Sejelek Apapun Keadaan Kita, Jangan Pernah Putus Asa Akan Rahmat Allah
nuruljadid.net – Di dunia banyak manusia yang mengaku berkuasa bahkan ada juga yang mengaku sebagai tuhan. Akan tetapi di akhirat, tiada manusia yang berkuasa. Semuanya tunduk dan patuh kepada Allah. Andaikan di dunia ini, Allah menggunakan sifat adilNya, artinya ketika manusia berbuat dosa langsung disiksa mungkin kita semua akan binasa. Tetapi karena sifat RahmatNya lebih besar daripada murkaNya, akhirnya Allah tidak menyiksa kita di dunia sekalipun manusia sudah banyak berbuat dosa. Inilah yang patut kita tiru sebagai hamba Allah. Sekalipun tidak harus sama dengan sifat tuhan. Kecuali sifat kebesaran tuhan, maka tidak boleh kita tiru, karena kita tidak mempunyai sifat besar, kalau tuhan memang mempunyai sifat Al-Mutakabbir, kalau kita meniru sifat besar tuhan berarti kita sombong.
Dalam keadaan seperti itu Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh Zuhri Zaini, memberi nasihat kepada kita dalam pengajian Ramadhan kitab Irsyadul ‘Ibad
“Perlakuan tuhan kepada hambaNya tergantung bagaimana hamba tersebut meyakini. Apabila seseorang meyakini bahwa Allah mempunyai sifat pemurah, pengasih, pengampun dan maha penyayang, apabila kita memohon ampun dengan sungguh – sungguh pasti Allah akan mengampuni. Akan tetapi sebaliknya, apabila kita berburuk sangka kepada Allah maka hal itu akan terjadi kepada kita. Misalnya seperti orang yang berputus asa, karena orang yang putus asa adalah orang yang berburuk sangka kepada Allah. Semisal dia mengatakan saya tidak mungkin jadi orang baik, karna keturunan saya keturunan perampok, bapak saya keturunan perampok, kakek saya keturunan perampok, apabila keyakinan kita kepada Allah seperti itu, maka pasti kita akan menjadi prampok beneran” Dawuh Pengasuh.
Beliau melanjutkan, sejelek apapun keadaan kita jangan pernah berburuk sangka kepada Allah, jangan pernah putus asa, kita harus tetap memiliki harapan, artinya harapan kepada Allah, bukan harapan kepada selain Allah apalagi berharap kepada diri kita sendiri. Banyak kejadian – kejadian diluar nalar kita seperti orang yang tenggelam namun masih bisa diselamatkan. Terutama ketika kita dalam keadaan mendesak, maka jangan sekali – kali kita putus asa dan berburuk sangka kepada Allah. (zainul,zaky/red)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!