Madrasah Aliyah Keagamaan

Nurul Jadid Raih Juara Lomba Baca Kitab, Pidato Bhs Arab Dan Taqdimul Kisshoh se- Tapal Kuda

nuruljadid.net – Hidup di dunia moderen merupakan kehidupan yang sarat dengan kompetensi, baik di bidang pendidikan, dunia kerja dan bersosial di masyarakat. Hal ini tentunya harus disadari bagi manusia yang hidup di Abad ke 21, mereka harus mampu untuk mempersiapakan skill dan kemampuan agar tetap berkompetensi dan mengikuti percaturan global, agar tidak menjadi orang yang termajinalisasi dalam percaturan global.

Pondok Pesantren yang masih eksis dengan kajian kitab kuning sebagai ciri khas, yang didalamnya terdapat lembaga formal, tentunya tidak ingin hanya sekedar menjadi penonton dalam persaingan di era globalisasi. Pesantren yang memiliki beberapa lembaga formal, tentunya memberikan peluang yang sangat besar untuk ikut berkompetensi dan sangat memungkinkan berada di garda terdepan dalam memenangkan kompetensi di era globalisasi.

Asrama Program Keagamaan Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MA-PK) sebagai perwakilan PP. Nurul Jadid, pada tanggal 19 Februari, mendelegasikan sebagian peserta didiknya untuk mengikuti lomba Muhibbul Araby yang di adakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Institut Agama Islam Zainul Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan.

Ada beberapa jenis lomba yang diikuti oleh santri Nurul Jadid Asrama Program Keagamaan (MA-PK) tersebut, diantaranya : Lomba Qiro’atul Kutub, Taqdimul Kisshoh, Pidato Bahasa Arab, Ghina’ Araby dan lomba Amshilaty. Lomba dimulai Sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir sekitar jam 16.00 WIB (19/02).

Para pendamping lomba termasuk peserta lomba dibuat penasaran, dengan menunggu pengumuman pemenang lomba, akhirnya sekitar jam 19.00 WIB pemenang lomba diumumkan. Alhasil, Alhamdulillah, dengan barokah Pesantren dan kerja keras dari pengurus serta pendamping, Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Asrama Program Keagamaan (MA-PK), berhasil meraih empat trophy dan uang tunai dari panitia lomba.

Diantara lomba yang berhasil diraih oleh Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, diantaranya:

  1. Juara Satu Lomba Qiro’atul Kutub, nama pemenang Siti Hamida.
  2. Juara Dua Lomba Qiro’atul Kutub, nama pemenang Muhammad Ali Hasan Sholeh.
  3. Juara Satu Lomba Taqdimul Kisshoh, nama pemenang Lutfi Mashudi.
  4. Juara Dua Lomba Pidato Bahasa Arab, nama pemenang Abdul Fatah Daniyullah.

dan semua peserta yang berhasil meraih juara adalah Kelas X dan XI (Putra Putri) Madrasah Aliyah Nurul Jadid Asrama Program Keagamaan (MA-PK).

Dengan membawa prestasi yang membanggakan, akhirnya kembali ke Pondok dengan rasah gembira dan senang. (Zhen/Red)

Kunjungan Pesantren

MAN 1 Jember Study Banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jum’at (17/02) Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari sekolah MAN 1 Jember. Salah satu tujuan mereka berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul jadid adalah ingin mengetahui sistem pembinaan pers dimasing masing lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Disamping itu, tujuan lain kedatangan MAN 1 Jember ke Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah menyambung tali silaturrahim. Di  Nurul jadid, kru dan guru MAN 1 Jember juga mengisi  kegiatan yang bermanfaat, seperti wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dialog interaktif dari sebagian siswa / siswi MAN 1 Jember dengan perwakilan dari masing masing majalah, KHARISMA, MISI, IQRO’ dan majalah yang lain dari masing masing lembaga dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat jam delapan acara study banding dimulai, dalam sambutannya sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil menyampaikan, bahwa perlu adanya semacam sharing terkait tentang ilmu pengetahuan dan pengalaman, khususnya dalam bidang tulis menulis dan dunia jurnalistik, beliau juga menyampaikan, permohonan ma’af apabila ada sambutan atau pelayanan yang kurang maksimal, beliau juga menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya telah bersilaturrahim di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“kami ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada pihak Nurul Jadid yang telah memberikan  pelayanan yang maksimal sehingga siswa dan siswi kami bisa bertukar pengetahuan mengenai dunia jurnalistik” Ucap Kepala Sekolah MAN 1 Jember dalam sambutan beliau.

