Pos

Biro Pengembangan Gelar Pelantikan Akbar, Menegaskan Pentingnya SKT bagi Organisasi

berita.nuruljadid.net – Pada Senin, (22/07/24), Biro Pengembangan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara pelantikan untuk 104 peserta dari 24 Organisasi Forum Komunikasi Santri (FKS) serta organisasi wilayah pusat seperti HIMASY, ORIZA, dan ORINHA. Acara berlangsung di Aula II Pesantren.

Ny. Hj. Umi Hani’ah, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pelantikan ini tidak hanya penting untuk memperjelas tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap organisator, tetapi juga sebagai wadah berorganisasi untuk mengembangkan diri agar lebih baik lagi.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi semua organisasi yang berada di bawah naungan Nurul Jadid.

“Pendaftaran SKT penting untuk semua organisasi yang beroperasi di Nurul Jadid. Organisasi yang tidak terdaftar atau tidak memiliki SKT tidak diizinkan beroperasi di wilayah ini,” jelasnya.

Kendati beberapa FKS tidak diikutsertakan dalam pelantikan karena belum memiliki SKT resmi dari Biro Pengembangan, ada juga FKS yang tidak mengikuti acara ini karena masih dalam masa regenerisasi organisasi.

“Ini karena ada FKS yang mengganti jabatannya setiap dua tahun sekali. Untuk sistem seperti itu, kami tidak mengadakan pelantikan,” ungkap Inas Fahmiyah, Staf Full Timer Biro Pengembangan.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Biro Kepesantrenan Putri Nurul Jadid Gandeng BPPM Helat Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah

nurulajdid.net – Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid menggandeng Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) mengadakan pendidikan dan latihan (diklat) upgrading skill pengurus wilayah putri pusat pada kamis, 04 Januari 2024 lalu. Acara ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pengurus dalam mengelola kegiatan kepesantrenan dan melakukan pendampingan santri.

Kegiatan upgrading skill ini diikuti oleh kurang lebih 200 pengurus wilayah Putri pusat dari berbagai daerah. Diklat dilaksanakan di empat tempat terpisah, masing-masing terdiri dari 50 peserta pengurus yang berlokasi di Aula SMA Nurul Jadid Putra dan Putri, Aula Al-Hasyimiah dan Ruang Rapat SMP Nurul Jadid. Pengurus Biro Kepesantrenan, menyampaikan pentingnya peningkatan keterampilan dan pengetahuan pengurus dalam mengelola kegiatan pesantren, khususnya dalam hal pembinaan dan pendidikan bagi santri putri.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Dalam kegiatan ini, para pengurus wilayah diajak untuk mengikuti 4 sesi pematerian yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan mereka oleh tim trainer dari LTC Nurul Jadid BPPM. Materi yang diajarkan meliputi penguatan nilai kepesantrenan, ruhul khidmah, keterampilan intelektual, dan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, para pengurus juga diberikan pemahaman lebih dalam tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan pengabdian di pesantren.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

“Diklat Upgrading skill ini merupakan komitmen Biro Kepesantrenan untuk terus mendukung pengembangan pesantren, terutama dalam hal peningkatan kualitas layanan dan pembinaan bagi santri putri,” ujar Wakabid Penataan Wilayah Biro Kepesantrenan Putri ustazah Maknunah.

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para pengurus wilayah untuk berbagi pengalaman dan best practices dalam mengelola kegiatan dan melakukan pembinaan santri. Diskusi dan tukar pikiran antar pengurus wilayah diharapkan dapat menjadi ajang pembelajaran yang berharga untuk masing-masing pengurus.

Suasana forum Diklat Upgrading Skill Pengurus Wilayah Biro Kepesantrenan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Diklat Upgrading skill ini merupakan salah satu upaya Biro Kepesantrenan dalam mendukung perkembangan pesantren yang berkualitas dan berdaya saing. Dengan peningkatan keterampilan pengurus wilayah, diharapkan Biro Kepesantrenan Putri Nurul Jadid dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pembentukan karakter dan kualitas pendidikan para santri di pesantren.

(Humas Infokom)

BPPM Nurul Jadid Cetak 21 Fasilitator Terampil dalam Mendesain dan Teknik Fasilitasi untuk Kaderisasi

nuruljadid.net – Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain dan teknik fasilitasi, Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan program Learning Training Center (LTC) Batch-2 yang telah sukses dilaksanakan di Banyuglugur beberapa pekan lalu (20-24 September 2023). Sebanyak 21 peserta berbakat dari berbagai satuan kerja mengikuti pelatihan tersebut usai mengikuti seleksi.

