Pengurus Daerah dan Wilayah Resmi Dilantik, Gus Hilman Beri Motivasi Pengabdian
berita.nuruljadid.net – Kepala Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Ahmad Madarik, resmi melantik 205 Pengurus Daerah dan Wilayah Syekh Jumadil Kubro periode 2025-2027 di Masjid Jami’ Nurul Jadid pada Sabtu (21/02/25). Pelantikan ini merupakan kegiatan rutin Biro Kepesantrenan yang diadakan setiap dua tahun sekali demi menjaga keberlanjutan generasi pengurus wilayah maupun daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Kepala I Biro Kepesantrenan, KH. M. Zidny Hilman menekankan bahwa melakukan pengabdian di tempat dirinya menimba ilmu adalah kesempatan yang tak semua orang bisa dapatkan.
“Banyak santri yang memiliki kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu di pesantren, namun tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melakukan pengabdian kepada pesantren,” tuturnya.
Selain itu, Gus Hilman juga menjabarkan berbagai jenis pengabdian, yaitu mengabdi kepada Allah SWT dengan melakukan ibadah atau melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Kemudian pengabdian terhadap pesantren, yakni bukan tentang diangkatnya seseorang tersebut menjadi pengurus melainkan bagaimana cara ia mengemban tugas pengabdian dengan baik.
Menurut Gus Hilman, seorang muslim memiliki sesuatu yang begitu mahal di dalam dirinya. Sesuatu tersebut adalah hidayah, sebab tidak semua orang bisa mendapatkan sebuah hidayah. Beliau memberi contoh Abu Thalib yang selalu menjadi tameng Nabi Muhammad SAW dalam melakukan dakwah, namun wafat tanpa membawa iman.
“Semoga dengan adanya pengabdian ini, kita semua bisa mendapatkan hidayah,” ujarnya disusul oleh para calon pengurus yang mengamini.
Tidak ada rasa nyaman dan enak, lanjut beliau, selama pengabdian tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menurut beliau, apabila terdapat pengurus yang begitu nyaman dengan dedikasinya, maka pengurus tersebut telah keliru dalam memahami arti pengabdian itu sendiri.
Tak hanya itu, Gus Hilman juga mewanti-wanti calon pengurus untuk kembali memperbaiki niat pengabdian.
“Perbaiki niatnya menjadi baik. Niatkan dalam hati bahwa saya ingin diakui sebagai Santri Nurul Jadid dan membantu meringankan beban-beban masyayikh dalam mengurus santri,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Wildan Dhulfahmi
Editor: Ahmad Zainul Khofi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!