“Semoga semua ini sebagai bekal bertambahnya ukhwah islamiyah kita sesama pengelola lembaga,” tambah beliau dalam sambutannya

Tepat jam sebelas acara berakhir, setelah selesai acara rombongan beramahtamah di kantor pesantren, setelah selesai rombongan langsung bertolak ke Jember. (Zhen/Red)

Lomba Harlah

Gemuruh Supporter Pada Lomba Yel-Yel

nuruljadid.net –Lomba Yel-Yel merupakan lomba pertama yang diadakan pada bulan lomba Haul & Harlah ke-68. Lomba yel-yel ini dilaksanakan setelah pembukaan bulan lomba berlangsung pada malam jum’at (16/02/2017) kemarin.

Lomba yel-yel adalah lomba yang didalamnya mengandung arti penyemangat untuk semua peserta lomba sekaligus show off keunggulan masing masing lembaga yang disampaikan dalam sebuah lagu. Bermacam macam jenis lagu yang ditampilkan, mulai dari password penyemangat, lagu-lagu ciri khas dari setiap lembaga dan juga lagu yang menjadi prioritas untuk dinilai dan ditetapkan sebagai pemenang. Tentunya didalam lomba yel-yel ini dilarang keras untuk “mejatuhkan” lembaga formal lain.

Gemuruh sorak sorai terdengar ketika peserta dari masing masing lembaga perform. Disertai dengan tepuk tangan dan teriakan semangat untuk mendukung jagoan mereka masing masing yang membuat armosfer pertandingan semakin memanas. Walaupun hujan membasahi area perlombaan, mereka tetap antusia tanpa menghiraukan hujan yang turun, malah dengan datangnya hujan, para peserta dan penonton semakin “menggila” untuk mendukung jagoannya masing masing. Sampai pada penghujung acara, mereka (penonton) nampak antusias menyambut datangnya Bulan Lomba ini.

Penilaian dari lomba yel-yel ini meliputi Kekompakkan (40%), Kreatifitas Lagu (35%) dan Busana (25%). Ciri khas dari lomba yel-yel ini adalah bertema, sepertri dari busana, lagu dll semua memiliki tema tersendiri. Contoh Tema SMPNJ Silat, MTSNJ Sirkus, MTSN Hawai, SMANJ Nuansa Jepang, MANJ Koboi, SMKNJ Hantu, MAN Chochochip. Untuk juara yang terpilih akan diumumkan pada saat penutupan Bulan Lomba nanti. (Mila/DB)

Lomba Harlah

Suasana Meriah di Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68

nuruljadid.net – Malam Pembukaan Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 (16/02) dilaksanakan begitu meriah. Suasana Ramai dari antusias penonton dan peserta lomba dari semua perwakilan lembaga di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini membuat halaman depan PPIQ & Asrama MTSNJ (Dalbar) menjadi meriah sepanjang malam pembukaan Bulan Lomba ke 68 Putri.

Bulan Lomba Haul & Harlah ini dilaksanakan setiap tahun sekali pada saat Pra Haul Pendiri & Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pada kegiatan bulan lomba ini, mencakup berbagai macam lomba seperti lomba Tahlil, Dibaiyah, MSQ, Tartil, Senam, Master Of Ceremony (MC) dan sebagainya. Lomba ini diikuti oleh peserta lomba dari perwakilan semua Lembaga Formal yang berada di naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, yaitu SMP Nurul Jadid, MTS Nurul Jadid, MTS Negeri Paiton, SMA Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, dan MA Negeri Paiton.

Pada kegiatan ini, setiap lembaga diwajibkan untuk mendelegasikan dan mengikuti lomba, dengan jumlah kontribusi untuk setiap lomba yang berkategori individu sebesar Rp. 20.000, dan kategori kelompok sebesar Rp. 35.000. Bagi mereka (masing masing lembaga) tidak mendelegasikan atau gugur, maka akan dikenakan sanksi yang telah ditetapkan oleh panitia dengan klasifikasi, untuk kategori lomba individu sebesar Rp. 35.000,- dan kelompok sebesar Rp. 50.000,-.

Bulan Lomba ini dilaksanakan selama ± 2 Bulan penuh yaitu dimulai pada hari kamis, 16 Februari 2017 sampai dengan hari kamis, 13 April 2017 dengan waktu  hari-hari libur kegiatan yakni pada saat Senin malam selasa, kamis malam Jum’at dan jum’at Pagi. Kegiatan lomba ini resmi dibuka oleh Ketua Haul & Harlah ke – 68  Ustadzah Afifah,S.Kom pada saat pemotongan Pita dan pelepasan Balon.

“Tujuan dari kegiatan bulan lomba ini adalah sebagai wadah untuk menampung peserta didik santri Nurul Jadid dalam mengembangkan kreativitas dan bakat minat dari setiap santri” Berikut tutur dari Ketua Bulan Lomba Haul & Harlah Ke-68 Ustdzah Sri Indah Rahmawati saat Pidato Sambutannya. (MF/DB)

Pembangunan Masjid Jami' Nurul Jadid

Hari ini, Dinding Mihrob Masjid Sudah Mulai Digarap

nuruljadid.net – Pembangunan Masjid Jami’ Nurul Jadid berangsur angsur mengalami perubahan disetiap harinya. Bukti itu terlihat pada hari ini Rabu (15/02), dinding mihrob masjid yang digarap oleh segenap perkumpulan alumni di daerah Situbondo dikirim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dengan menggunakan truk, sekitar 40 papan dinding mihrob yang terbuat dari kayu jati dimuat untuk kemudian dipasang langsung hari ini (19/02).

“Papan jati ini digunakan untuk dinding mihrob masjid. Sekitar 40 papan yang terbuat kayu jati kami kirim ke Nurul Jadid untuk langsung dipasang” ujar salah satu tukang kepada Kru nuruljadid.net

Papan dinding  mihrob terbuat dari jati ukuran 2 x 2 meter ini akan terpampang megah di mihrob masjid yang berukuran 14 x 8 meter. Dengan menggerakkan 9 personil kerja, pemasangan dinding mihrob ini akan memakan waktu kurang lebih 4 hari lamanya.

“Kalau full kerja, kita target 4 hari akan selesai, terhitung sejak hari ini (15/02/2017)” kata Bapak Tolak, tukang mihrob yang bekerja di Masjid Jami’ Nuru Jadid.

Talk show islam nusanatara

Ngaji Bareng DR. KH. Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang

nuruljadid.net – Pondok Pesantren merupakan benteng yang sangat kokoh demi tegaknya dan kelestarian ajaran ajaran ahlussunnah wal-jama’ah. Dengan ciri khas kajian kitab kunig karya ulama salafunas sholeh yang masi terus menerus dari generasi pertama sampai generasi berikutnya dari zaman klasik sampai zaman moderen, tentunya menjadikan pesantren sebagi basis yang sangat kuat demi kelestarian dan terjaganya warisan warisan ulama salafunas sholeh.

Begitu juga pondok pesantren nurul jadid, merupakan salah satu pondok yang memadukan antara kajian kitab kuning dengan pengetahuan moderen, tentunya membuka peluang yang sangat besar untuk tetap melestarikan dan mengembangkan ajaran – ajaran ahlussunnah wal-jama’ah dalam kehidupan moderen.

Kedatangan sosok ulama’ yang besar merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hari ini Jum’at (14/02) yang bertepatan dengan hari Valentine, Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang sekaigus Pengasuh PP. Sabilurrosyad Malang, KH. Marzuki Mustamar hadir di bumi Nurul Jadid. Acara seminar yang dilaksanakan di Aula SMA Nurul Jadid bertemakan tentang “Islam Nusantara VS Globalisasi”. Acara ini dilaksanakan 2 kali, pada pukul 08.00 – 12.00 WIB diikuti oleh siswa, sedangkan pukul 13.00 – 16.00 WIB diikuti oleh kalangan mahasiswa.

Dalam kegiatan ngaji bareng ini, beliau menceritakan asal mula terbentuknya Nahdlatul Ulama’ (NU) dan menceritakan beberapa permasalahan kekinian termasuk kasus Aksi bela islam dan kasus Habib Riziq yang terjadi beberapa waktu lalu. Beliau juga memberikan nasihat kepada peserta untuk tudak terprofokatori dengan kejadian kejadian tersebut karena terdapat unsur politik didalamnya. Selain itu, beliau (KH. Marzuki Mustamar) juga menejelaskan tentang NU.

“Didalam NU dan ahlussunah wal jamaah ada tolak ukur kebenaran yang harus dijadikan rujukan. Kebenaran secara epistimologi, antologi dan eksologi. Bagi kita, benar belum tentu benar sebelum kebenaran tersebut mengandung 3 unsur kebenaran tersebut. Kadang secara antologi benar, tapi secara epistimologi belum tentu benar. Pikiran, ajaran, doktrin baik menyangkut keagamaan, sosial dalam masyarakat, berpolitik sampai memperjuangkan islam di Nusantara didalam NU merupakan kebenaran yang mengandung ke 3 unsur tersebut.” Ujar Beliau, salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang mengawali acara seminar ini.

Dalam kegiatan ini, KH. Marzuki mustamar juga memberikan beberapa motivasi terutama dalam mencari ilmu. Terutama dalam mencari ilmu agama. Beliau juga memberikan sebuah contoh sebagai inspirasi dan motivasi dalam mencari ilmu. Tujuan dari mencari ilmu adalah mencari kebenaran.

“Dalam mencari ilmu kita harus memperhatikan ya tafakkarun (akademik) dan yadzkurun (kedekatan kepada Allah). Untuk mencari kebenaran yang empirik, ilmiah dan dapat dipertanggung jawab maka hendakalah kebenaran itu dikaji oleh orang yang ya tafakkarun dan yadzkurun.” Tambah Pengasuh PP. Sabilurrosyad Malang ini.

