istighosah malam hari santri nasional kh hamid wahid

Pesan KH. Abdul Hamid Wahid dalam Sambutan Istighosah Akbar Malam Hari Santri Nasional

nuruljadid.net- Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid menyampaikan kepada seluruh peserta istighosah akbar, Sabtu (21/10/2017) di lapangan raya Pondok Pesantren Nurul Jadid agar mensyukuri Peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10/2017). Sebab peran santri dan pesantren secara de fakto telah diakui oleh negara.

Untuk itu Hari Santri Nasional diperingati dengan pelbagai rangkaian kegiatan seperti seminar pendidikan, seminar remaja, seminar anti narkoba dan radikalisme dan lain-lainnya. Ini merupakan bagian dari tafaqquh fiddin. Tatapi yang lebih penting dari semua itu adalah bagaimana ilmu yang dipelajari saat mondok dapat disampaikan dengan baik ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

“Ini proses kita bertafaqquh fiddin dan memahami agama sebagai laku kehidupan. Tugas santri untuk bertafaqquh fiddin sebenarnya hanyalah hantaran saja, tetapi yang terpenting adalah melakukan dakwah secara nyata di masyarakat,” jelas Kiai Hamid. Adapun istighosah akbar malam ini adalah upaya mempertegas hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT.

“Bahwa yang memberikan hasil dari usaha kita adalah Allah melalui perantara Rasulullah,” tambah beliau. Oleh karenanya santri yang berani hidup dari keterbatasan bukan alasan untuk mengeluh dan merasa rendah diri. Karena ada banyak orang yang mempunyai keterbatasan fisik seperti Rafli Firdaus, pemenang lomba tartil mampu meraih prestasi tanpa merasa rendah diri.

disamping itu, Makan Tabhek 10.000 santri akan menghiasi acara puncak besok, untuk itu Kiai Hamid teringat terhadap pesan Kiai Zuhri Zaini terkait lunturnya makan Tabhek. Untuk itu perlu kiranya mempertahankan makan khas pesantren tersebut

“Pengasuh berpesan bahwa Tabhek sebagian dari kita mulai hilang, untuk itu kita harus kembali pada tradisi yang baik yang harus dipertahankan sebelum mengambil hal-hal lain dari luar” terang Rektor IAINJ ini. (Rizky)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *