Pos

Pengurus Baru Melahirkan Cahaya Baru

nuruljadid.net – Di penghujung acara kepanitiaan reformasi, senin malam selasa (28/08) telah dilaksanakan pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah setelah melalui proses laporan pertanggung jawaban dan kampanye sebelumnya. Alhamdulillah, acara pelantikan pengurus wilayah az-zainiyah masa khidmat 2017-2019 berjalan dengan lancar.

Sebanyak 100 orang pengurus wilayah yang telah terlantik di wilayah az-zainiyah dengan struktutral yang dikepalai oleh Ustadzah Farhah,S.Pd.I, Sekretaris, Bendahara, Tata Usaha (TU), Kabid I (Tarbiyah Wat Ta’im), Kabid II (Kesejahteraan Santri), Kabid III (BK dan ketertiban), dan Kabid IV (Bakat Minat & Diklat). acara pembacaan ikrar yang dipimpin oleh kepala BKPP Nurul Jadid, Ny. Hj. Hanunah Nafiiyah, M.Pd adalah menjadi saksi bahwa telah terlantiknya pengurus baru di wilayah az-zainiyah pada malam hari ini yang bertempat di mushollah az-zainiyah.

Setelah pelantikan, tak lupa pesan kesan atau sekapur sirih dari masing masing  kepala wilayah demisioner dan kepala wilayah terlantik, yang disampaikan ustadzah Afifah,S.Kom dan Ustadzah Farhah, S.Pd.I. Harapan dari pengurus demisoner kepada pengurus terlantik, bisa melaksanakan program kerja kepengurusan dengan maksimal dan menjadi wilayah yang lebih baik dari kemarin untuk az-zainiyah khususnya dan nurul jadid pada umunya, serta dari pengurus terlantik meminta bantuan dan arahan kepada pengurus demisioner, ustadzah mukhorijin dan keluarga pengasuh untuk mensukseskan dan memaksimalkan program kerja di wilayah az-zainiyah kedepan.

Kepengurusan akan menjadi sukses dalam mengerjakan amanah apabila dikerjakan dengan team work. Dari kepala wilayah hingga kepengurus di daerah apabila sama-sama bergerak dalam satu badan insya allah akan menjadi lebih mudah untuk kita mengemban amanah atau tugas untuk memberikan pelayanan kepada santri dalam memaksimalkan program dan menanamkan rasa pengabdian untuk pondok pesantren nurul jadid serta melahirkan cahaya baru diselanjutnya. (MF)

Pengurus Az Zainiyah Akhiri Jabatan dengan Pertanggung Jawaban Program Kerja

nuruljadid.net – Satu periode kepengurusan telah berlalu, beberapa program kerja dan kegiatan telah dilaksanakan dengan maksimal oleh Pengurus Wilayah Az Zainiyah. Hari ini (11/08/2017) adalah akhir dari jabatan meraka di periode 2015 – 2017. Mengakhiri dengan pertanggung jawaban adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengurus Wilayah Az Zainiyah.

Kegiatan Lembar Pertanggung Jawab (LPJ) dilaksanakan di Mushala Wilayah Az Zainiah serta disaksiakan oleh seluruh kepala-kepela daerah.

Mereka (pengurus Wilayah Az Zainiyah) mempertanggung jawabkan di depan para pengurus senior dengan harapan Wilayah Az Zainiyah dapat berkembang dengan baik dan terus lebih baik kedepannya. Dalam pelaporan (LPJ) ini, telah mendapatkan beberapa evaluasi yang akan dijadikan pijakan untuk melangkah bagi pengurus wilayah di periode selanjutnya.

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kali ini dilaksanakan di depan para pengurus senior yang  selama ini ikut mengawal dan mengkontrol kegiatan dan perkembangan wilayah Az Zainiyah (Dalbar).  LPJ ini diawali dengan penyampaian laporan dari beberapa kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Wilayah Az Zainiyah, Ustdzah Wahdatul Kholisoh dan dilanjutkan Penyampaian Laporan kegiatan dan keuangan oleh masing masing Kepala Daerah.

“Program Kerja Wilayah yang sudah dilaporkan oleh Kepala Wilayah di awal kegiatan ini, saat ini adalah penyampaian laporan kegiatan dan keuangan oleh masing masing Kepala Daerah” ujar Mila selaku Sekretaris Wilayah Az Zainiyah. (Zaky/Red)

 

Evaluasi Pengurus, Upaya Peningkatan Mutu Pesantren

nuruljadid.net – Sebagai pelayan atau khadim dalam melayani santri untuk mendapatkan haknya sebagai penuntut ilmu seorang pengurus mempunyai tanggung jawab besar di dalamnya. Peranan ini mempunyai dampak yang besar bagi kesejahteraan santri. Tidak hanya itu, sebagai pengurus kewajiban yang sangat penting adalah memberikan moral dan uswah yang baik.

Demi meningkatkan dan kualitas kesejahteraan santri. Malam ini (05/08/2017) pengurus wilayah Az Zainiyah mengadakan rapat evaluasi. Bersama Kiyai Abdul Hamid selaku Kepala Pesantren. Beliau  juga turut memberikan arahan dan nasihat kepada seluruh pengurus. Beberapa evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan beberapa persoalan yang telah terjadi.

Mulai dari masalah kebersihan santri hingga uswah dan penanaman moral etis pengurus yang sudah mulai berkurang. Banyaknya akses masuk ke wilayah menjadi kendala serius yang perlu dicarikan solusi. Dalam hal ini beliau menyampaikan bahwa sebagai salah satu tugas besar yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan. “Ada beberapa poin yang harus diperhatikan di Wilayah Az Zainiyah ini yakni yang pertama adalah kedisiplinan, keindahan kemudian kebersihan,” tutur beliau menyampaikan nasihatnya.

Selain itu, dalam menanggulangi benyaknya pintu masuk yang menjadi kendala di wilayah Az Zainiyah untuk segera ditangani. “Saya harap pengurus sudah mulai mengatur penanganan akses masuk ke pesantren. Atau kalau perlu ditutup saja dan beri satu pintu masuk utama,” imbuh beliau.

Minimnya minat baca yang terjadi juga menjadi hambatan di wilayah Az Zainiyah. Hasil evaluasi yang telah dipaparkan bahwa tidak adanya tambahan konsumsi buku menjadi faktor utama turunya minat baca santri. Dalam hal ini beliau menyampaikan bahwa fasilitas juga harus melalui kerjasama dengan beberapa lembaga formal yang ada. Sebab motivasi membaca santri bisa dibangun dengan nasihat oleh guru-guru serta fasilitas yang lebih memadai di sekolah.

Bahwa perubahan yang baik bila terus menerus dilakukan akan menjadi watak. Termasuk kebersihan terutama beberapa sampah yang berserakan sehingga membuat lingkungan menjadi tidak elok dilihat. Hal ini sekaligus menjadi bahan evaluasi yang dilakukan oleh pengurus. Tentu yang harus dilakukan adalah melalui pembiasaan.

Satu catatan penting yang disampaikan beliau bahwa “Anda itu digugu dan ditiru sebagai panutan!”. Sebagai pengurus kewajiban beretika baik ini adalah sikap penting dalam melayani orang lain. “Pengurus harus bisa menfasilitasi anak didiknya untuk mengembangkan diri. Dalam melayani orang lain kita harus lebih keras terhadap diri sendiri untuk berbuat lebih baik,” papar beliau.

Diakhir sebagai penutup kata kunci yang menjadi kesimpulan adalah mengabdi dan berorganisasi dengan baik serta penuh kerja keras. “Mari kita mengabdi dengan baik berorganisasi dengan dan kita kawal bersama program pesantren yang telah kita tetapkan bersama,” pungkas beliau. (DL,zaky/red)

Arahan dan Harapan Kepala Pesantren Kepada PPIQ Kedepan

nuruljadid.net – Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid juga ikut menghadiri acara wisuda ke xviii dan penobatan bintang yang dilaksanakan oleh pusat pendidikan ilmu Al Qur’an (PPIQ) Putri yang dilaksanakan pada malam ini (13/05). Dalam kesempatan ini, beliau diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan, arahan dan harapan harapan kepada semuanya baik kepada wisudawati maupun walisantri. Sesuai dengan keinginan dari Ny. Hj. Nurdiana Kholidah (direktur PPIQ Putri) pada sambutan sebelumnya.

“Acara ini merupakan rutinitas yang berlangsung tiap tahun yang dilaksanakan oleh PPIQ namun demikian rutinitas ini mengandung arti dan makna bahwa PPIQ sebagai lembaga Al Qur’an masih tetap hidup bergeliat dan berkembang. Dan semoga dengan wisuda yang dilaksanakan pada malam ini perkembangan PPIQ menjadi lebih baik dan berkualiltas daripada tahun tahun sebelumnya yang ditandai dengan adanya wisuda ini” tutur beliau.

Dalam kesempatan yang telah diberikan, beliau memberikan arahan dan harapan harapan kepada PPIQ dan para wisudawati

“Pertama, kedepan kita harapkan PPIQ mampu menjadi pelita, bukan hanya hidup untuk dirinya tetapi mampu membawa dan mewarnai pesantren ini dengan ruh Al Qur’an dan semangat untuk membaca, mempelajari, mengkaji dan menghayati Al Qur’an dalam kehidupan sehari hari. Barangkali fungsi ini yang kita tunggu tunggu dan harapakan di pesantren. Bagaimana bukan hanya sekedar warga PPIQ saja yang merasakan sejuknya serta manisnya Al Qur’an tetapi seluruh warga Nurul Jadid juga dapat merasakannya. Bahkan lebih jauh ini juga bisa menjadi dorongan agar masyarakat terdekekat dan lebih jauh dan seterusnya juga tertular untuk merasakan manisnya Al Qur’an didalam hati sanubari mereka” dawuh beliau.

“Kedua, kepada PPIQ saya sampaikan harapan agar didalam proses pembenahan dalam pesantren ini kita dapat melaksanakan pembenahan yang ada sesuai dengan apa yang telah kita sepakati sehingga nantinya dari segi kualitas dan kuantitas orang orang yang terlibat didalam lembaga ini bisa berkembang dari segi kuantitas dan bisa lebih baik dari segi kualitas” tambah beliau.

Beberapa bulan terakhir, pesantren yang mengalami pembenahan telah memberikan banyak perubahan yang cukup signifikan di pesantren. Pola kegiatan yang penjadwalan dan standarisasinya telah tekonsep dengan matang  dan harapannya akan berjalan dengan baik sehingga waktu yang disediakan dapat menjadi waktu yang bermanfaat bagi lembaga dan warga PPIQ.

“Kita sudah menyepakai bahwa untuk kegiatan madin terintegrasi dengan sistem diniyah di pesantren. Yang mulai tahun ajaran baru nanti dilaksanakan dipagi hari dari pukul 07.30 – 09.00 WIB. Sebelum jam 09.00 – 15.30 WIB melaksanakan pendidikan formal. Harapan kita bahwa kajian kajian keagamaan didalamnya termasuk PPIQ yang ada nilai plus kajian Al Qur’an dan tafsir mendapat waktu dimana waktu itu masih segar. Dengan demikian, di waktu pagi kita bisa mendapatkan ilmu yang lebih baik karena kondisi kita masih segar. Kemudian di waktu malam itu dapat penuh dimanfaatkan untuk belajar menghafal dan lain laian yang dilakukan secara rpibadi oleh siswa sekalian” tutur beliau.

Memberikan ucapan selamat dan sukses kepada wisudawati dan lembaga tak lupa beliau sampaikan dalam sambutannya. Ucapan dua selamat yang disampaikan beliau menjadi point penting yang harus diingat dan dilaksanakan oleh wisudawati.

“Selanjutnya, ijinkan saya menyampaikan selamat kepada wisudawati baik tahsin dan tahfidz serta diniyah. Selamat  yang pertama karena kita sudah sampai pada satu jenjang dan satu tahap dari perjalan kita dalam memperdalam dan memplajari Al Quran. Selamat kedua karena kita sudah terpilih dan terpanggil. Dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi orang orang pilihan yang masuk jalur mulia dan surga. Insya Allah isyarat isyarat yang diberikan oleh hadist akan memotivasi kita untuk terus mendalami Al Qur’an. Hadist yang berisikan tentang posisi kemuliaan yang akan diberikan oleh orang yang mendalami Al Qur’an. Bahkan dalam sebuah hadist, orang yang mepelajari dan mendalami Al Qur’an akan disesjajarkan dengan risalah kerasulan. Hanya bedanya dengan rosul, kita  tidak menerima wahyu, atau misalnya akan bersama dan ditemani dg para malaikat” dawuh beliau.

