Pos

Ini Peran Seorang Santri Menurut Kiai Zuhri Zaini

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH. Moh, Zuhri Zaini menjelaskan tentang hakikat seorang santri di acara halal bihalal yang dilaksanakan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Probolinggo barat. Ahad (11/03/24).

Kiai Zuhri mengulas prihal yang harus dimiliki oleh santri. Ia mengungkapkan bahwa santri harus memiliki amaliah, perilaku dan amaliah ahlusunnah waljamaah.

“Sebab santri tidak mengenal tempat dan waktu. Bahkan secara luas, sebagai seorang santri harus memiliki amaliah, perilaku dan aqidah yang berpaham ahlussunnah,” imbuhnya.

Selain itu, pengasuk ke IV Pesantren Nurul Jadid ini menerangkan tentang manfaat dari halal bihalal. Katanya, halal bihalal adalah ajang silaturrahim dan momentum untuk saling meminta maaf.

“Orang yang ingin dilapangkan rizkinya oleh Allah (bukan berarti kaya), salah satunya dengan merutinkan silaturahmi,” tegasnya.

Sebagai makhluk sosial, Kiai Zuhri mengungkapkan sebuah keniscayaan pasti berinteraksi dengan yang orang lain, kecuali orang yang tidak normal. Maka dalam interaksi itu ada ungkapan yang kemungkinan salah.

“Sebagai manusia memiliki fitrah dan tempat salah dan dosa, ini harus di sadari,. Jika berbuat salah segera meminta maaf dan sebaliknya juga memaafkan kepada orang lain pada dirinya,” imbuhnya.

Beliau memberikan contoh seorang panutan umat manusia, yaitu junjungan Nabi Muhammad Saw. Menurutnya, kiata perlu melihat rumah nabi, dengan kamar terbatas, di samping masjid, tapi pemiliknya berhati luas, maka menjadi luas dan tempat bernaung umat.

“Nabi juga senang menyambung silaturahmi. Melalui aktifitas ini, dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya. Umur itu tidak berarti jumlah tahun. Tapi seberapa banyak kebaikan yang dilakukan. Nabi dalam waktu berumur pendek namu sangat panjang kebaikannya,” tegasnya.

Selain itu, kiai Zuhri menyinggung pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan. Kebersamaan perlu dirawat dan diperbaharui. kebersamaan tidak hanya menunggu takdir, tapi harus dijemput, diikhtiarkan. kita melihat kebersamaan tumbuh manakala ada musibah. kita tidak perlu menunggu musibah untuk memelihara kebersamaan. Mulailah sejak saat ini. kebersamaan dilakukan dalam wadah yang sempit, yaitu perkumpulan alumni, atau lebih luas yakni jam’iyah Nahdlatul Ulama, atau lebih luas lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lebih lanjut, kiai menambahkan, hikmah lain dalam kegiatan silaturahmi dan halal bihalal itu adalah terus menambah ilmu pengetahuan. Hidup ini jangan sekedar dijalani tapi juga dipelajari agar setiap hari senantiasa tambah baik. Sebagaimana sabda nabi, orang yang hari ini lebih baik dengan kemarin adalah orang yang untung, orang yang hari ini sama dengan kemarin rugi, orang yang hari ini lebih buruk hari kemarin binasa. Menjadi orang bermanfaat tidak harus menjadi kiai, ustadz, apa yang bermanfaat dilakukan saja.

“Merawat kebersamaan dilakukan dengan saling menghargai satu sama lain, jangan menuntut dihargai saja, tapi belajar menghargai yang lain,” harapnya.

Kiai Zuhri juga berharap, selain mencari ilmu, tugas lain adalah menyebar ilmu, meski tidak alim, tidak perlu menunggu alim atau kaya untuk berdakwah, kita sebagai santri adalah pewaris nabi. Mewarisi apa? yaitu ilmu untuk diamalkan dan disebarkan. untuk hal ini kita bisa kerjasama dengan alumni pondok pesantren manapun, atau bahkan dengan kelompok yang tidak pernah mondok sekalipun, asalkan memiliki komitmen yang sama.

 

Pewarta: Ponirin Mika

Pesantren Nurul Jadid Berkoordinasi dengan P4NJ Daerah Berkait Santri Pulang Bersama

nuruljadid.net – Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap santri dan wali santri berkait pulang bersama santri di libur Ramadan 1445 H, Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan rapat koordinasi dengan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Pusat dan Daerah (P4NJ). Sabtu (09/03/24) secara online.

Sekretaris Pesantren H. Tahiruddin menyampaikan bahwa, digelarnya rapat koordinasi antara pesantren dan P4NJ sebagai salah satu langkah yang baik untuk memberikan layanan maksimal terhadap santri dan wali santri.

“Koordinasi ini untuk mencari solusi berkait beberapa persoalan yang terjadi. Baik berkaitan dengan dropspot dan lainnya,” katanya saat memberikan pengantar pada rapat tersebut.

Tentu kebersamaan P4NJ pada liburan santri sangat urgen. Di samping sebagai komunikator antara kepentingan pesantren kepada wali dan masyarakat dan juga sebaliknya. Hal itu ditegaskan Tahiruddin di sela-sela rapat.

“Alhamdulillah P4NJ Pusat dan Daerah sangat responsif terhadap perkembangan pesantren. Utamanya berkait dengan kebutuhan layanan santri ketika libur pesantren,” imbuhnya.

