Siswa MA Nurul Jadid Torehkan Prestasi Membanggakan Bidang Kitab Kuning
nuruljadid.net – Meski tengah menikmati libur pesantren beberapa pekan lalu, Santri Nurul Jadid berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara dua ajang perlombaan Musabaqoh Qiraatil Kutub (MQK) Nasional tingkat SLTA yang digelar oleh Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang (14-15/10).
Santri bernama Wildan Zulfikar tersebut berasal dari Daerah KH. Zaini Mun’im (MAK) yang juga siswa aktif kelas unggulan XII 1 Keagamaan Madrasah Aliah Nurul Jadid (MANJ). Prestasi yang diraih pada Gebyar Apresiasi Khazanah Araby (Gaza) X 2022 tersebut, yakni membaca kitab kuning tanpa harokat (gundul) dengan jenis kita Fathul Qorib (Takrib) yang mana peserta harus mengikuti aturan yang telah di cantumkan pada ajang perlombaan tersebut.
Wildan Zulfikar kelahiran Surabaya, 29 April 2005 itu belajar dengan sungguh–sungguh untuk mendapakat hasil yang memuaskan. Pasalnya, peserta harus membaca dengan lancar, fasih dan tepat serta menyertakan makna dari bab yang telah dibacanya dan tetap mengikuti pedoman ilmu alat (nahwu dan sorrof). Usai membacakan serta memberikan makna dengan bab Muamalat (hukum sosial) dan Munakahat (hukum perkawinan). Jajaran dewan juri bergilir memberikan pertanyaan kepadanya dengan pertanyaan yang berbeda dan harus dijawab secara tepat dan akurat.
Santri yang akrab dipanggil Wildan tersebut mampu menjawab pertanyaan berbeda yang diberikan oleh dewan juri dengan jawaban yang benar dan tepat. Sehingga dewan juri terpikat akan penguasaan keilmuan yang Wildan miliki berdasarkan penampilan dia saat menerangkan Bab yang telah dipilih secara acak melalui undian sebelumnya.
Perlombaan yang digelar selama dua hari tersebut menyisakan kenangan dan kesan yang indah baginya. Pasalnya, Wildan Zulfikar dinobatkan sebagai juara dua Lomba Musabaqoh Qiraatil Kutub (MQK) Nasional tingkat SLTA mewakili Pondok Pesantren Nurul Jadid dan khususnya MA Nurul Jadid.
Penanggung jawab lomba MA Nurul Jadid menerangkan bahwa masa libur pesantren yang bertepatan dengan penyelenggaraan event Gaza tersebut sangat membantu Wildan dalam mempersiapkan diri menghadapi perlombaan karena bisa lebih fokus dan tenang dibandingkan di pesantren yang padat akan banyak kegiatan.
“Selama liburan itu, siswa yang ikut Gaza bisa lebih fokus pada jenis lomba yang diikuti, karena tidak disibukkan oleh kegiatan pesantren dan madrasah,” sebagaimana dilansir pada website resmi MA Nurul Jadid.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!