Pos

Viral! Tangisan Haru Mewarnai Grand Closing OSABAR 2022

nuruljadid.net – Sebuah mahakarya kreatif dan inovatif yang berhasil disajikan oleh Panitia OSABAR tahun 2022 berhasil memecahkan suasana di malam Grand Closing OSABAR 2022 menjadi haru dan tangis. Tak sedikit santri baru dan ribuan penonton media yang merasakan betapa khidmat dan menyentuhnya setiap susunan acara dan penampilan-penampilan spektakuler pada Grand Closing OSABAR 2022.

Senin (4/7) malam, sedikit demi sedikit peserta memenuhi gedung Auditorium I Nurul Jadid yang saat itu menjadi tempat acara Grand Closing OSABAR 2022 Putra. Tak mau kalah, sorakan yel-yel oleh santri putri terdengar dengan kompak dari gedung Auditorium II Pondok Pesantren Nurul Jadid. Semua kemeriahan itu bertanda bahwa kegiatan OSABAR 2022 akan segera berakhir.

Ketua Panitia OSABAR Alfi Syukrin menjelaskan bahwa venue kegiatan Grand Closing memang sengaja dibuat menyentuh hati penonton, supaya mereka bisa terharu dan mengeluarkan air mata kerinduan dari beberapa persembahan kreatif yang telah digagas oleh Panitia.

“OSABAR ini adalah momen dimana kita bisa menghibur adik-adik santri baru yang baru saja menginjak bumi Nurul Jadid, ini juga adalah momen untuk kita memperkenalkan kreatifitas santri Nurul Jadid,” ungkap Alfi.

(Santri baru putri tengah menutup wajahnya saat tangis tak dapat dibendung ketika acara refleksi pada penutupan OSABAR 2022 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Meskipun kegiatan Grand Closing dimulai sedikit lebih malam dari jadwal yang sudah ditetapkan, namun hal tersebut tidak banyak mengurangi antusias penonton. Menyoal iklim acara, Kru Nurul Jadid Media melihat ada beberapa santri baru putri yang menangis saat menyaksikan acara Grand Closing OSABAR 2022.

“Tepat ketika diadakan renungan seorang santri kepada orang tua, ditengah-tengah renungan panitia menghadirkan salah satu Wali Santri Baru, disaat itu adik-adik santri baru mulai terbawa suasana dan kemudian panitia berhasil memecahkan susana itu dengan menyanyikan lagu “Rindu Seorang Santri” bersama, dan disitulah kami melihat tak sedikit santri yang menangis,” ungkap Linda Kru Nurul Jadid Media Putri.

Salah satu Santri Baru Putri Della Wardatus Sholeha mengaku saat diwawancarai oleh Kru Nurul Jadid Media bahwa hadirnya orang tua pada acara tersebut sangat membuat dirinya kaget dan tak bisa membendung tangis.

(Santri baru putri tengah menangis haru ketika acara refleksi pada penutupan OSABAR 2022 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

“Disaat nama saya dipanggil untuk maju kedepan, kakak-kakak fasilitator mulai memberikan refleksi dan renungan, saya sudah terbawa suasana dan ditambah lagi ada kejutan dari belakang panggung bahwa orang tua saya hadir di tempat acara, sungguh hal yang tak terbayangkan, keren,” cerita singkat oleh Santri Baru Putri yang berasal dari Jember itu.

Sementara itu, terdengar sorakan bercampur tepuk tangan yang sangat meriah dari Auditorium I Pondok Pesantren Nurul Jadid, seluruh santri putra terkagum bahkan ada yang terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara dari video salah satu wali santri yang tampil di videotron. Pandangan penonton langsung terpusat pada samping kanan kiri Gedung Auditorium saat empat orang pembawa bendera mulai memasuki pentas dengan berlari dan melontarkan kalimat “wulu wulu wulu”. Itu bertanda dimulainya penampilan sebuah mahakarya “The Spirit of Nurul Jadid”.

“Sungguh spektakuler dan kami terkagum dengan adanya penampilan The Spirit of Nurul Jadid ini, kakak-kakak panitia sangat kreatif, kami bangga jadi santri Nurul Jadid,” ucap Nuris Santri Baru asal Situbondo itu.

 

(Humas Infokom)

 

 

Kilauan Lampu Impian Santri Baru Putri Meriahkan Penutupan OSABAR 2022

nuruljadid.net – Penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) Putri yang berlangsung di Auditorium II Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Senin (4/7) telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia. Segala persiapan itu dilaksanakan untuk menyajikan sebuah pertunjukan luar biasa dan spektakuler di hadapan ribuan penonton melalui media virtual live streaming facebook pesantren.

Beberapa penampilan turut memeriahkan acara Grand Closing OSABAR 2022, salah satunya menghadirkan salah satu Wali Santri Baru ditengah-tengah refleksi Santri dan Orang Tua. Selain itu, Panitia juga telah mempersiapkan penampilan yang spektakuler, yaitu pertunjukan Kilauan Lampu Impian yang diangkat dan dihidupkan sesuai dengan ritme lagu secara bergantian.

Ketua Panitia OSABAR Putri Hikmatuddiniah membocorkan sedikit konsep pada sajian penampilan yang telah membuat decak kagum pasang mata yang menyaksikan.

(Suasana haru saat salah satu wali santri datang sebagai kejutan kepada putrinya yang baru mondok dan ikut OSABAR 2022 di Aula II pesantren)

“Kami tekankan pada segmen refleksi santri dan orang tua untuk menghadirkan salah satu Wali Santri agar penghayatan suasananya lebih dalam,” ungkap Hikmah melalui wawancara bersama kru Nurul Jadid Media setelah acara penutupan.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa persiapan yang dilakukan untuk penampilan Kilau Lampu Impian Santri Baru hanya berlangsung selama 3 hari bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan Orientasi Santri Baru.

“butuh tenaga, waktu, pemikiran yang ekstra untuk membagi timeline kegiatan OSABAR dan latihan penampilan itu,” terang dia.

(Suasana haru saat santri baru menyanyikan lagu Rindu Seorang Santri usai kejutan wali santri yang datang secara langsung pada Penutupan OSABAR 2022 di Aula II pesantren)

Menurutnya, meskipun terdapat beberapa masalah saat melakukan persiapan, tapi alhamdulillah semuanya dapat berjalan dengan lancar dan bisa membuat penonton terharu, bahkan sampai menangis.

Adapun pelaksanaannya, acara Grand Closing OSABAR Putri dimulai pada pukul 20.30 WIB. Acara yang berlangsung selama satu setengah jam itu ditonton sebanyak lebih dari 7 ribu penonton di facebook.

Selain itu, Grand Closing OSABAR 2022 juga dimeriahkan dengan OSBAR Award yang berlangsung setelah sambutan oleh Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, dalam sambutannya beliau mengapresiasi semangat pengabdian yang telah dilakukan oleh Panitia OSABAR.

“Panitia OSABAR tahun ini sangat kooperatif jadi apa yang mereka ragukan mereka langsung konsultasikan dan tidak memutuskan dengan sendrinya, semuanya berkolaborasi untuk mensukseskan OSABAR tahun 2022,” dawuh Ny. Hj. Muthmainnah Waqid dalam sambutannya mewakili Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah yang berhalangan hadir.

 

 

(Humas Infokom)

Kiai Zuhri Zaini : Manusia Bisa Lebih Mulia dari Malaikat Berkat Ilmu

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo, Kiai Zuhri Zaini, memberikan tausiah pada penutupan Orientasi Santri Baru (Osabar) 2022, Senin (04/07/2022) malam. Beliau menuturkan akan pentingnya sebuah ilmu dan akhlakul karimah.

Kiai Zuhri menerangkan bahwa ayat yang pertama kali turun yakni perintah membaca atau iqra’. Kata beliau ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dan ilmu juga menaikkan derajat manusia.

“Bukan hanya manusia yang terangkat derajatnya saat ada ilmunya. Bahkan microphone pun akan terangkat derajatnya ketika dibuat oleh orang yang berilmu,” jelas beliau.

Akan tetapi, Kiai Zuhri mengingatkan ilmu yang bisa mengangkat derajat manusia yakni ilmu yang berguna. Sebab, kata beliau, terdapat orang yang memiliki ilmu tapi tidak berguna, yaitu, ilmu santet.

“Ilmu santet itu juga sebuah ilmu. Tapi membahayakan orang lain,” dawuhnya. Itu sebabnya, ilmu semacam itu bukan malah mengangkat derajat manusia, beliau menegaskan, tetapi justru menurunkannya.

Ilmu yang paling penting dan bisa mengantarkan kesuksesan bagi manusia, Kiai Zuhri melanjutkan, ialah ilmu agama. Sebab, ilmu agama berasal dari Allah yang menciptakan alam semesta ini dan juga manusia.

(Pengasuh Kiai Zuhri Zaini saat tengah memberikan tausyiah kepada santri bari pada acara Grand Closing OSABAR 2022 di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Begitu pula orang pinter atau alim. Jika ia memiliki karakter buruk dan akhlaknya jelek, maka ilmunya hanya akan dibuat main-main saja. “Mungkin kita sudah sering mendengar para koruptor yang mengambil harta masyarakat dan negara untuk kepentingan pribadi atau kelompok.”

“Koruptor itu bukan orang bodoh. Mereka berpendidikan tinggi. Bahkan mereka tau bahwa korupsi itu salah dan buruk,” imbuh beliau. Akan tetapi kenapa mereka korupsi. “Ilmu saja tidak cukup. Harus diiringi dengan membina karakter dan akhlak,” tegas Kiai Zuhri.

Meskipun ilmu itu penting, kata beliau, namun jika berada pada orang yang tidak berakhlak, maka akan menjadi buruk dan celaka. “Binalah karakter kita, binalah akhlak kita. Karena itu yang akan membuat kita mulia.”

Menurut beliau. 0ara santri baru juga diarahkan agar dipondok jangan numpuk ilmu saja. Tetapi, harus membina akhlakul karimah.

Pengasuh juga menyemangati para santri agar selalu bekerja keras dalam menuntut ilmu dan membina akhlakul karimah. Sebab, kata Kiai Zuhri, tidak mungkin cita-cita tinggi dicapai kalau bermalas-malasan.

Semangat belajar tersebut mesti diiringi dengan berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, sekeras apapun berusaha, beliau melanjutkan, tanpa pertolongan Allah, itu akan sulit. Lantaran yang menentukan keberhasilan itu adalah Allah. “Akan tetapi jangan hanya minta tolong dan memohon. Kewajiban kita kepada Allah juga dikerjakan,” jelas Kiai Zuhri.

Di penghujung tausiah, Kiai Zuhri menyampaikan, agar tetap harus bersemangat. “Bukan hanya saat Osabar saja. Tetapi, di kegiatan-kegiatan pesantren nantinya.” Beliau memohon agar para santri mendapatkan pertolongan dan bimbingan Allah. “Semoga diberikan kesuksesan oleh Allah,” harap beliau.

 

sumber: jatim.beritabaru.co

Spektakuler, “Spirit of Nurul Jadid” Gemparkan Grand Closing OSABAR 2022

nuruljadid.net – Kerja keras panitia Orientasi Santri Baru (OSABAR) seakan terbayar kontan. Pasalnya, konsep “Spirit of Nurul Jadid” yang dipersiapkan sekitar seminggu untuk tampil di Grand Closing berhasil menggemparkan dan memukau penonton (04/07). Penutupan OSABAR berlangsung luar biasa meriah dengan perlbagai pertunjukan yang spektakuler.

Grand Closing Orientasi Santri Baru 2022 digelar di Auditorium I Pondok Pesantren Nurul Jadid dan disiarkan langsung melalui kanal youtube resmi pesantren yang dimulai pukul 21.00 WIB. Ini merupakan pertama kalinya acara penutupan dimeriahkan dengan beberapa penampilan dengan konsep kolaborasi seni dan budaya Indonesia.

(Ketua Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) KH. Hefniy Razaq saat memimpin Ikrar Akbar kepada seluruh santri baru putra saat Grand Closing OSABAR 2022)

Acara diawali dengan pembacaan Ikrar Akbar dipimpin oleh Kepala Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) KH. Hefniy Razaq dan diikuti oleh sekitar 541 santri baru putra. Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini juga hadir memberikan tausyiah tentang pentingnya ilmu.

“Manusia yang tercipta dari tanah itu bisa menjadi mulia berkat ilmu sehingga para malaikat bisa bersujud kepada manusia yaitu manusia pertama Nabi Adam A.S, padahal dari sisi bahannya, asal usulnya malaikat jauh lebih tinggi derajatnya, karena malaikat berasal dari nur dari cahaya, sementara manusia dari tanah, tapi ketika manusia diberi ilmu maka terangkatlah derajatnya, oleh karena itu betapa pentingnya ilmu,” dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini saat menyampaikan tausyiah kepada seluruh santri baru putra pada Grand Closing OSABAR 2022)

Kemeriahan acara seremonial diisi dengan OSABAR Award, penobatan peserta OSABAR terbaik tingkat SLTA dan SLTP serta kelompok terbaik. Terlihat mimik wajah peserta dipenuhi rasa penasaran menunggu pengumuman OSABAR Award tersebut.

Terpilih sebagai Peserta OSABAR terbaik tingkat SLTA atas nama Dimas Arya Adidarma, sementara itu peserta OSABAR terbaik tingkat SLTP diraih oleh Fairuz Zahron Shidqy, dan kelompok terbaik dinobatkan kepada kelompok K. Miftahul Arifin.

Usai seremonial, penutupan OSABAR 2022 dikejutkan dengan penampilan “Spirit of Nurul Jadid” yang menggemparkan seluruh penonton. Sebanyak 57 performer yang diterjunkan untuk memukau penonton khususnya santri baru dengan bantuan lighting dan back sound yang epic.

(Kelompok paduan suara dan pembaca puisi dari elemen santri baru saat tampil di hadapan seluruh santri baru putra dan tamu undangan pada acara Grand Closing OSABAR 2022)

“Spirit of Nurul Jadid” dibagi menjadi beberapa segmen; Puisi dan Paduan Suara yang disajikan oleh Santri Baru, Masyayikh in Memorial, Paskibra, Silat dan Tarian Papua. Seluruhnya mewakili nilai-nilai luhur kebudayaan dan pesantren nusantara.

Ketua Panitia Alfi Syukri menceritakan bahwasanya persiapan yang dilakukan untuk Grand Closing OSABAR 2022 sendiri hanya memakan waktu kurang lebih 5 hari.

“Saya salut dan sangat mengapresiasi seluruh panitia OSABAR yang proaktif untuk mensukseskan acara OSABAR ini dari pembukaan sampai penutupan, semuanya alhamdulillah berjalan lancar. Untuk persiapan Grand Closing sendiri kami hanya menghabiskan waktu selama 5 hari, dalam waktu-waktu tersebut kami berusaha ekstra membagi waktu, tenaga, dan time line kegiatan,” jelas Alfi.

Grand Closing OSABAR 2022 membawa pesan persatuan dalam keragaman, kolaborasi dan toleransi, serta menjadi momen untuk menggambarkan visi pesantren dalam mencetak santri hebat, berakhlak, dan bermartabat, memancarkan energi positif bagi pesantren dan Indonesia.

 

(Humas Infokom)

Santri Baru Mengenal Sekolah atau Madrasah pada OSABAR Hari Terakhir

nuruljadid.net – OSABAR hari terakhir untuk antri baru adalah masa bagi mereka mengenal lingkungan sekolah atau madrasah (04/07). Kegiatan ini diperlukan dalam rangka untuk memperkenalkan lebih jauh tentang lembaga yang santri baru akan masuki untuk belajar dan untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah kegiatan terkahir dalam rangkaian OSABAR dan perdana masuk Sekolah atau madrasah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah.

Pelaksanaan MPLS bagi santri baru dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.

Ketentuan penyelenggaraan MPLS diatur secara khusus dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru.

MPLS memiliki beberapa tujuan yaitu mengenali potensi diri siswa baru; membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah; menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru; mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya;

(Potret kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Selain di atas, menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri siswa adalah tujuan akhir diselenggarakannya MPLS.

Kegiatan MPLS ini teritegrasi dengan OSABAR karena, keduanya memiliki kesamaan yaitu memperkenalkan lingkungan pesantren sebagai taman belajar santri baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Santri baru tepat pukul 08.00 pagi sudah harus berada di lembaga pilihan masing-masing untuk siap mengikuti rangkaian acara MPLS sampai dengan maksimal pukul 16.00 WIB sore hari. Konsep dan muatan yang diberikan diserahkan kepada masing-masing lembaga beserta organisasi peserta didik sebagai pelaksana di lapangan.

 

 

(Humas Infokom)

Kakak Asuh Sigap dan Tanggap Tangani Serta Dampingi Santri Baru Sakit

nuruljadid.net – Kakak Asuh dan Panitia Orientasi Santri baru (OSABAR) dilatih untuk senantiasa sigap dan tanggap dalam menangani dan melakukan pendampingan kepada santri baru. Padatnya kegiatan di pesantren memaksa santri baru untuk beradaptasi dengan manajemen waktu dan diri. Karena beberapa santri baru ada yang kecapekan sehingga membutuhkan pendampingan kakak asuh selama kegiatan dan wali asuh saat di asrama.

Kakak asuh dan panitia OSABAR diberikan pelatihan dan briefing sebelum terjun ke lapangan melaksanakan tugas pendampingan. Hal ini guna untuk membekali mereka dengan keterampilan dan kemampuan dasar dalam memberikan layanan kepada santri baru.

Tantangan yang kerap kali dihadapi kakak asuh adalah santri baru yang tidak kerasan, seringkali mereka menangis baik di asrama bahkan saat mengikuti kegiatan. Banyak santri baru tiba-tiba teringat dengan orang tua di rumah ketika kegiatan tengah berlangsung. Namun Kakak Asuh dengan sigap dan tanggap melakukan pendampingan dan mengajak melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran santri baru dari ingat orang tua dan rumah.

Selain pendampingan, kakak asuh juga perlu mengetahui rekam medis (medical record) atau riwayat penyakit santri baru berdasarkan data yang diisi oleh wali santri saat pendaftaran ulang satu atap. Sehingga saat ada santri yang sakit segera dibawa ke Klinik Az-Zainiyah untuk ditangani lebih lanjut atau sekedar rehat.

Terlihat beberapa santri baru wajahnya pucat dan fisiknya lemas dikarenakan kecapekan dan kurang istirahat. Ini disinyalir santri baru tersebut belum bisa membagi waktu untuk istirahat dan beraktifitas mengikuti kegiatan pesantren, karena tidak jarang terlihat santri baru asyik ngobrol bersama teman barunya hingga larut malam.

Santri baru juga perlu beradaptasi dengan menu makanan KOSMARA di pesantren yang memang sederhana, sehingga santri betul-betul dilatih untuk disiplin mengatur waktunya, kesehatan dan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga OSABAR ini menjadi pintu awal mereka dikenalkan dengan dunia pesantren dan bagaimana mengatur diri untuk bisa beradaptasi.

 

 

(Humas Infokom)

Sowan Masyayikh : Tradisi Latih Keta’dziman Santri Baru untuk Kemuliaan

nuruljadid.net – Sebuah tradisi yang identik dengan pondok pesantren yaitu sowan. OSABAR hari ketiga memperkenalkan tradisi pesantren sowan tersebut kepada santri baru. Sowan merupakan sikap ta’dzim atau yang lebih dikenal orang dengan sikap menghormati dan sopan kepada para guru (masyayikh), yang dipercaya akan membawa seseorang pada kemuliaan dan akan dihormati oleh orang lain.

Dalam tradisi pesantren, salah satu upaya untuk menjaga dan memperkuat hubungan kiai dan santri adalah dengan sowan. Sowan merupakan tradisi bersilaturahmi kepada kiai. Sebagaimana banyak kiai dawuh perihal tradisi sowan

“من لم يعرف الأصول حرم عن الوصول”

Artinya: “Siapa yang melupakan asalnya, maka sulit untuk mencapai kesuksesan.”

(Kegiatan Sowan santri baru putri di kediaman salah satu Ibu Nyai Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Dari pesan tersebut, dapat kita pahami bahwa seorang santri (murid), di mana pun dan kapan pun, jangan sampai melupakan guru yang dulu pernah mengajar dan membimbingnya. Hubungan guru dan murid (kiai dan santri), tidak selesai begitu saja setelah proses belajar rampung. Akan tetapi, sampai kapan pun, hubungan ruhani akan terus terkoneksi. Kendati jarak memisah jasad begitu jauh.

Dalam literatur pesantren, keberkahan menjadi salah satu tujuan sowan. Jika murid sudah tidak lagi ingat terhadap sang guru, keberkahan bisa berkurang, atau bahkan “tidak memberkahi” (tidak berkah hidupnya). Sehingga panitia OSABAR terus melestarikan tradisi ini yang dilakukan turun-temurun.

(Kegiatan Sowan santri baru OSABAR 2022 Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Kegiatan Sowan ini dilaksanakan ba’da sholat subuh dan hadiran di Masjid. Sekitar pukul 05.30 santri baru didampingi kakak asuh dan panitia sudah standby di lapangan pesantren untuk secara tertib berbaris rapi sowan ke kediaman pengasuh dan para kiai lainnya untuk putra.

Sedangkan putri dibagi menjadi dua area, untuk SLTA ke kediaman ibu nyai bagian utara dan SLTP ke kediaman ibu nyai bagian selatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terlalu membludaknya santri berkumpul di salah satu kediaman ibu Nyai dan mempertimbangkan kesehatan Nyai sepuh untuk menyambut setiap santri yang bersalaman.

Setelah kurang lebih dua jam kegiatan sowan berkeliling ke setiap kediaman kiai dan nyai se Pondok Pesantren Nurul Jadid usai, santri baru dipersilahkan beristirahat dan sarapan di asramanya sedangkan panitia mempersiapkan untuk kegiatan pematerian berikutnya.

 

 

(Humas Infokom)

Panggung Kreasi OSABAR, Ajang Unjuk Bakat dan Kebolehan Santri Baru

nuruljadid.net – OSABAR Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara panggung kreasi untuk santri baru. Hal ini disinyalir ansih untuk memeriahkan dan menghibur santri baru. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari setelah kegiatan pesantren, dan tempat diselenggarakan acara panggung kreasi tersebut di aula dua pondok pesantren Nurul Jadid untuk putra dan masing-masing wilayah (Al-Hasyimiyah dan Az-Zainiyah) untuk putri.

Acara Panggung Kreasi tersebut diikuti oleh seluruh peserta OSABAR baik tingkat SLTP maupun SLTA. Pada acara tersebut panitia juga mengundang sejumlah kelompok sanggar seni perwakilan dari masing-masing lembaga Pendidikan formal seperti Amoeba SMA Nurul Jadid, Gas Bumi MA Nurul Jadid, AKSES SMK Nurul Jadid, sanggar seni SMP Nurul Jadid dan MTs Nurul Jadid.

(Potret Panggung Kreasi Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Pembukaan panggung kreasi malam itu tetap diawali dengan basmalah yang dipandu oleh panitia bagian acara. Kegiatan ini tidak terlalu formal dan tidak mengundang unsur pengurus atau pimpinan pesantren karena murni hiburan.

Panggung kreasi tersebut berlangsung dengan lancar dan meriah, karena adanya kerja sama antara panitia dan atas partisipasi seluruh elemen baik dari santri baru maupun dari santri sanggar seni. Acara panggung kreasi merupakan acara tahunan yang diselenggarakan pada momentum Orientasi Santri Baru (OSABAR).

(Potret Panggung Kreasi Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton)

Selain hiburan, panggung kreasi juga bertujuan salah satunya untuk memeriahkan dan ikut berpartisipasi dan untuk memperlihatkan bakat seni santri Nurul Jadid kepada santri baru, sehingga mereka juga terinspirasi untuk berani menampilkan bakat dan kebolehan yang mereka miliki.

 

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Berprestasi, Gerbang Santri Baru Menata Mimpi

nuruljadid.net – Tepat hari ketiga pelaksanaan OSABAR (03/07), santri baru dibekali dengan pematerian tentang Nurul Jadid Berprestasi yang dilaksanakan di Aula I untuk santri baru putri dan Aula II untuk santri baru putra. Pematerian ini berlangsung pada sesi pagi mulai pukul 08.00 sampai dengan 11.00 WIB.

Pada pematerian Nurul Jadid Berprestasi ini, selain menampilkan prestasi santri Nurul Jadid yang telah diraih juga membahas tentang bagaimana caranya menjadi santri berprestasi dan strategi yang harus dilakukan agar impian terwujud.

(Suasana pematerian Nurul Jadid Berprestasi santri baru putri di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Santri baru bertepuk tangan dan bersorak kagum ketika prestasi santri Nurul Jadid ditampilkan. Mereka nampak sangat antusias dan termotivasi untuk juga bisa berprestasi dan menggapai mimpi masing-masing tanpa meninggalkan kewajiban santri yaitu mengaji dan membina akhlaqul karimah.

Banyak kisah inspiratif yang disampaikan oleh narasumber dari perjalanan sukses para alumni. Melalui cerita tidak sedikit santri baru yang terlihat terinspirasi dan di tengah narasumber bercerita kisah sukses santri Nurul Jadid peserta OSABAR bertepuk tangan tanda membenarkan apa yang disampaikan.

(Suasana kegiatan role play dan ice breaking santri baru putri saat kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh OSABAR)

Sekilas dari pematerian Nurul Jadid Berprestasi itu menyimpulkan bahwa menjadi santri berprestasi harus bisa membagi waktu dan fokus terhadap apa yang diinginkan dengan mengukur kemampuan diri serta mengikuti passion masing-masing.

Tidak hanya itu, santri perlu di awal menguasai Furudul Ainiyah dan Al-qur’an sebagai kompetensi dasar yang harus dikuasi. Maka, keistiqomahan dan kerja keraslah yang akan menentukan kesuksesan meraih impian tentunya atas kehendak Allah SWT dengan tawakkal dan sabar.

(Suasana kegiatan role play dan ice breaking santri baru putri saat kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh OSABAR)

Usai pematerian peserta OSABAR mengikuti kegiatan role play dan ice breaking untuk menghilangkan kejenuhan setelah berjam-jam pematerian di dalam ruangan.

 

 

(Humas Infokom)

Outbound OSABAR Momentum Hiburan dan Akrabkan Santri Baru

nuruljadid.net – Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak hanya diisi dengan pematerian, namun juga ada kegiatan seru salah satunya adalah Outbound (03/07). Kegiatan Outbound merupakan momentum bagi santri baru untuk bermain dan menghibur diri serta saling mengakrabkan satu dengan yang lainnya melalui berbagai jenis permainan dan tantangan.

Kegiatan Outbound OSABAR dilangsungkan usai pematerian dan sholat ashar berjamaah. Dengan mengenakan kaos dan celana training berkopyah santri baru putra berbondong-bondong menuju lokasi dimana Outbound dilaksanakan yaitu lapangan parkir umum pesantren selatan Gedung Unuja.

Kegiatan Outbound ini dikomandoi oleh koordinator devisi acara Ahmad Zainul Khofi beserta tim lainnya. Sedikitnya terdapat empat jenis permainan yang disuguhkan kepada masing-masing kelompok. Jenis permainan yang diberikan meliputi pindahkan tepung, gelang karet sedotan, bola dan gelas yang terakhir adalah bola tangkap sarung.

(Suasana kegiatan Outbound OSABAR 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Lapangan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Setiap kelompok terdiri dari kurang lebih 20 anggota yang setiap babak bersaing dengan empat kelompok lainnya. Masing-masing kelompok dipandu oleh dua kakak asuh untuk membantu jalannya permainan.

Terlihat peserta sangat antusias dan saling bersorak memberikan dukungaggn kepada teman lainnya yang sedang bermain melawan kelompok lainnya. Keseruan itu membuat suasana lapangan sore itu ramai dan riuh karena suara sorak gembira para santri baru.

Tujuan kegiatan outbound ini adalah untuk menghibur santri baru agar tidak jenuh dan ingat rumah juga orang tua mereka yang membuat mereka tidak kerasan di pesantren.

Tidak kalah pentingnya dengan kegiatan outbound dimana masing-masing peserta kelompok diharuskan menjalin kerjasama serta kekompokan yang baik secara tidak langsung menjadikan santri baru akrab dengan teman sekelompoknya.

(Potret kegiatan role play dan ice breaking peserta OSABAR 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Halaman MTs Nurul Jadid)

Dengan ini santri baru harapannya tidak merasa sendiri lagi karena sudah banyak kenal teman dan beraktivitas bersama dengan santri lainnya.

OSABAR Hari Kedua Santri Baru Belajar Mengenali Jati Diri Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – (02/07) Hari kedua Orientasi Santri Baru (OSABAR), santri baru diberikan pematerian tentang Jati Diri seorang santri khususnya Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pematerian putra diisi langsung oleh putra pengasuh Kiai Zuhri yang juga menjabat sebagai kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Mengenal jati diri seorang santri merupakan materi yang krusial tentang bagaimana santri memposisikan dan membawa dirinya selama di pesantren dan ketika di tengah masyarakat. Karena menjadi santri merupakan sebuah pilihan dengan konsekuensi dan nilai yang melekat dalam diri santri itu sendiri.

(Kepala Biro Pendidikan Kiai Moh. Imdad Robbani saat memaparkan pematerian tentang Jati Diri Santri Nurul Jadid di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Dalam pematerian jati diri seorang santri, Kiai Imdad memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam core values atau nilai inti Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Trilogi dan Panca Kesadaran Santri. Kumpulan nilai yang merupakan warisan juga peninggalan pendiri kiai Zaini kepada santri-santrinya.

Trilogi dan panca kesadaran santri mengandung nilai substantif sebagai gambaran profil diri seorang santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, sehingga santri Nurul Jadid harapannya tidak sekedar menghafal namun lebih dari itu memahami makna yang terkandung serta mengamalkannya.

Pada sesi ini, peserta lebih banyak diajak berdiskusi dan berdialog oleh Kiai Imdad agar suasana lebih hidup. Terlihat ada seorang peserta yang membernikan diri maju ke atas pentas dan bertanya langsung kepada narasumber.

Kegiatan pematerian semacam ini, selain membekali peserta dengan ilmu dan informasi juga melatih keberanian mereka untuk berpartisipasi aktif dengan bertanya dan berdiskusi dalam sebuah forum dengan mengikuti aturan yang ada. Sehingga berpikir kritis dan keterampilan berkomunikasi santri baru akan pelan-pelan terasah dan berkembang.

 

 

(Humas Infokom)

 

OSABAR Hari Pertama, Kenalkan Santri Baru Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh Nurul Jadid

nuruljadid.net – Hari pertama usai pembukaan (01/07), Orientasi Santri Baru (OSABAR) memperkenalkan kepada santri baru tentang Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pematerian ini diisi oleh pengurus atau asatiz dan asatizah senior bahkan sebagian dari mereka adalah dzurriyah langsung.

Pematerian tentang Ma’had, Mu’assis dan Pengasuh ini sengaja diletakkan pada hari pertama dikarenakan merupakan hal yang sangat mendasar wajib diketahui oleh seluruh santri dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam pematerian ini santri baru dikenalkan tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid dan pendirinya tidak lain adalah KH. Zaini Mun’im serta periodisasi pengasuh setelah Kiai Zaini hingga saat ini. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.30 sampai dengan 10.30 WIB.

(suasana kelompok santri baru tingkat SLTP sedang mengikuti kegiatan di luar ruangan bersama kakak asuh dan kakak panitia OSABAR di lapangan SMK Nurul Jadid)

Peserta dibagi menjadi dua sesi, santri baru tingkat SLTA dan tingkat SLTP. Keterbatasan ruangan dan banyaknya santri menjadi alasan logis pemetaan dua sesi ini, karena jika dipaksanakan maka pematerian tidak akan berjalan kondusif disebabkan tempat yang sesak dan peserta yang terlalu banyak (over capacity).

Pembagian sesi ini memiliki kegiatan berbeda yaitu pematerian di dalam aula (indoor activity) sedangkan kegiatan non-pematerian diisi dengan role-play dan ice breaking di halaman SMK Nurul Jadid (outdoor activity). Kegiatan pematerian ditangani oleh devisi pematerian OSABAR sedangkan outdoor activity dipimpin oleh devisi acara.

(Potret santri baru didampingi kakak asuh sedang berbaris Apel sesaat sebelum mengikuti kegiatan pematerian OSABAR)

Hari pertama, acara berjalan lancar, peserta OSABAR terlihat mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan tidak sedikit dari mereka yang sudah terlihat akrab dengan peserta lainnya dari daerah yang berbeda. Karena tujuan OSABAR ini selain untuk membekali santri baru dengan informasi penting seputar pesantren juga sebagai ajang mengakrabkan satu dengan yang lain.

 

 

(Humas Infokom)

Pembawa Acara 5 Bahasa Menggema pada Grand Opening OSABAR 2022 Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid kali ini dipandu oleh Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara dengan lima bahasa berhasil menggema dan memukau peserta dan hadirin pada grand opening OSABAR tahun ini yang berlangsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pembawa acara tersebut semuanya adalah santri aktif Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berdomisili di asrama bahasa dan asrama unggulan bahasa. Bahasa yang digunakan selain bahasa Indonesia adalah Bahasa Arab, Inggris, Mandarin dan Jepang.