Pelatihan yang berlangsung selama 4,5 hari ini telah diselenggarakan oleh BPPM Nurul Jadid di bawa Biro Pengembangan. Acara ini dipimpin langsung oleh seorang ahli fasilitasi, coach Yudi Utomo, yang telah melanglang buana tidak hanya di Indonesia namun juga di beberapa negara seperti Korea, Italia dan beberapa negara ASEAN. Coach Yudi dikenal selain sebagai trainer juga seorang konsultan bisnis keuangan, beliau dengan senang hati berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan peserta pelatihan.

(Peserta LTC Nurul Jadid Batch 2 tengah mempraktikkan teknik fasilitasi pada sesi micro teaching di ruang pelatihan)

Salah satu peserta pelatihan, Juwaeni, mengungkapkan antusiasmenya “Pelatihan ini telah membuka mata saya terhadap beragam teknik dan pendekatan dalam mendesain dan teknik fasilitasi. Saya merasa lebih percaya diri untuk memimpin pertemuan, memecahkan masalah, dan membantu kelompok mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.”

Selama pelatihan, peserta LTC Nurul Jadid diajarkan berbagai konsep kunci, termasuk:

  • Mendesain Sesi Fasilitasi yang Efektif: Peserta belajar bagaimana merencanakan dan merancang sesi fasilitasi yang sesuai dengan tujuan dan audiens mereka.
  • Teknik Fasilitasi yang Memotivasi: Para peserta dilatih untuk menggunakan teknik-teknik yang memotivasi peserta, memfasilitasi diskusi yang produktif, dan mencapai kesepakatan.
  • Manajemen Forum: Manajemen forum adalah bagian penting dari fasilitasi. Peserta pelatihan mempelajari cara mengelola forum dengan bijak dan mengelola forum agar tetap kondusif.

(Peserta LTC Nurul Jadid melakukan Focus Group Discussion (FGD) dalam setiap penyelesaian tugas selama pelatihan berlangsung)

  • Keterampilan Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam fasilitasi. Peserta dilatih dalam keterampilan berbicara, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan jelas.
  • Pemahaman Kelompok: Pelatihan ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang dinamika kelompok dan cara mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM), bapak Didik P Wicaksono, menyatakan, “Kami sangat bangga dengan prestasi para peserta pelatihan ini. Mereka telah menunjukkan komitmen dan ketekunan yang luar biasa dalam memperoleh keterampilan fasilitasi yang diperlukan. Kami yakin bahwa mereka akan menjadi pemimpin yang luar biasa dalam berbagai konteks, mulai dari bisnis hingga komunitas” pungkasnya

(21 Peserta LTC Nurul Jadid berposes bersama dengan coach Yudi Utomo usai seluruh rangkaian kegiatan selama 4,5 hari)

Peserta pelatihan kini siap untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai situasi yang memerlukan fasilitasi dengan mengacu pada pedoman kaderisasi pengurus. Harapannya, kontribusi mereka akan memberikan dampak positif dalam memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan memajukan berbagai inisiatif.

Ini adalah langkah yang positif dalam meningkatkan keterampilan fasilitasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap pembangunan komunitas yang lebih kuat dan lebih produktif, khususnya di masing-masing satuan kerja.

 

 

(Humas Infokom)

BPPM Nurul Jadid Hadirkan Gus Fayyadl Berdayakan Masyarakat dan Ummat Pesisir

nuruljadid.net Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid menghadirkan Gus Muhammad Al-Fayyadl bersama memberdayakan guru ngaji masjid dan musholla daerah pesisir untuk musyawarah dalam rangka program pemberdayaan masyarakat di bidang keagamaan, pada Sabtu (04/02/2023) bertempat di halaman Masjid Agung dusun Karanganom, desa Karanganyar Paiton kabupaten Probolinggo.

Acara tersebut dihadiri sekretaris Biro Pengembangan Nurul Jadid Dr. Rojabi Azharghany, kiai Muhammad Al-Fayyadl selaku mudir Ma’had Aly Nurul Jadid dan kepala divisi Sholehuddin Ardhi beserta seluruh guru ngaji masjid dan musholla dusun Karanganom. Kegiatan tersebut untuk menjalankan tugas yang telah ditetapkan oleh pesantren dan tertuang dalam Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) melalui satuan kerja Biro Pengembangan Nurul Jadid.

Program kegiatan Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid akan terus dilakukan guna meningkatkan pengembangan masyarakat melalui partisipasi aktif pesantren dan mampu mengoptimalisasi kiprah pesantren di masyarakat agar terus memberikan dampak positif dan progresif baik bagi pesantren lebih-lebih ummat.

Pada kesempatan itu kasi. BPPM Nurul Jadid Sholehuddin Ardhi dalam sambutannya menyampaikan bahwa program pengembangan pesantren dan masyarakat ini ialah suatu tugas yang diamanahkan oleh pesantren kepada Biro Pengembangan. Oleh karenanya, acara tersebut dalam rangka silaturahmi dan musyawarah terkait merevitalisasi kegiatan masjid dan musholla di daerah pesisir.

“Acara ini, kami dari Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid menjalankan amanah dari pesantren untuk bersilaturahmi dengan masyarakat beserta musyawarah bersama khususnya bidang keagamaan. Dengan tujuan untuk menghidupkan kembali kegiatan yang pernah dilaksanakan di masjid dan musholla dusun karanganom ini supaya bisa hidup dan berkembang” pungkas kasi. BPPM setelah pembukaan.

(Cendekiawan sosial Gus Muhammad AlFayadl saat menyampaikan pidatonya pada acara silaturahmi dan pemberdayaan masyarakat)

Dalam kesempatan yang sama, kiai Muhammad Al-Fayyadl seorang cendikiawan dan aktivis sosial muda menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang telah dilakukan oleh pengurus pesantren khususnya Biro Pengembangan. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa ini merupakan suatu niatan yang baik dan mulia bahwa kegiatan tersebut bagian dari pesan pendiri alm. KH. Zaini Mun’im “saya tidak rela santri saya tidak berjuang di masyarakat”.

“Tentunya saya sangat bangga bahagia melihat inisiatif dari temen – temen pengurus khususnya Biro Pengembangan karena disini merupakan suatu niatan yang baik yang sangat mulia karena disini sebagian dari pesan almarhum pendiri KH. Zaini Abdul Mun’im bahwa bagaimana santri saya bisa berjuang dimasyarakat” dawuh beliau dalam sambutannya.

 

 

(Humas Infokom)

KONI Jatim Silaturrahmi Serahkan Bantuan Alat Olahraga ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Jawa Timur datang ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk berikan bantuan sejumlah alat-alat olahraga khususnya alat olahraga silat pada Kamis (17/03/22) malam pukul 20.30 WIB yang bertempat di ruang tamu pesantren.

Pemberian bantuan tersebut selain memang program KONI Jatim dalam rangka pemberdayaaan olahraga prestasi berbasis masyarakat, juga dimaksudkan sebagai bentuk dukungan sekaligus motivasi terhadap para santri Nurul Jadid yang aktif menggeluti dunia persilatan.

Kedatangan rombongan tersebut disambut hangat oleh Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ, Kepala Biro LTN K. Fakhri Nur Chotim Zaini, pengurus biro pengembangan dan beberapa perwakilan pengurus Persatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ). Selaku organisasi Induk silat yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Potret Foto pemberian peralatan silat oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. (kiri) kepada Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ (kanan))

Bantuan peralatan silat itu diberikan oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. kepada Kepala Biro Pengembangan Nurul Jadid KH. Faiz AHZ.

Bantuan yang diberikan tidak hanya satu jenis peralatan saja, akan tetapi ada berbagai macam. pertama, body protector sebanyak 100 buah. kedua, Kun Besi untuk melatih otot kaki sebanyak 5 buah. ketiga, Samsak sebanyak 3 buah. keempat, 3 buah hand box, dan drill ladder 9 buah.

Harapannya, dengan adanya bantuan alat olahraga ini kami berharap agar teman-teman santri yang ikut berkecimpung di dunia persilatan semakin bersemangat dan bisa berprestasi.

Sebelum kembali, rombongan meminta untuk tanda tangan dari pihak pesantren sebagai bukti tanda terima bantuan alat olahraga yang berupa sejumlah peralatan silat tersebut. Setelah itu dilakukan sesi foto bersama dengan pihak pesantren.

 

(Humas Infokom)

Sukses! FOKSSI Gelar Seminar Motivasi & Ta’aruf Forum Komunikasi Santri (FKS)

nuruljadid.net – 17 Des 2021/Forum Komunikasi Santri Situbondo dengan bangga mengadakan Seminar Motivasi dan Ta’aruf Forum Komunikasi Santri di AULA II Pondok Pesantren Nurul Jadid bertajuk “FKS Sebagai Corong Pesantren.”

Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Rojabi Azharghany, S.Sos.I., M.Si. sebagai Narasumber di depan ratusan peserta. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Biro Pengembangan yang membawahi semua kegiatan organisasi-organisasi di pesantren. Dalam salam pembuka, beliau menuturkan bahwasannya semua organisasi yang berada di lingkungan pesantren harus dipisah antara putra dan putri, agar organisator putri juga bisa show talent serta dapat berkontribusi lebih.