Sementara Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi memberikan apresiasi dengan adanya rapat koordinasi ini. Ia menuturkan informasi dan perkembangan berkait apapun termasuk libur santri yang dikomunikasikan melalui P4NJ merupakan langkah yang bagus.

“Syukur Alhamdulillah rapat koordinasi sangat efektif dan menghasilkan banyak hal yang baik,” ungkapnya.

Pada rapat koordinasi itu, ada banyak kesepakatan diantaranya berkait dengan permintaan beberapa daerah untuk penarikan tarif transfortasi pulang dan kembali di tarik satu kali melalui pesantren, perubahan dropspot, dan penertiban lalu lintas saat pulang dan kembali santri.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Kiai Abdul Hamid Wahid Beserta Pimpinan Ponpes Nurul Jadid Sapa Alumni P4NJ Singapura

nuruljadid.net – Usai menyelesaikan kunjungan kerja sama dengan beberapa Negara ASEAN, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid K.H. Abdul Hamid Wahid beserta rombongan menyapa alumni melalui forum Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Singapura sebelum beranjak ke kota Batam, Kepulauan Riau kemarin (11/06/2023).

Forum sapa alumni P4NJ Singapura ini bertujuan untuk memperkuat ikatan tali silaturrahim antara keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan para alumninya yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara, khususnya yang luar negeri. Kunjungan ini dilakukan dalam rangkaian program UNUJA Go ASEAN.

Hal serupa disampaikan oleh Kiai Abdul Hamid Wahid pada saat kunjungan ke P4NJ Malaysia, bahwa penting bagi kita untuk terus terhubung baik secara raga lebih-lebih batin dengan para guru. Tidak hanya guru saat mondok, melainkan juga guru atau ustaz di musala tempat kita mengaji dulu. Karena, sebagai warga pesantren dipercayai bahwa keterikatan batin antara guru dan murid ini menjadi kunci keberkahan dan kebaikan hidup ketika kelak bermasyarakat.

Ilmu, guru dan murid adalah tiga hal yang saling terkait. Ketiganya merupakan rangkaian yang tak terpisahkan. Ada guru jika ada murid. Begitu juga sebaliknya. Guru dan murid ada kalau ada ilmu yang diajarkan dan dipelajari. Begitulah siklus yang selalu berlaku sepanjang sejarah manusia.

Kegiatan sapa alumni P4NJ Singapura ini juga dihadiri oleh alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid yang merupakan ulama kondang di Singapura yakni ustaz Shafi Baraqbah. Ustaz Shafi kerap diundang mengisi pengajian dan majelis rasulullah bersama ratusan jamaah di banyak masjid dan majelis ilmu.

(Rombongan Pondok Pesantren Nurul Jadid saat bersiap untuk penyeberangan di pelabuhan HarbourFront Singapura menuju Batam, Indonesia)

Pertemuan berjalan dengan lancar yang dibalut nuansa hangat akrab antara keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dan rekan alumni P4NJ Singapura. Usai acara, rombongan langsung menuju HarbourFront untuk penyeberangan ke Batam dengan Ferry Batam Fast menuju Pelabuhan Sekupang Batam

HarbourFront adalah sebuah pelabuhan di Singapura, menjadi akses masuk utama wisatawan Indonesia khususnya mereka yang datang dari Batam. HarbourFront juga disebut sebagai gerbang wisata ke Pulau Sentosa.

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Hamid Wahid Tekankan Urgensitas Adab Pada Guru Saat Silaturrahim Temu Alumni P4NJ Malaysia

nuruljadid.net – Kepala Pesantren K.H. Abd. Hamid Wahid bersama rombongan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan silaturrahim dalam rangka temu alumni P4NJ (Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid) Malaysia, Kamis (08/06) di ibu kota Malaysia Kuala Lumpur.

Dalam acara silaturrahim, Kepala Pesantren, K.H. Abdul Hamid Wahid menyampaikan urgensitas menjaga adab untuk menghormati para pendahulu dan almarhumin, yakni para guru dan sesepuh. “Sebaik dan sehebat apapun generasi saat ini, tidak akan pernah terlahir tanpa ada sentuhan para guru, oleh sebab itu adab dan tatakrama harus tetap dikedepankan”, tutur kiai yang dikenal dengan sikap moderatnya.

Kiai Hamid juga menegaskan pesan muassis Kiai Zaini Mun’im bahwa santri yang sudah kembali ke masyarakat sudah menjadi milik masyarakat dan harus berbaur. Menurut kiai Hamid, santri wajib mengambil peran dalam membangun masyarakat dan bangsa lintas sektor yang dibutuhkan dalam menghadapi globalisasi dan era disrupsi.

“Sangat penting peran alumni Nurul Jadid khususnya dan umat Islam umumnya untuk berpartisipasi aktif membangun masyarakat lewat pendidikan, penguatan sektor ekonomi, dst yang dibutuhkan dalam menghadapi dinamika global saat ini,” pungkasnya.

Tidak sendiri, kiai Abdul Hamid Wahid hadir bersama dengan pimpinan pesantren dan UNUJA lainnya, Direktur Klinik Az-Zainiyah, Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah; wakil kepala pesantren K.H. Najiburrahman Wahid; Kepala Biro Pengembangan, K.H. Faiz Abdul Haq Zaini; Kepala Biro Kepesantrenan, K.H. Fahmi Abd. Haq Zaini; Bendahara Pesantren, K.H. Achmad Zaki Nur Chatim Zaini; Warek III, M. Noer Fadli Hidayat; Kepala LP3M, Achmad Fawaid, Kepala BAUAK, Luqman Hakim; Kepala Humaker, Mohammad Bahrul Ulum dan Staf khusus pimpinan Alfi Syukrin.

Kepala pesantren sekaligus rektor UNUJA yang akrab disapa Gus Hamid ini mengaku kehadirannya dalam silaturrahim Temu Alumni P4NJ Malaysia merupakan salah satu kiat untuk memberikan dukungan dan saling bertukar kabar dengan alumni yang merantau di negeri jiran dalam penguatan peran dan eksistensi alumni di tengah masyarakat.

(Humas Infokom)

INFO UPDATE! Rundown Acara Halaqoh Alumni Internasional 2023 dalam rangka Haul dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – H-1 penyelenggaraan Halaqah Alumni Internasional dalam rangka menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-74 Pondok Pesantren Nurul Jadid telah di ujung mata. Selain untuk mempererat tali silaturrahmi antar alumni baik dari kalangan mahasiswa maupun mereka yang telah berkhidmat di masyarakat juga untuk membicarakan isu strategis pengembangan pesantren dan optimalisasi peran alumni.

Peserta halaqoh alumni internasional ini mayoritas berasal dari organisasi Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) dari berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga manca negara. Keunggulan tahun ini tidak hanya P4NJ yang akan hadir melainkan juga organisasi ikatan mahasiswa alumni yang tersebar di beberapa kota besar.

Kegiatan halaqoh alumni internasional ini diselenggarakan dengan sistem hybrid forum, diselenggarakan secara tatap muka langsung di Aula I pesantran lantai 3 kantor Pusat dan secara virtual dengan aplikasi zoom meeting.

Ketua panitia Dr. Rojaby Azharghany menerangkan bahwa acara halaqoh alumni tahun ini tidak hanya melibatkan alumni yang tergabung di P4NJ dalam negeri saja melainkan sampai P4NJ serta alumni yang berada di luar negeri seperti Malaysia, Tiongkok, Singapura, Belanda bahkan sampai ke Amerika Serikat.

Selain berdiskusi seputar isu kepesantrenan dan sosial ekonomi, akan ada pelantikan pengurus P4NJ se Nusantara dan panganugerahan apresiasi alumni. Detail susunan acara dan ketentuan halaqah alumni internasional terlampir sebagai berikut.

 

Link rundown acara halaqoh alumni : undangan-halaqoh-alumni-2023

 

 

(Humas Infokom)

 

 

P4NJ Bondowoso Sambut Haul dan Harlah 74 Nurul Jadid Gelar Istighotsah, P4NJ Pusat Sosialisasi Bacaan Shamadiyah dan Khotmil Qur’an

nuruljadid.net – Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) daerah yang terkenal dengan tapainya Bondowoso mengadakan temu rutin. Kali ini kegiatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Ulum Tapen (15/01/2023). Tidak hanya dihadiri pengurus dan anggota P4NJ Bondowoso, P4NJ Pusat juga hadir pada acara istighotsah tersebut dipandu oleh H. Santoso, seketaris P4NJ Bondowoso.

Dalam sambutan pembuka oleh ketua P4NJ Bondoswos bapak Arap Sudarman, beliau menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh pengurus alumni dan simpatisan yang senantiasai menjaga tali silaturrahmi dan sinergitas bersama.

“kami sangat berterima kasih kepada segenap pengurus alumni dan simpatisan yang sudah bersinergi dan menjaga tali silaturrahmi bersama P4NJ Bonsowos dalam membantu program Pondok Pesantren Nurul Jadid diantaranya pemulangan dan pengembalian santri,” pungkas bapak Arap Sudarman.

(Sambutan ketua P4NJ Bondowoso bapak Arap Sudarman dalam acara temu rutin di Pondok Pesantren Nurul Ulum Tapen, Bondowoso)

“saya ini merupakan ketua P4NJ terlama masa jabatannya se-Indonesia dari 2003 sampai 2022 berarti sudah dua puluh tahun,” imbuhnya sembari tertawa dan disambut gelak seirama dari para hadirin.

Bapak Arap Sudarman diketahui juga sebagai salah satu pribadi yang terlibat dalam pengawalan usaha NURJA Water milik pesantren sampai dengan tuntas hingga memperoleh ijin.

Ketua P4NJ Bondowoso yang dikenal supel tersebut juga menyampaikan harapannya kepada pengurus yang baru diamanahi tanggung jawab mengelola komunitas bagi para alumni domisili Bondowoso tersebut.

“saya berharap pengurus yang baru semakin lebih solid lagi, dan nama-namanya calon sudah kami sampaikan ke P4NJ Pusat untuk diajukan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid.” Bapak ketua menutup poin sambutannya.

(Sambutan ketua P4NJ Pusat bapak KH. Junaidi Mu’thi dalam acara temu rutin P4NJ Bondowoso di Pondok Pesantren Nurul Ulum Tapen, Bondowoso)

K.H. Junaidi, ketua P4NJ Pusat mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada teman-teman P4NJ Bondowoso yang selama ini berkhidmat untuk Pondok Psantren Nurul Jadid sampai saat ini.

Mengutip poin panca kesadaran santri tentang kesadaran beroranisasi, “kami mengajak semua teman-teman pengurus agar berkeja secara tim dan kompak dalam organisasi. Sebab, seorang pemimpin dikatakan berhasil jika bawahannya bekerja dengan baik, kedua hal ini tidak bisa terpisahkan” tutur Kiai Junaidi di depan pengurus P4NJ Bondowoso.

Menyoal surat instruksi Biro Kepesantrenan, sekretaris P4NJ Pusat bapak H. Syamsul Ma’rif, menyampaikan isi surat instruksi terkait khotmil qur’an sebanyak 740 x dan shamadiyah sejumlah 740.000x  dibagi dengan wilayah santri dan P4NJ daerah se Indonesia.

Khusus P4NJ Bondowoso mendapat jatah 245 kali khotmil al-qur’an dan membaca shamadiyah sebanyak 290.000 kali, “kami sangat mengapresiasi P4NJ Bondowoso karena pada harlah sebelumnya termasukP4NJ dengan jumlah terbanyak untuk khotmil al-qur’an dan bacaan shamadiyahnya, semoga yang sekarang bisa lebih banyak dari belumnya,” harap bapak Syamsul sembari tersenyum simpul.

Selanjutnya, kegiatan rapat pengurus yang diikuti pembacaan hasil rapat dan ramah tamah. Alhamdulillah rangkaian kegiatan berjalan lancar dan khidmat.

 

 

(Humas Infokom)

Road To Haul dan Harlah 74: Ratusan Peserta Ikuti Ijazah Kitab Dalailul Khoirot Bersama Kiai Fadlurrahman Zaini

nuruljadid.net – Menjelang Haul Masyayikh dan Harlah ke 74 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang kurang 24 hari lagi, sebagai salah satu side event ratusan peserta mengikuti kegiatan ijazah kitab Dalalilul Khoirot oleh KH. Fadlurrohman Zaini yang bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada sabtu, (27/01/2023) sore kemarin. Kegiatan ini diprakarsai oleh Biro Kepesantren Nurul Jadid.

Peserta kegiatan tersebut terdiri dari alumni dari berbagai daerah, pengurus, santri, dan simpatisan. Banyak permintaan untuk bisa ikut serta dalam kegiatan ijazah kitab tersebut, sayangnya kuota sangat terbatas sehingga pengurus dengan berat hati harus menolak.

Selama pelaksanaan, peserta terlihat sangat antusias dan khidmat mengikuti ijazah dari kiai Fadlurrahman Zaini yang disertai nasehat bagaimana menjalani ijazah dan tata caranya. Peserta dari golongan para alumni terpantau datang sebelum sholat Jum’at meskipun tidak sedikit yang tiba menjelang sholat ashar, pasalnya hal ini dilakukan agar mereka bisa meluangkan waktu ke maqbarah atau astah para almarhumin Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam kesempatan itu, Gus. Muhammad Al-Fayyadl selaku mudir Ma’had Aly Nurul Jadid tampil sebagai moderator dan ustaz Moh. Jasri sebagai pemandu acara. Tepat ba’da ashar sekitar pukul 16.00 WIB rangkaian kegiatan ijazah kitab Dalailul Khoirot dimulai. Sebelum memberikan ijazah kepada seluruh peserta yang hadir, KH. Fadlurrahman Zaini memberikan tausiyah seputar manfaat dan arahan tentang wirid mana saja yang dibaca dalam setiap harinya mulai Senin hingga Ahad.

(Suasana Ijazah Kitab Dalailul Khoirot oleh Kiai Fadlurrahman Zaini di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selaku moderator, Gus Muhammad Al-Fayyadl membantu mempertegas tata cara amalan atau ijazah yang telah diberikan menggunakan bahasa Indonesia kepada seluruh peserta yang sebelumnya disampaikan menggunakan bahasa Madura oleh Kiai Fadhol. Gus Fayyadl terlihatkan menjelaskan dengan penuh kewaspadaan, dengan tujuan agar seluruh peserta tidak salah paham dan bisa mengamalkan dengan baik sesuai arahan dari kiai Fadhol.

Tak lama selepas penjelasan manfaat dan tata cara mengamalkan kitab, sesi tanya jawab dibuka kepada seluruh peserta yang masih belum paham terkait mengamalkan kitab Dalalilul Khoirot tersebut dipandu oleh pemandu acara ustaz Moh. Jasri.

Proses Ijazah atau mengijazahkan dalam dunia kepesantrenan memang suatu hal yang lazim. Ini merupakan suatu bentuk perizinan dari kiai kepada para santri maupun masyarakat secara umum untuk mengamalkan suatu amalan yang bermanfaat berkenaan dengan baik masalah duniawi ataupun ukhrowi.

Setelah kurang lebih satu setengah jam, rangkaian acara ijazah kitab Dalailul Khoirot berakhir tepat pada 17.30 WIB petang. Sebagian peserta sowan secara bergantian kepada KH. Fadlurrahman Zaini dan Gus Fayyadl sedangkan sebagian lain dari peserta santri diminta untuk lebih awal meninggalkan lokasi acara untuk lanjut persiapan mengikuti kegiatan pesantren.

 

 

(Humas Infokom)

Usai Ngaji Syu’abul Iman, Ra Imdad Tinjau Lokasi Pembangunan Kantor P4NJ Situbondo

nuruljadid.net – Acara rutin bulanan Ngaji Kitab Syu’abul Iman yang diselenggarakan oleh Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kabupaten Situbondo kali ini dihadiri oleh K. Muhammad Imdad Robbani, Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid  di Desa Alasmalang Kec. Panarukan pada Jum’at (29/12/22) sore kemarin.

Usai pengajian kitab cabang-cabang Iman karangan KH. Zaini Mun’im tersebut, Ra Imdad dipersilahkan untuk ramah-tamah oleh pengurus P4NJ Kabupaten Situbondo.

Selang beberapa saat setelah ramah tamah, Ra Imdad bersama sekretaris P4NJ Pusat H. Syamsul Ma’arif didampingi pengurus P4NJ Situbondo meninjau lokasi pembangunan kantor P4NJ Situbondo sekitar 300-meter yang tidak jauh dari lokasi pengajian.

Dalam kunjungannya, Ra Imdad memberikan apresiasi dan kesan positif atas inisiatif pembangunan kantor yang dilakukan oleh P4NJ Situbondo secara swadaya.

(Sekretaris P4NJ Situbondo, H. Muchlisin, S.Ag. terlihat tengah menjelaskan rancangan desain bangunan gedung kantor P4NJ Situbondo kepada Kiai Imdad dan Sekretaris P4NJ Pusat H. Syamsul Ma’arif)

Menyoal pembiayaan pembangunan Gedung kantor P4NJ Situbondo, Ra Imdad sempat menanyakan kepada pengurus yang mendampingi saat kunjungan tersebut.

“Alhamdulillah, Seluruh pembiayaan pembangunan kantor P4NJ ini murni dari sumbangan alumni dan simpatisan Nurul Jadid,” ungkap Sekretaris P4NJ Situbondo, H. Muchlisin, S.Ag.

Kunjungan sore itu yang ditemani awan mendung, terlihat Ra Imdad mengamati Gedung kantor yang tengah proses pembangunan tersebut. Terdengar sesekali beliau menanyakan terkait rancangan pembangunan kepada pengurus P4NJ Situbondo.

“Semoga kantor P4NJ ini nantinya bisa menjadi wadah penghubung antara alumni Nurul Jadid dengan masyarakat Situbondo maupun kepada sesama alumninya,” ucap H. Syamsul kepada seluruh pengurus P4NJ Situbondo di sela-sela kunjungan.

(Pembancaan doa sebelum Kiai Mohammad Imdad Robbani meninggalkan lokasi dengan kelancaran dan kebermanfaat kantor P4NJ Situbondo ke depan)

Sebelum meninggalkan lokasi kantor, Ra Imdad terlebih dahulu diminta untuk turut memimpin doa oleh ketua P4NJ Situbondo, H. Nasirrudin Dhofir. Dengan harapan semoga kantor P4NJ Situbondo bisa terselesaikan dengan cepat dan bermanfaat untuk masyarakat luas.

(Humas Infokom)

Ngaji Syu’abul Iman bersama Ra Imdad, Bersungguh-Sungguh dalam Bertaubat Termasuk Perhatikan Hak Manusia  

nuruljadid.net – Kiai Mohammad Imdad Robbani, Kepala Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid menghadiri acara pengajian Kitab Syu’abul Iman Karya KH. Zaini Abdul Mun’in di Desa Alasmalang Kec. Panarukan pada Jum’at (29/12/22) sore kemarin yang merupakan kegiatan rutin bulanan P4NJ Kabupaten Situbondo.

Ra Imdad sapaan akrab Kiai Mohammad Imdad Robbani membacakan cabang-cabang Iman ke 10 hingga ke 13 dalam kitab yang disusun oleh almarhum kakek beliau tersebut. Setelah pembahasan simbol agama Allah pada bab 10 dan Ikhlas dalam ketaatan pada bab 11, Ra Imdad kemudian melanjutkan penjelasan cabang iman ke 12 dan 13.

Cabang iman ke 12 adalah bersungguh-sungguh dalam bertaubat (nushuhut taubah) dari segala dosa dan kedurhakaan. Taubat itu ditunjukkan dengan penyesalan yang mendalam dan memohon ampunan dengan sepenuh jiwa kepada Allah SWT.

Tidak cukup hanya memohon ampunan, kita juga harus mengembalikan hak-hak orang yang didholimi, segera mengganti (mengqodho’) kewajiban-kewajiban yang ditinggalkan sebelum habis waktunya atau sebelum meninggal dunia, serta berusaha dengan tekad kuat untuk tidak merusak taubat itu dengan kembali mengerjakan dosa.

Cabang iman yang ke 13 yaitu selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya kepada kita. Syukur atas nikmat itu mengakui atas pemberian Allah SWT dan menggunakan nikmat tersebut dalam taat kepada Allah dengan segenap kemampuan.

Termasuk diantara  syukur nikmat adalah harus bersyukur kepada ‘sebab’ yang menjadi perantara diberikannya nikmat kepada kita tanpa melupakan kepada pemberi sebab yaitu Allah SWT. Semisal, kita wajib berterimakasih kepada orang yang telah membatu kita dari kesulitan, tapi jangan lupa, kita juga wajib berterima kasih Allah.

“Pengajian kitab ini sangat kami rindukan, mengenang masa-masa ketika mondok di Nurul Jadid dulu, Alhamdulillah banyak Ilmu dan pencerahan tentang cabang iman yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Salim salah satu peserta pengajian kitab.

 

(Humas Infokom)

P4NJ Situbondo Ngaji Syu’abul Iman bersama Ra Imdad, Manusia Harus Ikhlas Taat Kepada Allah

nuruljadid.net – Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kabupaten Situbondo menggelar ngaji kitab Syu’abul Iman karangan KH. Zaini Mun’im pendiri dan pengasuh pertama Nurul Jadid. Kiai Mohammad Imdad Robbani, Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid juga putra pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, menghadiri pengajian tersebut di desa Alasmalang Kec. Panarukan pada Jum’at (29/12/22) sore kemarin.

Ngaji Kitab Syu’abul Iman merupakan agenda rutin bulanan P4NJ Kabupaten Situbondo untuk menjalin silaturrahmi dengan ahlul bait atau keluarga besar masyayikh Nurul Jadid dan memperkuat ruhul jihad pengurus serta alumni dalam berkhidmat di tengah masyarakat.

Kiai Mohammad Imdad Robbani yang akrab disapa Ra Imdad tersebut membacakan cabang-cabang Iman ke 10 hingga ke 13 dalam kitab yang disusun dalam bentuk nadhom tersebut.

Beliau menjelaskan cabang Iman ke 10 yaitu mengagungkan simbol-simbol agama Allah (Sya’air al-dini al- ilah), antara lain dengan senang dan bersemangat atas segala urusan-urusan agama.  selain itu, menghiasi mushaf dan masjid dengan perhiasan (atau desain) yang indah adalah termasuk bagian dari mengagungkan syiar agama Allah.

Cabang Iman yang ke 11 yaitu ikhlas dalam taat kepada Allah. Ikhlas itu akan menjauhkan diri kita dari riya’, syirik, dan kemunafikan. Dengan perkuat rasa ikhlas, yang menjadi perhatian kita hanyalah pandangan Allah semata, bukan pandangan makhluk. Kita meyakini bahwa Allah maha mengetahui terhadap segala amal kita, yang kita cari hanyalah keridhoan Allah SWT tanpa mau tertipu oleh pujian makhluk, bahkan kita selalu merasa khawatir atas kemurkaan Allah.

(Pengurus P4NJ Situbondo dan ratusan alumni Nurul Jadid mengikuti pengajian kitab Syu’abul Iman bersama Ra Imdad)

Pengajian rutin yang dihadiri oleh sekitar 200 alumni Nurul Jadid se-Kabupaten Situbondo ini juga dihadiri oleh ketua Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Cabang Situbondo, KH. Agus Salim dan Sekretaris P4NJ Pusat, H. Syamsul Ma’arif, serta didampingi ketua P4NJ Kabupaten Situbondo, H. Nashiruddin Dhofir dan Ketua Bidang Keagamaan, Habib Hasan Luthfi Al Jufri serta jajaran pengurus lainnya.

Pengajian berlangsung khidmat dan akrab, meski langit sedang diselimuti mendung. Kegiatan ini diakhiri sekitar pukul 15.30 WIB dengan doa dan acara ramah tamah.

 

 

(Humas Infokom)

Seminar Halaqoh Alumni Fokus Optimalisasi Peran Alumni dalam Pelayanan Masyarakat

nuruljadid.net – Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di era disruptif ini, menuntut seluruh elemen lapisan masyarakat tidak terkecuali santri dan alumni pesantren untuk terus beradaptasi dengan melakukan penyesuaian dan perubahan. Menjawab tantangan ini, panitia halaqoh alumni menghelat seminar bertajuk “optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat” di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid (26/02/2022).

Seminar dilaksanakan usai pembukaan halaqoh alumni sekitar pukul 16.45 WIB yang sejatinya dimulai pukul 15.30 WIB. Terjadi molornya waktu disebabkan kedatangan peserta halaqoh yang tidak seragam dari berbagai daerah di tanah air serta proses screening protokol kesehatan yang cukup memakan waktu.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak acara seminar)

Seminar ini diikuti seluruh peserta halaqoh alumni perwakilan P4NJ se Nusantara. Nampak pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak dengan khidmat acara seminar tersebut dengan tamu undangan lainnya.

Moderator seminar bapak Dr. Aliwafa, M.Pd.I setelah menyampaikan pengantar langsung mempersilahkan narasumber untuk naik ke panggung Aula 1 pesantren. Hadir dua narasumber pada seminar tersebut, K. Muhammad Al-Fayyadl dan Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag.

(Narasumber pertama Kiai Muhammad Al-Fayyadl sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Kiai Muhammad Al-Fayyadl selain sebagai mudir ma’had aly Nurul Jadid juga kiai muda yang aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan lulusan universitas di Perancis. Beliau menyampaikan materi pertama yang berfokus pada aktualisasi nilai-nilai pesantren dalam praktik keagamaan di tengah masyarakat.

Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. seorang alumni Nurul Jadid yang memiliki karir akademik sangat baik dan mendapatkan gelar professor di usia cukup muda dari Universitas Islam Negeri Lampung yang sebelumnya institut merupakan salah satu prestasi beliau ikut terlibat dalam proses upgrading dari institut ke universitas.

(Narasumber kedua Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. menyampaikan materi peluang dan tantangan jaringan alumni pesantren dalam mengembangkan pendidikan di masyarakat. Hal ini disampaikan agar para alumni Nurul Jadid ikut terlibat dan berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di masyarakat tempat mereka mengabdi.

(Bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri sedang menyampaikan pertanyaan pada seminar halaqoh alumni)

Usai pematerian terdapat dua penanya, salah satunya bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri berdomisili di Batam. Beliau menyampaikan bagaimana pesantren dan alumni Nurul Jadid dapat memanfaat peluang di berbagai kesempatan untuk memperluas jaringan serta jangkauan hingga luar negeri, khususnya penguatan jaringan di beberapa negara tetangga.

Terbatasnya waktu, membuat kegiatan seminar halaqoh alumni tersebut harus segera diakhiri karena menjelang maghrib. Seusai acara seminar peserta diarahkan ke ruang ramah-tamah untuk makan dan dilanjutkan sholat berjamaah maghrib di Masjid jami’ kemudian acara doa dan dzikir di maqbaroh atau astah para masyayikh dipimpin oleh KH. Fahmi AHZ kepala Biro Kepesantrenan Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

Galeri Foto : Ngaji Kitab Syu’abul Iman P4NJ Banyuwangi

Alumni Nurul Jadid Asal Jember Jadi Budayawan Nasional

 nuruljadid.net- SUASANA sunyi dan sepi memasuki kawasan Kebun Sanggar Bermain (KSB) di Jalan Agus Salim 32 Mumbulsari. Tempat itu dikelilingi oleh pepohonan yang menghadirkan kesejukan. Ketika memasuki pintu gerbang, tampak beberapa pendapa yang sepertinya sangat indah untuk dijadikan tempat berekreasi.

Setelah Radar Jember Jawa Pos mengucapkan salam, istri dari pemilik KSB tersebut mempersilahkan masuk di ruang tamu yang berbentuk pendapa. Selang beberapa menit, lelaki berambut panjang dengan kumis dan jenggot memutih yang bernama Oonk Fathorrahman tersebut menyapa. Dia merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KSB tersebut didirikan pada 1987 oleh pria yang biasa disapa Gus Oonk ini. Berangkat dari kekecewaan terhadap pendidikan yang hanya menekankan aspek pengetahuan tanpa membekali siswa dengan karakter dan mental kehidupan. “Jadi pada masa orde baru, siswa hanya dicekoki dengan pengetahuan saja tanpa ada pemberian pemahaman pada siswa tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan benar,” jelas Oonk.

Selain itu, kegelisahan terhadap akhlak para pemuda yang semakin tidak terarah, mengantarkannya pada kemantapan untuk mendirikan sanggar tersebut. Karena pondasi utama yang harus dimiliki oleh manusia adalah mental dan karakter atau akhlak yang baik. “Saya merasakan sendiri waktu itu bagaimana pemuda itu membutuhkan ruang untuk bergerak mengekspresikan diri tapi terarah,” ungkapnya.

Hal yang lebih menginspirasi pendirian KSB tersebut yakni ketika membaca sejarah pemuda Ashabul Kahfi. Menurutnya, para pemuda tersebut lari dari seorang raja yang zalim yang selalu memberikan teror terhadap perkembangan kepribadian manusia. Sehingga mereka memasuki goa untuk menghilangkan segala hal yang meneror dirinya. “Goa itulah yang saya analogkan dengan KBS. Agar orang-orang yang masuk di dalamnya bisa menyelami arti sesungguhnya dari kehidupan. Sehingga ketika keluar mereka menjadi orang yang tangguh,” tambah Oonk.

Dari sanalah KSB mulai berdiri dan didatangi beberapa pemuda yang ingin mencari filosofi kehidupan. Namun, yang masuk ke sanggar tersebut adalah mereka yang memiliki kenakalan yang luar biasa, tapi tidak menemukan wadah. “Mereka pemuda yang orang tuanya sudah tidak sanggup mengasuh karena sangat nakal,” akunya.

Selain itu, yang ikut bergabung dengan sanggar tersebut adalah anak jalanan yang tidak menemukan kemerdekaan dalam dirinya. Bahkan mereka tinggal di sanggar tersebut hingga menikah dan membina rumah tangga di lingkungan sekitar. “Ada yang saya temui di jalanan, lalu saya ajak kesini,” imbuh ayah angkat penyanyi religi Opick ini.

KSB tersebut mendidik para pemuda untuk peka terhadap lingkungannya dengan menekankan pada kepedulian terhadap alam dan manusia serta kesadaran akan nilai-nilai kehidupan. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, KSB memiliki beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya keinginan itu.

Pendidikan kepada para pemuda tersebut difasilitasi oleh KSB sendiri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Seperti kesenian teater, melukis, berpuisi, mengukir, maupun bermain musik. “Jadi setiap minggu mereka menyetor satu puisi. Ada yang setoran lukisan,” tambah lelaki yang pernah menjadi anak asuh W.S. Rendra ini.

Bahkan, teater anak-anak di KSB pernah tampil di beberapa negara, seperti Jerman, Jepang, Filipina, dan Vietnam. Hal tersebut sebagai latihan bahwa mereka memiliki mental yang kuat meskipun tinggal di daerah terpencil.

Dalam mengajarkan kepekaan terhadap segala hal, di sanggar tersebut diajarkan olah badan, nyanyian jiwa, dan menari. “Misal gerakan-gerakan menari yang diikuti dengan zikir pada Allah SWT,” tandasnya.

Setiap Selasa malam dan Kamis malam, mereka rutin berkumpul untuk melakukan introspeksi. Anak-anak tersebut diberi kesempatan mengungkapkan segala kegelisahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembentukan karakter pada mereka yakni dengan sikap-sikap yang baik. Seperti kedisplinan. Bila ada anak yang mentalitasnya buruh, maka mereka diberi tugas untuk membuang sampah. Sebab disana mereka bisa belajar tentang kecerobohan manusia. “Sehingga dia tahu kecerobohan yang diperbuat manusia melalui sampah yang dibuangnya. Lalu ketika dia sukses di situ, dipindahkan menyapu halaman,” kata Oongk mencontohkan sikap kedisiplinan tersebut.

Di samping itu, KSB tersebut juga melatih para pemuda untuk bertahan hidup dengan segala keadaan. Mereka tidak hanya diajarkan tentang arti kehidupan, namun juga diberikan pemahaman tentang dunia kerja. “Jadi kami juga ajarkan mereka cara bertahan untuk hidup, seperti menjual bakso, membuka laundry, dan sebagainya. Kami dengan keras mengajarkan mereka untuk tidak meminta-minta dan bermalas-malasan,” tegasnya.

Di sanggar tersebut tidak ada struktur organisasi. Sebab, ikatan yang terjalin bersifat kekeluargaan. Sehingga panggilan kepada pendiri sanggar tersebut adalah ayah dan ibu. Sedangkan untuk beberapa yang bergiat di sanggar tersebut adalah saudara.

Seluruh kebutuhan hidup penghuni sanggar ditanggung ditanggung oleh Gus Oonk. “Bahkan dari makan sampai uang transport untuk kuliah, kami yang tanggung. Karena saya memposisikan diri sebagai ayah,” terangnya.

 

Sumber Berita : p4njjember.com

PANJ Bali Panjatkan Do’a Bersama untuk Gempa

nuruljadid.net – Alumni Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, yang terkumpul dalam komunitas Paguyuban Alumni Nurul Jadid (PANJ) khusus pulau dewata  Bali, memanjatkan do’a bersama di Desa Kedonganan, Kuta Selatan, Badung Bali, Minggu malam  (05/08/2018) .

Doa bersama ini dalam rangka memohon perlindungan dan keselamatan atas terjadinya gempa yang melanda daerah Lombok, Bali hingga daerah Jawa Timur, Minggu malam (05/08/2018) yang bertempat di desa kedonganan.

Diketahui sebelumnya, menurut berbagai sumber di media yang memberitakan, akibat gempa di Lombok banyak bangunan roboh dan korban luka-luka yang telah rujuk ke rumah sakit, efek dari gempa berdampak pada kapasitas air laut yang semakin naik hingga sampai daratan dengan  ketinggian air  50 cm,  akibat dari gempa dilombok pulau Bali juga ikut digoncang oleh gempa, sehingga menyebabkan beberapa bangunan rusak. 

Demikian juga di Bali, dampak dari gempa tersebut terdapat beberapa bangunan-bangunan besar runtuh, diantaranya Mall Galery, Jl. By pas Ngurah Rai, Simpang Dewa Ruci, Kuta, Kabupaten  Badung, Bali dan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Rasid, selaku koordinator PANJI di daerah Badung Bali, “berharap agar tidak terjadi gempa susulan”. ungkap rasid

koordinator P4NJ Bali berharap sebelum melakukan doa bersama “Kita berharap tidak ada susulan kembali, dan kepada saudara-saudara kami  di Lombok khususnya dan Bali yang ditimpa gempa semoga diberi ketabahan,” (Wandi Abdullah)

Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

P4NJ Banyuwangi Adakan Rapat di ex Lokalisasi

nuruljadid.net – Dalam upaya penyegaran organisasi dan koordinasi program Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ), Forum Komunikasi Santri (FKS) dan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pengurus P4NJ Banyuwangi, Ahad (04/02/2018) menggelar pertemuan terbatas di PP. Darul Quran Wad Dakwah, Desa Gendoh Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi.

Dalam pertemuan itu, dihadiri langsung oleh pengurus P4NJ Banyuwangi, Ustadz Rouf (ketua), KH. Holilurrahman (Rektor IAI Ibrahimy Genteng), Gus Fathurrozi (Pengasuh PP. Nurul Falah Glenmore), Ustadzah Atiqoh Hamid (Ketua Muslimat/anggota DPRD Banyuwangi) dan sejumlah alumni perwakilan P4NJ Kecamatan.

Tak hanya itu, pertemuan itu juga dihadiri oleh Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid sekaligus Pembina dari FKS Banyuwangi, Ustad Faizin Syamwil. Dalam sambutannya, Sekretaris Pesantren menyampikan tentang Perkembangan Pesantren saat ini, hirarki kepengurusan serta kerja P4NJ pusat, P4NJ daerah dan Pesantren.

H. Faizin Syamwil, Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid (kanan) saat menghadiri acara Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

H. Faizin Syamwil, Sekretaris Pesantren PP. Nurul Jadid (kanan) saat menghadiri acara Pertemuan Terbatas P4NJ Banyuwangi

Pertemuan ini menghasilkan rancangan program P4NJ dan FKS Banyuwangi, pertemuan tindak lanjut dengan Pengasuh serta Pengukuhan pengurus baru P4NJ Kabupaten Banyuwangi yang dicanangkan akan digelar pada bulan Syawal 1439 H.

Menariknya, pertemuan ini bertempat di bekas lokalisasi yang lebih dikenal oleh masyarakat Banyuwangi dengan sebutan Komplek WTS Klopoan. Namun, sejak 5 tahun lalu tempat ini sudah berubah menjadi Pondok Pesantren Darul Qur’an Wad Dakwah, yang diasuh oleh Kyai muda Imamuddin Hasani yang juga merupakan salah satu Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut Ustadz Rouf, Ketua P4NJ, penempatan rapat di Pesantren ini juga bermaksud untuk memberikan dukungan moral kepada Kyai Imam dan para santri.

“Sebab sebagai ex lokalisasi, tantangan dan gangguan menghidupkan pesantren ini cukup berat, terutama gangguan pribadi kepada pengasuh Kyai Imam langsung. Jadi harus kita suport,” ujarnya.

Selanjutnya menurut Kyai Imam, Pengasuh yang saat ini juga menjadi wali santri PP. Nurul Jadid menyatakan bahwa lokalisasi ini merupakan salah satu dari 9 lokalisasi yang ditutup oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anaz melalui peraturan Bupati. (Qz)