Mengenal Ahlul Fatrah dan Keindahan Ilmu Bersama Kiai Imdad
berita.nuruljadid.net- Setelah membaca nadham dalam kitab Kharidatul Bahiyah bersama para santri, Kiai Imdad Rabbani mengawali tausiahnya dengan menjelaskan tentang sekelompok kaum yang hidup di daerah terpencil dan tidak pernah mengenal Islam karena dakwah tidak sampai kepada mereka. Pengajian sore yang digelar di Masjid Jami’ Nurul Jadid pada Rabu (05/03) itu berlangsung penuh perhatian dari para santri.
“Cara kita menanggapi orang seperti itu adalah dengan menyamakannya dengan Ahlul Fatrah, yaitu mereka yang hidup sebelum diutusnya Rasulullah. Mereka tidak langsung masuk surga atau neraka, melainkan akan diuji oleh Allah di akhirat,” jelasnya.
Kiai Imdad juga menerangkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta telah diatur dan ditetapkan ukurannya oleh Allah. Semua benda, mulai dari tubuh makhluk hingga pergerakan di alam semesta, memiliki keseimbangan yang presisi.
“Posisi bumi ini sudah sangat pas. Jika sedikit saja mendekat ke matahari, bumi akan terbakar. Sebaliknya, jika sedikit menjauh, bumi akan membeku,” ujarnya memberikan perumpamaan.
Lebih lanjut, Kiai Imdad menuturkan bahwa semakin dalam seseorang memahami ilmu, maka semakin kuat pula imannya. Salah satu cara melatih kesabaran dalam menuntut ilmu adalah dengan menghadapi segala kesulitan dan tantangan, hingga sifat sabar tersebut menjadi karakter yang melekat dalam diri.
Dalam pengajian itu, Kiai Imdad juga menjelaskan pengertian hukum, yaitu meletakkan atau meniadakan sesuatu dalam kaitannya dengan hal lain. Salah satu konsep dalam hukum Islam adalah hukum ‘adi, di mana penerapannya didasarkan pada kebiasaan, pancaindra, serta eksperimen yang telah dilakukan.
Menutup tausiah, Kiai Imdad menekankan bahwa setiap orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu akan merasakan kenikmatan dari ilmu itu sendiri.
“Ilmu itu berat saat awal mencarinya. Namun, ketika kita sudah memahami bahkan menguasainya, kita akan merasakan lezatnya ilmu tersebut, hingga tanpa sadar bisa terlena di dalamnya,” pungkasnya, diselingi canda tawa yang membuat suasana pengajian semakin hangat.
Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!