(tampak dengan antusias ratusan peserta memenuhi acara Seminar dan Ta’arruf Forum Komunikasi Santri)

Beliau juga memotivasi para santri agar tetap mengendalikan hawa nafsu, serta menanamkan kepada para santri untuk melakukan semua pekerjaan dengan tidak hanya memfokuskan pada kehidupan di dunia saja, namun juga perlu banyak beramal untuk bekal akhirat.

Selain untuk memberikan motivasi, tujuan diadakannya acara ini ialah untuk mempererat tali silaturahmi antar santri Nurul Jadid dari berbagai Forum Komunikasi Santri yang terdapat di beberapa daerah di Kabupaten Situbondo, yang selama beberapa tahun ini sempat vakum. “Sebenarnya, rencana untuk mengadakan acara ini sudah lama, hanya saja baru terealisasi saat ini. Disebabkan, adanya beberapa kendala” tukas Nadira Rusdiah selaku ketua panitia.

Meskipun digelar secara perdana, Acara ini berhasil tidak hanya menampung santri putri yang berasal dari Kabupaten Situbondo, namun seluruh santri putri yang berasal dari berbagai daerah juga turut hadir. Acara ini juga melatih jiwa keorganisasian para santri putri agar mereka dapat memahami serta berkontribusi langsung dalam agenda layaknya hari ini. Setelah acara seminar usai, acara dilanjutkan dengan sesi nonton bareng film inspiratif.

(humas infokom)

Pengasuh Tetapkan AKUP Pondok Pesantren Nurul Jadid Tahun 2022

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menetapkan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengenai penguatan peran pesantren dalam bidang pendidikan (pengkaderan), Pelayanan (Pemberdayaan), Dakwah (Perubahan) dan pengembangan pesantren di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. AKUP tahun 2022 ini ditetapkan pada Sabtu (20/11) malam.

Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) ini merupakan kebijakan pesantren yang ditetapkan oleh Pengasuh setiap akhir tahun. AKUP menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan pada masing-masing satuan kerja berdasarkan amanat yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Pesantren dan hasil evaluasi program akhir tahun 2021.

Acara pengarahan dan penetapan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 ini melibatkan Pengasuh Pesantren, Kepala Pesantren, Wakil Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, Kepala-Kepala Bagian, dan Kepala-Kepala Biro serta seluruh pimpinan satuan kerja dan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pukul 19.45 WIB tamu undangan sudah memenuhi Ruang Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid dan acara dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah. Peserta terlihat mengikuti acara dengan khidmat dan fokus.

(Kepala Pesantren sedang menyampaikan poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022)

Dilanjutkan dengan sambutan pertama oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid untuk menyampikan beberapa poin materi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022. Adapun poin-poin materi yang disampaikan sebagai berikut.

  1. Pendampingan dan pengawalan ketercapaian FA santri butuh perhatian intensif mengingat belum ada kurikulum khusus yang membahas FA dan pesantren secara umum sesuai dengan distingsinya
  2. Butuh perhatian khusus terhadap penyediaan SDM pengurus pesantren yang kompeten baik di wilayah sebagai wali asuh maupun pada sektor khusus lainnya seperti tenaga IT
  3. Pemenuhan standar pelayanan kelembagaan harus berpedoman kepada regulasi yang telah disusun, mengingat manajemen pesantren Nurul Jadid saat ini tengah menjadi rujukan dan acuan bagi beberapa kalangan lembaga di luar pesantren
  4. Peningkatan usaha-usaha pesantren yang masih dirasa cukup lambat dalam mengoptimalkan potensi pesantren dan sekitarnya
  5. Pemenuhan sarana santri sebagai layanan dasar pesantren terus diupayakan agar terstandar berdasarkan rasio yang ideal baik kamar santri maupun kamar mandinya

(Pengasuh Pesantren sedang memberi arahan dan menyampaikan tentang Program Kebijakan AKUP tahun 2022)

Disusul dengan pengarahan dan penyampaian Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 oleh Pengasuh Pesantren KH. Moh. Zuhri Zaini. Dalam hal ini, Pengasuh menekankan tujuan ditetapkannya Arah Kebijakan Pesantren tahun 2022, “Tujuan dibentuknya Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 ini tak lain adalah untuk menguatkan peran pesantren dalam bidang pendidikan (pengkaderan), Pelayanan (Pemberdayaan), Dakwah (Perubahan) dan pengembangan pesantren yang dijabarkan melalui 3 program kebijakan dengan total 15 poin dari program kebijakan ini.” Adapun program kebijakan yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren diantaranya adalah;

  1. Penguatan pendidikan pesantren melalui internalisasi nilai-nilai dasar kepesantrenan (keislaman)
  2. Peningkatan pelayanan melalui integrasi manajemen pesantren
  3. Pengembangan pesantren dan pemberdayaan potensi msyarakat

Bersamaan setelah penyampaian Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 acara dilanjutkan dengan pengesahan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 oleh Pengasuh dan didampingi oleh Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, dan Pimpinan Satuan Kerja lainnya.

