Pos

Asrama MA PK Nurul Jadid, Sabet Juara Umum Dalam Bulan Lomba Harlah Ke 70

nuruljadid.net – Pelaksanaan Penutupan Bulan Lomba HAUL dan HARLAH ke 70 ditutup oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS), KH. Makki Maimun Wafi. Pada Kamis (28/03/2019).
Acara penutupan tersebut akan selalu dikenang oleh Asrama Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK). Pasalnya acara penutupan yang bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid. MAPK menjadi Juara umum.

Zainullah Aswi, Kepala Asrama MAPK merasa senang dengan raihan tersebut karena hal itu merupakan suatu peningkatan prestasi dari MAPK dari tahun kemarin.

“Dengan prestasi ini, semoga para peserta didik MAPK bisa lebih semangat lagi dalam belajar sehingga bisa menoreh prestasi yang lebih tinggi,” tuturnya saat ditemui pasca acara.

Ia menambahkan, perolehan MAPK sebagai juara umum adalah hasil kerja keras dari para peserta didik beserta para pengurus.

“Semoga tahun depan MAPK bisa dinobatkan kembali menjadi juara umum,”Harapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Adu Potensi dan Raih Prestasi di Bulan lomba HAUL Pendiri

Adu Potensi dan Raih Prestasi di Bulan lomba HAUL Pendiri

nuruljadid.net – Pelaksanaan bulan lomba santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid telah rampung, dan pada kamis (21/03/2019) lomba itu ditutup secara resmi oleh Kepala Pesantren II, Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah.

Lomba tersebut, selain bertujuan untuk memeriahkan peringatan Haul Pendiri dan Hari Lahir (HARLAH) Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 70 pada tanggal 30 Maret 2018 mendatang, Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah menerangkan, terselenggaranya lomba itu juga untuk mengasah potensi – potensi yang ada pada santri.

“sehingga potensi – potensi yang dimiliki para santri ini bisa dikembangkan dengan maksimal dan diharapkan ketika pulang nanti potensi – potensi itu bisa diimplementasikan dalam masyarakat,” harap beliau dalam sambutan.

Menurut ketua Bulan lomba, Itsnaini Rizqillah. lomba – lomba kali ini diikuti oleh seluruh wilayah putri dan lembaga yang ada di bawah naungan PP. Nuru Jadid. “dengan terselesaikan bulan lomba ini, saya harap kepada yang menang atau yang belum menang untuk tetap menjaga solidaritas antar wilayah atau lembaga,”tuturnya.

Mengenai pantauan nuruljadid.net, Panitia bulan lomba putri kali ini memperlombakan 34 lomba dan dari itu ditentukan juara umum dan favorit yang semuanya itu dimenangkan oleh MA Nurul Jadid.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Intip Keseruan Game KeSuKa di Bulan Lomba

Intip Keseruan Game KeSuKa di Bulan Lomba

nuruljadid.net – Bulan Lomba (BL) dalam rangka menyambut Harlah dan Haul Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid telah berlangsung kurang lebih satu bulan terakhir. Namun antusiasme santri putri yang tinggi terus memupuk semangat mereka dalam mengikuti rentetan lomba yang sudah terlaksanakan. Apalagi bumbu persaingan antar lembaga tak surut, bahkan bisa dikatakan tensinya lebih tinggi dari tahun lalu, tapi persaingan yang positif tentunya.

Jumat (08/03/19) kali ini, Panitia BL melanjutkan acara BL dengan lomba yang unik, yaitu lomba Game KeSuKa (Kejar Suku Kata) yang bertempat di depan asrama Pusat Pendidikan Ilmu Quran (PPIQ) wilayah Az-Zainiyah.

Pada game KeSuKa ini setiap lembaga mendelegasikan dua regu yang setiap regunya beranggotakan lima orang. Konsep gamenya yaitu satu regu dari dua lembaga yang berbeda akan bertanding adu cepat menebak kata yang terdiri dari lima suku kata yang telah ditetapkan oleh panitia.

Masing-masing suku kata terpasang di kerudung belakang para peserta. Sehingga cara bermainnya yaitu dengan saling kejar mengejar dan mengintip suku kata milik lawan tanpa adanya kontak fisik. Regu yang tercepat menebak kata, dia lah pemenangnya.

Penjuaraan pada game ini bersifat floor antara SLTA dan SLTP. Sehingga berdasarkan keputusan para panitia penanggungjawab game, juara 1 diraih oleh regu delegasi dari SMA Nurul Jadid, juara 2 diraih oleh regu delegasi dari MA Nurul Jadid dan juara 3 diraih oleh regu delegasi dari SMK Nurul Jadid.

“Game KeSuka ini sangat seru hingga panitia pun kewalahan untuk mendampingi peserta agar tidak terjadi kontak fisik ataupun keributan saat ingin mencari per suku kata lawannya. Dari saking serunya game ini banyak peserta lomba yang berharap agar game ini dapat diadakan kembali di bulan lomba tahun depan,” tutur Dhea Maulida F. yang merupakan salah satu panitia bulan lomba.

Penulis : Diana Putri SJ
Editor : Rahmat Hidayat

Kemeriahan Nasyid Islami Ala Santri

Kemeriahan Nasyid Islami Ala Santri

nuruljadid.net – Kamis (07/03/19) Panitia Bulan Lomba, Harlah PP. Nurul Jadid dan Haul Pendiri yang ke-70, kembali menggelar beberapa lomba. Salah satu jenis perlombaannya yaitu lomba Nasyid Islami yang dilantunkan dengan musik pengiring acappela dan beatbox.

Dalam kegiatan tersebut, setiap lembaga dibawah Naungan PP. Nurul Jadid, mendelegasikan dua regu. Sehingga jumlah peserta lomba nasyid ini terdiri dari 14 regu yang setiap regunya terdiri dari 7 orang. Lagu-lagu islami dan Mars Nurul Jadid merupakan lagu yang wajib dibawakan oleh peserta dengan ketentuan durasi 15 menit.

Kriteria penilaian pada lomba mars NJ 30%, keselarasan lagu 25%, kreativitas 25%, dan kekompakan 20%. Pemenang lomba nasyid kali ini bersifat floor antara SLTP dan SLTA. Sehingga berdasarkan keputusan para juri, Ustadzah Dalilatul Hasanah dan Ustadzah Maisyatur Rahmah, pemenang lomba kali ini diraih oleh SMA Nurul Jadid atas nama Mahmiyah sebagai juara 1, juara 2 delegasi dari MA Nurul Jadid atas nama Filda N. A dan juara 3 delegasi dari MA Nurul Jadid atas nama Zahiya Adibah.

Meski sampai larut malam dan cuaca sedang rintik hujan yang cukup deras, tidak menyurutkan antusiasme peserta dalam kegiatan lomba tersebut.

“Harapannya peserta dapat meningkatkan potensi yang dimiliki dengan diadakannya lomba nasyid ini.” Ujar Umi Masruroh selaku wakil ketua panitia bulan lomba.

Penulis : Diana Putri SJ
Editor : Rahmat Hidayat

Galeri Foto: Pembukaan Bulan Lomba Haul Pendiri & Harlah ke 70

 

KH. Abdul Hamid Wahid: Menang itu Penting, Tapi Lebih Penting lagi Menjadi Orang yang Bermental Pemenang

KH. Abdul Hamid Wahid: Menang itu Penting, Tapi Lebih Penting lagi Menjadi Orang yang Bermental Pemenang

nuruljadid.net – Pada Pembukaan Bulan Lomba dalam rangka menyambut Haul Pendiri dan Harlah ke – 70  Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Selasa pagi (12/02/2019). KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren menggugah semangat santri dalam sambutannya. Sambutan itu berlangsung di halaman Kantor Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kiai Hamid menilai lomba ini sangat bermanfaat bagi sahabat santri. Karena menurut beliau hidup ini sejatinya adalah permainan, walaupun beliau menegaskan, ada bedanya antara permainan dan main-main. “Permainan itu ada aturan main yang harus ditaati, yang harus dilakukan, dan itu sungguh-sungguh sebetulnya tidak main-main,” dawuh beliau.

Dalam konteks Bulan Lomba, beliau menekankan pentingnya menjunjung sportifitas. Menang dalam perlombaan menurut Kiai Hamid pencapaian penting, tapi yang paling penting, beliau melanjutkan, adalah bermental pemenang. “Menang itu penting, tapi lebih penting lagi menjadi orang yang bermental pemenang,” serunya di hadapan seluruh santri putra yang hadir.

“Sejarah tidak akan bohong, ketika seorang bermental pemenang ada dimana saja. Dia akan menjadi mutiara yang tetap berkilau walaupun ditumpuki oleh setumpuk lumpur dan debu, jadi tinggal di bersihkan saja kembali berkilau,” tambah beliau.

Selain itu beliau menguraikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara orang yang dalam mengikuti lomba bertujuan menang dengan menang sebagai tujuan. Sebab kata beliau, jika menang sebagai tujuan maka orang itu akan mengahalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.

Padahal menurut Kiai yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid ini, jika seseorang sudah memiliki mental pemenang, menang atau kalah tidak akan menyurutkan semangat perjuangan. “Kata berjuang ini kita garis bawahi: ini adalah perkataan Perdiri Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im, ‘Siapa saja santri Nurul Jadid yang tidak berjuang di masyarakat, hanya memikirkan diri sendiri saja dia sudah berbuat maksiat kepada Allah SWT’,” kata beliau.

Beliau berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan, terlebih ketika sudah pulang di tengah-tengah masyarakat. “kita dapat mensyi’arkan penjuangan kita mengirim pesan-pesan positif kepada masyarakat dan bangsa indonesia,” Pungkasnya di akhir sambutan.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

Bulan Lomba, Momentum Santri Nurul Jadid Unjuk Kreatifitas

Bulan Lomba, Momentum Santri Nurul Jadid Unjuk Kreatifitas

nuruljadid.net – Pagi tak begitu cerah, awan agak mendung. Tapi suasana demikian tak menghalangi para santri Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti Pembukaan Bulan Lomba Dalam rangka menyambut Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke – 70. Acara itu berlangsung meriah di Halaman Pondok Pesantren Nurul Jadid, Selasa, (12/02/2019).

Perhelatan tahunan pra Haul dan Harlah ini agak sedikit berbeda dengan Pembukaan Bulan Lomba pada tahun – tahun sebelumnya. Pelaksanaannya dilakukan di pagi hari secara serentak oleh panitia dengan dihadiri oleh seluruh santri putra, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Bidang Koordinasi Olahraga Santri (BKOS), KH. Makki Maimun Wafi, serta Segenap Pengurus PP. Nurul Jadid, Segenap Pimpinan dari lembaga sekolah, dan Pengurus Wilayah.

Menurut Imron Sadewo, Ketua Panitia Bulan Lomba menyampaikan, tujuannya Bulan Lomba sebagai wadah bagi para santri untuk manyalurkan minat dan bakat pada setiap individu santri. Selain itu ajang ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim antara lembaga sekolah dan wilayah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. “Dengan kegiatan ini, para santri bisa menyalurkan kreatifitasnya,” katanya dalam sambutan.

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nurul Jadid ini melanjutkan, dalam Bulan Lomba kali ini terdapat tiga bidang yang akan dilombakan. Diantaranya meliputi: lomba-lomba bidang keilmuan, lomba-lomba bidang keagamaan, dan lomba-lomba dalam bidang keolahragaan.

Selain itu, Imron juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang juga ikut bekerjasama dalam mensukseskan proses pelaksanaan Bulan Lomba Haul dan Harlah ke – 70. Yakni MA Nurul Jadid dengan melaksanakan Gebyar Milad untuk tingkat SLTP se-Jawa Timur, Festival al-Banjari se-Jawa Timur yang digawangi oleh Badan Kordinasi Olahraga Santri (BKOS), BEM’s Ma’had Aly Nurul Jadid yang menggelar Festival Turats se-Nasional, serta Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid dengan mengadakan Lomba Sepekan Bersama Teknik.

Di akhir sambutannya Imron berharap, dengan diadakan Bulan Lomba ini, minat dan bakat serta kreatifitas para santri bisa tersalurkan. “Terciptanya sebuah persaingan dalam sebuah kompetisi. Berkompetisi yang sehat dengan  tidak hanya mendahulukan persoalan menang dan kalah tapi perlu memperhatikan kode etik kesantrian dan norma-norma kepesantrenan,” harapnya.

Pasca seremonial, acara Pembukaan Bulan Lomba dilanjutkan dengan jalan sehat yang dikomandoi oleh Drumband Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM) dan Selepas itu seluruh santri mengikuti lomba yel-yel.

Penulis : Badrus

Editor : Rahmad Hidayat

Semarak Festival Hadrah Banjari di PP. Nurul Jadid

Nuruljadid.net-Untuk menyambut haul pendiri dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang-69, panitia harlah adakan berbagai macam lomba diantaranya MQK, MHQ dan festival hadrah Al Banjari Se – Jawa Timur. Sabtu (7/4/18).

Lomba diselenggarakan didua tempat, MQK dan MHQ bertempat di Aula Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan Festival Hadrah bertempat di Aula MA Nurul Jadid. Acara lomba ini dimaksudkan untuk memperkuat tali silaturahmi.

Dalam sambutannya Bapak Zainullah selaku ketua panitia mengungkapkan “Tujuan lomba tersebut untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan tali silaturahmi bersama para peserta lomba”.
Acara tersebut mendapatkan respon baik dari peserta, hampir semua peserta yang diundang hadir dalam perlombaan.

“Peserta yang mengikuti lomba festifal hadra Al-Banjari sebanyak 30 grup, yang datang disetiap perwakilan pondok pesantren sejawa timur, yang terdiri dari 500 peserta, dengan rincian MQK (25 peserta), MHQ (30 peserta) dan FESBAN (30 grup)”. Ungkap beliau saat diwawancarai wantawan SJ.
Bukan hanya sekedar mempererat tali silaturahim, peserta juga sangat serius dalam mengikuti perlombaan.
“Kami sudah mempersiapkan tim hadrah kami sejak setengah bulan yang lalu”. Ungkap Ahmad Zarkasi ketua tim hadrah Al-Mustofa dari Pondok Pesantren Annur Banyuwangi.

Pemenang lomba festival hadrah tahun ini adalah, Juara I, Faroidul Bahiyyah, Kota Malang dengan nilai; 96. Juara II, dimenangkan Syukarol Munsyid, Mojokerto nilai; 95,5. Juara III, Ar Riyash, PP Riyadhus Sholihin Probolinggo dengan nilai 95. Harapan I, Hadil Arwah, PP Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, dengan nilai 94,5. Harapan II, As Syar’illah, Puger Jember dengan nilai 94. Harapan III, Liwaul Muridin, PP Darussalam Blokagung Banyuwangi, dengan nilai 93,5. Adapun yel yel terbaik dimenangkan oleh Pondok Pesantren Al Jabbar, Lumajang.

Hadir dalam acara tersebut, wakil kepala pesantren, KH. Najiburrahman Wahid, wakil sekretaris pesantren, Bapak Jasri, Kepala Bagian Humas & protokuler pesantren, Bapak Ponirin Mika beserta seluruh kepanitiaan Haul pendiri & Harlah pendiri yang ke 69. (Jamhori_ SJ, Bachtiar Rizqy HM_SJ)

MoU BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Launching A’malul Yaum Android dan LAZISKAF Azzainiyah Nurul Jadid di Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni

nuruljadid.net – Pesantren merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam keislaman telah dianggap sebagai solusi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dewasa ini yang mampu meminimalisir kekhawatiran masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membuat akhlak generasi penerus mengalami penurunan atau yang lebih trend dikenal dengan “Degradasi Moral”. Berkembangnya sebuah pesantren tidak lepas dari peran masing masing pihak yang saling berkaitan terutama dari walisantri. Dengan memperhatikan kegelisahan masyarakat diharapkan pesantren mampu untuk menjadi sebuah solusi dari permasalahan yang ada. Oleh karena itu, dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip prinsip keislaman dan visi misi pesantren, hari ini (ahad, 23/04/2017) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni. Yang bertujuan untuk meminimalisir dan menjawab kegelisahan masyarakat.

Jalannya Acara

Acara yang dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB ini berlangangsung dengan suasana yang khidmat. Selain bertujuan untuk memberikan sebuah pelayanan yang baik bagi masyarakat, tujuan lain dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memperkuat jalinan silaturrahim antara pengurus pesantren dengan walisantri dan alumni.

Sebelum acara  Rapat Pengurus, Walisantri dan Alumni dilaksanakan, beberapa rangkaian acara dilaksanakan. Pada awal acara, sambil menunggu para walisantri, alumni dan simpatisan hadir, Pondok Pesantren Nurul Jadid menampilkan group Hadrah yang bernama Firqoh Hadrah Az Zainiyah Nurul Jadid yang terkenal dengan nama panggilan “FIRHAZ NURUL JADID”.

Setelah penampilan dari Hadrah Firhaz, maka dibukalah acara oleh Master of Ceremony (MC) yang pada hari ini diamanahkan kepada Ust. Mujiburrohman Bakrie degan pendamping MC, Ust. Zainullah Aswi. Beberapa rentetan acara pun disampaikan secara detail.

Pembacaan kalam illahi yang dilantunkan oleh Ust. Sa’ari menjadikan suasana semakin sakral. Kondisi acara yang panas tak membuat para undangan yang hadir beranjak dari tempat. Kehengingan terasa sehingga acara yang berlangsung menjadi tenang. Acara yang dilanjutkan dengan sambutan sambutan yang diawali oleh sambutan dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan banyak hal terutama dalam segi perkembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid yang usianya sudah mencapai ke 68 tahun telah mengalami perkembangan. Dan nanti perkembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam satu tahun terakhir akan disampaikan secara detail oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid” dawuh beliau.

Tak hanya bertutur tentang perkembangan pesantren saja, beliau juga memberikan sedikit motivasi dan dorongan kepada para undangan yang hadir. Menghadapi problematika yang terjadi di masyarakat tentang keanekaragaman di Indonesia.

“masih banyak kelompok yang tak sepenuhnya menghormati perbedaan dan keanekaragaman. Padahal itu merupakan sunnatullah yang harus dijaga dan dihargai” dawuh beliau.

Toleransi antar sesama itulah yang beliau maksudkan.  Beliau juga menambahkan “kita harus menjaga dan menghormati perbedaan itu. Keanekaragaman itu tak harus seragam. Dengan semangat ukhuwah islamiyah, kita harus banyak bersyukur walaupun banyak perbedaan. Tapi kita tetap harus disatukan dalam keimanan” Dawuh KH. Moh. Zuhri dalam sambutan beliau.

Akhir dalam sambutan beliau, beliau mengutip sebuah doa dari Nabi Muhamamd SAW kepada Allah SWT.

“Doa Nabi, hidupkan saya dalam keadaan miskin, matikan saya dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah saya bersama dengan orang orang miskin. Kita memang tidak bisa meneladani Nabi, tapi paling tidak kita bisa meniru beliau walaupun hanya sedikit” dawuh pengasuh ke IV PP. Nurul Jadid.

