diikuti oleh siswa, sedangkan pukul 13.00 – 16.00 WIB diikuti oleh kalangan mahasiswa.

Dalam kegiatan ngaji bareng ini, beliau menceritakan asal mula terbentuknya Nahdlatul Ulama’ (NU) dan menceritakan beberapa permasalahan kekinian termasuk kasus Aksi bela islam dan kasus Habib Riziq yang terjadi beberapa waktu lalu. Beliau juga memberikan nasihat kepada peserta untuk tudak terprofokatori dengan kejadian kejadian tersebut karena terdapat unsur politik didalamnya. Selain itu, beliau (KH. Marzuki Mustamar) juga menejelaskan tentang NU.

“Didalam NU dan ahlussunah wal jamaah ada tolak ukur kebenaran yang harus dijadikan rujukan. Kebenaran secara epistimologi, antologi dan eksologi. Bagi kita, benar belum tentu benar sebelum kebenaran tersebut mengandung 3 unsur kebenaran tersebut. Kadang secara antologi benar, tapi secara epistimologi belum tentu benar. Pikiran, ajaran, doktrin baik menyangkut keagamaan, sosial dalam masyarakat, berpolitik sampai memperjuangkan islam di Nusantara didalam NU merupakan kebenaran yang mengandung ke 3 unsur tersebut.” Ujar Beliau, salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang mengawali acara seminar ini.

Dalam kegiatan ini, KH. Marzuki mustamar juga memberikan beberapa motivasi terutama dalam mencari ilmu. Terutama dalam mencari ilmu agama. Beliau juga memberikan sebuah contoh sebagai inspirasi dan motivasi dalam mencari ilmu. Tujuan dari mencari ilmu adalah mencari kebenaran.

“Dalam mencari ilmu kita harus memperhatikan ya tafakkarun (akademik) dan yadzkurun (kedekatan kepada Allah). Untuk mencari kebenaran yang empirik, ilmiah dan dapat dipertanggung jawab maka hendakalah kebenaran itu dikaji oleh orang yang ya tafakkarun dan yadzkurun.” Tambah Pengasuh PP. Sabilurrosyad Malang ini.

Selain memberikan motivasi dalam mencari ilmu, beliau juga memberikan pemaparan tentang islam kotemporer dan kiprah NU dalam membangun pendidikan di Nusantara.

“Saat ini Indonesia sudah memiliki 200 juta ummat islam yang tidak terpecah belah. NKRI ini wajib dijaga karena warisannya para Ulama dan mengayomi 200 juta ummat islam yang mayoritas ahlussunnah wal jamaah. Kalau Indonesia kacau, maka yang paling rugi adalah ummat islam. Negeri ini masih menjaga dengan amanah dan aman aset islam. Adapun Aset islam yang dilindungi NKRI adalah 50.000 madrasah (belum termasuk SMP dan SMU islam), 25.000 pondok NU, puluhan ribu TPQ, puluhan ribu MADIN dan 500 ribu masjid yang terdaftar di Depag Pusat dengan aman” ujar KH. Marzuki Mustamar (Dosen Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

Dalam akhir pembicaraan beliau, beliau memberikan nasihat kepada paserta agar selalu manut kepada kiai.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *