Pos

Kiai-Najjiburrahman-Wahid;-Pesantren-Lembaga-mencetak-insan-berakhlak-mulia

Kiai Najiburrahman Wahid; Pesantren Lembaga Mencetak Insan Berakhlak Mulia

nuruljadid.net – KH Najiburrahman Wahid, turut hadir dalam penutupan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019, beliau mengajak dan memandu seluruh santri baru putra-putri membaca Ikrar secara bersama, selesai pembacaan ikrar secara serentak, beliau memberikan tausyiah kepada seluruh santri baru. Acara yang dilaksanaskan pada, Kamis malam, (18/07/2019).

Sebagai wakil Kepala Pesantren kiai Najiburrahman Wahid menyampaikan, dengan pembacaan ikrar sudah menjadi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena mondok di pesantren itu, pada hakikatnya adik-adik santri baru ini adalah titipan, amanah dari orang tua yang dititipkan kepada pengasuh dengan baik-baik, di mintak kan restu dan doanya.

Selama beberapa hari trakhir adik-adik santri baru sudah mendapat materi tentang Nurul jadid seperti pepatah yang mengatakan “Tidak kenal maka tidak sayang”, dan semoga adik-adik setelah mengenal kemudian sayang kepada Pesantren Nurul jadid dan semakin kerasan di pesantren Nurul jadid.

“Pesantren Nurul Jadid hakikatnya adalah lembaga yang ingin membentuk adik-adik (santri) sekalian menjadi insan yang siap mengarungi masa depan lebih baik, pesantren adalah ajang pelatihan untuk membiasakan berbuat kebaikan-kebaikan, dan, di pondok kita akan di biasakan dengan melakukan amal-amal kebaikan, seperti Sholat berjamaah, hadiran (magrib, isya, subuh), pengajian kitab, sopan santun, agar nanti ketika sudah terbiasa dan pulang ke masyarakat akan membiasakan berperilaku baik, kalo kita sudah terbiasa mematuhi peraturan-peraturan di pesantren, insyallah nantinya akan menjadi hamba-hamba Allah yang sholeh-sholeha, sesuai dengan misi besar pondok pesantren nurul jadid “Mondok Untuk Mengaji dan Membina Akhlakul Karimah”  dan setiap santri yang datang ke pesantren Nurul jadid di arahkan untuk mengaji (mengkaji dan mempelajari ) ilmu-ilmu Islam dan mengamalkannya, dengan cara kita mengamalkan kita akan mempunyai Akhlakul karimah,” Dawuh Beliau

“Belajar saja tidak cukup tapi berusaha mengamalkan ilmu yang sudah kita dapat di Nurul Jadid, berusaha belajar mengkaji Ilmu Agama Islam dan berusaha mengamalkan, Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah.” Imbuhnya

Penulis : NS

Editor : PM

20190717_menanam-akhlak-santri-baru-sowan-ke-kiai

Menanam Akhlak, Santri Baru Sowan ke Kiai

nuruljadid.net – Kegiatan sowan kepada Dewan Pengasuh PP. Nurul Jadid merupakan rentetan kegiatan dari Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019. Hari ini, Rabu (17/07/2019) sebanyak 1.800 santri baru melakukan sowan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB ini bertujuan untuk mengenalkan kepada santri baru tentang keluarga besar PP. Nurul Jadid.

“Kegiatan sowan itu tujuannya adalah selain pertama mengenalkan kepada keluarga PP. Nurul Jadid kita juga mengajarkan bahwa di pesantren ada tradisi sowan” ungkap Ustad Alief Hidayatullah (Ketua OSABAR 2019).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid)

Ketua OSABAR 2019 mengatakan bahwa sowan juga merupakan tradisi yang diajarkan oleh pesantren. Selain itu, kegiatan sowan ini mengajarkan santri baru untuk menghormati dan memuliakan guru dan memiliki sambungan (sanat) langsung kepada Rosulullah SAW.

“Dimana sowan ini adalah mencium tangan para guru untuk mengambil barokah. Karena diri kita percaya sampai saat ini bahwa para guru-guru kita itu memiliki guru dan beliau pasti sowan kepada guru-gurunya sampai keatas kepada Rosulullah SAW” ujar Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019).

Kegiatan tersebut juga mendapat respon dari santri baru seperti yang dikatakan oleh Ahmad Baron Arif, santri baru asal Bondowoso yang meneteskan air mata ketika mencium tangan KH. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“Ketika sowan kepada Kiai Zuhri saya menangis, entah menangis karena apa saya nggak tau tiba-tiba air mata ini menetes dengan sendirinya. Tapi yang jelas saya sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi santri beliau dan sowan kepada beliau” ujar Baron (sapaan akrab Ahmad Baron Arif) dengan mata berkaca-kaca.

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren)

Senada dengan Fahri Saktiawan Maulana, santri baru asal Tenggarang Bondowoso. Fahri nama panggilannya mengaku deg-degan ketika sowan kepada Kiai Zuhri (sapaan akrab Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“saya merasa deg-degan ketika sowan ke Pengasuh. Karena beliau sosok Kiai dan Guru saya. Mangkanya saya merasa deg-degan.” Ungkap santri asal Bondowoso tersebut.

Tak hanya sowan kepada Kiai Zuhri saja, santri baru juga diajak untuk sowan kepada KH. Najiburrohman Wahid (Wakil Kepala Pesantren) dan KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOOSSNJ)).

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Suasana santri baru saat sowan kepada KH. Makki Maimun Wafi (Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSSNJ))

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

Santri Baru Menangis Ketika Sowan ke Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

Santri Baru Menangis Ketika Sowan ke Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

nuruljadid.net – Di hari ketiga Rabu (17/07/2019) pelaksanaan Orientasi Santri baru (OSABAR) 2019, seluruh santri baru diajak untuk mengenal lebih dekat kepada dewan pengasuh PP. Nurul Jadid dengan cara sowan. Ada yang menarik dari kegiatan ini, seorang santri baru yang berasal dari Kota Bondowoso menangis ketika sowan kepada KH. Zuhri Zaini (Pengasuh PP. Nurul Jadid).

Ahmad Baron Arif namanya, berdasarkan pengakuannya, ia menangis ketika sowan kepada Kiai Zuhri (sapaan akrab Pengasuh PP. Nurul Jadid).

“Ketika sowan kepada Kiai Zuhri saya menangis, entah menangis karena apa saya nggak tau tiba-tiba air mata ini menetes dengan sendirinya. Tapi yang jelas saya sangat bahagia dan bersyukur bisa menjadi santri beliau dan sowan kepada beliau” ujar Baron (sapaan akrab Ahmad Baron Arif) dengan mata berkaca-kaca.

Santri kelahiran 29 Juni 2006 ini juga mengaku bahwa ketika sowan ia sempat berdo’a agar dirinya mampu menjadi seorang santri yang bermanfaat.

“Ketika sowan kepada beliau (Pengasuh PP. Nurul Jadid) saya sempat menyeletuk dalam hati agar ilmu saya barokah dan bisa menjadi santri beliau yang bermanfaat bagi agama, keluarga, nusa dan bangsa kelak. Terlebih bisa membahagiakan orang tua” ungkap Baron.

Sembari mata yang berkaca-kaca Baron bedo’a agar Kiai Zuhri selalu diberikan kesehatan untuk membina santri-santrinya.

“Saya juga berdoa agar beliau (Kiai Zuhri) selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mendidik santri-santrinya untuk menjadi santri yang memiliki ilmu barokah dan berguna bagi banyak orang ketika di masyarakat” pungkas santri yang bercita-cita menjadi tentara ini.

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

 

Galeri Foto: Materi Nilai-nilai Dasar Dan Tradisi Kepesantrenan

20190716_bersih-bersih-lingkungan-ciptakan-kemandirian-santri

Bersih-Bersih Lingkungan Ciptakan Kemandirian Santri

nuruljadid.net – Sebagaimana yang diyakini tiap pribadi muslim, sehat dan kebersihan jasmani adalah satu syarat bagi iman yang sempurna. Menjadi wajar jika para santri menjaga kebersihan lingkungannya, Jasmaninya layaknya menjaga kebersihan hatinya.

Beragam cara mereka lakukan demi terwujudnya lingkungan bersih dan nyaman. Ini menjadi salah satu kegiatan santri baru putra di kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019.

Senin, (15/07/2019) Malam, seluruh santri baru putra melakukan bersih-bersih pesantren. Adapun area yang mereka bersihkan meliputi; kamar mandi dan WC putra serta lingkungan pesantren putra.

Selain itu, kegiatan tersebut terealiasai dengan berkoordinasi Bersama Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid. Dalam pelaksanaannya, santri baru didampingi oleh Panitia OSABAR 2019 serta diawasi oleh pengurus BKLH Nurul Jadid.

Ustad Alief Hidayatullah, Ketua OSABAR 2019 mengatakan bahwa terealisasinya kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan budaya dan tradisi pesantren. Memberikan pemahaman kepada santri baru bahwa terdapat kebiasaan kerja bakti dengan membersihkan kamar mandi dan bersih-bersih lingkungan pesantren dengan menyapu keliling pesantren serta membersihkan tempat ibadah sepert musholla dan masjid.

Suasana pada saat santri baru membersihkan kamar mandi

Suasana santri baru pada saat membersihkan kamar mandi

“Selain itu kegiatan tersebut juga bentuk pengajaran kemandirian kepada santri baru” tambah Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019).

Kegiatan tersebut yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB – 21.30 WIB mendapatkan respon yang sangat positif dari santri baru seperti yang dinyatakan oleh Muhammad Rifki Dani Hariyanto asal Ngajuk.

“Saya gembira bisa melakukannya ditambah lagi bersama-sama santri baru lainnya. Disini saya dilatih kemandirian dan selalu menjaga kebersihan untuk hidup sehat. Karena kebersihan sebagian dari iman” ujar Dani (sapaan akrabnya)

Tak hanya Dani, Bagas Nurrijal Nugroho juga menuturkan bahwa dengan kegiatan tersebut bisa menjaga kebersihan pesantren Bersama santri baru lainnya.

“senang sekali bisa bersih-bersih pesantren. Bisa menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan pesantren bersama santri baru lainnya” pungkas Bagas (sapaan akrabnya)

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

Pemutaran Film KS No 07 Membuat Santri Baru Baper

Pemutaran Film KS No 07 Membuat Santri Baru Baper

nuruljadid.net – Nonton film motivasi atau lebih dikenal dengan istilah NoBar (nonton bareng) merupakan rentetan agenda di pelaksanaan OSABAR 2019, Senin (15/07/19) malam di Musholla Wilayah Az Zainiyah. Kegiatan kali ini, santri baru disajikan dengan film motivasi dengan judul “Keajaiban di Sel No. 07”.

Namun sebelum pelaksanaan nobar tersebut dilaksanakan, walaupun dianggap hal biasa segenap panitia melakukan Ice Breaking, suatu aktivitas yang dilakukan untuk melatih konsentrasi, memberikan rasa nyaman serta mengurangi kejenuhan para santri. Selain itu ice breaking juga bertujuan memberikan semangat lebih kepada para peserta OSABAR.

“pelbagai permainan diberikan supaya mereka mengikuti kegiatan dengan optimal, aktif dan efektif” tutur Ustadzah Sri Rahayu, salah satu panitia Osabar 2019.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 330 santri baru putri yang terbagi dalam 27 kelompok. Sembari menunggu pemutaran film, nampak wajah sumringah terpancar diraut wajah mereka (santri baru, red) terkadang terpancar tawa lepas dan senda gurau membuat suasana semakin seru.

Ketika film yang berdurasi 2 jam 7 menit itu diputar, mampak santri sangat khusyu’ menyimaknya tak jarang ketika adegan sedih mereka (santri baru, red) terbawa suasana sebaliknya pun begitu, ketika adegan film lucu para santri tertawa lepas. Hal tersebut membuat kegiatan ini lebih harmonis.

Tak hanya untuk refreshing, kegitan nobar ini mampu memberikan hikmah kepada mereka (santri baru, red) salah satunya adalah mendorong semangat belajar santri.

“Banyak pelajaran yang dapat diambil dari film ini seperti bagaimana perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan mampu menyatukan cinta seseorang sehingga harapannya para santri di pesantren ini bisa bertahan dalam proses menggapai cinta-Nya” ujar Yunita Irani, Panitia sekaligus kakak asuh OSABAR dengan linangan air mata.

Penulis: Kholis

Editor: Ponirin

menjaga-kesehatan-santri-baru,-osabar-senam-pagi-masuk-rundown-acara

Menjaga Kesehatan Santri Baru, Osabar Senam Pagi Masuk Rundown Acara

nuruljadid.net – Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan, sebelum memulai aktifitas para peserta Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan panitia laksanakan senam bersama di depan kantor PP. nurul jadId selasa pagi (16/7/2019).

Kegiatan senam bersama teresebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang di laksanakan oleh panitia osabar. Ahmad Zubaidillah Fadli selaku ketua pelaksana kegiatan OSABAR menyampaikan, bahwa dalam kondisi bagaimanapun kebugaran dan kesehatan itu sangat perlu dijaga, agar tubuh tetap prima baik dalam melakukan kegiatan maupun sehari-harinya.

“Menjaga kesehatan itu perlu dilakukan, supaya tubuh kita tetap prima, melaksanakan kegiatan jadi lebih ringan,” ucap ubaid sapaan akrabnya.

“kami mengajak para peserta dan panitia agar mengetahui tentang manfaat dari senam supaya badan sehat dan hidup sehat” lanjutnya.

Senada dengan itu, Moh. Alif Hidayatullah sebagai ketua OSABAR 2019 menyampaikan bahwa santri yang hidup dipesantren harus juga menjaga kesehatan, karena didalam diri yang sehat terdapat akal yang sehat.

Kegirangan santri baru pada saat mengikuti senam pagi di hari kedua OSABAR 2019

“santri yang hidupnya di pesantren itu juga harus menjaga kesehatan dan menjaga kebugaran diri. sehingga mereka dalam belajar tetap sehat, tidak loyo, dan tidak malas. Sebagaimana kutipan pepatah, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat juga” dengan senyum manisnya.

Senam pagi tersebut dipandu langsung oleh kakak pramuka, Kholis dan Abdur Rahman serta turut mendampingi KH. Makki Maimun Wafi, kepala BKOSS-NJ (Bidang Koordinasi Olahraga & Seni Santri Nurul Jadid).

Setelah senam pagi usai para peserta kembali ke asrama masing-masing untuk sarapan pagi, mandi serta melaksanakan sholat dhuha berjamaah. Setelah itu mereka langsung melaksanakan agenda selanjutnya di hari kedua ini (16/07/2019).

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

20190715_osabar-2019-menciptakan-semangat-untuk-terus-berjuang

OSABAR 2019, Menciptakan Semangat Untuk Terus Berjuang

nuruljadid.net – Pasca pelaksanaan Opening Ceremony Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2019 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ahad (14/07/2019) Malam, kegiatan perdana untuk santri baru dilaksanakan keesokan harinya, Senin (15/07/2019).

Dibekali dengan materi motivasi, santri baru diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi mereka (santri baru, red) untuk mengaji dan belajar di Pondok Pesantren khususnya Pesantren Nurul Jadid.

“Dan mereka yang belum kerasan menjadi kerasan, sehingga mereka bisa melupakan suasana di rumah dan yang sudah kerasan menjadi lebih bersemangat lagi dalam menempuh proses belajar di pesantren” ujar Ustad Alief Hidayatullah, Ketua OSABAR 2019.

Ustad Alief (sapaan akrab Ketua OSABAR 2019) juga, ia menyampaikan bahwa latar belakang diadakannya materi motivasi mondok yaitu, pertama banyak diantara para santri baru belum mengenal dunia pesantren bahkan masih beranggapan bahwa pesantren/pondok merupakan tempat yang sangat ketat dan orang yang hidup di dalamnya pasti dikekang dengan banyak aturan. kedua, para santri yang datang ke pondok pesantren adalah mereka yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang hedon, penuh dengan hiburan lebih lebih dengan adanya virus gadget (game online, medsos, dll) yang sudah sangat mewabah dimana-mana dan tidak menutup kemungkinan diantara mereka sudah terjangkit virus tersebut.

Suasana santri baru putri saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Suasana santri baru putri saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Disamping itu, Ustad Alief mengatakan, “tujuan dari kegiatan tersebut adalah pertama,mengenalkan dunia pesantren kepada santri baru dan tempat ini adalah tempat yang tepat bagi mereka. Karena di pesantren kita diajarkan ilmu agama yang merupakan kewajiban seorang muslim mempelajari nya, ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Tak hanya itu di pesantren juga kita dilatih untuk mandiri, membangun rasa kebersamaan, toleransi antar sesama. Kedua, mengajarkan kepada santri baru bagaimana kiat sukses belajar di Pesantren”.

Ustad Ahmad Saili Aswi, salah satu pemateri dalam materi tersebut mengatakan bahwa mondok itu butuh perjuangan, salah satunya dengan meninggalkan orang yang kita sayang tentu demi masa depan kita yang cerah.

Selain itu, Bapak Saili (sapaan akrab Ustad Saili Aswi) memaparkan secara singkat dan jelas tentang mondok itu indah yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan mondok di Pesantren khususnya di Pesantren Nurul Jadid.

Suasana santri baru putra saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

Suasana santri baru putra saat mengikuti pematerian OSABAR 2019

“Mondok itu indah. Di Pesantren kita bisa mendapatkan indahnya kebersamaan, kemandirian, melatih diri, bersabar, hidup berakhlakul karimah, bercengkarama dengan teman, menjadi anak yang sholeh sholehah dan kesederhanaan” ujar Bapak Saili (15/07/2019) di Auditorium MA Nurul Jadid.

Tak hanya sekedar menyampaikan motivasi, Bapak Saili juga memberikan tips untuk mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah diantaranya; niat yang baik, sedikit dosa/bersih hatinya, bekal dan makanan yang halal, bersungguh-sungguh, riyadatul nafsi terakhir do’a dari rumah dan diri sendiri.

Penulis: Baihaki

Editor: Ponirin

Galeri Foto: Role Play OSABAR 2019

20190709_santri-dari-jambi-bersyukur-allah-mentakdirkan-dirinya-mondok-di-nurul-jadid

Santri Dari Jambi Bersyukur, Allah Mentakdirkan Dirinya Mondok di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik serta membahagiakan kedua orang tua merupakan impian dan harapan dari seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo lebih-lebih oleh santri baru. Seperti yang terjadi di Wilayah Al Mawaddah, Senin malam (08/07/2019) di Rumah Kreasi Wilayah Al Mawaddah, seluruh santri berkumpul untuk mengucapkan komitmen serta untaian harapan kepada orang tua mereka masing-masing.

Kegiatan yang bertajuk Mentari (Komitmen dan Orientasi Santri) Wilayah Al Mawaddah diwarnai dengan rasa haru dan derai air mata. Materi perdana yang diberikan adalah refleksi dan muhasabah diri yang dibimbing langsung oleh Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah.

Dalam pelaksanaannya, mereka (santri baru, red) diberikan kesempatan dan kelulasaan untuk mengutarakan seluruh isi hati kepada kedua orang tua mereka masing-masing serta komitmen yang akan dilaksanakan selama mengenyam Pendidikan di PP. Nurul Jadid. Sontak, materi tersebut membuat santri baru berderai air mata penyesalan atas perilaku kepada kedua orang tuanya.

Seperti yang diutarakan oleh Izzah Diana, santri baru Wilayah Al Mawaddah yang berasal dari Situbondo. Dengan guyuran air mata, Dian (sapaan akrabnya) didepan seluruh santri baru menyampaikan seluruh isi hati dan beberapa hal yang akan dilakukan demi kedua orang tuanya.

“Saya akan bersungguh-sungguh dalam belajar untuk membuat orang tua bangga dan bahagia. Dan saya berharap agar dalam menghafalkan kalam-Nya selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Saya juga ingin sekali meng-umrohkan kedua orang tua saya. Terimakasih ya Allah, engkau telah memberikan hidayah kepadaku” ujar Dian.

Serasa dengan Dian, Wahidah Isnanti santri baru asal Probolinggo juga ikut menyuarakan isi hatinya kepada kedua orangtuanya.

“Disini saya ingin berproses menjadi pribadi yang rajin dan berbakti kepada kedua orang tua agar bisa membahagiakan mereka. Harapan saya adalah bisa menghafal Al Qur’an dan menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa” ujar Wahidah (sapaan akrabnya).

Tiara Hartanti, santri baru asal Jambi pun turut menyuarakan isi hatinya. Tiara (sapaan akrabnya) mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah mentakdirkannya untuk mondok di Pesantren ini.

“Terima kasih kepada Ibu dan Bapak karena kalian telah memondokkanku di Pesantren ini untuk menimba ilmu. Tiara juga meminta maaf kepada Bapak dan Ibuk jika selama ini Tiara memiliki banyak salah. Tiara ingin memperbaiki diri di Pesantren ini. Doakan Tiara betah disini” ungkap Tiara sambil mengusap air matanya.

Tak hanya santri baru yang merasakan harunya suasana tersebut, Bunda Hami (sapaan akrab Pemangku Wilayah Al Mawaddah) juga turut terharu saat mendengar ungkapan dan komitmen tulus dari santri baru Wilayah Al Mawaddah.

“Sungguh berada ditengah mereka, energi powerfull penuh cinta, vibrasi positif, penuh doa-doa dan ungkapan tulus. Titip dan selalu temani anak-anak kami ya Rabb hingga kelak kami berkumpul di Jannah-Mu dalam pelukan ridlo dan cinta-Mu. Amin” dawuh Bunda Hami.

Penulis: Kholis dan Humairo

Editor: Ponirin

Mondok Itu Perjuangan Dan Ketabahan

nuruljadid.net.- Pra Oreintasi Santri baru (Pra Osabar) Pondok Pesantren Nurul Jadid memasuki hari kelima. Pada hari kelima Panitia Penerimaan Santri Baru bersama Biro Kepesantrenan memberikan  materi Motivasi Mondok di Pesantren. Pada materi tersebut, sebagai narasumbernya Dr. Ainul Yakin. Kegiatan pra osabar bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid, tepat hari ini,  Kamis (27/06/19) pukul 08. 30 WIB.

Dalam penyampaianya Dr. Yakin memberikan semangat dan kiat-kiat untuk menjadi santri yang sukses.

“Ingin sukses, Tuntas, tidak kerasan, Curhat, mondok itu ibarat menanam, harus disiram, dipupuk, sampai berbuah dan bisa dipetik. Mondok itu adalah perjuangan dan ketabahan”, tegas Dr. Yakin.

Peserta yang ikut pra oreintasi santri baru, seluruh santri baru putra. Kegiatan ini bertujuan mengenal lebih awal kehidupan dn tradisi pesantren dan setelah kegiatan motivadi selanjutnya safari ma’had keliling pondok untuk mengenalkan lingkungan disekitar pondok, ungkap Sekretaris Biro Kepesantrenan, Ustadz Saili Aswi.

Pewarta : PM

Banyak Santri Baru Mondok di Pondok Pesantren Hari Rabu, Ada Apa?

nuruljadid.net.-Banyak Santri Mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid hari rabu dan ahad. Seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Rabu (26/06/19)

Salah seorang pengurus Pesantren Nurul Jadid, Ustadz Muslehuddin Jauhari mengatakan, para wali santri memondokkan putra – putrinya kebanyakan hari rabu atau ahad, karena ini tidak lepas dari pernyataan sesepuh atau para orang alim. Sesempuh pernah bilang, jika mau memondokkan anaknya, ya hari rabu atau ahad.

“Hari rabu dan ahad disamping saran kiai, itu ada anjuran untuk mengantar orang yang mencari ilmu hari rabu atau ahad. Dalam hadits disebutkan yang artinya :

“Tiada pekerjaan yang dimulai pada hari Rabu kecuali pasti akan maksimal/sempurna.” sambung Ustadz Musleh.

Maka panitia penerimaan santri baru, pada hari tersebut, harus melakukan antisipasi terhadap membludaknya para pendaftar santri, agar tidak kelabakan”, ujar Ustadz Sulaiman Bendahara PSB thn 2019

 

Pewarta : PM

Pra Osabar, Ajang Kenali Santri Baru Materi Dasar Furudhul Ainiyah

nuruljadid.net.- Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, memulai kegiatan Pra Oreintasi Santri Baru (OSABAR), Kamis (20/06/19) yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Seluruh santri baru yang telah melakukan verifikasi data dan daftar ulang wajib mengikuti kegiatan tersebut, sampai kegiatan OSABAR dilaksanakan.

Dalam acara tersebut hadir Sekretaris Biro Kepesantrenan, Ustadz Saili Aswi dan beberapa pengurus Pesantren lainnya.
Acara hari ini dimulai pukul 09. 00 WIB dengan materi BTQ dan Sosialisasi Tata Tertib Pesantren.

“Kegiatan pra osabar hari ini, kita laksanakan bertempat di Masjid, untuk materi pengenalan kami memberikan materi BTQ dan Sosialisasi Tatib Pesantren”, Ungkap Ustadz Saili Aswi.

Kegiatan pra osabar, merupakan perintah langsung pengasuh sejak beberapa tahun yang lalu. Tujuannya, disamping memahamkan materi dasar FA dan memberikan kegiatan terhadap santri baru, santri baru diharapkan langsung mengetahui materi yang akan diberikan oleh Pesantren”, Ucap Ketua Panitia PPSOB tahun ini.

Pewarta : PM