Diketahui mereka adalah Muhammad Irsyad Nur Azizi membawakan acara dalam Bahasa Inggris dan Muhammad Hikam berbahasa Arab merupakan peserta didik Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA), Ahmad Zaki Amali pembawa acara bahasa Mandarin, Danendra Amirudin berbahasa Indonesia dan Ahmad Dzulhaq Akbar berbahasa Jepang merupakan peserta didik Asrama Unggulan Bahasa SMA Nurul Jadid.

Pembawa acara hanya berlatih dalam sehari setelah debriefing oleh bagian Acara Miftahurrahman, selebihnya mereka berlatih secara mandiri namun dapat tampil memukau. Hal ini disebabkan karena pembiasaan dan pembelajaran bahasa asing yang intensif di asrama masing-masing membuat mereka fasih dan mahir dengan bahasa asing yang mereka geluti.

Pengembangan bahasa asing di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu program favorit yang digemari oleh para santri, kualitas kebahasaan santri bahasa juga cukup mumpuni dibuktikan dengan banyak prestasi yang ditorehkan oleh para santri dalam bidang bahasa asing baik skala provinsi hingga nasional.

 

 

(Humas Infokom)

Grand Opening OSABAR 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid Tampil Memukau

nuruljadid.net – Kemeriahan dan kemilau lighting mewarnai pembukaan Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang resmi dibuka pada kamis (30/06/2022) malam minggu lalu, acara ini diikuti oleh seluruh santri baru baik putra maupun putri.

Acara pembukaan terpusat di Aula 1 lokasi putra dan parallel atau terhubung ke Aula 2 lokasi putri. Kegiatan ini juga ditayangkan secara live streaming di YouTube Channel Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid hadir mewakili pengasuh yang sedang berhalangan didampingi Sekretaris Pesantren bapak H. Faizin Syamwil, Wakil Sekretaris Ny. Hj. Mutmainnah Waqid, Direktur Klinik Az-zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah dan pengurus pesantren serta tamu undangan yang turut memeriahkan acara grand opening tersebut.

(Suasana Grand Opening OSABAR tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 Pesantren)

Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) ini sudah menjadi agenda di setiap tahunnya sebagai momentum pengenalan pesantren dan bagaimana santri baru beradaptasi di lingkungan pesantren. Agenda OSABAR ditempuh selama tiga hari dengan materi pengenalan lingkungan pesantren, mu’asis, pengasuh, tata tertib pesantren, jati diri santri nurul jadid dan nurul jadid berprestasi.

OSABAR bertujuan agar santri baru mengenal dan memahami karakter, nilai, budaya, serta kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid. OSABAR kali ini mengambil tema “Santri Hebat, Berakhlaq, Bermartabat” dengan harapan santri bisa menjadi versi terbaik diri masing-masing dengan tetap menjunjung tinggi akhlaq dan martabat.

(Ketua Panitia Alfi Syukrin, S.Pd saat menyampaikan laporan pada Grand Opening OSABAR tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 Pesantren)

“Selamat datang di Pondok Pesantren Nurul Jadid, ini adalah pintu awal setelah PSB tentunya temen-temen akan dihadapkan dengan kegiatan yang sangat luar biasa bagi santri baru karena tidak umum diketahui di luar sebelum masuk pesantren,” pungkas Alfi Syukrin, S.Pd selaku ketua panitia yang dilanjutkan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia OSABAR, pembina serta Steering Committee (SC) yang ikut menyukseskan acara tersebut.

(Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid saat memberikan tausiyah pada Grand Opening OSABAR tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 Pesantren)

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid menyampaikan dalam sambutannya secara langsung “Semoga rangkaian OSABAR ini berjalan dengan lancar sesuai harapan, dan adik-adik sekalian senantiasa dikaruniai sehat wal afiat selama acara dan kerasan mondok di Nurul Jadid,” dawuhnya.

Sekitar 1.267 santri baru berstatus siswa non-alumni dengan rincian 541 putra 726 putri mengikuti OSABAR tahun ini. Bukan angka yang sedikit bagi pengurus untuk memberikan pelayan terbaik agar santri baru kerasan dan semangat belajar di pesantren.

Grand Opening OSABAR tampil epic memukau hadirin dengan karya video yang spektakuler. Cuplikan video berisi ucapan perwakilan wali santri dan ucapan selamat dari para alumni yang menempuh pendidikan di luar negeri. Meskipun tidak bisa hadir secara langsung, Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid memberikan ucapan selamat datang dalam bentuk video tapping.

(Suasana penyematan santri baru secara simbolis oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil pada Grand Opening OSABAR tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 Pesantren)

Selain itu, penyematan kepada santri baru secara simbolis dilakukan oleh Sekretaris Pesantren bapak H. Faizin Syamwil untuk santri putra sedangkan putri oleh Direktur Klinik Az-zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah didampingi Ny. Hj. Mutmainnah Waqid. Usai penyematan, acara grand opening OSABAR ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kabag. Humpro bapak Dr. Syamsuri Hasan, M.HI.

 

(Humas Infokom)