Selain memberikan motivasi dalam mencari ilmu, beliau juga memberikan pemaparan tentang islam kotemporer dan kiprah NU dalam membangun pendidikan di Nusantara.

“Saat ini Indonesia sudah memiliki 200 juta ummat islam yang tidak terpecah belah. NKRI ini wajib dijaga karena warisannya para Ulama dan mengayomi 200 juta ummat islam yang mayoritas ahlussunnah wal jamaah. Kalau Indonesia kacau, maka yang paling rugi adalah ummat islam. Negeri ini masih menjaga dengan amanah dan aman aset islam. Adapun Aset islam yang dilindungi NKRI adalah 50.000 madrasah (belum termasuk SMP dan SMU islam), 25.000 pondok NU, puluhan ribu TPQ, puluhan ribu MADIN dan 500 ribu masjid yang terdaftar di Depag Pusat dengan aman” ujar KH. Marzuki Mustamar (Dosen Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

Dalam akhir pembicaraan beliau, beliau memberikan nasihat kepada paserta agar selalu manut kepada kiai.

Lomba Harlah

Sorak Sorai Penonton Dalam Laga Pembuka Lomba Volly Ball di Bulan Lomba Harlah ke 68.

nuruljadid.net – Persaingan secara sehat dan fair terjadi di Bulan Lomba yang dalam rangka memperingatai Haul Pendiri dan Harlah ke 68 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sorak sorai penonton menggerumuhkan lapangan Volly yang bertempat disebelah barat lapangan ayaman. Gerombolan penonton yang berasal dari berbagai wilayah memadati lapangan ini. Termasuk supoerter dari masing masing wilayah yang berlaga pada hari ini, jum’at (14/02/2017).

Kegaduhan dan ekspresi yang bermacam macam nampak menghiasi wajah para penonton, ada yang bersuka ria dan ada juga yang nampak kecewa dengan tim belaannya. Namun hal itu sudah menjadi hal yang wajar dan biasa terjadi dalam sebuah pertandingan dimana dalam pertandingan tersebut semua tim harus siap untuk kalah dan menang sekalipun kekalahan tak pernah mereka harapkan.

“Penonton nampak sangat antusias, tepuk tangan dan siulan sering mereka lakukan ketika pemain melakukan smash yang menusuk jantung pertahanan lawan” ujar koordinator lomba Volly, Abdul Basit.

Perlombaan volly ini diikuti oleh 15 tim dari wilayah yang berbeda, sehingga disetiap regu terdiri dari 4 dan 3 tim. Jadwal pertandingan sudah terpampang, menurut informasi yang kru Nurul Jadid Website dapatkan, babak penyisihan ini akan berlangasung selama 1 bulan lamanya dengan waktu perlombaan Malam Selasa, Hari Selasa, Malam Jum’at dan Jum’at.

Harapan dari permlombaan ini adalah masing masing wilayah dapat menjalin silaturrahim dengan baik sehingga keakraban dan keharmonisan antar wilayah dapat diciptakan. Selain itu, dalam pertandingan yang akan berlangsung semua tim dapat bersaing dengan adil dan sportif.

Pembangunan Masjid Jami' Nurul Jadid

Pembangunan di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az Zainiyah

nuruljadid.net – Setiap masa di Pondok Pesantren Nurul Jadid tak heran melihat gedung-gedung baru berdiri, karena setiap masanya pembangunan di Nurul Jadid pasti terjadi, Baik itu dari pembangunan di Pondok Putera maupun di Pondok Puteri. Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Puteri, contohnya di Wilayah Az-Zainiyah, saat ini melakukan proses pembangunan Koperasi Induk (KOPIN) dan pembangunan Paving. Pembangunan Koperasi Induk (KOPIN) dilaksanakan sebelum Liburan Ramadhan 1437 H lalu, yang tepatnya pada bulan Juni 2016 sedangkan untuk pembangunan Paving dilaksanakan setelah liburan ramadhan 1437 H lalu, yang tepatnya pada bulan September 2016.

Pembangunan Koperasi Induk (KOPIN) ini dilaksanakan karena melihat tempat koperasi yang tersedia dulu sempit sedangkan barang-barang yang akan distribusikan oleh koperasi banyak. Rencana pembangunan koperasi induk (KOPIN) ini akan dibangun sebanyak 3 lantai, namun pada gedung koperasi ini juga bisa ditempatkan oleh tempat usaha lainnya.

Pembagian gedung koperasi ini meliputi lantai pertama terdapat 4 tempat yaitu tempat Persediaan air galon, Keterampilan, Bank sampah, dan Koperasi Induk (KOPIN) itu sendiri bagian kebutuhan santri seperti sabun, sikat dll. Lantai kedua tidak terpisah ruangan dan dijadikan 1 tempat yaitu untuk koperasi Induk (KOPIN) sendiri bagian konveksi seperti baju, kerudung dll. Lantai ketiga akan ditempatkan untuk wisma tamu. Anggaran awal rencana pembangunan  koperasi induk (KOPIN) untuk lantai 2 mencapai sebanyak Rp. 800.000.000,00 dan untuk saat ini pembanguan koperasi induk (KOPIN) untuk lantai pertama sudah mencapai dana sebanyak Rp. 438.688.500 .

“Untuk pembangunan paving ini, tujuan awal tidak ada rencana membangun paving namun hanya ingin membuat drynase saja yang kegunaannya untuk menyerap air hujan yang banyak, karena dengan  melihat kondisi di wilayah az-zainiyah yang termasuk daerah paling rendah dan berada di siklus paling utara pondok, maka air yang mengalir pada saat musim hujan berlangsung, semua air akan mengalir ke wilayah az-zainiyah.” Ujar Ustdazah Wahdatul Kholisoh, Kepala Wilayah Az Zainiyah

“Di Wilayah Az-Zainiyah tempat atau datarannya tidak merata, ada yang kebawah dan meninggi sehingga air ketika hujan berlangsung tidak langsung mengalir ke arah drynasenya melainkan menggenang ditempat yang berlubang atau bawah. keadaan seperti ini sangat meresahkan santri karena akan mengakibatkan terjadinya jalanan licin, kotor dan bau. Oleh karena itu wilayah az-zainiyah berencana untuk membangun paving.” Tambah Kepala Wilayah Az Zainiyah

Pembangunan paving ini dilaksanakan diseluruh tempat di Wilayah Az-Zainiyah dengan desain paving biasa yang dilengkapi dengan drynasenya. Pembangunan paving ini bekrjasama dengan CV. Generasi Jaya Kraksaan yang saat ini pengeluaran pembangunan paving  yang sudah selesai untuk daerah paket pertama di daerah Halaman PPIQ dan Asarama MTSNJ mencapai sebesar Rp.  175.603.355, perkiraan pembangunan paving ini selesai, masih mencapai sebesar 35%. (Mila&Ifa/DB)

Khitobah Umum

Kegiatan Khitobah Umum, Kesuksesan Wilayah Dalam Merealisasikan Program Kerja

nuruljadid.net – Pola pembinaan santri dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu caranya adalah dengan berinovasi dalam merancang kegiatan santri. Artinya, bagaimana program kerja wilayah bisa berjalan sesuai dengan harapaan dan target. Contohnya saja, di salah satu wilayah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yakni Wilayah Az-Zainiyah yang dikenal dengan “Dalbar”.

Hari ini Senin, (13/02/2017) wilayah yang dinahkodai oleh Ustadzah Wahdatul Kholisoh, S.Pd.I berhasil merealisasikan sebuah program wilayah dalam bentuk kegiatan Khitobah Umum. Kegiatan yang bertempat di Musholla Az-Zainiyah disaksikan oleh santri Wilayah Az Zainiyah. Walau tak banyak Santri yang menyaksikan lomba ini acara yang di handle oleh pengurus pesantren bagian kegiatan belajar ini sukses digelar.

Pukul 20.55 WIB acara ini pun dimulai, peserta merupakan delegasi dari masing-masing daerah yang berada di Wilayah Az-Zainiyah. Peserta lomba ini membawa nama baik daerahnya masing masing, sehingga atmosfer panas terjadi di TKP.

Sebelum acara ini dimulai, panita pelaksana mengundi peserta untuk menentukan nomer urut peserta. Acara di buka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang di lanjutkan dengan sambutan oleh Koordinator Pendidikan Wilayah Az-Zainiyah yaitu Ustadzah Fitria Ningsih.

Penampilan dari delegasi dari Daerah Robi’atul Adawiyah menjadi awal di mulainya lomba Khitobah tersebut, disusul dengan peserta selanjutnya yaitu dari Daerah Aminatuz Zuhriyah. Satu demi persatu peserta unjuk kebolehannya untuk mendapat nilai dari juri lomba tersebut. Akibat terealisasinya kegiatan ini, muncul beberapa potensi santri yang terpendam.

Tak hanya itu, untuk menambah heboh dan meriahnya acara lomba ini, panitia mengadakan Quis yang berisi seputar acara Khitobah Umum. “Pertanyaan Quis ini saya ambil dari acara Khitobah ini, bagi santri yang bisa menjawab panitia akan memberikan hadiah yang menarik,” ucap panitia di akhir acara. (Pik/DB)

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Menghayati Mars PP. Nurul Jadid Dengan Berparade Puisi

nuruljadid.net – Bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 68 sudah berjalan 1 minggu lamanya, 2 lomba sudah selesai dilaksanakan dan juga sudah mengantongi pemenang dimasing masing lomba. Malam ini Senin (13/02), perlombaan yang dilombakan adalah Parade Puisi. Parade puisi adalah jenis musik yang memiliki irama teratur dengan dinyanyikan oleh satu kelompok yang berisikan beberapa orang dengan nada yang berbeda beda.

“Tujuan dilaksanakannya lomba ini adalah selain menyemarakkan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Harlah ke 68, juga bertujuan membiasakan mereka (peserta) untuk menghayati lagu Mars Nurul Jadid dan asrama mereka masing masing” ujar Ust. Muhammad Ghufron, Panitia Bulan Lomba yang membawahi bidang keilmuan.

Perlombaan ini diikuti oleh 15 Wilayah Putera. Setiap wilayah mendelegasikan sebanyak satu regu yang berisikan maksimal 15 orang. Perlombaan ini tak memiliki durasi waktu, namun memiliki peraturan yang setiap regu wajib membawakan lagu Mars Pondok Pesantren Nurul Jadid dan mars wilayah masing masing dengan kriteria penilian, kekompakan 40%, Kerapian 30% dan Intonasi 30%.

“Alhamdulillah, lomba ini mendapatkan respon yang baik dari masing masing wilayah. Buktinya, hampir semua wilayah mendelegasikan dan mereka membawakannya dengan berbagai macam cara. Ada yang sedikit lupa dengan liriknya, ada juga yang tidak paham dengan iramanya dan masih banyak lainnya” cakap Ust. Ghufron kepada Kru Nuruljadid Website.

“Tapi ada juga yang membawakan dengan penuh penghayatan dengan performance yang memukau. Ini adalah harapan kami selaku panitia. Agar mereka dapat menghayati lagu Mars Nurul Jadid sehingga mereka tidak hanya hafal dengan liriknya saja, namun mereka bisa hafal sekaligus menghayati pesan dari Mars Nurul Jadid” tambah Koordinator Lomba di kategori Keilmuan ini dengan wajah yang sumringah.

Pembangunan Masjid Jami' Nurul Jadid

Persiapan Pembangunan Masjid Lantai 3, Rp. 83.640.000,-. Untuk 380 Lonjor Besi

nuruljadid.net – Sebentar lagi akses menuju lantai 3 masjid akan segera selesai, hari ini (11/02) proses pengecoran tangga masjid lantai II dilakukan. Menghabisakan 24 sak semen dan 1 dump truck batu koral. Setelah pengecoran kering, maka akan dilakukan pembuatan 23 anak tangga masjid. Beberapa persiapan sudah dilakukan oleh Panitia Pembangunan Masjid salah satu diantaranya adalah pengadaan kebutuhan besi untuk lantai 3.

“580 Besi sudah kami datangkan, 300 besi ukuran 22 dan 280 besi ukuran 8. Semuanya menghabiskan dana sebesar Rp. 83.640.000,-. Dan sepertinya besi yang sudah ada sekarang akan kurang untuk memenuhi kebutuhan di lantai 3” ujar Bapak Wakil Bendahara Pembangunan Masjid, Bapak Ridwan saat diwawancarai oleh reporter NJ.

“Masing masing ukuran besi harganya beda, kalau yang ukuran 22 harganya itu Rp. 248.000,-/lonjor sedangkan yang ukuran 8 harganya itu Rp. 33.000,-/lonjor” tambah Pak Bendahara Masjid.

Besi tersebut masih diletakkan di depan kantor pesantren dan akan dipindah ketika besi tersebut sudah lurus. Menurut informasi yang didapatkan oleh reporter NJ, Besi besi tersebut akan digunakan untuk pembuatan pilar masjid di lantai 3.

Bedah Buku darah wanita oleh ustad Ahmad Qusyairi Ismail

Bedah Buku Darah Wanita di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilyah Az Zainiyah

nuruljadid.net – Kegiatan Bedah Buku “DARAH WANITA” kemarin (10/02) terlaksana dengan sukses, yang diselenggarakan oleh pengurus wilayah az-zainiyah bagian Furudul Ainiyah (FA) dengan penyaji Ahmad Qusyairi Ismail dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan tahunan dalam satuan kerja pengurus furudul ainiyah yang diikuti oleh semua pengurus dan semua mahasiswi di wilayah az-zainiyah yang bertempat di aula Mts Nurul Jadid Puteri dengan membayar kontribusi acara sebesar Rp. 15.000,00 sebagai wadah media interaktif dalam menambah pemahaman ilmu furudul ainiyah, dengan judul “Darah Wanita”.

Mengapa peserta bedah buku hanya diikuti oleh pengurus dan mahasiswi saja, “karena pengurus dan mahasisiwi (calon pengurus) yang nantinya akan membantu dan membimbing secara langsung dalam menjawab permasalahan santri-santri yang mempunyai masalah tentang darah wanita” jelas Ustdzah Wahdatul selaku kepala wilayah di az-zainiyah.

Suasana Kegiatan bedah buku “Darah Wanita” sangat berantusias, semua pengurus dan mahasiswi berdialog aktif dengan Penyaji, tentang bagaimana pemacahan masalah-masalah darah wanita yang terjadi langsung oleh santri atau masayarakat sekitar serta memberikan pemahaman lebih luas dan jelas tentang darah wanita.

“Wanita sangat wajib mengetahui dan mengerti tentang furudul ainiyah, terutama darah wanita yang terdiri dari Haid, Istihadoh, Wiladah Dan Nifas. Wanita itu harus tau, kapan waktu haid, bagaimana cara menghitungnya, kapan boleh berhubungan dengan suami dll. Dengan ini hukum mempelajari darah wanita yaitu wajib” berikut penjelasan awal dari ustad Ahmad Qusyairi Ismail. (Mila/DB)

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Tartil Qur’an, Bakat Minat yang Kembali Mencuat di Kalangan Santri

nuruljadid.net – Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan. Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya.

Oleh Karenanya, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari. Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Banyak sekali ummat muslim yang berlomba lomba untuk membaca bahkan sampai menghafal serta memahami makna dari kitab ummat islam itu. Namun yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah membacanya dengan pelan dengan sesuai dengan tajwid yang sering kita dengan adalah “Tilawah”

Tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartilkannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

“Tartil adalah membaca Al-Qur’an dengan mengikuti prosedur dan aturan serta sesuai dengan kaidah yang berlaku baik dalam segi makhraj (tempat keluar dan safat huruf) dan mengetahui tempat-tempat berhenti (waqaf) dengan tempo yang pelan serta meresapi maknanya” ujar Ust. Sa’ari selaku juri dalam loma tartil Qur’an.

“Skill suaranya sudah bagus namun masih ada beberapa kesalahan dalam bacaan seperti makhrojul huruf dan rata rata para peserta terlalu cepat dalam melantunkan ayat ayat Al Qur’an. Mungkin disebabkan karena mereka nervous atau kurang pengalaman” tambah Ust. Sa’ari yang pernah menyabet Juara 1 MSQ tingkat Jawa Timur di tahun 2014.

Dalam akhir perbincangan, Ust. Sa’ari juga memberikan beberapa harapan kepada pihak pesantren terutama di bagian bakat dan kesenian, agar mereka dapat kembali menghidupkan ekstrakulikuler pesantren terutama dalam Tartil Qur’an. Karena, malam ini para peserta telah membuktikan dirinya mampu untuk melantunkan ayat suci Al Qur’an dengan tilawah. Terakhir harapan beliau adalah bimbingan dan pembinaan khusus bagi mereka yang sudah memiliki potensi yang bagus.

“Kalau skill mereka sudah bagus, tinggal melakukan beberapa pendampingan secara intensif saja, agar mereka dapat berkembang. Dan peserta tartil ditahun ini sudah luar biasa, ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya” respon Ust. Sa’ari tentang lomba tartil ini.

Pengurus MAPK Periode 2017 - 2019

Gerakan Menuju Perubahan, MAPK Nurul Jadid Melakukan Reformasi Kepengurusan

nuruljadid.net – Malam itu hembusan udara malam di pesantren Nurul Jadid tak begitu terasa menusuk hingga ke tulang-tulang. Asrama Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) Program Keagamaan (PK) berangsur sepi pada kamis malam (09/02/2017) kemarin. Seluruh penghuninya digiring menuju aula SMP Nurul Jadid. Dengan berpakaian putih mereka berjalan bergantian. Bahkan ada yang memakai sepatu dikarenakan tidak memiliki sandal. Tapi mereka tak menampakkan wajah gengsi perihal tersebut.

Acara pelantikan yang bertempat di Auditorium SMP Nurul Jadid. Dalam ruangan tersebut telah hadir Ust. Moh. Tohet, Anggota Pusat Kendali Mutu (PKM) dan Ust. Wafie rowi yang tengah berbincang santai sembari menunggu acara dimulai. Suara dengungan terdengar dari para hadirin yang sibuk berbicara dengan rekan disampingnya hingga Master of Ceremony (MC) menempati posisinya.

Tepat pukul 20.50 acara dibuka oleh Naufalun Ni’am dan M Hazmi Ayyubi, selaku MC pada acara tersebut, dengan menggunakan 2 bahasa kebangsaan PK, yaitu Bahasa Arab dan Inggris. Dimualai dengan pembacaan suarah al-Fatihah, acara malam itu resmi di buka.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an yang  dilantunkan oleh Maulana Reval Maulana, siswa kelas X asal kota Lumajang, dengan suara khasnya kepada. Sayang, diakhir lagunya suaranya sedikit sumabng lantaran tingginya suara yang harus ia ambil. Tapi itu tak membuat mental siswa baru itu down, malah terus melanjutkan hingga selesai.

Acara berikutnya berupa sambutan dari Biro Kepesantrenan yang diwakilkan pada Ust. Saili Aswi. Beliau menyampaikan salam dari kepala sekolah MANJ yang berhalangan hadir dikarenakan sakit serta ucapan selamat bagi pengurus baru asrama PK yang akan dilantik.

“ agar bisa menjadikan PK NJ yang bisa melahirkan output yang luar biasa ( visi dan misi mencetak kader kader ulama’ atau bangsa yang selalu berjuang lii’laai kalimatillah ) dan terus berusaha mengarahkan anak didik yang sesuai dengan visi dan misi PK “ lanjut beliau.

Setelah itu, prosesi pelantikan pun dilaksanakan. Adalah Ust. Zainuddin Sunarto yang membacakan Surat Keputusan (SK) pada malam itu dan Ust. Saili Aswi serta Ust. Ainul Yaqin Mannan yang memberikan kalung penghormatan kepada pengurus baru yang akan dilantik. Satu persatu pengurus yang dipanggil namanya maju ke depan aula. Sedang pengurus putri berdiri disebelah barat sendiri. Sesaat setelahnya, Ust. Moh Tohet membacakan ikrar untuk mereka lalu diikuti oleh seluruh pengurus baru yang dilantik.

Pada moment berikutnya, ialah prakata oleh pimpinan asrama terpilih, Ust. Ahmad Kusairi. Beliau berharap kepada semua elemen untuk turut membantu dan mendukung bersama dalam hal memajukan asrama PK yang telah menjadi ujung tombak pesantren Nurul Jadid dalam hal keagamaan, dari teori hingga praktiknya.

Kemudian dilanjut oleh prakata dari pimpinan devisioner, Ust. Ainul Yaqin Mannan. Beliau menyampaikan beberapa plus minus beliau selama menjadi pimpinan selama 3 tahun lalu. “ selama saya jadi pimpinan ada beberapa kegiatan yang telah saya realisasikan seperti muhadhorohh ammah, studi banding ke amanatul ummah. Juga hanya beberapa kali kita meraih juara di tingkat jawa timur. Untuk minusnya, masih banyak terjadi kehilangan uang, siswa yang kabur dan siswa yang tidak hadiran shubuh” kata beliau.

Diacara selanjutnya, K.H Abd. Hamid Wahid memberikan masukan yang membangun dan pesan yang amat dalam kepada para pengurus baru yang telah dilantik agar memantapkan niat yang benar, tulus dan ikhlas serta memberi pelayanan terbaiknya kepada para peserta didik yang berada di asrama PK.

Dipenghujung acara, diakhiri dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Ust. Abd. Wafi Rowi. Dan dengan itu , acara pada malam itu pun berakhir. Seluruh undangan berangsur turun meninggalkan tempat acara. (ALE/RFQ)

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

Kapolres Probolinggo Silaturrahmi Ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Silaturrahmi merupakan hal yang harus dilakukan oleh Ummat Islam. Beberapa manfaat silaturrahim adalah dapat memanjangkan usia, menambah banyak dan berkah rejeki, memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama dan masih banyak lainnya.

Pada hari ini (07/02/2017) Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tanmu besar, yakni Kapolres Probolinggo, Arman Asmara Syarifuddin. Dengan didampingi beberapa staffnya, Kapolres Probolinggo langsung mendatangi kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Tujuan kedatangan beliau ke Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh.

“Tujuan beliau (Kapolres) adalah hanya ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid” ucap salah satu staff Polres Poroblinggo.

Kedatangan Bapak Arman (sapaan akrab Bapak Kapolres) disambut dengan ramah oleh Pengasuh. Dengan penyambutan itulah Bapak Arman merasa nyaman mendatangi kediaman Pengasuh.

“Ketika saya masuk ke dhalem jenengan, saya merasa nyaman Pak Kiai, seperti layaknya rumah sendiri” ujar Pak Kapolres kepada Pengasuh dengan tertawa.

Bapak Arman yang resmi menjabat menjadi Kepala Polres Probolinggo sejak Jum’at (13/05/2016) menggantikan Bapak Irwam Setyawan berbincang santai dengan KH. Zuhri. Dalam percapakan beliau, Bapak Arman mengungkapkan maksud dan tujuan beliau ke Nurul Jadid.

“Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk menyambung silaturrahmi dan untuk mendapatkan sedikit masukan dari jenengan Pak Kiai” Ucap Pak Arman dengan kembali menunjukkan raut wajah yang gembira.

“Saya ingat dengan saran jenengan ketika saya kesini beberapa waktu yang lalu, Dalam menjalani kehidupan kita harus kuat dan sabar” tambah beliau sambil mengucapkan dawuh Kiai Zuhri.

Pertemuan dan percakapan yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit lamanya berlangsung dengan suasana yang gembira. Pasalnya, Pengasuh dan Kapolres berkali kali terlihat tertawa dengan topik yang beliau bicarakan.