“Ini adalah posisi mulia yang dijanjikan oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat nanti. Saya kira ini adalah sesuatu kondisi dan posisi yang patut untuk kita syukuri dan berterima kasih untuk keterpilihan ini. Rasa syukur itu perlu diwujudkan dalam langkah kita untuk selalu memelihara dan mengembangkan semangat kita agar kita selalu berada di jalur ini” tambah beliau melanjutkan sambutannya.

Jadi, sebetulnya tidak sia sia perjuangan kita. Saya mendengar informasi dari segi pengelolaan waktu, saudara saudari yang belajar Al Qur’an ini lebih berat daripada hanya mondok. Ada banyak waktu yang perlu ditata bahkan sampai malam juga menghafal dan mengkaji Al Qur’an. Saya kira pengorbanan dalam  penataan waktu kita, berjuang adalah sesuatu yang tidak sia sia bila dikaitkan dengan nilai dan jaminan yang akan kita peroleh. Karena itu marilah kita kuatkan tekad dan niat kita karena Allah kedepan untuk semakin menekuni dan semakin melanjutkan perjalanan kita didalam memperlajari, mengkaji, menghafal dan selanjutnya mengamalkan Al Qur’an didalam kehidupan kita dan menularkannya kepada orang lain, masyarakat, lingkungan dan kepada bangsa ini.

Semoga orang tua wali siswa juga ada dalam langkah yang sama. Mendorong dan memberikan dukungan agar putra/i nya menjadi orang yang beruntung dan mulia disisi Allah dan berpeluang menjadi orang orang terpilih didunia maupun diakhirat nanti. Semoga wisuda malam ini dapat menjadi tonggak batu loncatan untuk melangkah kelangkah langkah selanjutnya.

Wisuda itu bukanlah akhir dari perjalanan tetapi dia adalah pintu masuk untuk menuju kedalam dunia Al Qur’an yang lebih luas dan lebih indah.

Sekali lagi semoga apa yang kita laksanakan ini dapat membawa keberkahan untuk kita semua. Wisudawati keluarganya dan pesantren karena mendapat barokah dari Al Qur’an yang mulia dan bahkan nanti kita berharap kita bisa mendapat syafaat dari Al Qur’an yang mulia. (Q2/Red)

Sumber : Sambutan Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid pada acara Wisuda XVIII dan Penobatan bintang PPIQ Puteri.

Ny. Hj. Nurdiana Kholidah; Direktur PPIQ Putri Mengucapan Selamat dan Motivasi dari

nuruljadid.net – Malam hari ini (13/05) merupakan malam yang istimewa bagi para wisudawati Tahsinul Qiro’ah dan Tahfidzul Qur’an. Prosesi pengukuhan yang akan dilangsungkan, disaksikan oleh banyak pihak baik dari pihak pesantren maupun dari para walisantri yang putrinya akan diwisuda malam hari ini.

Ny. Hj. Nurdiana Kholidah selaku Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) Putri memberikan sepatah kata untuk para wisudawati. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa akan ada format dan bentuk baru yang akan diselenggarakan PPIQ pada tahun ajaran berikutnya. Dengan adanya program pesantren yang diselenggarakan dengan bentuk sinkronisasi sistem pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Saya yakin muatan yang akan didapatkan nantinya tidak akan merubah sedikitpun konten yang akan kita terima yang sudah kita ajarkan didalam madrasatul qur’an” dawuh beliau.

Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawati yang malam ini telah berhasil meyelesaikan pendidikannya di Madrasatul Qur’an dan PPIQ. Harapan harapan juga ikut serta dalam sambutan beliau.

“Harapan kami, ini bukanlah akhir segalanya tapi ini merupakan awal dari apa yang telah adik adik capai. Mudah mudahan minimal 20% bahkan sampai 100 % lulusan dari Tahsinul Qiro’ah bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu Tahfidzul Quran” ujar beliau.

“Harapan ini bukanlah omong kosong, tapi harapan ini adalah harapan kita semua mudah mudahan cita cita kita untuk menjadi Ahlullah dan Ahlul Quran ditopang dan diniatkan dengan sebaik baiknya dengan kesungguhan hati untuk melanjutkan ke level yang lebih tinggi dari Tahsinul Qiroah yang malam ini diwisuda hanya juz 30 saja. Mudah mudahan tahun depan bisa meningkat lagi mulai dari 5 juz, 20 juz, 25 juz bahakan sampai 30 juz. Harapan kami dari PPIQ adalah menghantarkan adik adik untuk menjadi Hamilul Quran bukan hanya sekedar Hafidzoh Quran” tambah beliau.