(Ust. Faizin sedang memaparkan rentetan kegiatan selama perencanaan program dan anggaran Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2022)

Pasca pengesahan AKUP, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil memimpin dialog dan sosialisasi rentetan kegiatan perancaan program dan anggaran tahun 2022. Dalam pemaparannya, Ustad Faizin menyampaikan tentang rentetan kegiatan selama perencanaan program dan anggaran Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2022.

Usai acara dialog dan sosialisasi, dilanjutkan dengan penutupan dan doa yang dipimpin oleh KH. Najiburrohman Wahid. Setelah itu tamu undangan atau peserta meninggalkan tempat acara.

(Humas Infokom)

Pengasuh Resmikan Unit Usaha Pesantren sekaligus Santunan Anak Yatim

nuruljadid.net – Peresmian Toko Bangunan Mandiri dan Mandiri Logistik Nurul Jadid telah diresmikan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini didampingi Kepala Biro Pengembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Ketua Hebitren Jawa Timur KH. Faiz Ahz di Barat Pom Bensin, Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo (31/08). Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Pesantren, Ketua Mahkamah, Kepala LMNJ, Ketua Inkubasi Bisnis Pesantren, Perwakilan P4NJ, Kepala Biro, Kepala Satker dan Kepala Lembaga Pendidikan di bawah Yayasan Nurul Jadid.

Jumlah undangan yang hadir tidak lebih dari 50 orang dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Turut hadir juga Pimpinan Bank Jatim Cabang Kraksaan yang diwakili Bapak Imam Nugroho wakil Kepala dan Kepala Desa Randu Merak dalam peresmian tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam sambutannya menyampaikan peresmian unit usaha pesantren ini merupakan upaya untuk membangun kemandirian pesantren. “Peresmian unit usaha ini merupakan kebaikan bagi kita dalam mengembangkan usaha pesantren khususnya dalam membangun kemandirian pesantren,” pungkasnya.

“Menjalankan Bisnis perlu upaya memperkuat fondasi dan perencanaan yang matang untuk meminimalisir resiko kegagalan serta perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk membangun bisnis berjamaah serta belajar dari yang telah sukses ” imbuhnya.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan sambutan dalam peresmian Toko Bangunan Mandiri dan Mandiri Logistik Nurul Jadid)

KH. Moh. Zuhri Zaini juga menambahkan dalam membangun usaha perlu ikhtiar ekstra dan diperkuat dengan komunikasi vertikal kepada Allah SWT melalui istighosah dan doa selain memperluas hubungan horizontal yaitu memperkuat jaringan bisnis internal dan eksternal pesantren.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Pengembangan dan Ketua Hebitren Jawa Timur KH. Faiz Ahz juga menyampaikan Mandiri Logistik ini selain sebagai pusat supplier ke Pondok Pesantren Nurul Jadid juga sebagai Distribution Centre (DC) di area Paiton sekitarnya dan Koperasi Syarikat Bisnis Pesantren (KSBP).

“Unit Usaha Pesantren Nurul Jadid ini difungsikan sebagai Distribution Centre untuk Unit Usaha dalam Pesantren dan Area Paiton serta supplier Koperasi Syarikat Bisnis Pesantren (KSBP)” ungkapnya.

Setelah diresmikannya unit usaha pesantren ini, diharapkan pengelola dan petugas lapangan terus melakukan upgrading diri secara berkala untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan penguatan pengetahuan dalam pengembangan bisnis ke depan.

Sasaran utama (primer) unit usaha pesantren ini masih internal Pondok Pesantren Nurul Jadid meskipun untuk beberapa produk seperti NURJA Water dan beberapa item produk lainnya sudah terdistribusi ke beberapa daerah di Kota dan Kabupaten Probolinggo serta Tapal Kuda dengan bantuan jaringan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Daerah.

(Penyerahan Paket Santunan Anak Yatim oleh Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini dan Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Ahz didampingi Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi)

Setelah pembacaan Istighosah dan Doa, dilanjutkan dengan santunan 20 anak yatim. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu berakhir pukul 10.00 WIB.

 

(HUMAS & INFOKOM NJ)