Dalam acara ini, nampak ratusan bahkan ribuan orang berkumpul untuk mengikuti acara ini. Acara semakin meriah dengan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Lembar MoU ditandatangani oleh Pengasuh dan disaksikan oleh Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid. Tujuan dilakukan MoU ini adalah bentuk kepedulian pesantren terhadap tenaga pendidik dan kependidikan di seluruh lembaga formal yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan dalam kegiatan ini juga dilakukan launching A’malul Yaum Berbasis Android yang dibuat oleh santri PP. Nurul Jadid dan launching Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISKAF) Az Zainiyah Nurul Jadid yang proses launchingnya langsung dipimpin oleh Pengasuh dengan menekan tombol enter yang berfungsi sebagai lauching secara simbolis. Bersamaan dengan tertekannya tombol enter oleh Pengasuh, video singkat A’malul Yaum dan LAZISKAF diputar.

Penanda tanganan MoU oleh Pengasuh

Selain itu, tepat pukul 10.30 WIB, semua mata tertuju pada seorang Kapolres Probolinggo yang dikawal dengan beberapa ajudannya ketika hadir dalam acara ini. Bapak Arman Asmara Syarifuddin, Kapolres Probolinggo hadir dan duduk bersebelahan dengan pengasuh. Dalam rundown acara yang telah dipersiapkan panitia, Bapak Kapolres diminta untuk memberikan sambutan kepada semua undangan yang hadir pada siang hari ini.

“Saya mau mengucapkan banyak terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian Probolinggo dengan sebuah aplikasi yang sangat membantu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Aplikasi bromo perkasa yang telah dirancang oleh santri Nurul Jadid berhasil menembuh aplikasi nomer satu di Jawa Timur yang banyak membantu kami dalam menjadi pelayan masyarakat” ujar Bapak Arman.

“Saya bangga dengan PP. Nurul Jadid karena PP. Nurul Jadid merupakan satu satunya Pondok Pesantren di Indonesia yang berhasil menciptakan sebuah aplikasi untuk melayani masyarakat. Dan aplikasi “Bromo Perkasa” ini sudah saya ajukan kepada Pusat untuk diikutkan lomba tingkat Nasional pada pertengahan bulan Mei 2017” tambah beliau

Pada kesempatan kali ini, informasi merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat, namun bukan berarti seluruh informasi yang disebarkan masyarakat itu benar benar riil. “Kita harus terlebih dahulu melakukan klarifikasi tentang informasi yang telah diperoleh. Khawatir itu adalah hoax. Karena hoax pada akhir akhir ini sudah membooming di kalangan masyarakat” nasihat beliau.

Setelah Bapak Kapolres Probolinggo memberikan sambutan, tibalah waktunya untuk KH. Marzuki Mustamar membrikan tausiyah. Dalam tausiyah beliau, beliau menyampaikan bahwa pancasila adalah ideologi negara dan NKRI harga mati. Tausiyah yang berisikan tentang problematika kekinian beliau sampaikan lengkap dengan solusinya.

Usai beliau memberikan tausiyah, segenap undangan VIP dipersilahkan untuk melakukan ramah tamah bersama Pengasuh dan acara Rapat Walisantri dan Alumni dilaksanakan setelah para undangan VIP meninggalkan lokasi acara.

Laporan perkembangan pesantren dalam kurun satu tahun dilaporkan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid. Dalam laporan beliau, beliau memberikan informasi perkembangan dan kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pesantren dan lembaga dibawah naungan pesantren. Salah satu diantaranya adalah perkembangan jumlah santri, kamar santri, sarana prasarana pesantren dan kegiatan kegiatan yang akan dan telah dilakukan oleh Pesantren selama periode 2016 – 2017. Acara rapat yang berlangsung selama satu jam (pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB) dan acara ini ditutup dengan pembacaan hamdalah oleh Kepala Pesantren. (Q2/Red)