Kesempatan kali ini, beliau memberikan sebuah motivasi yang berdasarkan kenyataan yang ada melihat dari lulusan PPIQ yang sudah berkiprah besar di masyarakat. Salah satu contohnya adalah saudari Farida yang berasal dari Batam yang juga merupakan salah satu alumni PPIQ angkatan pertama yang telah berhasil menjadi lulusan yang sudah tak diragukan lagi kiprahnya bagi masyrakat.

Ananda Farida juga merupakan peserta didik PPIQ angkatan pertama yang murni diluluskan oleh PPIQ. Yang setelah dari PPIQ dia melanjutkan study nya di Institut Ilmu Al Quran di Jakarta mendapat ridho dari Allah dan diberi peluang untuk mengikuti lomba lomba yang levelnya mulai dari nasional bahkan sampai internasional.

“Sampai hari ini, alhamdulillah Ananda Farida masih dipercaya di Batam untuk terus mengelola dan menjadi pembimbing dibidang tahfidz di Provinsi Batam dan terus mengikuti even lomba baik di tingkat Nasional dan Internasional” tutur beliau.

“Itu merupakan kebanggaan bagi kami, mudah mudahan cerita tersebut dapat menjadi pemacu dan pemicu untuk adik adik yang diwisuda sekarang agar tetap semangat dalam melanjutkan hafalan sampai akhirnya bisa mencapai 30 juz. Sekalipun kalian sudah diwisuda 30 juz namun itu bukanlah akhir dari segalanya, itu merupakan awal dari segalanya untuk terus bersama sama Al Quran sampai kita di akhirat nanti. Mudah mudahan Al Quran menjadi teman kita di kubur kemudian di syurga” tambah beliau.

Pesan kepada walisantri juga beliau sampaikan dalam sambutannya. Kepada walisantri yang hari ini putri putri nya diwisuda agar selalu memberikan support atau motivasi terhadap apa apa yang sudah menjadi capaian hari ini. Bukan hanya sekedar menghafal tapi kemudian hilang begitu saja, Tapi minimal sekalipun tidak meneruskan ke jenjang tahfidz, apa yang sudah didapatkan (juz 30 dan munjiyat-nya) tetap terjaga sampai benar benar menjadi lidah kita menjadi lidah Al Quran yang kemanapun hanya Al Quran yang menjadi bacaan dan pembicaraan kita tutur beliau. (Q2/Red)

Sumber : Sambutan  Direktur PPIQ Puteri pada saat Wisuda ke XVIII dan Penobatan Bintang.

Wisuda ke XVIII Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid.

nuruljadid.net – Halaman depan asrama Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ) putri yang berlokasi di Wilayah Az Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi saksi pengukuhan wisudawati Tahsinul Qiro’ah, Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah Al Qur’aniyah. Malam hari ini (13/05) sebanyak 63 Wisudawati dikukuhkan. 57 orang wisudawati dari Program Tahsinul Qiro’ah dan 6 orang wisudawati dari Tahfidzul Qur’an.

Acara ini diawali dengan pengumuman pemenang lomba yang dilaksanakan oleh organisasi santri intra lembaga, ITNASY. Dilanjutkan dengan demonstrasi Qiro’ah bil Ghina’ dan metode Nurul Bayan yang dipersembahkan oleh Wisudawati Tahsinul Qiro’ah serta penampilan dari 6 wisudawati Tahfidzul Qur’an yang membacakan beberapa ayat Al Qur’an dari Surat An Nisa’.

Momen ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh PPIQ dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dalam mempelajari sekaligus mendalami Al Qur’an. Dan kegiatan ini juga bertujuan sebagai tasyakkuran atas keberhasilan lembaga dalam mendidik para peserta didik selama satu tahun ajaran. Harapan demi harapan bermunculan pada kegiatan ini. seperti yang diucapkan oleh Direktur PPIQ Putri, Ny. Hj. Nurdiana Kholidah.

“Mudah mudahan apa yang adik adik sekalian dapatkan selama ini menjadi awal dari sebuah perjalanan untuk kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Tahfidzul Qur’an. Dan pada tahun ajaran mendatang, PPIQ akan mengadakan wisuda dengan format yang berbeda dan bertempat di sebuah gedung. Harapannya adalah agar semakin khidmat dan dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Al Qur’an” dawuh beliau.

Acara semakin khidmat ketika Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd Hamid Wahid hadir dalam acara ini. Pada acara ini beliau menyempatkan diri untuk memberikan sambutan. Awal sambutan beliau, beliau menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawati yang akan dikukuhkan malam hari ini. Tak lupa pula, beliau menyampaikan beberapa program pesantren kedepan. Misalnya, program integrasi Madrasah Diniyah ke lembaga formal yang akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2017 – 2018.

“Pesantren yang pada hari ini terus berbenah memiliki beberapa program yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran mendatang. Salah satunya adalah program integrasi Madrasah Diniyah ke lembaga formal dan dilaksanakan pada pukul 07.00 – 09.00 WIB dengan harapan tujuan utama pesantren dapat berjalan dengan maksimal.” Dawuh beliau.

“Alasan kenapa Madin dilaksanakan pada pagi hari adalah agar para santri mengawali kegiatannya dengan diniyah, sehingga dengan suasana yang masih fresh mereka (santri) dapat menyerap materi diniyah dengan maksimal sehingga hasilnya pun juga maksimal” tambah beliau.

Beberapa rentetan acara dilakukan setelah terlaksananya sambutan sambutan. Beberapa acara yang dilakukan adalah ujian terbuka para Wisudawati Tasinul Qiro’ah dan Tahfidzul Qur’an yang langsung dipimpin oleh Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dalam hal ini diwakilkan kepada pengurus Badan Koordinasi Pondok Puteri (BKPP).

Pembacaan SK Wisuda dan prosesi pengukuhan pun dilaksanakan setelah prosesi ujian terbuka. Pengukuhan yang langsung dipimpin oleh Direktur PPIQ Putri, Ny. Hj. Nur Kholidah didampingi oleh Ketua BKPP, Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah berlangsung dengan khidmat. Setelah selesai, Ikrar wisudawati pun dilakukan agar amanah yang diembankan kepada mereka dapat dilaksanakan dengan baik. (Q2/Red)

Wisudawati Tahsinul Qiro’ah pada saat Ujian Terbuka. (Foto : Zaky/Red)

 

Wisudawati Tahfidzul Qur’an pada saat Ujian Terbuka. (Foto : Zaky/Red)

Wisudawati dan Penobatan Terbaik Pembinaan Muallimat Al Qur’an

nuruljadid.net – Senin Malam Selasa (01/05) di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az-Zainiyah telah melaksanakan prosesi Wisuda & Penobatan Terbaik Pembinaan Muallimat Al-Qur’an  dengan lancar. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Tahun pada akhir Semester Genap, yang dimana pembinaan muallimat Al-Qur’an ini dikhususkan untuk semua mahasiswi di wilayah az-zainiyah yang dilaksanakan setiap minggu dua kali pada hari senin malam selasa dan kamis malam jum’at.

Pada prosesi wisuda muallimat Al-Qur’an ini, ada  sekitar 80 Orang wisudawati yang telah lulus tes seleksi tulis wisuda Pembinaan Muallimat Al-Qur’an oleh bagian Pengurus Muallimat. Diantara 80 orang wisudawati, yang terpilih hanya 2 Orang yang akan diuji ketuntasan materi oleh Pengurus Muallimat, Asatidzah, BKPP, dan Pengasuh yang nantinya akan terpilih menjadi wisudawati terbaik.

Setelah melalui proses uji, wisudawati yang terpilih menjadi wisudawati pembinaan muallimat Al-Qur’an terbaik ialah wisudawati  “Dini Hanifiyah” berasal dari Pulau Madura. Semua mahasiswi yang telah dinyatakan lulus pembinaan muallimat Al-Qur’an malam ini adalah salah satu calon pengurus yang nantinya akan membina anak-anak santri di daerah khususnya dalam pembinaan Al-Qur’an setelah semua mahasiswi ini akan tersebar di setiap daerah yang nantinya akan dijadikan pengurus atau wali asuh di setiap daerah di Wilayah Az-Zainiyah.

