Guru BTQ Sidoarjo Studi Tiru ke Pondok Pesantren Nurul Jadid
berita.nuruljadid.net – Sebanyak 45 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) SMP Negeri se-Kabupaten Sidoarjo melaksanakan kegiatan studi lapangan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (31/05) ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi, menjalin silaturahmi, serta mengambil inspirasi dari sistem pembelajaran BTQ di pesantren tersebut.
Ali Hadi, selaku Pembina MGMP BTQ Sidoarjo, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas guru dalam mengajarkan Al-Qur’an di sekolah. “Ponpes Nurul Jadid kami pilih karena telah terbukti berhasil dalam menerapkan metode BTQ yang baik dan efektif. Kami berharap bisa membawa pulang ilmu dan semangat baru untuk meningkatkan profesionalisme kami sebagai guru BTQ,” ungkapnya.
Kunjungan ini disambut hangat oleh jajaran pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sekretaris Pesantren, Thohiruddin, menyampaikan rasa syukurnya atas kunjungan ini dan menekankan bahwa silaturahmi antar pendidik adalah pintu keberkahan bagi kemajuan pendidikan.
“Mengajar Al-Qur’an adalah kemuliaan, karena kita sedang menyampaikan firman Allah. Rasulullah SAW pun menganjurkan untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” tegas Thohir dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Thohir juga memperkenalkan sistem pendidikan yang ada di Pesantren Nurul Jadid. Ia menjelaskan bahwa pesantren ini memiliki jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu ciri khas yang ditekankan adalah pentingnya ketuntasan Furudhul Ainiyah (kewajiban dasar agama).
“Santri yang belum tuntas FA tidak diperkenankan masuk ke jurusan unggulan,” ujarnya tegas.
Di akhir sesi, Thohir berharap dialog dan diskusi yang dilakukan antara guru-guru BTQ dengan pengajar di Nurul Jadid dapat menjadi sarana tukar pengalaman dan penguatan peran guru sebagai pendidik agama.
“Kita semua adalah pengajar. Mari saling berbagi dan memperkaya pengalaman demi kemajuan pendidikan Islam, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur’an,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara lembaga pendidikan formal dan pesantren dalam misi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui nilai-nilai Qur’ani.
Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika