Pos

75 Murid TPQ Mas Yusuf Malang Antusias Belajar Sistem Pendidikan Pesantren Nurul Jadid

berita.nuruljadid.net – Sebanyak 75 murid Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Mas Yusuf, Malang, melakukan kunjungan edukatif ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, pada Ahad (27/04/2025). Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mengenal lebih dekat sistem pendidikan pesantren yang telah terbukti mencetak generasi berkualitas.

Irwan Hidayat, salah satu pendamping rombongan, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari secara langsung pola pendidikan dan pembinaan karakter yang diterapkan di Nurul Jadid. Ia menilai, di tengah arus modernisasi, pesantren tetap menjadi benteng moral bangsa.

“Dalam kondisi sekarang, pesantren adalah lembaga pendidikan yang paling ideal untuk menyelamatkan anak bangsa,” tegas Irwan dengan penuh semangat.

Ia juga menyoroti fenomena banyaknya generasi muda yang enggan menempuh pendidikan pesantren. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan tersendiri, sebab lembaga di luar pesantren belum sepenuhnya mampu menjamin keselamatan akhlak dan masa depan anak-anak.

“Pesantren sudah teruji dalam mencetak manusia yang baik, berkarakter, dan tahan menghadapi tantangan zaman,” imbuhnya.

Sekretaris Pesantren Nurul Jadid, H. Thohiruddin, turut menyambut hangat kehadiran para tamu. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi niat baik TPQ Mas Yusuf yang ingin menimba ilmu dari sistem pendidikan pesantren.

“Bagi kami, ini merupakan kehormatan besar. Pesantren selalu siap berbagi pengalaman dan sistem pendidikan yang telah lama dirawat dan dikembangkan,” ucap H. Thohiruddin di hadapan peserta kunjungan di Aula 2 Pesantren.

Ia menambahkan bahwa Pesantren Nurul Jadid merupakan lembaga pendidikan yang terus berinovasi menyesuaikan kebutuhan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang menjadi landasannya.

“Nurul Jadid selalu berusaha update dengan kebutuhan masyarakat, agar santri yang kami bina tidak hanya menguasai agama, tapi juga mampu berkontribusi di berbagai bidang kehidupan,” ujarnya.

Lebih lanjut, H. Thohiruddin mengungkapkan bahwa sejak awal, pendiri Nurul Jadid tidak hanya bertujuan mencetak kiai, melainkan membentuk manusia-manusia baik yang bisa bermanfaat di mana pun mereka berada.

Alumni pesantren ini, lanjutnya, tersebar di berbagai sektor; ada yang menjadi ulama, pendidik, profesional, hingga pegiat sosial. Hal ini menjadi bukti nyata dari visi besar pesantren dalam membentuk kader-kader bangsa.

Suasana kunjungan berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan. Para murid TPQ dengan antusias menyimak paparan tentang pola pembelajaran, kurikulum, dan kehidupan santri di Pesantren Nurul Jadid.

Selain itu, mereka juga berkesempatan berkeliling area pesantren, melihat langsung fasilitas pendidikan, asrama santri, serta pusat kegiatan keagamaan yang menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter santri.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta kunjungan dapat menggali lebih dalam tentang kiat-kiat sukses pendidikan berbasis pesantren.

Kunjungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi TPQ Mas Yusuf untuk memperkuat sistem pendidikan mereka dan membuka cakrawala para murid tentang pentingnya pendidikan berbasis nilai.

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Kunjungi BMKG Malang, Siswi MANJ Perdalam Pengetahuan Cuaca dan Gempa Bumi

berita.nuruljadid.net – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang menjadi tujuan kunjungan studi bagi para siswi peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) MA Nurul Jadid (MANJ) dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kamis (22/08/2024). Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung bagi para siswi dalam mempelajari aplikasi ilmu geografi, terutama terkait pengamatan cuaca dan iklim.

Rombongan tiba di BMKG pukul 09.00 WIB setelah perjalanan panjang dari Probolinggo. Sambutan hangat dari tim BMKG langsung menciptakan suasana akrab. Para siswa diajak mengenal visi dan misi BMKG serta dipandu oleh Tim Observasi BMKG Nur Utami dan Nur Faris Prih, yang mengarahkan mereka dalam kelompok untuk mempermudah penyampaian materi.

Di lapangan, para siswa diperkenalkan dengan berbagai alat pengamatan cuaca, seperti Psychrometer, Penakar Hujan, hingga Anemometer. Faris dengan telaten menjelaskan cara kerja setiap alat.

“Penting bagi kita memahami alat ini karena data yang dihasilkan sangat berpengaruh pada keselamatan banyak pihak,” ujar beliau, menekankan pentingnya keakuratan data cuaca.

Selain itu, siswa juga mendapatkan pengetahuan tentang metode pengamatan manual dan otomatis. Pengamatan manual dianggap lebih akurat, sehingga tetap digunakan untuk rekap hasil yang akan diunggah ke situs BMKG.

“Meski ada alat otomatis, kami masih menggunakan manual untuk memastikan data yang tepat,” jelas pria yang telah bekerja di BMKG selama 4 tahun itu.

Manfaat dari kegiatan ini, lanjut Faris, bukan hanya sebatas pengenalan alat, tetapi juga membuka wawasan karier bagi para siswa.

“Siapa tahu ada di antara kalian yang tertarik mendalami ilmu meteorologi atau bahkan bergabung dengan BMKG di masa depan,” kata Faris, disambut dengan antusiasme peserta.

Setelah sesi di lapangan, siswa diajak masuk ke laboratorium untuk melihat langsung cara penginputan data pengamatan. Di sini, mereka juga diajarkan tentang jenis-jenis awan dan kegunaan satelit Himawari, yang berfungsi memantau curah hujan dan suhu laut.

“Awan kumulonimbus harus dihindari karena mengandung es yang berbahaya bagi penerbangan,” terang Faris.

Kegiatan edukatif ini diakhiri dengan kunjungan ke berbagai destinasi wisata seperti Alun-Alun Batu dan Museum Angkut, memberikan kesan mendalam bagi para siswa.

“Pengalaman ini sangat berharga. Selain belajar, kami juga menikmati perjalanan yang menyenangkan,” ungkap Aliviya Mardliyah, salah satu peserta PKL.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

MA Nurul Jadid Sambut Hangat Kunjungan Dari Sekolah Asal Jawa Tengah

nuruljadid.net – Madrasah Aliyah Nurul Jadid menerima kunjungan studi banding dari Madrasah Aliyah An-Nawawi (Manawa) Kecamatan Berjan Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah pada Senin (08/01/24).

Kunjungan tersebut membawa 8 armada bus dengan jumlah peserta sebanyak 411 siswa dan siswi yang didampingi oleh beberapa guru dan pimpinan dari MA An-Nawawi. Mereka disambut dengan hangat oleh MA Nurul Jadid. Setelah turun dari bus, peserta studi banding diarahkan ke Aula II Pesantren untuk mengikuti acara ceremonial penyambutan.

Kepala Manawa Bapak H. Sahlan beserta rombongannya penasaran dengan peserta didik MANJ yang notabene adalah santri, namun tetap eksis belajar, disertai mengaji dengan selalu menggali prestasi sebagaimana tersirat dalam visi MANJ.

“Karenya biasannya kalau sudah berprestasi atau pun pintar, dia akan lupa bahwa dirinya seorang santri,” papar Bapak H. Sahlan selaku kepala madrasah Manawa dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala MA Nurul Jadid Bapak Misbahul Munir turut memberikan sambutan kepada para tamu yang hadir.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak Manawa apabila menemukan banyak kekurangan dalam acara ini, inilah kemampuan kami. Semoga dalam acara ini, kita banyak mendapat hikmah dan mafaat untuk kedua belah pihak antara MANJ dan Manawa,” tutur Bapak Misbahul Munir selaku kepala MA Nurul Jadid.

Selepas acara seremonial , para tamu di bagi menjadi 3 grup diskusi. Pertama, Kelompok 1 untuk jajaran pimpinan berlokasi di ruang meeting. Kedua, kelompok 2 untuk siswa dan OSIM di lantai 3 Aula II Pesantren. Dan Ketiga, kelompok 3 untuk siswi dan OSIM di aula mini MANJ.

Hal tersebut dilakukan untuk efisiensi terhadap waktu dan memberikan ruang diskusi yang lebih menarik dan santai, serta lebih luwes terkait sharing program unggulan yang dimiliki oleh masing-masing lembaga.

 

(Humas Infokom)

Kabid. Pelayanan Perpusda Probolinggo Beri Apresiasi Kunjungan Pustakawan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Bersama Pustakawan Pondok Pesantren Nurul Jadid, bergerak serempak lestarikan budaya literasi di Kabupaten Probolinggo. Pengakuan itu dikatakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Probolinggo Nurul Yakin saat menerima kunjungan Pustakawan Nurul Jadid, Selasa (22/08/23) di Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo.

“Ini sebuah kehormatan, kami sangat bangga dengan adanya kunjungan belajar. Kita ingin perpustakaan daerah ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat Probolinggo,” tegas Yakin.

Rombongan yang dikomando oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid Ponirin Mika menggandeng para pustakawan dari berbagai tingkat satuan pendidikan dengan total sebanyak 20 orang.

“Kami memilih untuk mengunjungi Perpusda ini, karena merupakan lingkungan perpustakaan yang sangat hidup. Kita ingin belajar pada pengelola yang profesional dan memiliki pengalaman yang bagus,” ujar Ponirin.

Potret pustakawan Nurul Jadid sedang melakukan visitasi ke perpustakaan daerah

Menurutnya, keahlian seorang pustakawan sangat dibutuhkan dalam mengelola perpustakaan  menjadi pusat belajar peserta didik dengan suasana yang menyenangkan. Perpustakaan itu merupakan ruang belajar yang paling ideal dalam menambah wawasan.

“Jika suasana tidak menyenangkan dalam perpustakaan baik dari aspek pelayanan, manajemen serta penataan ruang dan buku, maka tidak akan dapat menunjang pada pembelajaran. Pustakawan bukan hanya seorang penjaga, tapi inovator dalam meningkatkan budaya literasi,” jelasnya.

Kunjungan yang dilaksanakan ini, lanjut Ponirin, merupakan upaya Biro Pendidikan Nurul Jadid dalam mengembangkan ilmu tata kelola perpustakaan yang baik untuk menunjang peningkatan budaya literasi di lingkungan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Budaya literasi yang baik akan membentuk peradaban keilmuan yang baik,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)

Upgrading Soft Skill Konseling dan Kewaliasuhan, Pengurus Putri Nurul Jadid Studi Tiru ke Bumi Blambangan

nuruljadid.net – Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan studi tiru ke Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur (6/7/2023). Kegiatan ini merupakan inisiatif Biro Kepesantren Putri yang melibatkan Biro Pendidikan dan Biro Pengembangan beserta pengurus wilayah untuk upgrading soft skill konseling dan kewaliasuhan dalam rangka ciptakan ruang tenang dan ruang asuh bagi santri.

Rombongan Nurul Jadid disambut hangat oleh Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah bersama suami dan pengurus. Meskipun ketibaan rombongan Nurul Jadid ke lokasi sudah menjelang malam, tepatnya ba’da isyak namun pihak tuan rumah tetap melayani dengan sangat baik. Keterlambatan ini disebabkan jarak yang cukup jauh dan macet.

(Ibu Nyai Nurun Sariyah, pengasuh muda Pondok Pesantren Shafiyah tengah mendemonstrasikan praktik baik dalam menciptakan ruang tenang dan nyaman melalui permainan)

Kegiatan studi tiru ini berfokus pada pengkondisian ruang tenang dan ruang asuh bagi santri sehingga tumbuh kembangnya bisa optimal. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 malam.

Fokus kegiatan ini banyak memberikan pembelajaran diantaranya bagaimana penguatan diberikan kepada santri baru agar betah di pesantren dan mengenali tindakan preventif terhadap kasus perundungan (bullying). Tidak kalah pentingnya, tips bagaimana merencanakan ruang asuh bersama secara rutin dengan Wali Asuh bahkan untuk Wali Santri.

Perencanaan konten sharing wali asuh menjadi perhatian khusus dalam acara studi tiru ini sebelum membersamai anak asuh. Secara Praktis, dengan permainan atau role playing bersama para santri ternyata bisa menciptakan manfaat yang cukup signifikan apabila dikonsep dan desain sesuai kondisi objektif para santri di lapangan.

(Rombongan pengurus putri Pondok Pesantren Nurul Jadid saat melakukan focus group discussion (FGD) usai pematerian dan demonstrasi)

Peserta studi tiru dari Pondok Pesantren Nurul Jadid terdiri dari Waka. Pesantren II Hy. Hj. Nur Diana Khalidah; Wakil Sekretaris Ny. Muthmainnah Waqid; Waka. Biktren. Ny. Mamnuhatur Rohmah; Waka. Birpend. Ny. Nurul Fajriyah; Kepala BP3M Faiqotul Hikmah; Wakabid. BKWA Madinatul Munawarah; Wakabid. Kelembagaan dan Peserta Didik Lina Surtianah; Wakasi. BKWA & Motivasi Belajar Ny. Mabruroh Zain; kepala wilayah, admin Biktren, staf Biktren, dan staf Birpeng yang ada di wilayah putri pusat.

Diketahui, rombongan menggunakan moda transportasi mini bis pesantren dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton menuju Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi. Banyak ilmu dan pengalaman praktik baik yang bisa didiseminasi kepada pengurus lainnya untuk meningkatkan layanan kepada santri Nurul Jadid.

(Pengurus Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid lakukan sesi foto bersama usai kegiatan bersama pengurus Pondok Pesantren Shafiyah Rogojampi Banyuwangi)

Usai kegiatan menjelang tengah malam, sebelum pulang dilakukan sesi foto bersama antara rombongan studi tiru Nurul Jadid dengan tuan rumah. Pengurus putri Nurul Jadid pulang melewati jalur Gumitir sebab jalur Baluran macet total karena pintu masuk ke penyeberangan Gilimanuk tengah ditutup dampak dari cuaca ekstrem.

 

 

(Humas Infokom)

Rihlah Ilmiah Kelas Akhir Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Santriwati kelas akhir (Zahdiah Generation) Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo melaksanakan rihlah ilmiah dan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Senin (15/05/2023) pagi. Sebanyak 129 santriwati melakukan studi banding yang digelar di Aula I Nurul Jadid sejak pagi hingga menjelang waktu dzuhur.

Rombongan santriwati dari Ponorogo itu tiba di bumi Nurul Jadid pada jam 08.00 WIB dengan menggunakan 3 armada bis. Santriwati yang diikutkan dalam rihlah ini merupakan santri kelas akhir yang berjumlah 130 santriwati. Ditambah lagi dengan 20 orang pendamping yang merupakan ustadz dan ustadzah.

Tujuan adanya rihlah ini ialah sebagai pembekalan kepada santriwati sebelum nanti kembali kepada pangkuan orang tua masing-masing.

Menurut sambutan dari perwakilan Pesantren Putri Al-Mawaddah, salah satu ustadnya menyebutkan bahwa santriwati kelas akhir di pondok kami pada akhir tugasnya akan selalu diajak untuk melakukan rihlah ilmiah.

“Santriwati kelas akhir di Pesantren putri Al-Mawaddah ini pada akhir tugasnya selalu diajak rihlah. Namun dua tahun kemarin sempat berhenti karena adanya pandemi yang tidak bisa kami menghindar dari keadaan itu, maka sekarang alhamdulillah bisa berjalan lagi,” papar salah satu ustadz pendamping.

Selain itu, ustadz menambahkan tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Tujuan kami disini yang paling pokok adalah silaturrahim. Selain itu, tujuan berikutnya ingin belajar agar menambah wawasan baru tentang kepesantrenan, kewirausahaan, perguruan tinggi dan lain sebagainya,” sang ustadz menambahkan.

(Potret perwakilan dari Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo saat mengisi sambutan)

Di lain sisi, sambutan dari Nurul Jadid yang diwakilkan kepada Kabag Humas dan Infokom Ustadz Mujiburrahman menyambut baik dan hangat para tamu.

“Kami ucapkan ahlan wa sahlan bi hudurikum, welcome to Nurul Jadid Islamic Institute,” sapa Ustadz Mujib kepada para tamu.

(Suasana penyampaian sambutan perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diisi oleh Kabag. Humas Infokom Ustadz Mujiburrahman)

Lebih lanjut, Ustad Mujib menjelaskan profil singkat dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, mulai dari tahun awal didirikannya hingga bisa terus berkembang hingga saat ini. Termasuk dengan penjelasan singkat dari usaha-usaha, organisasi-organisasi serta jenjang pendidikan yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kemudian, acara diisi dengan dialog interaktif antara pihak rombongan dengan tuan rumah seputar hal-hal yang ada di pesantren Nurul Jadid yang berlangsung kurang lebih selama satu jam. Sebelum diakhri, terdapat penyerahan cinderamata dari dua pihak dan sesi dokumentasi yang pada akhirnya ditutup dengan doa bersama.

Rombongan tidak bisa berlama-lama, sebab masih akan melanjutkan perjalanan ke Waru Sidoarjo, Batu Malang dan lain sebagainya.

 

 

(Humas Infokom)

Kunjungi Nurul Jadid, MAN 2 Malang Ngaji Organisasi Bareng Santri

nuruljadid.net – Pengurus Madrasah Aliyah Peminatan Keagamaan (MAPK) Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut kunjungan dari Ma’had Al-Qalam MAN 2 Kota malang. Kunjungan tersebut bertempat di Aula I Pesantren pada hari Sabtu (11/03/2023) pagi waktu setempat.

Rombongan dari Malang ini berjumlah 150 orang dengan menggunakan 4 armada Bis yang terdiri dari 77 santri putra dan 73 santri putri, serta 11 guru pendamping. Selain untuk bersilaturrahmi, kunjungan ini juga bertujuan untuk belajar program, cerita-cerita kesuksesan dan lainnya.

Turut hadir menyambut tamu dalam acara, Gus Ahmad Madarik selaku Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, beberapa pengurus pesantren, pengurus MAPK putra dan putri, perwakilan dari organisasi siswa dibawah naungan Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Gus Madarik menjelaskan organisasi-organisasi yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Santri Nurul Jadid wajib berorganisasi. Karena menurut beliau pengalaman berorganisasi ini yang menjadi bekal untuk terjun di masyarakat kelak. Seperti yang tertera di Panca Kesadaran Santri, pada poin terakhir terdapat kesadaran berorganisasi. Dengan berorganisasi, masyarakat ini bisa dikembangkan lebih terarah dan jelas.

(Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Gus Ahmad Madarik disaat menyambut rombongan kujungan dari MAN 2 Kota Malang)

“Semoga rawuhnya panjenengan semua disini bisa mendatangkan manfaat bagi Ma’had Al-Qalam dan Ma’had Nurul Jadid,” Pungkas Gus Madarik dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Ma’had Al-Qalam Bapak H. Ahmad Taufik Abdus Salam LC, berterimakasih dan memperjelas tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Terimakasih banyak atas berkenannya Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kami yang tiada lain dan tiada bukan kami ingin belajar, ingin mendapatkan banyak ilmu, kami ingin cerita-cerita kesuksesan yang telah ditorehkan Nurul Jadid Paiton dengan sejarah panjangnya, dengan sejarah keberhasilannya,” paparnya.

(Potret H. Ahmad Taufik Abdus Salam LC selaku Kepala Ma’had Al-Qalam MAN 2 Kota Malang ketika menyampaikan sambutan) 

“Kami dari Ma’had Al-Qalam membawa 15 ustaz dan ustazah. Cukup banyak yang mendampingi, karena kami ingin yang belajar bukan hanya santri saja, tetapi juga para asatid dan asatidzah. Karena mendampingi itu butuh keteladanan yang luar biasa,” lanjut Kepala Ma’had Al-Qalam

Acara seremonial ditutup dengan pembacaan doa bersama.

Setelah seremonial selesai, acara berlanjut dengan sesi penyerahan cinderamata dan foto bersama. Kemudian diteruskan dengan sesi sharing program antar organisasi. Dalam hal ini ada tiga organisasi yakni OSIM Man 2 Malang, Orsiwa MA NJ, BIP dan FKO NJ. Masing-masing dari mereka memaparkan program yang dijalankan. Lalu dilanjutkan dengan sharing pengelolaan program tersebut.

 

(Humas Infokom)

Kunjungi PPIQ, SD Islam Tompokersan Lumajang Sharing Program Tahfidz

nuruljadid.net – Pada hari Rabu (08/03/2023) pagi, Pengurus Asrama Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) sambut rombongan Study Tour dari SD Islam Tompokersan Lumajang. Rombongan tersebut tiba di bumi Nurul Jadid pada pukul 08.00 WIB kemudian diarahkan ke Aula I Pesantren.

Rombongan mengendarai dua armada bus dengan jumlah 110 peserta didik yang terdiri dari 65 siswi, 35 siswa dan guru pendamping. Selain untuk bersilaturahmi, tujuan Study Tour ke lembaga pendidikan Al-Qur’an ini ialah untuk mengetahui program yang dilaksanakan di PPIQ khususnya di bagian Tahfidzul Qur’an.

“Semoga kedatangan jenengan tidak hanya saat ini saja, tetapi silaturahmi ini bisa disambung menjadi silatulkasbi wal amal. Bisa dibangun dengan kerja sama kedepan. Sehingga kita punya koneksi-koneksi tersendiri,” tutur bapak H. Rusdi Aziz selaku Wakil Direktur PPIQ dalam sambutannya.

(Momen disaat Wakil Direktur PPIQ, Bapak H. Rusdi Aziz memberikan sambutan kepada rombongan SD Islam Tompokersan Lumajang)

Lebih dalam lagi, H. Rusdi Aziz menjelaskan tentang sejarah PPIQ. Dimulai dari faktor awal masa pembentukannya, perjalanan namanya yang sempat diubah beberapakali hingga pada akhirnya ditetapkan namanya sampai saat ini menjadi Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ).

Sementara itu, Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang Ustadzah Yuni Rochmulyati berterimakasih kepada Nurul Jadid.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Nuru Jadid, karena apa yang menjadi keinginan kami diterima dengan tangan terbuka,” tuturnya.

(Kepala SD Islam Tompokersan Lumajang, Ustadzah Yuni Rochmulyati ketika menyamaikan sambutan di Aula I Pesantren)

Kami banyak bersyukur, lanjut ustadzah Yuni, karena kami diberikan kesempatan untuk bisa bersilaturahmi membawa anak didik kami untuk mengetahui bagaimana sejatinya kehidupan di dunia pesantren, utamanya di pendidikan ilmu al-qur’an.

“Harapan kami, dengan adanya silaturahmi ini nantinya ada kelajutan dari kegiatan-kegiatan yang ada di lembaga kami. Mudah-mudahan ini menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat bagi kita semua” terang ustadzah Yuni.

Setelah selesai seremonial, acara dilanjutkan dengan sesi Dialog Interaktif yang berisi pemaparan dan penjelasan dari program-program PPIQ. Mulai dari Tahsinul Qiro’ah, Tahfidzul Qur’an dan Madrasatul Qur’an. Kemudian berlangsung sesi tanya jawab antara PPIQ dan SD Islam Tompokersan.

Lebih lanjut, setelah dialog usai, terdapat serah terima cinderamata dari kedua pihak. Sebelum acara berakhir, siswa SD Islam Tempokersan juga ingin tabarrukan kepada Nurul Jadid dengan membentuk halaqoh untuk setoran hafalan juz 29 dan juz 30 kepada asatid dan asatidzah PPIQ. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama.

Sebelum kembali pulang, peserta didik diajak untuk mengelilingi beberapa asrama yang ada di pesantren.

(Humas Infokom)

STAI Azzain Sampang Ngaji Pengelolaan PT ke Universitas Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Sekolah Tinggi Agama Islam Azzain Sampang bersilaturrahim ke Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk mengaji pengelolaan lembaga perguruan tinggi (PT) khususnya perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren beberapa waktu lalu (10/01/23).

STAI Azzain Sampang merupakan kampus vokasi pertama dan satu-satunya di Pulau Madura yang saat ini tengah mengambangkan pengelolaan kampusnya untuk memberikan peningkatan layanan kepada mahasiswa. Acara yang dilangsungkan sejak pagi itu berlangsung di aula mini Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid Paiton.

Kunjungan dalam rangka ngaji pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) ini disambut hangat oleh pimpinan Unuja. Pimpinan dan beberapa civitas akademika yang saat itu hadir adalah wakil rektor (Warek) I Unuja bagian akademik Drs. H. Hambali, M.Pd , yang didampingi oleh dekan fakultas dan kaprodi di Fakultas Agama Islam Unuja.

(Suasana forum ngaji pengelolaan perguruan tinggi dari STAI Azzain Sampang kepada Universitas Nurul Jadid Paiton di Aula Mini Wisma Dosen)

Kegiatan berlangsung khidmat dan akrab selamam beberapa jam di dalam ruangan Aula Mini tersebut. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak STAI Azzain Sampang kepada pihak Unuja seputar pengelolaan perguruan tinggi berbasis pesantren.

Universitas Nurul Jadid (Unuja) sebagai salah satu perguruan tinggu Nahdlatul Ulama tahun lalu 2022 berhasil berada pada posisi keempat kategori PTNU terbaik di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Unuja sebagai salah satu perguruan tinggi fovarit dan diminati oleh banyak calon mahasiswa untuk menimba ilmu serta pengalaman.

Unuja juga kerap kali menjadi rujukan perguruan tinggi berbasis pesantren di Jawa Timur untuk ngaji pengelolaan PT terpadu, yang mengintegrasikan antara kuliah dan mondok di pesantren dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Ahluassunah Wal Jamaah (ASWAJA).

 

(Humas Infokom)

Wujudkan Layanan Prima, Panji Pelopor Nurul Jadid Adakan Kunjungan Studi Keprotokolan

nuruljadid.net — Bagian Protokoler Ponpes. Nurul Jadid melakukan kunjungan studi dalam bidang keprotokolan ke Grand Whiz Hotel Bromo, Sukapura, Probolingo, Jum’at (12/08/2022). Kunjungan Studi diharap memberi modal penting bagi peningkatan kualitas layanan Keprotokolan di Pesantren Nurul Jadid.

Kunjungan Studi dipimpin langsung Para Kasubbag. Protokoler Ady Ashari dan Alfi Syukrin didampingi oleh Pembina atau staff Humas dan Protokoler. Ikut sebagai peserta kegiatan kunjungn studi para Tim Protokoler Pesantren, yakni dari pengurus Panji Pelopor dan Tim Protokoler KIP.

(Potret antusias peserta studi banding mengikuti sesi pematerian di meeting room Grand Whiz Hotel Bromo)

Kasubbag. Protokoler menuturkan, kegiatan kunjungan studi sengaja dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh Tim Protokoler dari Panji Pelopor dn KIP. Hal ini dinilai penting agar seluruh Tim memiliki wawasan tentang praktek terbaik layanan berkualitas. Terlebih mereka menjadi pihak terdepan dalam aktifitas pelayanan di pesantren.

“Dan kunjungan studi ke Grand Whiz Hotel, memungkinkan para Tim kita belajar bagaimana memberikanan layanan berkualitas kepada para tamu,” katanya.

Dalam kegiatan kunjungan studi sendiri difokuskan pada bidang, layanan front office atau receptionist, Room Services, dan Food and Beverage Service.

(General Manager Grand Whiz Hotel Bromo Bapak Aditya Nugroho sedang memaparkan materi tentang komponen-komponen penting untuk mengoptimalkan kualiatas hospitally industry)

Ketua Panji Pelopor Naufal Abhirama mengaku mendapat banyak wawasan layanan keprotokolan dari kunjungan studi yang diikutinya. Salah satunya, layanan F & B Cervise yang dilakukan secara bagus. “Selain tertata baik, cara pelayanannya sangat ramah,” terangnya.

Bapak Aditya Nugroho General Manager Grand Whiz Hotel Bromo sangat mengapresiasi positif kegiatan Kunjungan studi. Menurutnya, layanan yang baik sangat diperlukan oleh Tim protokoler untuk membawa nama baik sebuah instansi terutama di pesantren. “Nama baik instansi anda ditentukan oleh seberapa baik kualitas pelayanan anda,” katanya.

 

Humas dan Infokom