Harapan dari Kepala BKPP Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah, M.Pd “untuk semua wisudawati pembinaan muallimat al-qur’an jangan lupa untuk menyumbangkan ilmunya dan membina santri-santri wilayah az-zainiyah dalam hal pembinaan al-qur’an dengan ikhlas, pekerjaan ini tidak bisa kita balas tapi hanya ALLAH yang akan bisa membalas semuanya ”. (MF/Dalbar)

Tasyakkuran Pembangunan Koperasi Induk Putri lantai I Wilayah Az Zainiyah PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Syukur adalah bentuk rasa terimakasih kepada Allah SWT. Dan syukur itu wajib dipanjatkan baik dalam kondisi apapun. Karena dengan bersyukur Allah akan menambah nikmatNya. Begitulah suasana yang terjadi di Koperasi Induk Wilayah Az Zainiyah. Malam hari ini (17/04) pengurus Wilayah Az Zainiyah melakukan tasyakkuran tentang pembangunan Kopersi Induk.

Koperasi Induk yang akan dibangun sebanyak 3 lantai ini diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para santri puteri. Persiapan untuk menghadapi Harlah lantai I telah terselesaikan. Dan pada malam ini (17/04) tasyakkuran yang dilakukan adalah untuk persiapan pembukaan sekaligus grand opening KOPIN di Lantai I.

Acara yang dilaksanakan ba’da isya’ ini  dihadiri oleh Kepala Pesantren (KH. Abd. Hamid Wahid), Sekretaris Yayasan (KH. Hefniy Rozaq), Kepala Biro Usaha (KH. Faiz AHZ) dan segenap pengrus pesantren, BKK, Kliniz Az Zainiyah dan tukang pembangunan.

Rangkaian acara kegiatan tasyakkuran ini adalah pembacaan surat yasin dan tahlil sekaligus tausiyah dari Kepala Pesantren dan ditutup dengan do’a. (Q2/Red)

Galeri Foto: Lepas Pisah Kelas Akhir Wilayah Az Zainiyah

Lomba Harlah

Gemuruh Supporter Pada Lomba Yel-Yel

nuruljadid.net –Lomba Yel-Yel merupakan lomba pertama yang diadakan pada bulan lomba Haul & Harlah ke-68. Lomba yel-yel ini dilaksanakan setelah pembukaan bulan lomba berlangsung pada malam jum’at (16/02/2017) kemarin.

Lomba yel-yel adalah lomba yang didalamnya mengandung arti penyemangat untuk semua peserta lomba sekaligus show off keunggulan masing masing lembaga yang disampaikan dalam sebuah lagu. Bermacam macam jenis lagu yang ditampilkan, mulai dari password penyemangat, lagu-lagu ciri khas dari setiap lembaga dan juga lagu yang menjadi prioritas untuk dinilai dan ditetapkan sebagai pemenang. Tentunya didalam lomba yel-yel ini dilarang keras untuk “mejatuhkan” lembaga formal lain.

Gemuruh sorak sorai terdengar ketika peserta dari masing masing lembaga perform. Disertai dengan tepuk tangan dan teriakan semangat untuk mendukung jagoan mereka masing masing yang membuat armosfer pertandingan semakin memanas. Walaupun hujan membasahi area perlombaan, mereka tetap antusia tanpa menghiraukan hujan yang turun, malah dengan datangnya hujan, para peserta dan penonton semakin “menggila” untuk mendukung jagoannya masing masing. Sampai pada penghujung acara, mereka (penonton) nampak antusias menyambut datangnya Bulan Lomba ini.

Penilaian dari lomba yel-yel ini meliputi Kekompakkan (40%), Kreatifitas Lagu (35%) dan Busana (25%). Ciri khas dari lomba yel-yel ini adalah bertema, sepertri dari busana, lagu dll semua memiliki tema tersendiri. Contoh Tema SMPNJ Silat, MTSNJ Sirkus, MTSN Hawai, SMANJ Nuansa Jepang, MANJ Koboi, SMKNJ Hantu, MAN Chochochip. Untuk juara yang terpilih akan diumumkan pada saat penutupan Bulan Lomba nanti. (Mila/DB)

Khitobah Umum

Kegiatan Khitobah Umum, Kesuksesan Wilayah Dalam Merealisasikan Program Kerja

nuruljadid.net – Pola pembinaan santri dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu caranya adalah dengan berinovasi dalam merancang kegiatan santri. Artinya, bagaimana program kerja wilayah bisa berjalan sesuai dengan harapaan dan target. Contohnya saja, di salah satu wilayah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yakni Wilayah Az-Zainiyah yang dikenal dengan “Dalbar”.

