Pos

Optimalkan Pelayanan Santri, Biro Kepesantrenan Putri Stimulus Pengurus dan Wali Asuh

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid terus mendorong optimalisasi pelayanan kepada santri. Kamis (01/12) pekan lalu, sebagai salah satu bentuk ikhtiar mereka mengadakan Seminar Kewaliasuhan bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Wakasi. Biro Kepesantrenan dalam sambutannya mewakili Waka. Biro Kepesantrenan menyampaikan tujuan diselenggerakannya acara ini tak lain adalah sebagai upgrading keilmuan atau keterampilan pengurus dan wali asuh terutama dalam hal memberikan pelayanan sebagai orang tua kedua bagi santri.

“Salah satu tujuan diadakannya pelatihan ini sebenarnya lagi-lagi untuk meng-upgrade keilmuan/skill pengurus dan wali asuh, itung-itung juga sebagai bekal calon istri dan ibu sholihah. Karena mendidik anak itu tidak dadakan tapi butuh ilmu. Menjadi wali asuh atau menjadi orang tua adalah belajar sepanjang masa,” tutur beliau.

Seminar kewaliasuhan ini menghadirkan sosok narasumber yang ahli dalam bidang parenting, beliau adalah Neng Aniqq Al Faqiroh, Parenting Enthusiast dan Pegiat Mental Health. Dalam sesi pematerian, Neng Aniqq fokus membangun kesadaran pengurus dan wali asuh untuk terus melakukan upgrading diri, memberi motivasi agar mereka merasa bersyukur menerima amanah untuk mengabdi, menjadi santri yang berakhlak, memahami diri sendiri, dan mengelola emosi.

Menyoal acara, seminar ini dibungkus dengan sistem one day training yang terbagi menjadi dua sesi pelatihan, yaitu pagi dan siang-sore. Acara dihadiri oleh seluruh wali asuh wilayah putri dan beberapa pengurus pesantren putri.

Pihaknya berharap, seminar ini bisa menjadi ‘trigger’ bagi para pengurus dan wali asuh, tidak sekedar menjadi pengetahuan, namun juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menanamkan kebiasaan baik bagi diri mereka dan santri.

 

(Humas Infokom)

Antisipasi Cyber Attack, Nurul Jadid Helat Seminar Security Awareness bersama Ahli Keamanan Siber Internasional

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kesadaran warga Pondok Pesantren Nurul Jadid terhadap keamanan data digital, satuan kerja bagian IT, Data, dan Multimedia Nurul Jadid menggelar seminar Security Awareness di Pesantren dengan tema “Membangun Kesadaran Keamanan Siber di Lingkungan Pesantren” pada Selasa (27/09) pagi.

Kepala Bagian IT, Data, dan Multimedia Alfian Wahidanto berharap kegiatan seminar Security Awareness di Pesantren ini mampu menjadi sarana pembelajaran, informasi dan komunikasi bagi warga Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam upaya antisipatif sekaligus penanggulangan dari serangan siber (cyber attack) yang akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Kegiatan seminar diadakan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Seminar tersebut berisi pembahasan yang menarik, diantaranya tentang trend cyber security baik di Indonesia dan dunia internasional, isu bocornya data oleh hacker Bjorka, dan tips meningkatkan cyber security (keamanan siber) untuk mengantisipasi data pribadi kita.

Tak tanggung-tanggung, seminar tersebut mendatangkan narasumber yang ahli dan kompeten dalam bidang keamanan siber tidak hanya skala nasional tapi juga internasional. Mereka diantaranya seorang Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur, Zulham Akhmad Mubarak; Cyber Security Consultant of Horangi Singapura Aditra Andri Laksana; dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Yatimul Ainun.

(Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur Zulham Akhmad Mubarak nampak sedang memberikan penjelasan tentang Klarifikasi Pidana Siber di Indonesia kepada ratusan peserta yang hadir)

Di era kemajuan teknologi ini, internet tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memiliki banyak dampak negatif, salah satunya adalah cyber crime atau lebih sering kita dengar dengan kejahatan dunia maya. Kejahatan tersebut adalah salah satu hal yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian oleh semua kalangan khususnya pemerintah.

Melihat fenomena semakin maraknya kejahatan dunia maya, seorang Analis Intelijen Anshor Cyber Jawa Timur, Zulham Akhmad Mubarak menghimbau kepada seluruh peserta untuk lebih pintar dan selektif memilah hal-hal apa yang perlu kita lakukan ataupun tidak dalam dunia maya (cyber world).

“Dewasa ini, banyak sekali terjadi kejahatan di dunia maya, maka dari itu kita harus mengantisipasinya dengan beberapa hal, diantaranya; install security plugin, gunakan https, rutin update software, buat password yang kuat, backup otomatis data kita, pakai two factors authentication, jangan beri OTP ke siapapun, jangan asal sevice HP/Laptop, ikut gerakan literasi digital, dan yang terakhir ini juga tidak kalah penting yaitu rajin ngaji dan sholat,” ungkap Zulham saat sesi pematerian di depan ratusan peserta.

(Potret Cyber Security Consultant of Horangi Singapura Aditra Andri Laksana sedang memaparkan materi dengan sangat antusias)

Aditra Andri Laksana menambahi bahwa peretasan (hacking) dengan model phishing atau upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan seringkali terjadi melalui media pesan atau surat elektronik (email).

“Berdasarkan data per tahun 2022, bidang bisnis menjadi incaran favorit para peretas untuk melakukan phishing, yaitu sebesar 24% dari 10 bidang lainnya. Maka dari itu kita perlu sangat berhati-hati saat diminta untuk memasukkan data pribadi kita, terutama hal terkait dengan rekening dan keuangan,” jelas Adit.

Pematerian berlangsung sekitar 3 jam, dan dilanjukan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tersebut, tak sedikit peserta mengangkat tangan antusias untuk melontarkan pertanyaan. Namun tak sampai semua penanya mendapatkan kesempatan untuk bertanya, seminar harus selesai terlebih dahulu karena waktu yang sangat terbatas. Acarapun dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dan sesi ramah tamah di Ruang Rapat Pesantren.

Turut hadir dalam kegiatan seminar itu Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan, M.HI., Kabag Pepha Miftahul Huda, M.Pd., Kabag Data dan IT Alfian Wahid, Kasubbag Umum Muslehuddin Jauhari, M.Pd., Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Haris Firdaus, S.Kom, Kaprodi Fakultas Teknik Unuja, Kepala Sekolah dan Madrasah di lingkungan Nurul Jadid, Mahasiswa dan Siswa jurusan TI juga ikut hadir memenuhi undangan pada hari itu.

 

 

(Humas Infokom)

Seminar Halaqoh Alumni Fokus Optimalisasi Peran Alumni dalam Pelayanan Masyarakat

nuruljadid.net – Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di era disruptif ini, menuntut seluruh elemen lapisan masyarakat tidak terkecuali santri dan alumni pesantren untuk terus beradaptasi dengan melakukan penyesuaian dan perubahan. Menjawab tantangan ini, panitia halaqoh alumni menghelat seminar bertajuk “optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat” di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid (26/02/2022).

Seminar dilaksanakan usai pembukaan halaqoh alumni sekitar pukul 16.45 WIB yang sejatinya dimulai pukul 15.30 WIB. Terjadi molornya waktu disebabkan kedatangan peserta halaqoh yang tidak seragam dari berbagai daerah di tanah air serta proses screening protokol kesehatan yang cukup memakan waktu.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak acara seminar)

Seminar ini diikuti seluruh peserta halaqoh alumni perwakilan P4NJ se Nusantara. Nampak pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak dengan khidmat acara seminar tersebut dengan tamu undangan lainnya.

Moderator seminar bapak Dr. Aliwafa, M.Pd.I setelah menyampaikan pengantar langsung mempersilahkan narasumber untuk naik ke panggung Aula 1 pesantren. Hadir dua narasumber pada seminar tersebut, K. Muhammad Al-Fayyadl dan Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag.

(Narasumber pertama Kiai Muhammad Al-Fayyadl sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Kiai Muhammad Al-Fayyadl selain sebagai mudir ma’had aly Nurul Jadid juga kiai muda yang aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan lulusan universitas di Perancis. Beliau menyampaikan materi pertama yang berfokus pada aktualisasi nilai-nilai pesantren dalam praktik keagamaan di tengah masyarakat.

Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. seorang alumni Nurul Jadid yang memiliki karir akademik sangat baik dan mendapatkan gelar professor di usia cukup muda dari Universitas Islam Negeri Lampung yang sebelumnya institut merupakan salah satu prestasi beliau ikut terlibat dalam proses upgrading dari institut ke universitas.

(Narasumber kedua Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. menyampaikan materi peluang dan tantangan jaringan alumni pesantren dalam mengembangkan pendidikan di masyarakat. Hal ini disampaikan agar para alumni Nurul Jadid ikut terlibat dan berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di masyarakat tempat mereka mengabdi.

(Bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri sedang menyampaikan pertanyaan pada seminar halaqoh alumni)

Usai pematerian terdapat dua penanya, salah satunya bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri berdomisili di Batam. Beliau menyampaikan bagaimana pesantren dan alumni Nurul Jadid dapat memanfaat peluang di berbagai kesempatan untuk memperluas jaringan serta jangkauan hingga luar negeri, khususnya penguatan jaringan di beberapa negara tetangga.

Terbatasnya waktu, membuat kegiatan seminar halaqoh alumni tersebut harus segera diakhiri karena menjelang maghrib. Seusai acara seminar peserta diarahkan ke ruang ramah-tamah untuk makan dan dilanjutkan sholat berjamaah maghrib di Masjid jami’ kemudian acara doa dan dzikir di maqbaroh atau astah para masyayikh dipimpin oleh KH. Fahmi AHZ kepala Biro Kepesantrenan Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

Seminar Fikih Wanita, Panitia Hadirkan Neng Sheila Hasina Lirboyo

nuruljadid.net – Memasuki suasana Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) tengah sibuk dengan berbagai persiapan. Beragam rangkaian acara pun digelar untuk menyambut hajatan terbesar pesantren. Salah satu acara yang turut memeriahkan adalah seminar fikih wanita yang bertajuk “Kupas Tuntas Darah Wanita” pada Sabtu (19/02) di Aula I pesantren yang diikuti seribu lebih santriwati memadati ruangan.

(Ning Sheila Hasina Zamzami saat sesi pematerian pada Seminar Haidl seputar Fikih darah wanita yang dimoderatori oleh Ning Fiki Amalia Romzi)

Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang diprakarsai oleh panitia Ngopi Festive (Festival Ngopeni Pemikiran Islam) kali ini menghadirkan Ning Sheila Hasmina Zamzami sebagai penyaji yang sangat viral media sosial. Wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid menyatakan dalam sambutannya bahwa beliau merupakan salah satu pemangku Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus content creator di media sosial yang giat berbagi ilmu seputar kewanitaan dan memiliki ratusan ribu pengikut di instagram.

“Kita patut bersyukur diberi kesempatan untuk hadir di majelis ilmu langsung dari pakarnya,” terang KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya yang sekaligus didapuk sebagai pembuka acara.

Dalam materinya, sosok perempuan cerdas kelahiran 1997 ini menekankan betapa pentingnya mempelajari darah wanita bagi perempuan itu sendiri. Sebab, hal tersebut merupakan fardhu ‘ain. Sayangnya, masih saja banyak perempuan yang tidak memahami betapa pentingnya materi tersebut. “Wanita ini rumit, tapi tidak mau rumit, maunya instan terus,” candanya yang disambut gelak tawa penonton.

(Pemberian cinderamata oleh Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah kepada Ning Sheila Hasina Zamzami Lirboyo)

Pembahasan tersebut dilanjut dengan mengupas tentang darah haidl, nifas, dan istihadlah disertai tata cara bersesucinya, cara mendeteksi keluar dan berhentinya darah, lengkap dengan rumus-rumusnya. kendati acara telah berlangsung tiga jam lebih, hal ini tak mengurangi rasa antusiasme peserta. Pasalnya, seminar kali ini dimoderatori oleh Ning Fiki Amalia Romzi. Duet Ning eNJe feat. Ning Lirboyo tersebut tak pelak membuat suasana seminar menjadi pecah.

(Sesi foto undangan VIP bersama Ning Sheila Hasina Zamzami usai pematerian Seminar Haidl)

Tak hanya itu, antusiasme berlanjut dengan banyaknya peserta mengacungkan tangan tanda ingin melontarkan pertanyaan, membuat suasana seminar semakin hidup. “Terimakasih, ning, telah hadir untuk memberikan keterangan mengenai darah wanita yang sangat bermanfaat. terutama bagi saya sendiri,” ucap salah satu peserta yang mengajukan pertanyaan. Acara berakhir pada 14.00 WIB yang sebelumnya dilakukan pemberian cinderamata oleh Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah kepada Ning Sheila Hasina Zamzami disusul sesi foto bersama. (w24)

 

(Humas Infokom)

 

Tutup Tahun 2021, Pondok Mahasiswa UNUJA Gelar Refleksi Akhir Tahun

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswa (Pomas) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) sebagai Lembaga Integrasi Kokurikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun jumat (31/12) malam di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan Refleksi Akhir Tahun ini merupakan kegiatan rutin setiap akhir tahun yang diadakan dengan tujuan untuk membangkitkan semangat spiritualitas dan ajang muhasabah diri santri menghadapi tahun-tahun yang akan datang.

(Dr. Ahmad Fawaid, M.Th.I. tengah memberikan sambutan di depan ratusan peserta yang hadir)

Kepala Lembaga Integrasi Kokurikuler Universitas Nurul Jadid Dr. Ahmad Fawaid, M.Th.I., dalam sambutannya memaparkan tujuan diselenggarakannya kegiatan Refleksi Akhir Tahun, yaitu sebagai pijat refleksi diri untuk membangun energi baru dalam menghadapi kegiatan yang lebih baik di tahun mendatang. “Apabila kita di luar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mungkin rekreasi atau huru-hara, tetapi disini kita isi dengan kegiatan positif, dengan kegiatan tausiyah refleksi akhir tahun,” ujar Bapak Fawaid.

Selama tahun 2021 santri telah banyak menghadapi ujian dan cobaan. Karena itu, menurut bapak Fawaid, muhasabah atau refleksi diri ini sangat penting untuk dilakukan, sehingga santri memiliki ketegaran, ketabahan, kesabaran dan optimisme dalam menyikapi berbagai masalah yang telah lalu dan tantangan yang akan datang imbuhnya.

(Penobatan dan pemberian piala kepada juara lomba oleh Muhammad Tohet, M.Pd.)

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Refleksi Akhir Tahun Muhammad Irfan menyampaikan bahwa kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Pra-Acara diantaranya Lomba Baca Kitab, Lomba Pidato Bahasa Indonesia, dan Lomba Tilawatil Qur’an tingkat Mahasiswa Se-Nurul Jadid. Kegiatan Pra-Acara tersebut telah dilaksanakan sejak tanggal 16 sampai 23 Desember 2021 dan diakhiri dengan kegiatan acara puncak yaitu Refleksi Akhir tahun sekaligus penobatan juara lomba pada tanggal 31 Desember 2021.

Pada malam puncak, turut hadir Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqoyah Sumenep Kyai Muhammad Faizi sebagai narasumber pada kegiatan Refleksi Akhir Tahun bertajuk “Implementasi Nilai-Nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri dalam Membentuk Pribadi Paripurna pada Zaman Disrupsi 4.0.”

(Kyai Muhammad Faizi (kanan) dengan semangat menyapa dan memaparkan pematerian kepada santri)

Dalam sesi pemateriannya, Kyai Muhammad Faizi mengajak seluruuh peserta yang hadir pada acara tersebut untuk melihat kembali apa saja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021, sehingga tahun depan bisa memperbaiki kesalahannya dan berbuat lebih baik lagi dalam urusan dunia maupun akhirat.

Beliau juga mengungkapkan bahwa tidak cukup jika santri hanya melakukan introspeksi atau muhasabah diri. Karena, untuk melakukan perbaikan juga dibutuhkan kekuatan, usaha, dan pengamalan ilmu yang telah dipelajari. Oleh karenanya, Dewan Pengasuh PP. Annuqoyah Sumenep itu menghimbau kepada seluruh santri untuk menerapkan nilai-nilai Trilogi dan Panca Kesadaran Santri dalam kegiatan sehari-hari.

Menutup tahun 2021, Kiai Faizi berharap seluruh santri bisa berbuat lebih baik lagi baik dari segi ibadah, sosial maupun Pendidikan pada tahun-tahun mendatang. “Mudah-mudahan dengan iktikad baik untuk memperbaiki, di tahun-tahun mendatang kita diberi kemampuan dan kemudahan oleh Allah SWT untuk menghadapi perkara dunia maupun akhirat,” harap dan doa Kyai Muhammad Faizi.

(Humas Infokom)

Seminar Kepemimpinan: Bangun Semangat Berkepemimpinan, Berintegritas, dan Berkualitas

nuruljadid.net – Forum Komunikasi OSIS Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka pelantikan pengurus terpilih masa khidmat 2022/2023 menggelar Seminar Kepemimpinan, Kamis (30/12) kemarin. Seminar yang mengusung tema “Membangun Semangat Berkepemimpinan, Berintegritas, dan Berkualitas” ini dalam rangka penguatan keterampilan dan seni memimpin pengurus baru FKO Nurul Jadid yang baru dilantik.

(Bapak Drs. H. Amin Said (kanan) menyampaikan pemamaparannya terkait tema yang diusung pada acara seminar kepemimpinan tersebut)

Seminar yang digelar di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut menghadirkan mantan Bupati Bondowoso dua periode sejak tahun 2008 sampai 2018 total 10 tahun. Drs. H. Amin Said Husni sebagai pemateri Seminar Kepemimpinan tersebut rupanya juga merupakan alumni FKO Nurul Jadid tahun 1982 silam. Figure yang akrab disapa bapak Amin ini memiliki segudang pengalaman dalam berorganisasi. Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Bondowoso Republik Kopi yang merupakan rintisan usaha untuk memberdayakan potensi kopi lokal dalam rangka membangkitkan perekonomian masyarakat dan daerah.

Pergelaran Seminar Kepemimpinan ini merupakan tindakan yang tepat untuk diadakan setelah prosesi pelantikan pengurus baru FKO Nurul Jadid. Karena berdasarkan pada tugas dan fungsi FKONJ yang membawahi semua OSIS dan OSIM se Nurul Jadid, pengurus FKONJ membutuhkan kualitas kepemimpinan yang baik, berintegritas, profesional dan berkualitas agar dapat mengemban amanah dan menjalankan tanggung jawab dengan baik sehingga dapat dijadikan tauladan oleh pengurus dibawahnya.

Pembina FKO Nurul Jadid Hidayaturrahman menyampaikan tujuan diselenggarakannya Seminar Kepemimpinan ini kepada kru Infokom nuruljadid.net. “Kami sengaja melaksanakan Seminar Kepemimpinan ini selain ajang silaturrahmi dengan alumni atau senior FKONJ yaitu bapak Amin, juga sebagai bekal awal bagi pengurus FKONJ terlantik dengan materi kepemimpinan dari ahlinya yang punya pengalaman memimpin masyarakat yang pastinya penuh dengan dinamika dan tantangan, sehingga pengurus FKONJ bisa belajar dan memetic hikmah dari pengalaman beliau,” pungkas Rahman.

Dalam seminar ini, Bapak Amin menceritakan pengalaman pribadinya saat memimpin sebagai Bupati Bondowoso bahwa seorang pemimpin harus mampu dan peka terhadap kebutuhan rakyatnya atau orang yang dipimpin. Hadir sebagai solusi dalam memecahkan masalah yang tengah dihadapi sehingga kompetensi kepemimpinan yang baik menjadi kunci kesuksesan dalam memimpin.

Beliau menambahkan seorang pemimpin tidak perlu berusaha untuk dihormati dan mendapatkan pengakuan orang yang dipimpin karena itu melelahkan dan sia-sia. Terpenting adalah bekerja keras, mengabdi dengan tulus dan melayani dengan terbaik kepada seluruh masyarakat atau orang yang kita pimpin tanpa diskriminasi, maka hormat dan pengakuan akan hadir secara otomatis.

(Pembina FKO Nurul Jadid Hidayaturrahman (kiri) tengah memberikan Piagam Penghargaan kepada Narasumber Drs. H. Amin Said)

Pasca pematerian, dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada bapak Drs. H. Amin Said dan ditutup dengan doa demi keberkahan acara. Tidak lama, bapak Amin pun meninggalkan bumi Nurul Jadid setelah sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan kembali ke kediaman beliau di kabupaten Bondowoso.

(Humas Infokom)

Sukses! FOKSSI Gelar Seminar Motivasi & Ta’aruf Forum Komunikasi Santri (FKS)

nuruljadid.net – 17 Des 2021/Forum Komunikasi Santri Situbondo dengan bangga mengadakan Seminar Motivasi dan Ta’aruf Forum Komunikasi Santri di AULA II Pondok Pesantren Nurul Jadid bertajuk “FKS Sebagai Corong Pesantren.”

Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Rojabi Azharghany, S.Sos.I., M.Si. sebagai Narasumber di depan ratusan peserta. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Biro Pengembangan yang membawahi semua kegiatan organisasi-organisasi di pesantren. Dalam salam pembuka, beliau menuturkan bahwasannya semua organisasi yang berada di lingkungan pesantren harus dipisah antara putra dan putri, agar organisator putri juga bisa show talent serta dapat berkontribusi lebih.

(tampak dengan antusias ratusan peserta memenuhi acara Seminar dan Ta’arruf Forum Komunikasi Santri)

Beliau juga memotivasi para santri agar tetap mengendalikan hawa nafsu, serta menanamkan kepada para santri untuk melakukan semua pekerjaan dengan tidak hanya memfokuskan pada kehidupan di dunia saja, namun juga perlu banyak beramal untuk bekal akhirat.

Selain untuk memberikan motivasi, tujuan diadakannya acara ini ialah untuk mempererat tali silaturahmi antar santri Nurul Jadid dari berbagai Forum Komunikasi Santri yang terdapat di beberapa daerah di Kabupaten Situbondo, yang selama beberapa tahun ini sempat vakum. “Sebenarnya, rencana untuk mengadakan acara ini sudah lama, hanya saja baru terealisasi saat ini. Disebabkan, adanya beberapa kendala” tukas Nadira Rusdiah selaku ketua panitia.

Meskipun digelar secara perdana, Acara ini berhasil tidak hanya menampung santri putri yang berasal dari Kabupaten Situbondo, namun seluruh santri putri yang berasal dari berbagai daerah juga turut hadir. Acara ini juga melatih jiwa keorganisasian para santri putri agar mereka dapat memahami serta berkontribusi langsung dalam agenda layaknya hari ini. Setelah acara seminar usai, acara dilanjutkan dengan sesi nonton bareng film inspiratif.

(humas infokom)

Dok. PP. Nurul Jadid

Sekitar 1500 Santri Padati Kajian Bedah Kitab A’malul Yaum

nuruljadid.net- Telah menjadi acara rutin setiap tahun bagi PK IPNU (Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’) dan PK IPPNU (Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’) mengadakan kajian bedah kitab A’malul Yaum.  Pada tahun ini , acara tersebut terlaksana pada Jum’at, (16/07/2021) di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Penyaji kajian ini merupakan Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid, yaitu KH. Najiburrahman Wahid M.Ag.

Dimulai sejak pukul 08.00 WIB, kajian Bedah Kitab A’malul Yaum ini melingkupi 2 sesi. Sesi pertama berupa pematerian yang berakhir hingga pukul 11.00 WIB. Dilanjutkan sesi kedua yakni ba’da dhuhur berupa kegiatan audiovisual film yang diambil dari channel NU sendiri.

Tujuan pelaksanaan acara ini tidak lain adalah agar santri baru bisa paham apa isi dari kitab wirid tersebut, bukan hanya sekedar membaca tanpa paham maksud dari niat-niat dzikir tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sasaran utama dari acara ini adalah santri baru 2021, yang baru saja bermukim  beberapa pekan lalu di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tak hanya santri baru, acara ini pun sangat mendapat apresiasi dari santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hal tersebut cukup terbukti dari membludaknya peserta yang hadir. “Peserta acara kali ini sangat di luar dugaan, awalnya kami hanya menampung kurang lebih 1.000 peserta untuk putri dan 400 peserta untuk putra, tetapi yang datang ternyata sekitar 1500 peserta”, tutur salah satu Panitia.

“Santri harusnya mempunyai pegangan yang diamalkan sehari-hari, untuk menjadi tameng bagi diri sendiri. Disamping itu, melengkapinya dengan perbanyak baca istighfar dan sholawat”, jelas KH. Najiburrahman diakhir acara.

Pewarta: Maria, Zahwa

Fko Nurul Jadid Gelar Talkshow Nasional Pemuda Inspiratif

Fko Nurul Jadid Gelar Talkshow Nasional Pemuda Inspiratif

nuruljadid.net – Dalam rangka Pelantikan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) dan Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid Periode 2020/2021 selasa lalu (18/02/2020) di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid, Panitia Pelaksana Kegiatan juga menggelar Talkshow Nasional yang mengusung tema “Collaborating The Local Future Leaders to Bridge ASEAN Community for Sustainable Development Goals (SDG’s)” yang diikuti oleh kurang lebih 500 peserta dari perwakilan OSIS se Kota/Kabupaten Probolinggo dan Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Pendidikan, Dr. H. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si., Kabid Kelembagaan dan Peserta Didik, Mujiburrohman, S.Kom dan Kepala Bidang ORSAT-ORDA, Nur Thoriq, LC serta pimpinan lembaga pendidikan yang berada di bawah Yayasan Nurul Jadid. Kepala Biro menyampaikan bahwa penting bagi santri untuk menambah wawasan tentang isu-isu nasional dan global tidak hanya berkutat pada persoalan lokal. “Saya berharap santri juga dapat mengikuti perkembangan zaman dan update terhadap isu-isu nasional juga global sehingga bisa beradaptasi dan menyesuaikan kompetensi diri dengan kebutuhan zaman.” Ungkap Kepala Biro Pendidikan.

Penyerahan piagam penghargaan dari ketua FKO (kiri) kepada Penyaji, Mohammad Iqbal Darmawan (kanan)

Penyerahan piagam penghargaan dari ketua FKO (kiri) kepada Penyaji, Mohammad Iqbal Darmawan (kanan)

Dalam Talkshow ini mendatangkan dua narasumber yang luar biasa, narasumber pertama adalah Duta Muda ASEAN Indonesia 2019, Mohammad Iqbal Darmawan yang juga pernah menjadi ASEAN Youth Community Prime Minister, Chulalongkorn University Bangkok, Thailand 2015; sedangkan narasumber kedua yaitu Lailatul Fitriah, Inisiator ND Feminist Theologies in Global Context, Amerika Serikat; First Prize Winner for Women Author 2016 dan beliau juga Ph.D Student of Notre Dame University, Amerika Serikat. Lailatul Fitriah juga merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Peserta terekspos pada ASEAN values (Nilai-nilai ASEAN) yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami dengan baik oleh setiap individu pemuda kita, karena Indonesia merupakan salah satu negara founding father (pendiri) yang ikut mencetuskan perhimpunan negara-negara ASEAN ini bersama empat negara lainnya yaitu Filipina, Thailand, Singapura dan Malaysia. Selain itu Mas Iqbal panggilan akrab Mohammad Iqbal Darmawan sebagai Duta Muda ASEAN juga memaparkan terkait manfaat dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dan negera-negara ASEAN di kancah Internasional. Mas Iqbal juga tidak menyangka antusias peserta sangat baik dan aktif bertanya dengan pertanyaan yang tidak terprediksi akan ditanyakan oleh pelajar SLTA. Ini bukti bahwa santri dan pelajar memiliki kapasitas untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif dan solutif dalam menyikapi persoalan yang tengah dihadapi oleh bangsa kita Indonesia.

Penyerahan piagam penghargaan dari ketua FKO (kanan) kepada Penyaji, Lailatul Fitriah (kiri)

Penyerahan piagam penghargaan dari ketua FKO (kanan) kepada Penyaji, Lailatul Fitriah (kiri)

Selepas pematerian pertama usai dilanjutkan oleh narasumber yang kedua yaitu Mbak Laily panggilan akrab Lailatul Fitriah tentang Globalisasi dan Peran Pemuda dalam menghadapi tantangannya. Sesi ini diawali screening dengan pertanyaan ringan “apa itu Globalisasi”. Banyak peserta yang mengacungkan tangan untuk diberi kesempatan menjawab pertanyaan itu. Nampak peserta putra dan putri saling berkompetisi menunjukkan jati diri dan kualitas masing-masing dalam forum tersebut. Mbak Laily juga memberikan wawasan tentang Bijak bersosial media di tengah maraknya arus berita bohong (hoax), propaganda dan hate speech (ujaran kebencian) sehingga sebagai santri dan pemuda perlu proaktif memerangi hal-hal negatif yang santer beredar di dunia maya kita, bukan malah menjadi bagian dari masalah dengan mudahnya membagikan pemberitaan yang belum tentu kebenarannya. Dari Talkshow ini banyak peserta tercerahkan tentang ASEAN dan isu Globalisasi serta bagaimana peran strategis pemuda mengambil peran memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Penulis : Mujiburrohman

FKO Nurul Jadid Adakan Bedah Buku “Peradaban Sarung” dengan Penulisnya

FKO Nurul Jadid Adakan Bedah Buku “Peradaban Sarung” dengan Penulisnya

nuruljadid.net – Sebagai kegiatan penutup akhir tahun sebelum Sidang Pleno, Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid Paiton Probolinggo gelar Kajian dan Bedah Buku “Peradaban Sarung” langsung bersama sang penulis Gus Achmad Dhofir Zuhry yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah sekaligus Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat Al-Abrori Malang. Beliau juga merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid lulus SLTA tahun 2002. Jum’at, (14/12/2019).

Menurut Ketua Panitia, M. Thoiful Abrar, Kegiatan tersebut bertujuan untuk menginspirasi para santri tentang pentingnya Literasi dan keuntungan menulis. Diikuti oleh ratusan santri dari kalangan Siswa dan Mahasiswa. “Kami melaksanakan kegiatan Kajian Bedah Buku ini bertujuan untuk mengajak santri agar sadar pentingnya Literasi dan mau belajar menulis,” Ungkap Ketua Panitia.

Pengurus FKO Nurul Jadid memilih Buku Peradaban Sarung, dikarenakan penulis nya alumni PP. Nurul Jadid sehingga diskusi lebih mengena, dan isi Bukunya sangat relevan dengan Santri dan Nilai-nilai Kepesantrenan yang ada.

Gus Achmad Dhofir Zuhry saat menyampaikan materi

Gus Achmad Dhofir Zuhry saat menyampaikan materi

Dalam Buku ini dijelaskan tentang Pesantren yang merupakan cakrawala tak berujung yang takkan pernah habis untuk dikaji khususnya di Indonesia dengan warisan Kitab Klasik dan Kitab Kuning para ulama dari berbagai penjuru dunia.

Penguatan intelektual, Spiritual dan emosional menyatu dan saling melengkapi terutama dewasa ini ketika sebagian masyarakat kita terjebak pada gemerlap budaya asing dan berjamaah ingin meniru Arab, Eropa, dan Amerika, namun para santri lebih memilih menjadi Indonesia. Dari ini, Pesantren menjadi matahari dalam sistem tata surya kehidupan dan Keindonesiaan.

Selain itu, Pembina FKO Nurul Jadid, Mujiburrohman, mengakatakan bahwa Kiai dan para santri dalam mengawal NKRI menjadi hal penting untuk terus digalakkan karena Kemerdekaan Indonesia bukan untuk dinikmati namun untuk dipertahankan dan diperjuangkan.“Di tengah krisis identitas dan moral bangsa diskusi peradaban Sarung yang maksudnya adalah Kiprah Pesantren, Kiai dan para santri dalam mengawal NKRI menjadi hal penting untuk terus digalakkan karena Kemerdekaan Indonesia bukan untuk dinikmati namun untuk dipertahankan dan diperjuangkan,” Tutur Pembina FKO Nurul Jadid, Mujiburrohman.

Penulis : Mujiburrohman

Galeri Foto: Seminar Kewirausahaan “Santripreneur Menjawab Tantangan Ekonomi Global”

Upgrading Skill Pengurus

Upgrading Skill Kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Suasana gembira terpancar di wajah para peserta Upgrading Skill saat sang motivator, Dr. Roy Sugiowantono menyapa para peserta di Aula Mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo. Acara upgrading skill bermaksud untuk memberikan motivasi kepada para pengabdi Pondok Pesantren Nurul Jadid. “Acara ini sebagai bekal pengurus Pesantren, dalam rangka meningkatkan semangat kerja dengan profesional” ungkap Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil.

Acara tersebut dimulai pukul 09.30 WIB dibuka oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid serta dimoderatori KH. Hefniy Rozaq, Sekretaris Yayasan Nurul Jadid. Di tengah-tengah penyampainnya, Dr. Roy (sapaan akrab sang motivator) mengungkapkan bahwa dalam melakukan sesuatu harus diniati dengan ikhlas agar apa yang dilakukan bernilai ibadah.

Dr. Roy Sugiowantono (motivator) pada saat meyampaikan materi  Upgrading Skill untuk Pengurus harian pesantren

“Terlebih dalam membina manusia yang mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. ditengah perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh manusia, pasti akan ditemukan manusia yang hebat sesuai dengan kemampuan para pengelola” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut pengurus harian pesantren dari masing-masing unit kerja dibawah naungan PP. Nurul Jadid. Kegiatan tersebut berakhir pada pukul 12.30 WIB.

Pewarta: Zaky

Editor: Ponirin Mika

Universitas Nurul Jadid Gelar Kuliah Umum

Universitas Nurul Jadid Gelar Kuliah Umum

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid mengelar Kulia Umum yang mengusung tema; Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan. Mengundang Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kenkumham RI ), sebagai pembicara.

Kegiatan tersebut bertempat di Auditorium UNUJA, Paiton, Probolinggo, pada Rabu, 27/03/19 lalu. Sekitar 08.00 WIB rombongan Kenkumham tiba di UNUJA. Disambut langsung Rektor UNUJA, KH. Abdul Hamid Wahid, beserta jajarannya.

Turut hadir pada kegiatan ini, para pejabat pemerintahan Kabupaten Probolinggo, Wakapolres Probolinggo, Kodim Probolinggo, civitas academica UNUJA, dan juga siswa/i sekolah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KH. Abdul Hamid Wahid, mengatakan dalam sambutannya, kuliah umum kali ini, bertujuan menambah wawasan mahasiswa/i agar mampu memahami persoalan hukum dan hak asasi manusia. “seluruh mahasiswa/i harus memanfaatkan momentum ini, dengan mengajak langsung secara bersama-sama belajar hukum dari orang-orang yang lebih paham,” tuturnya.

Kenkumham, Yosanna Hamonangan Laoly, memaparkan, “penegakan hukum harus sesuai dengan hukum. Tidak boleh para penegak hukum melanggar hukum,” katanya.

Usai mengisi kulia tamu, Yosanna Laoly, menyempatkan waktu untuk mengelilingi PP. Nurul Jadid. Sembari berbincang-bincang langsung dengan beberapa santri.

Penulis : Abdul Hannan (SJ)
Editor : Rizky Herman Tumangka

Yasonna Hamonangan Laoly; Memberikan Motivasi Kepada Mahasiswa

Yasonna Hamonangan Laoly; Memberikan Motivasi Kepada Mahasiswa

nuruljadid.net – Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kenhumham RI), Yasonna Hamonangan Laoly, memberikan motivasi kepada mahasiswa ketika kegiatan Kuliah Umum bertema, Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan. Acara tersebut bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid, Rabu, 27/03/19.

Beliau menerangkan, menjadi mahasiswa/i tidak boleh berleha-leha. “Harus berkerja keras dalam belajar, dan jangan keseringan tidur, karena hanya akan mendapatkan mimpi,” paparnya.

Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, dalam sambutannya, mengatakan, Mentri yang diundang untuk mengisi kuliah umum, bertema membangun kesadaran hukum menuju terwujudnya masyarakat berkeadilan, sangatlah tepat.

“Karena bapak Yosanna Laoly, seorang akademisi, politisi, dan sekarang menjadi negarawan. Setelah bertahun-tahun menjadi politisi, ”tuturnya.

Di penghujung kegiatan, Yasonna Laoly, meresmikan wadah Konsultasi Hukum Universitas Nurul Jadid, yang baru saja di bentuk.

Penulis : Jamilatunnisa (SJ)
Editor : Rizky Herman Tumangka

MENKUMHAM RI isi Kuliah Umum di UNUJA

MENKUMHAM RI isi Kuliah Umum di UNUJA

nuruljadid.net – Kepala Mentri dan Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (MENKUMHAM RI) bapak Yosonna Hamonangan Laoly, S.H., M.SC., P.HD., isi kuliah Umum di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Paiton, Probolinggo, pada Rabu, (27/03/19).

Acara yang dihadiri oleh semua staff akademika dan mahasiswa UNUJA itu berlangsung di Aula UNUJA pada jam 08:00 WIB. Tanpak semua peserta kuliah umum sangat berantusias mengikuti kegiatan kuliah umum sampai selesai.

Dalam sambutannya Rektor UNUJA, KH. Abdul Hamid Wahid, M. Ag, menyatakan pemateri yang dihadirkan merupakan orang yang sangat tepat untuk mengisi acara kuliah umum dengan tema ”Membangun Kesadaran Hukum Menuju Terwujudnya Masyarakat Berkeadilan”.

“Bapak Yasonna selain politisi juga seorang akademisi. Beliau sekarang menjadi negarawan setelah bertahun-tahun menjadi politisi,” tutur bapak Rektor dalam sambutanya.

Selain menyampaikan materi tentang penegakan Hukum dan HAM, menteri yang kerab dipanggil Yasonna itu, juga memberikan motivasi kepada mahasiswa agar tidak hanya berleha-leha. Dibutuhkan semangat dan kerja keras dalam menuntut ilmu dibangku perkuliahan.

“Harus bekerja keras, jangan tidur, karena tidur itu mimpi,” ucap Yasonna.

Dipenghujung acara kuliah umum, juga dilaksanakan peresmian Konsultasi Hukum Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang diresmikan langsung oleh Menteri Yosana Hamonangan Laoly.

Penulis : Jamilatunnisa (SJ)
Editor : Febri Delfitri Fauzi