Hari ini Senin, (13/02/2017) wilayah yang dinahkodai oleh Ustadzah Wahdatul Kholisoh, S.Pd.I berhasil merealisasikan sebuah program wilayah dalam bentuk kegiatan Khitobah Umum. Kegiatan yang bertempat di Musholla Az-Zainiyah disaksikan oleh santri Wilayah Az Zainiyah. Walau tak banyak Santri yang menyaksikan lomba ini acara yang di handle oleh pengurus pesantren bagian kegiatan belajar ini sukses digelar.

Pukul 20.55 WIB acara ini pun dimulai, peserta merupakan delegasi dari masing-masing daerah yang berada di Wilayah Az-Zainiyah. Peserta lomba ini membawa nama baik daerahnya masing masing, sehingga atmosfer panas terjadi di TKP.

Sebelum acara ini dimulai, panita pelaksana mengundi peserta untuk menentukan nomer urut peserta. Acara di buka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang di lanjutkan dengan sambutan oleh Koordinator Pendidikan Wilayah Az-Zainiyah yaitu Ustadzah Fitria Ningsih.

Penampilan dari delegasi dari Daerah Robi’atul Adawiyah menjadi awal di mulainya lomba Khitobah tersebut, disusul dengan peserta selanjutnya yaitu dari Daerah Aminatuz Zuhriyah. Satu demi persatu peserta unjuk kebolehannya untuk mendapat nilai dari juri lomba tersebut. Akibat terealisasinya kegiatan ini, muncul beberapa potensi santri yang terpendam.

Tak hanya itu, untuk menambah heboh dan meriahnya acara lomba ini, panitia mengadakan Quis yang berisi seputar acara Khitobah Umum. “Pertanyaan Quis ini saya ambil dari acara Khitobah ini, bagi santri yang bisa menjawab panitia akan memberikan hadiah yang menarik,” ucap panitia di akhir acara. (Pik/DB)

Bedah Buku darah wanita oleh ustad Ahmad Qusyairi Ismail

Bedah Buku Darah Wanita di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilyah Az Zainiyah

nuruljadid.net – Kegiatan Bedah Buku “DARAH WANITA” kemarin (10/02) terlaksana dengan sukses, yang diselenggarakan oleh pengurus wilayah az-zainiyah bagian Furudul Ainiyah (FA) dengan penyaji Ahmad Qusyairi Ismail dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan tahunan dalam satuan kerja pengurus furudul ainiyah yang diikuti oleh semua pengurus dan semua mahasiswi di wilayah az-zainiyah yang bertempat di aula Mts Nurul Jadid Puteri dengan membayar kontribusi acara sebesar Rp. 15.000,00 sebagai wadah media interaktif dalam menambah pemahaman ilmu furudul ainiyah, dengan judul “Darah Wanita”.

Mengapa peserta bedah buku hanya diikuti oleh pengurus dan mahasiswi saja, “karena pengurus dan mahasisiwi (calon pengurus) yang nantinya akan membantu dan membimbing secara langsung dalam menjawab permasalahan santri-santri yang mempunyai masalah tentang darah wanita” jelas Ustdzah Wahdatul selaku kepala wilayah di az-zainiyah.

Suasana Kegiatan bedah buku “Darah Wanita” sangat berantusias, semua pengurus dan mahasiswi berdialog aktif dengan Penyaji, tentang bagaimana pemacahan masalah-masalah darah wanita yang terjadi langsung oleh santri atau masayarakat sekitar serta memberikan pemahaman lebih luas dan jelas tentang darah wanita.

“Wanita sangat wajib mengetahui dan mengerti tentang furudul ainiyah, terutama darah wanita yang terdiri dari Haid, Istihadoh, Wiladah Dan Nifas. Wanita itu harus tau, kapan waktu haid, bagaimana cara menghitungnya, kapan boleh berhubungan dengan suami dll. Dengan ini hukum mempelajari darah wanita yaitu wajib” berikut penjelasan awal dari ustad Ahmad Qusyairi Ismail. (Mila/DB)